You are on page 1of 5

Nama : Ryan Adi Saputra

NIM : 2201036166
Matkul : Pendidikan Bahasa Indonesia
Prodi : Akuntansi
Dosen : Purnawanti S.Hum, M.Hum
Subjek : Ulangan Tengah Semester

Tari Jaipong – Sejarah, Perkembangan, Pola


Gerakan, Kostum, Alat Musik & Keunikan

Tari jaipong adalah jenis tarian yang berasal dari daerah Jawa Barat. Tari jaipong
mulanya berkembang di daerah Karawang dan Bandung. Tarian ini merupakan gabungan dari
beberapa kesenian tradisional seperti Wayang Golek, Pencak Silat, dan Ketuk Tilu. Maka dari
itu, Tari jaipong akhirnya terkenal karena gerakan-gerakannya yang sangat enerjik, unik dan
sederhana. Selain enerjik, tarian ini juga dilakukan dalam suasana ceria dan humoris sehingga
sangat menghibur penonton. Bahkan tidak jarang para penikmat jaipongan akan tertawa
karena terbawa suasana. Tari unik dari Jawa Barat ini hingga kini masih tetap lestari dan
dipelajari.

1. Sejarah Tari Jaipong

Haji Suanda adalah seniman berbakat yang berasal dari Karawang. Beliau memiliki
bakat luar biasa dan mempunyai kemampuan menguasai beberapa jenis kesenian
tradisional dari berbagai daerah, khusunya Karawang. Beberapa jenis seni daerah yang
dikuasai adalah Ketuk Tilu, Wayang Golek, Topeng Benjet dan Pencak Silat. Pada tahun
1976, Haji Suanda melakukan inovasi dengan mencampurkan beberapa gerakan kesenian
yang ia kuasai, terutama Pencak Silat, Wayang Golek dan Ketuk Tilu. Hasilnya dari
penggabungan tersebut maka lahirlah karya seni unik yang disukai masyarakat, dimana
pada saat itu pertunjukan yang ia gelar belum diberi nama tari jaipong. Sebagai pengiring
pementasan tersebut, digunakan alat musik seperti Degung, Gendang, Gong dan alat
musik ketuk lainnya, sehingga membuat musik peniring tarian ini sangat unik dan enerjik.
Dalam setiap pertunjukan juga diiringi oleh nyanyian dari seorang yang disebut sinden.
Selanjutnya kesenian ini menarik minat Gugum Gumbira, seorang seniman Sunda hingga
mempelajarinya. Ketika Gugum Gumbira telah menguasai tarian ini, beliau kemudian
mengemas ulang gerakan-gerakan pada tarian tersebut sehingga tercipta tari jaipong. Pada
saat itu pula tarian ini mulai diperkenalkan kepada masyarakat Bandung. Tarian ini
mengalami perkembangan pesat pada tahun 1979. Perkembangan tersbut meliputi
pementasan serta properti yang digunakan oleh penarinya. Kondisi ini menjadikan tari
jaipongan dikenal hampir diseluruh wilayah Jawa Barat, seperti Cianjur, Sukabumi hingga
Bogor. Bahkan masyarakat diluar Jawa Barat pun mulai mengenalnya.

2. Ciri Khas Tari Jaipong


Berbeda dengan tari tradisional lain, Tari Jaipong memiliki ciri khas terutama pada tari
jaipong gaya kaleran yakni keceriaan, erotisme, humanism, semangat, spontanitas dan
kesederhanaannya. Ciri khas tarian jaipong ini tercermin dalam pola penyajian tariannya,
ada yang diberi pola (ibing pola) seperti seni jaipongan yang berkembang di Bandung.
Selain itu, iringan alat musik degung akan menambah suasana ceria sehingga banyak
orang pun jadi ikut menari saat menonton tarian ini.

3. Perkembangan Tari Jaipong


Dalam perkembangannya, tari jaipong kemudian melahirkan para penari handa seperti
Tatit Saleh, Yeti Mamat, Eli Somali serta Pepen Dedi Kirniadi. Jaipongan memberikan
kontribusi besar bagi para pecinta seni untuk lebih serius mengenalkan tarian rakyat yang
kurang mendapat perhatian. Kepopuleran tari jaipong membuat sanggar-sanggar tari
bermunculan dan mengajarkan kepada masyarakat. Terdapat gaya atau ciri khas lain yang
dikenal dengan sebutan “kaleran”. Jaipongan jenis ini mengandung gerakan erotis,
humoris, semangat, spontanitas dan lebih sederhana. Hal tersebut dapat dilihat dari pola
penyajian saat pementasaan tarian. Pola tersebut seperti Ibing Pola yang popular di daerah
Bandung, serta Ibing Saka yang tidak berpola dan berkembang di daerah Subang dan
Karawang, serta disebut jaipongan gaya kaleran. Saat ini tari jaipong dianggap sebagai
salah satu kesenian tari khas Jawa Barat, meskipun faktanya berasal dari Karawang. Tari
ini biasanya ditampilkan pada acara penting, seperti pertunjukan untuk menyambut tamu-
tambu besar yang berkunjung ke Jawa Barat. Tarian ini juga berpengaruh terhadap
kesenian Jawa Barat lain, seperti wayang, degung, genjring, terbangan dan sebagainya.
Bahkan tarian ini juga pernah dikolaborasikan dengan musik Dandut Modern oleh Mr. Nur
dan Leni yang kemudian dikenal sebagai Pong-Dut. Selain jaipong, pada tahun 1980 dan
1990an Gugum Gumbira mengembangkan jenis tarian lain, misalnya Tari Toka-toka, Setra
Sari, Seonteng, Pencug, Kuntul Mangut, Iring-iring Daun Puring, Rawayan, serta Tari
Kawung Anten.

4. Jaipong Sebagai Hiburan dan Komunikasi


Dalam kehidupan sosial, jaipongan menjadi hiburan bagi masyarakat luas. Dalam
sebuah pementasan, masyarakat akan berkumpul dan berinteraksi satu sama lain. Meski
banyak jenis hiburan modern lain, kesenian tradisional hingga saat ini tetap menarik minat
masyarakat Jawa Barat. Tari jaipong juga menjadi ikon untuk mengenalkan kekayaan
daerah, terutama dari segi budaya. Tarian ini tidak hanya popular dikalangan dalam negeri,
karena wisatawan asing pun banyak yang tertarik dengan keunikan tari andalan Jawa Barat
ini.

5. Pola Gerakan Tari Jaipong


Penari jaipong akan melakukan gerakan-gerakan yang sangat enerjik, unik namun
sederhana. Meski gerakannya sedehana, tetapi tarian jaipong tetap unik dan memiliki ciri
khas sehingga tetap diminati masyarakat. Jika tari daerah lain mempunyai banyak gerakan
berbeda, maka tari jaipong hanya memiliki 4 ragam gerakan, yaitu:
a. Bukaan – Gerakan ini ialah gerak pembuka saat pementasan jaipong dimulai.
Biasanya penari jaipong akan melakukan gerakan memutar serta memainkan
selendang yang dikalungkan di lehernya. Penari melakukan gerakan tersebut
dengan lemah gemulai sehingga menari perhatian pentonton.
b. Pencungan – Gerakan ini adalah gerak tari dengan tempo cepat yang diiringi musik
dan lagu yang juga bertempo cepat.Gerakan pencungan adalah gerakan yang penuh
semangat dan sanggup membawa penontotn untuk menikmatinya.
c. Ngala – Gerakan ini berupa gerak patah-patah. Perpindahan dari titik ke titik
berikutnya dilakukan dengan sangat cepat. Gerakan ngala adalah gerakan yang
menambah keunikan tari jaipong.
d. Mincit – Gerakan mencit adalah tahap perpindahan dari satu jenis gerakan ke
gerakan lain. Penari akan melakukan mencit sebelum gerakan ngala. Jika melihat
pertunjukan jaipong secara langung atau di televisi ataupun maka kita akan
memahaminya.

6. Gerakan Dasar Jaipongan


Dalam menari jaipong, penari harus menguasai gerakan dasar yang menjadi pedoman
keseluruhan gerak tari. Secara umum gerakan dasar dibagi sebagai berikut:
a. Geol adalah gerak yang fokus pada bagian pinggul
b. Gitek adalah gerak ayunan pinggul yang disertai hentakan
c. Goyang adalah gerak pinggul yang dilakukan tanpa hentakan

7. Kostum Penari Jaipong


Busana penari dalam menarikan tari jaipon sangat beragam dan disesuaikan dengan
tema pementasan. Akan tetapi busana tersebut tetap bergaya tradisional dan hanya berbeda
corak. Berikut adalah kosum penari japing dalam setiap pertunjukan, yaitu:
a. Sinjang – Meski saat ini telah banyak kreasi busana jaipongan, akan tetapi pakaian
yang banyak dikenakan adalah kain mirip celana panjang dan disebut sinjang.
b. Sampur – Pakaian ini berupa selendang panjang yang dikenakan di leher penai.
Kain ini adalah property utama dalam tari jaipong karena setiap gerakan penari
pasti memainkan sampur. Sampur dimainkan dengan lemah gemulai sehingga
tarian terlihat mengalir dengan cantik.
c. Apok – Bagian ini adalah baju atasan penari pria. Kostum ini dilengkapi kancing
seperti pakaian pada umumnya, namun berhiaskan bunga-bunga di beberapa
bagian.
8. Alat Musik Pengiring Tari Jaipong

Musik jaipong adalah irama pengiring yang menjadi panduan penari. Tempo lagu yang
dimainkan cepat dan didominasi oleh suara gendang. Selain itu ada pula jenis alat musik
lainnya, seperti rebab, gong, kecrek, dan kecapi.

9. Keunikan Tari Jaipong


Indonesia merupakan negara dengan kekayaan alam yang luar biasa. Selain itu, adat
dan budaya nusantara juga sangat beragam, meliputi seni tari, sastra, seni rupa, seni musik,
senik bangunan dan sebagainya. Tari Jaipong memiliki banyak keunikan yang
membuatnya menjadi salah satu tarian tradisional yang paling terkenal dan populer di
Indonesia. Tari Jaipong tidak hanya menjadi bagian dari warisan budaya Indonesia, tetapi
juga mampu memikat dan menginspirasi banyak orang di seluruh dunia.

Tari jaipong adalah salah satu keunikan budaya Indonesia yang menampilkan tarian
enerjik. Tarian ini tidak pernah membuat bosan penonton dan disukai oleh berbagai kalangan
serta usia. Sayangnya, seperti halnya dengan banyak seni tradisional lainnya, Tari Jaipong
juga menghadapi tantangan dalam menjaga kelangsungan dan pengakuan atas
keberadaannya. Perubahan budaya dan pengaruh dari budaya asing seringkali mengancam
untuk menghilangkan seni dan tradisi yang unik ini.

Namun demikian, Tari Jaipong tetap menjadi simbol dari keindahan dan keberagaman
budaya Indonesia. Melalui upaya-upaya untuk mempromosikan dan mempertahankan seni
ini, kita dapat menjaga warisan budaya yang penting bagi bangsa Indonesia dan memastikan
bahwa Tari Jaipong akan tetap hidup dan berkembang di masa depan.

You might also like