You are on page 1of 1

Judul Artikel: Policy Pathways for Mapping Clean Energy Access for Cooking in the Global

South—A Case for Rural Communities.


Oleh: Vassiliades C, Diemuodeke OE, Yiadom EB, Prasad RD, Dbouk W
Link: https://www.mdpi.com/2071-1050/14/20/13577

Clean cooking merupakan penggunaan kompor atau teknologi memasak yang modern dan
lebih efisien yang meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan yang
biasanya disebabkan oleh metode memasak tradisional. Memasak tradisional sering kali
melibatkan penggunaan api langsung atau kompor yang kurang efisien, yang mana dapat
menyebabkan polusi udara dalam ruangan, penggundulan hutan, dan masalah kesehatan
akibat menghirup asap serta pelepasan gas rumah kaca.

Clean cooking bertujuan untuk mengurangi masalah seperti yang disebutkan di atas dengan
menggunakan bahan bakar yang lebih bersih (seperti bahan bakar gas cair, biogas, atau
listrik) dan kompor atau alat masak yang lebih efisien. Dengan adanya clean cooking, ada
beberapa dampak positif yang dihasilkan seperti meningkatkan kualitas udara dan
mengurangi kerusakan lingkungan juga memberikan manfaat kesehatan, ekonomi, dan sosial
yang positif bagi masyarakat, khususnya di wilayah berkembang seperti di Indonesia.

Pada tahun 2007, pemerintah Indonesia memulai program konversi bahan bakar memasak
yang menggantikan minyak tanah dengan bahan bakar gas cair (LPG) dalam skala nasional.
Program ini mendapati hasil yang cukup memuaskan dengan adanya penurunan angka
mortalitas anak kecil di beberapa daerah. Oleh karena itu program ini diteruskan hingga
sekarang.

Dalam sisi keuangan negara, Pemerintah telah mengalokasikan subsidi LPG tabung 3 kg
sejak tahun 2008. Hal ini bertujuan agar masyarakat di daerah rural juga mampu mengakses
LPG dengan mudah. Pada tahun 2018 belanja subsidi LPG tabung 3 kg telah menjadi
komponen terbesar dalam subsidi energi, yang mencapai Rp58,14 triliun, atau 37,87% dari
total subsidi energi sebesar Rp 153,52 triliun atau meningkat 14,95 kali lipat dibanding
realisasinya pada tahun 2008. Peningkatan realisasi tersebut diantaranya dipengaruhi oleh
peningkatan volume konsumsi LPG tabung 3 kg yang telah mencapai Rp6,54 miliar kg pada
tahun 2018, atau meningkat 11,9 kali lipat dibandingkan volume konsumsi tahun 2008.

You might also like