Professional Documents
Culture Documents
Restorative Justice - Kti
Restorative Justice - Kti
INDONESIA
Di
S
U
S
U
N
OLEH:
b. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peranan masyarakat dalam proses restorative justice?
2. Bagaimana penerapan restorative justice di dalam sistem peradilan Indonesia?
2. Kajian Pustaka
a. Restorative Justice
Keadilan restoratif merupakan filosofi hukum baru yang merupakan gabungan dari
teori pemidanaan yang ada. Keadilan restoratif yang berorientasi pada penyelesaian perkara
yang memfokuskan perhatian kepada pelaku, korban maupun masyarakat. Di sini keadilan
restoratif mengandung nilai teori pemidanaan yang klasik yang terfokus pada upaya
pemulihan korban yang terdapat dalam teori pemidanaan retributif, deterrence,
rehabilitation, resocialization (Flora, 2018). Hal yang sama juga disampaikan oleh Syahrin
(2018) yang mengatakan bahwa keadilan restoratif adalah model penghukuman yang
dijatuhkan oleh pengadilan berdasarkan pemulihan hak korban. Hukuman yang dijatuhkan
pengadilan kepada pelaku bertujuan untuk semaksimal mungkin mengembalikan keadaan
korban tindak pidana sebelum terjadinya peristiwa pidana.
Arief & Ambarsari (2018) mengatakan bahwa keadilan restoratif atau restorative
justice mengandung arti suatu pemulihan hubungan dan penebusan kesalahan yang ingin
dilakukan oleh pelaku tindak pidana (keluarganya) terhadap korban tindak pidana tersebut
(keluarganya) (upaya perdamaian) di luar pengadilan dengan maksud dan tujuan agar
permasalahan hukum yang timbul akibat terjadinya perbuatan pidana tersebut dapat di
selesaikan dengan baik dengan tercapainya persetujuan dan kesepakatan di antara para pihak.
Keadilan restorative juga bertujuan untuk memberdayakan para korban, pelaku, keluarga dan
masyarakat untuk memperbaiki suatu perbuatan melawan hukum dengan menggunakan
kesadaran dan keinsyafan sebagai landasan untuk memperbaiki kehidupan bermasyarakat
(Flora, 2018).
Sehingga dapat dikatakan bahwa keadilan restoratif atau restorative justice
merupakan suatu pendekatan upaya peradilan dalam penyelesaian perkara pidana dengan
mengedepankan pemulihan terhadap korban, pelaku, dan masyarakat. Prinsip utama
restorative justice adalah adanya partisipasi korban dan pelaku, serta partisipasi masyarakat
sebagai fasilator dalam penyelesaian kasus tindak pindana, sehingga akan ada jaminan bahwa
pelaku tidak lagi mengganggu harmoni yang sudah tercipta di masyarakat.
3. Metode Penulisan/Penelitian
Metode penulisan yang digunakan dalam makalah ini adalah metode penelitian kajian
literature terhadap sistem hukum peradilan di Indonesia. Metode penelitian kajian literature
atau juga dikenal dengan studi kepustakaan adalah metode penelitian yang melakukan kajian
dan telaah terhadap teori-teori yang berkaitan dengan topik yang berkaitan (Nazir, 1998:
112). Jenis pendekatan yang digunakan adalah penelitian hukum normatif yang bersifat
kualitatif. Sehingga penelitian ini dapat menggambarkan, menjelaskan, menganalisis, serta
mengembangkan konstruksi hukum penerapan prinsip keadilan restoratif dalam sistem
peradilan pidana di Indonesia
Teknik pengumpulan data dalam penelitian studi literatur yang digunakan adalah dengan
mengumpulkan beberapa sumber buku, literature review, artikel ilmiah dan jurnal-jurnal
ilmiah tentang restorative justice. Menurut Darmadi (2011), penelitian studi literature
dilakukan setelah peneliti menentukan topic penelitian yang akan dikaji dan ditetapkan
rumusan masalah sebelum melakukan pengumpulan data yang diperlukan.
4. Isi
Indonesia merupakan negara yang memiliki aturan atau undang-undang yang telah
mengatur tata cara pelaksaan hukum peradilan formal tentang hukum pidana. Akan tetapi,
dikatakan dalam sebuah uraian menurut Bagir Manan (Rudi, 2008) bahwa penegakan hukum
indonesia bisa dikatakan “communis opinio doctorum”, yang artinya bahwa penegakan
hukum yang sekarang dianggap telah gagal dalam mencapai tujuan yang diisyaratkan oleh
Undang-Undang. Oleh karena itu, diperkenankanlah sebuah alternatif peradilan hukum, yaitu
sistem peradilan restoratif atau Restorative Justice, dimana pendekatan yang digunakan ini
merupakan pendekatan sosiokultural dan bukan hanya pendekatan normatif.
Pendekatan keadilan restoratif dengan persyaratan tertentu wajib mendayagunakan,
membuka kesempatan dan kemungkinan seluas-luasnya bagi korban tindakan pidana untuk
memperoleh restitusi atau reparasi, rasa aman, memungkinkan pelaku tindak pidana untuk
memahami sebab dan akibat dari perilakunya dan bertanggungjawab dengan cara yang berarti
dan memungkinkan masyarakat untuk memahami sebab utama terjadinya kejahatan, untuk
memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencegah kejahatan terulang kembali (Muladi,
2019).
Menurut pandangan konsep restorative justice penanganan kejahatan yang terjadi
bukan hanya menjadi tanggung jawab negara akan tetapi juga merupakan tanggung jawab
masyarakat. Oleh karena itu konsep restorative justice dibangun berdasarkan pengertian
bahwa kejahatan yang telah menimbulkan kerugian harus dipulihkan kembali baik kerugian
yang diderita oleh korban tindak pidana maupun kerugian maupun yang di tanggung oleh
masyarakat. Keterlibatan anggota masyarakat sangat dibutuhkan untuk membantu
memperbaiki kesalahan dan penyimpangan yang terjadi di sekitar lingkungan masyarakat.
Pemberian penghargaan dan penghormatan pada korban tindak kejahatan dengan mewajibkan
pelaku kejahatan dengan melakukan pemulihan terhadap tindakan kejahatan yang telah
dilakukannya. Pemulihan yang dilakukan oleh pelaku tindak pidana ini bisa berupa ganti rugi,
pekerjaan sosial atau melakukan sesuatu perbaikan atau kegiatan tertentu sesuai dengan
keputusan bersama yang telah disepakati (Arief & Ambarsari, 2018lora (2018) yang
menyampaikan bahwa penyelesaian perkara dengan pendekatan keadilan restoratif pada
umumnya dilakukan dengan menerapkan ganti rugi oleh pelaku dan keluarganya kepada
korban dan/atau keluarganya serta kepada masyarakat (Flora, 2018).
Model penyelesaian dengan pendekatan keadilan restoratif merupakan suatu proses di
luar peradilan formal yang dijalankan dengan memperhitungkan pengaruh yang lebih luas
terhadap korban tindak kejahatan, pelaku tindak kejahatan dan masyarakat yang berada dalam
lingkungan yang bersangkutan. Dapat disimpulkan bahwa pelaku tindak kejahatan memiliki
kesempatan untuk terlibat dalam pemulihan keadaan (restorasi), kemudian masyarakat juga
ikut berperan penting dalam melestarikan perdamaian dengan membantu memperbaiki
kesalahan dan pihak pengadilan memiliki peran dalam menjaga ketertiban umum sebagai
bentuk upaya kepastian hukum dalam sistem peradilan di Indonesia.
5. Penutup
Negara Indonesia adalah negara hukum. Penegakan hukum pidana di Indonesia harus
dilaksanakan secara terintegrasi yakni dalam koridor sistem peradilan pidana yang terpadu
sebagaimana diatur secara tegas dalam Undang-Undang Hukum Acara Pidana. Salah satu
pendekatan keadilan yang dapat bersifat adil adalah restorative justice. Restoratif justice
merupakan suatu pendekatan keadilan yang memfokuskan kepada kebutuhan dari pada para
korban, pelaku tindak kejahatan, dan juga melibatkan peran masyarakat, bukan hanya semata-
mata memenuhi ketentuan hukum atau semata-mata penjatuhan pidana terhadap pelaku.
Masyarakat yang berada dalam lingkungan bersangkutan memiliki peranan penting dalam
membantu proses keadilan restoratif ini.
Dalam proses penerapan keadilan restoratif ini, meliputi kegiatan mediasi anatara
korban dan pelaku tindak kejahatan, dimana masyarakat ikut terlibat dalam proses keadilan
restorative, dan pengadilan sebagai tempat atau wadah dalam proses mediasi yang
berlangsung. Di dalam restorative justice focus penyelesaiannya kasus bukan hanya kepada
pelaku kejahatan, tetapi juga terhadap kepentingan dan kerugian dari pihak korban.
Daftar Pustaka
Andriyanti, Eka F. (2020). Urgensitas implementasi restorative justice dalam hukum pidana
Indonesia. Jurnal Education and Development, vol 8 (4).
Arief, H dan Ambarsari, N. (2018). Penerapan prinsip restorative justice dalam sistem
peradilan pidana di Indonesia. Al-Adl: Jurnal Hukum, vol X (2).
Darmadi, Hamid. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta. Bandung.
Flora, Henni Saida. (2018). Keadilan restoratif sebagai alternatif dalam penyelesaian tindak
pidana dan pengaruhnya dalam sistem peradilan pidana di Indonesia. UBELAJ, vol 3
(2).
Muladi. (2019). Implementasi Pendekatan “Restorative Justice” dalam Sistem Peradilan
Anak, Semarang.
Nazir, M. (1998). Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta.
Rudi, Rizky. (2008) (ed), Refleksi Dinamika Hukum (Rangkaian Pemikiran dalam Dekade
Terakhir), Perum Percetakan Negara Indonesia, Jakarta.
Syahrin, M. Alvin. (2018). Penerapan prinsip keadilan restoratif dalam sistem peradilan
pidana terpadu. Majalah Hukum Nasional, No 1.