Professional Documents
Culture Documents
DOSEN PENGAMPU:
DISUSUN OLEH:
Kurniati (D1A022442)
UNIVERSITAS MATARAM
FAKULTAS HUKUM
ILMU HUKUM
2023
DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
Pembahasan makalah ini yaitu penyelenggaraan pemerintahan yang baik. Jika kita
dekat dengan masyarakat dan dalam memberikan pelayanan harus sesuai dengan
dicirikan dengan terselenggaranya pelayanan publik yang baik. Maka dari itu
makalah ini kami susun agar kita bisa memahami lebih jauh lagi terkait
dan membuka cakrawala berpikir lebih luas lagi. Kami sebagai penyusun merasa
Kelompok 2
3
BAB I
PENDAHULUAN
rakyat dapat mengatur ekonominya, institusi, serta sumber sosial dan politiknya
pemerintahan yang efisien, serta pemerintahan yang bebas dan bersih dari
Sementara itu ada juga yang memahami good governance sebagai suatu
4
(business). Ketiga komponen itu mempunyai tata hubungan yang sama dan
itu sangat tinggi. Maka tidak ada pilihan, pemerintah harus melakukan upaya
optimal. Selain itu makalah ini akan membahas terkait apa saja substansi
governance secara lebih rinci, begitu pula dengan prinsipnya, karena good
governance ini sangat diperlukan dalam suatu pemerintahan baik di tingkat pusat
5
BAB II
PEMBAHASAN
pemerintahaan dalam suatu negara. Good governance pada dasarnya tidak diatur
tidak sekedar pemerintah dan negara tapi juga peran berbagai aktor di luar
pemerintah dan negara, sehingga pihak-pihak yang terlibat juga sangat luas2.
diterapkan sejak meletusnya era Reformasi yang dimana pada era tersebut telah
1
Kuswanto, Goto. 2012. Di akses di https://www.banyumaskab.go.id/read/15538/pelaksanaan-
good-governance-di-indonesia.
2
Munaf, Yusri. 2016. HUKUM ADMINISTRASI NEGARA. Pekanbaru: Marpoyan Tujuh. Hlm. 86
6
terjadi perombakan sistem pemerintahan yang menuntut proses demokrasi yang
bersih sehingga Good Governance merupakan salah satu alat Reformasi yang
Indonesia mulai muncul setelah era reformasi dimulai yang dilatarbelakangi oleh
berpusat pada presiden, lembaga tinggi negara yang tidak berjalan baik, serta
warga negara untuk menciptakan sistem atau paradigma baru untuk mengawasi
jalannya pemerintahan agar tidak melenceng dari tujuan semula. Tuntutan untuk
negara (state), sektor swasta (private sector), dan lembaga swadaya masyarakat
3
Yusuf, Mochammad Aris. Di akses di https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-good-
governance/#
7
menciptakan lapangan kerja dan pendapatan, kemudian lembaga swadaya
Konsep good governance adalah tipe ideal tata kelola yang dirumuskan
untuk membangun hubungan positif antara negara, masyarakat, dan pasar. Good
pembangunan dan melibatkan tiga domain yaitu negara, sektor swasta, dan
ekonomi. Dan sektor masyarakat merupakan objek sekaligus subjek dari sektor
prinsip tersebut. Hal ini disebabkan fungsi regulasi yang memfasilitasi sektor
8
perwujudan good governance lebih tepat bila dimulai dengan membangun
peraturan perundang-undangan.
dalam masyarakat yang tujuan pendirian dan aktivitas utamanya adalah untuk
egaliter 4.
4
Munaf, Yusri. 2016. HUKUM ADMINISTRASI NEGARA. Pekanbaru: Marpoyan Tujuh.
9
Meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan
pemerintahan yang baik dan bersih (good governance dan clean government)
jelas, tepat, teratur, dan efektif yang dikenal dengan Sistem Akuntabilitas Kinerja
berdaya guna, berhasil guna, bertanggung jawab dan bebas dari praktik-praktik
5
Munaf, Yusri. 2016. HUKUM ADMINISTRASI NEGARA. Pekanbaru: Marpoyan Tujuh
10
Dari kedua definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa akuntabilitas
dan watak kehidupan manusia yang meliputi; akuntabilitas internal dan eksternal.
kepada Tuhannya. Oleh karena itu, akuntabilitas internal ini disebut juga sebagai
akuntabilitas spiritual. Akuntabilitas yang satu ini sangat sulit untuk diukur karena
tidak adanya indikator yang jelas dan diterima oleh semua orang serta tidak ada
11
norma dan standar yang tersedia memang sudah jelas. Kontrol dan penilaian
dari pihak eksternal sudah ada dalam mekanisme yang terbentuk dalam
tugas dan wewenang. Untuk itu dibutuhkan pengetahuan, keahlian dan juga
Pemerintahan
berikut6:
bersangkutan.
yang berlaku.
6
Munaf, Yusri. 2016. HUKUM ADMINISTRASI NEGARA. Pekanbaru: Marpoyan Tujuh
12
3. Menunjukkan tingkat pencapaian sasaran dan tujuan yang telah
ditetapkan.
masyarakat untuk mulai “sadar” akan situasi dan masalah yang dihadapinya serta
baru bertindak), ada persetujuan yang disepakati oleh semua masyarakat yang
terlibat, ada perbuatan yang mengisi suatu kesepakatan, ada pembagian tugas dan
13
Solekhan (2014: 153) (A. Mustanir, Abadi, and Nasri 2016)mengatakan bahwa
Tidak ada jaminan bahwa suatu kegiatan akan tetap berlanjut melalui
dalamnya.
masyarakat dapat paham dalam kegiatan mana mereka harus ikut serta. Terdapat
kegiatan tetapi ada juga yang dapat menghambat kesuksesan suatu kegiatan.
Misalnya saja faktor usia, terbatasnya harta benda, pendidikan, pekerjaan dan
penghasilan.
14
Permasalahan mengenai partisipasi masyarakat ternyata tidak cukup hanya
yang baik dan mulia. Sebagaimana dikatakan oleh S.P Siagian (1972); partisipasi
dari masyarakat mutlak diperlukan, oleh karena meraka itulah yang pada akhirnya
(terutama politik lokal), ekonomis (biaya dan manfaat serta efisiensi), dan
tingkatan yaitu:
partisipasi selanjutnya.
15
d. Membangun kesempatan (consensus building); disini pihak-pihak terkait
berinteraksi untuk bisa memahami satu sama lain dan akhirnya sampai pada
tetapi juga untuk mengatasi akibat berupa keuntungan, bahaya atau konsekuensi
lain.
kedalam berbagai macam cara. Salah satu cara yang konkrit untuk mewujudkan
Bentuk atau cara yang bisa dilakukan dalam pelembagaan peran tersebut adalah
salah satunya, memberi legitimasi terhadap peran serta tersebut melalui aturan
hukum. Hal ini merupakan realisasi dari salah satu azas hukum, bahwa hukum
dipandang sebagai pembangun kehidupan sosial masyarakat. Ini juga salah satu
16
Partisipasi sebagai salah satu prinsip good governance dalam
secara konstruktif. Secara konkrit (operasional) ini dapat diamati melalui beberapa
publik;
17
sah yang mewakili kepentingan mereka. (DPR, DPD, DPRD). Partisipasi
1. Kebebasan berkumpul
2. Mengungkapkan pendapat,
langsung7.
Tujuan Partisipasi :
aspirasi masyarakat.
7
Munaf, Yusri. 2016. HUKUM ADMINISTRASI NEGARA. Pekanbaru: Marpoyan Tujuh
18
3. Menyediakan saluran komunikasi agar masyarakat dapat mengutarakan
3. Pemantauan
Menurut Jeff dan Shah (1998: 67) good governance digunakan untuk melihat
partisipasi melalui:
8
Munaf, Yusri. 2016. HUKUM ADMINISTRASI NEGARA. Pekanbaru: Marpoyan Tujuh
19
2. Jumlah masyarakat yang berpartisipasi dalam pembangunan daerah,
mengenai setiap aspek kebijakan pemerintah yang dapat dijangkau oleh publik.
sehat, toleran, dan kebijakan dibuat berdasarkan pada preferensi publik 9. Prinsip
Keduanya akan sangat sulit dilakukan jika pemerintah tidak menangani dengan
baik kinerjanya. Manajemen kinerja yang baik adalah titik awal dari
9
Munaf, Yusri. 2016. HUKUM ADMINISTRASI NEGARA. Pekanbaru: Marpoyan Tujuh
20
transparansi.Tetapi secara ringkas dapat disebutkan bahwa, prinsip transparasi
a). Mekanisme yang menjamin sistem keterbukaan dan standarisasi dari semua
sector publik.
(APKASI),
DAN
21
NO. Prinsip Indikator Minimal
pembangunan daerah
pembangunan daerah.
pembangunan.
Berlakunya nilai/norma di
pembela kebenaran.
22
3. Prinsip transparansi Bertambahnya wawasan dan
Meningkatnya kepercayaan
pembangunan daerah
peraturan perundang-undangan.
gender
23
6. Prinsip wawasan ke Adanya visi dan strategi yang jelas
yang sesuai.
daerah
Meningkatnya keterwakilan
masyarakat.
Berkurangnya penyimpangan.
24
9. Prinsip efesiensi dan Meningkatnya kesejahteraan dan nilai
Berkurangnya penyimpangan
pembelanjaan
pelayanan
pelayanan
Dilakukannya swastanisasi
pelayanan.
Berkurangnya KKN
25
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
sebuah undang-undang (UU), tetapi dapat dimaknai bahwa governance adalah tata
melibatkan tiga institusi utama yaitu negara (state), sektor swasta (private sector),
dan lembaga swadaya masyarakat (civil society). Adapun prinsip utama yang
transparansi.
26
DAFTAR PUSTAKA
Kuswanto, Goto. 2012. Di akses pada tanggal 31 Oktober 2023, pada website
https://www.banyumaskab.go.id/read/15538/pelaksanaan-good-governance-
di-indonesia.
Tujuh
https://econpapers.repec.org/paper/osfosfxxx/hqxu5.htm
Samad, Z., Mustanir, A., & Pratama, M. (2019). Partisipasi Masyarakat Dalam
Pelayanan Akte Jual Beli). Jurnal Ilmu Politik, 2(2), 9-10. Diakses 1
Yusuf, Mochammad Aris. Di akses pada tanggal 31 Oktober 2023, pada website
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-good-governance/#
27