You are on page 1of 77
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL ( SPO ) ICU RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KAUR 2022 é Sumatera Desa Cahaya Batin Kecamatan Semidang Gumay Kab. Kaur 38561 Telp (0739) 2010033, 2010032 Email : rsudkaur.cbtn@gmail.com ALUR PASIEN ICU No. Dokumen No. Revisi Halaman: oovsuD- 0 va | K/SPO/MICU/1/2022 : | Tanggal Terbit | STANDAR | PROSEDUR Juli 2022 OPERASIONAL | = Ht NIP : 19840325 201405 1 001 e ALUR PASIEN MASUK DAN KELUAR ICU INSTALASI UGD INSTALASI RS LAIN RAWAT RAWAT | JALAN, TNAP EVALUASI OLEH a DOKTER ICU | Diantar > INDIKASI(-) —————+ [ pitoLak MASUK ICU [—Diempa” | PINDAHRUANG MASUK ICU KELOLA INTENSIF : 7 ¢ Pengobatan dan perawatan intensif ¢ — Dokter ICU (Intensifis ) Indikasi keluar (+) TETAP MDs eran Mahi Status Quo / Vegetatif DIRAWAT/ + Konsultan (Konsultatif ke SMF [> | RUJUK/ lain ) Meninggal PULANG APS Dijemput_, | KAMAR JENAZAH Catatan : ¢ — Diantar / dijemput s/d pintu keluar / masuk ICU ¢ —Pasien dari luar mengikuti ketentuan dari Rumah Sakit PEMASANGAN INFUS PENERIMAAN PASIEN ICU | No. Dokumen 002/RSUD- K/SPO/CUM/2022 soe ——T | | ‘Tanggal Terbit | | STANDAR | PROSEDUR OPERASIONAL Juli 2022 PENGERTIAN ‘Suatu tata cara menerima pasien untuk dirawat di ICU yang mengalami kegawatan y ee TUSUAN Pasien yang mengalami Kegawatan terancam jiwanya sewaktu — waktu “agar dapat memperolch pengobatan, perawatan dan pemantauan intensif sesuai dengan kondisi yang dialami pasien. KEBLJAKAN 1 Pasien dirawat di ICU harus memenuhi persyaratan / indikasi | yang telah ditentukan. | 2. Dokter jaga ICU berhak untuk menyetujui adanya indikasi tersebut, 3. Penolakan pasien masuk ICU hanya oleh konsulen ICU yang bertanggung jawab saat itu | PROSEDUR PELAKSANAAN | |. Ruangan yang akan mengirim pasien ( ruangan lain, UGD, IMC, | RR ) memberi tahu terlebih dahulu ke ICU bahwa akan ada | | pasien masuk dan dokter ICU sendiri memberi persetujuan. | 2. Menyiapkan perlengkapan peralatan pasien dan bed ICU dilengkapi dengan status pasien dan trolley emergency. | 3. Menerima pasien, timbang terima beserta catatan medik yang lengkap 4. Memasang oksigen, bed side monitor, ventilator (jika diperlukan ) | 5. Mengganti pakaian pasien dengan pakaian ICU | 6. Observasi tanda vital : tekanan darah, heart rate, pemafasan dan subu. (7. Observasi keadaan Iainnya seperti tingkat kesadaran, pupil, | fungsi motorik, dil | 8 Cek kepatenan seluruh peralatan yang telah terpasang | sebetumnya, UNIT TERKAIT 10, I 12, 13, 14, 16. 17, 18, 19. 20. 21 22, 23, Isi selang infu : tekan bilik drip dan lepaskan, biarkan terisi 113 sampai % penuh. 2 Tutup jarum dibuka, cairan dialitkan sampai keluar sehingga udara tidak ada pada selang infu, lalu klem ke posisi off, pastikan slang bersih dari udara dan gelembung udara, ujung slang ditutup kembali. Pakai sarung tangan Periksa wlang cairan yang akan diberikan, Siapkan area yang akan dipasang infu. - Pasang perlak dan pengalas di bawah anggota badan yang akan dipasang infuse . Lakukan fixasi Tentukan vena yang akan ditusuk. Desinfeksi area yang akan ditusuk dengan diameter 5 ~ 19 cm melingkar dari arah dalam keluar. ‘Tusukkan jarum infus/abocath pada vena yang telah dlitentukan Tutup bagian yang ditusuk dengan tegaderm Talis tanggal dan ukuran jarum infus/abocath pada plester bagian tuar. Hitung jumlah tetesan infus sesuai dengan kebutuhan, Perhatikan reaksi pasien. Rapikan pasien Rapikan peralatan dan kembalikan pada tempatnya, Cuci tangan Catat waktu pemasangan, jenis cairan dan jumlah cairan serta peralatan habis pakai pada status pasien. Tnstalasi Rawat Tnap Instalasi Rawat Jalan Instalasi Gawat Darurat Instalasi Kamar Operasi _Instalasi ICU PEMASANGAN NGT No, Dokumen K/SPO/MCU//2022 - T No. Revisi Halaman 006/RSUD- 00 1/3 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL ‘Tanggal Terbit Ditetapkan oleh r RSUD KAUR Juli 2022 pi Agung Wahyudi HEE + 19840325 201405 1 001 | PENGERTIAN Melakukan pemasangan sclang (tube) dari rongga hidung ke lambung (gaster) TUIUAN Sse eee INTRAINDIKAST 1. Memasukkan makanan cair/obat-obatan, cait/padat yang | dicairkan 2. Mengeluarkan cairar/isi lambung dan gas yang ada dalam lambung. 3. Mengirigasi karena perdarahan/keracunan dalam lambung 4. Menghisap dan mengalirkan 5. Mencegah/mengurangi nausea dan vomiting setclah pembedahan atau trauma 6. Mengambil spesimen dalam lambung untuk studi laboratorium I. Pasion tidak sadar (koma) Pasien dengan masalah saluran pencernaan atas stenosis esofagus, tumor mulut/faring/esofagus Pasien yang tidak mampu menelan Pasien yang keracunan Pasien yang muntah darah Bayi premature atau yang tidak dapat menghisap Pasien pasca operasi pada mulut/faring/esofagus noaure 1. Pada pasien yang memilki tumor dironga hidung atau esophagus, 2. Pasien yang mengalami cidera serebrospinal 3. Pasien dengan trauma cervical 4, Pasien dengan fraktur facialis PROSEDUR MACAM & UKURAN NGT 1. Macam-macam NGT a. selang NGT dari karet2. Selang NGT dari bahan plastic b. selang NGT dari bahan silicon 2. Ukuran NGT : a. Nomor 14-20 untuk ukuran dewasa b. nomor 8-16 untuk anak-anak ©. nomor 5-7 untuk bayi PERSIAPAN ALAT. 1, Selang NGT no.5 -7 Jelly Spatel lidah Handscoen steril Senter / penlight Spuit/ suntik ukuran 50ce Plester Stetoskop ). Handuk 10, Tissue 11. Bengkok 12, Benang 13, Baskom berisi air 14, Kasa 15. Kom 16. Perlak pengalas 17. Gunting 18. Bak instrument LANGKAH-LANGKAH PEMASANGAN NGT ‘Mendekatkan alat ke samping klien ‘Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan dan tujuannya ‘Membantu bayi atau anak pada posisi semi fowler ‘Mencuci tangan Periksa kepatenan nasal. Bantu bayi untuk bermapas ‘melalui satu lubang hidung saat lubang yang lain tersumbat, ulangi pada lubang hidung yang lain, bersihkan mucus dan sekresi dari hidung dengan kassa/lidi kapas. Periksa adakah infeksi peene Klien 7. Buka kemasan steril NGT dan taruh dalam bak instrumen steril 8. Memakai sarung tangan steril 9. Mengukur panjang selang yang akan dimasukkan dengan cara menempatkan ujung selang dari hidung klien ke Uujung telinga atas lalu dilanjutkan sampai processus xipodeus 10. Beri tanda pada selang yang telah diukur dengan plester 11. Beri jelly pada NGT sepanjang 10-20 cm dari ujung selang tersebut 12, Masukkan pipa lambung ke dalam salah satu lubang, hhidung hingga batas yang telah ditentukan 13, Masukkan selang sepanjang rongga hidung. Apabi terasa agak tertahan putarlah selang dan jangan dipaksa untuk dimasukkan 14, Memeriksa ketepatan pipa masuk ke lambung dengan cara menghisap cairan lambung dengan spuit dan Klien sebelum dan sesudah pemberian Oo b. Kaji dan bandingkan status pemapasan sebelum dan sesudah pemberian 02, Cek kulit dan membran mukosa Klien Cok kepatenan alt Observasi adanya keluhan terutama nual dan muntah. c. 4 e. £ Tanyakan kenyamanan terhadap terapi Oo. UNIT TERKAIT | 1. Instalasi Farmasi. | |. Sijangmed. 2 ‘Catheter nasal / Kanul nasal / sungkup muka sederhana 7 sungkup muka dengan kantong udara / sungkup muka dengan parsial rebreathing, Langkah - langkah : 1 Kateter nasal / Kanul nasal : a. Cucitangan. | >. Memberi tahu pasien. ¢. Isi tabung humufider dengan water for irigation batas ‘yang tertera. d. Menghubungkan flow meter dengan tabung oksigen / sentral oksigen. fe. Cek fungsi flow meter dan kumufider dengan memutar pangatur konsentrasi QO: dan amati ada tidaknya ‘gelembung udara dalam tabung flow meter. | £ — Menghubungkan kateter nasal / kanul nasal dengan flow | meter. g. Alirkan oksigen ke © Kateter nasal dengan aliran antara 1 — 6 It/mat. © Kamul nasal dengan aliran antara 1 — 6 t/t. bh. Cek aliran kateter nasal / Kanul nasal dengan menggunakan panggung tangan untuk mengetahui ada tidaknya aliran oksigen. i. Pasang alat kateter nasal / kanul nasal pada klien, j. Tanyakan pada klien apakah oksigen telah mengalir sesuai yang di inginkan. | k.Cuci tangan, | |. Rapikan peralatan kembali. m. Dokumentasikan pada status klien, ‘Sungkup muka partial rebreathing. | a. Cucitangan, b. Member tatu pasien, ¢. _Isi tabung humidifier dengan water for irigation setinggi batas yang tertera, 4d. Menghubungkan flow meter dengan tabung oksigen / | sentral oksigen, | ©. Cok fingsi flow meter dan humidifier dengan memutar | konsentrasi 02 dan amati ada tidaknya gelembung udara | dalam tabung flow meter. | £ — Menghubungkan sungkup muka partial rebreathing dengan flow meter. 8 Alirkan oksigen ke sungkup muka partial rebreathing | dengan aliran udara 8 ~ 12 It/mnt. | h. Cok aliran oksigen ke sungkup dengan cara menutup | sungkup dengan salah satu tangan dan amati aliran | ‘oksigen yang masuk ke dalam kantong, i. Pasang alat sungkup muka partial rebreathing pada Klien, | TERAPI OKSIGEN No. Dokumen | No. Revisi Halaman O10/RSUD- ) 113 K/SPOMCUM/2022 Di tetapkan oleh ‘Tanggal Terbit STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Juli 2022 e€ppi Agung Wahyudi z= NIP : 19840325 201405 1 001 oO PENGERTIAN Terapi Oz merupakan salah satu terapi pernafasan dalam mempertahankan oksigenasi TUSUAN 1. Mengatasi keadaan hipoksia 2. Menurunkan kerja pernafasan 3. Menurunkan beban Kerja otot jantung ( miocard ) Indikasi : 1. Pasien dengan kadar 2 yang diketahui melalui hasil AGD/ BGA. 2. Pasien dengan peningkatan kerja napas dimana tubuh berrespon terhadap keadaan hipoksia melalui peningkatan laju | dan dalamnya pernapasan, serta adanya kerja otot — otot | tambahan pernapasan. 3. Pasien dengan peningkatan kerja jantung dimana jantung berusaha untuk mengatasi gangguan O2 melalui peningkatan Jaju pompa jantung yang lebih kuat e 4. Pada pasien selama dan sesudah pembedahan, | Kontra Indikasi : 1. Mutlak tidak ada. 2. Untuk PPOM berat pemberian 02 dimulai dengan 2 LPM dinaikkan secara bertahap, KEBIJAKAN Memenuhi kebutuhan oksigen | PROSEDUR PELAKSANAAN | Persiapan alat : 1. Sentral oksigen, tabung 02, manometer set, flow meter, humidifier. K/SPO/CUM/2022 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Juli 2022 PENGERTIAN PEMASANGAN INFUS No. Dokumen No. Revisi Halaman 005/RSUD- 00 1/2 ‘Tanggal Terbit a ppi Agung Wahyudi se _NIP : 19840325 201405 1 001 ‘Memasukkan cairan obat langsung ke dalam pembuluh darah vena dalam jumlah banyak dan waktu yang lama, dengan menggunakan infus set. TUJUAN PROSEDUR 1, Sebagai pengobatan. 2. Mencukupi kebutuhan tubuh akan cairan dan elektrolit 3. Memberikan zat makanan pada pasien yang tidak dapat / tidak boleh makan melalui mulut Persiapan alat : a. Standart infus. b. Cairan ings. . Infs set, 4. Alkohol swab. c. Transparan dresing £ Gunting. g. Plester. h. Pengalas dan perlak. i. Bengkok. 4. Sarung tangan on ster Pelaksanaan | | 1. cuci tangan (sesuai SPO cuci tangan). dentifikasi pasien(sesuai SPO identifikasi pasien). Jelaskan pada pasien tindakan yang akan dilakukan. Bawa peralatan kepasien. tur posisi pasien dengan posisi supine( terfentang). Siapkan set infus dan cairan infus untuk siap digunakan - Lepaskan penutup botol cairan lalu didesinfeksi dengan alkohol swab dan tusukkan pipa saluran udara dan saluran ‘umah sakit dan fasilitas lainnya 2. Buku pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit dan fasilitas lainnya UNIT TERKAIT ‘Sefuruh unit kerja Instalasi Rawat Jalan Instalasi Rawat Inap Instalasi Gawat Darurat Instalasi Kamar Operasi Instalasi Anestesi & Reanimasi Instalasi Farmasi Patologi Klinik & Anatomi Unit Gizi 10. Unit Kesling & Nosokomial 11. Unit Laundry 12. Unit Teknik sebanyak 3-5 cc ] Gosok kedua telapak tangan hingga merata 3. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kkanan dan sebaliknya 4. Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari 5. Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunei dan saling digosokkan | 6. Gosok ibu jari kiri dengan gerakan berputar dalam genggaman tangan anan dan lakkukan sebaliknya 7. Gosok telapak tangan kiri dengan memutar ujung jari-jari kkanan dan sebaliknya 8, Sckarang tangan sudah aman ( Prosedur dilakukan 20 ~ 30 detik ) Cara Pembersihan Tangan Bedah ( Surgical Handwash ) Langkah ~ langkah : 1. Buka senma perhiasan yang digunakan, termasuk cincin, gclang dan jam tangan 2. Basahi tangan dengan air mengalir. | Gunakan cairan antiseptik Cuci tangan dan lengan bawah secara menyeluruh dan bilas dengan air mengalir. 5. Gunakan sekali lagi cairan antiseptik, sebarkan ke seluruh permukaan tangan dan lengan bawah 6. Mulai dengan tangan, gunakan pembersih kuku untuk ‘membersihkan daerah bawah kuku kedua tangan 7. Bersihkan kuku secara menyeluruh, kemudian jari- jar, sela- sela jar, telapak tangan dan punggung tangan 8. Cuci tiap jari seakan ~ akan mempunyai empat sisi 9. Berikutnya scrub daerah pergelangan tangan pada tiap tangan 10. Setelah seluruh pergelangan tangan telah di scrub, bagian lengan bawah juga di scrub, pastikan gerakan dari bawah Jengan menyju siku 11, Ulangi pada lengan satunya, dari lengan bawah menuju siku 12. Bilas tangan dan lengan bawah secara menyeluruh, pastikan tangan di tahan lebih tinggi dari siku 13. Biarkan sisa air menetes melalui siku 14, Keringkan dengan handuk steril 15, Sekarang tangan sudah aman ( Prosedur dilakukan 2 ~ $ menit | ) ae Buku pedoman manajerial pencegahan dan pengendalian infeksi di L KEBIJAKAN PROSEDUR pasien. 3._Tindakan utama untuk pencegahan dan pengendalian infeksi I. Prosedur pembersihan tangan dengan antiseptik harus di lakukan oleh semua petugas keschatan, keluarga, peagunjung yang berhubungan langsung dengan pasien atau lingkungan pasien 2, Prosedur pembersihan tangan dengan antiseptik dilakukan sebelum Kontak dengan pasien, sebelum melakukan tindakan aseptik, | sesudah terpajan dengan cairan tubuh pasien yang berisiko, sesudah | ‘kontak dengan pasien dan sesudah kontak dengan area sekitar | pasien. 3. Setiap ruangan harus tersedia fasilitas : a. Wastafel dengan air yang mengalir dengan kran bergagang anjang b. Sabun atau cairan antiseptik mengandung chlorhexidine 2% dan | 4 % untuk pembersihan tangan operasi ©. Cairan Handrub, | 4. Pengering tangan (tissue/paper, towel/handuk satu kali pakai) . Gambar prosedur pembersihan tangan terlihat di semua fasifitas. ‘A. Pembersihan Tangan dengan sabun dan air (Handwash ) Langkah ~ langkah : |, Buka perhiasan yang digunakan, basahi tangan dengan air mengalir 2. Tuangkan sabun ke telapak tangan 3 — 5 ec Ratakan dengan kedua telapak tangan 4. Gosok punggung dan sela-scla jari jari tangan kiri dengan tangan kanan dan sebaliknya 5. Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari Jari-jari sisi dalam kedua tangan saling mengunci dan saling digosokkan 7. Gosok ibu jari kiri dengan gerakan berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan sebaliknya 8. Gosok telapak tangan kiri dengan memutar ujung jari-jari kanan dan sebaliknya 9. Bilas kedua tangan dengan air mengalir 10. Keringkan kedua tangan dengan tissue sekali pakai 11, Gunakan bekas tissue tersebut untuk menutup kran air 12. Sekarang tangan sudah aman ( Prosedur dilakukan 40 — 60 detik ) B. Pembersihan Tangan dengan Lengkah — lengkab : | 1. Tuangkan larutan antiseptik bebasis alkohol ke telapak tangan | CARA CUCI TANGAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL No. Dokumen No. Revisi Halaman oo4RsuD- 00 14 K/SPO/ICUML/2022 Juli 2022 NIP : 19840325 201405 1 001 PENGERTIAN TUJUAN Kebersihan Tangan adalah proses pembersihan kotoran dan mikroorganisme pada tangan yang di dapat melalui kontak dengan pasien, petugas Kesehatan lain dan permukaan lingkungan (flora transien) dengan menggunakan sabun/antiseptik dibawah air mengalir atau menggunakan hand rub berbasis alkohol. 1. Pembersihan Tangan dengan Cairan Antiseptik (Handrub) adalah Mencuci tangan dengan menggunakan cairan antiseptik yg berbahan dasar alkohol gel di seluruh permokaan tangan untuk meminimalkan pertumbuhan mikroorganisme tanpa menggunakan air dan handuk (pada tangan yang bersih). 2. Pembersihan Tangan dengan Sabun Antiseptik/Cairan/Larutan dan Air Mengalir (Handwash) adalah Mencuei tangan dengan air mengalir dengan menggunakan sabun/cairan antiseptik yg bertujuan membersihkan tangan dari transien mikroorganisme di tangan (pada tangan yang kotor). 3. Pembersihan Tangan Bedah (Surgical Handwash) pada tindakan operasi adalah : a. Proses menghilangkan atau menghancurkan mikroorganisme transien dan mikroorganisme yang tinggal di lapisan kulit yang lebih dalam serta di dalam folikel rambut yang tidak dapat di hilangkan seturuhnya (flora residen). b. Membersihkan tangan dengan menggunakan sikat dan sabun di bawah air mengalir dengan prosedur tertentu agar tangan dan | ___lengan bagian bawah bebas dari mikroorganisme_ 1. Meminimalkan atau menghilangkan mikroorganisme. 2, Mencegah tansmisi mikroorganisme dari petugas ke pasien dari | _| _pasicn ke petugas, dari pasien ke pasien serta lingkungan sekitar | 7. Memberikan pesan agar menghubungi ICU kembali apabila terdapat bal - hal yang belum jelas atau atau terjadi | kegawatan ulang. 8. Sclanjutnya perawatan terhadap pasien menjadi tanggung jawab perawat dan dokter ruang rawat inap. UNITTERKAIT | Ruang Rawi PEMINDAHAN PASIEN DARI ICU KE RAWAT INAP No. Dokumen No. Revisi Halaman 003/RSUD- 00 1/2 K/SPONCU//2022 | STANDAR | PROSEDUR OPERASIONAL ‘Tanggal Terbit i 7 KAUR Juli 2022 Dr=bepfi Agung Wahyudi NIP : 19840325 201405 1.001 a ——_ [PENGERTIAN Suatu prosedur memindahkan pasien dari (CU pada pasien yang kondisinya sudah terbebas dari kegawatan, TUJUAN 1. Supaya proses pengobatan dan perawatan pasien yang sudah tidak memerlukan lagi fasilitas [CU dapat dilanjutkan di ruang rawatinap biasa. 2. Perl diupayakan Kelangsungan proses pengobatan dan perawatan di rawat inap berkesinambungan dengan pengobatan dan perawatan di ICU, agar dapat dicegah berulangnya kegawatan atau deteksi dini keadaan tersebut. | KEBIJAKAN Pemindahan pasien dari ICU ke rawat inap dilakukan oleh petugas | ruang dan dilakukan timbang terima di ICU. PROSEDUR PELAKSANAAN 1 Memberitalm rawat inap, bahwa akan ada pasien pindah dari ICU dan meminta persetujuan pihak rawat inap tersebut. 2. Meminta konfirmasi rawat inap tentang waktu kesiapan untuk ‘menjemput pasien dari ICU. 3. Menyiapkan pasien dan kelengkapannya. 4, Pasien dijemput ke rawat inap dengan memperhatikan sarat — sarat tranportasi pasien. 5S. Melakukan serah terima pasien dengan perawat rawat inap, yang di serah terimakan adalah a Kelengkapan catatan medik dan keperawatan pasien b. — Masalah yang perlu diperhatikan dalam perawatan dan pengobatan selanjutnya sehingga dapat _dilakukan detcksi dini apabila timbul kegawatan kembali. ¢. Semua hasil pemeriksaan ( yang telah dikerjakan ) baik yang sudah selesai maupun yang belum. 6. Terapi dan perawatan lanjutan sesuai dengan pengantar dari dokter ICU. 10. I. 12, 13. 4 15, 16. ‘Memasang dan atau mengalitkan dower Khateter, NGT, drain, dil Mengambil sample darah untuk pemeriksaan laboratorium. Melaporkan dokter ICU jika terjadi perubahan, Memberitahukan keluarga tentang keadaan pasien dan tata tertib ICU, Membuat Renpra. Memasukkan data pasien ke register rakam medik (RM ), Memberi terapi sesuai program, Mengadakan komunikasi dengan keluarga pasien minimal sekali dalam sehari ( terutama pada waktu kunjungan keluarga ). UNIT TERKAIT 1GD Rawat Inap IBS IRD RHD Instal Jang Diagnostik PENGAMBILAN BAHAN PEMERIKSAAN KULTUR DAN SENSITIVITAS | Sega esses Ma sea oe Seen EC No. Dokumen No. Revisi | Halaman 022/RSUD- 00 | 1/2 K/SPOACU//2022 Ga | ‘Tanggal Terbit D KAUR STANDAR | PROSEDUR Juli 2022 OPERASIONAL Adefpl Agung Wahyudl — NIP : 19840325 201405 1 001 | PENGERTIAN ‘Menambahkan sejumlah albumin ke dalam tubuh untuk mencapai kadar normal albumin ke dalam darah ( nilai normal : > 2,5 gr % ) TUJUAN ‘Untuk mengikat dan membawa sari makanan dan kompertemen yang lain dalam tubuh yang berfungsi untuk mempertahankan fungsi tubuh / faal tubuh. KEBIJAKAN — "| Memenuhi kebutuhan pengobatan dan membantu proses penyembuhan. | ‘Ada instruksi medis tentang pemberian therapy albumin. PROSEDUR PELAKSANAAN | 1. Persiapan z a a. Pasien dipasang infus b. Cairan albumin cc. Jarumudara 2. Cara kerja Cuei tangan kemudian beritahu pasien Cok kondisi dan tanggal kadaluarsa albumin Cairan albumin dipasang dan dihubungkan ke infus set Pasang jarum udara pada tutup botol albumin ‘tur tetesan infus, kecepatan infus max 2 ce/mnt atau | 4 jamb. £ Monitor pasien adanya reaksi alergi pada albumin | g. — Rapihkan peralatan dan dokumentasikan tindakan. 3. Hal~ hal yang harus diperhatikan Perhitungan kebutuhan albumin : D=A)(BWx40)x2= 100 xgralb | Cara Kerja ] a. Cuci tangan, alat disiapkan ». Bersihkan kulit disckitar tusukan dan dacrah tusukan | dengan alkohol 70 % tidak dengan betadine c. Tarik kateter dengan forceps steril, hindari ujung kateter | mengenai kulit. 4. Kateter bagian distal ( jung ) dipotong sepanjang 5 em dengan gunting steril dan dimasukkan ke dalam spuit | dan dikirim ke mikrobiologi UNIT TERKAIT | 1. Tnstalasi laboratorium | 2. Instalasi Farmasi 1 dalam Keadaan menghisap dan setelah sampai diatas karina sedot sputum secara perlahan dengan arah ‘memutar. i. Jika sputum sulit diangkat karena sputum sangat kental | atau sedikit, terlebih dahulu beri NaCL 0,9 % 2 cc, kemudian di bagging dengan O2 100 %, baru dilakukan penghisapan. j. Tika selang mikus refractor tidak cukup panjang atau terlalu besar, dapat dilakukan penghisapan dengan selang suction steril yang sesuai kemudian selang dipotong dengan gunting steril dan dimasukkan ke dalam spuit 10 ce steril k. Jika sudah didapat sputum dalam extractor, ikat kedua selangnya dan siap dikirimkan. 1 Turunkan konsentrasi oksigen sesuai dosis semula, Hal — hal yang harus diperhatikan lakan ini dilakukan dengan tekhnik sterl. KULTUR DAN SENSITIVITAS URINE : Persiapan alat : bahan Spuit steril 10 cc —+ 2 buah | Alkohol 70 % atau betadin b. cc. Kassa steril 4. Sarung tangan steril ce. Klem £ — Bengkok Cara kerja : Klem kateter urine 1 jam Cuci tangan dan persiapan alat Gunakan sarung tangan Bersihkan ujung kateter dengan alkohol 70 % atau betadine ©. Aspirasi urine sebanyak 10 cc dengan spuit steril untuk bahan kultur £ Alat ~ alat dibereskan dan tangan Hal ~hal yang harus diperhatikan ‘Tindakan ini dilakukan dengan tekhnik steril KULTUR DAN SENTIVITAS KATETER CVP | 1 Persiapan alat : a. Sarung tangan steril b. Alcohol 70% €. Spuit sterl 10 ce 4. Forceps sterl © Gunting steril t Bengkok Botol kultur / batek Kapas / kassa steril ¢. Torniquet / karet pembendung, Cara kerja a. Cuci tangan dan persiapkan alat . — Instruksikan pasien untuk meletakkan tangan dan pilih vena yang baik untuk ditusuk Letakkan torniquet diatas tempat penusukkan. Lihat dan palpasi vena dan bersihkan daerah tersebut dengan alkohol 70 % kermadian keringkan. e. Tekan vena yang akan ditusuk dengan jari., kemudian tusuk dibawahnya dengan ketinggin 5 ~ 35°, masukkan jarum kedalam vena, Lepaskan torniquet. 2. Arsipkan spuit sampai didapat darah minimal 5 cc. h. Tarik jarum dan tekan dacrah tusukan dengan kassa steril selama 2 ~ 4 menit | i. Masukkan darah tersebut sebanyak 5 cc kedalam botol sultur / batek. | Catatan : ‘Tindakan ini dilakukan dengan tehnik steril, KULTUR DAN SENSITIVITAS SPUTUM 1 Persiapan alat a, Sarung tangan steril b. Mucus extractor steril_( selang suction dengan kontainer ) atau jika tidak tersedia dengan selang suction steril dan spuit steril 10 cc, ©. Peralatan suction, Personal : 2 orang perawat ©. Lokasi_ : suctioning melalui endotrakeal tube, tracheostomy tube, hidung. £ NaCL.0,9 % steril, 2~ 6 ce. Cara kerja: a. Cucitangan b. Hidupkan mesin suction ©. Beri oksigen 100% 4. Gunakan sarung tangan steril, tangan kiri memegang selang dari alat suction. ¢. _Instruksikan perawat lain untuk memegang selang dari alat suction, f —Instruksikan perawat lain untuk membuka mucus extractor dan pegang dengan tangan dan jaga tetap steril g. Instruksikan perawat lain untuk memegang ET / ETT | dan membuka jalan nafas pasien ( jika menggunakan | ventilator atau oksigen, dilepas terlebih dahulu ) h,__ Masukkan selang mucus refractor ke dalam jalan nafas | PENGAMBILAN BAHAN PEMERIKSAAN 4 KULTUR DAN SENSITIVITAS No. Dokumen No. Revisi Halaman | o21/RSUD- 00 1/3 K/SPONCUM/2022 D KAUR ‘Tanggal Terbit STANDAR PROSEDUR Juli 2022 @ OPERASIONAL | pt Agung Wahyudi i | NIP : 19840325 201405 1 001 PENGERTIAN ‘Suatu cara pengambilan baik berupa urin, darah, sputum ataupun ‘ujung kateter vena sentral, guna pemeriksaan biakan kuman dan Uji sensitivitas antibiotik dari bahan tersebut. TUJUAN Diagnostik : Mencari data pengkajian guna menegakkan diagnosa medis keperawatan, ‘Terapi : Mengevaluasi efisiensi tindakan atau terapi kedokteran / keperawatan. Indikasi : | 1. Pasien yang dirawat di ICU selama 3 hari atau lebih. 2. Pasien yang terpasang kateter CVC, peralatan invasif dan non invasif lainnya, Pasien dengan infeksi sistemik atau lokal Penggunaan antibiotik sebelumnya tidak adekuat ‘Ada instruksi-medis tentang pemeriksaan Kultur dan sensitivitas pee KEBLJAKAN Pemenuhan Kebutuhan pengobatan dan membantu proses penyembuhan. PROSEDUR PELAKSANAAN | KULTUR DAN SENSITIVITAS DARAH 1. Persiapan alat dan bahan a. Spuit $cc Alkoho! 70 % sterit | Heparin | Cara kerja: Cuci tangan Spuit terlebih dahulu dibasahi dengan heparin, kemudian heparin dikeluarkan dari spuit. Lakukan Allen test | Tentukan tempat penusukan / pengambilan darah arteri Desinfektan dacrah tusukan dengan alkohol 70 % steril Darah arteri yang diambil cukup ¥5- 1 ce aap 7. Kemudian setelah cukup, jarum langsung di cabut, | dikeluarkan udara yang ada didalam spuit, posisi jarum diatas | tegak lurus ( cara mengetuarkan harus hati — hati, jangna | tercampur dengan udara fuar atau! memasukkan udara luar ke spuit dapat mempengaruhi hasil, terutama PCO: ), langsung di tutup dengan karet 8. Pada arteri bekas tusukan pengambilan langsung di tekan | | dengan kapas alkohol 70 % steril dalam waktu lebih kurang lima menit dan tekan yang lebih kuat, sampai darah berhenti keluar 9. Beri etiket kuat, spuit yang berisi darah arteri terscbut kemudian periksa. Hal — hal yang perlu diperhatikan : 1 Lokasi : Arteri radialis ( diutamakan ), arteri brakhialis, arteri | femoralis, arteri dorsopedis. 2. Bila darah baru bisa diperiksa setelah lebih dari 15 menit maka darah harus di simpan dulu di lemari es atau termos es, | | agar komponen darah tidak rusak dan mencapai hasil yang | aktual. T. Tnstalasi laboratorium 2. Instalasi Farmasi PENGAMBILAN DARAH ARTERI No. Dokumen No. Revisi | ezosup- 00 1/2 | K/spomcumt2022 RSUD KAUR ‘Tanggal Terbit | STANDAR | | PROSEDUR oa OPERASIONAL © (Agung Wahyudi (9840325 201405 1 001 PENGERTIAN Suatu tindakan pengambilan darah arteri untuk pemeriksaan AGD. | TUSUAN "| 1. Diagnostik | | 2. Mengetahui oksigenasi dan CO2 | 3. Membedakan status keseimbangan asam basa tubuh pasien | Indikasi : Pemeriksaan AGD diambil pada pasien yang mengalami gangguan pernapasan dan kescimbangan asam basa. | Kontra indikas 1. Pasien dengan terapi antikoagulan | 2. Riwayat gangguan pembekwan darah 3. Penyakit pembuluh darah perifer yang berat O KEBIJAKAN Pemenuhan kebutuhan oksigen PROSEDUR PELAKSANAAN | Persiapan : 1, Persiapan etiket : a. Nama pasien Tanga dan jam pengambilan ¢. Pemakaian 02 pada waktu pengambilan AGD 2. Persiapan alat a. Spuit ukuran 2% cc ( untuk dewasa ), jarum ukuran BG Karet atau jenis lainnya Desinfektan : kapas alkohol 70 % steril UNIT TERKAIT 12, 13, 14, 16, atau ventilador. | ‘Atur tckanan pada suction, bayi = 60 ~ 100 mmHg, Dewasa 120 — 200 mmHg. Gunakan sarung tangan atau pinsct ster Pilih kateter suction yang sesuai dengan umur pasien dan | kur ETT / TT (1/3 diameter ERR / TT). ‘Sambungkan kateter suctioning pada selang suction, Lakukan ventilasi dengan air viva 3 x, dengan oksigen 12-15 it/ ment, Masukkan kateter dalam keadaan terbuka, jika ada reflek trachea angkat katheter 1 — 2 cm kemudian tutup kateter dan | angkat kateter dengan gerakan memutar (lama tindakan 5 15 detik ) Berikan kembali oksigen dengan konsentrasi tinggi 12— 15 lmenit melalui air viva. Prasat ini boleh diulangi sampai bersih / banyak berkurang. | Monitor kembali hemodinamik dan tana vital pasien, Jika akan suction hidung dan mulut lakukan suctioning ETT 7 TT dahulu sampai selesai, kemudian suctioning hidung ddan yang terakhir adalah mulut. Bilas selang kateter dengan air yang asa diember, matikan suction dan buang suction pada ember penampung tersebut. lat — alat dirapikan kembali dan dokumentasikan, Instalasi farmasi Laboratorium Sijangmed SUCTIONING | No. Dokumen No. Revisi ‘Halaman O19/RSUD- 00 2 | K/SPO/ICU/1/2022 ‘Tanggal Terbit STANDAR | PROSEDUR gi so) OPERASIONAL i | PENGERTIAN — pada dinding bronchus atau trachea, Tindakan ini dilakukan pada pasien yang terpasang ET, TT. TUIUAN 1. Mengangkat secret yang tidak bisa dikeluarkan sendii atatu ibatukkan oleh pasien. 2. Mengurangi penumpukan CO: di paru ~ paru. 3. Mencegah terjadinya bronchopneumonia. 4. Memperlancar sirkulasi dan perfusi ke seluruh jaringan. KEBIJAKAN Pemenuhan kebutuhan oksigen, 1 a see PROSEDUR PELAKSANAAN | Persiapan alat : | 1. Peralatan oksigenasi : air viva, oksigen + selang. | 2. Peralatan suction yang lengkap : suction dinding, selang suction, tubing / kateter suction steril yang sesuai dengan usia dan nomor. ‘Sarung tangan steril atau pinset ster. Ember yang berisi larutan savion untuk tempat suction kath bekas, 5. Handuk untuk alas dada. Cara kerja : 1. Cuci tangan. 2. Jelaskan prosedur pada pasien. 3. Observasi saturasi, nadi, pernapasan, tekanan darah, dan irama EKG. 4. Berikan oksigen dengan konsentrasi tinggi melalui air viva ¢. Ref: di isi ukuran pupil dalam bentuk gambar Hngkaran atau besar pupil dalam cm serta refleksi pupil terhadap | cahaya (~/+/ - / lambat / cepat ) 4. Ges NILA 1) Buka mata (E ) 2) Spontan b) _ Respon perintah lisan ©) Respon rangsang sakit 4) Tidak ada respon See a) Sesuai perintah b) —Terlokasi pada sakit ©) Menarik terhadap rangsang sakit d) Fleksi abnormal ©) Respon ekstensor ) Tidak respon e@ | 3) Respon Verbal (V) a) Berorientasi Baik 5 b) Bingung Bicara Kacau 4 c) Kata-kata tidak scsuai/tidak tepat 3 d) Mengerang 2 ) Tidak bersuara I | 2) Respon motorik terbaik ( M ) 2. Instalasi ICU T TERKAIT 1 InstalasiUGD |

You might also like