You are on page 1of 10

Venturi-Packed Scrubber Sebagai Pengendali...

(Januar Arif, dkk)

VENTURI-PACKED SCRUBBER SEBAGAI PENGENDALI CEMARAN


PARTIKULAT PADA INDUSTRI PENGECORAN LOGAM TUNGKU
INDUKSI

VENTURY-PACKED SCRUBBER AS PARTICULATE POLLUTION CONTROL


ON INDUCTION FURNACE METAL CASTING INDUSTRY

Januar Arif Fatkhurrahman dan Ikha Rasti Juliasari


Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri, Kementerian Perindustrian
Jl. Kimangunsarkoro No.6, Semarang, Jawa Tengah – Indonesia
e-mail : januarfa@kemenperin.go.id dan ikharasti@kemenperin.go.id
diajukan: 04/07/2014, direvisi: 06/08/2014, disetujui: 26/08/2014

ABSTRACT

Induction furnace metal casting industry on small medium scale needs some attention, especially on its
particulate pollution. By today, particulate pollution from this industrial process remain unhandling.Particulate
pollution handling research on this activity, mainly focused on the design and construction of equipment venturi
packed scrubber with construct support facilities, liked: exhaust hood, settling basin and stack. Location of the
study conducted at the Metal Casting workshop owned Metal Industry Development Center (BBLM) Bandung to
show a decrease in the effectiveness of the inhalableparticulateparameters and respirable particulate parameters
during the metal casting process takes place. The results of the trial showed a decrease of inhalable particulate
3 3
is 0.5745 mg/Nm and respirable particulate is 0.2357 mg/Nm ,the efficiency of venturi packed scrubber is 57.26
% for inhalable particulateand 61.73 % for respirable particulate.

Keywords: Induction Furnace Metal Casting, Venturi-Packed Scrubber, Inhalable Particulate, Respirable
Particulate

ABSTRAK

Industri pengecoran logam tungku induksi skala kecil menengah memerlukan perhatian khusus mengingat
sampai saat ini belum ada penanganan cemaran partikulat pada kegiatan produksinya. Kegiatan penelitian ini
berupa rancang bangun peralatan venturi packed scrubber beserta fasilitas pendukung yaitu: bangunan
penangkap partikel, pengendap air dan cerobong. Lokasi penelitian dilaksanakan di bengkel pengecoran milik
Balai Besar Logam dan Mesin (BBLM) Bandung untuk melihat efektifitas penurunan parameter partikulat
inhalabel dan partikulat respirabel selama proses pengecoran berlangsung. Hasil ujicoba alat menunjukkan
3 3
penurunan partikulat inhalabel sebesar 0,5745 mg/Nm dan partikulat respirabel sebesar 0,2357 mg/Nm .
Efisiensi pengikatan venturi packed scrubber untuk partikulat inhalabel sebesar 57,26% dan partikulat respirabel
sebesar 61,73%.

Kata Kunci: Pengecoran Logam Tungku Induksi, Venturi-Packed Scrubber, Partikulat Inhalabel, Partikulat
Respirabel

PENDAHULUAN industri skala kecil menengah mulai dari


kualitas cetakan yang masih rendah dan
Berkembangnya sejumlah industri belum memenuhi standar internasional
seperti otomotif, alat berat dan elektronik dengan tingkat penolakan produk (rejection
dan permesinan tak urung menggerek rate) pada industri baja skala kecil masih
permintaan di industri pengecoran logam. sekitar 10-15%. Sedangkan rata-rata secara
Industri pengecoran logam merupakan internasional rejection rate hanya 3%.
industri hulu yang ke depan mempunyai Permasalahan ini disebabkan oleh
prospek cukup bagus sejalan dengan peralatan yang sudah tua dan kualitas
peningkatan permintaan pada industri sumber daya manusia yang rendah.
hilirnya. Menurut Anwar (2010), berbagai Permintaan bahan baku scrap yang
kendala dihadapi oleh industri ini, tinggi tidak sejalan dengan keterbatasan
mengingat sebagian besar merupakan jumlahnya, menyebabkan naiknya harga

91
Jurnal Riset Industri (Journal of Industrial Research) Vol. 8 No. 2, Agustus 2014, Hal. 91 – 100

scrap. Sehingga banyak industri Coulson (2002) menyatakan bahwa


pengecoran logam skala kecil menengah perancangan wet scrubber dengan
menggunakan campuran besi rongsok pengikatan partikel, disarankan
sebagai pengganti bahan baku, tidak hanya menggunakan 2 tahap proses;
pada pengecoran logam dengan tungku a. Primary Stage, menggunakan venturi
kupola, namun juga pada industri scrubber, untuk mengabsorbsi gas –
pengecoran logam berbasis tungku induksi. gas emisi yang terbentuk dan
Kandungan pengotor dalam besi rosok akan mengeliminasi sebagian partikulat.
menghasilkan cemaran bagi udara ruang Konstruksi venturi scrubber secara
kerja dalam bentuk gas dan partikulat ketika umum dapat dijabarkan sebagai
dilakukan proses peleburan. berikut; karakteristik dimensi
Kondisi industri pengecoran logam mempunyai pengecilan diameter lalu
skala kecil menengah, khususnya yang pembesaran kembali. Bagian yang
berbasis tungku induksi yang menggunakan memiliki diameter terkecil disebut
bahan baku besi scrap, menghasilkan venturi throat, dengan adanya throat
produk samping berupa limbah padat dan aliran gas akan mengalami proses
cemaran udara yang berbahaya untuk throating, sehingga akan terjadi
kesehatan baik lingkungan maupun pekerja. tumpukan partikel pada bagian
Hal ini ditambah dengan belum adanya tersebut.. Aliran air yang mengalir
perangkat pengendali cemaran udara pada melalui throat seperti diperlihatkan pada
unit proses pengecoran logam tungku Gambar 1. berikut ini.
induksi (Juliasari, 2013).
Berdasarkan data karakteristik
pencemaran udara ruang produksi pada
industri pengecoran logam tungku induksi
(Juliasari, 2013), pencemar untuk parameter
gas SO2 dan NO2 masih berada jauh di
bawah limit deteksi metode pengujian
parameter tersebut, sementara hasil
pemantauan lingkungan di ruang proses
industri pengecoran logam didapat
konsentrasi partikulat inhalabel pada ruang
kerja mencapai 1,593 mg/Nm3 dan partikulat
respirabel sebesar 0,5185 mg/Nm3. Dengan
melihat cemaran partikulat yang cenderung
berdampak negatif dibandingkan baku
mutunya sebesar 10 mg/Nm3 untuk
partikulat inhalabel dan 3 mg/Nm3 untuk
partikulat respirabel (Permenakertrans Gambar 1. Venturi Scrubber
No.13/Men/X/2011), kegiatan ini dibatasi
pada pengendali cemaran partikulat, Kecepatan aliran gas dengan kondisi
meliputi partikulat inhalabel dan partikulat pencekikan pada bagian throat
respirabel. Dari batasan masalah tersebut, menghasilkan efisiensi tinggi pada tipe
dirumuskan dua hal, yaitu; kemampuan ini yaitu antara 70 – 99% untuk partikel
venturi-packed scrubber sebagai solusi berukuran > 1µm tetapi hanya > 50%
cemaran partikulat di IKM pengecoran untuk ukuran partikel sub µm (Purba,
logam berbasis tungku induksi, dan efisiensi 2010).
pengikatan venturi-packed scrubber.
Sedangkan untuk konsentrasi logam ruang
kerja didominasi oleh Mn. Cu, Fe, Cr, Co
yang berbahaya untuk kesehatan.
Melihat karakteristik cemaran partikel
yang dihasilkan, dipilih kombinasi venturi
scrubber yang dilengkapi packed material

92
Venturi-Packed Scrubber Sebagai Pengendali... (Januar Arif, dkk)

b. Secondary Stage, menggunakan


packed bed, dengan luas bidang kontak
diperluas dengan adanya packing
material sebagai area kontak antara
partikulat-gas dengan cairan, untuk
menyempurnakan proses eliminasi
partikulat. Dengan adanya pengikatan
lanjutan, partikulat cemaran yang tidak
lolos dengan venturi scrubber akan
tereliminasi oleh packed scrubber

Debu merupakan partikel – partikel zat


padat yang disebabkan oleh kekuatan-
kekuatan alami atau mekanis, seperti
pengolahan, penghancuran, pelembutan,
pengepakan yang cepat, peledakan dan
lain-lain dari bahan-bahan organik maupun
anorganik, misalnya batu, kayu, bijih logam, Gambar 2. Sistematika Penelitian
arang batu, butir-butir zat padat dan
sebagainya (Suma’mur, 1998). Sedangkan Peralatan yang digunakan untuk penelitian
menurut Sarudji (2010), dalam buku dibedakan atas :
Kesehatan Lingkungan, debu (partikulat) a. Peralatan Konstruksi Venturi Packed
adalah bagian yang besar dari emisi polutan Scrubber
yang berasal dari berbagai macam sumber Meliputi : exhaust, venturi scrubber,
seperti mobil, truk, pabrik baja, pabrik packed scrubber dan bak pencemar,
semen, dan pembuangan sampah terbuka. dengan layout penempatan unit proses
Ada tiga cara masuknya bahan polutan seperti gambar 3 di bawah ini :
seperti debu dari udara ke tubuh manusia  Venturi Scrubber
yaitu melalui inhalasi, ingesti, dan penetrasi Dasar perancangan venturi
kulit. Kerusakan kesehatan akibat debu scrubber mengacu pada debit
tergantung pada lamanya kontak, partikel yang masuk ke dalam
konsentrasi debu dalam udara, jenis debu peralatan proses, estimasi
itu sendiri dan lain-lain (Agusnar, 2008). tetesan/ droplet air
Partikel yang terhisap oleh manusia dengan (PDHEngineer, 2006). Dari
ukuran kurang dari 1 µm akan ikut keluar parameter tersebut digunakan
saat napas dihembuskan. Partikel yang untuk menentukan diameter
berukuran 1 – 3 µm akan masuk ke dalam venturi, dimensi per bagian, dan
kantong udara paru-paru, menempel pada leher (throat) venturi untuk
alveoli. Partikel berukuran 3 – 5 µm akan kapasitas tungku induksi di
tertahan pada saluran pernapasan bagian BBLM, dengan tahapan sebagai
tengah. Partikel yang berukuran di atas 5 berikut (US-EPA,1977); Prediksi
µm akan tertahan di saluran napas bagian penangkapan partikel,
atas (Sunu, 2001). Perhitungan korelasi Calvert
untuk prediksi penangkapan
METODE partikel di bagian throat.
Perhitungan pressure drop.
Kegiatan penelitian ini secara garis
besar, dibagi menjadi empat tahapan,
meliputi analisis karakteristik, konstruksi
peralatan, uji operasional, dan analisis
peralatan, seperti digambarkan dalam
sistematika penelitian (Gambar 2.)

93
Jurnal Riset Industri (Journal of Industrial Research) Vol. 8 No. 2, Agustus 2014, Hal. 91 – 100

Gambar 3. Layout Unit Proses Venturi-Packed Scrubber

 Packed Absorber Peralatan proses yang digunakan


Selain venturi scrubber, packed untuk menangkap cemaran
absorber menjadi peralatan partikel/ debu dari tungku induksi,
proses utama yang dirancang dengan menggunakan
perancangannya disesuaikan pertimbangan data area bebas di
dengan kapasitas produksi tungku atas tungku, posisi tata kerja
induksi. Luas permukaan packed peralatan tungku induksi dan
material menjadi acuan utama yang utama adalah diamater
saat menentukan packed material tungku. Sehingga didapatkan
yang digunakan. Dengan melihat luasan maksimal dari exhaust
nilai ekonomis dari kelereng, dan particle yang mampu menangkap
faktor luas permukaan yang relatif cemaran udara yang keluar dari
besar. Selain itu, jika mengacu tungku induksi.
pada referensi (Coulson, 2002),
untuk packed material pada b. Peralatan Pengambilan Sampel
absorber dengan diameter kurang Cemaran Partikulat
dari 30 cm, diameter packed Merupakan peralatan yang digunakan
material yang disarankan kurang untuk pengambilan sampel cemaran
dari 2,5cm. Pada venturi-packed udara ruang kerja untuk parameter
scrubber di tungku induksi BBLM partikel debu total dan debu respirabel.
ini dipilih kelereng sebagai Peralatan pengambilan data tersebut
packed material. meliputi :Low Volume Air Sampler, Roll
 Exhaust Particle kabel, Weather Station (Thermometer
dan Hygrometer) Pompa vacuum, dan
Rotameter.

94
Venturi-Packed Scrubber Sebagai Pengendali... (Januar Arif, dkk)

Pengambilan sampel parameter


partikel dengan metode gravimetri, pada …...............……. (1)
pengambilan sampel partikulat dibagi Dengan;
menjadi dua, partikulat total / inhalabel M1 : berat media sebelum
dan partikulat respirabel (Lestari, 2007); pengambilan sampel (mg)
 Partikulat total / inhalabel adalah M2 : berat media setelah
fraksi partikulat terbang (airborne pengambilan sampel (mg)
material) yang mampu melewati B : berat media sebagai blank
hidung dan nafas, namun tertahan di sample (mg)
saluran pernafasan atas, partikulat V : Volume udara yang melewati
inhalabel mempunyai dimensi 10µm - media selama periode
100 µm 3
pengambilan (m )
 Partikulat Respirabel adalah fraksi
partikulat terbang yang mampu Data yang diperoleh berupa data
mencapai paru – paru, dengan sekunder dan data primer. Data sekunder
dimensi < 4µm. yaitu: data kapasitas proses, dimensi
tungku, lay out proses. Sementara data
Dari dua parameter partikulat primer digunakan sebagai dasar
tersebut, pengambilan secara gravimetri perancangan peralatan proses;
dapat dijelaskan sebagai tahapan berikut;
 Persiapan media / filter Bahan penelitian yang digunakan untuk
Media atau filter dalam hal ini berupa penelitian dibedakan atas :
microfibre filter yang disesuaikan 1. Bahan penelitian untuk membuat
dengan dimensi tertahan dua konstruksi alat penelitian.
parameter partikulat 2. Bahan penelitian yang digunakan
 Penimbangan media / filter untuk ujicoba proses dan analisis
Penimbangan media dilakukan laboratorium.
sebelum dan sesudah pengambilan
sampel partikulat HASIL DAN PEMBAHASAN
 Koleksi sampel
Sampel diambil dengan laju udara Uji Karakteristik Awal Partikulat
2L/menit untuk partikulat respirabel
dan laju udara 5L/menit untuk Uji karakteristik awal dilakukan
partikulat inhalabel untuk mengetahui profil partikulat sebagai
 Analisis dan perhitungan hasil cemaran proses produksi di bengkel
Konsentrasi partikulat yang ada pengecoran, uji karakteristik dilaksanakan
ditentukan total volume udara yang menjadi dua tahapan, yaitu karakteristik
melewati filter, berdasarkan pada partikulat secara gravimetri dan diameter
berat akhir media / filter setelah partikel dengan SEM. Karakteristik awal
analisis, seperti yang ditunjukkan partikulat sebelum pengecoran dilakukan
pada persamaan (1) secara gravimetri dengan hasil seperti
terlihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Hasil Uji Karakteristik Awal di Ruang Kerja Bengkel Pengecoran BBLM
No. Tanggal Keterangan Partikulat Inhalabel Partikulat
3 3
Pengambilan Contoh Pengambilan (mg/Nm ) respirabel (mg/Nm )
1. 26 Juni 2013 Uji Karakteristik awal 1 0,6980 0,5340
2. 13 September 2013 Uji Coba Peralatan 1 0,9777 0,7908
3. 14 November 2013 Uji Coba Peralatan 2 1,9850 0,1480
4. 15 November 2013 Uji Coba Peralatan 3 1,8540 0,1480
5. 26 November 2013 Uji Coba Peralatan 4 0,2510 0,5130
Konsentrasi Rata – Rata Partikulat 1,1531 0,4268
sumber : Juliasari, 2013

95
Jurnal Riset Industri (Journal of Industrial Research) Vol. 8 No. 2, Agustus 2014, Hal. 91 – 100

Gambar 5. Hasil Analisis SEM pada Media sebagai Blanko (SKC, Inc.)

Sedangkan untuk mengetahui dengan Filter / media yang diujikan seperti


diameter partikulat pada proses produksi terlihat pada Gambar 6, sebagai hasil uji
tersebut, dilaksanakan analisis karakteristik.
menggunakan SEM pada blanko filter, dan Berdasarkan uji karakteristik awal,
filter setelah pengujian awal, hal ini cemaran udara (partikulat) pada tungku
dimaksudkan untuk mengetahui kondisi induksi di unit pengecoran logam BBLM,
lingkungan kerja bengkel pengecoran di didapatkan data analisis SEM, dengan rata
BBLM tanpa ada proses pengecoran. – rata dimensi partikel pada range 10µm -
Gambar 5 menunjukkan hasil analisis 50µm (Juliasari, 2013), seperti terlihat pada
pada filter blanko menggunakan SEM, hasil Gambar 7 yang ditunjukkan dengan garis
analisis filter blanko merupakan spesifikasi merah yang menunjukkan diameter
filter dari SKC, Inc. Hasil analisis SEM pada partikulat yang menempel pada filter hasil
blanko dijadikan sebagai pembanding tangkapan pengujian.

Gambar 6. Filter / Media Penangkap Partikel

96
Venturi-Packed Scrubber Sebagai Pengendali... (Januar Arif, dkk)

Perbesaran 1000 kali Perbesaran 2000 kali

Gambar 7. Hasil Analisis SEM pada Karakteristik Awal Dimensi Partikulat Cemaran Udara
Tungku Induksi Pengecoran Logam BBLM

Berdasarkan data analisis tersebut, cemaran partikulat. Uji peralatan ini


dan diperkuat oleh literatur yang dilaksanakan pada saat bengkel
menyatakan efisiensi pengikatan pada pengecoran BBLM beroperasi untuk melihat
penggunaan venturi scrubber mencapai 70 efisiensi pengikatan peralatan. Tahapan
– 99% untuk partikel berukuran > 1µm penentuan efisiensi pengikatan peralatan
(Purba, 2010), hal ini memperkuat pengendali cemaran partikulat digambarkan
penggunaan venturi scrubber sebagai dalam kerangka proses pada Gambar 8.
primary stage pengendali cemaran partikel Gambar 8 tersebut mendeskripsikan
pada unit tungku induksi di bengkel analisis penentuan efisiensi pengikatan
pengecoran BBLM. Dari kesimpulan analisis cemaran, dengan data cemaran partikulat
karakteristik awal cemaran ini, studi diambil sebagai hasil samping proses
kapasitas pengecoran, digunakan sebagai pengecoran. Analisis penentuan efisiensi
dasar perancangan desain venturi-packed pengikatan cemaran partikulat dibandingkan
scrubber, exhaust particulate, dan water sebelum dan sesudah operasional venturi
resirculating tank. packed scrubber.
Setelah tahapan konstruksi selesai,
dilanjutkan uji peralatan pengendali

Proses Pengecoran Produk

Cemaran Partikulat Analisis Penentuan


Efisiensi Pengikatan
Cemaran Partikulat
Operasional
Pengambilan Data
Venturi-Packed
Scrubber Partikulat

Gambar 8. Tahapan Analisis Penentuan Efisiensi Pengikatan Cemaran Partikulat

97
Jurnal Riset Industri (Journal of Industrial Research) Vol. 8 No. 2, Agustus 2014, Hal. 91 – 100

Uji Operasional dan Pengambilan Data Tabel 2 dan Tabel 3 menunjukkan


Cemaran Partikulat pola penurunan partikulat cemaran proses
pengecoran seiring proses operasional
a. Pengambilan Data Partikulat tanpa Alat venturi-packed scrubber. Pada Tabel 3,
Venturi Packed Scrubber Beroperasi. partikulat baik inhalabel maupun repirabel
Hasil pengambilan data partikulat, pada menunjukkan penurunan secara kuantitas,
saat proses pengecoran yang dilakukan dan mengalami kenaikan secara kualitas
sebelum alat venturi packed berdasarkan baku mutu yang ada. Efisiensi
dioperasikan ditampilkan pada Tabel 2. peralatan pengendali cemaran partikulat
b. Pengambilan Data Partikulat dengan dihitung menggunakan penurunan
Alat Venturi Packed Scrubber konsentrasi cemaran partikulat, dengan
Beroperasi. Hasil pengambilan data membandingkan konsentrasi partikulat pada
partikulat, pada saat proses pengecoran saat proses pengecoran berlangsung,
dengan operasional venturi-packed antara operasional venturi-packed scrubber
scrubbersebagai pengendali cemaran dengan non-operasional venturi packed
partikulat ditampilkan pada Tabel 3. scrubber. Terlihat efisiensi operasional pada
Tabel 4.

Tabel 2. Pengambilan Data Partikulat Tanpa Alat Venturi-Packed Scrubber Beroperasi


No. Tanggal Pengambilan Keterangan Partikulat Partikulat
Data Pengambilan Inhalabel respirabel
(mg/Nm3) (mg/Nm3)
1. 14 November 2013 Run 1 2,3100 0,2850
2. 15 November 2013 Run 2 0,6050 0,6850
3. 26 November 2013 Run 3 1,1180 0,8780
Konsentrasi Rata – Rata Partikulat 1,3443 0,6160
sumber : Data Analisis BBTPPI, 2013

Tabel 3. Kondisi Pengecoran Dengan Alat Venturi-Packed Scrubber Beroperasi


No. Tanggal Pengambilan Keterangan Partikulat Partikulat
Data Pengambilan Inhalabel respirabel
(mg/Nm3) (mg/Nm3)
1. 13 September 2013 Run 1 0,9803 0,7571
2. 14 November 2013 Run 2 1,6430 0,2280
3. 15 November 2013 Run 3 0,2050 0,0110
4. 26 November 2013 Run 4 0,2510 0,5250
Konsentrasi Rata - Rata Partikulat 0,7698 0,3803
sumber : Data Analisis BBTPPI, 2013

Tabel 4. Efisiensi Venturi-Packed Scrubber


Parameter Konsentrasi (mg/Nm3) Efisiensi Penurunan
Tanpa Alat Dengan Alat
Beroperasi Beroperasi
Partikulat Inhalabel 1,3443 0,7698 57,26 %
Partikulat Respirabel 0,6160 0,3803 61,73 %

Tabel 5. Hasil Analisis Kandungan Logam


Kondisi Parameter
Proses Pengecoran Mn (µg/g) Mn (µg/g) Fe (%) Cr (µg/g) Co (µg/g)
Tanpa scrubber 2,163 ±0,134 3336±140,4 38,81 ±1,235 1988,9 ±56,48 134,7±4,149
Dengan Scrubber 0,246±0,035 141,2±50,48 2,025 ±0,068 129,2 ±5,557 13,32±1,014
sumber : Data Analisis BATAN, 2014

98
Venturi-Packed Scrubber Sebagai Pengendali... (Januar Arif, dkk)

Analisis kandungan logam pada dua secara umum digunakan pada industri
kondisi sebelum operasional scrubber dan pengecoran logam yang menggunakan
setelah operasional scrubber, dijadikan tungku kupola. Namun pada industri
sebagai pendukung efiensiensi operasional pengecoran logam tungku induksi, secara
venturi-packed scrubber. Analisis umum masih belum ada perangkat
dilaksanakan di BATAN, dengan hasil pengendali cemaran udara. Hal yang perlu
sebagai berikut untuk masing – masing dicermati bahwa dampak cemaran bagi
logam. kesehatan mempunyai efek jangka panjang,
Dari hasil analisis kandungan logam penggunaan kombinasi venturi-
untuk kondisi proses pengecoran tanpa packedscrubber merupakan terobosan baru
operasional venturi-packed scrubber pada industri pengecoran logam dengan
dibandingkan dengan operasional venturi- tungku induksi untuk IKM.Berdasarkan
packed scrubber, didapatkan penurunan desain dan bentuk yang sederhana,
konsentrasi logam pada saat peralatan porTabel dan mudah dalam operasional
pengendali cemaran venturi-pavked maupun perawatan merupakan keunggulan
scrubber dioperasionalkan. Hal ini dalam teknologi ini. Teknologi ini
sebanding dengan efisiensi penurunan merupakan bentuk teknologi tepat guna
partikel pada bahasan Tabel 4. yang sesuai bagi IKM dalam pengendalian
Modifikasi dengan penyesuaian pencemaran udara.
kapasitas produksi pada tungku induksi, Industri pengecoran logam tungku
menghasilkan sebuah perangkat yang induksi secara umum di Indonesia
ekonomis namun tetap mempunyai efisiensi merupakan jenis IKM dengan skala produksi
yang cukup tinggi bagi industri skala kecil yang relatif kecil. Sebagai contoh claster
menengah. Hasil penelitian ini masih perlu pengecoran logam yang ada di Ceper
penyempurnaan untuk memaksimalkan Klaten, berada di sekitar masyarakat yang
efisiensi pengikatan, diantaranya yaitu padat penduduk, sehingga dalam proses
penyempurnaan pada rangkaian hood produksinya perlu memperhatikan
(exhaust particle) dan penyangga dari lingkungan sekitar. Keberlanjutan suatu
exhaust. Hal ini dikarenakan desain exhaust usaha industri sangat bergantung pada tiga
dengan konstruksinya yang ada terdapat faktor utama yaitu : ekonomi, sosial dan
sedikit perubahan yang disesuaikan dengan lingkungan, dengan hubungan ketiganya
ketersediaan waktu dan anggaran. harus berjalan secara sinergi. Penanganan
Rangkaian exhaust ini merupakan faktor dampak lingkungan dari proses pengecoran
utama yang mempengaruhi jumlah partikel logam skala IKM merupakan langkah awal
cemaran yang masuk ke alat venturi packed untuk meminimasi dampak kepada
scrubber. Semakin banyak jumlah partikel masyarakat, sehingga kegiatan ini
yang tertangkap di harapkan semakin tinggi kedepannya dapat berkelanjutan. Teknologi
tingkat efektifitas pengikatan venturi-packed venturi-packed scrubber merupakan
scrubber. Sedangkan untuk penyangga teknologi tepat guna bagi pengendalian
exhaust dapat dibuat porTabel, sehingga cemaran udara, terutama parameter
tidak mengganggu keleluasaan pekerja partikulat di industri pengecoran logam pada
pada saat proses pemasukan bahan baku. tungku induksi skala IKM.
Meskipun terdapat perubahan pada
desain, hasil penelitian sudah menunjukkan KESIMPULAN
penurunan konsentrasi partikulat inhalabel
dan partikulat respirabel secara signifikan Berdasarkan rangkaian kegiatan
setelah alat venturi-packed scrubber penelitian ini, dapat disimpulkan penurunan
dioperasikan. Hasil ujicoba menghasilkan konsentrasi partikulat sebagai parameter
efisiensi pengikatan yang mencapai 57,26% pencemar dapat dilihat pada saat kondisi
untuk partikulat inhalabel dan 61,73% untuk pengecoran sebelum dan sesudah alat
partikulat respirabel. venturi packed scrubber beroperasi, dengan
Keunggulan dari teknologi venturi- untuk parameter partikulat inhalabel
packed scrubberjika dilihat dari nilai mengalami penurunan rata – rata sebesar
keterbaruan, penggunaan wet scrubber 0,5745 mg/Nm3, sedangkan Parameter

99
Jurnal Riset Industri (Journal of Industrial Research) Vol. 8 No. 2, Agustus 2014, Hal. 91 – 100

partikulat respirabel mengalami penurunan Kerja. Jakarta : Kementerian Tenaga


rata – rata sebesar 0,2357 mg/Nm3. Kerja dan Transmigrasi
Sementara itu, efisiensi pengikatan Safitri, Sari. 2006. Analisis Struktur Perilaku
peralatan venturi-packed scrubber untuk Kinerja Industri Besi Baja di Indonesia.
parameter partikulat inhalabel dan partikulat Skripsi. Departemen Ilmu Ekonomi.
respirabel berturut – turut adalah sebesar Bogor : Institut Pertanian Bogor.
57,26% dan 61,73%. Sarudji. 2010. Kesehatan Lingkungan,
cetakan pertama. CV Karya Putra
UCAPAN TERIMAKASIH Darwati : Bandung
Suma’mur P.K. 1998. Higene Perusahaan
Penulis mengucapkan terimakasih Dan Kesehatan Kerja. Jakarta:
kepada Balai Besar Teknologi Pencegahan Gunung Agung
Pencemaran Industri, sebagai pihak yang Sunu, Pramudya. 2001. Melindungi
memberikan dana untuk kegiatan penelitian Lingkungan Dengan Menerapkan ISO
ini, tidak lupa kepada Balai Besar Logam 14000. Jakarta: Gramedia
Mesin yang berkenan memberikan Widiasarana Indonesia
dukungan dan kesediaan tempat penelitian United States – Environmental Protecting
ini, khususnya kepada Bapak Ir. Eddy Agency. EPA-452/F-03-017. 1992. Air
Siswanto, MAM dan Dr. Sri Bimo Pratomo, Pollution Control Technology Fact
ST. M.Eng dan staf pengecoran Balai Besar Sheet. United States of America
Logam Mesin. Unites States – Environmental Protecting
Agency. 1977. Venturi Scrubber
DAFTAR PUSTAKA Performance Model – Research
Reporting Series.
Agusnar, H. 2008.Analisa Pencemaran dan
Pengendalian Pencemaran. Medan:
USU Press.
Coulson, J.M, etc. 2002. Chemical
Engineering Design Vol.6. Elsevier
Butterworth-Heinemann.
Juliasari, Ikha Rasti. 2013. Karakterisasi
Pencemaran Udara Ruang Kerja Pada
Industri Pengecoran Logam Tungku
Induksi. Prosiding Seminar Nasional
Teknologi Industri Hijau 1. Semarang
PDHengineer Course. 2006. Wet Scrubber
for Particulate Matter Control Section
6. Course No:EN-5009. Decatur
Professional Development : Houston,
Texas
Prayudi, Teguh. 2003. Dampak Industri
Pengecoran Logam Terhadap Kualitas
Gas NO2 dalam Udara Ambien di
Daerah Ceper . Pusat Pengkajian dan
Penerapan Teknologi Lingkungan
Badan Pengkajian dan Penerapan
Teknologi : Jakarta
Republik Indonesia, 2011. Peraturan
Menteri Tenaga Kerja Dan
Transmigrasi Nomor
Per.13/Men/X/2011 Tahun 2011
Tentang Nilai Ambang Batas Faktor
Fisika Dan Faktor Kimia Di Tempat

100

You might also like