You are on page 1of 12

MAKALAH

KOLOID

DOSEN PENGAMPU : DR. ALVIN JUNIAWAN, M.SI


DISUSUN
O
L
E
H
NAMA NIM
ZAMARUL NIZAM : 0230110043
AMRI HUDA : 0230110041
IMAM ALFARABY TAUFIK : 0230110032
ZUN WARRAHMAN : 0230110038
LATAR BELAKANG
Koloid merupakan campuran zat heterogen (dua fase) antara 2 zat atau bahkan lebih
yang mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdipersi atau yang
dipecah) tersebar secara merata di dalam zat lain.
DAFTAR ISI

LATAR BELAKANG ................................................................................................. 3


DAFTAR ISI ................................................................................................................ 4
BAB I PEMBAHASAN............................................................................................... 5
A. Pengertian Koloid............................................................................................... 5
B. Sifat-Sifat Koloid ............................................................................................... 6
C. Fungsi Koloid ..................................................................................................... 7
BAB I
PEMBAHASAN
A. Pengertian Koloid
Koloid ialah campuran zat heterogen (dua fase) antara 2 zat atau bahkan lebih yang
mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdipersi atau yang dipecah)
tersebar secara merata di dalam zat lain (medium pendispers atau pemecah). Adapun
ukuran partikel koloid berkisar antara 1 sampai dengan 100 mm, ukuran yang dimaksud
bisa berupa diameter, panjang, lebar, dan tebal dari suatu partikel.

Selain itu, Koloid adalah suatu sistem dispersi yang ukuran partikelnya lebih besar dari
larutan, namun lebih kecil dari suspensi (campuran kasar). Koloid terdiri dari 2 bentuk,
yakni fase terdispersi (zat yang didispersikan) dan medium pendispersi (medium yang
digunakan untuk mendispersikan).
B. Sifat-Sifat Koloid

Berikut ini adalah sifat koloid antara lain:

1. Efek Tydall
Apabila cahaya menembus air yang jernih maka akan di belokan, sementara aliran
koloid ini akan di biaskan atau di hamburkan. Karena koloid memiliki sifat tydall. Efek
ini bisa membedakan sistem koloid dari larutan.

2. Gerak Brown
Partikel koloid kemudian akan bergerak sangat cepat dan patah-patah atau zig-zag
dalam medium pendispersi. Gerakan acak atau zig zag ini dikenal dengan gerak brown.
Gerakan ini berfungsi untuk penstabilan partikel koloid sehingga tidak menjadi
pemisah antara partikel terdispersi dan medium pendispensi.

3. Elekroforesis
Apabila koloid di aliri aliran listrik maka partikel koloid bergerak menuju electrode
positif atau electrode negative. Hal ini bisa membuktikan bahwa koloid memiliki aliran
listrik. Gerak partikel koloid dalam medan listrik bisa di sebut dengan elektroforesis.

4. Adsorpsi
Permukaan partikel koloid bisa menatik partikel yang bermuatan listrik di sekitarnya,
hal ini disebabkan karena koloid bermuatan listrik. Proses ini di sebut dengan absorpsi.
Contoh absorpsi yakni seperti penjernihan air tebu, penjernihan air dan pembuatan obat
noted.
C. Fungsi Koloid

Berikut adalah beberapa fungsi koloid yaitu:

Dapat menjernihkan air

Sebagai bahan pembuatan obat noted

Meyerap racun

Pelarut dalam produk kosmetik

Penyerap zat warna pada kain

Membentuk emulsi antara kotoran (minyak) dengan air, sehingga sabun dan detergen
mampu membersihkan kotoran, terutama kotoran dari minyak

Memutihkan gula tebu

Untuk menggumpalkan darah

Jenis – Jenis Koloid

Pada sistem koloid, fase terdispersi dan medium pendispersi bisa berupa zat padat, zat
cair, maupun gas. Berdasarkan fase terdispersi dan medium pendispersi sistem koloid
dikelompokkan sebagai berikut ini :

1. Sol
Sistem koloid yang terbentuk dari fasa terdispersi berupa padatan dan fasaga
pendispersinya berupa cairan. Contoh seperti: sol emas, tinta, & cat.

2. Sol padat
Sistem koloid yang terbentuk dari fasa terdispersi yang berupa padatan dan fasa
pendispersinya padatan. Contoh seperti: gelas berwarna, & intan hitam.

3. Aerosol padat
pendispersinya berupa gas. Contoh seperti : asap dan debu.

Sistem koloid yang terbentuk oleh fasa terdispersi berupa padatan dan fasa

4. Emulsi
Sistem koloid yang terbentuk oleh fasa terdispersi berupa cairan dan fasa
pendispersinya cairan. Contoh seperti : susu, santan, & minyak ikan.

5. Emulsi padat

Sistem koloid yang terbentuk oleh fasa terdisfersi berupa cairan dan fasa
pendispersinya berupa padatan. Contoh seperti : Mutiara, keju, dan jelly.

6. Aerosol cair
Sistem koloid yang terbentuk oleh fasa terdispersi berupa cairan dan fasa
pendispersinya berupa gas. Contoh seperti : kabut, awan, dan hair spray.

7. Buih
Sistem koloid yang terbentuk oleh fasa terdispersi berupa gas dan fasa pendispersinya
berupa cairan. Contoh seperti : buih sabun, dank rim kocok.
8. Buih padat
Sistem koloid yang terbentuk oleh fasa terdispersi berupa gas dan fasa pendispersinya
berupa padatan. Contoh seperti : karet busa dan batu apung.
https://materibelajar.co.id/koloid/
RUMUSAN MASALAH
Apa yang di maksud koloid, sifat sifat koloid dan fungsi koloid.

You might also like