You are on page 1of 17

TUGAS KELOMPOK VII PELAJARAN ILMU NEGARA

“ RANGKUMAN MATERI TENTANG BENTUK NEGARA

DAN SISTEM PEMERINTAHAN ”


Makalah ini disusun sebagai tugas terstruktur
mata kuliah Ilmu Negara
Dosen Pengampu :
SEFTIA AZRIANTI,S.H.,M.H

Disusun oleh :

MICHAEL TUA MANGATUR HUTAGAOL 221150099


DANIEL STEVEN SITOMPUL 221150092
BENLY MARTAHAN SIMARE MARE 221150104
RIFALDO MANALU 221150106

PRODI ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN
BATAM
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini
bisa selesai pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Batam, 24 Oktober 2022

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...........................................................................................................................i

Daftar Isi....................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................................................1


B. Rumusan Masalah ........................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan ..........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Negara .............................................................................................................2


B. Fungsi Negara ..............................................................................................................3
C. Bentuk Negara ..............................................................................................................4
D. Sistem Pemerintahan Negara..........................................................................................7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................................13
B. Saran ...........................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Semua wilayah kekuasaan tempat umat manusia bernaung berbentuk suatu negara
republik atau suatu kerajaan setelah suatu negara terbentuk maka negara tersebut berhak
membentuk undang-undang atau konstitusi.

Setiap negara memiliki sistem yang berbeda-beda meskipun dengan nama yang sama
seperti sistem presidensial atau sistem parlementer. Sistem pemerintah hanya sebagai sarana
kelompok untuk menjalankan roda pemerintahan guna menjaga kestabilan negara dalam
waktu relatif lama dan mencegah adanya prilaku rekasioner maupun radikal dari rakyatnya itu
sendiri.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi negara?
2. Bagaimana fungsi negara?
3. Bagaimana bentuk negara?
4. Bagaimana sistem pemerintahan negara?

C. Tujuan Penulisan
1. Agar mengetahui definisi negara
2. Supaya mengetahui fungsi dari negara
3. Agar mengetahui bentuk negara
4. Supaya tau apa sistem pemerintahan negara

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Negara

Negara adalah suatu badan atau organisasi tertinggi yang mempunyai wewenang
untuk mengatur hal-hal yang berkaitan untuk kepentingan orang banyak serta mempunyai
kewajiban-kewajiban untuk melindungi, mensejahterakan masyarakatnya dan sebagainya.
Dapat dikatakan menjadi suatu negara bila terdapat wilayah, rakyat dan pemerintahan. Unsur
pelengkap suatu negara ialah diakui kedaulatannya oleh negara lain,definisi lain dari negara
yaitu dari KBBI yang menyatakan bahwa negara adalah organisasi dalam suatu wilayah yang
mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah, dan di taati oleh rakyat, definisi negara lainnya
yang di definisikan oleh KBBI negara adalah kelompok sosial yang menduduki wilayah atau
daerah tertentu yang di organisasi dibawah lembaga politik dan pemerintah yang efektif,
mempunyai kesatuan politik, berdaulat sehingga berhak menentukan tujuan nasionalnya.

Definisi Negara menurut para ahli:

 Menurut Roger F. Soleau, negara merupakan alat atau wewenang yang mengatur atau
mengendalikan persoalan-persoalan bersama yang diatasnamakan masyarakat.
 Menurut John Locke,JJ. Rousseau, dan Thomas Hobbes, negara adalah suatu badan atau
organisasi hasil dari pada perjanjian masyarakat.
 Menurut Max Weber, negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam
penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah.
 Menurut Mac Iver, suatu negara harus mempunyai tiga unsur pokok, yaitu wilayah, rakyat
dan pemerintahan.
 Menurut Aristoteles, negara persekutuan daripada keluarga dan desa guna
 memperoleh hidup yang sebaik-baiknya Menurut Harold J. Laski. negara adalah seatu
masyarakat yang diintegrasi karena mempunyai wewenang yang bersifat memaksa dan
secara sah lebih agung daripada individu atau kelompok yang merupakan bagian dari
masyarakat itu.
 Menurut Kranenburg, negara adalah suatu organisasi yang timbul karena kehendak dari suatu
golongan bangsanya sendiri

2
B. Fungsi Negara

Fungsi negara adalah tugas organisasi negara untuk dimana negara itu diadakan adapun
fungsi negara,diantaranya sebagai berikut:

1. Melaksanakan penertiban
Negara dalam mencapai tujuan bersama dan untuk mencegah bentrokan
bentrokan dalam masyarakat harus melaksanakan menertiban jadi dalam hal ini negara
bertindak sebagai stabilitator

2. Mengusahakan kesejaterahan dan kemakmuran rakyatnya


Setiap negara selalu berusaha untuk mempertinggi kehidupan rakyatnya dan
mengusahakan supaya kemakmuran dapat di nikmati oleh masyarakat nya secara adil
dan merata
3. Pertahanan
Pertahanan negara merupakan hal yang sangat pentingbagi kelangsungan hidup suatu
negara maka dari itu negara perlu dilengkapi alat alat pertahanan

4. Menegakan keadilan
Keadilan bukanlah suatu status melainkan merupan sebuah proses. keadilan
dilaksanakan melalui badan hadan peradilan.

3
C. Bentuk Negara

Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dinyatakan sebagai berikut:

“………… maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-
Undang Dasar Negara Indonesia yang terbentuk dalam susunan Negara Republik Indonesia
yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada....."

Selanjutnya dalam pasal 1 ayat (1) dirumuskan sebagai berikut:

"Negara Indonesia adalah Negara Kesatuan yang berbentuk Republik"

1. Negara Kesatuan

Negara kesatuan adalah bentuk negara tunggal yang didalamnya hanya terdapat satu negara
atau tidak ada negara lagi di dalamnya.

Ciri-ciri negara kesatuan:

 Mempunyai satu pemerintahan pusat yang memegang seluruh kekuasaan pemerintah.


 Hanya terdapat satu konstitusi (UUD), satu kepala negara, satu parlemen, dan dewan
menteri.
 Hanya pemerintah pusat yang boleh menarik pajak.
 Tidak ada badan-badan lain diluar pemerintahan yang berdaulat.
 Adanya supremasi parlemen pusat.
 Dalam pendidikan, hanya terdapat satu kurikulum.
 Kedaulatan negara meliputi kedaulatan ke dalam dan kedaulatan ke luar yang
ditandatangani oleh pemerintah pusat,

Jenis negara kesatuan ada 2. yaitu:

 Sentralisasi

Yaitu seluruh persoalan di setiap daerah diatur dan diurus secara langsung oleh
pemerintah pusat, pemerintah daerah hanya melaksanakan perintah.

 Desentralisasi

Yaitu setiap daerah diberi kekuasaan untuk mengatur rumah tangganya sendiri. Dalam
bentuk negara ini, terdapat parlemen di setiap daerah. Tetapi tetap pemerintah pusat
yang memegang kekuasaan tertinggi. Contoh negara kesatuan yaitu Indonesia,
Belanda, Jepang, Filipina, Italia, dan Perancis.

4
2. Negara Serikat (Federal)

Negara serikat adalah suatu negara yang terdiri dari beberapa negara bagian dimana
mempunyai satu buah pemerintah federasi yang bertugas mengendalikan kedaulatan
negara tersebut. Negara bagian tersebut tidak memegang kedaulatan negara, karena
yang memegang kedaulatan adalah pemerintah federal.

Negara bagian tetap mempunyai kekuasaan asli karena negara bagian berhubungan
langsung dengan rakyatnya.

Sedangkan kekuasaan yang diserahkan oleh negara bagian kepada negara serikat
adalah hal yang berkaitan dengan hubungan luar negeri, pertahanan negara. keuangan
dan urusan kekuasaan ini yang didelegasikan (delegated powes). pos.

Penyerahan kekuasaan dari negara bagian pada negara serikat disebut dengan negara
limitatifyang berarti sebuah demi sebuah. Hanya kekuasaan yang disebut oleh negara
bagian saja yang menjadi kekuasaan negara serikat. Ciri-ciri negara serikat:

 Tiap negara bagian berstatus tidak berdaulat, namun kekuasaan asli tetap ada di
negara bagian.
 Hubungan antara pemerintah federal (pusat) dengan rakyat diatur melalui negara
bagian.
 Pemerintah pusat memperoleh kedaulatan dari negara-negara bagian untuk urusan ke
luar dan sebagian ke dalam.
 Setiap negara bagian berwenang membuat undang-undang. parlemen, kabinet, dan
bahkan konstitusi sendiri selama tidak bertentangan dengan konstitusi pemerintahan
pusat.
 Tiap negara bagian berstatus tidak berdaulatan, namun kekuasaan asli tetap pada
negara bagian.
 Kepala negara dipilih oleh rakyat dan bertanggung jawab kepada rakyat
 Pemerintah pusat memperoleh kedaulatan rakyat dari negara-negara bagian untuk
urusan ke luar dan sebagian ke dalam
 Setiap negara bagian memiliki kewenangan dalam membuat UUD sendiri
yang selama ini tidak bertentangan dengan pemerintah pusat
 Kepala negara mempunyai hak veto (pembatalan keputusan) yang diajukan
oleh parlemen (senat dan kongres)

Contoh Negara Serikat (federal) yaitu Amerika Serikat, Australia. Jerman,

India, Malaysia, Swiss, dan Jerman."

Disamping 2 bentuk diatas, dari sisi pelaksana dan mekanisme pemilihannya,


bentuk Negara dapat digolongkan ketiga kelompok yaitu: Monarki, Oligarki.
dan Demokrasi.

5
A. Monarki

Pemerintahan monarki adalah model pemerintahan yang dikepalai oleh raja


atau ratu. Dalam prakteknya, monarki ada dua jenis yaitu: Monarki absolut
dan monarki konstutional.

a) Monarki absolut adalah model pemerintahan dengan kekuasaan tertinggi di


tangan satu orang raja atu ratu. Termasuk dalam kategori ini adalah negara
Arab saudi. Brunae. Swazilan, bhutan, dll.

b) Monarki konstitusional adalah bentuk pemerintahan yang kekuasaan kepala


negaranya (perdana mentri) dibatasi oleh ketentuan-ketentuan kostitusi nagara.
Praktek monarki konstitusional ini adalah yang paling banyak dipraktekan di beberapa
negara, seperti Thailand, Jepang, Inggris, jordania dan lan-lain.

c) Monarki parlamenter adalah bentuk pemerintahan yang bertanggung jawab


atas kebijaksanaan pemerintahannya adalah mentri. Termasuk dalam kategori
ini adalah negara Inggris, Belanda, dan Malaysia.

Dengan demikian pengertian negara yang berbentuk monarki adalah negara dimana
cara penunjukan kepala negaranya berdasarkan keturunan dari raja yang sebelumya.

B. Oligarki

Model pemerintahan oligarki adalah pemerintahan yang dijalankan oleh


beberapa orang berkuasa dari golongan atau kelompok tertentu.

C. Demokrasi

Pemerintahan model demikrasi adalah pemerintahan yang bersandarkan pada


kedaulatan rakyat atau bendasarkan kekuasaannya pada pilihan atau kehendak rrakyat
malalui mekanisme pemulihan Umum (pemilu) yang berlangsung. secara jujur,
bebas,dan,dan adil.

6
D. Sistem Pemerintahan Negara

1. Pengertian Sistem Pemerintahan

Sistem berasal dari bahasa inggris system berarti suatu keseluruhan yang
terdiri atas beberapa bagian yang mempunyai hubungan fungsional.
Sedangkan pemerintahan awalnya berasal dari kata pemerintah. Pemerintah
merupakan alat negara yang dapat menetapkan aturan serta memiliki
kekuatan untuk memerintah.

Pemerintahan dalam arti luas adalah lembaga-lembaga Negara yang menjalankan


segala tugas pemerintah baik sebagai lembaga eksekutif, legislatif maupun yudikatif
dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan negara. Sedang dalam arti sempit,
pemerintahan adalah perbuatan memerintah yang dilakukan lembaga eksekutif beserta
jajarannya dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan negara.

Sistem pemerintahan diartikan sebagai tatanan yang terdiri dari komponen


pemerintahan yang saling mempengaruhi dalam pencapaian tujuan dan fungsi
pemerintahan. Kekuasaan dalam suatu Negara menurut Montesquieu diklasifikasikan
menjadi tiga, yaitu Kekuasaan Eksekutif yang berarti kekuasaan menjalankan undang-
undang atau kekuasaan menjalankan pemerintahan, kekuasaan Legislatif yang berati
kekuasaan membentuk undang-undang, dan Kekuasaan Yudikatif yang berati
kekuasaan mengadili terhadap pelanggaran atas undang-undang. Komponen-
komponen tersebut. secara garis besar meliputi lembaga legislatif, eksekutif dan
yudikatif.

Secara luas berarti sistem pemerintahan itu menjaga kestabilan masyarakat. menjaga
tingkah laku kaum mayoritas maupun minoritas, menjaga fondasi pemerintahan,
menjaga kekuatan politik, pertahanan, ekonomi, keamanan sehingga menjadi sistem
pemerintahan yang kontinu dan demokrasi dimana scharusnya masyarakat bisa ikut
turut andil dalam pembangunan sistem pemerintahan tersebut. Hingga saat ini hanya
sedikit negara yang bisa mempraktikkan sistem pemerintahan itu secara menyeluruh.
Secara sempit,Sistem pemerintahan hanya sebagai sarana kelompok untuk
menjalankan roda pemerintahan guna menjaga kestabilan negara dalam waktu relatif
lama dan mencegah adanya perilaku reaksioner maupun radikal dari rakyatnya itu
sendiri.

7
2. Pengelompokkan Sistem Pemerintahan
A. Sistem Pemerintahan Presidensial
Sistem pemerintahan presidential merupakan sistem pemerintahan di mana
kepala pemerintahan dan kepala negara dipegang oleh presiden dan pemerintah tidak
bertanggung jawab kepada parlemen (legislative). Menteri bertanggung jawab kepada
presiden karena presiden berkedudukan sebagai kepala Negara sekaligus kepala
pemerintahan. Beberapa negara yang menganut sistem pemerintahan presidensial
diantaranya Amerika Serikat, Pakistan, Argentina, Filiphina, termasuk Indonesia.

Ciri pemerintahan Presidensial:

- Pemerintahan Presidensial didasarkan pada prinsip pemisahan kekuasaan.


- Eksekutif tidak mempunyai kekuasaan untuk menyatu dengan Legislatif. Kabinet
bertanggung jawab kepada presiden.
- Eksekutif dipilih melalui pemilu

Kelebihan Sistem Pemerintahan Presidensial :

- Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya karena tidak tergantung pada parlemen.
- Masa jabatan badan eksekutif lebih jelas dengan jangka waktu tertentu.
- Misalnya, masa jabatan Presiden Amerika Serikat adalah empat tahun.
Presiden Indonesia adalah lima tahun.
- Penyusun program kerja kabinet mudah disesuaikan dengan jangka waktu masa
jabatannya.
- Legislatif bukan tempat kaderisasi untuk jabatan-jabatan eksekutif karena dapat diisi
oleh orang luar termasuk anggota parlemen sendiri.

Kekurangan Sistem Pemerintahan Presidensial:

- Kekuasaan eksekutif diluar pengawasan langsung legislatif sehingga dapat


menciptakan kekuasaan mutlak.
- Sistem pertanggungjawaban kurang jelas.
- Pembuatan keputusan atau kebijakan publik umumnya hasil tawar-menawar antara
eksekutif dan legislatif sehingga dapat terjadi keputusan tidak tegas dan memakan
waktu yang lama.

8
B. Sistem Pemerintahan Parlementer
Sistem pemerintahan parlementer merupakan suatu sistem pemerintahan di mana
pemerintah (eksekutif) bertanggung jawab kepada parlemen. Dalam sistem pemerintahan
ini, parlemen mempunyai kekuasaan yang besar dan mempunyai kewenangan untuk
melakukan pengawasan terhadap eksekutif. Menteri dan perdana menteri bertanggung
jawab kepada parlemen. Beberapa negara yang menggunakan sistem pemerintahan ini
diantaranya kerajaan Inggris, Belanda, India, Australia, serta Malaysia.

Ciri Pemerintahan Parlementer :

- Pemerintahan Parlementer didasarkan pada prinsip pembagian kekuasaan.


- Adanya tanggung jawab yang saling menguntungkan antara legislatif dengan eksekutif,
dan antara presiden dan kabinet.
- Eksekutif dipilih oleh kepala pemerintahan dengan persetujuan legislatif.

Kelebihan Sistem Pemerintahan Parlementer:


- Pembuat kebijakan dapat ditangani secara cepat karena mudah terjadi penyesuaian
pendapat antara eksekutif dan legislatif. Hal ini karena kekuasaan eksekutif dan legislatif
berada pada satu partai atau koalisi partai. - Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan
pelaksanaan kebijakan publik jelas.
- Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinet sehingga kabinet menjadi
barhati-hati dalam menjalankan pemerintahan.

Kekurangan Sistem Pemerintahan Parlementer:

- Kedudukan badan eksekutif/kabinet sangat tergantung pada mayoritas dukungan parlemen


sehingga sewaktu-waktu kabinet dapat dijatuhkan oleh parlemen. - Kelangsungan
kedudukan badan eksekutif atau kabinet tidak bias ditentukan berakhir sesuai dengan masa
jabatannya karena sewaktu-waktu kabinet dapat bubar.
- Kabinet dapat mengendalikan parlemen. Hal itu terjadi apabila para anggota
- kabinet adalah anggota parlemen dan berasal dari partai meyoritas. Karena pengaruh mereka
yang besar diparlemen dan partai, anggota kabinet dapat mengusai parlemen.
- Parlemen menjadi tempat kaderisasi bagi jabatan-jabatan eksekutif.
- Pengalaman mereka menjadi anggota parlemen dimanfaatkan dan manjadi bekal penting
untuk menjadi menteri atau jabatan eksekutif lainnya.

Dalam sistem pemerintahan presidensial, badan eksekutif dan legislatif memiliki


kedudukan yang independen. Kedua badan tersebut tidak berhubungan secara langsung
seperti dalam sistem pemerintahan parlementer. Mereka dipilih oleh rakyat secara terpisah.

9
C. Sistem Pemerintahan Campuran

Sistem pemerintahan campuran ini merupakan kombinasi/campuran dari sistem pemerintahan


presidensial dan parlementer. Mengapa demikian? Ini ditandai dengan adanya presiden
sebagai kepala negara dan perdana menteri sebagai kepala pemerintahan.Contoh Negara yang
menggunakan sistem pemerintahan campuran yaitu Perancis.

3. Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Negara Indonesia


A. Tahun 1945-1949
Terjadi penyimpangan dari ketentuan UUD 45 antara lain:
 Berubah fungsi komite nasional Indonesia pusat dari pembantu presiden menjadi
badan yang diserahi kekuasaan legislatif dan ikut menetapkan GBHN yang
merupakan wewenang MPR.
 Terjadinya perubahan sistem kabinet presidensial menjadi kabinet parlementer
berdasarkan usul BP-KNIP.
B. Tahun 1949-1950
Didasarkan pada konstitusi RIS. Pemerintahan yang diterapkan saat itu adalah system
parlementer kabinet semu (Quasy Parlementary). Sistem Pemerintahan yang dianut pada
masa konstitusi RIS bukan kabinet parlementer murni karena dalam sistem parlementer
murni, parlemen mempunyai kedudukan yang sangat menentukan terhadap kekuasaan
pemerintah.
C. Tahun 1950-1959
Landasannya adalah UUD 50 pengganti konstitusi RIS '49. Sistem
Pemerintahan yang dianut adalah parlementer kabinet dengan demokrasi liberal yang
masih bersifat semu. Ciri-ciri:
1. Presiden dan wakil presiden tidak dapat diganggu gugat.
2. Menteri bertanggung jawab atas kebijakan pemerintahan
3. Presiden berhak membubarkan DPR
4. Perdana Menteri diangkat oleh Presiden.
D. Tahun 1959-1966 (Demokrasi Terpimpin)
Presiden mempunyai kekuasaan mutlak dan dijadikannya alat untuk melenyapkan
kekuasaan-kekuasaan yang menghalanginya sehingga nasib parpol ditentukan oleh
presiden (10 parpol yang diakui). Tidak ada kebebasan mengeluarkan pendapat.
E.Tahun 1966-1998
Orde baru pimpinan Socharto lahir dengan tekad untuk melakukan koreksi terpimpin pada
era orde lama. Namun lama kelamaan banyak terjadi
penyimpangan-penyimpangan. Soeharto mundur pada 21 Mei 1998.
F.Tahun 1998 - Sekarang (Reformasi)
Pelaksanaan demokrasi pancasila pada era reformasi telah banyak memberikan ruang
gerak pada parpol maupun DPR untuk mengawasi pemerintah secara kritis dan dibenarkan
untuk unjuk rasa.

10
4. Sistem Pemerintahan Indonesia

A.Sistem Pemerintahan 1945 Sebelum Diamandemen. Negara Indonesia


Berdasarkan UUD 1945 Sebelum Diamandemen

Pokok-pokok sistem pemerintahan negara Indonesia berdasarkan UUD 1945 sebelum


diamandemen tertuang dalam Penjelasan UUD 1945 tentang tujuh kunci pokok sistem
pemerintahan negara tersebut sebagai berikut.

a. Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum (rechtsstaat).


b. Sistem Konstitusional.
c. Kekuasaan negara yang tertinggi di tangan Majelis Permusyawaratan Rakyat.
d. Presiden adalah penyelenggara pemerintah negara yang tertinggi dibawah Majelis
Permusyawaratan Rakyat.
e. Presiden tidak bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
f. Menteri negara ialah pembantu presiden, menteri negara
g. Kekuasaan Kepala negara tidak tak Terbatas

Berdasarkan tujuh kunci pokok sistem pemerintahan, sistem pemerintahan


Indonesia menurut UUD 1945 menganut sistem pemerintahan presidensial,
Sistem pemerintahan ini dijalankan semasa pemerintahan Orde Baru di bawah
bertanggungjawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat. g. Kekuasaan kepala negara tidak tak
terbatas.
kepemimpinan Presiden Suharto. Ciri dari sistem pemerintahan masa itu adalah adanya
kekuasaan yang amat besar pada lembaga kepresidenan. Hampir semua kewenangan presiden
yang di atur menurut UUD 1945 tersebut dilakukan tanpa melibatkan pertimbangan atau
persetujuan DPR sebagai wakil rakyat. Karena itu tidak adanya pengawasan dan tanpa
persetujuan DPR, maka kekuasaan presiden sangat besar dan cenderung dapat
disalahgunakan.

Mekipun adanya kelemahan, kekuasaan yang besar pada presiden juga ada dampak positifnya
yaitu presiden dapat mengendalikan seluruh penyelenggaraan pemerintahan sehingga mampu
menciptakan pemerintahan yang kompak dan solid. Sistem pemerintahan lebih stabil, tidak
mudah jatuh atau berganti. Konflik dan pertentangan antar pejabat negara dapat dihindari.
Namun, dalam praktik perjalanan sistem pemerintahan di Indonesia ternyata kekuasaan yang
besar dalam diri presiden lebih banyak merugikan bangsa dan negara daripada keuntungan
yang didapatkanya.

Memasuki masa Reformasi ini, bangsa Indonesia bertekad untuk menciptakan


sistem pemerintahan yang demokratis. Untuk itu, perlu disusun pemerintahan
yang konstitusional atau pemerintahan yang berdasarkan pada konstitusi.

11
Pemerintah konstitusional bercirikan bahwa konstitusi negara itu berisi,
1.Adanya pembatasan kekuasaan pemerintahan atau eksekutif,
2.Jaminan atas hak asasi manusia dan hak-hak warga negara.

Berdasarkan hal itu, Reformasi yang harus dilakukan adalah melakukan


perubahan atau amandemen atas UUD 1945. dengan mengamandemen UUD 1945 menjadi
konstitusi yang bersifat konstitusional, diharapkan dapat terbentuk sistem pemerintahan yang
lebih baik dari yang sebelumnya. Amandemen atas UUD 1945 telah dilakukan oleh MPR
sebanyak empat kali, yaitu pada tahun 1999, 2000, 2001, dan 2002, berdasarkan UUD 1945
yang telah diamandemen itulah menjadi pedoman bagi sistem pemerintahan.

B. Sistem pemerintahan Negara Indonesia Berdasarkan UUD 1945 Setelah


Diamandemen.

Sekarang ini sistem pemerintahan di Indonesia masih dalam masa transisi.. Sebelum
diberlakukannya sistem pemerintahan baru berdasarkan UUD 1945 hasil amandemen
keempat tahun 2002, sistem pemerintahan Indonesia masih mendasarkan pada UUD 1945
dengan beberapa perubahan seiring dengan adanya transisi menuju sistem pemerintahan yang
baru. Sistem pemerintahan baru diharapkan berjalan mulai tahun 2004 setelah dilakukannya
Pemilu 2004,

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan.

1. Negara adalah organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi
yang sah, dan di taati oleh rakyat
2. Bentuk negara yang terpenting dan banyak dianut berbagai negara di dunia ialah:
negara kesatuan(Unitarianisme) dan negara serikat (Federasi). Disamping 2 bentuk
itu, dari sisi pelaksana dan mekanisme pemilihannya.bentuk Negara dapat
digolongkan ketiga kelompok yaitu: Monarki, Oligarki, dan Demokrasi. Dan monarki
terbagi menjadi tiga yaitu: Monarki absolute, Monarki konstitusional, dan Monarki
parlamenter.
3. Sistem Pemerintahan di Indonesia merupakan Sistem pemerintahan yang menganut
pembagian kekuasaan yakni Ekskutif, Legislatif, dan Yudikatif. Dari ketiga kekuasaan
tersebut merupakan satu kesatuan sistem penyelenggaraan pemerintahan.

B. Saran.

Menurut kami sistem pemerintahan di Indonesia ini sudah benar adanya akan tetapi
alangkah baiknya kita bisa menjadikan Negara kita ini lebih maju lagi sehingga tidak
tertinggal jauh oleh perkembangan zaman pada saat ini.

13
DAFTAR PUSTAKA

http://definisimu.blogspot.com/2012/09/definisi-negara.html
http://www.yuksinau.id/bentuk-bentuk-negara-dan-kenegaraan/
http://blog.unnes.ac.id/ayukwitantri/2016/02/23/sistem-pemerintahan-negara/
http://books.google.co.id/books?-X4Y2DwAAQBAJ&printsec=frontcover#onepa
http://uungmashuri.blogspot.com/2010/12/makalah-bentuk-negara-dan
ge&q&falsesistem.html

14

You might also like