Professional Documents
Culture Documents
MEI
2023
TAHUN 2023
2. LATAR BELAKANG
Pelayanan kesehatan yang diberikan di Puskesmas harus didukung oleh sumber daya
manusia yang berkualitas untuk mencapai pelayanan yang prima dan optimal. Pelayanan yang
prima dan optimal dapat diwujudkan dengan kemampuan kognitif dan motorik yang cukup yang
harus dimiliki oleh setiap petugas kesehatan khususnya di UPTD Puskesmas Sukajaya. Seperti
yang kita ketahui pengendalian infeksi di Puskesmas merupakan rangkaian aktivitas kegiatan yang
wajib dilakukan oleh Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi yang merupakan tuntutan kualitas
sekaligus persyaratan administrasi Puskesmas menuju akreditasi.
Bagi masyarakat umum, sarana kesehatan merupakan tempat pemeliharaan kesehatan.
Pasien mempercayakan sepenuhnya kesehatan dirinya atau keluarganya kepada petugas
kesehatan, maka kewajiban petugas kesehatan adalah menjaga kepercayaan tersebut.
Pelaksanaan Kewaspadaan Universal merupakan langkah penting untuk menjaga sarana
kesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas, dll) sebagai tempat penyembuhan, bukan menjadi sumber
infeksi.
Berkaitan dengan hal diatas maka diperlukan rangkaian program yang berkesinambungan
dalam rangka pencegahan dan pengendalian Infeksi (PPI). Untuk meminimalkan risiko terjadinya
infeksi di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya perlu diterapkan pencegahan dan
pengendalian infeksi (PPI).
Hasil survey tentang upaya pencegahan infeksi di Puskesmas (Bachroen, 2000)
menunjukkan masih ditemukan beberapa tindakan petugas yang potensial meningkatkan
penularan penyakit kepada diri mereka, pasien yang dilayani dan masyarakat luas yaitu:
1. Cuci tangan yang tidak benar
2. Penggunaan alat pelindung diri yang tidak tepat
3. Pembuangan peralatan tajam secara tidak aman
4. Teknik dekontaminasi dan sterilisasi peralatan yang tidak tepat
5. Praktek kebersihan ruangan yang belum memadai.
3. TUJUAN
a) Menjadi penuntun bagi tenaga kesehatan hingga mampu memberikan pelayanan kesehatan
dimana resiko terjadinya infeksi dapat ditekan.
b) Menjadi acuan bagi para penentu kebijakan dalam perencanaan logistic di Puskesmas.
c) Menjadi acuan di kalangan non medis yang mempunyai resiko terpajan infeksi dalam
pekerjaannya.
d) Menjadi bahan acuan petugas kesehatan dalam memberikan penyuluhan kepada pasien/
keluarga pasien tentang tindakan pencegahan infeksi.
4. LAPORAN KEGIATAN
5. KESIMPULAN
Pencegahan dan pengendalian infeksi merupakan prioritas dari seluruh elemen suatu
fasilitas pelayanan kesehatan,terutama dalam mewujudkan keselamatan pasien serta melindungi
para petugas dan pengunjung puskesmas darikemungkinan terpapr HAIs, sehingga penerapan
PPI ini bedampak pada peningkatan kualitas yang bermutu, efektif dan efisien serta tercapainya
kendali mutu dan kendali biaya dalam pelayanan kesehatan. pelaksanaan program PPI
merupakan kegiatan peningkatan mutu yang berjalan secara berkesinambungan dan
berkelanjutan,sehingga diperlukan komitmen dari seluruh pihak untuk dapat mensukseskan
program-program tersebut.
Berdasarkan hasil laporan di atas secara garis besar pencegahan dan pengendalian infeksi
tentang kepatuhan handhygiene sudah mencapai target pada bulan Februari yaitu sebesar 86.57%
diharapkan seluruh staf mampu mempertahankan kedisiplinan tentang kepatuhan handhygiene.
a. SARAN/TINDAK LANJUT
Pengembangan program pencegahan dan pengendalian infeksi,membutuhkan kerjasama
yang baik dari seluruh unit pelayanan suatu organisasi. Maka sangat diharapkan dukungan dan
bantuan dari seluruh staf Puskesmas Sukajaya untuk dapat turut andil dalam meningkatkan
pencegahan dan pengendalian infeksi Puskesmas Sukajaya serta perlunya dilakukan sosialisasi
dan pembinaan kepada seluruh staf Puskesmas Sukajaya agar lebih disiplin dalam program
pencegahan infeksi.