You are on page 1of 19

LAPORAN HASIL OBSERVASI UMKM

“Lumpia Basah Bang Gusti Khas Bandung”


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah: Kewirausahaan Islami
Dosen Pengampu: Ika Feni Setiyaningrum, M.Sc.

Disusun oleh:

1. Afrida Fadilatul Muttaqin (215221110)


2. Ana Aulia Fitri (215221175)
3. Irwani Nur Hidayah (215221193)
4. Rina Resiti Nur Azizah (215221207)
5. Putri Handayani (225221010)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN MAS SAID SURAKARTA
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Lumpia
Basah Gusti Khas Bandung”. Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umat muslim dari zaman jahiliyah menuju
Islamiyah. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ika Feni Setiyaningrum,
M.Sc.. selaku dosen pengampu mata kuliah Kewirausahaan Islami yang telah membimbing
dalam pembuatan makalah ini melalui pembelajaran.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Ika Feni
Setiyaningrum, M.Sc. pada mata kuliah Kewirausahaan Islami. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang bagaimana strategi dalam
menjalankan bisnis bagi para pembaca dan juga penulis. Dengan mengambil obyek penelitian
bisnis UMKM di bidang makanan yaitu Lumpia Basah Gusti Khas Bandung.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih mempunyai kekurangan baik dari segi
teknis maupun isi, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi pembuatan makalah selanjutnya. Oleh karena itu, penulis berharap agar
makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran dan berguna bagi para pembacanya.

Surakarrta, 10 Oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................................i
KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................................................2
BAB II KAJIAN TEORI...................................................................................................3
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN...........................................................................7
A. Identitas Badan Usaha dan Tujuan...................................................................................7
B. Alat dan bahan dasar yang digunakan Lumpia Basah Gusti........................................7
C. Sejarah Asal Mula Lumpia Basah Gusti Berdiri............................................................8
D. Kelebihan dan Kekurangan Lumpia Basah Gusti..........................................................8
E. Kegiatan Operasional Lumpia Basah Gusti....................................................................9
F. Inovasi Yang Akan Diterapkan......................................................................................10
G. Kendala/Ancaman dan Strategi dalam Lumpia Basah Gusti......................................11
H. Sistem Gaji Karyawan.....................................................................................................11
I. Resiko Dalam Usaha........................................................................................................12
J. Tips Dalam Menjalankan Usaha.....................................................................................12
BAB IV PENUTUP..........................................................................................................13
A. Kesimpulan........................................................................................................................13
B. Saran...................................................................................................................................13
LAMPIRAN......................................................................................................................15

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Logo Lumpia Basah Bang Gusti....................................................................7


Gambar 2. 2 Outlet 1 di UIN RMS Surakarta.....................................................................8
Gambar 2. 3 Outlet 2 Cabang di UMS................................................................................8
Gambar 2. 4 Daftar menu Lumpia Basah Bang Gusti .....................................................15
Gambar 2. 5 Media social Lumpia Basah Bang Gusti......................................................15
Gambar 2. 6 Produk Lumpia Basah Bang Gusti...............................................................15
Gambar 2. 7 Proses pembuatan Lumpia Basah Bang Gusti.............................................15
Gambar 2. 8 Foto bersama kelompok 2 dengan pemilik usaha........................................15

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perekonomian merupakan sektor yang sangat berpengaruh bagi
perkemabangan Indonesia. Salah satu usaha yang diciptakan oleh pemerintah untuk
pembangunan perekonomian Indonesia adalah adanya UMKM yang merupakan
kependekan dari unit mikro, kecil, dan menengah. UMKM sendiri merupakan salah
satu wadah untuk sebuah bisnis berbagai bidangbaik bisnis perorangan maupun
kelompok atas syarat lingkup usaha kecil atau mikro. Adanya UMKM ini dapat
dipercaya sebagai upaya untuk meminimalisir kemiskinan dimana UMKM ini
memberikan lapangan kerja sehingga sangat mendukung dalam upaya penurunan
angka pengangguran.
Berdasarkan data Kementrian Koperasi dan UKM, UMKM memberikan
kontribusi sebesar 60,5% terhadap PDB (Produk Domestik bruto). Angka tersebut
sangatlah besar, hal ini memperlihatkan bahwasannya peran UMKM bagi Indonesia
sebesarSelain itu, UMKM juga merupakan sektor usaha yang memberikan kontribusi
paling besar terhadap pembangunan Indonesia, itulah mengapa peran UMKM sangat
penting.
UMKM sangatlah berpotensial untuk dikembangkan terlebih pada bidang
kuliner karena pada dasarnya manusia membutuhkan makanan, maka dari itu UMKM
kuliner cukup banyak telah menciptakan inovasi-inovasi guna menarik konsumen.
Hal-hal tersebutlah yang melatarbelakangi kelompok kami untuk melakukan
observasi UMKM kuliner.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat
dirumuskan pokok permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana identitas badan usaha dan tujuan dari Lumpia Basah Gusti?
2. Apa saja alat dan bahan dasar yang digunakan dalam proses produksi Lumpia
Basah Gusti?
3. Bagaimana sejarah berdirinya usaha Lumpia Basah Gusti?

1
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh usaha Lumpia Basah
Gusti?
5. Bagaimana kegiatan operasional yang dilakukan oleh Lumpia Basah Gusti?
6. Apa inovasi yang akan dilakukan oleh Lumpia Basah Gusti?
7. Kendala/ancaman dan Strategi apa yang dihadapi dalam menjalankan usaha
Filosofi Pancong Solo?
8. Bagaimana sistem yang dipakai pemilik untuk memberikan gaji pada karyawan?
9. Bagaimana resiko pemilik dalam menjalankan usaha Lumpia Basah Gusti?
10. Bagaimana tips pemilik dalam menjalankan usaha Lumpia Basah Gusti?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan yang diharapkan
adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui identitas badan usaha dan tujuan Lumpia Basah Gusti.
2. Mengetahui alat beserta bahan yang digunakan dalam proses produksi usaha
Lumpia Basah Gusti.
3. Mengetahui sejarah berdirinya usaha Lumpia Basah Gusti.
4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan yang dimiliki usaha Lumpia Basah Gusti.
5. Mengetahui kegiatan operasional yang dilakukan oleh Lumpia Basah Gusti.
6. Mengetahui Inovasi yang akan dilakukan oleh Lumpia Basah Gusti.
7. Mengetahui kendala/ancaman dan strategi yang harus dihadapi dalam
menjalankan usaha Lumpia Basah Gusti.
8. Mengetahui sistem pembagian gaji kepada karyawan Lumpia Basah Gusti.
9. Mengetahui apa saja resiko dalam menjalankan usaha Lumpia Basah Gusti.
10. Mengetahui tips pemilik dalam menjalankan usaha Lumpia Basah Gusti.

2
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Wirausaha
Kata entrepreneur atau wirausaha dalam bahasa Indonesia merupakan
gabungan dari wira (gagah, berani, perkasa) dan usaha (bisnis) sehingga istilah
entrepreneur dapat diartikan sebagai orang yang berani atau perkasa dalam usaha atau
bisnis.1
Menurut Josep Schumpeter wirausaha adalah orang yang mendobrak sistem
ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan
menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku baru.2
Secara sederhana arti wirausaha (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa
berani mengambil risiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa
berani mengambil risiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa
diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti.3
Seorang wirausahawan dapat didefinisikan dari beberapa sudut pandang dan
konteks sebagai berikut:
a. Bagi ahli ekonomi seorang entrepreneur adalah orang yang mengkombinasikan
resources, tenaga kerja, material dan peralatan lainnya untuk meningkatkan nilai
yang lebih tinggi dari sebelumnya, dan juga orang yang memperkenalkan
perubahan-perubahan, inovasi, dan perbaikan produksi lainnya.
b. Bagi seorang psychologist seorang wirausaha adalah seorang yang memiliki
dorongan kekuatan dari dalam untuk memperoleh sesuatu tujuan, suka
mengadakan eksperimen atau untuk menampilkan kebebasan dirinya diluar
kekuasaan orang lain.
c. Bagi seorang businessman atau wirausaha adalah merupakan ancaman, pesaing
baru atau juga bisa seorang partner, pemasok, konsumen atau seorang yang bisa
diajak kerjasama.
d. Bagi seorang pemodal melihat wirausaha adalah seorang yang menciptakan
kesejahteraan buat orang lain, yang menemukan cara-cara baru untuk

1
Arman Hakim Nasution, dkk, Entrepreneurship, Membangun Spirit Teknopreneurship, (Yogyakarta: ANDI,
2007), hlm. 2
2
Suryana, Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses, (Jakarta: Penerbit Salemba Empat,
2008), hlm. 24
3
Kasmir, Kewirausahaan, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2016), hlm. 16

3
menggunakan resources, mengurangi pemborosan, dan membuka lapangan kerja
yang disenangi oleh masyarakat.4
Wirausaha ada tiga tipe, yaitu:
a. Wirausaha Ahli (Craftman)
Wirausaha ahli atau seorang penemu memiliki suatu ide yang ingin
mengembangkan proses produksi sistem produksi, dan sebagainya. Wirausaha ahli
ini biasanya seseorang yang bekerja pada sebuah perusahaan besar kemudian
memutuskan untuk keluar sebagai pegawai dan memulai bisnisnya sendiri.
b. The Promoter
The Promoter adalah seorang individu yang tadinya mempunyai latar belakang
pekerjaan sebagai sales atau bidang marketing yang kemudian mengembangkan
perusahaan sendiri.
c. General Manager
General Manager adalah seorang individu yang ideal yang secara sukses bekerja
pada sebuah perusahaan, dia banyak menguasai keahlian bidang produksi,
pemasaran, permodalan dan pengawasan.
B. Kewirausahaan
Kata "kewirausahaan" berasal dari kata entrepreneurship dalam bahasa
Inggris, unternehmer dalam bahasa Jerman. ondernemen dalam bahasa Belanda.
Sedangkan di Indonesia diberi nama kewirausahaan. 5 Istilah ini makin populer setelah
digunakan oleh pakar ekonomi J.B Sa untuk menggambarkan para pengusaha yang
mampu memindahkan sumber daya ekonomis dari tingkat produktivitas rendah ke
tingkat yang lebih tinggi serta menghasilkan lebih banyak lagi.6
Masykur Wiratmo mengungkapkan definisi kewirausahaan sebagai proses
penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu
yang diperlukan, memikul risiko finansial, psikologi, dan sosial yang menyertainya,
serta menerima balas jasa finansial dan kepuasan pribadi.7
Inti dari kewirausahaan menurut Drucker adalah kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan
inovatif demi terciptanya peluang. Jadi, kewirausahaan merupakan suatu kemampuan

4
Buchari Alma, Kewirausahaan, (Bandung : Alfabeta, 2003), hlm.33
5
Hendro, Dasar-Dasar Kewirausahaan, (Jakarta : Erlangga , 2011) hlm. 29
6
Yuyus Suryana dan Kartib Bayu, Kewirausahaan: Pendekatan Karakteristik Wirausahawan Sukses, (Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2010), hlm. 24
7
Winarno, Pengembangan Sikap Entrepreneurship dan Intrapreneurship, (Jakarta: Indeks, 2011), him. 8

4
dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya
dengan cara-cara yang baru dan berbeda, seperti :
a. Pengembangan teknologi.
b. Penemuan pengetahuan ilmiah.
c. Perbaikan produk barang dan jasa yang ada.
d. Menemukan cara-cara baru untuk mendapatkan produk yang lebih banyak dengan
sumber daya yang lebih efisien.
Dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 tahun 1995 tanggal 30 Juni 1995
tentang Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan.
Bahwasanya : "Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan
seseorang dalam menangani usaha dan kegiatan yang mengarah pada upaya mencari,
menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produksi baru dengan
meningkatkan efisiensi dalam rangka memerikan pelayanan yang lebih baik dan atau
memperoleh keuntungan yang lebih besar.8

C. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)


Definisi UMKM diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.20
Tahun 2008 tentang UMKM. Pasal 1 dari UU tersebut, dinyatakan bahwa Usaha
mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan atau badan usaha perorangan
yang memiliki kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam UU tersebut. 9 Usaha
kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang
perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahan atau bukan anak
cabang yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian, baik langsung maupun tidak
langsung, dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil
sebagaimana dimaksud dalam UU tersebut.
Sedangkan usaha mikro adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri
yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung, dari usaha mikro, usah kecil atau usaha
besar yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana dimaksud dalam UU
tersebut.
Di dalam Undang-undang tersebut, kriteria yang digunakan untuk
mendefinisikan UMKM seperti yang tercantum dalam Pasal 6 adalah nilai kekayaan
8
Eman Suherman, Desain Pembelajaran Kewirausahaan, (Bandung : Alfabeta, 2008), hlm. 6-7
9
Tulus T.H. Tambunan, UMKM di Indonesia, (Bogor Ghalia Indonesia, 2009), hlm. 16-17

5
bersih atau nilai aset tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau hasil
penjualan tahunan. Dengan kriteria sebagai berikut:
a. Usaha mikro adalah unit usaha yang memiliki aset paling banyak Rp.50 juta tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha dengan hasil penjualan tahunan paling
besar Rp.300 juta.
b. Usaha kecil dengan nilai aset lebih dari Rp. 50 juta sampai dengan paling banyak
Rp.500 juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha memiliki hasil
penjualan tahunan lebih dari Rp.300 juta hingga maksimum Rp.2,5 milyar.
c. Usaha menengah adalah perusahaan dengan milai kekayaan bersih lebih dari
Rp.500 juta hingga paling banyak Rp.100 milyar hasil penjualan tahunan di atas
Rp.2,5 milyar sampai paling tinggi Rp.50 milyar.10
Selain menggunakan nilai moneter sebagai kriteria, sejumlah lembaga
pemerintahan seperti Departemen Perindustrian dan Badan Pusat Statistik (BPS),
selama ini juga menggunakan jumlah pekerja sebagai ukuran untuk membedakan
skala usaha antara usaha mikro,usaha kecil, usaha menengah dan usaha besar.
Misalnya menurut Badan Puat Statistik (BPS), usaha mikro adalah unit usaha dengan
jumlah pekerja tetap hingga 4 orang, usaha kecil antara 5 - 19 pekerja, dan usaha
menengah dari 20 - 99 orang. Perusahaan-perusahaan dengan jumlah pekerja di atas
99 orang masuk dalam kategori usaha besar.

10
Undang-Undang Nomor tahun 2008 tentang UMKM, Bab IV pasal 6

6
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Profil usaha Lumpia Basah Bang Gusti

Gambar 2. 1 Logo Lumpia Basah Gusti


Usaha “Lumpia Basah Gusti” ini didirikan oleh salah satu mahasiswa UIN
Raden Mas Said Surakarta, yaitu Mas Mukhlis Gusti Afandi yang merupakan
mahasiswa semester akhir, program studi Manajemen Bisnis Syariah. Tujuan Mas
Gusti mendirikan bisnis usaha ini, karena saat itu Mas Gusti sudah semester akhir,
dan memiliki banyak waktu luang saat mengerjakan skripsi. Sehingga untuk mengisi
waktu luang tersebut, Mas Gusti akhirnya mencoba untuk mengimplementasikan
langsung apa yang sudah dipelajari sewaktu kuliah, dan ingin langsung terjun ke
dunia bisnis. Selain itu, Mas Gusti juga ingin membantu teman-teman mahasiswa lain,
karena banyak mahasiswa yang membutuhkan kerja parttime untuk menambah uang
saku. Maka dari situlah, Mas Gusti membuka lowongan untuk mahasiswa yang ingin
bekerja.

B. Alat dan Bahan Usaha Lumpia Basah Bang Gusti


Alat yang digunakan yaitu :
a. Gerobak e. Styrofoam Box
b. Kompor dan gas f. Sumpit
c. Teflon g. Plastik
d. Spatula
Bahan yang digunakan yaitu :
a. Kulit lumpia e. Bawang putih halus
b. Bengkoang f. Garam
c. Sayuran (sawi, kubis, wortel, dan tauge g. Penyedap rasa
d. Topping (bakso, sosis, ayam, dan keju) h. Telur

7
C. Sejarah berdirinya Lumpia Basah Bang Gusti

Gambar 2. 2 Outlet 1 di UIN RMS Surakarta Gambar 2. 3 Outlet 2 Cabang di UMS

Lumpia basah bang Gusti usaha yang didirikan oleh seorang mahasiswa UIN
Raden Mas Said Surakarta dengan jurusan Manajemen Bisnis Syariah bernama Mas
Gusti. Usaha ini sudah berdiri 1,4 tahun pada tanggal 6 Juni 2022. Pemberian nama
usaha awalnya diberi nama Lumpia Basah Gusti tetapi dirubah menjadi Lumpia Basah
Bang Gusti, karena pada saat kuliah sering dipanggil dengan panggilan “bang” dan
untuk untuk Gustinya sendiri diambil dari Namanya sendiri yang merupakan
singkatan dari nama kedua orang tuanya yaitu Agus dan Janti, dalam hal itu agar
mendapat kan berkah tersendiri dari gabungan nama orang tuanya.
Berdirinya usaha ini dimulai ketika Bang Gusti sudah menginjak semester
akhir dan ia hanya memiliki satu fokus pekerjaan yaitu menyelesaikan skripsi. Ia
berfikir bahwa dirinya adalah anak laki-laki pertama yang seharusnya sudah bisa cari
uang sendiri dan tidak menyusahkan kedua orang tua. Daripada tidak melakukan
kegiatan apapun di waktu luang dan ia memanfaatkan waktu luang tersebut untuk
membuka usaha dengan mengimplementasikan ilmunya yang didapat dalam
perkuliahan. Dan akhirnya membuka usaha dengan produk lumpia basah, yang mana
lumpia basah sendiri merupakan salah satu makanan kesukaannya sejak SMA dan di
sekitar Solo masih sulit untuk menemukan pedagang yang berjualan lumpia basah
Bandung. Usaha ini dibangun dengan modalnya sendiri yang mana ia mempunyai
tabungan dan juga dari orang tuanya. Salah satu target pemasarannya adalah berjualan
di depan Kampus UIN Raden Mas Said Surakarta dan Universitas Muhammadiyah
Surakarta. Usaha ini sudah membuka cabang di UMS yang bertempat di samping
Alfamidi dan sudah mempunyai 3 karyawan.

8
D. Kelebihan dan Kekurangan usaha Lumpia Basah Bang Gusti
Kelebihan dari berjualan Lumpia Basah Bang Gusti:
1. Harga lumpia basah yang terjangkau bagi para mahasiswa ataupun masyarakat
yaitu Rp. 8.000 sesuai dengan porsi
2. Lumpia basah adalah makanan yang bergizi, jadi terdapat manfaat dalam
mengkonsumsi lumpia basah ini adalah mengeyangkan dan baik untuk kesehatan
karena dalam isiannya ada tauge mengurangi risiko kanker, bengkoang bagus
untuk kulit, dan telur yang mengandung banyak protein.
3. Makanan ini bagus untuk yang ingin berdiet karena kandungan karbohidratnya
yang tidak terlalu tinggi.
4. Banyak inovasi varian topping yaitu keju, sosis, bakso, dan ayam sebagai
pelengkap.
5. Lumpia basah dapat bertahan diluar kulkas kurang lebih 12 jam dan apabila
disimpan di dalam kulkas bertahan hingga satu minggu.
6. Kualitas rasa yang memuaskan untuk para pelanggan.
7. Masih jarang yang berjualan lumpia basah bandung disekitar solo.
Kekurangan dari berjualan Lumpia Basah bang Gusti:
1. Bahan pokok dari lumpia basah sendiri adalah touge dan bengkoang, belum tentu
beberapa orang suka dengan sayuran, jadi sulit dalam mencari konsumen.
2. Makanan ini rasanya juga begitu asin gurih, kebanyakan orang tidak suka
makanan yang asin.
3. Dalam pembuatannya isian apabila terlalu basah kulit lumpianya akan menjadi
lembek dan akhirnya lebih mudah menyerap minyak. Dalam pembuatan kulit
lumpianya apabila kulit terlalu tipis tidak bisa digunakan dalam mengisi isian.

E. Kegiatan Operasional
1. Pembelian Bahan Baku
Untuk pembelian bahan baku Lumpia Basah Bang Gusti ini melakukan 2 cara
yaitu yang pertama pemilik membeli semua bahan-bahan baku secara langsung ke
pasar dan yang kedua pemilik membeli di frozen food. Biasanya pemilik
melakukan stok bahan baku, yang berfungsi sebagai cadangan dalam menghadapi
situasi darurat, seperti kelangkaan bahan atau potensi kenaikan harga. Hal ini
dilakukan untuk menghemat waktu dan uang.
9
2. Pengelolaan keuangan
 Untuk modal awal penjualan Lumpia Basah Gusti ini sebesar Rp 1.800.000,
berikut perinciannya:
a. Pemilik membeli gerobak ke tetangga seharga Rp 800.000 dengan
angsurannya 1 minggu per setelah jualan.
b. Pemilik membeli peralatan masak kompor (Rp 200.000), wajan dan
pelengkap alat masak (Rp 100.000), gas (Rp 150.000) = Rp 450.000
c. Pemilik membeli bahan baku
1) Telur 2 kg = Rp 50.000
2) Tauge 3 kg = Rp 30.000
3) Bengkoang 5 kg = Rp 50.000
4) Kulit lumpia (100 pcs) = Rp 20.000
5) Sterofoam 1 bal (isi 200) = Rp 40.000
6) Bumbu-bumbu seperti micin, gula, garam, penyedap, bawang putih,
bubuk cabai = Rp 100.000
7) Sewa tempat = Rp 20.000/hari
8) Alat makan & pelengkap plastik, sumpit dll (isi 100 pcs) = Rp 50.000
9) Toping ayam 1 kg (Rp 35.000), sosis (Rp 25.000), bakso (Rp 30.000),
keju (Rp 20.000) = Rp 110.000
10) Uang tak terduga = Rp 80.000
Total dalam pembelian bahan baku adalah Rp 550.000
Jadi, Total Pembiayaan Keseluruhan = (Gerobak + Peralatan + Bahan Baku)
= (Rp 800.000 + Rp 450.000 + Rp 550.000)
= Rp 1.800.000
 Untuk omset (laba kotor) awal di bulan pertama sekitar Rp 5.000.000 - Rp
6.000.000, sekarang dengan seiring berjalannya waktu omsetnya menjadi Rp
10.000.000 - Rp 12.000.000. Untuk pendapatan sehari-hari bisa mencapai Rp
400.000 - Rp 500.000.
 Usaha Lumpia Basah Gusti sudah menerapkan dana islami seperti sedekah dan
zakat. Untuk pembagian sedekah yaitu 5-10% dari pendapatan. Sementara zakat,
sudah diatur dalam islam yaitu 2,5% dari pendapatan ataupun penghasilan.
Tinggal kesadaran masing-masing setiap seseorang yang memiliki pendapatan
mau sedekah dan zakat atau tidak.

10
F. Inovasi Usaha
Untuk inovasi yang dilakukan pemilik usaha Lumpia Basah Gusti kedepannya
adalah:
1. Menambahkan toping pada menu seperti mie, jamur, dan tambahan sayur yang
lainnya.
2. Membuka franchise, yaitu bisnis dimana pemilik modal hanya perlu menyediakan
dana. Jadi, pemilik Lumpia Basah ini kedepannya ingin membuka franchise bagi
teman-teman atau siapa saja yang mau belajar membuat lumpia basah dan
sekaligus mengembangkan usaha tersebut.

G. Kendala/Ancaman dan Strategi Usaha


Kendala awal ketika baru memulai usaha adalah menentukan porsi, dimana
porsinya kebanyakan sedangkan rasa dari bumbunya masih kurang. Dari situlah
pemilik usaha belajar dari komentar konsumen yang memberi masukan, akhirnya
bisa evaluasi hingga mampu menyelaraskan antara porsi dan rasa yang enak. Selain
itu, kendala yang dialami yaitu ketika mahasiswa libur kuliah, pembeli menjadi
berkurang. Sehingga pemilik memutuskan untuk membuka open delivery dan pesanan
diantarkan langsung ke palanggan. Terlebih ketika musim hujan jumlah pembeli juga
berkurang sehingga dialih fungsikan kembali ke open delivery. Untuk hari-hari biasa
yang sudah berjalan tidak ada kendala dan penjualan selalu habis.
Untuk memasarkan produknya, Lumpia Basah Bang Gusti menggunakan
strategi pemasaran sebagai berikut:
1. Mempromosikan secara langsung melalui temannya dan getok tular ke yang lain.
2. Melalui media sosial
Seiring berkembangnya teknologi digital pelimik usaha lumpia basah ini
memanfaatkannya untuk memasarkan produk usahanya melalui platform media
sosial. Media sosial yang digunakan yaitu WhatsApp, Instagram dan TikTok. Selain
itu, pemilik juga mengungkapkan bahwa akan menggunakan platform lain seperti
Gofood, Grab food dan Shopee food tetapi masih dalam tahap proses.

H. Sistem Pembagian Gaji Karyawan


Jumlah karyawan yang dimiliki oleh usaha Lumpia Basah Bang Gusti tersebut
adalah 3 orang. Dimana ketiganya merupakan seorang mahasiswa, sehingga untuk
11
pembagian jadwal kerja sesuai waktu luang ketika tidak ada mata kuliah, dan
biasanya satu orang orang karyawan memegang dua hari kerja. Untuk pembagian gaji
karyawan dihitung per jam. Jam kerja dimulai dari pukul 9 pagi sampai pukul 5 sore.
Gaji per jam nya adalah sebesar lima ribu rupiah, tapi nanti ada bonus sendiri kalau
karyawan tersebut melebihi target posri yang sudah terjual.

I. Resiko Usaha
Resiko yang perlu dihadapi dalam menjalankan bisnis ini yaitu ketika barang
bahan-bahan naik atau tidak stabil. Dalam kondisi ini, pemilik mencari supplier yang
menjual harga lebih murah ketika pada supplier utama harganya sedang naik dan
melakukan stok barang yang bisa bertahan lama seperti lumpia dan telur. Jadi ketika
harga bahan-bahan naik, tidak akan berpengaruh pada takaran porsi produk.

J. Tips Menjalankan Usaha


Dalam menjalankan usaha pasti tidaklah mudah, perlu adanya tekad yang
besar untuk menciptakan dan mengembangkannya. Berikut merupakan tips atau
masukan bagi para pemuda yang ingin memulai usaha :
1. Membuat rencana produk usaha yang mana dengan adanya produk tersebut bisa
memberikan manfaat bagi orang lain.
2. Tetap istiqomah dan konsisten.
3. Selalu bersyukur dan tidak meninggalkan ibadah.
4. Jika membangun sebuah usaha alangkah baiknya menghindari hutang.

12
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
UMKM yang menjual Lumpia Basah Gusti Khas Bandung memiliki potensi
yang besar untuk sukses. Dengan mempertahankan keaslian rasa, pelayanan
pelanggan yang baik, dan manajemen keuangan yang bijak, mereka dapat memikat
pelanggan setia dan membangun reputasi yang kuat. Pemasaran kreatif, diversifikasi
menu, dan penggunaan teknologi dapat menjadi alat yang kuat untuk meningkatkan
visibilitas dan efisiensi bisnis. Selain itu, menjalin hubungan dengan komunitas lokal
dan tetap memperhatikan masukan pelanggan adalah langkah-langkah penting untuk
pertumbuhan yang berkelanjutan. Dengan komitmen untuk mempertahankan kualitas
dan terus berinovasi, UMKM Lumpia Basah Gusti dapat meraih kesuksesan jangka
panjang di pasar kuliner yang kompetitif.
Dalam menghadapi persaingan global, penting bagi pemerintah dan pemangku
kepentingan untuk memberikan dukungan yang tepat, seperti pelatihan dan akses ke
modal, untuk membantu UMKM lumpia basah berkembang dan memberikan manfaat
yang lebih besar bagi masyarakat setempat. Dengan kolaborasi yang baik antara
wirausaha, pemerintah, dan komunitas, sektor UMKM lumpia basah dapat terus
berkembang dan berperan dalam memajukan ekonomi lokal.

B. Saran
Untuk meningkatkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam
bisnis lumpia basah, ada beberapa saran singkat yang bisa diterapkan. Pertama, fokus
pada kualitas bahan dan rasa produk agar tetap konsisten dan menarik pelanggan.
Kedua, manfaatkan media sosial dan platform daring untuk mempromosikan produk
dan menjangkau pelanggan potensial. Ketiga, pertimbangkan variasi menu atau
promo khusus untuk menarik minat pembeli. Keempat, pertahankan standar
kebersihan dan keamanan makanan yang tinggi. Terakhir, berusaha untuk menjalin
kemitraan dengan toko atau warung lokal untuk meningkatkan distribusi dan
jangkauan bisnis lumpia basah Anda. Dengan berbagai upaya ini, UMKM lumpia
basah dapat tumbuh dan berkembang lebih baik.
C.

13
DAFTAR PUSTAKA

Arman Hakim Nasution, dkk. 2007. Entrepreneurship, Membangun Spirit


Teknopreneurship. Yogyakarta: ANDI
Eman Suherman. 2008. Desain Pembelajaran Kewirausahaan. Bandung : Alfabeta
Hendro. 2011. Dasar-Dasar Kewirausahaan. Jakarta : Erlangga
Kasmir. Buchari Alma, Kewirausahaan, (Bandung : Alfabeta, 2003), hlm.33
Noer, A. 2020. Laporan Observasi UMKM Permen Tape Cap “Kelapa” Produksi
Makmur Jaya Kediri. Jakarta: Universitas Mercu Buana
Sulastri. 2022. Kementerian Keuangan Republik Indonesia.
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-balikpapan/baca-artikel/15677/Peran-
Penting-UMKM-dalam-Ancaman-Isu Resesi.html#:~:text=Berdasarkan
%20Data%20Kementerian%20Koperasi%20dan,Rp8.573%2C89%20triliun.
Diakses pada tanggal 10 Oktober 2023 pukul 14:00
Suryana. 2008. Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses.
Jakarta: Penerbit Salemba Empat
Tulus T.H. Tambunan. 2009. UMKM di Indonesia. Bogor Ghalia Indonesia.
Undang-Undang Nomor tahun 2008 tentang UMKM, Bab IV pasal 6
Winarno. 2011. Pengembangan Sikap Entrepreneurship dan Intrapreneurship. Jakarta:
Indeks
Yuyus Suryana dan Kartib Bayu. 2010. Kewirausahaan: Pendekatan Karakteristik
Wirausahawan Sukses. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

14
LAMPIRAN

Gambar 2.7 Proses pembuatan Lumpia Basah


Bang Gusti

Gambar 2. 4 Daftar Menu Lumpia Basah Bang


Gusti

Gambar 2. 8 Foto bersama kelompok 2 dengan


pemilik Lumpia Basah Bang Gusti
Gambar 2. 5 Media social Lumpia Basah Bang
Gusti

Gambar 2.6 Produk Lumpia Basah Bang Gusti

15

You might also like