Professional Documents
Culture Documents
Modul Cat Dan Body Kendaraan Kelompok 4 - Fiberglass Dan Pendempulan
Modul Cat Dan Body Kendaraan Kelompok 4 - Fiberglass Dan Pendempulan
SARJANANAWIATA
TAMANSISWA
OTOMOTIF
PENYUSUN :
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
Rahmat, Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
Penyusunan modul pada mata kuliah Cat dan Body Kendaraan “Pembuatan
Fiberglass dan Pendempulan Body Pada Kendaraan Otomotif”
Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan modul yang menjadi
tugas. Disamping itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya modul ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh
karena itu, dengan lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para
pembaca yang ingin memberi saran maupun kritik demi memperbaiki modul ini.
Akhirnya kata penyusun sangat mengharapkan semoga dari modul sederhana ini
dapat diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para
pembaca untuk mengangkat permasalahan lain yang relevan.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Hormat kami,
Kelompok 4
M O D U L C A T D A N B O D Y K E N D A R A A N K E L O M P O K 4 | ii
IV.2.Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ........................... 29
IV.3.APD (Alat Pelindung Diri) .................................................................. 29
IV.3.1. Alat Pelindung Kepala ........................................................... 29
IV.3.2. Alat Pelindung Tubuh ............................................................ 31
IV.3.3. Alat Pelindung Anggota Tubuh ............................................. 33
IV.4.Lingkungan Kerja ................................................................................ 34
IV.4.1. Pengertian Lingkungan Kerja Menurut Para Ahli ................. 34
IV.4.2. Jenis Lingkungan Kerja ......................................................... 35
IV.4.3. Manfaat Lingkungan Kerja .................................................... 36
IV.4.4. Faktor yang Mempengaruhi Lingkungan Kerja ..................... 36
IV.4.5. Indikator Lingkungan Kerja ................................................... 36
IV.5.Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja ....................................... 37
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 40
M O D U L C A T D A N B O D Y K E N D A R A A N K E L O M P O K 4 | iii
DAFTAR GAMBAR
M O D U L C A T D A N B O D Y K E N D A R A A N K E L O M P O K 4 | iv
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Tantangan saat ini yang dihadapi oleh pendidikan semakin meningkat
karena tuntutan terhadap kualitas sumber daya manusia yang semakin
meningkat. Salah satu tantangan yang dihadapi secara langsung dalam proses
pembelajaran adalah intake siswa yang tidak merata, bahkan dalam satu kelas
yang sama terdapat peserta didik dengan kecepatan belajar yang berbeda,
sehingga proses pembelajaran menjadi tidak optimal. Selain itu, keterbatasan
sumber belajar di sekolah menjadi hambatan dalam proses pembelajaran.
Keterbatasan sumber belajar berdampak pada kualitas peserta didik sebagai
sumber daya manusia. Perkembangan industri yang semakin tinggi menuntut
lulusan untuk memiliki keahlian disamping kemampuan akademik. Peserta
didik harus dibekali dengan keahlian yang dapat bermanfaat ketika lulus
nanti. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu bahan yang sistematis yang dapat
membantu guru dalam proses pembelajaran, sehingga akan mempermudah
peserta didik dalam memahami materi sampai dengan mengaplikasikannya di
dunia kerja kelak. Bahan yang dapat membantu guru dalam proses
pembelajaran tersebut dikenal dengan istilah bahan ajar atau modul. Pada
kesempatan kali ini kami selaku kelompok 4 menyusun modul ini agar dapat
bermanfaat dan digunakan sebaik mungkin sebagai bahan ajar untuk peserta
didik agar memiliki pengetahuan terkait fiberglass dan pendempulan pada
body kendaraan.
M O D U L C A T D A N B O D Y K E N D A R A A N K E L O M P O K 4 |1
I.4. Peta Konsep
KESELAMATAN
PENDAHULUAN FIBERGLASS PENDEMPULAN DAN KESEHATAN
KERJA (K3)
I.5. Manfaat
Manfaat pembuatan modul Cat dan Body Kendaraan adalah sebagai berikut:
1. Menggugah kreatifitas peserta didik dalam mengembangkan ide dalam
proses pembelajaran.
2. Mempermudah peserta didik dalam memahami materi pembelajaran.
M O D U L C A T D A N B O D Y K E N D A R A A N K E L O M P O K 4 |2
Petunjuk Bagi Guru
Dalam setiap kegiatan belajar guru berperan untuk:
1. Membantu siswa dalam merencanakan proses belajar
2. Membimbing siswa dalam memahami konsep, analisa, dan menjawab
pertanyaan siswa mengenai proses belajar.
3. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok.
M O D U L C A T D A N B O D Y K E N D A R A A N K E L O M P O K 4 |3
BAB II
FIBERGLASS
M O D U L C A T D A N B O D Y K E N D A R A A N K E L O M P O K 4 |4
b. Laminated Composites (Komposit Laminat)
Merupakan jenis komposit yang terdiri dari dua lapis atau lebih yang
digabung menjadi satu dan setiap lapisnya memiliki karakteristik sifat
sendiri.
M O D U L C A T D A N B O D Y K E N D A R A A N K E L O M P O K 4 |5
tersebut, E-glass adalah material penguat yang paling umum digunakan
dalam struktur sipil. E-glass terbuat dari lime-alumina-borosilicate yang
dapat dengan mudah diperoleh dari kelimpahan bahan baku seperti pasir.
Kekuatan dan modulus glass fiber dapat menurun dengan meningkatnya
suhu. Oleh karena itu, material glass dapat mengalami creep pada beban
berkelanjutan. Glass fiber sendiri dianggap sebagai material isotropik dan
memiliki koefisien ekspansi termal yang lebih rendah dibandingkan dengan
baja.
2. Resin
M O D U L C A T D A N B O D Y K E N D A R A A N K E L O M P O K 4 |6
Berbentuk cairan kental, bening sedikit berwarna merah/hijau.
Resin mempunyai beberapa tipe dari yang keruh, berwarna hingga yang
bening dengan berbagai kelebihannya seperti kekerasan, lentur,
kekuatan dll. Selain itu harganyapun bervariasi. Bahan ini berwujud
cairan kental seperti lem, berkelir hitam atau bening. Berfungsi untuk
mengencerkan semua bahan yang akan dicampur.
3. Katalis
4. Matt
M O D U L C A T D A N B O D Y K E N D A R A A N K E L O M P O K 4 |7
Matt adalah sebutan untuk serat (fiber) yang berwarna putih
dengan susunan tidak beraturan. Fungsinya sebagai penguat resin
terutama pada pembuatan lembaran agar tidak mudah retak/pecah. Matt
ini juga digunakan sebagai pelapis agar lapisan fiberglass menjadi tebal.
Bahan ini berupa anyaman mirip kain dan terdiri dari beberapa model,
dari model anyaman halus sampai dengan anyaman yang kasar atau
besar dan jarang-jarang. Berfungsi sebagai pelapis campuran/adonan
dasar fiberglass, sehingga sewaktu unsur kimia tersebutbersenyawa dan
mengeras, mat berfungsi sebagai pengikatnya. Akibatnya fiberglass
menjadi kuat dan tidak getas.
5. Ropping
Gambar 6. Ropping
6. Talc
M O D U L C A T D A N B O D Y K E N D A R A A N K E L O M P O K 4 |8
Talc berbentuk serbuk putih seperti bedak yang dicampurkan
dengan resin berfungsi seperti dempul. Aplikasi dempul resin ini bisa
digunakan untuk penghalus permukaan fiber atau sebaliknya untuk
membuat detil dalam relief.Sesuai dengan namanya, bahan ini berupa
bubuk berwarna putih seperti sagu. Berfungsi sebagai campuran adonan
fiberglass agar keras dan agak lentur.
7. Pigmen
8. Cobalt
M O D U L C A T D A N B O D Y K E N D A R A A N K E L O M P O K 4 |9
Cairan kimia ini berwarna kebiru-biruan berfungsi sebagai bahan
aktif pencampur katalis agar cepat kering, terutama apabila kualitas
katalisnya kurang baik dan terlalu encer. Bahan ini dikategorikan
sebagai penyempurna, sebab tidak semua bengkel
menggunakannya.Hal ini tergantung pada kebutuhan pembuat dan
kualitas resin yang digunakannya. Perbandingannya adalah 1 tetes
cobalt dicampur dengan 3 liter katalis. Apabila perbandingan cobalt
terlalu banyak, dapatmenimbulkan api.
9. PVA
10. Dempul
M O D U L C A T D A N B O D Y K E N D A R A A N K E L O M P O K 4 | 10
Setelah hasil cetakan terbentuk dan dilakukan pengamplasan,
permukaan yang tidak rata dan berpori-pori perlu dilakukan
pendempulan.Tujuannya agar permukaan fiberglass hasil cetakan
menjadi lebih halus dan rata sehingga siap dilakukan pengecatan.
11. Mirror
M O D U L C A T D A N B O D Y K E N D A R A A N K E L O M P O K 4 | 11
Gambar 13. Berbagai Macam Contoh Komposit Fiberglass
M O D U L C A T D A N B O D Y K E N D A R A A N K E L O M P O K 4 | 12
b. Membuat campuran penguat; dan
c. Finishing atau penyempurnaan.
Agar dapat dihasilkan kualitas fiberglass yang kuat, campuran bahan
untuk master cetakan harus lebih tebal daripada fiberglass hasil, yaitu sekitar
2 - 3 mm atau dilakukan 3 - 4 kali pelapisan. Sebagai gambaran misalnya
akan membuat sebuah komponen bodi kendaraan. Proses membuat
campurannya adalah sebagai berikut :
a) Resin sejumlah 1,5 - 2 liter dicampur dengan talk dan diaduk rata.
Apabila campuran yang terjadi terlalu kental maka perlu ditambahkan
katalis. Penggunaan katalis harus sesuai dengan perbandingan 1 : 1/40.
Oleh karena itu apabila resinnya 2 liter, maka katalisnya 50 cc.
b) Selanjutnya ditambahkan erosil antara 400 - 500 gram pada campuran
tersebut dan ditambahkan pula pigmen atau zat pewarna.
c) Apabila semua campuran tersebut diaduk masih terlalu kental, maka
perlu ditambahkan katalis dan apabila campurannya terlalu encer dapat
ditambahkan aseton. Pemberian banyak sedikitnya katalis akan
mempengaruhi cepat atau lambatnya proses pengeringan. Pada cuaca
yang dingin akan dibutuhkan katalis yang lebih banyak.
d) Setelah campuran bahan dasar dibuat, langkah berikutnya adalah
memoles permukaan cetakan dengan mirror (sebagai pelicin dan
pengkilap) dan dilakukan memutar sampai lapisannya benar-benar
merata.
e) Agar didapatkan hasil yang lebih baik, perlu ditunggu beberapa menit
sampai pelicin tersebut menjadi kering. Untuk mempercepat proses
pengeringan, dapat dijemur di terik matahari.
f) Apabila mirror sudah terserap, permukaan cetakan dapat dilap dengan
menggunakan kain bersih hingga mengkilap.
g) Selanjutnya permukaan cetakan dioleskan PVA untuk menjaga agar
permukaan cetakan tidak lengket dengan fiberglass hasil.
h) Langkah berikutnya adalah mengoleskan permukaan cetakan dengan
adonan/campuran dasar sampai merata, dan ditunggu sampai setengah
kering.
M O D U L C A T D A N B O D Y K E N D A R A A N K E L O M P O K 4 | 13
i) Selanjutnya di atas campuran yang telah dioleskan dapat diberi
selembar mat sesuai dengan kebutuhan, dan dilapisi lagi dengan adonan
dasar. Untuk menghindari adanya gelembung udara, pengolesan adonan
dasar dilakukan sambil ditekan, sebab gelembung akan mengakibatkan
fiberglass mudah keropos. Jumlah pelapisan adonan dasar disesuaikan
dengan keperluan, makin tebal lapisan maka akan makin kuat daya
tahannya. Selain itu sebagai penguat dapat ditambahkan tulangan besi
atau tripleks, terutama untuk bagianyang lebar. Tujuannya adalah agar
hasilnya tidak mengalami kebengkokan. Apabila diperlukan, dilakukan
pengerolan menyesuaikan alur-alur atau lekukan-lekukan yang ada di
cetakan.
j) Untuk mempercepat proses pengeringan, dapat dijemur di terik matahari.
k) Pelepasan fiberglass hasil dilakukan apabila lapisan adonan tersebut
sudah kering dan mengeras, sebab apabila dilepas sebelum kering dapat
terjadi penyusutan. Pada langkah finishing, dilakukan pengamplasan
permukaan fiberglass, pendempulan, dan pengecatan sesuai dengan
warna yang diinginkan.
M O D U L C A T D A N B O D Y K E N D A R A A N K E L O M P O K 4 | 14
diperoleh dari kayu daun; poliester serat dari bahan kimia yang dipakai
sebagai bahan untuk membuat kain.
Industri poliester menyediakan bahan baku bagi pabrik tekstil ;
selulosa 1 segala macam serat yang tersisa setelah dipisahkan dari
komponen yang bukan serat kayu; 2 bagian utama pohon atau tumbuhan
yang digunakan untuk membuat kertas; sintetis serat hasil olahan manusia
bukan dari alam; serat tiruan; serat buatan; sintil serat hasil olahan manusia
bukan dari alam; serat tiruan; serat buatan; tiruan serat sintetis; ber·se·rat
mengandung serat.
Serat (Inggris: fiber) adalah suatu jenis bahan berupa potongan-
potongan komponen yang membentuk jaringan memanjang yang utuh.
Contoh serat yang paling sering dijumpai adalah serat pada kain. Material
ini sangat penting dalam ilmu Biologi baik hewan maupun tumbuhan
sebagai pengikat dalam tubuh. Manusia menggunakan serat dalam banyak
hal: untuk membuat tali, kain, atau kertas. Serat dapat digolongkan menjadi
dua jenis yaitu serat alami dan serat sintetis (serat buatan manusia). Serat
sintetis dapat diproduksi secara murah dalam jumlah yang besar. Namun
demikian, serat alami memiliki berbagai kelebihan khususnya dalam hal
kenyamanan. Jenis jenis serat: Serat alami Serat alami meliputi serat yang
diproduksi oleh tumbuh-tumbuhan, hewan, dan proses geologis. Serat jenis
ini bersifat dapat mengalami pelapukan.
Serat alami dapat digolongkan ke dalam Serat tumbuhan/serat
pangan; biasanya tersusun atas selulosa, hemiselulosa, dan kadang-kadang
mengandung pula lignin. Contoh dari serat jenis ini yaitu katun dan kain
ramie. Serat tumbuhan digunakan sebagai bahan pembuat kertas dan tekstil.
Serat tumbuhan juga penting bagi nutrisi manusia Serat kayu, berasal dari
tumbuhan berkayu. Serat hewan, umumnya tersusun atas protein tertentu.
Contoh dari serat hewan yang dimanfaatkan oleh manusia adalah serat laba-
laba (sutra) dan bulu domba (wol). Serat mineral, umumnya dibuat dari
asbestos. Saat ini asbestos adalah satu- satunya mineral yang secara alami
terdapat dalam bentuk serat panjang. Serat sintetis Serat sintetis atau serat
M O D U L C A T D A N B O D Y K E N D A R A A N K E L O M P O K 4 | 15
buatan manusia umumnya berasal dari bahan petrokimia. Namun demikian,
ada pula serat sintetis yang dibuat dari selulosa alami seperti rayon.
Kaca serat/Fiberglass, dibuat dari kuarsa, Serat logam dapat dibuat
dari logam yang duktil seperti tembaga, emas, atau perak. Serat karbon
Serat polimer Serat polimer adalah bagian dari serat sintetis. Serat jenis ini
dibuat melalui proses kimia. Bahan yang umum digunakan untuk membuat
serat polimer: opolyamida nilon, PET atau PBT poliester, digunakan untuk
membuat botol plastik, fenol- formaldehid (PF) serat polivinyl alkohol
(PVOH) serat polivinyl khlorida (PVC) poliolefin (PP dan PE)
polyethylene (PE), Elastomer, digunakan untuk membuat spandex,
poliuretan. Fungsi utama dari serat adalah sebagai penopang kekuatan dari
komposit, sehingga tinggi rendahnya kekuatan komposit sangat tergantung
dari serat yang digunakan, karena tegangan yang dikenakan pada komposit
mulanya diterima oleh matrik akan diteruskan kepada serat,sehingga serat
akan menahan beban sampai beban maksimum. Oleh karena itu serat harus
mempunyai tegangan tarik dan modulus elastisitas yang lebih tinggi
daripada matrik penyusun komposit. Serat gelas banyak digunakan sebagai
bahan penguat polimer. Keuntungan pemakaian serat gelas adalah di
samping harganya murah, serat gelas mempunyai kekuatan tariknya tinggi
serta tahan terhadap bahan kimia dan mempunyai sifat isolasi yang baik.
Kekurangan serat gelas adalah modulus tariknya rendah, massa jenis relatif
tinggi, sensitif terhadap gesekan, ketahanan fatik rendah, dan kekerasannya
tinggi.
Fungsi komponen-komponen fiberglass antara lain :
1) Resin, adalah bahan utama dalam pembuatan aneka barang dari
resin/fiberglass. Ada beberapa fungsi yang kita dapatkan dari benda 1
ini di antaranya:
• Hiasan
• Lem
• Bahan hardware pengganti plastik/kaca/mika/akrilic, dll.
2) Katalis, adalah sebagai bahan aktif untuk mempercepat reaksi
pengerasan resin. Apabila menggunakan katalis terlalu sedikit akan
M O D U L C A T D A N B O D Y K E N D A R A A N K E L O M P O K 4 | 16
memperlama waktu pengerasan resin. Apabila terlalu banyak
menggunakan katalis pada adonan resin juga menyebabkan resin lama
kering (lengket). Pada takaran-takaran tertentu resin dapat mengeras
dalam waktu yang sangat singkat (di bawah 5 menit). Semakin cepat
proses pengerasan maka panas yang dihasilkan semakin besar.
Disarankan untuk menggunakan katalis dengan takaran yang pas.
Apabila Anda sama sekali belum pernah menggunakan resin disarankan
untuk mencoba sedikit untuk pengetesan, jangan gunakan sekaligus.
3) Fiber (matt), adalah untuk memberi efek anti pecah ibaratkan tiang
beton yang diberi besi pada tengahnya. Dengan menggunakan fiber pada
pembuatan benda fiberglass maka akan memperkokoh benda khususnya
pada bagian dalam benda.
4) Talk, adalah sebagai bahan pengisi & penguat anti pecah bagian luar.
(Fiber bagian dalam, talk bagian luar). Talk sebagai pengisi maksudnya
adalah dengan mencampurkan 1kg talk + 1 kg resin maka menghasilkan
2 kg adonan resin. Apabila menggunakan talk hasil benda fiberglass
semakin kokoh dan tidak mudah retak. Dalam pembuatan bangunan talk
itu ibaratkan “Pasir”, resin ibaratkan “semen”.
5) Silicone rubber, adalah sebagai bahan untuk membuat cetakan. Hasil
cetakan yang dibuat berupa karet silicone yang lentur. Tidak hanya
untuk cetakan resin, namun silicone rubber juga dapat digunakan
sebagai cetakan gipsum, semen, clay, dll.
6) Anti lengket atau mirror atau PVA, adalah Untuk melapisi
permukaan cetakan dengan bahan adonan, sehingga tidak ada kontak
antara cetakan dengan adonan (misalnya adonan resin). Hal tersebut
berfungsi agar lebih mudah melepaskan benda hasil cetakan dengan
cetakannya.
II.8. Fungsi-fungsi Fiberglass dalam Pengaplikasian
a. Tangki Penampungan
Tangki penampungan juga dapat dibuat dari bahan GRP dengan
kapasitas hingga 300 ton. Ukuran tangki yang lebih kecil dapat dibuat
dengan cetakan chopped strand mat di atas lapisan thermoplastik untuk
M O D U L C A T D A N B O D Y K E N D A R A A N K E L O M P O K 4 | 17
bagian dalam tangki yang berfungsi sebagai matras cetakan dalam
proses konstruksinya. Tangki-tangki yang lebih dapat diandalkan
terbuat dari woven mat atau filament wound fiber dengan orientasi
serat pada sudut yang tepat dibandingkan dengan tekanan
sirkumferensial yang didesakkan pada dinding-dinding tangki oleh isi
tangki tersebut. Tangki jenis ini biasanya digunakan untuk
penyimpanan bahan kimia oleh karena pelapis plastiknya (yang
biasanya berbahan polypropylene) resistan terhadap berbagai macam
bahan kimia yang kuat. Tangki-tangki berbahan GRP juga digunakan
sebagai septic tank.
b. Pembangunan Rumah
Plastik berserat kaca juga digunakan dalam konstruksi untuk
pembuatan laminasi atap, door surrounds, kanopi di atas pintu, kanopi
jendela dan dormers, cerobong, coping systems (tepian dinding),
pinggiran dinding di atas perapian dan bingkai jendela. Kegunaan GRP
untuk aplikasi-aplikasi tersebut akan mempercepat proses pemasangan
dan mengurangi masalah dalam transportasinya. Dengan semakin
banyaknya permintaan untuk produksi, sekarang proses produksi panel
GRP berbentuk bata untuk keperluan pembangunan rumah dengan
sistem composite ikut meningkat pula. Panel-panel ini dapat
diproduksi dengan insulasi yang tepat sehingga akan mengurangi
penguapan panas dari bangunan.
c. Perpipaan
Sistem perpipaan GRP dan GRE dapat digunakan untuk
bermacam-macam jenis sistem yang dipasang baik diatas maupun
dibawah tanah, seperti:
• Sistem saluran air untuk pemadaman api,
• Sistem air pendingin,
• Sistem air minum,
• Sistem air limbah/sistem gorong-gorong,
• Sistem pengaliran gas.
M O D U L C A T D A N B O D Y K E N D A R A A N K E L O M P O K 4 | 18
II.9. Keunggulan dan Kekurangan Fiberglass
Keunggulan Kekurangan
Pilihan model beragam dan dapat di Masih memerlukan sedikit fitting
kreasikan sendiri sesuai keinginan agar lebih rapih
(custom)
Bodykit fiber biasanya memiliki Serat fiberglass tidak memiliki
moulding / cetakan sehingga barang pori-pori sehingga dalam
yang dibuat tidak terlalu berat dan pengecatan memerlukan keahlian
harga yang terjangkau khusus
Apabila terjadi hantaman / gesrot Kekuatan rendah
fiberglass lebih mudah diperbaiki
Biaya produksi rendah Perlu pencetakan
Waktu produksi singkat
Duplikasi mudah
Handling mudah
Dimensi stabil
Sifat fisik/mekanik
Tahan bahan kimia
M O D U L C A T D A N B O D Y K E N D A R A A N K E L O M P O K 4 | 19
BAB III
PENDEMPULAN
Pendempulan merupakan proses dari suatu perbaikan pada body repair yang
fungsi utama untuk membuat pola atau bentuk asli dari suatu permukaan bodi
tersebut, tetapi sebelum proses itu semua ada beberapa hal yang perlu di perhatikan
pada tingkat kerusakan pada bodi mobil atau area kerusakan yang lain.
M O D U L C A T D A N B O D Y K E N D A R A A N K E L O M P O K 4 | 20
Jenis dempul ini merupakan tipe dua komponen dan sering juga di
sebut dempul plastik. Dempul ini menggunakan organic peroxide sebagai
harderner dan mengandung banyak pigmen sehingga dapat membentuk
lapisan yang tebal dan mudah diamplas. Biasanya dempul yang seperti
ini di gunakan pada perbaikan bumper mobil yang terbuat dari plastik.
Dempul jenis ini menghasilkan tekstur yang keras setelah mengering.
Biasanya dempul ini diulaskan dengan menggunakan kape dempul dan
dipergunakan untuk menutup cacat yang parah atau untuk memberi
bentuk pada bidang. Berbagai merek dempul polyester di antaranya San-
polac, Alfaglos, Nippe PE, Isamu, dll.
M O D U L C A T D A N B O D Y K E N D A R A A N K E L O M P O K 4 | 21
• Ulangi gerakan seperti mengaduk agar dempul merata dan siap
digunakan.
• Usahakan dempul langsung digunakan dalam waktu 2 menit karena
cepat sekali mengering.
M O D U L C A T D A N B O D Y K E N D A R A A N K E L O M P O K 4 | 22
pengelupasan dikarenakan bahan yang kuat untuk menjaga kekaratan
ataupun keroposan pada metal finish pada mobil.
III.2. Prosedur Aplikasi Bodi Filler Permukaan Panel Rata, Sudut, dan
Melengkung
M O D U L C A T D A N B O D Y K E N D A R A A N K E L O M P O K 4 | 23
a. Analisa Kerusakan
Langkah awal sebelum melakukan pengerjaan pada perbaikan
perlu mengamati kerusakan yang akan dikerjakan pada bidang yang
rusak dengan memberi tanda pada area kerusakan yang akan di kerjakan.
1) Estimasi Bahan
Pengerjaan pada bodi repair sangat perlu diperhatikan karena
menggunakan banyak bahan yang habis pakai, maka diperlukan
estimasi untuk menghindari bahan yang terbuang.
2) Mempersiapkan Alat dan Bahan
Setelah analisis dan perkiraan bahan yang akan digunakan sudah
dilakukan, maka step berikutnya menyiapakan bahan dan alat yang
akan digunakan untuk memperbaiki kerusakan tersebut.
M O D U L C A T D A N B O D Y K E N D A R A A N K E L O M P O K 4 | 24
Gambar 20. Dempul dan Hardener
2) Stik Pengaduk
Stik pengaduk digunakan untuk meratakan dempul dan
mengencerkan pada saat kelamaan di kaleng supaya bisa digunakan
dengan baik.
M O D U L C A T D A N B O D Y K E N D A R A A N K E L O M P O K 4 | 25
3) Lampu Infared
Lampu infrared yang fungsi utamanaya untuk mengeringkan dempul
pada proses pengerjaan. Selain itu, juga bisa digunakan untuk
pengecekan kerataan terhadap pendempulan pada permukaan
pekerjaan.
M O D U L C A T D A N B O D Y K E N D A R A A N K E L O M P O K 4 | 26
2) Aplikasi Dempul
• Aplikasikan dempul pertama secara tipis
Dalam pengaplikasian dempul mempunyai teknik tertentu pada
proses pelapisan yang pertama harus tipis kurang lebih 1-2 mm
ketebalan dempul pada permukaan.
• Dempul dengan tebal sesuai bentuk permukaan
Pada proses tahap berikutnya pada pendempulan yaitu membuat pola
bentuk yang akan diperbaiki pada proses ini ada yang perlu tebal
pada permukaan dan disesuaikan pada bentuk media yang akan
diperbaiki.
M O D U L C A T D A N B O D Y K E N D A R A A N K E L O M P O K 4 | 27
• Cek kekeringan dempul
• Setelah selesai pengeringan paksa harus dicek ulang dengan cara
menekan pada permukaan dempul karena dikhawatirkan hanya
permukaan luarnya saja tetapi dalamnya masih basah. Bila itu tetap
dipaksakan akan terjadi kerusakan pada proses pengecatan.
M O D U L C A T D A N B O D Y K E N D A R A A N K E L O M P O K 4 | 28
BAB IV
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
M O D U L C A T D A N B O D Y K E N D A R A A N K E L O M P O K 4 | 29
Safety Helmet
Safety Goggles
Hearing Protection
M O D U L C A T D A N B O D Y K E N D A R A A N K E L O M P O K 4 | 30
Hearing Protection atau penutup telinga untuk melindungi dari
kebisingan ataupun tekanan
Safety Mask
Face Shield
M O D U L C A T D A N B O D Y K E N D A R A A N K E L O M P O K 4 | 31
Apron
Safety Vest
Safety Clothing
M O D U L C A T D A N B O D Y K E N D A R A A N K E L O M P O K 4 | 32
IV.3.3. Alat Pelindung Anggota Tubuh
Safety Gloves
Safety Belt
Safety Boot/Shoes
M O D U L C A T D A N B O D Y K E N D A R A A N K E L O M P O K 4 | 33
Safety Boot atau Safety Shoes adalah sepatu boot atau sepatu
pelindung untuk melindungi kaki dari benturan, tertimpa benda berat,
tertusuk benda tajam, terkena cairan panas atau dingin, uap panas,
bahan kimia berbahaya ataupun permukaan licin.
b. Sedarmayanti (2001:12)
Sedarmayanti menjelaskan pengertian lingkungan kerja sebagai
kondisi lingkungan kerja yang baik atau sesuai jika manusia bisa
menjalankan aktivitas dengan optimal, sehat, aman, dan nyaman.
Kesesuaian lingkungan kerja bisa dilihat dari jangka waktu yang lama.
Lebih jauh lagi, lingkungan kerja yang kurang baik bisa menuntut
tenaga dan waktu yang lebih banyak dan tidak mendukung
didapatkannya rancangan sistem kerja yang efisien.
c. Nitisemito (1992:25)
Nitisemito menjelaskan pengertian lingkungan kerja sebagai
M O D U L C A T D A N B O D Y K E N D A R A A N K E L O M P O K 4 | 34
sesuatu yang ada di sekitar para pekerja dan yang memengaruhi
dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang diberikan.
M O D U L C A T D A N B O D Y K E N D A R A A N K E L O M P O K 4 | 35
memberi contoh kondisi yang mendukung kerja sama antar tingkat
atas, bawahan ataupun yang mempunyai status yang sama. Kondisi
yang harusnya tercipta adalah suasana kekeluargaan, komunikasi
yang baik, dan terkendalinya diri sehingga lingkungan kerja
nonfisik adalah kelompok lingkungan kerja yang tidak bisa
diabaikan.
M O D U L C A T D A N B O D Y K E N D A R A A N K E L O M P O K 4 | 36
c) Kelembapan udara pada tempat kerja
d) Sirkulasi udara pada tempat kerja
e) Getaran mekanis pada tempat kerja
f) Bau tidak sedap pada tempat kerja
g) Tata warna pada tempat kerja
h) Dekorasi pada tempat kerja
i) Musik pada tempat kerja
j) Keamanan pada tempat kerja
M O D U L C A T D A N B O D Y K E N D A R A A N K E L O M P O K 4 | 37
sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan di
mana terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya, baik darat, di
dalam tanah, di permukaan air, di dalam air, maupun di udara yang
berada di dalam wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia.
M O D U L C A T D A N B O D Y K E N D A R A A N K E L O M P O K 4 | 38
berkaitan dengan masalah K3).
Pimpinan atau pengusaha harus menyiapkan dan menyediakan hal-hal
berikut:
• Kesejahteraan, keselamatan, dan kesehatan bagi karyawan/tenaga
kerja di tempat kerja.
• Akses yang aman di tempat kerja.
• Informasi, pelatihan, dan supervisi.
M O D U L C A T D A N B O D Y K E N D A R A A N K E L O M P O K 4 | 39
DAFTAR PUSTAKA
M O D U L C A T D A N B O D Y K E N D A R A A N K E L O M P O K 4 | 40