Professional Documents
Culture Documents
Makalah Kewajiban Lancar KEL6
Makalah Kewajiban Lancar KEL6
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Akuntansi Lanjutan
KELOMPOK 6
Nama Anggota :
IAIN SALATIGA
2022
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
demi perbaikan pembuatan makalah di kemudian hari. Semoga makalah ini
dapat memberi manfaat bagi para pembaca. Amin.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Salatiga,1
7 April 2022
ii
DAFTAR ISI
A. Simpulan ........................................................................................................... 14
B. Saran .................................................................................................................. 14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan masalah
1. Apa definisi dan klasifikasi utang usaha dan non usaha ?
2. Apa pengertian dan jenis-jenis kewajiban lancar ?
3. Apa saja keuntungan Hutang Jangka Pendek ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dan klasifikasi utang usaha dan non usaha.
2. Untuk mengetahui pengertian serta jenis-jenis kewajiban lancar.
3. Untuk mengetahui keuntungan hutang jangka pendek.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Utang Usaha
Utang usaha (accounts payable), atau hutang dagang (trade accounts payable),
merupakan saldo yang terhutang kepada pihak lain atas barang, perlengkapan, atau jasa yang
dibeli dengan akun terbuka atau secara kredit. Hutang usaha muncul karena adanya
kesenjangan waktu antara penerimaan jasa atau akuisisi hak aktiva dan pembayaran atasnya.
Periode perluasan kredit ini biasanya ditemukan dalam persyaratan penjualan (misalnya,
2/10,n/30 atau 1/10, E.O.M) dan biasanya adalah 30 hingga 60 hari.
Utang non usaha adalah utang yang timbul bukan untuk kepentingan operasional
perusahaan.
3
B. Pengertian dan Jenis-Jenis Kewajiban Lancar
Kewajiban lancar adalah kewajiban yang akan jatuh tempo dalam satu tahun atau
dalam siklus operasi perusahaan jika lebih dari satu tahun, kewajiban yang jatuh temponya
melebihi periode tersebut disebut kewajiban jangka panjang (Hongren Harrison,2012:526).
Utang jangka panjang adalah salah satu kewajiban keuangan perusahaan yang dapat
dilunaskan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Bahkan, jatuh tempo pelunasan utang
berkisar 5-20 tahun, tergantung pada perjanjian kedua belah pihak. Biasanya, pihak yang
memberikan pinajaman utang jangka panjang adalah bank, investor, maupun perusahaan lain.
Nantinya, uang ini akan digunakan untuk pembelian alat, menggaji karyawan, pemasaran,
operasional, produksi, dan pengembangan riset.
Umumnya, utang tenor panjang digunakan sebagai alat untuk memperkuat posisi
modal suatu perusahaan. Selain itu, utang ini juga dapat meningkatkan total asset, baik
bentuk peralatan, property, maupun investasi. Oleh sebab itu, utang ini mencerminkan rasio
ekuitas (total debt to equity ratio), yaitu membandingkan jumlah utang dengan modal sebuah
perusahaa. Selain modal, utang tenor panjang juga dapat, mengukur keseluruhan aktiva yang
digunakan dari utang.
4
1. Utang jangka pendek yang jumlahnya dapat diketahui
Utang jangka pendek dikatakan sudah pasti jika memenuhi dua syarat:
1. Kewajiban untuk membayar sudah pasti, artinya sudah terjadi transaksi
yang menimbulkan kewajiban untuk membayar;
2. Jumlah yang harus dibayar sudah pasti.
Utang jangka pendek yang sudah diketahui terdiri dari bermacam-macam jenis
sebagai berikut:
1. Utang Dagang
Utang dagang biasanya timbul dari pembelian barang-barang atau jasa dan dari
pinjaman jangka pendek. Dalam menentukan utang jangka pendek perlu
diperhitungkan utang atas pembelian barang yang masih dalam perjalanan harus
mempertimbangkan syarat penerimaan.
Contoh :
a) Pada tanggal 10 Januari 2007, PT Sejahtera membeli barang secara kredit
sebesar $500 dengan syarat 2/10, n/30.
b) Pada tanggal 15 Januari 2007, PT Sejahtera membayar utang sebesar $300.
c) Pada tanaggal 9 Februari 2007,PT Sejahtera membayar sisa utangnya .
Jurnal :
10/1/2007 Pembelian $ 500
Utang dagang $ 500
5
2. Utang Wesel
Utang wesel dalam bentuk janji tertulis yang di klasifikasikan utang jangka pendek
adalah (1) utang wesel dagang dan (2) utang wesel pinjaman jangka pendek.
Adalah jumlah yang dijanjikan secara tertulis akan dibayar kepada pemasok barang,
jasa dan equipmen. Umumnya, baik jumlah yang akan dilunasi maupun tanggal
pelunasan yang sudah tercantum dalam wesel.
Contoh:
Pada tanggal 1 januari 2009 perusahaan membeli barang dagangan seharga Rp.
5.000.000 dengan menandatangani wesel 31 hari berbunga 12%.
Jurnalnya :
1/1/2009 persediaan barang Rp. 5.000.000
Utang wesel Rp. 5.000.000
Jurnal pada tanggal pelunasan
31/1/2009 utang wesel Rp. 5.000.000
Biaya bunga Rp. 600.000
Kas Rp. 5.600.000
b) Wesel pinjaman
Utang wesel pada pihak bank atau lembaga keuangan lain biasanya timbul karena
transaksi peminjaman uang. Apabila wesel tersebut berbunga maka disajikan dalam
neraca sebesar nominalnya dan diperlukan pengakuan biaya bunga pada setiap akhir
periode untuk disajikan dalam laporan laba-rugi.
Jika wesel diterbitkan untuk pinjaman uang tidak berbunga, bank akan memotong
(mengenakan diskon) sejumlah tertentu dari jumlah yang dipinjam dan
menyerahkan jumlah setelah dipotong kepada peminjam.
Contoh:
PT. Nita pada tanggal 1 oktober membuat wesel tidak berbunga Rp. 1.000.000
berjangka 1 tahun yang di diskontokan dengan tingkat 9% kepada Bank Amerta.
Dari transaksi tersebut PT. Nita hanya memperoleh uang sebesar Rp.910.000
( 1.000.000 – (9% - 1.000.000))
6
Jurnal kas untuk 1 oktober
Kas Rp. 910.000
Diskonto utang wesel Rp. 90.000
Utang wesel Rp. 1.000.000
Diskonto utang wesel harus di amortisasi sebagai biaya bunga selama umur
wesel. Saldo diskonto sebelum diamortisasi disajikan sebagai pengurang
utang wesel. Pada contoh tersebut amortisasi diskonto dengan garis lurus
perbulan yakni Rp. 7500 ( 90.000 : 12) yang harus dibayar setiap akhir
bulan. Dicatat dengan jurnal sebagai berikut:
Biaya bunga Rp. 7.500
Diskonto utang wesel Rp. 7.500
Neraca pada tanggal 31 desember yaitu:
Utang wesel Rp. 1.000.000
Diskonto utang wesel Rp. 67.500
Rp. 932.500
*90.000 – (7.500 × 3) = 67.500
Biaya bunga sebesar Rp. 22.500 (7.500 × 3) yang disajikan dalam laporan
laba-rugi.
7
Utang bunga Rp. 2.400.000
Utang wesel Rp. 40.000.000
Rp. 42.400.000
Utang jangka panjang :
Utang wesel Rp. 80.000.000
Dividen yang dibagikan dalam bentuk uang atau aktiva (jika belum dibayar) dicatat
dengan mendebit rekening laba tidak dibagi dan mengkreditutang deviden. Karena
utang deviden ini akan segera diluansi maka termasuk dalam kelompok utang
jangka pendek. Utang dividen ini akan timbul pada saat pengumuman pembagian
dividen oleh direksi dan terhutang sampai tanggal pembayaran. Dividen untuk
saham prioritas, walaupun jumlahnya sudah pasti, tetap sebelum tanggal
pengumuman belum merupakan utang. Utang dividen skrip akan dikelompokkan
sebagai utang jangka pendek jika segera akan dilunasi. Bagian dIviden dalam
bentuk saham yang akan dibagi tidak termasuk dalam kelompok utang jangka
pendek tetapi merupakan elemen modal.
Contoh :
Pada tanggal 10 Maret 2010 PT ABC mengumumkan akan membagikan deviden
sebesar Rp. 1.000.000 yang akan dibayarkan pada tanggal 3 April 2010.
Jurnal :
Laba Yang Ditahan Rp. 1.000.000
Utang Deviden Rp. 1.000.000
8
Pada tanggal 26 desember 2009 PT Nusa Lestari menerima uang sebesar Rp.
4.500.000 dari pelanggan untuk uang muka pesanan yang akan dikirimkan di tahun
berikutnya.
Jurnal:
26/12/2009 Kas Rp. 4.500.000
Uang Muka Penjualan Rp. 4.500.000
9
Padatanggal 31 Desember 2010 data yang ada pada PT Prima menunjukkan upah
buruh yang belum dibayar selama 4 hari. Analisa berikutnya menunjukkan bahwa
upah buruh perhari yakni Rp. 20.000.
Jurnal:
Biaya gaji dan Upah Rp. 80.000
Utang Gaji dan Upah Rp. 80.000
7. Utang bonus
Bonus yang diberikan kepada karyawan-karyawan tertentu kadang-kadang
menimbulkan masalah tersendiri. Bonus ini dapat dihitung dengan dasar penjualan
atau laba, tergantung pada perjanjiannya. Bonus tersebut dapat dihitung dengan cara
bonus dihitung dari laba sebelum dikurangi bonus dan PPh.
Contoh:
PT RS memberikan bonus untuk kepala bagian penjualan sebesar 10% dari laba.
Laba tahun 2005 Rp 1.000.000. PPh 15% dari laba bersih.Misalnya B = Bonus
P = PajakDihitung dari laba sebelum dikurangi bonus & PPh
B = 0,10 x Rp 1.000.000B = Rp 100.000PPh = 15% x (Rp1.000.000
– Rp 100.000)
PPh = Rp 135.000,-
10
- Jurnal pada saat menyerahkan barang dagangan
Pendapatan diterima dimuka Rp. 50.000.000
Penjualan Rp. 50.000.000
12
B. Kelebihan Hutang Jangka Pendek
Bunga pengajuan utang jangka pendek di bank cukup rendah. Biasanya bunga
yang diberikan berkisar antara 3 hingga 7 persen setiap bulannya. Selain itu,
pinjaman jangka pendek turut memberlakukan suku bunga tetap. Oleh sebab itu,
anda tidak perlu khawatir cicilan akan naik secara tiba-tiba.
Manfaat lain yang bisa didapatkan ketika mengajukan utang jangka pendek
adalah lebih mudah mengatur arus keuangan guna merencanakan kemungkinan
untuk mengambil utang lain. Kalian juga tidak perlu terlalu lama berurusan denga
utang piutang sehingga memberikan perasaan tentram serta aman.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
15