You are on page 1of 12
E-JURNAL AKUNTANSI TSM ESSN: 2775 - 8807 Vol.2, No. 1, Maret 2022, Hin. 257-268 hitpjumattsmidindex php EJATSM FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DI DK! JAKARTA CARISSA STELLA WIBOWO EDDY JONI ‘Trisakti School of Management JI/Kyai Tapa No.20, Jakarta 1440, Indonesia ccatissastla@gmail com_eddyjoni@yahoo.com Abstract: The purpose ofthis study is to determine whether the factors of taxpayer awareness, tax sanctions, tax service qualty, tax socialization, tax knowledge, compliance costs and moral bvigations affect the compliance of ‘motor vehicle taxpayers in DK Jakarta, This study uses primary data with media questionnaires alstriouted by google form. The sample criteria used are motor vehicle taxpayers vino are registered at the DKI Jakarta SAMSAT Office, have received the services by tax offcer, and do their own tax payments. The sampling method used is convenience sampling and the number of samples obtained is 90 respondents. The data analysis method used is valoty test, refabilty test, classical assumption test, correlation coefficient analysis, coefficient determination analysis (acj ),ftest, and ttest. The resuits of he analysis show that taxpayer awareness has an effect on motor vehicle taxpayers compliance. Meanviile, tax sanctions, tax service qualty, tax socialization, tax knowledge, complance costs and moral obligations have no effect on motor vehicel taxpayers compliance. Keywords: Taxpayer Awareness, Tax Sanction, Tax Service Quality, Tax Socialization, Tax Knowlede, Compliance Costs, Moral Obligations, Tax Compliance. ‘Abstrak: Tujuan dari peneltian ini adalah untuk mengetahui apakah faktor kesadaran wajib pajek, sanksi perpajaken, Kualtes pelayanan, sosilisasi perpajakan, pengetahuen perpajakan, biaya Kepatuhan, dan kewejiban ‘moral berpengaruh terhedap Kepatuhan wali pajak Kendaraan bermotor di DKI Jakarta. Peneliian ini ‘menggunakan data primer dengan media kuesioner yang disebarkan melalui google form. Adapun kriteria sampel yang digunakan yeitu wajib pejak kenderaan bermotorterdaftar di Kantor SAMSAT DK\ Jakarta, pemah mendepat pelayanan petugas pajak, den melakukan pembayaran pajeknya sendif. Metode pengembilan sempel yang digunaken yeitu convenience sampling dan jumlah sampel yang didapat sebanyak 90 responden. Metode analisis, data yang digunekan adalah uj vaiitas, uj reliabiltas, uji esumsi klasik, enalisis koefisien korelasi, enalisis koefisien determinasi (adj R), uji f, dan yj t. Dari hasil analisis menunjukan bahwa kesadaran wajib pajak berpengarun terhadap kepatuhen wal pajak Kenderaan bermotor. Sedangkan sanksi perpajekan, kuaitas pelayanan, sosialisasi perpajakan, pengetahuan perpajekan, biaya Kepatuhan dan kewajiban moral tidak berpengarun terhadap kepatuhan wajib pajak Kendaraan bermoter. Kata Kunci: Kesadatan Wajid Pajak, Sanksi Perpajakan, Kualtas Pelayanan, Sosiaisasi Perpajakan, Pengetahuan Perpajakan, Biaya Kepatuhan, Kewaliban Moral, Kepatuhan Walib Pajak. PENDAHULUAN borbagai sumber pendapatan. Saleh satu sumber pendapatan yang sangat berkontribusi ponting bagi pembangunan negara adalah pajak. Pajek adelah kewejiban dari warga negara tethadap negaranya sebagai bentuk Sejatinya untuk membangun negara yang majupemerinteh —membutunken banyak anggaran. Anggaran ini didapatkan dari 287 E-Jumal Akuntansi TSM, Vol. 2, No. 4 Maret 2022 pattisipasi mereka dalam pembangunan negara yang memeksa namun pelaksanaannya tidak dilakukan dengan semena-mena melainkan mengacu pada keidah peraturan perpajaken yang beriaku (Christian dan Pien 2017) Di Indonesia send, pajak terbagi menjadi pajak pusat dan pajak daorah. Hal ini membuat daerah —memilki_kemampuan pondanaan lebih dalam mewujudkan otonomi daerahnya. Di mana dalam pajak daerah terri dari lima jenis pajak yaity Pajek Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balk Nama Kendaraan Bermotor, Pajak Bahan Beker Kendaraan Bermotor, Pajak Air Permukaan, dan Pajak Rokok (Cahyadi dan Jeti 2016). Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) sebagai salah satu ssumber terpenting dalam pendanaan daerah ini dikenaken ternadap wajib pajak yang memiliki atau menguasai kendaraan bermotor. Dengan banyaknya kendaraan bermotor di Indonesia, diherapken sejelan dengan banyaknya penerimaan pajak _kendaraan bormotor bagi pemerintah daerah. Penerimaan pajak kendaraan bermotor yang diterima daerah ini akan sangat dipengaruhi dari sojauh mana warga negaranya sebagai wajb pajak patuh dalam memenuhi Kewajiban pajaknya. Namun upaya peningkatan kepatunan wajib pajak ini merupakan tantengan yang besar bagi pemerintah Kepatuhan masyarakat dalam membayar pajak kendaraan bermotor dipengaruhi oleh berbagai fakior. Kurangnya kesadaran waiib pajak, Kewajiban moral, seria pengetahuan perpajakan yang dimilki wajib pajak kendaraan bermotor dapat berdampak besar bagi tingkat kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor. Selain itu sosialsasi perpajakan dan kualitas pelayanan juga menentuken apakeh waiib pajak sudah puas dan mendapatkan informasi yang ccukup terkait pajak kendaraan bormotor. Sanksi perpajakan dan biaya kepatuhan juga sangat memengaruhikepatuhan wajib pajak Kendaraan bermotor. Sanksi perpajakan dilakukan untuk memberiken efek jera_ bagi pelanggar. Sedangkan besarnya _biaya kepatuhan yang harus dikeluarkan waijib pajak dalam membayar pajak kendaraan bermotor dapat _memberatkan wajib pajak. Untuk ity pemerintah harus terus ~ mengkaji dan melakukan berbagai pendeketan salah satunya yaitu dengan mengetahui apa seja faktor dan hal yang masyarakat butuhkan agar mereka semakin sadar dan mau membayar pajaknya secara taat dan tepat waktu Penelitan ini merupakan replkasi dari penelitian Widiastini dan Supadmi (2020) yang dikembangken dengan penambahan variabel independen pengetahuan perpajakan dan biaya kepatuhan dari Tresnalyani dan Jati (2018) dan variabel kewajiban moral dari Gustiari dan Suprasto (2018). Solain itu tempat penolitian penuls dilakuken di DK! Jakarta sedangkan dari jumal yang diacu.dilakukan di Denpasar. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertark untuk melakukan peneiiian dengan judul “Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kepatuhan Wajid Pajak Kendaraan Bermotor di DKI Jakarta.” Theory of Planned Behavior Theory of Planned Behavior menyatakan bahwa perilaku yang seseorang lakukan muncul karena mereka memilki kesedaran penuh serta adanya niatan untuk melakukannya (Susanti et al, 2018). Menurut Mustikasari (2007) dalam melekukan perileku seseorang eken didasari oleh beberapa faktor, yaitu 1. Behavioral beliefs. Di mana individu yakin akan hasil yang diperoleh dar suatu perlaku dan juga penilaian deri hasiltersebut. 2. Normative beliefs. Di mana individu yakin akan harapan normati orang lain yang dijadikan motivasi untuk memenuhi harapan tersebut 3. Control beliefs Di mana individu yakin akan adanya pendukung dan penghambat suatu 258 E:ISSN: 2775 ~ 8907 Carrisa Stella Wibowe Eddy Joni porilaku dan soberapa kuat kedua hal tersebut dalam memengaruhi periaku. Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor Kepatuhan wajib pajak _ kendaraan bermotor adalah wajib pajak yang mematuhi dan menjalankan kewajban_ perpajekannya secara sukarela atau atas dasar kesadaran diri sendiri untuk membayar pajak Kendaraan bermotomya sesuai dengan peraturan dan hukum pajak yang berlaku (Azhari dan Safir 2020). Wajib pajak kendaraan bermotor yang patuh akan melakukan pembayaran_ pajak kendaraan bermotornya secara taat, benar, dan topat waktu Kesadaran Wajib Pajak Menurut Susanti dan Setiawan (2019) kesadaran wajib pajak adalah itkad atau keinginan dari wajib pajak yang didasari dari pemahaman mereka akan fungsi pajak sehingga muncul sikep sedar dan peduli untuk dapat memenuhi kewajbannya dalam membayar pajak. Kesadaran wajib pajak yang terbangun baik dalam diri wajib pajak dapat meningkatkan tingkat realisasi pombayaran pajak kendaraan bermotor yang semakin baik pula. Untuk itu menumbuikan kesadaran wajb pajak bukanlah hal yang mudah, dibutunken pendekatan yang dilakukan secaratorus-menerus untuk mengejak wajib pajak mengetahui, menghargai, serta menaati peraturen perpajaken yang ada (Cahyadi dan Jati 2016). Ha:: Kesadaran Wajib Pajak berpengaruh terhadap Kepatuhan Wejib Pajak Kendaraan Bermotor ‘Sanksi Perpajakan Menurut Widiastini dan Supadmi (2020) sanksi perpajakan adalah alat jaminan bahwa peraturan perpajakan akan dipatuhi dan ditaati Mengacu kepada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sanksi senditi _berart tanggungan yang bersifat_memeksa dan dibebankan kepada seseorang agar menaati sorta mematuhi suatu ketentuan, porjanjian, atau aturan. Sehingga sanksi ini dibutunkan sebagai alat pemaksa bagi rakyar untuk mencegah adanya pelanggaran pajak, dan ssanksi juga harus dipastian dapat membawa Kerugian bagi wajib pajak yang melanggar peraturan perpajakan (Warliana dan Arifn 2016) Haz: Sanksi Perpajakan berpengaruh terhadap Kepatuhan Wejib Pajak Kendaraan Bermotor Kualitas Pelayanan Menurut Febriyanti dan Setiawan (2017) kualitas pelayanan adalah alatukur untuk membandingan apakah harapan dan keinginan ‘wajib pajak sudah sebanding dengan penliaian mereka akan kinerja pemerinteh sebagai penyedia layanan. Pelayanan bertujuan untuk memberi informasi, sarana, fasiltas, maupun motivasi kepada orang lein (Laura dan Akhadi 2021). Pemenuhan kualitas pelayanan yang baik diherapkan dapat meningkatkan tingkat kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor Has: Kualitas Pelayanan berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bormotor Sosialisasi Perpajakan Menurut Nirajenani dan Aryani (2018) sosialisasi perpajakan adalah upaya pemberian informasi, penyuluhan, serta_pembinaan mengenai halhal yang berkaitan dengan perpajakan kepada wajib pajak oleh Direktorat Jenderal Pajak. Kemajuan teknologi membuat sosialisasi perpajakan bersifat fleksibel dan dapat dilakukan denngan berbagai_media Sehingga Kemudahan ini harus dimanfaatkan dengan pengadaan sosialisasi perpajakan secara rutin agar semakin banyak waijib pajak yang paham akan kewajiban pajaknya Has: Sosialisasi Perpajakan berpenarun terhadap Kepatuhan Wejib Pejak Kendaraan Bermotor Pengetahuan Perpajakan 259 E-Jumal Akuntansi TSM, Vol. 2, No. 4 Maret 2022 Menurut Listyowati et al. (2018) pengetahuan perpajakan adalah seberapa besar pemahaman pembayar pajak dalam hal ini wajb pajak terhadap peraturan perpejakan yang berlaku Dengan pengetahuan perpajakan akan memengaruhi sikep waiib pajak tethadap sistem perpajakan yang ada, Pengetahuan perpajakan yang minim menyulitkan wajib pajak memenuh kewajiban perpajekan merka (Putra dan Jati 2017) Has: Pengetahuan Perpajakan berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor Biaya Kepatuhan Menurut Tresnalyani dan Jeti (2018) biaya Kepatuhan merupakan banyaknya biaya yang harus wajib pajak korbankan atau keluarkan saat mereka molekukan kewajban perpajakannya, Biaya wang, biaya waktu, dan biaya pikiran adalah bentuk dari biaya kepatuhan (Wiryadana dan Merkusiwati 2018). Kesadaran Wajb Pajak Sanksi Perpajekan Kualtas Pelayenan Sosialsasi Perpajakan Pengetahuan Perpajakan Biaya Kepatuhan Kewajiban Moral Biaya kopatuhan yang momberatkan dapat meningkatken peluang dana pelanggaran kewajiban pajak yang dilakukan oleh wajib pajak. Hae: Biaya Kepatunan berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor Kewajiban Moral Menurut Gustiari dan Suprasto (2018) keingingan berperilaku dari seorang wajib pajak untuk ~patuh dan melakukan’ kewajiban membayar pajak disebut dengan kewajban moral, Kewajiban moral sangat erat degan prinsip serta pandangan yang dimilki seseorang dalam melakukan sesuatu, Sehingga kewajiban moral yang baik mendorong seseorang untuk lebin patuh membayar kewajban _pajak kenderaan bermotornya. Hay’ Kewajban Moral beperngaruh terhadap Kepatuhan Wajb Pajak Kendaraan Bermotor Kepatuhan Waijib Pajek Kendaraan Bermotor Gambar 1 Model Penelitian METODE PENELITIAN Metode pengambilan sampel__ yang digunakan yaitu convenience sampling yang didasari atas kemudahan dan_ketersedian tesponden dalam mengisi kuesioner. Adapun obyek penelitian ini adalah wajib pajak yang memiiki Kendaraen bermotor dengan kriteria 260 E:ISSN: 2775 ~ 8907 Carrisa Stella Wibowe Eddy Joni sampel yaitu Wajib Pajak Kendaraan Bermotor yang memiliki kendaraan pribadi terdaftar di SAMSAT DK! Jakarta, Wajib Pajak Kendaraan Bermotor yang periah mendapat pelayanan dari petugas pajek, dan Wajid Pajak Kendaraan Bermotor yang melakukan _pembayaran pajaknya sendiri bukan dari biro asa, Pengukuran Variabel Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor sedangkan untuk vatiabel independen terdiri dari kesadaran waiib pajak, sanksi perpajakan, kualitas pelayanan, sosialisasi_perpajakan, pengetahuan perpajakan, biaya Kepatuhan dan Kewajiban moral. Berkut merupakan indikator yang digunakan untuk variabel-variabel dalam penelitian: 1, Kepatuhan Wejib Pajak, dengan indiketor yang mengacu pada Widiestini dan Supadmi (2020) a. Wajib pajak harus menaati peraturan Pejak Kendaraan Bermotor (PKB) b. Wajib pajak mengisi formulir pajak dengan lengkap dan jelas ©. Wajid pajak membayar pejak yang terutang tepat pada waktunya 2. Kesadaran Wajid Pajak, dengan indikator yang mengacu pada Widiastini dan Supadmi (2020) a. Saya sadar bahwa Pejek Kendaraan Bermotor (PKB) merupakan bentuk pattisipasi dalam == menunjang pembangunan daerah b. Saya sadar bahwa — ponundaan pembayaran pajak dan pengurangan boban PKB sangat merugikan daorah ©. Saya sadar bahwa PKB ditetapkan dengan Undang-Undang tentang Pejak Daerah dan dapat dipaksakan 3. Sanksi Perpajakan, dengan indikator yang mengacu pada Widiastini dan Supadmi (2020); a. Sanksi administrasi yang dikenakan bagi pelanggar aturan pajek sangat ringan b. Sanksi pidana yang dikenekan bagi pelanggar aturan pajak cukup berat ©. Pengenaan sanksi yang cukup berat merupakan salah satu serana untuk mendidik wajb pajak dd. Sanksi pajak harus dikenakan kepada pelanggar tanpa toleransi Kualitas Pelayanan, dengan indikator yang mengacu pada Widiastini dan Supadmi (2020) Kondisi Fisk (Tangible) a. Kondisi gedung, teknologi dan pelayanan Kantor Bersama SAMSAT memadai Kehandalan (Reliability) b. Petugas Kantor Bersama SAMSAT mampu_memberikan_informasi yang cibutunkan oleh wajib pajak dengan ramah dan jolas Daya Tanggap (Responsiveness) c. Petugas Kantor Bersama SAMSAT bersedia menanggapi setiap dan secara cepat menindaklanjuti keluhan yang cisampaikan oleh wajib pajak Jaminan (Assurance) d. Petugas Kantor Bersama SAMSAT memberikan pelayanan secara teliti dan memilki prosedur yang cepat dalam memberikan pelayanan kepada wajib pajak’ Empati (Empathy) e. Petugas Kantor Bersama SAMSAT memberikan layanan tanpa_melinat status sosial kepada wajib pajak Sosialisasi Perpajaken, dengan indikator yang mengacu pada Widiastini dan Supadmi (2020) a. Kantor SAMSAT mengadakan kegiatan penyuluhen mengenai PKB b. Pelugas menguasai materi mengenai ponjelasan dan ponyuluhan tentang PKB 261 ExJumal Akuntansi TSM, Vol. 2, No. 4 Maret 2022 ¢. Anda memperoleh informasi yang lengkap tentang PKB melalui internet 6. Pengetahuan Perpajakan, dengan indikator yang mengacu pada Tresnalyani dan Jati (2018) a, Saya mengetahui fungsi ates pajak kendaraan bermotor yang saya bayar b. Saya sebagai Wajb Pajak mengetahui dan memahemi bahwa — terdapat Peraturan Daerah Provinsi DK! Jakarta mengenai perpajakan daerah c. Saya mengetahui dan mengerti cara mendaftarkan diri saya sebagai wajib pajak d, Sayamengetahu dan mengertitata cara pembayaran pajak kendaraan bermotor e, Saya mengetahui dan mengerti tart pajak Kendaraan bermotor yang akan saya bayar 7. Biaya Kepatuhan, dengen indikator yang mengecu pada Tresnalyani dan Jati (2018) a. Biaya yang dikeluarkan untuk biaya fotocopy terkait pemenuhan kewajiban perpajakan, biaya_-—_pengarsipan dokumen perpajakan, biaya transportasi untuk kunungan wajib pajak kendaraan bermotor ke tempat penyetoran pajak, HASIL PENELITIAN Kantor Dispenda memberatkan bagi wajib pajak kendaraan bermotor b. Memahami —peraturan — perpajakan menyita waktu: wajib pajek kendaraan bermotor ©. Pergi den pulang Kantor tempat penyetoran pajak Kendaraan bermotor menyita waktu wajib pajak Kendaraan bermotor d. Pengadministrasian dokumen pajak menyita waktu wajib pajek kendaraan bermotor eo. Ada rasa comes. jk Bepakibulsaudarall melakukan kesalahan dalam pengisian SPTPD Kewajban Moral, dengan indikator yang mengacu pada Gustiari dan Suprasto (2018) a. Wajb pajek memilki rasa tanggung jawab dalam pembiayaen pemeliharaan negara b. Waj pajak memiliki bertanggung jawab untuk membayar pajak tepat waktu c. Wajib pajak merasa cemas jika tidak melakukan kewajban perpajakan d. Wajip pajak merasa cemas jika tidak melaporkan jumiah kendaraan bermotor dengan benar Tabel 4 Hasil Uji Statistik Deskriptif Variabel Variabel N Nilai Nii Mean ‘Std Minimum — Maksimum Deviasi Kepatuhan Wajib Pajak o 3 12 1077 1,629 Kendaraan Bermotor (Y) Kesadaran Wajib Pajak (X;) 0. 12 1008 4,717 Sanksi Perpajakan (X2) 9 6 16 1156 2.413, Kualitas Pelayanan (X:) a) 2 16,23 2535, Sosialisasi Perpajakan(X:) 90 5 12 946 1,439 Pengetahuan Perpajakan (Xs) 90 10 2 1697 2,256, Biaya Kepatuhan (Xe) 9 10 20 1477 2,768 Kewajban Moral (X7) 0 13 a 2034 2,797 Sumber. Data Primer yang Dilah dengan SPSS Tahun ut 262 E:ISSN: 2775 ~ 8907 Carrisa Stella Wibowe Eddy Joni Berdasarkan tabel 1 di atas, nila rata-rata untuk jawaben dari pertanyaan kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor sebesar 10,77. Rata-rata jawaban dari pertanyaan kesadaren wajb pejak sebesar 10,08 lebih mendekati nilai maksimum 12 yang mengindikasi mayoritas responden menjawab setuju pada setiap _indiketor Kuesioner. Rata-rata jawaban dari pertanyaan sanksi perpajakan sebesar 11,56 lebih mendekati —nilai__maksimum 12 yang mengindikasi mayoritas responden menjawab setuju pada setiap indikator kuesioner. Rata-reta jawaban dari pertanyaan kualtas polayanan sebesar 16,23 lebih mendekati nilai maksimum 20 yang mengindikasi mayoritas.responden menjawab setuju pada setiap _indiketor kuesioner, Rata-rata jawaban dari _pertanyaan sosialisasi perpajaken sebesar 9.46 lebin mendekati lai maksimum 12 yang mengindikasi mayoritas responden. menjawab setuju pada setiap indikator kuesioner. Rata-rata dar pertanyaan pengetahuan _perpajakan sebesar 16,97 lebih mendekati nilai maksimum 20 yang mendingikasi mayoritas responden menjawab setuju pada setiap _indikator Kuesioner. Rata-rata jawaban dari pertanyaan biaya kepatuhan sebesar 14,77 lebih mendekatt nilai minimum 20 yang mengindikasi mayoritas responden menjawab tidak setuju pada setiap indikator kuesioner, Rata-rata jawaban dari pertanyaan kewajban moral sebesar 20,34 lebin mendekati nilai_maksimum 24 yang mengindikasi mayoritas responden menjawab setuju pada setiap indikator kuesioner. Tabel 2 Hasil Uji Normalitas N Asymp Sig (2-tailed) ur Daa Pine yag Dh dengan SP 83 Tan 221 Tabel 2 di atas menunjukan hasil dari penguiian normalitas residual yang dilakukan dengan menggunakan uj statistik Kolmogorov- Smimov. Nilai Asymp. Sig (2-Tailed) sebesar Unstandardized Residuals 90 0,200 0,200 > 0,05 dapat diartikan bahwa data yang digunakan berdistribusi normal dan tidak diperiukan uj outlier. Tabel 3 Hasil Uji Multikolinearitas Variabel Tolerance VIF Kesimpulan Kesadaran Wei Pajak 0.672 1,487 Tidak terjadi multkolinearitas ‘Sanksi Perpajakan 0,663 1,508 Tidak terjadi multikolinearitas Kuaitas Pelayanan 0.526 1,900 Tidak terjadi multkolinearitas Sosialsasi Perpajakan 0,499 2,004 Tidak terjadi multkolinearitas Pengetahuan Perpajakan 0.612 1,635 Tidak terjadi multkolinearitas Biaya Kepatuhan 0.818 1,222 Tidak terjadi multkolinearitas Kewajiban Moral 0,568 1,759 _ Tidak terjadi multikolinearitas Sumbor ita Primer yang Bh Goan SPS Tahun 2 Tabel 3 di alas menunjukan hasil uji muitikolinearitas dari variabel independen yang digunakan dalam peneltian. Uj muttikolinearitas, dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apekeh terdapat orelasi antar variabel independen yang digunakan. Terlihat bahwa antara variabel kesadaran wajib pajak, sanksi perpajakan, kualites pelayanan, sosialisasi porpajakan, pengetahuan perpajakan, biaya kepatuhan, dan kewajiban moral tidak terjadi multikolinearitas dengan nilai tolerance > 0,10 dan VIF < 10. 263 ExJumal Akuntansi TSM, Vol. 2, No. 4 Maret 2022 Tabel 4 Hasil Uji Heterokedastisitas Variabel Sig. Keterangan Kesadaran Wejib Pajak 0,000 Terjadi heterokedastsitas Sanksi Perpajakan ost7 Tidak terjadi heterokedastisitas Kualitas Pelayanan 0,138 Tidak terjadi heterokedastisitas Sosialisasi Perpajakan 0,389 Tidak terjadi heterokedastisitas Pengetahuan Perpajakan 0,856 Tidak terjadi heterokedastisitas Biaya Kepatuhan 0472 Tidak terjadi heterokedastisitas Kewaiiban Moral 0,123 Tidak terjagi heterokedastisitas Sumbor ata Primer yan Dich drgan SPSS Tahun 2021 Tabel 4 di alas menunjukan hasil ji heterokedastisitas dari variabel_independen yang digunakan dalam —penelitian. Uji heterokedastisitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui Ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya dalam sebuah model regresi. Terihat bahwa dari ke tujuh variabel independen yang digunakan, variabel indeponden kesadaran wajid pajak (X;) terjadi heterokedastisitas dengan rilai sig 0,000 < 0,05 yang berart terdapat ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Sedangkan untuk variabel independen sanksi perpejaken, —kualitas _pelayanen, sosialisasi —perpajakan, ——_pengetahuan perpajakan, biaya kepatuhan, dan kewajiban moral tidak terjadi heterokedastisitas dengan nilai sig > 0,08 Tabel 5 Hasil Uji Autokorelasi Variabel Sig Kesimpulan RES_2 ‘Sunor Osa rer yang Doh devoan SPSST shun 202T 0,505 Tabel 5 di alas menunjukan hasil uji autokorelasi yang bertujuan untuk menguji apakah terdapat korelasi pengganggu pada poriode penelitian dengan _kesalahan penganggu pada periode sebelumnya. Terlihat Tidak terjadi Autokorelasi bahwa nilai sig sebesar 0,505 > 0,05 yang menandakan tidak terdapat autokorolasi atau korelasi pengganggu pada periode penelitian schingga data baik digunekan dalam model regresi Tabel 6 Hasil Uji F F 15,224 Sumber Da Primer va Dla denon SPSS Tah 2021 Tabel 6 di atas menunjuken hasil uji F yang bertujuan untuk mengetahui apakah suati model regresi layak (ft) untuk digunakan dalam Sig. 0,000 peneitian. Terlnat nila sig sebesar 0,000 < 0,05 yang menandakan bahwa model regresi dalam penelitian ini layak (ft) sehingga balk digunakan dalam penelitian Tabel 7 Hasil Ujit Variabel B (Constant) 2,683 Kesadaran Wajib Pajak 0,634 Sig Kesimpulan 0,024 0,000 Ha; diterima 264 E:ISSN: 2775 ~ 8907 Carrisa Stella Wibowe Eddy Joni Sanksi Perpajakan Kualitas Pelayanan Sosialisasi Perpajakan Pengetahuan Perpajakan Biaya Kepatuhan Kevajban Moral Sumter aia Fine yg Sh enn SPSS Tan 221 Berdasarkan tabel 7 di atas didapatkan porsamaan regresi sebagai berkut Y = 2,683 + 0,0634 X; — 0,038 Xz - 0,089 X3 - 0,010 X, + 0,054 Xs + 0,040 Xs + 0,107 Xr +e. Hasil pengujian hipotesis _pertama kesadaran wajib pajak memilk nilai sig 0,000 < 0,05 yang dapat iartkan bahwa Har diterima atau berarti kesadaran wajib pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor. Hesil penelitian ini sejalan dengan penelitan yang dilekukan oleh Widiastini dan ‘Supadmi (2020) dan Putra dan Jati (2017) Sehingga kesadaran wajib pajak yang meningkat akan turut_meningkatkan tingkat kepatuhan wajib pajek kendaraan bermotor dan begitu pula sebaliknya Hasil pengujian hipotesis kedua sanksi perpajakan memiliki nilai sig 0,532 > 0,05 yang dapat diarikan bahwa Hay tidak diterima atau berarti sanksi perpjakan tidak berpengaruh ferhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor. Hesil penelitian ini sejalen dengan penelitian yang dilakukan oleh Wardani dan Rumiyatun (2017), namun tidak sejalan dengan peneliian yang di‘akukan oleh Widiastini dan ‘Supadmi (2020) dan Cahyadi dan Jati (2016) ‘Sehingga sanksi perpajakan yang tinggi maupun rendah tidak memengaruhi tingkat kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak kendaraan bermotomya Hasil penguiian hipotesis ketiga kualitas pelayanan memiiki nilai sig 0,170 > 0,05 yang dapat diarfkan bahwa Hay tidak diterima atau berarti Kualtas pelayanen tidak berpengaruh terhadap Kepatuhan wajib pajak Kendaraan 0,038 0,089 0,010 0,054 0,040 0,107 0,532 Hay tidak diterima 0,170 Has tidak diterima 0,933 Hax tidak diterima 0,426 Has tidak diterima 0,401 Has tidak diterima 0,062 Hay tidak diterima bermotor. Hesil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Saputro. et al(2018), namun tidek sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Widiastini dan Supadmi (2020) dan Febriyenti dan Ery Setiawan (2017). Sehingga baik atau buruknya kualitas pelayanan tidek memengaruhi tingkat Kepatuhan wajb pajak dalam membayar pajak kendaraan bermotornya, Hesil pengujian hipotesis _keempat sosialisasi perpajakan memilik rilai sig 0,933 > 0,05 yang dapat diartixan behwa Has tidak citerima atau berarti sosialisasi perpajakan tidak borpengaruh terhadap kepatuhan wajb pajak kendaraan bermotor. Hasil peneliian ini sejalan dengan peneiiian yang dilakukan oleh Amri dan Syahfitr: (2020), namun tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Widiastini dan Supadmi (2020) dan Ardiyanti dan Supadmi (2018). Sehingga sosialisasi perpajakan yang balk ataupun buruk tidak memengaruhi tingkat kepatuhan wai pajak dalam membayar pajak kendaraan bermotornya, Hasil pengujian hipotesis _kelima pengetahuan perpajakan memilkinilai sig 0,426 > 0,05 yang dapat diartien bahwa Has tidak diterima atau berarti pengetahuan perpajakan tidek berpengaruh terhiadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor. Hasil penelitian ini sejalan dengan peneltian yang dilakukan oleh Wardani dan Rumiyatun (2017), namun tidak sejalan dengan peneliian yang dilakuan oleh Tresnalyani dan Jati (2018) dan Ardiyanti dan Supadmi (2019). Sehingga tingkat pengetahuan perpajakan yang dimiiki wajb pajak tidak memengaruhi tingkat kepatuhan wajb pajak 265 ExJumal Akuntansi TSM, Vol. 2, No. 4 Maret 2022 dalam — membayar —pajak —_kendaraan bermotomya Hasil pongujan hipotesis keenam biaya kepatuhan memiliki nilai sig 0,401 > 0,05 yang dapat diariken bahwa Has tidak diterima atau berarti biaya kepatuhan tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor. Hasil penelitian ini sejalan dengan peneliian yang dilakukan oleh Tresnaiyeni dan Jati (2018) dan Dewi dan Jati (2018). Sehingga beser atau kecilnya biaya kepatuhen yang harus dikorbankan dalam = memenuhi kewajiban perpajaken tidak memengaruhi _tingkat kepatuhan wajb pajak dalam membayar pajak kendaraan bermotornya. PENUTUP Berdasarkan hasil uji dan pembahasan yang telah dilskukan, kesimpualn yang dapat diperolen adalah kesadaran wajib_pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajb pajak kendaraan betmotor di DKI Jakarta, Hasil ponelitian ini sojalan dengan peneliian yang dilakukan oleh Widiastini dan Supadmi (2020) dan Putra dan Jati (2017). Sanksi perpajakan tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor di DKI Jakarta. Hasil peneliian ini sejalan dengan penelian yang dilakukan oleh Wardani dan Rumiyatun (2017), namun tidak sejalan dengan peneliian yang dilakukan oleh Widiastini dan Supadmi (2020) dan Cahyadi dan Jat (2016). Kualitas pelayanan tidek berpengaruh terhedap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor di DKI Jakarta. Hasi peneliian ini sojalan dengan peneliian yang dilakukan oleh Saputro et al. (2018), namun tidak sejalan dengan peneliian yang dilakukan oleh Widiastini dan Supadmi (2020) dan Febriyanti dan Ery Setiawan (2017) Sosialisasi perpajakan tidak berpegaruh terhadap Kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor di DK! Jakarta, Hasil peneltian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hasil pengujian hipotesis —_ketujun kewajiban moral memiliki nilai sig 0,062 > 0,05 yang dapat diartikan bahwa Hay tidak citerima atau berarti kewajiban moral tidak berpengarun terhadap Kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor. Hasil_peneliian ini tidak sejalan dengan peneltian yang dilakuken oleh Gustiari dan Suprasto (2018) dan Febriyanti dan Ery Sefiawan (2017). Sehingga besamya kewajiban moral yang dimilki wajibpajak tidak memengaruhi tingkat kepatunan wajib pajak dalam — membayar —pajak—_kendaraan bormotomya ‘Amri dan Syahfitri (2020), namun tidak sejalan dengan peneltian yang dilakukan oleh Widiastini ddan Supadmi (2020) dan Ardiyanti dan Supadmi (2019). Pengetahuan perpajakan tidak berpengeruh terhedap kepatuhan wajb pajak kendaraan bermotor di DKI Jakarta, Hasi penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wardani dan Rumiyatun (2017), namun tidak sejalan dengan peneliian yang dilakukan oleh Tresnalyani dan Jati (2018) dan Ardiyanti dan Supadmi (2019). Biaya kepatuhan tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor di DK! Jakarta, Hasil peneitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Tresnalyani dan Jati (2018) dan Dewi dan Jat (2018). Kewajiban moral tidak berpengaruh terhadap kopatuhan wajib pajak kendaraan bermotor di DK! Jakarta. Hasil peneliian ini tidak sojalan dengan peneiitian yang dilakukan oleh Gustiar dan Suprasto (2018) dan Febriyanti dan Setiawan (2017), Peneitian ini momilki ketorbatasan antara lain: (1) Proses penyebaran kuesioner yang dilakukan secara daring akibat pandemi Covid-19, sehingga ada kemungkinan proses 266 E:ISSN: 2775 ~ 8907 Carrisa Stella Wibowe Eddy Joni pongisian kuesioner kurang sempurna dan tidak mencerminkan kondisi yang sebenamya. Serta kurangnya jumiah responden, yaitu hanya 90 responden yang memenuhi kriteria penelitian ini (2) Penelitian ini hanya menggunakan 7 vatiabel independen. (3) Dalam penelitian tepatnya pada hasil ji heterokedastisitas untuk variabel kesadaran wajib pajak menunjukan bahwa terjadi heterokedastisitas solanjutnya tidak dilakukan saat pandemi Covid -19 , maka dapat melakuken penyebaran kKuesioner secara tatap muka sehingga dapat menambah jumlah responden peneliian. (2) Dinarapkan dapat menambah variasi variabel independen seperti sistem SAMSAT Drive Thru, tarif pajak, tingkat pengasilan, dan sebageinya (3) Memastikan indikator yang digunakan dalam kuesioner layak agar hasil analisis data yang dihasilkan baik ‘Adapun_rekomendasi untuk penelitian selanjutnya yaitu (1) Dinarapkan jka penelitian REFERENCES Ami, Hairul, dan Diah Intan Syahtit, 2020. “Pengaruh Pengetahuan Perpajakan , Sosialisasi Perpajaken, Kesadaran Pajak dan Sanksi Pajak tethadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam Membayar Pajak Kendaraan bermotor di Kabupaten Sumbawa.” Journal of Accounting, Finance and Auditing, Vol 2, No.2: 108-118. Ardiyanti, Ni putu Mita, dan Ni Luh Supadmi, 2019. “Pengaruh Pengetanuan Perpajakan, Sosiaisasi Perpajakan, dan Penerapan Layanan SAMSAT Kelling pada Kepatuhan Wajib Pajak.” E-Jurnal Akuntansi, Vol.28, No.3: 1819-1837, Azhari, dan Devi Sefiti, 2020. “Analisis Fektor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Pengusaha Kecil Orang Pribadi.” Akuntensi Dewantara, Vol.4, No.1: 88-98. Cahyadi, | Made Wahyu, dan | Ketut Jati, 2016. ‘Pengaruh Kesadaran, Sosialisasi, Akuntabltas Pelayanan Publik Dan Sanksi Perpajaken Pada Kepatuhan Wajb Pajak Kenderaan Bermotor.” E- Jurval Akuntansi Universitas Udayana, Vol. 16, No.3: 2342-2373. ‘Christian, dan Lie Pien. 2017. “Analisis Perhitungan, Pemungutan, Dan Aktivitas Pajak Hotel Dan Pajak Restoran Serta Kontrbusinya Tethadap Pendapatan Asli Daerah.” Jurmal Bisnis dan Akuntans, Vol 19, No.1: 375-388 Dewi, Ni Komang Ayu Puspita, dan | Ketut Jat 2048. ‘Pengaruh Sosialisasi, Kualitas Pelayanan, Sanksi dan Biaya Kepatuhan Pada Tingkat Kepatuhan Wajb Pajak Kendaraan Bermotor.” E-Jurmal Akuntansi Universitas Udayana, Vol.25, No.1: 1-30 Febriyanti, Anak Agung Isti Inten, dan Putu Ery Setiawan. 2017. “Analisis Aspek-Aspek Wajib Pajak ‘Sebagai Anteseden Kepatuhan Wajb Pajak Kendaraen Bermotor di Gianyar.” E-Jumal Akuntensi Universitas Udayana, Vol.21, No.2: 996-1025. Gustiari, Luh Ayu, dan Herkulanus Bambang Suprasto. 2018. “Sosialisasi Perpajakan Memoderasi Pengarun Kewajiban Moral dan Kualitas Pelayanan pada Kepatunan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor.” E-Juimel Akuntansi Universitas Udayana, Vol.24, No.1: 606-632. Kamus Besar Bahasa Indonesa Daring (KBB!) hitps:/kbbi kemndikbud go id/entri/sanksi, diakses 14 Maret Laura, dan Iman Akhadi. 2021. "Pengaruh Pemahaman, Kesadaran, Kualitas Pelayanan Dan Ketegasan 267 E-Jumal Akuntansi TSM, Vol. 2, No. 4 Maret 2022 ‘Sanksi Terhadap Kepatuhan WPOP.” Media Bisnis, Vol.13.No.1: 55-64 Listyowati, Yuli Chomsatu Samrotun, dan Suhendro. 2018. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajb Pajak Dalam Membayar Pajak.” Jumal Riset Akuntans’ Dan Bisnis Ainangga, Vol.3, No.1: 372-395. Mustikasari, Elia. 2007. *Kajian Empiris Tentang Kepatuhan Wajib Pajek Badan Di Perusahaan Industri Pengolahan Di Surabaya” SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI X Nirajenani, Cokorda Istri Putra, dan Lely Ni Kt. Aryani. 2018. ‘Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wejib Pajak dalam Membayar Pajek Kendaraan Bermotor.” E-Jumal Akuntansi Universitas Udayana, Vol.24, No.1: 339-369. Putra, | Made Adi Darma, dan | Ketut Jati. 2017. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajid Pajak Kendaraan Bermotor Di Kantor Bersama SAMSAT Tabanan.” E-Jumal Akuntansi Universitas Udayana, Vol.18, No.1; 557-587, Saputro, Muchlis Aj, Dwiati Marsivi, dan Khusnatul Zulfa Wafrtin. 2018, “Pengaruh Pengetahuan Pajak, Kesadaran Wajib Pajak, Sanksi Pajak, Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Penghasilan Wajip Pajak Terhadap Kepatuhan Wajb Pajak Dalam Membayar Pajak Kendaraan Bermotor Di Kantor Samat Kabupaten Ngawi.’ Jurmal Ekonomi, Mangjemen dan Akuntansi, Vol.2, No.1: 97-111 ‘Susenti, Laila, dan Putu Ery Setiawan. 2019. “Pengarun Layanan Samsat Comer, Kesadaran Wajib Pajak, Sosialisasi Perpejakan dan Kualitas Pelayanan pada Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor" E-Jumel Akuntansi Universitas Udayana, Vol.29, No.2: 630-644 Susanti, Merry, Sofia Prima Dewi, dan Sufyafi. 2018. ‘Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak (Studi Kasus Di Jakarta Barat Dan Tangerang).” Jurmal Bisnis dan Akuntansi, Vol.19, No.2: 141-156 Tresnalyani, Ni Kadek Metri, dan | Ketut Jati, 2018. “Pengaruh Kualitas Pelayanan, Pengetahuan Perpajakkan dan Biaya Kepatuhan pada Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor.” E-Jurnal Akuntans! Universitas Udayana, Vol.24, No.1: 578-605. Wardani, Dewi Kusuma, dan Rumiyatun, 2017. ‘Pengarun Pengetahuan Wajib Pajak, Kesadaran Wajib Pajak, Sanksi Pajak Kendaraan Bermotor, Dan Sistem Samsat Drive Thru Tethadap Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor.” Jumal Akuntansi, Vol, No.1: 15-24. Warliana, Savira, dan Syamsul Bahri Arifin. 2016. “Pengaruh Kesadaran Wejib Pajak dan Sanksi Pajak Tethadap Penerimaan Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat.” Jumal Riset ‘Akuntansi & Bisnis, Vol.16,No.1 Widiastini, Ni Putu Atik, dan Ni Luh Supadmi, 2020. “Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Sanksi, Kualitas Pelayanan dan Sosialisasi pada Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor.” E-Jumal Akuntansi Universitas Udayana, Vol.30, No.7: 1645-1657. Wiryadana, Ida Bagus Komang, dan Ni Ketut Lely Aryani Merkusiwati, 2018. 'Pengaruh Kualtas Pelayanan, Sanksi Pejak, Biaya Kepatuhan Pejek, dan E-fling Pada Kepatuhan WPOP Non PNS." E-Jural Akuntansi Universitas Udayana, Vol 25, No 3: 1773-1798 268

You might also like