You are on page 1of 3

Nama : Aisha Devita Zalianti

Nim : 049738443

Prodi : Manajemen

Matpel : Manajemen

SOAL1

Kepemimpinan dapat diartikan sebagai proses mengarahkan dan memenuhi aktivitas-aktivitas


tugas dari orang-orang dalam kelompok. Kepemimpinan melibatkan orang lain, yaitu bawahan
atau karyawan yang akan dipimpin. Setiap individu memiliki kesempatan untuk menjadi
pemimpin, kepemimpinan pada hakikatnya adalah suatu yang melekat pada diri
seorang pemimpin yang berupa sifat-sifat tertentu seperti: kepribadian kemampuan dan
kesanggupan. Kepemimpinan juga sebagai rangkaian kegiatan pemimpin yang tidak dapat
dipisahkan dengan kedudukan (posisi) serta gaya atau perilaku pemimpin itu sendiri. Pemimpin
yang efektif memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik, bagaimana memotivasi
teamwork, menangani dan mendelegasikan tanggung jawab, mendengarkan umpan balik
(feedback), dan memiliki fleksibilitas untuk memecahkan masalah di tempat kerja yang selalu
berubah. Teori teori kepemimpinan terdapat tiga macam yaitu:

- Teori bakat

Pemimpin mempunyai sifat atau karakter yang terbawa sejak kecil, sifat yang dimiliki oleh
pemimpin yaitu lebih cerdas, lebih exstrovert, lebih percaya diri, lebih bertanggung jawab, dan
lebih jangkung dibandingkan dengan sifat para bukan pemimpin. Kepemimpinan yang efektif
tidak hanya dipengaruhi oleh sifat pemimpin saja, dipengaruhi oleh lingkungan yang dihadapi,
serta tekanan. Seseorang yang tegas belum bias dikatakan sebagai pemimpin yang efektif ketika
dilingkungan perguruan yang membutuhkan otonomi lebih besar, sedangkan orang yang
demokratis tidak akan menjadi pemimpin efektif ketika ditempatkan diorganisasi kemiliteran.
- Teori perilaku

Pada teori ini pemimpin memfokuskan perilaku yang dipunya oleh pemimpin serta membedakan
dirinya dari non pemimpin. Fungsi pemimpin mencangkup dua hal yaitu: fungsi yang terkait
dengan tugas dan fungsi yang terkait dengan kehidupan sosial. Gaya kepemimpinan manusiawi
akan memberi perhatian pada masalah kepuasan pekerja atau perkembangan pekerja sehingga
dapat memotivasi bawahan lebih besar disbanding mengandalkan pekerjaan, sedangkan gaya
kepemimpinan pekerjaan lebih mementingkan pekerjaan dengan cara mengandalkan atau
mengawasi karyawan secara dekat.

- Teori situasi

Melihat karakteristik pemimpin tidak dapat menentukan gaya pada semua situasi, situasi
mempunyai peran dalam efektivitas kepemimpinan. Pendekatan situasional dalam teori
kepemimpinan mencangkup beberapa faktor yaitu:

 Pekerjaan
 Pengharapan dan perilaku temen sekerja
 Sifat, pengharapan, perilaku karyawan
 Budaya dan kebijaksanaan organisasi

SOAL 2

Kepemimpinan yang dilakukan founder atau CEO makaroni ngehe dapat ditiru oleh semua orang
yang ingin memulai bisnis dengan sifat yang pantang menyerah dan mempunyai tujuan serta niat
yang sangat baik yaitu membantu orang susah, menurut ali adalah "saya berpikir bahwa esensi
kebahagiaan yang sebenarnya adalah jika kita bisa membuat orang lain bahagia, kita akan merasa
lebih bahagia" ali juga mendapatkan pelajaran hidup bahwa untuk merasa bahagia itu bukan
berusaha membahagiakan diri sendiri, melainkan harus membahagiakan orang lain. Sebelum
bisnisnya berjalan lancar ali banyak mengalami rintangan tetapi dengan adanya support dari
ibunya membuat ali pantang menyerah, dapat dilihat bahwa ali mempunyai jiwa pemimpin serta
karakteristik yang menunjukan seorang sifat pemimpin.
SOAL 3

Pengelolaan usaha yang dilakukan ali untuk menjual produknya yang dibangun dari 0 hingga
mempunyai tekad dan percaya bahwa bisnisnya akan terus berkembang membuat ali untuk
meminjam modal sebesar 20juta lalu ali membuka gerai dan membuat ali ingin memperkerjakan
orang lain serta ingin membagi kebahagiaan bersama orang lain. Dengan modal yang terbilang
terbatas ali mengerjakan semuannya dengan sendiri dari belanja ke tasikmalaya, memanggul
barang belanjaannya sendiri, masak, hingga menunggu dagangan dengan tidur digerainya
sendiri, setelah ali melewati semua prosesnya hingga para customer menyukai produk tersebut
membuat gerainya mulai ramai dari keuntungan perhari puluhan ribu hingga saat ini menjadi
jutaan perharinya dan gerai ali pun makin bertambah. Setahun kemudian, ketika membuka
cabang ke-6, Ali mulai mengajak teman-temannya untuk membantu mengelola keuangan,
operasional, gudang, belanja, meskipun masih relatif tradisional, ia sudah mulai mencoba
membuka kantor dan menyusun struktur organisasi perusahaan.

SOAL 4

Berdasarkan latar belakang hidup nya Ali muharamadalah orang dari keluarga sederhana
sehingga ia merasakan bagaimana sulit mencari pekerjaan untuk bertahan hidup mulai mencoba
menjadi penulis, menjual kresek untuk mendapatkan uang tambahan, di saat usahanya mulai
merangak ali pun ditinggalkan oleh ibunya yang merupakan salah satu penyemangat. Hingga di
suatu saat Ali bertemu dengan seseorang yang membutuhkan bantuan kemudian ia memberikan
bantuan kepada orang tersebut sampai-sampai orang itu berterimakasih serta memberikan doa-
doa yang membuat hati Ali membuncah senang, dan sampai saat itulah Ali merasa bahwa untuk
merasakan bahagia itu bukan berusaha untuk membahagiakan diri sendiri, melainkan harus
membahagiakan orang lain. Ali juga pernah berada di posisi sebagai orang yang tidak punya apa-
apa, tidak punya pertolongan, dan tidak punya tempat untuk berlindung, Ali juga pernah
merasakan menjadi seorang karyawan, sehingga ia tahu seperti apa rasanya berada dibawah yang
menjadikannya lebih sensitif dan peka terhadap kondisi emosional karyawannya. Saat
ini Founder dan CEO Makaroni Ngehe yang berhasil mengembangkan bisnisnya yang didirikan
pada Maret 2013 hingga menjadi 32 cabang tersebar di wilayah Jakarta, Jawa Barat, Jawa
Tengah, dan Jawa Timur serta memiliki sekitar 500 karyawan ini juga datang dari keluarga
sangat sederhana.

You might also like