You are on page 1of 9
Refubuk NOOHES SALINAN, REPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NoMOR 433/Kmx.01/2020 TENTANG. PEDOMAN PELAKSANAAN ACTIVITY BASED WORKPLACE DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN -MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang 4. Baha dalam rangka meningkatkan produktivitas dan ‘koaltas. pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian Keuangan, periu melakulean upaya optimalissi penggunaan dan pemanfaatan asc, serta penataan ruang kerja dan gen leantor, dengan memperhatikan Adaptast Kebiasaan Bar, », baba’ guna mewajudkan upaya sebagaimana dimaloud dalam huruf a, Kementerian Keuangan melalesanaln salah Satu program’ penguatan budaya kerja, New Thinking of Working yaitu Aes Rased Warklare: ©. baba agar program sebagaimana dimaksud dalam harut b dapat berjalan ‘secara efektif dan terintegras, diperiakan adanya suatu pedoman pengaturan;, 4. Dahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimakstd dalam huruf a, huruf b dan huraf c, peru menetapkan ‘Keputusan Menieri Kevangan tentang Pedoman Pelaksaraan Activity Based Workplace i Lingksingan Kementerien Keuangan; Mengingat 1. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 248/PMK.06/2011 tentang Sundar Barang dan Standar Kebutuban Barang Milk Negara Berupa Tanah dan/atau Bangunan (Berta Negara “Republic Indonesia Tahun 2011" Nomor #96) sebogaimana ‘telah ‘diubah dengan Peraturan Mentert Keuangan Nomar 7/PMK.06/2016 tentang Perubahan atas Peraturan‘Menteri Keuangan Nomor 248/PMK.06/2011 fenlang Standar Borang dan Standar Kebutuhan Barang Milk Negara Berupa Tanah dan/atau Banguaan (Berta ‘Negara Republik Indonesia Tabun 2016 Nomor 120}; 2, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 217/PMK.01/2018 fentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keusngan (Berita Negara Republik indonesia Tahun 2018 Nomor 1862) Ssebogaimana telah beberapa kali diubah terakhir. dengan Peraturan Menteri Keusngan Nomor 220/PMi.01/2019 tentang Perubahan Kea atas Peraturan Mentor Keusngen Nomor 217/PMK.01/2018 tentang Organtsasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan (Berita Negara Republi Indonesia Taltun 2019 Nomar 1745}; 9. Keputussn Menteri Keuangan Nomor 96/KW tentang Identias Perlengkapan Kantor. Wi ° Keuangan; Memperhatikan Menetapkan PERTAMA, KEDUA KETIGA KEEMPAT KELIMA KEENAM 2 4. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 125/KMK.01/2020 tentang Implementasl Inisiat Strategie Program Relormasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementcrian Keuangan; 1. Kepatusan Menteri Keuangan Nomor 225/KMK.01/2020 ‘tentang Implementast Fleesibiitar Tempat Kerja (Pestle Working Space} di Lingkungan Kementerian Keuangan;, 2 Keputusap Menteri_ “Kesehatan Nomor HICOI.O7/MENKES/325/2020 “tentang Panduan an dan Pengendalian Corona Vints Disease 2019 (COVID-19) di Tempat Kerja Perkantoran dan industei dalam Mendulcung Keberlangsungan Usaina pada Situs Pandetl, MEMUTUSKAN: KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN. ACTIVITY BASED WORKPLACE DI Menetapkan Pedoman Pelaksansan Activity Based Workplace, ‘yang selanjutnya disebut dengan Pedoman Pelaksanaan ABW, Sebagaimana tercantam dalam Lampiren yang merupalcan ‘agian tidak terpisahkan dar: Keputuean Menten in, Pedoman Pelaksanaan ABW sebagaimana dimaksd dalam Diktes PERTAMA tern ats 1. etentuan dan prinsips 2. kebijakan pengelolaan Aset dalam kondisi Adaptasi Kebiasaan Bar (AKB); dan 3. mekanisme pelaksancan. Menetapkan Sekretaris Inspektorat Jenderal/Sekretaris Direktorat Jenderal/Sekretaris Badan/Kepala Biro Umurn ‘sebagai Koordinator Pelaksana ABW pada masing-masing Unit selon J dan Sckretaris Lembaga National Single Window pada, Lembnga National Single Window Koordinator Pelaksana ABW sebagaimana dimaksud dalam Diletam KETIGA meni tages 1. menyuimn penahapan pelaksanaan ABW; 2. menghitung kebutuhan ruang berdasarkan Standar Barong dan Standar Kebutuhan (SBSH) yang ditetaplan oleh Pengelola Barangs dan 9. menyusunlaporanpelaksanaan ABW dan menyampaikannya kepada Sekretaris Jenderal c.q. Kepala ‘Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadan, Sekretarls Jenderal cq Kepala Biro Manajemen Barang Mile Negara dan Pengadaan melakukan ‘pembinaan, kecrdinasi, ‘monitoring dan evaluas! pelaksanaan ABW. Kepunusan Menteri ini mulai berlaka pada tanga ditetapkan, Salinan Keputusan Menten ini disampaikan kepada: 1 Sektetaris Jenderal, Inspektur Jenderal, para Direktur \Jenderal, para Kepala Badan, para Staf Abii dan Kepala Lembsga "ational Single Window ei lingkugan Kementerian Keuangaa, ara Sekretaris Direktorat Jenderal, Sekretaris Inspektorat “Jendera, para Selretaria Badan dan Sekreacis Lembg ational’ Single Window di" ‘lingkunganKementerisn Keuangan; Kepala Biro Mangjemen Barang Milik Negara den Pengadasn, Sekretariat Jenderal; Kepala Biro Umum, Sekretariat Jenderal Ditetapkan oi Jakarta pada tanga 8 Oktober 2020, MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, td, ‘SRI MULYANI INDRAWAT Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Biro Umum ra Dhoais i967 03 1 001 Pendahuluan A, Lalar belakang Activity Based Workplace (ABW) merupakan transformasi strate dalam Dekerja dengan mengatur penataan rusna leg nul menunjang erbagnt aktvitas dalam menjalanican tagas ‘dan fungel. ‘organinest dente Imempertimbangian kavaktcrstk organisasi dan pegawar yang berten untuk “menciptakan lingkungan kerja. yong” post, “kolaboratit ‘menghilangian hambatan Komutikasi dan Koordifas! bai Sccara weve ‘aupun horisontal, mendoreng pemikiran kreatif, mova, meningatin Sansparansi dan kepercayaan, oplimalisast sect, dan berorentas’ heel, schingga kineria organisaa dapat meningkat. Kementerian Keuangan harus dapat meningkatkan kineja dalam rangka, ‘mengelola keuangen negara dan menjaga pertumbuban ekonoml melafut ‘erubahan budaya kerja, peningkatan cfisiensl, peningkatan transparsnel sia epecayah opinion eng dep da gis seria pala Derlggunaan teknologlinformasi dalam ment elakeanaan proses ‘lon utama dengan pelasonean ABW. = an ‘Torlit dengan pernyataan World Hells Oxpuniation (WHO) mengenai ‘adanya kemunglinan penularan SARS-CoV-2, virus corona peryebu Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) mela ‘wdara,”Khusisnya’ di ruangan tertatup, Gugus Tugas Percepatan Penangman COVID-19. memberiean si agar rang Kern ala tempat beraltivtas meni sitealsl ‘dara yang baik dan mendapatkan sinar matahar. Selin ita, pemibatasan jumlal orang dan posit duduk per dipastikan agar tetap tenjaga ara ‘aman untuk mengurangirstko penularen COVID-1S dalam runngans Dalam rangka menghadapi Adaptasi Kebiasan Baru (AKB) atas adanya pandemi COVID-19, Kementeran Keuangan perlu menelaplas. kebyaan Sentralisasi pengeioiaan acct, optimalises! penginaan ‘dan pemanfantan Soot, erta penatann rung kerja an gedtng Kantor, dengan memperhatkan AK 1B. Maksud dan Tujuan Keputusan Menter ini dimaksudkan sebagai pedoman pelaksenaan ABW bagi seluruh unit eselon I di Lngleangan Kemedterian Keuangan agar tercipta [Keseragaman dalam pelaksanaait ABW. Ruang Lingleup ‘Ruang lingeup Keputusan Mentes ini meliput 1. ketentuan dan prin 2. kKebijakan penataan dan penggunaan ruang dalam kondisi AKB; dan 3. mekanisme pelakesanaan, D. Pengertian 1. Activity Based Workplace (ABW) adalah pengaturan tata letak ruang yang mengedepankan fleksibiitas dan mobiles dalam belerja‘untule mentinjang berbagal aktvites dalam menjalankan tugas dan fungal onganisasi dengan mempertimbangkan ‘karalteristik orgimisast Gen Pegawal 10. 1 13, 14. 15, ‘Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) adalah transformasi dalam tata kelola sistem kerja dan perlaku baru yang mengedepankan Perilaku fidup Bersih dan Sehat dan’ mematuhi protokel kesehatan dalam ratehe ppencegahan penyebaran COVID-19 guna mendukng keberlangacngan, Perekonomian nasional melalui sinergitas aspel Kesehatan, sostal, Gan ekonomi, Flexible Working Space (FWS) adalah pengaturan pola kera pegawai yang ‘memberikan flekstbiitaslokasl beerja selaina periode terentu dengas ‘memaksimalkan teknologinformast” ‘dan’ komunikasi untae Ieningkatkan “dan menjaga produltivitas pegawal serta,menjamin keberlangsungan pelaksanaan fugas dan fangs Kementerian Keungan, ‘The New Thinking of Working (NTOW) adalah program perubahan budaya kerja ‘baru yang adapt, berbasis digital dan berintegrtas gua meningkatkan produltivitas dan kinera, “Mobile Working adalah metode kerja yang tidak terikat tempat dan wakt, “dengan optimal penggunaan teknologi ntl menyelesakan Yuga, Cataharatine Bnvirrment adalah linglsingan kerja yong dapat ‘mendorong tereiptanya kormunikasi, dsiesi, dan kolaboraa, balk secara vertkal antara atasan dan bawahan maupan horisontal antar peers ‘cara eft Open Space adalah penataan ruang kerja bersift terbuka tanpa sekat Unit Kerja adalah struktur organisasi di lingangan Kementerian Keuangan, yang terdir dari Kantor Pusat Exelon I, Kantor Wilayah, Kantor Pelajanan, dan Unit Pelaksana Tek dentitas Kementerian Keuangan adalah semua perwujudan media, bile alam bentuk visual maupun fsik, yang menampilkan suata jad dirt frganisasi Kementerian Keuangan, sahingga dapat membedakannya dengan organises! lainnya, Zona Utama adalah area kerja pegawai dalam melaksanakan fungsi- fangs utama dalam pelaksanaan migee Zona Pendukung adalah fasitas kerja dalam rangka mendorong ‘optimalaya pelaksanaan tugs Ruang Loker adalah rusng yang disediakan untale menyimpan barang pribadi dan berkas/dolcumen masing-masing pegswal Rung Penyimpanan adalah ruang yang disediakan untuk menyimpan berlaas/dokumen, dosir kepegawaian, barang-barang iaventari,, dan persediaan pada unit kerja, Quiet Room/Focus Booth/Prvate Call Booth adalah ruang kerja yang, imemungkinkan pegawai melaksanalcan pekesjaan yang membutukas kkonsentrasi ting membutublean pevasi, alma berafatrahasia Care Room adalah ruang yang disediakan untuk menunjang kebutuban pribadi, seperti ruang laktas! ata area bermain anal, 16. v7. 18 20. a, 22, 2s 24, 25, 26, a7, 28. 29. -3- Ruang Relaksasi adalah ruang yang disediakan untuk relaksasi dan sosialisasi pegawai, seperti ruang untuk olah ragn/ebugaran rin *uang baca, dan ruane TV. “Neva snes Ruang Makan adalah ruang terapat makan dan minum bagi pegaval Ruang Kerja Pimpinan adalah ruang kerja bagi menteri, wakil menteri, Besabateselon T/setara, pjabat eselon /setar, dan’ Repl saan ria. Ruang Sckretaris adalah ruang kerja bagi sckretaris menteri, wakil ‘menteri, pejabat eselon I/setara, pejabat eselon Il/setara, dan kepala satuan kena, Ruang Kerja Khusus adalah ruang Kerja bagi pegawai yang dalam pelaksanaan tugas membutubkan ruang kerja khusus atau lersendish, Antara lain eal canter, Network Operation Control (NOC}, editor, envi, bendahara, dan pengelola keuangan, Ruang Kerja Utama adalah ruang Kerja bagh pegawai selain pimpinan ‘yang, menerapkan konsep raang kerja terbulka {Open Space ‘Area Kerja Kluusus adalah area kerja bagi pejabat administrator, pengawas, pejabat fungsional madya dan pejabat ungsional muda, uang Kena Hersama (coworking space) adalah ruang kerja. yang Gisediakan bagi pegawai dari unit kerja yang. berbeda yang ‘melaksanakanpekerjaan sestiai dengan mekanisme FWS “dan menduleung Satelite Office. Ruang Layanan adalah ruang untuk memberikan layanan kepada para ppengguna layanan bagi unit yang melaksanakcan fungsi layanan. Ruang Kolaborasi adalah tempat berdiskusi, baik secara tatap muka Jangsung maupun menggunakan fasiltas video conference Demograli Pegawai adalah jumlah dan susunan pegawai, yang antara Jain menggambarkan perlaku dan karakteristie pegawal Protokol Keschatan adalah peraturan Kesehatan bagi masyarakat di {tempat dan fasilitas umum dalam pencegahan dan pengendalian COVID-19 yang digunakan sebagai acuan bagi Kementerian/lembaga, ppemerintah proving, pemerintah kabupaten/ lta, dan masyaraleat, lermastk asosias, pengelola, pemilik, pekerja, dan pengunjung pada tempat dan fasilitas unum, serta komponen lain, baik'dalam penetapan kkebjalean, pembinaan altivitas usaha, pelaksanaan usalna/kegiatan, aktvitas masyarakat, maupun dalam melakukan pengawasan kegiatan di tempat dan fasiltas umum, dalam rangka mencegah terjadinya ‘episenter/kluster baru selama masa pandemi COVID-19, Penggunsan Asct Bersama adalah strategi optimalisasi asct dalam rmendulkung pelaksanaan tugas fungsi Kementerian Keuangan, ‘Satelite Office adalah Kantor di luar kantor utama yang memilki aang coworking space dan dapat dipergunakan oleh pegawai Kementerian Keuangan untuk melaksanakan FWS, aes 1. Ketentuan dan Prinsip Pelaksansan ABW AA. Ketentuan Unum Perencansan Iniplementast ABW. Perencanaan Implementasi ABW meliptihal-hal berikut 1 Perencanaan ABW mempertimbanglean: 1. fisiensi penggunaan anggaran; ». optimalisat penggunaan Barang Milk Negara (MN); (© mengedepankan prinsip keayamsnan, Keselamatan, ‘keschatan, ‘amah lingicungan, universal design, dan ieudahan bekerja dengan perangkat teknolog informasi; dan 4. menggunalan Standar Barang dan Standar Kebutuhan (SSK) sebogai dasar perhitungan kebutuhan ruang kerja dengan enyesuaian pada pembsgian zona ABW. Perhirangan ruang kerja mempertimbangkan: 1. struktur organisasi, seperti kantor pusat eselon I, Kantor wilayah, ‘eantor pelevanan ». proses bisnis onganisasi, seperti Jayanan, kebijakan, dan pembinaan; ©. Demografi pegawal, seperti jumlah, umus, dan kelompok jabatan; 4d. jumlah pegawai yang bekerja dari kantor atau Work From Office (WFO); dan © penerapan Protokol Kesehatan, Penggunaan Identitas Kementerian Keuangan sestai dengan ketentan yang bere, Pemenuhan kebutuhan ruang kerja berdasarkan ABW dapat meliput: © Zona Utama, ait: 1), Ruang Kerja Pimpinan; 2}, Ruang Seleretars 3), Ruang Front Office; 4) Ruang Kerja Khusts; 5) Ruang Kerja Utama; 6) Area Kerja Khusus; 7) Ruang Kerja Bersamas dan 8) Ruang Layanan. ». Zona Pendulcang, ait 1) ruang aula; 2) ruang rapat utama; 3) Ruang Kolaborasi; 4) area bersama, antara lain: a) Ruang Loker; “5 ) Ruang Penyimpanan ©) Quiet Room/ Focus Booth/ Private Call Booth; 4) Care Room: 4} Ruang Relaksasi; dan 9) Ruang Makan; dan 5) ruang penunjang, antara lain: 1) tempat ibadah; by toilet; ©} Air Handling Unit (AU), 4) aang server) router] switch hub; 4) dapur, a oR 8) tanga darurat; tant 2h) aang lainnya dalam memunjang kegiatan operasional kantor, BB Prinsip dalam penerapan ABW. Penerapan ABW menggunakan prinsip: 6. ‘ptimalisasi penggunaan teknolog!informasi nor- dedicated seat; ‘lean desk; Mobile Working dan remote working: Collaborative Environment dan penerapan tata tertib dan etka bekera I, Kebijazan Penataan dan Penggunsan Ruang Dalam Kondisi AKB Penataan dan penggunaan raang dalam kondisi AKB dilasanakan melalu: & ponataan ruang kerja didasarkan pada SBSK, konsep ABW, dan penerapan Protokol Kesehatan sesuai dengan ketentuan yang berlake; dan », Penggunaan Ast Bersma, IV, Mekanisme Pelaksanaan AW Pelaksanaan ABW pada unit eselon 1 melipt: ‘4 perhitongan keburuhan rusng keria; », penyusunan rencana pelaksansan ABW, yang terditi dari rencana penatasn Fuang leva, tahapan pelaieanaan, daa peetapan priortas Unit pemlesana, Aengan mempertimbangkan kesiapan unit kerja, (© pengusulan kebutuhan BMN berupa pembangunan gedung kantor bara atau PPenambahan Iuasan gedung kantor melalui mekanisme Reneana Kebutuhan Ban (ein; “6 4. pelaksanaan pengadaan barang/jasa, mulai dari persiapan sampai dengan Pelakscnaan pelerjaan, untule pembangunan gedung dan penataan Tuan Kantor berkoordinasi dengan UKPB Kementerian Keuangany dan ©. pelaporan pelakssnaan ABW kepada Selzetaris Jenderal c.q, Kepala Biro Manajemen BMN dan Peogadasn MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, ud SSRI MULYANT INDRAWATI Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Biro Umm

You might also like