You are on page 1of 27
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S3 Perumahan, Sarana dan Prasarana Permukiman, dan tidak untuk dikomersialkar ) SNI 8456:2017 Sumur dan parit resapan air hujan Badan Standardisasi Nasional Standar Nasional Indonesia Ics 91.140.60 BSN 2017 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen ini dengan cara dan dalam bentuk apapun serta dilarang mendistribusikan : 3 : 2 5 SNI 8456:2017 Prakata Sumur dan parit resapan air hujan merupakan revisi ketiga SNI 03-2453-2002 tentang Tata cara perencanaan sumur resapan air hujan untuk lahan pekarangan dan SNI 06-2459-2002 tentang Spesifikasi sumur resapan air hujan untuk lahan pekarangan yang selama ini telah dijadikan sebagai rujukan dalam perencaan dan pelaksanaan pembangunan prasarana ‘sumur resapan air hujan. Perubahan yang mendasar dalam standar ini adalah perhitungan dalam menentukan kedalaman sumur resapan air hujan dan adanya penambahan dalam perhitungan menentukan panjang parit resapan air hujan. Standar ini disusun oleh Komite Teknis Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil melalui Gugus Kerja Lingkungan Permukiman pada Subkomite Teknik Perumahan, Sarana, dan Prasarana Lingkungan Permukiman. Standar ini telah dibahas pada forum rapat konsensus pada tanggal 24 Oktober 2014 di Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman dengan melibatkan para nara sumber, pakar dan lembaga terkait. Standar ini telah melalui tahap jajak pendapat pada tanggal 20 September 2017 sampai dengan 20 November 2017, dengan hasil akhir disetujui menjadi SNI. Untuk menghindari kesalahan dalam penggunaan dokumen dimaksud, disarankan bagi Pengguna stander untuk menggunakan dokumen SNI yang dicetak dengan tinta berwarna Perlu diperhatikan bahwa kemungkinan beberapa unsur dari dokumen Standar ini dapat berupa hak paten. Badan Standardisasi Nasional tidak bertanggung jawab untuk pengidentifikasian salah satu atau seluruh hak paten yang ada. ©BSN 2017 .UeyIeISOWIOMIP mun yepH uep ‘ueWPInUUEY eUELeSeIg UEP EUEIeS ‘UeYEUINIAd CS+L0-16 SIUAAL 23IWOy1 Gg yNjUN yenqlp 1uI JepULYS Adod ‘JeUOISeN ISesipsepUeS Uepeg eIdI9 YEH, SNI 8456:2017 Pendahuluan Standar ini disusun dalam rangka peningkatan pelayanan di bidang lingkungan permukiman Mengacu kepada hasil-hasil penelitian yang telah digunakan oleh masyarakat secara luas, baik dalam hal perancangan dan penerapan di lapangan, ‘Sumur dan parit resapan air hujan ini telah banyak digunakan baik oleh Pemerintah pusat atau daerah maupun badan-badan usahalpengembangan maupun produsen serta msyerakat sehingga dengan adanya stander ini akan memberikan kemudahan bagi perencana dan jaminan mutu bagi para produsen, pengguna dan pengelola. Standar perencanaan sumur resapan air hujan dapat digunakan sebagai acuan bagi perencana, pelaksana, dan pengawasan mutu dalam pembuatan/memproduksi sumur resapan baik dalam jumlah satuan maupun secara masal. ©BSN 2017 iii .UeyIeISOWIOMIP mun yepH uep ‘ueWPInUUEY eUELeSeIg UEP EUEIeS ‘UeYEUINIAd CS+L0-16 SIUAAL 23IWOy1 Gg yNjUN yenqlp 1uI JepULYS Adod ‘JeUOISeN ISesipsepUeS Uepeg eIdI9 YEH, “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S3 Perumahan, Sarana dan Prasarana Permukiman, dan tidak untuk ‘SNI8456:2017 Sumur dan parit resapan air hujan 4 Ruang Lingkup Standar ini menetapkan sumur dan parit resapan air hujan, meliputi ketentuan umum dan teknis, bahan dan konstruksi serta langkah-langkah perencanaan dengan intensitas hujan eriode ulang maksimal § tahun. 2 Acuan normatit SNI 03-6861.1-2002, Spesifikasi bahan bangunan-bagian A: Bahan bangunan bukan logam. SNI 03-3976-1995, Tata cara pengadukan pengecoran beton. SNI03-2834-2000, Tata cara pembuatan rencana campuran beton normal, SNI 2835-2008, Pekerjaan tanah. SNI 2836-2008, Pekerjaan pondasi. SNI 7394-2008, Pekerjaan beton. SNI 2837-2008, Pekerjaan pelesteran dan finishing. SNI 6897-2008, Pekerjaan dinding dan pelesteran. s JIS K-6741:2007, Unplasticized poly (vinyl chloride) (PVC-U) pipes. g 3 Istilah dan definisi z 34 ° air hujan bagian dari air di alam yang berasal dari partikel air di angkasa dan jatuh ke bumi 3.2 bangunan gedung wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau selurunnya berada di atas dan/atau di dalam tanah dan/atau air yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus 3.3 bidang tadah daerah permukaan yang menampung limpasan air hujan dapat berupa atap ataupun permukaan tanah yang terkedapkan 34 curah hujan banyaknya air hujan yang tercurah atau turun di suatu daerah dalam jangka waktu tertentu 3.5 debit limpasan debit air hujan yang jatuh ke bidang tadah yang akan dilimpaskan ke sumur dan parit resapan air hujan © BSN 2017 4 dari 20 mun yepH uep ‘ueWPInUUEY eUELeSeIg UEP EUEIeS ‘UeYEUINIAd CS+L0-16 SIUAAL 23IWOy1 Gg yNjUN yenqlp 1uI JepULYS Adod ‘JeUOISeN ISesipsepUeS Uepeg eIdI9 YEH, ‘NI 8456:2017 3.6 Intensitas hujan besaran ketinggian hujan yang ditetapkan sebagai harga perencanaan yang memperhatikan periode ulang yang dihitung dengan metode yang lazim dalam analisis hidrologi 37 kedalaman air tanah kedalaman air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan dibawah permukaan tanah 3.8 lanau tanah atau butiran penyusun tanah/batuan yang berukuran di antara pasir dan lempung 39 lempung partikel mineral berkerangka dasar silikat yang berdiameter kurang dari 4 mikrometer 3.10 parit resapan air hujan prasarana untuk menampung dan meresapkan air hujan kedalam tanah ke arah memanjang parit/selokan 3.1 permeabilitas tanah kecepatan air merembes kedalam tanah ke arah horisontal dan vertikal melalui pori-pori tanah. Kecepatan perembesan air dipengaruhi oleh tekstur tanah 3.42 ‘sumur resapan air hujan prasarana untuk menampung dan meresapkan air hujan ke dalam tanah 3.13 tanah berbutir halus tanah yang sebagian besar butir-butir tanahnya berupalempung (clay) dan lanau (sit) agregat dengan besar butir 0,075 mm sampai dengan 0,425 mm 3.44 tanah berbutir kasar tanah yang sebagian besar butir-butir tanahnya berupa pasir (sand) dan kerikil (gravel) agregat dengan besar butir 4,75 mm sampai dengan 2,00 mm; 4 Ketentuan 4.4 Umum Persyaratan umum yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut a. Sumur resapan dan parit resapan air hujan ditempatkan pada lahan yang relatif datar dengan kemiringan maksimum < 2%; b. Air yang masuk kedalam sumur resapan dan parit resapan adalah limpasan air hujan; c. Penempatan sumur dan parit resapan air hujan harus mempertimbangken keamanan bangunan sekitarnya; d. Sumur resapan dan parit resapan air hujan bisa dibuat secara individual dan komunal; ©BSN 2017 2 dari 19 .UeyIeISOWIOMIP mun yepH uep ‘ueWPInUUEY eUELeSeIg UEP EUEIeS ‘UeYEUINIAd CS+L0-16 SIUAAL 23IWOy1 Gg yNjUN yenqlp 1uI JepULYS Adod ‘JeUOISeN ISesipsepUeS Uepeg eIdI9 YEH, ‘SNI8456:2017 e, Harus memperhatikan peraturan daerah setempat; . Halthal yang tidak memenuhi ketentuan ini harus disetujui oleh instansi_ yang berwenang. 42 Teknis Persyaratan teknis yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut : a. Sumur resapan air hujan digunakan untuk kedalaman air tanah > 2 m, jika kedalaman air tanah < 2 m bisa menggunakan part resapan air hujan. Penampang melintang parit resapan air hujan berbentuk segi empat atau trapesium. Pada bentuk trapesium perbandingan kemiringan talud 4 : 2; b. Penampang sumur resapan air hujan berbentuk segi empat atau lingkaran, dimungkinkan untuk bentuk lainnya dengan memperhatikan kemudahan dalam pengerjaan; Ukuran sisi penampang sumur resapan air hujan 80 cm sampai dengan 100 cm Permeabilitas tanah Struktur tanah yang dapat digunakan harus mempunyai nilai koefisien permeabilitas tanah > 2.0 cmijam, dengan Klasifikasi sebagai berikut : 1) nilai permeabilitas tanah sedang (enis tanah lanau, 2,0 - 3.6 cm/jam atau 0,48 - 0,864 m3/m2ihari); 2) nilai permeabilitas tanah agak cepat (jenis tanah pasir halus, 3,6 - 36 cmijam atau 0,864 - 8,64 m3im2ihari); 3) nila permeabilitas tanah cepat (jenis tanah pasir kasar, lebin besar 36 cm/jam atau 8,64 m3/m2/hari) e. Periode ulang hujan yang digunakan untuk perencanaan 2 tahun sekali terlampaul; f_Intensitas hujan ditentukan dengan analisis Intensity Duration Frequency (IDF) dari daerah lokasi pembangunan dengan durasi hujan 2 jam dan periode ulang 2 tahunan, dengan perhitungan dengan rumus seperti berikut Perhitungan Intensitas * Metode Mononobe (1) Keterangan: I: Intensitas curah hujan (mmijam) 1: Lamanya curah hujan/durasi curah hujan (jam) Ry: Curah hujan rencana dalam suatu periode ulang, yang nilainya didapat dari tahapan sebelumnya (tahapan analisis frekuensi) 9. Koefisien limpasan (c) ditetapkan sebesar 0,95 h. Luas bidang tadah yang mempunyai kemiringan seperti atap rumah ditetapkan sebagai luas bidang proyeksi; ©BSN 2017 3 dari 19 te yIeISIaWIOMIP 1 sepueys Adoo ‘JeuolseN Isesiprepueyg uepeg eId!9 4H, 2 5 a 2 z & g z g Z 5 g $ 2 > : 3 : 2 5 ‘SNI8456:2017 Debit limpasan dihitung dengan metode rasional dengan parameter koefisien limpasan (c), intensitas hujan dan luas bidang tadah; j. Rumus yang dapat digunakan untuk perhitungan kedalaman sumur (H) dapat dilihat pada Persamaan (2): Q onrK (2) * Harga «w = 2, untuk sumur kosong berdinding kedap air atau sumur tanpa dinding dengan batu pengisi. + Harga w = §, untuk sumur kosong berdinding porus. Keterangan : H : kedalaman sumur (m) rc radius sumur (m) K *koefisien permeabilitas tanah (mam) Q: debit andil banjir (Q=C.LA) (mam) 1 sepueys Adoo ‘JeuolseN Isesiprepueyg uepeg eId!9 4H, k. Persamaan (3) dapat digunakan untuk perhitungan panjang parit resapan yaitu: p-—2 ® BoE . Harga B = 16 untuk parit kosong berdinding kedap air atau parit tanpa s dinding dengan batu pengisi é . Harga 8 = 40 untuk parit kosong berdinding porus Z Keterangan = H: kedalaman parit (m) s B = panjang parit (m) * B : lebar parit (m) K_ :kosfisien permeabilitas tanah_(mijam) Q : debit anil banjir (O = C.LA) (mam) |. Pipa outlet dan pipa inlet serta pipa pelimpah untuk mengalirkan kelebihan air atau genangan dan masuk ke sumur resapan digunakan bahan pipa PVC minimal @ 3 inci Sedangkan untuk inlet ke parit resapan air hujan dapat digunakan pipa PVC minimal @ 4 inci atau buis beton % @ 30 cm (gravel) atau buis beton @ 30 cm: m. Pipa ventilasi (air outlet), paca sumur maupun parit resapan mempunyai Konstruksi yang rapat maka diperlukan pipa pembuang udara dari PVC @ % in. untuk mencegah terhalangnya aliran dari debit andil baniir kedalam sumur maupun parit resapan; rn. Jarak penempatan sumur dan parit resapan air hujan terhadap bangunan, dapat dilihat Tabel 1 ©BSN 2017 4 dari 19 2 5 a 2 z & g z g Z 5 g $ 2 > : 3 : 2 5 ‘SNI8456:2017 Tabel 1 Jarak minimum sumur dan parit resapan air hujan terhadap bangunan No Jenis bangunan ‘Sumur resapan air hujan | Parit resapan air hujan + | Pondasi bangunanftangki 1 + septik Bidang resapan/sumur 2 5 5 resapan tangki septik 3 | Sumurresapan air 3 . hujan/sumur air bersin ©. Tipe konstruksi Tipe konstruksi sumur dan parit resapan air hujan dapat dilihat seperti pada Lampiran B. 1) Gambar 3, tipe |. untuk sumur resapan air hujan dengan dinding tanah, 2) Gambar 4, tipe Il. untuk sumur resapan air hujan dengan dinding pasangan batako/bata merah tanpa dipelester dan diantara pasangan diberi celah lubang, 3) Gambar §, tipe Ill. sumur resapan air hujan dengan dinding buis beton. 4) Gambar 6, tipe IV. sumur resapan air hujan dengan dinding buis beton porous. p. Sistem penyaluran air hujan Air hujan yang dialirkan ke sumur dan ke parit resapan air hujan dapat dilihat pada Gambar B1, Gambar B2, dan Gambar B7. 5 Langkah-langkah perencanaan sumur dan parit resapan air hujan Langkah-langkah perencanaan sumur dan parit resapan dapat dilihat melalui diagram alir yang terdapat pada Gambar 1 dan Gambar 2. 5.1. Sumur resapan air hujan Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam pembuatan sumur resapan air hujan adalah sebagai berikut a, Tentukan lahan untuk penempatan sumur Tentukan tempatlokasi sumur resapan air hujan yang akan dibuat dilahan yang ada disekitar halaman bangunan/rumah dengan luasan yang cukup untuk menempatkan minimal 1 sumur resapan; b. Jarak minimum sumur resapan air hujan terhadap bangunan Lakukan pengukuren jarak antara rencana penempatan sumur resapan air hujan dengan bangunan dan ketentuan jarak dapat dilihat pada tabel 2 diatas; ©. Pengukuran muka air tanah Lakukan pengukuran kedalaman muka air tanah ditempat yang akan dibuatkan sumur resapan, jika kedalaman muka air tanah > 2m, maka sumur resapan dapat dibuat; d. Penentuan angka permeabilitas tanah Lakukan pengujian perkolasi tanah pada kedalaman 2 - 3 m, di lokasi dimana sumur resapan akan ditempatkan, jika dari hasil pengujian perkolasi tanah diperoteh nilai koefisien permeabilitas tanah > 2,0 cmijam, maka dapat direncanakan sumur resapan air hujan; ©BSN 2017 5 dari 19 .UeyIeIS19WIOMIP mun yepH uep ‘ueWPInUEY eUELeSeIg UEP EUEIeS ‘UeYeUINIEd CS+L0-16 SIUAAL 231WOy4 Gng yNjUN yenqlp 1uI JepULYS Adod ‘JeUOISeN ISesIpIepUES Uepeg eydI9 YEH, ‘NI 8456:2017 e. Perhitungan dimensi sumur Data-data yang diperlukan untuk menghitung dimensi sumur, diperlukan data-data sebagai berikut 1) deta curah hujan harian 5 tahunan untuk menghitungan intensitas hujan (i); 2) data luas bidang tadah yang akan digunakan sebagai pengumpul air hujan; 3) data jenis tanah (nilai koefisien permeabilitas tanah) dilokasi rencana sumur resapan; 4) data koefisien limpasan air hujan (c) di lokasi rencana sumur resapan. Dari pengumpulan data-data tersebut diatas, selanjutnya dimensi sumur resapan air hujan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut 1) perhitungan intensitas hujan digunakan rumus seperti poin 4.2. f, diatas; 2) penentuan koefisien limpasan (c) untuk bidang tadah, digunakan nilai c = 0,95; 3) perhitungan kedalaman sumur resapan (H) digunakan rumus seperti poin 4.2 j diatas. 5.2 Parit resapan air hujan Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam pembuatan parit resapan air hujan adalah sebagai berikut : a. Menentukan lahan untuk penempatan parit resapan Tentukan tempat/lokasi parit resapan air hujan yang akan dibuat dilahan yang ada disekitar halaman depan rumah/bangunan. b. Lakukan pengukuran jarak antara rencana penempatan parit resapan air hujan dengan bangunan dan ketentuan jarak dapat dilihat pada Tabel 1. Pengukuran muka air tanah Lakukan pengukuran kedalaman muka air tanah ditempat yang akan dibuatkan parit resapan, jika kedalaman muka air tanah = 2m, maka parit resapan dapat dibuat. ° 2 Menentukan angka permeabilitas tanah Lakukan pengujian perkolasi tanah pada kedalamen 2 m, di lokasi dimana parit resapan akan dibuat, jika dari hasil pengujian perkolasi tanah diperoleh nilai koefisien permeabilitas tanah > 2,0 cmijam, maka dapat direncanakan parit resapan air hujan © Perhitungan dimensi parit resapan Data-data yang diperlukan untuk menghitung dimensi parit resapan, diperlukan data-data sebagai berikut : 1) data curah hujan harian § tahunan untuk menghitungan intensitas hujan (i. 2) data luas bidang tadah yang akan digunakan sebagai pengumpul air hujan (A). 3) data jenis tanah/nilai koefisien permeabilitas tanah (k) dilokasi rencana_parit resapan 4) data koefisien limpasan air hujan (c) di lokasi rencana parit resapan. Dari pengumpulan data-data tersebut diatas, selanjutnya dimensi perit resapan air hujan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut 1) _perhitungan intensitas hujan digunakan rumus seperti poin 4.2 f, diatas. 2) penentuan koefisien limpasan (c) untuk bidang tadah, digunakan nilai c = 0,95. 3) perhitungan panjang parit resapan (B) digunakan rumus seperti poin 4.2 k diatas. ©BSN 2017 6 dari 19 .UeyIeISOWIOMIP mun yepH uep ‘ueWPInUUEY eUELeSeIg UEP EUEIeS ‘UeYEUINIAd CS+L0-16 SIUAAL 23IWOy1 Gg yNjUN yenqlp 1uI JepULYS Adod ‘JeUOISeN ISesipsepUeS Uepeg eIdI9 YEH, ‘SNI8456:2017 Permeabilitas tanah Kemiringan lahan Jarak antar 2m SRAH bangunan ee Kedalaman air tanah AU Hy ANU FHKE Ha depuEy> NULY jeMUIDEN eDyEPUEHS UEpe BCID AEH, Kriteria Sistem perencanaen: penampungan air 1, Carag bs Airs hujen K RH B.D Perhitungan dimensi ‘SRAH Keterangan: PRAH : Parit Resapan Air Hujan PB__: Pondasi Bangunan SRTS : Sumur Resapan Tangki Septik K —_: Nilai koefision permeabiltas tanah H —: Kedalaman muka air tanah Gambar 1 - Diagram alir langkah-langkah perencanaan sumur resapan air hujan ©BSN 2017 7 dari 19 Z a ? i g q > ? 2 : ‘NI 8456:2017 Permeabilitas tanah Kemiringan lahan Jarak antar bangunan Kedalaman air tanah Kriteria Sistem perencanaan: penampungan air Perhitungan dimensi 1, Cape Peay hujan Keterangan: PRAH : Parit Resapan Air Hujan PB___ : Pondasi Bangunan SRTS : Sumur Resapan Tangki Septik K _: Nilai koofisien permeabilitas tanah H_—: Kedalaman muka air tanah Gambar 2 — Diagram alir langkah-langkah perencanaan parit resapan air hujan ©BSN 2017 8 dari 19 upyjeisiawioylp YnjUN yeph uep ‘UeWIYNULEY eUELeSeIg Hep eUBILS ‘URYEUITIEd CS-L0-6 SIUMAL SHWOY Gg YMJUN JengIp ul LepUe}s Adoo ‘JeUOISeN ISesIprepUeTs UEpeR eId!9 HEH, ‘SNI8456:2017 Lampiran A {informatif) Perhitungan sumur dan parit resapan air hujan Contoh Perhitungan Dimensi Dipakai data kota Bandung dan sekitarnya dengan data yang diambil sebagai asumsi yaitu Res K = 0,48 - 0,864 m’im*/hari K = 8,64 m'/m2/hari K = 8,64 m'/m2hari = 129 (mmv/hari) > | = 28,17 mmvjam = 0,028 mijam =2,0 - 3,6 cmijam (jenis taneh lanau = permeabilitas sedang) 3,6 - 36 omijam (jenis tanah pasir halus = permeabiltas agak cepat) 36 mijam ( jenis tanah pasir halus = permeabiltas cepat) 1,0m 100 m? C=0,95 Keterangan : : kedalaman sumuriparit (m) Hujan harian (mm/hari) = radius sumur (rm) : panjang parrt (m) : lebar parit (m) : koefisien permeabilitas tanah (mijam) : debit masuk (Q=C.I.A) (m°/jam) intensitas hujan (m/jam) : luas atap/perkerasan (m*) koefisien runoff atap/perkerasan Jumlah sumur resapan Pada keadaan muka air tanah > 2 m maka tersedia cukup space untuk membuat bangunan vertikal maka dari itu dihitung tinggi atau kedalaman sumur resapan (H). Hitung debit andil banjir Q=C.1.A = 0,95 x 0,028 mijam x 100 m? = 2,66 m*jjam a Bila sumur kosong berdinding kedap air atau sumur tanpa dinding dengan batu pengisi: (jenis tanah lanau) a 2.66 2.66 He —_____ = = 2.2m 2m6K — 2x3,14x 10x 0,02 0.1256 dapat dibuat 8 buah sumur dengan kedalaman (H) = 3 m, diameter (R) = 1,0 m. maka: 8x 3M=24M>21,2M oeereneeOK ©BSN 2017 9 dari 19 .UeyIeISOWIOMIP mun yepH uep ‘ueWPInUUEY eUELeSeIg UEP EUEIeS ‘UeYEUINIAd CS+L0-16 SIUAAL 23IWOy1 Gg yNjUN yenqlp 1uI JepULYS Adod ‘JeUOISeN ISesipsepUeS Uepeg eIdI9 YEH, ‘NI 8456:2017 b. Bila sumur sumur kosong berdinding porus : (/enis tanah lanau) Q 2,66 H= —___<\_. = 85m BmrK — 5x3,14x 1,0x 0,02 0,314 dapat dbuat 3 buah sumur dengan kedalaman (H) = 3 m, diameter (R) = maka: 3x3 m m>8,5m ok ©. Bila sumur kosong berdinding kedap air atau sumur tanpa dinding dengan batu pengisi: (enis tanah pasir halus) Q 2,66 2,66 H= = ——____ = = 118m QmrK — 2x3,14%1,0x0,036 —0,22608 dapat dipakai 4 buah sumur dengan kedalaman (H) = 3m, diameter (R) = 1,0 m. maka: 4x3 m=12m>11,8m ok 4. Bila sumur sumur Kosong berdinding porus : (enis tanah pasir halus) a 2.66 2,66 He = ———___ = = 5,88 m SarK — 5x3,14x0,8x0,036 0.45216 dapat dibuat 2 buah sumur dengan kedalaman (H) = 3 m, diameter (R) = 0,8 m. maka :2x3m=6 m >588m ok 2. Panjang parit resapan air hujan Pada keadaan muka air tanah H < 2 m maka tidak tersedia cukup space untuk membuat bangunen vertkial hingga konstruksi bangunan horizontal maka dari itu dihitung panjang parit (B) dengan ditetapkan kedalaman (H) dan lebar (b). a. Bila parit kosong berdinding kedap air atau_parit tanpa dinding dengan batu pengisi Genis tanah lanau) e 2,667 6,76 8B =——_ = ———___ = = 1.320m 16bHK? 16x08 x 1? x 0,02 0.00512 dapat dibuat parit dengan panjang (B) = 1.320 m, lebar (b) = 0,80 m dan kedalaman (H) = 1,00 m. b. Bila parit parit Kosong berdinding porus: (jenis tanah lanau) @ 2,667 6,76 B=——__ = —________ = = 528m 40.b.H2K? 40x 0,8 x 1? x 0,02? 0,0128 ©BSN 2017 10 dari 19 .UeyIeISOWIOMIP mun yepH uep ‘ueWPInUUEY eUELeSeIg UEP EUEIeS ‘UeYEUINIAd CS+L0-16 SIUAAL 23IWOy1 Gg yNjUN yenqlp 1uI JepULYS Adod ‘JeUOISeN ISesipsepUeS Uepeg eIdI9 YEH, ‘SNI8456:2017 dapat dibuat parit dengan panjang (B) = 528 m, lebar (b) = 0,80 m dan kedalaman (H) = 1,00 m . Bila parit untuk. parit Kosong berdinding kedap air atau parit tanpa dinding dengan batu pengisi: (jenis tanah pasir halus) @ 2,667 6,76 B =——__ = —_______ = = 407,5m 16.bH2K? 16 X0,8x17x0,036? ——_-0,0165888 dapat dibuat parit dengan panjang (B) = 408 m, lebar = 1,00 m, ,80 m dan kedalaman (H) = d. Bila parit parit kosong berdinding porus: (jenis tanah pasir halus) oe 2,66? 676 B= = — it 40.bH2K? 40x 0,8x 12 x0,036? ——0,041472 = 163 m dapat dibuat parit dengan panjang (B) = 163 m, lebar (b) = 0,80 m dan kedalaman (H) 4,00 m. e. Bila parit untuk parit Kosong berdinding kedap air atau_parit tanpa dinding dengan batu pengisi: (enis tanah pasir kasar) a 2,667 6,76 Bg =——__ = —_______ = = 22,64m 16.bH2K? 16 x 0,4 x 0,6 x 0,367 0,299 dapat dibuat parit dengan panjang (B) = 23 m, lebar (b) = 0,40 m dan kedalaman (H) = 0,60 m © BSN 2017 11 dari 19 .UeyIeISOWIOMIP mun yepH uep ‘ueWPInUUEY eUELeSeIg UEP EUEIeS ‘UeYEUINIAd CS+L0-16 SIUAAL 23IWOy1 Gg yNjUN yenqlp 1uI JepULYS Adod ‘JeUOISeN ISesipsepUeS Uepeg eIdI9 YEH, ‘NI 8456:2017 Lampiran B (informatif) Konstruksi sumur dan parit resapan air hujan tap bangunan TalangVertkal PipaPVC 4-6 Inchi Pagarbatas bangunan Pipa peluap Pipa PVC Ba inchi__ Talang Honsontal Pipa PVC 84 inchi Lantai Rumah Saluran terbuks Pasangan batupecah 9.100 -200 mm Keterangan: H adalah kedalaman sumur D adalah diameter sumur Gambar B1 - Air hujan dari atap bangunan ke sumur resapan melalui pipa talang ©BSN 2017 12 dari 19 mun yepH uep ‘ueWPInUUEY eUELeSeIg UEP EUEIeS ‘UeYEUINIAd CS+L0-16 SIUAAL 23IWOy1 Gg yNjUN yenqlp 1uI JepULYS Adod ‘JeUOISeN ISesipsepUeS Uepeg eIdI9 YEH, ‘SNI8456:2017 air hujan Pagarbatas bangunan, Saluran air hujan Talang Horsontal Pipa peluap Pipa PVC @ 4 inchi Lantai Rumah Saluran terbuka Pasangan batupecah 6100 -200 mm Keterangan: H adalah kedalaman sumur D adalah diameter sumur Gambar B2 - Air hujan dari atap bangunan ke sumur resapan melalui saluran air hujan ©BSN 2017 13 dari 19 mun yepH uep ‘ueWPInUEY eUELeSeIg UEP EURIeS ‘UeYeUINIad CS+L0-16 SIUAAL, B1WOy, Gg yNjUN yenqup 1UI JepUEYS Adod ‘JeUOISeN IsesIpsepUES Uepeg BIdI9 YEH, ‘SNI 8456:2017 /~'SALURAN AI MUJAN ORF BUIS BETON | 0300 MM ‘IPA PELUAP PC OO" Seen une Pe Bt / SSSI RAGA NTA y/ rey 1 tS > a 3 Kp ‘ed — mot —Isd | en ne oF DENAH IL 150 ALUM A A OA BS BETN |e Tew tase Pon TANG Wve 64 = ‘Tune aeTu sero aman sn wn [PRA ue Pic OF POTONGAN A-A 450 no wo eu sem ‘ed oo — tu , SARANGAN ARI HAGA KAM. a 700-300-100 . = 4 DINDING TANAH DETAIL | 1:20 DETAIL Il 4:20 Gambar B3 - Tipe | Sumur resapan air hujan dengan dinding tanah ©BSN 2017 14 dari 19 (0 aWOY qng yMjUN yeNgIp 1u1 AepuRys Adod ‘JeUCISeN IsesiprepUeS LEPeG EIdID HH, uey}eIs19WOMP ynqun yepy uep ‘ueWHYNULEg PUELeSeIg Hep BURIeS ‘URYeUUTIEY ES*L0-16 i ‘SNI8456:2017 zg 3 2 ‘SALURAN AIR HUMAN DARI BUIS BETON } 0300 lM IPA PELUAP PYG O#" ' ] 8 Q } mH , é—} to poo A. ] — rs a, iar at DENAH J = i aco rao aaeeae ne hema Soin — [ I 0 2 3 NOG EACUN nALM IDPLESRTER 2 POTONGAN A-A 450 UTP BeION SERTLLANS Ned seo /-PISHRTA MESA OPLESTER ™ ‘5? gwenen TaN — SANCAN CAB KASA, NAUK Tee ont 5 er” | — 5 ez f a Dos PS “fot \ a 19S. | BATA BERLUBANG DETAIL | TANPA PLESTER 120 DETAIL Il 20 Gambar B4 - Tipe Il Sumur resapan air hujan dengan dinding pasangan batakolbata merah tanpa dipelester, dan diantara pasangan diberi celah lubang ©BSN 2017 15 dari 19 ymjun yepy uep ‘ueWy ‘SNI 8456:2017 paren su Fe oc oF in oe eg es ee yee 8 M ra Ay” \ Nd Lg — 40, {ae o> J 40 480 — 200010159 eA PVC OF DENAH 150 SALUMAN AR MLA APY BUS BETON J 359 ame TMB TAA PPR TANG PVC OA = TUIUP BETON BERTILANG 1 KONTROL SOOM /SARNCAN BSA NAM (ORO PRA ETON cin0s00 Mu DENN SAUNA | sovreoe — El iA POTONGAN A-A — F | 150 TTP ON eeRTXANG —PASBATA MERAH DPLESTER Meu TaN ‘0 —t BANTALAN DETAIL | LUBANG @20-30MM 120 St ae DETAIL II 420 Gambar B5 - Tipe Ill Sumur resapan air hujan dengan dinding buis beton ©BSN 2017 16 dari 19 (0 aWOY qng yMjUN yeNgIp 1u1 AepuRys Adod ‘JeUCISeN IsesiprepUeS LEPeG EIdID HH, 2 5 z 8 ynqun yepy uep ‘ueWHYNULEg PUELeSeIg Hep BURIeS ‘URYeUUTIEY ES*L0-16 ‘SNI8456:2017 SALA Am MUR OA AUS BETON J EN HL yon rae nicer os vl PA PC OF DENAH 1 SALURAN AR MUA DARI BUS BETON J ILO ML Tan TA pox asa mie oF TURP ETON SEATING "eo “uM SARIN ASA WANK pono seep tien pemeneeny eewipereny mowes BRAID AEH, > 5 i : FA BTN sem 20 Hj : sory aca : POTONGAN AA S98! 2 180 ; ru se sera i \ ASB Ne ORESER : t Sec wees | j WELLE. > LLL — = : i t f i i — Wo ° t aan: ! t 4 - } DETAIL | : 1:20 , DETAIL Il i 120 Gambar B6 - Tipe IV Sumur resapan air hujan dengan dinding buis beton porous ©BSN 2017 47 dari 19 ymjun yepp uep ‘ueW! ‘NI 8456:2017 sranarhujan alana Pasangandindingbatu kal, Pasanganbatu kosong 15/20 (tanpaadukanpergs) “Tanah dasar (© Parit dengan pasangan dinding batu kali Pasangandindingbata merah, teball bata, camp 1PC:5 Pse Pasarganbatu pecah 100-200 em (© Paritdengan pasangandindingbata merah Gambar B7 - Parit resapan air hujan ©BSN 2017 18 dari 19 .UeyIeISOWIOMIP mun yepH uep ‘ueWPInUUEY eUELeSeIg UEP EUEIeS ‘UeYEUINIAd CS+L0-16 SIUAAL 23IWOy1 Gg yNjUN yenqlp 1uI JepULYS Adod ‘JeUOISeN ISesipsepUeS Uepeg eIdI9 YEH, ‘SNI8456:2017 Bibliografi Prof.Dr.Ir. Sunjoto Dip.HE, DEA., 2014 “Teknik Drainase Pro-Air’. Bradja M.Das (1993), Mekanika tanah, prinsip-prinsip rekayasa geoteknik,jlid 1 M. Masduki Hardjosuprapto, Ir, (1990), Drainase perkotaan Sanyoto, Prof, DR, Ir, M.Sc., Sumur resapan air hujan. Louis Blendermann, Design of Plumbing and drainage systems, second edition. Paul wisner (1994), Urban Hydrology Manual Volume IV ©BSN 2017 19 dari 19 .UeyIeISOWIOMIP mun yepH uep ‘ueWPInUUEY eUELeSeIg UEP EUEIeS ‘UeYEUINIAd CS+L0-16 SIUAAL 23IWOy1 Gg yNjUN yenqlp 1uI JepULYS Adod ‘JeUOISeN ISesipsepUeS Uepeg eIdI9 YEH, “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S3 Perumahan, Sarana dan Prasarana Permukiman, dan tidak untuk Informasi pendukung terkait perumus standar 41) Komtek/ SubKomtek perumus SNI ‘SubKomite Teknis 91-01-S3 Perumahan dan Sarana Prasarana Permukiman 2) Susunan kenggotaan Komtek perumus SNI Ketua : Prof(R).Dr.lr.Arief Sabaruddin, CES. Wakil Ketua _: Ir. Arvi Argyantoro, MA Sekretaris —: IR. Sri Darwati, M.Sc Anggota —_: Dr.Mont. Kania Dewi, S.T., M.T Ir. Paulus Agus Susanto, M.T. Ir. Elly Yuliani, M-T. Ir. Hendra Susanto Susiani Susianti, S.T., M.T. Or.1r.Rumiati Roselina Tobing, M.T. Ir. Budi Sutjahjo MT Ir. Indra Djunaedi 3) Konseptor rancangan SNI Nama Instanst 3 1. Dadang Sobana ST, Pusat Litbang Perumahan dan Permukimand 2. Ir. Nurhasanah Sutjahjo, MM Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman Zi 3. Prof.Dr.Ir. Sunjoto Dip.HE, DEA. Universitas Gadjah Mada 4) Sekretariat pengelola Komtek perumus SNI Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mun yepH uep ‘ueWPInUUEY eUELeSeIg UEP EURIeS ‘UeYEUINIEd CS+L0-16 SIUAAL, 3IWOy] Gg yNjUN yenglp 1ul JepULYS Adod ‘JeUOISeN IsesipsepUES Uepeg BIdI9 YEH,

You might also like