You are on page 1of 7
LK 3.1 Menyusun Best Practices Rahajeng Putri Hawa 201800339160 Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Peserta didik Dalam Pembelajaran Lokasi Tingkat Sekolah: SMA Negeri 48 Jakarta Alamat: Jalan Pinang Ranti II No.1 RT.9/RW.1, Pinang Ranti, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, 13560 Lingkup Pendidikan ‘Sekolah Menengah Atas ‘Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Peserta didik dalam Menentukan Jarak dalam Ruang pada Materi Dimensi Tiga Penulis ‘Nama: Rahajeng Putri Hawa NIM: 201800339160 Tanggal PRAE1 Pertemuan 1: Senin, 29 Agustus 2022 Pukul 12.30 's.d 14.00 Pertemuan 2: Rabu, 31 Agustus 2022 Pulnul 12.30 s.d 14.00 PRAE2 Pertemuan 1: Rabu, 14 September 2022 Pukul 12.30 s.d 14.00 Pertemuan 2: Kamis, 15 September 2022 Pukul 07.00 s.d 08.30 Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktil ini. Kondisi apa yang menjadi latar belakang masalah? Materi jarak dalam ruang pada dimensi tiga merupakan salah satu materi ajar yang sulit untuk diajarkan dan dipahami oleh peserta didik. Bentuk yang tidak real membuat peserta didik kesulitan dalam memahami konsep terkait jarak dalam ruang. Pengalaman © mengajar = sebelumnya juga menunjukkan bahwa masih banyak peserta didik yang belum memahami konsep jarak dalam ruang, Hal ini diperkuat oleh data hasil penilaian harian dimensi tiga yang menunjukkan bahwa sebanyak 29 peserta didik atau 76,32% dari total 39 peserta didik masih memperoleh nilai dibawah KKM hanya 9 peserta didik atau 23,68% yang memperolah nilai di atas KKM. Kesulitan ini salah satunya karena peserta didik tidak bisa membayangkan bentuk real dari bangun ruang yang sedang dipelajari. Oleh karena itu, perlu diterapkan suatu solusi yang dapat membantu peserta didik dalam memahami konsep jarak dalam ruang baik melalui model pembelajaran ataupun media pembelajaran yang _inovatif. Permasalahan jarak dalam ruang yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari' ~— memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk dapat lebih mudah memahami konsep jarak dalam ruang. ‘Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan? Praktik ini penting dibagikan karena dapat dijadikan referensi oleh pihak lain untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran terkait materi dimensi tiga. Materi yang cenderung abstrak dan sulit ini bisa diajarkan dengan menggunakan model problem based learning yang dikombonasikan dengan LKPD dan media pembelajaran lain yang lebih inovatif sehingga peserta didik dapat lebih mudah memahami materi dimensi tiga terkait dengan konsep jarak dalam ruang. Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini? Peran dan tanggungjawab saya dalam kegiatan pembelajaran ini adalah sebagai pembuat rencana pelaksanaan agar rencana yang dibuat dapat disesuaikan dengan kondisi yang ada serta tujuan yang diharapkan yaitu meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematika peserta didik dalam menentukan jarak dalam ruang pada materi dimensi tiga. Selain itu, saya juga berperan sebagai pelaksana dalam kegiatan ini yaitu memberikan pembelajaran terkait materi dimensi tiga dengan menggunakan model problem based learning yang sudah direncanakan di awal. Kemudian, saya juga bertanggungjawab untuk —mengevaluasi proses pembelajaran dan hasil evaluasi yang sudah dilaksanakan untuk mengetahui apakah rencana yang dilakukan berjalan dengan efektif atau tidak efektif. Tantangan : Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat? ‘Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Ada beberapa hal yang menjadi tantangan dalam mencapai tujuan tersebut, diantaranya: 1. Materi yang abstrak dan sulit diajarkan membuat saya harus menyiapkan perangkat pembelajaran yang inovatif sehingga dapat digunakan dengan mudah oleh peserta didik untuk memahami konsep terkait jarak yang dipelajari. Salah satu perangkat yang disiapkan misalnya LKPD berbasis masalah yang dapat digunakan peserta_didik untuk membanta pemahaman Kkonsep mereka terkait materi jarak yang dipelajari 2. Guru harus meneari berbagai referensi terkait bahan ajar serta media pembelajaran yang dapat digunakan untuk mempelajari materi jarak dalam ruang misalnya seperti penggunaan media geogebra, penggunaan e-LPKD, dsb 3. Guru dan peserta didik belum terbiasa dengan proses pembelajaran menggunakan model problem based learning sehingga di awal penerapannya masih terdapat banyak kekurangan sehingga perlu dilakukan perbaikan pada pembelajaran berikutnya Siapa saja yang terlibat? Yang terlibat dalam hal ini adalah peserta didik yang merupakan aktor yang terlibat secara langsung dalam seluruh proses pembelajaran kemudian rekan sejawat guru matematika yang merupakan rekan diskusi dalam menyusun ‘encana praktik baik ini serta membantu memberikan saran untuk mengatasi tantangan yang ada selama proses pelaksanaan praktik baik ini. ‘Aksi : Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini ‘Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut, strategi apa yang digunakan dan bagaimana prosesnya? Langkah-langkah yang —dilakukan untuk. melaksanakan praktik baik serta_mengatasi tantangan yang ada antara lain adalah 1. Memahami terlebih dahulu terkait model pembelajaran yang akan digunakan serta sintaks yang ada dalam model pembelajaran tersebut. Dimana dalam pelaksanaan praktik baik ini model pembelajaran yang digunakan adalah model problem based learning 2. Menyusun perangkat pembelajaran yang akan digunakan serta dikaitkan dengan model problem based learning (bahan ajar, LKPD, media pembelajaran yang dibuat harus diawali dengan sutau permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari) 3. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model problem based learning yang terdiri dari 5 sintaks yaitu orientasi peserta didik pada masalah, mengorganisasikan peserta didik untuk —belajar,membimbing __penyelidikan individu/kelompok, — mengembangkan dan menyajikan hasil karya serta menganalisis dan mengevalusi 4, Melakukan evaluasi dan refleksi dari proses pembelajaran yang telah dilaksanakan serta membuat rencana tindak lanjut_untuk proses pembelajaran berikutnya agar berjalan lebih optimal 5. Melakukan refleksi dan diskusi dengan rekan sejawat terkait rencana praktik baik dan rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan Siapa saja yang terlibat? Banyak pihak yang terlibat dalam pelaksanaan aksi ini, antara lain: 1, Diri sendiri sebagai aktor utama dan pelaksana dalam seluruh proses pembelajaran sampai proses evaluasi 2. Seluruh peserta didik kelas XII MIPA 4 yang mengikuti pelaksanaan aksi dengan penerapan model problen based learning untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematis dalam materi jarak dalam ruang 3. Tim IT sekolah yang membantu seluruh proses perekaman proses pembelajaran 4. Rekan sejawat yang menjadi rekan diskusi serta memberikan saran dalam pelaksanaan aksi Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini? Hal utama diperlukan adalah pemahaman guru terkait model pembelajaran problem based learning yang akan digunakan. Karena apabila guru belum memahami bagaimana model pembelajaran problem based learning maka akan kesulitan dalam menerapkannya dalam proses pembelajaran schingga tujuan yang diharapkan tidak dapat tercapai dengan optimal. Selain itu sumber daya seperti rekan sejawat, peserta didik, TIM IT juga diperlukan untuk menjalankan praktik baik pelaksanaan pembelajaran menggunakan model problem based learning. Kondisi kelas serta pencahayaan yang baik juga diperlukan dalam menjalankan praktik baik ini, karena jika kondisi kelas bersih dan nyaman maka akan membuat kegiatan pembelajaran menjadi lebih optimal. Refleksi Hasil dan dampak | Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah Bagaimana dampak dari aksi | yang dilakukan? dari Langkah-langkah yang |Dampak dari langkah-langkah aksi yang telah dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa dilaksanakan adalah dalam proses pembelajaran peserta didik menjadi lebih aktif dalam mengikuti setiap kegiatan yang dilaksanakan, mulai dari diskusi hingga presentasi hasil. Dimana hal ini ditunjukkan bahwa dalam pembelajaran siklus 2 nilai sikap yang diperoleh peserta didik minimal sudah dalam kategori pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut Baik. Selain itu, hasil belajar yang diperoleh juga mengalami peningkatan dari setiap pertemuannya dimana pada pertemuan kedua di siklus 2 diperoleh bahwa 95% dari total 37 peserta didik sudah mendapatkan nilai di atas KKM. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan model problem based learning berbasis LKPD membuat peserta didik menjadi lebih mudah dalam memahami konsep matematika dalam menentukan jarak dalam bangun ruang dan membuat proses pembelajaran menjadi lebih aktif, Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? ‘Mengapa? Hasil dari pelaksanaan aksi ini sudah cukup efektif karena suasana belajar di kelas sudah jauh lebih aktif dari sebelumnya dan peserta didik juga sudah menujukkan motivasi belajar yang lebih baik serta hasil belajar yang diperoleh peserta didik juga mengalami peningkatan dari setiap pertemuannya. Adapun peningkatan hasil belajar peserta didik dijabarkan sebagai berikut: 1. Prasiklus Perolehan nilai pengetahuan pada materi jarak dalam ruang pada pembelajaran _sebelum menggunakan’ model problem based learning diperoleh sebagai berikut: Mencapai KKM : 23,68% Tidak Mencapai KKM : 76,32% 2. Siklus 1 Perolehan nilai yang diperoleh pada pembelajaran siklus 1 adalah sebagai berikut: Pengetahuan Pertemuan 1 Mencapai KKM : 85% Tidak Mencapai KKM : 15% Keterampilan Pertemuan 1 Sangat Terampil : 71,43% Cukup Terampil : 28,57% Sikap Pertemuan 1 Sangat Baik : 37,14% Baik : 54,29% Cukup : 8,57% Pengetahuan Pertemuan 2 Mencapai KKM : 32% Tidak Mencapai KKM : 68% Keterampilan Pertemuan 2 Sangat Terampil : 37,84% Cukup Terampil : 62,16% Sikap Pertemuan 2 Sangat Baik : 40,54% Baik : 51,35% Cukup : 8,11% 3. Siklus 2 Perolehan nilai yang diperoleh pada pembelajaran siklus 2 adalah sebagai berikut: Pengetahuan Pertemuan 1 Mencapai KKM : 94,1% ‘Tidak Mencapai KKM : 5,9% Keterampilan Pertemuan 1 Sangat Terampil : 23,53% ‘Terampil :73,53% Cukup Terampil : 2,94% Sikap Pertemuan 1 Sangat Baik : 41,18% Baik : 58,82% Pengetahuan Pertemuan 2 Mencapai KKM : 95% Tidak Mencapai KKM : 5% Keterampilan Pertemuan 2 Sangat Terampil : 21,62% ‘Terampil : 72,97% Cukup Terampil : 5,41% Sikap Pertemuan 2 Sangat Baik : 43,24% Baik : 56,76% Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan? Respon dari peserta didik terhadap _ proses pembelajaran yang dilaksanakan sangat baik. Peserta didik menjadi lebih antusias dan bersemangat dalam proses pembelajaran seperti pada kegiatan diskusi dalam menyelesaikan LKPD yang diberikan. Selain itu, peserta didik juga lebih sering bertanya apakah kegiatan pembelajaran —_selanjutnya akan menggunakan model pembelajaran dengan diskusi atau tidak. Sedangkan menurut rekan sejawat, pelaksanaan pembelajaran menggunakan model problem based learning menjadi salah satu alternatif yang baik digunakan dalam —_ pembelajaran matematika. Karena dengan menggunakan model problem based learning, kegiatan pembelajaran matematika menjadi lebih aktif dan menyenangkan. Proses penyampaian materi juga menjadi lebih efektif karena dikaitkan dengan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Dukungan dari peserta didik serta rekan sejawat menjadi faktor dalam keberhasilan pelaksanaan praktik baik ini. Apabila peserta didik tidak terlibat aktif dalam proses pembelajaran, maka penerapan model problem based learning dalam pembelajaran tidak “akan berhasil dilaksanakan. Selain itu penggunaan perangkat pembelajaran yang sesuai juga menjadi faktor keberhasilan dalam pelaksanaan praktik bail ini Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut? Pembelajaran dari keseluruhan proses praktik baik tersebut adalah guru mempunyai pengalaman baru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inovatif. Guru tidak lagi terpaku memberikan pembelajaran dengan model konvensional melainkan guru dapat menerapkan model pembelajaran inovatif seperti problem based learning yang dapat diterapkan dalam kegiatan pembelajaran sehingga proses pembelajaran yang dilaksanakan menjadi lebih aktif dan menyenangkan. Selain itu, penggunaan bahan ajar, media pembelajaran serta LKPD yang inovatif juga menjadi inovasi baru yang dapat diterapkan untuk pembelajaran berikutnya.

You might also like