Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan nikmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan Makalah Produk Pengolahan Bahan Singkong dengan tepat waktu.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada dosen pembimbing kami yang selalu
memberikan dukungan dan bimbingannya kepada kami.
Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk memenuhi tugas Pascapanen dan
Pengolahan Bahan Pangan. Tak hanya itu kami juga berharap makalah ini bisa
bermanfaat untuk penulis dan bagi banyak orang. kami juga menyadari dalam
penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, maka dari itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari saudara/saudari untuk kesempurnaan makalah
ini.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah kami dapat memberikan informasi
dan ilmu yang bermanfaat bagi kita semua. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada para pembaca yang telah membaca makalah ini hingga akhir.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
serat makanan, vitamin B1, C, mineral (Fe, F, Ca), dan zat non gizi, air. Selain itu,
umbi singkong mengandung senyawa non gizi tanin (Soenarso, 2004).
Tingkat persediaan singkong dapat dipengaruhi oleh faktor alam (iklim),
waktu panen, harga di tingkat petani,serta dipengaruhi oleh kebijakan-kebijakan
yang diterapkan oleh Pemerintah Kabupaten Jember. Kebijakan-kebijakan yang
diterapkan oleh pemerintah bersifat operasional yang dimana bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pada tahun 2011 produksi tanaman
singkong di Indonesia mencapai 24.044.025 ton, sedangkan pada tahun 2012
tanaman singkong meningkat menjadi 24.177.327 ton (BPS Indonesia, 2012).
Selain umbinya yang di manfaatklan, masyarakat Indonesia juga biasanya
memanfaatkan seluruh bagian dari tanaman ini, mulai dari batang, daun, serta
kulitnya. Semakin tinggi jumlah produksi singkong, maka semakin tinggi pula klit
yang dihasilkannya.
1.3 Tujuan
Mengetahui bagaimana cara dalam mengelolah bahan singkong.
Mengetahui produk apa saja yang dapat dihasilkan dari pengolahan bahan
singkong.
Mengetahui cara mengelolah singkong menjadi tepung tapioka dan
brownies singkong.
1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat diambil yaitu, membantu pembaca agar dapat mengetahui
kandungan-kandungan apa saja yang terdapat pada tanaman singkong, serta
membantu pembaca untuk mengetahui produk-produk apa saja yang dapat
dihasilkan dari olahan singkong. Kita juga dapat menjadikan ini sebagai acuan
2
untuk sosialisasi ke masyarakat bahwa singkong dapat dimanfaatkan sebagai salah
satu produk olahan makanan. Dapat mengetahui cara pengolahan singkong
menjadi tepung tapioka dan brownies singkong.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
merupakan tanaman daerah tropis yang mempunyai daya adaptasi yang terbilang
cukup tinggi baik terhadap iklim yang kurang baik maupun jenis lahan yang
kurang subur. Tanaman ini dapat tumbuh pada segala jenis tanah terutama
Latosol, Alluvial, dan Podsolik serta memerlukan curah hujan tahunan
optimum 760 sampai 1.500mm.
5
Bahan : Bahan yang digunakan ini adalah tepung tapioka yang
berasal dari ubi kayu dari 3 varietas yaitu varietas Mango, Genjah
Santen dan Mentik Urang, garam dan air bersih.
Teknik/Metode Pengolahan Tepung Tapioka
Proses pembuatan tepung tapioka secara umum terdiri atas pengupasan
kulit, pencucian, pemarutan, pemerasan atau ekstraksi, pengendapan,
penggilingan atau penepungan. Namun demikian Menurut Lingga
(1993),
6
BAB III
PEMBAHASAN
7
1 Energi 362 kkal
2 Protein 0,5 g
3 Lemak 0,3 g
4 Karbohidrat 86,9 g
5 Kalsium (Ca) 0 mg
6 Besi (Fe) 0 mg
7 Fosfor (P) 0 mg
8 Vitamin A 0 mg
9 Vitamin B1 0 mg
10 Vitamin C 0 mg
11 Air 12 g
Sumber : Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi DIY, 2012
Tepung tapioka dibuat dari hasil penggilingan ubi kayu yang dibuang
ampasnya. Ubi kayu tergolong polisakarida yang mengandung pati dengan
kandungan amilopektin yang tinggi tetapi lebih rendah daripada ketan yaitu
amilopektin 83% dan amilosa 17%, sedangkan buah-buahan termasuk
polisakarida yang mengandungselulosadanpektin. Tepung tapioca banyak
mengandung nutrisi yang digunakan untuk pertumbuhan kapang diantara nya
karbohidrat, dalam bentuk amilum dan glukosa. Karbohidrat merupakan sumber
energi dan karbon yang digunakan untuk pertumbuhan kapang (Pudjiadi, 1994).
Energi yang dibutuhkan kapang diperoleh melalui proses respirasi. Karbohidrat
yang digunakan dalam proses respirasi berupa glukosa. Proses respirasi
memerlukan enzim yang digunakan untuk mempercepat reaksi (Pudjiadi: Sadikin,
2002).
8
Tahap kedua yaitu pengambilan pati dengan penambahan air, termasuk
juga dalam perlakuan ini pengendapan dan pencucian.
Tahap ketiga yaitu pembuangan/penghilangan air, di tahap ini peran nya
dimana untuk membantu kegiatan ini bisa dilakukan dengan pengeringan
melalui panas dan pemusingan.
Tahap terakhir adalah melakukan penepungan agar diperoleh tepung
yang dikehendaki. Termasuk dalam urusan ini penghancuran dan
beberapa pekerjaan lainnya.
9
diatas yang dimaksud brownies adalah sejenis kue yang termasuk kelompok cake
yang berwarna coklat kehitaman dengan tekstur sedikit lebih keras dari pada cake.
Teknik yang digunakan dalam mengelolah brownies singkong adalah teknik fisik :
mixing; roasting; steaming; emulsifier
10
Pengadukan merupakan suatu proses pencampuran bahan sehingga semua bahan
tercampur rata, telur gula, vanili, ovalet, dan backing powder dikocok sehingga
gula larut, gunakan kecepatan mixer no.1, jaga agar telur tidak sampai naik dan
kental karena akan membuat tekstur brownies seperti cake.
e. Penambahan bahan tambahan
Penambahan bahan disini yaitu minyak dan coklat bubuk ditambahkan, kemudian
dimixer dengan kecepatan rendah. Setelah itu singkong ditambahkan dengan
konsentrasi yaitu singkong 10%, singkong 20%, dan singkong 30%.
f. Adonan dituang ke dalam cetakan
Adonan yang sudah tercampur rata dituang ke dalam cetakan yang telah diolesi
dengan margarin dan ditaburi tepung terigu.
g. Pengukusan
Adonan yang sudah dituang ke dalam cetakan kemudian dikukus ±30 menit
h. Pendinginan dan pemotongan
Setelah dikelurkan dari dandang, tunggu sampai agak dingin kemudian brownies
dilepaskan dari cetakan lalu dipotong sesuai selera.
11
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan pada makalah yang kami susun, dapat disimpulkan bahwa kita
dapat mengetahui singkong merupakan salah satu makanan produk yang ada di
Indonesia penghasil energi setelah padi dan jagung. Kita juga dapat mengetahui
apa apa saja yang terkandung dalam singkong diantaranya yaitu Kalori, Protein,
Lemak, Karbohidrat, Kalsium, Fosfor (P), Besi, Vitamin C, Vitamin B1 dan Air.
Singkong memiliki sangat banyak manfaat yang dapat kita olah menjadi beberapa
olahan pangan seperti tepung tapioka dan brownies singkong. Serta kita dapat
mengetahui beberapa hal teknik/metode pengolahan yang digunakan dalam
pengolahan bahan singkong menjadi tepung tapioka dan brownies singkong.
Pastinya singkong dapat kita manfaatkan dalam meningkatkan ekonomi
masyarakat dengan cara dijual.
12
DAFTAR PUSTAKA
Arnida Mustafa. (2015). Analisis Proses Pembuatan Pati Ubi Kayu (Tapioka)
Berbasis Neraca Massa. Jurnal Agrointek, 9(2), 127-133.
Ulpa Jayanti, Dasir & Idealistuti. (2017). Kajian Penggunaan Tepung Tapioka dari
Berbagai Varietas Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz.) dan Jenis Ikan
Terhadap Sifat Sensoris Pempek. Jurnal Edible, 6(1), 59-62.
Siti Aimah, Nawal Ika Susanti & Lely Ana Ferawati Ekaningsih. (2020).
Pengolahan Singkong Menjadi Brownies Untuk Meningkatkan Nilai Jual
Singkong di Desa Tegalharjo Kecamatan Glenmore Kabupaten
Banyuwangi. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(1), 82-93.
Yusya Abubakar, Ashabul Anhar, Ahmad Humam Hamid, Aswin Nasution, Rusdi
Faizin, Yuliatul Muslimah, Akhmad Baihaqi, Bagio, Zulkarnain, T. Saiful
Bahri, Iwandikasyah Putra. (2021). Peningkatan Produksi Bahan Pangan
Singkong dengan Memanfaatkan Lahan Gambut di Gampong Kuala Baro,
Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya. Communnity
Development Journal, 2(3), 829-834.
13
Kontribusi Anggota Kelompok 2
14