A
elie
Muslim
Muhammad Nashiruddin,
Aer
@‘esol 252
KITAB ADAB
Bab: Ucapan Rasulullah: ‘Berilah Nama Sama Dengan Namaku
Dan Jangan Memberi Julukan Sama dengan Julukanku
BES JS it 05 Goo
& Le bat,
fe by Le in 305 OB A
Oar.
WSS Yy pale Ns
1403- Dari Anas RA, dia berkata, “Ada seseorang yang memanggil
seorang lelaki di Baqi’, ‘Hai Abu Qasim!’ maka Rasulullah SAW
langsung berpaling kepada orang yang memanggil itu. Lalu orang
tersebut segera berkata, “Ya Rasulullah, saya tidak bermaksud
memanggil engkau. Sebenarnya yang saya panggil itu adalah si fulan.”
Kemudian Rasulullah pun berkata, “Berilah nama dengan namaku,
{tapi jangan memberi julukan dengan julukanku!” {Muslim 6/169}
Bab: Memberi Nama “Muhammad”
Ee Jo a Ob Lge Bt Co) Bae fy Ue -1tt
ae 2 ats BE
“Pd JLB ne old
NB atts hs
Mukhtashar Shahib Muslim —Ve
ah Le ai S05
tring SS if of
1404- Dari Jabir bin Abdullah RA, dia berkata, “Pada suatu ketika,
sescorang di antara kami ada yang mempunyai anak. Lalu ia memberinya
nama Muhammad. Tetapi, orang-orang berkata kepadanya, ‘Kami tidak
akan membiarkanmu memberi nama dengan nama Rasulullah SAW.”
Kemudian, orang tersebut pergi menggendong anaknya di atas
punggung untuk menemui Rasulullah SAW.
Sesampainya di hadapan beliau, ia pun berkata, “Ya Rasulullah,
anak saya telah lahir. Lalu saya memberinya nama Muhammad. Tetapi,
masyarakat sekitar saya berkata, ‘Kami tidak akan membiarkanmu untuk
memberi nama dengan nama Rasulullah SAW.”
Rasulullah menjawab, “Sebenarnya kalian boleh memberikan nama
dengan nama seperti namaku. Tetapi, janganlah kalian memberinya
julukan dengan julukanku, Karena aku adalah Qasim {orang yang
‘membagi} dan aku akan membogi di antara kalian.” {Muslim 6/169}
Bab: Nama Yang Paling Disukai Allah Adalah “Abdullah” dan
“Abdurrahman”
br be 525, 08
(avs)
1405- Dari Ibnu Umar RA, dia berkata, “Rasulullah SAW telah bersabda,
‘Sesungguhnya nama yang paling disukai Allah adalah Abdullah dan
Abdurrahman.”” {Muslim 6/196}
~ Mukhtashar Shahih MastinBab: Memberi Nama Bayi Abdurrahman
ao Lie
{vale}
1406- Dari Jabir bin Abdullah RA, dia berkata, “Suatu ketika ada salah
seorang di antara kami yang mempunyai bayi lelaki dan diberi nama
Qasim. Lalu kami pun berkata, ‘Kami tidak akan memberikan julukan
kepadamu Abu Qasim dan kami tidak senang dengan nama anaknya itu.”
Kemudian orang tersebut membawa bayinya kepada Rasulullah
seraya menceritakan kepada beliau tentang apa yang telah dialaminya.
Maka Rasulullah berkata, “Berilah anakmu nama Abdurrakmant
{Muslim 6/171}
Bab: Memberi Nama Bayi “Abdullah” dan Mengusap serta
Mendoakannya
Mukhtashar Shabih Muslim —CUS fe Se BN AG ot Si ate OL ale oy
Set te 28 ook baby ot poof oh ate BE a eo ae
5 iS hn aul, oh, oy de an 5 ad
ASE 0 Gee 6s ale Bn Le
1407- Dari Urwah bin Zubair dan Fatimah binti Mundzir bin Zubair
bahwasanya kedua orang tersebut berkata, “Pada suatu ketika Asma’
binti Abu Bakar keluar untuk berhijrah. Kebetulan saat itu ia sedang
mengandung Abdullah bin Zubair. Sesampainya di Quba’ ia pun
melahirkan bayinya di sana.
Setelah melahirkan, ia pun pergi menemui Rasulullah SAW agar
beliau berkenan mentahnik bayi lelakinya itu.
Lalu beliau mengambil bayi tersebut dan meletakkannya dalam
pangkuan beliau. Setelah itu, beliau meminta kurma.
Aisyah berkata, “Kami harus mencarinya beberapa saat sebelum
akhirnya kami temukan.”
Tak lama kemudian Rasulullah mulai mengunyah kurma itu dan
meludahkannya ke dalam mulut si bayi, hingga yang pertama-tama
masuk ke dalam perutnya adalah ludah beliau.
Selanjutnya, Aisyah berkata, “Kemudian Rasulullah mengusap,
mendoakan, dan memberinya nama Abdullah.”
Ketika berumur tujuh atau delapan tahun, anak lelaki itu datang
untuk berbait kepada Rasulullah SAW.
Ayah anak tersebutlah, yaitu Zubair, yang telah menganjurkannya
seperti itu. Rasulullah SAW tersenyum bangga saat melihat anak itu
datang menghadap beliau untuk berbai’at, maka kemudian beliau
membaiatnya. (Muslim 6/175}
tovern ¢} i{ove-we/ v}
1408- Dari Anas bin Malik RA, dia berkata, “Pada suatu hari, anak lelaki
‘Abu Thalhah sedang menderita sakit. Ketika ia sedang keluar rumah,
ternyata anak lelakinya itu telah meninggal dunia.
Saat Kembali ke rumah, Abu Thalhah bertanya kepada istrinya,
“Bagaimana keadaan anak itu?”
Ummu Sulaim, isteri Abu Thalhah menjawab, “Sekarang ia lebih
tenang dari sebeluminya.”
Kemudian, seperti biasa, Ummu Sulaim menghidangkan makan
malam untuk suaminya, Abu Thalhah. Usai makan malam, keduanya
tidur dan melakukan hubungan suami isteri.
Tak lama kemudian, Ummu Sulaim mulai menceritakan keadaan
anaknya yang sebenarnya.
Keesokan harinya, Abu Thalhah datang kepada Rasulullah seraya
menceritakan hal itu. Lalu Rasulullah pun bertanya kepadanya, “Apakah
kalian menjadi pengganti semalam?”
‘Abu Thathah menjawab, “Ya.”
Lalu Rasulullah SAW berdoa, “Ya Allah, mudah-mudahan Engkau
memberkati mereka berdua!”
Ketika Ummu Sulaim melahirkan seorang anak, Abu Thalhah pun
berkata kepada saya, “Bawalah anak ini ke hadapan Rasulullah SAW!”
Mukhtashar Shabih Mustim —Maka anak itu saya bawa ke hadapan Rasulullah dengan beberapa
buah kurma, Lalu beliau ambil anak itu sambil bertanya, “Adakah
sesuatu yang dibawa bersamanya?”
Para sahabat menjawab, “Ya. Ini ada beberapa buah kurma.”
Rasulullah mengambil kurma itu dan langsung mengunyahnya.
Setelah itu, beliau ambil kurma yang dikunyahnya itu dari mulutnya dan
memasukkannya ke dalam mulut bayi tersebut. Beliau mentahnik bayi itu
dengan kurma seraya memberi nama Abdullah. {Muslim 6/174-175}
Bab: Memberi Nama Para Nabi dan Orang-orang Shalih
“yc ae
dG ce oo) x
ars (os cot G}
Bb tds Bess
1409- Dari Al Mughirah bin Syu’bah RA, dia berkata, “Ketika saya
datang ke Najran, orang-orang di sana bertanya kepada saya, ‘Kalian
membaca {Hai saudara perempuan Harun}, padahal Musa hidup sebelum
Isa yang terpaut beberapa tahun.”
Setelah itu, saya pun pergi menghadap Rasulullah dan bertanya
kepada beliau tentang hal itu. Lalu beliau menjawab, “Mereka telah
‘memberi nama fanak-anak mereka} dengan nama nabi-nabi mereka dan
orang-orang shalih sebelum mereka.” {Muslim 6/171}
Bab: Memberi Nama Bayi “Ibrahim”
— Mukhtashar Shahih Muslim1410- Dari Abu Musa RA, dia berkata, “Suatu Ketika, saya mempunyai
seorang bayi lelaki. Setelah itu, saya pergi menemui Rasulullah SAW dan
beliau memberinya nama Ibrahim serta mentahniknya dengan kurma.”
{Muslim 6/175}
Bab: Memberi Nama Bayi “Al Mundzir”
eiwas ie
a5 eh els Ss YE cd O05
fv Gi :
1411- Dari Sahal bin Sa’ad, dia berkata, “Ketika baru dilahirkan, Al
Mundzir bin Abu Usaid RA pernah dibawa ke hadapan Rasulullah SAW.
Lalu beliau meletakkannya di pangkuan beliau, sedangkan Abu Usaid
duduk di samping beliau.
Tampaknya perhatian Rasulullah SAW tercurah penuh kepada
sesuatu yang berada di hadapannya. Kemudian Abu Usaid menyuruh
seorang sahabat untuk mengangkat anaknya dari atas paha Rasulullah
SAW dan memindahkannya,
Ketika tersadar, Rasulullah SAW bertanya, ‘Mana bayi itu?”
Abu Usaid menjawab, ‘Kami telah memindahkannya dari atas paha
engkau, ya Rasulullah?”
Rasulullah SAW bertanya,
‘iapa nama bayi itu?”
Mukhtashar Shabih Muslin — [151]Abu Usaid menjawab, ‘Fulan ya Rasulullah.”
Rasulullah SAW berkata, ‘Jangan beri nama itu. Tetapi berilah
nama Al Mundzir!"
Dengan demikian, Rasulullah telah memberinya nama Al Mundzit
pada hari itu.” {Muslim 6/176}
Bab: Mengganti Nama Dengan Nama Yang Lebih Indah
in ge
i OE eae
(vy gh
1412- Dari Ibnu Umar RA, bahwasanya putri Umar RA semula bernama
‘Ashiyah {yang durhaka}. Setelah itu, Rasulullah pun menggantinya
dengan nama Jamilah {yang cantik}. {Muslim 6/173}
Bab: Barrah Diganti dengan Nama Juwairiyah
1413- Dari Ibnu Abbas RA, dia berkata, “Pada awalnya Juwairial
bernama Barrah. Setelah itu, Rasulullah pun mengganti namanya
menjadi Juwairiah. Selain itu, Rasulullah SAW tidak suka orang
‘mengatakan, ‘Rasulullah keluar dari sisi Barrah,”” {Muslim 6/173}
— Mabbtachar Shahjh MusiBab: Barrah Diganti dengan Nama Zainab
{ove-wrls 35
1414- Dari Muhammad bin Amr bin Atha’, dia berkata, “Dulu saya
memberi nama anak perempuan saya Barrah. Kemudian Zainab binti Abu
Salama berkata kepada saya, ‘Sesungguhnya Rasulullah SAW telah
melarang pemberian nama itu. Dulu nama saya adalah Barrah. Kemudian
Rasulullah SAW bersabda, ‘Janganlah kalian menganggap bersih diri
kalicn, karena Allah lebih tahu abli kebaikan di antara kalian.?
Ketika para sahabat bertanya, “Nama apa yang sebaiknya kami
berikan kepadanya?”
Rasulullah SAW langsung menjawab, “Berilah nama Zainab!”
{Muslim 6/173-174}
Bal
Anggur Disebut ‘Karm’ (Orang Yang Mulia}
bee eter
Bi Le 5 J 208 te Gey EA te 110
pth oo 5h
{ewe
1415- Dari Abu Hurairah RA, dia berkata, “Rasulullah SAW telah
bersabda, ‘Janganlah ada seseorang di antara kalian yang mengatakan
Mukhtashar Shabih Muslim — [153]karm untuk anggur. Karena ‘karm’ itu adalah seorang lelaki muslim.”"™°
{Mustim 7/46}
she a Le (ih Of ote oy BS ol sy be NN
fervve} ALady Cah 5S exis, Yy 26 pies
1416- Dari Wail bin Hajar RA, bahwasanya Rasulullah SAW berkata,
“Janganlah mengatakan ‘karm’! Akan tetapi, katakanlah ‘al ‘inab’
fanggur} dan al hablah {pohon anggur}.” (Muslim 7/46}
Bab: Larangan Memberi Nama: Aflah, Rabah, Yasar, dan N:
$ALE VEY
fame iey SUR
owing
1417- Dari Samurah bin Jundab RA, dia berkata, “Rasulullah SAW telah
‘melarang kami untuk memberi nama budak kami dengan empat nama;
Aflah, Rabah, Yasar, dan Nafi’.” (Muslim 6/172)
® Sebab larangan tersebut adalah Karena orang Arab jahilian menyebut anggur itu dengan
sebutan harm dengan dalih bahwa orang yang meminumnya akan menjadi orang mulia,
Namun setelah khamar diharamkan, maka mereke pun dilarang untuk menyebut nama
tersebut, sebagai penghinaan terhadap khamer.
[154] — MebhacbarShahih MuseS56 oh TO
fers ode O45 58 ahh ZA
1418- Dari Samurah bin Jundab RA, dia berkata, “Rasulullah SAW telah
bersabda, ‘Ada empat ucapan yang paling disukai Allah Subhanalu wa
Ta‘ala: Subhanallah, wal Hamdulillah, wa laa ilaaha illallahu,
wallahu akbar, Tidak berdosa bagimu dengan yang mana kamu
memulai.
Selain itu, janganlah kamu memberi nama anakmu dengan nama:
yasar fmudah}, rabah untung}, najih {berhasil}, atau aflah
fberuntung}.
Karena, jika kamu bertanya, “Apakah memang demikian
freadaanmu sesuai dengan namamu} dan ternyata tidak seperti itu, maka
ia akan menjawab, “Tidak.”
Sebenarnya, kalimat yang saya dengar hanya empat dan tidak
lebih." {Muslim 6/172}
Bab: Keringanan Dalam Memberi Nama
5 oly &,
BIS 5 Cas ee
2 Saya berpendapat, “Imam Ahmad juga meriwayatkannya (5/11) melalui jlur lain dari
Samrah dari Rasullleh bahwasanya beliau bersabda, “Apabila aku mengatakan sebuah hadits
epadarru, maka janganlah kamu menambahnya!" Lalu beliau bersabds, ‘Ada empat ueapan
yang termasuk dalam eapan yang baik dan keempatnya berasal dari Al Qur'an, serta kamu
Tidak berdosa dari mana saja memulainya, yaitu: Subhanallah,.. cerdapat dalam kitab Al-
Ahaadits Shahibah v0: 341
Riwayat ini menunjukkan bahwa ucapannya pada akhir hadits, “Sebenaenya kalimat yang
saya dengar hanya empat dan tidak lebih” itu marf" kepada Nabi Muhammad dan bukan
‘ucapan perawi, sebagaimana yang diduga selama ini oleh pengomentar hadistshabih Muslim,
Mukhtashar Shahih Muslim — [155]Qing) SF
1419- Dari Jabir bin Abdullah RA, dia berkata, “Rasulullah SAW hendak
melarang memberi nama Ya’la, Barakah, Aflah, Nafi? dan lain
sebagainya,
Setelah itu, saya melihat beliau diam tentang hal itu dan tidak
mengucapkan sepatah kata pun.
‘Tak berapa lama kemudian, Rasulullah SAW meninggal dunia dan
tidak sempat untuk melarang hal itu.
Kemudian Umar bin Khaththab hendak melarang hal itu, tetapi
akhimya ia tinggalkan.” {Muslim 6/172}
Bab: Pemberian Nama Hamba, Sahaya, dan Tuan
ested (ye Y
1420- Dari Abu Hurairah RA, dia berkata, “Rasulullah SAW telah
bersabda, ‘Janganlah ada seseorang di antara kalian yang berkata,
‘Berilah tuanmu minum! Berilah tuanmu makanan! Bersihkantah
tuanmu!
Selain itu, janganlah ada seseorang di antara kalian yang berkata,
‘Rabbil, tetapi katakanlah, ‘Sayyidi dan Maulaya!.
Janganlah ada seseorang di antara kalian yang berkata, ‘Abdi,
ammatil’ Tetapi, ucapkanlah, ‘Fataya, Fatati, dan Ghulami?? (Mus
ATS
= Mabbtosser Sohit MestBab: Memberi Julukan Anak Kecil
face
vt at
1421- Dari Anas bin Malik RA, dia berkata, “Rasulullah SAW adalah
manusia yang paling baik akhlaknya, Sementara itu, saya mempunyai
saudara lelaki yang bernama Abu Umair.
Perawi hadi
‘Kala itu ia masih disapi
Biasanya, apabila Rasulullah SAW datang dan melihatnya, maka
beliau akan bertanya, “Hai Abu Umair, bagaimana kabarnya si nughair
fburung pipit}?”
‘Abu Umair memang senang bermain dengan burung tersebut.
{Muslim 6/176-177},
mengatakan, “Saya mengira, Anas juga berkata,
Bab: Ucapan Seseorang Kepada Orang Lain: Hai Anakku
1422- Dari Al Mughirah bin Syu’bah RA, dia berkata, “Tidak ada
seorang pun bertanya kepada Rasulullah SAW tentang Dajjal lebih
Mukhtashar Shahih Muslim —banyak daripada pertanyaan saya kepada beliau dalam pertanyaan yang
sama.”
Kemudian beliau berkata kepada saya, “Hai anakku, apa yang
membuatmu berpayah-payah memikirkannya? Sesungguhnya Dayjal itu
tidak akan membahayakanmu.”
Al Mughirah berkata, “Orang-orang menduga bahwasanya Dajjal
itu akan membawa bengawan-bengawan air dan gunung-gunung roti.”
Rasulullah SAW berkata, “Allah Maha Mampu melakukan hal
yang lebih besar dari itu.” {Muslim 6/177}
Bab: Nama yang Paling Hina di Sisi Allah Adalah Malikul Amlak
oveng go 0G aalie Ae fle ue yy
1423- Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW belaiu bersabda, “Nama
yang paling hina di sisi Allah adalah malikul amlaak fraja di atas raja}.”
Dalam suatu riwayat dikatakan, “Tidak ada raja sel Allah.”
Sufyan, yaitu Ibnu Uyainah, berkata, “Nama yang seperti itu adalah
‘Syahan syah.”
Ahmad bin Hambal berkata, “Saya pernah bertanya kepada Abu
‘Amr tentang arti Akhna’.” Lalu ia menjawab, “Akhna adalah sama
dengan audha {lebih rendah}.” (Muslim 6/174}
kheabar Shabih MusterBab: Kewajiban Seorang Muslim Terhadap Muslim Yang Lain
Ttu Ada Lima
1424- Dari Abu Hurairah RA, dia berkata, “Rasulullah SAW telah
bersabda, ‘Ada lima kewajiban yang harus dilakukan seorang muslim
terhadap saudaranya yang muslim; menjawab salam, mendoakan orang
yang bersin, memenuhi undangan, menjenguk orang sakit, dan
‘mengantarkan jenazah.”” {Muslim 7/3}
Bass be iy,
1425- Dari Abu Hurairah RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda,
“Kewajiban seorang muslim terhadap saudaranya yang muslim itu ada
enam”
Seorang sahabat bertanya, “Apakah keenam hal tersebut ya
Rasulullah?”
Rasulullah SAW menjawab, “‘Apabila kamu bertemu, maka
ucapkanlah salam kepadanya; apabila ia mengundangmu, maka
penuhilah undangannya itu; apabila ia minta nasihat, maka nasihatilah
ia; apabila ia bersin, lalu ia mengucapkan ‘Alhamdulilah’, maka
jawablah dengan wcapan ‘Yarhamkunullah’; apabila ia sakit, maka
jenguklah; dan apabila ia meninggal dunia, maka antarkanlah!”
{Muslim 7/3}
fri 9) 86 OU Ny BMS Caf a AES
MukhtasharShahih Muslim — [159]Bab: Larangan Duduk-duduk Di Jalan dan Memberikan Hak
Jalan
a Sih ob 2 iy 5 pall oh = 355 «si Ley
{riv
1426- Dari Abu Said Al Khudri RA dari Nabi Muhammad SAW,
bahwasanya beliau bersabda, “Janganlah kamu duduk-duduk di jalan!”
Para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, kami tidak mendapatkan
tempat lain pengganti dari tempat duduk-duduk kami. Bukankah kami
‘hanya berbincang-bincang saja di sana?”
Rasulullah SAW menjawab, “Kalau kalian masih ingin duduk-