You are on page 1of 17
Menimbang Mengingat KLINIK OPI MEDIKA JAKABARING No. 440/IPSPMD/001 1/DPMPTSP-PPK/2018 Komp. Perum OPI PNS JI. Kalimantan AO-15 Jakabaring KEPUTUSAN PIMPINAN KLINIK OPI MEDIKA JAKABARING NOMOR : SK/012/0MJ/V1/2023 TENTANG PROGRAM MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN KLINIK OPI MEDIKA JAKABARING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PIMPINAN KLINIK OPI MEDIKA JAKABARING ‘a. bahwa klinik sebagai fasilitas keselamatan tingkat pertama yang memberikan pelayanan kepada masyarakat, mempunyai kewajiban ‘untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan bangunan, prasarana, peralatan dan menyediakan Jingkungan yang aman bagi pasien, pengunjung, petugas dan masyarakat; b. bahwa sebagai fasilitas yang memberikan pelayanan keselamatan kclinik perlu menyusun program manajemen fasiitas dan keselamatan (MK) untuk menyediakan lingkungan yang aman basi pasien, petugas dan masyarakat, ‘¢ bahwa untuk maksud tersebut pada huruf a dan b perlu ditetapkan kebijakan Pimpinan Klinik OPI Medika Jakabaring tentang Program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) Klinik OPI Medika Jakabaring. 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang ‘Tenaga Kesehatan; Menetapkan 3. Peraturan Menteri Keschatan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2021 tentang Stanadar Kegiatan Usaha dan Produk pada Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Kesehatan; 4, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2022 tentang Akreditasi Pusat Kesehatan Masyarakat Klinik, Laboratorium Kesehatan, Unit Transfusi Darah, Tempat Praktik Mandiri Dokter, Dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi. 5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK. 01.07/MENKES/1983/2022 tentang Standar Akreditasi Klin 6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 54 Tahun 2015 tentang Kalibrasi, 7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien; 8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 Tahun 2018 tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi; 9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 52 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan, 10. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3); 11. Surat Izin Operasional Nomor 440/IPSPMD/0011/DPMPTSP- PPK/2018 MEMUTUSKAN: KEPUTUSAN PIMPINAN KLINIK OPI MEDIKA JAKABARING ‘TENTANG PROGRAM MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN KLINIK OPI MEDIKA JAKABARING. Program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan di Klinik OPI Medika Jakabaring meliputi a Keselamatan dan Keamanan b. Bahan dan Limbah Berbahaya dan Beracun (B3) cc. Penanggulangan Bencana 4. Sistem Proteksi Kebakaran Peralatan Medis {Sistem Utilitas 2. Sampah domestik dan limbah Kedua Ketiga Keempat Nama-nama Tim Manajemen Fasilitas dan Keselamatan Klinik OPI Medika Jakabaring sebagaimana tersebut dalam lampiran 1 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari keputusan ini, ‘Tugas dari masing- masing Tim Manajemen Fasilitas dan Keselamatan Klinik OPI Medika Jakabaring sebagaimana tersebut dalam lampiran 2 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari keputusan ini. Program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan Klinik OPI Medika Jakabaring sebagaimana tersebut dalam lampiran 3 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari keputusan ini Ditetapkan di: Kota Palembang Pada tanggal : 05 Juni 2023 PIMPINAN KLINIK , [AKABARING | REZKY OKTARIANTI SYAHPUTRI LAMPIRAN I: KEPUTUSAN PIMPINAN KLINIK OPI MEDIKA JAKABARING NOMOR SK/010/0MJ/V1/2023 TENTANG — : PROGRAM MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN KLINIK OPI MEDIKA JAKABARING SUSUNAN TIM MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN KLINIK OPI MEDIKA JAKABARING Penanggung Jawab : Marti Ayu Windari, Am Keb Sub Program Keselamatan dan Keamanan : Desi Fitriani, Am, Keb Sub Program Pengelolaan B3 - Rizka Nabillah, S Kep.Ners Sub Program Penanggulangan Bencana : Yeni Marliani, Amd Kep Sub Program Sistem Proteksi Kebakaran : Yeni Marliani, Amd Kep Sub Program Peralatan Medis : Rizka Nabillah, S.Kep.Ners Sub Program Sistem Utilitas : Marti Ayu Windari, AmKeb Sub Program Sampah Domestik & Limbah : Marti Ayu Windari, Am. Keb LAMPIRAN IT: KEPUTUSAN PIMPINAN KLINIK OPI MEDIKA JAKABARING NOMOR SK/010/OMJ/V1/2023 TENTANG — : PROGRAM MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN KLINIK OPI MEDIKA JAKABARING URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB. ‘TIM MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN KLINIK OPI MEDIKA JAKABARING Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Penanggung Jawab Program MFK 1 Mengkoordinir seluruh proses perencanaan yang terkait dengan pengelolaan manajemen fasilitas dan keselamatan ‘Melakukan koordinasi terkait pelaksanaan program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan ‘Melakukan koordinasi terkait proses pemantauan, pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan Melaporkan seluruh kegiatan yang dilakukan kepada Kepala Klinik OPI Medika Jakabaring, Urauian Tugas dan Tanggung jawab A. Sub Program Manajemen Keselamatan dan Keamanan Mereneanakan dan mengkoordinasikan program untuk menjamin lingkungan yang ‘aman terhadap timbulnya bahaya atau resiko bagi pasien, petugas, pengunjung dan masyarakat ‘Melakukan kegiatan terkait pelindungan atau upaya keselamatan dan keamanan. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap dilaksanakannya program keselamatan ‘dan keamanan di Klinik OP! Medika Jakabaring B. Sub Program Manajemen Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Limbah Berbahaya Merencanakan dan mengkordinasikan semua kegiatan mulai dari penanganan, penyimpanan, pengendalian dan pembuangan limbah berbahaya. Melakukan kegiatan terkait pengelolaan B3 dan limbah B3 Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap dilaksanakannya program pengelolaan B3 dan limbah B3 CC. Sub Program Manajemen Bencana |. Merencanakan dan mengkordinasikan semua kegiatan terkait upaya pencegahan dan dan penanggulangan wabah dan bencana dan upaya Klinik OPI Medika Jakabaring dalam melakukan tindakan apabila terjadi keadaan emergensi. 2. Melakukan kegiatan terkait manajemen beneana. 3. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap dilaksanakannya program manajemen bencana, D. Sub Program Manajemen Pengamanan Kebakaran |. Merencanakan dan mengkordinasikan semua kegiatan terkait upaya penanganan kebakaran yang meliputi pengamanan dan perlindungan property dan penghuni dari kebakaran dan asap 2. Melakukan kegiatan terkait pengamanan kebakaran 3. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap dilaksanakannya program pengamanan tethadap bahaya kebakaran E, Sub Program Manajemen Peralatan Medis 1, Merencanakan dan mengkordinasikan kegiatan pemulangan, pemeliharaan dan penggunaan semua peralatan Klinik OP! Medika Jakabaring mulai dari alat-alat kesehatan, perbekalan kesehatan lainnya dan semua perlengkapannya 2. Melakukan kegiatan terkait upaya pemeliharaan untuk memastikan bahwa seluruhnya berfungsi baik 3. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap dilaksanakannya program pengelolaan alat kesehatan F. Sub Program Manajemen Sistem Utilitas 1. Merencanakan dan mengkordinasikan semua kegiatan terkait penyelenggaraan dan pemeliharaan sistem utilitas pendukung pelayanan keschatan. 2. Melakukan kegiatan terkait upaya pemeliharaan sarana utilitas untuk memastikan ketersediaan utiitas sebagai pendukung pelayanan 3. Melakukan monitoring dan evaluasi tethadap dilaksanakannya program pengelolaan prasarana Klinik OPI Medika Jakabaring G__ Sub Program Manajemen Sampah domestik dan limbah 1. Merencanakan dan mengkordinasikan kegiatan terkait pengelolaan sampah domestik dan limbah. 2. Melakukan kegiatan terkait upaya pengelolaan sampah domestik dan limbah 3. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap dilaksanakannya program pengelolaan sampah domestik dan limbah di Klinik OPI Medika Jakabaring A LAMPIRAN III: KEPUTUSAN PIMPINAN KLINIK OPI MEDIKA JAKABARING NOMOR SK/010/0MJ/V1/2023 TENTANG — : PROGRAM MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN KLINIK OPI MEDIKA JAKABARING PROGRAM KERJA MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN KLINIK OPI MEDIKA JAKABARING PENDAHULUAN Klinik OPI Medika Jakabaring sebagai Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yang ‘memberikan pelayanan kepada masyarakat mempunyai kewajiban untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan bangunan, prasarana, peralatan dan menyediakan lingkungan yang aman bagi pengguna layanan, pengunjung, petugas dan masyarakat termasuk pasien dengan keterbatasan fisik diberikan akses untuk memperoleh pelayanan. Untuk itu Klinik OPI Medika Jakabaring perlu menyusun program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) dengan mempethatikan manajemen risiko. LATAR BELAKANG Di dalam manajemen Klinik OPI Medika Jakabaring sudah terdapat pengelolaan gedung, fasilitas, sarana dan peralatan, Kesehatan lingkungan Klinik penanggulangan kebakaran penanganan limbah B3 dan lain-lain namun pelaksanaannya belum berjalan cefektif dan belum memperhatikan manajemen risiko, Sehubungan dengan hal tersebut sehingga perlu dilakukan penyusunan program MFK yang lebih komprehensif, dengan menerapkan manajemen risiko. Program keselamatan dirancang untuk mencegah terjadinya cedera bagi pasien, petugas, pengunjung maupun masyarakat akibat dari risiko pekerjaan baik arena gedung, fasilitas dan peralatan yang tersedia di Klinik OPI Medika Jakabaring Program keselamatan bagi petugas ini terintegrasi dengan program K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) sebagaimana mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan RI No 52 ‘Tahun 2018, Perlu dilakukan identfikasi area-area berisiko terhadap gangguan keamanan seperti pencurian, kekerasan fisik maupun cedera akibat lingkungan fisik di klinik. ‘Agar dapat terlaksana dengan baik perlu penyediaan fasilitas pendukung keamanan ddan penyediaan penganggaran yang cukup dari manajemen. ‘Ada banyak jenis Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di Klinik OPI Medika Jakabaring yang harus dipahami oleh petugas dan dikelola dengan baik, Klinik OP! Medika Jakabaring perlu menginventarisasi B3 meliputi lokasi, jenis, jumlah serta bagaimana limbehnya dikelola, Penyediaan TPS limbah B3 harus sesuai dengan ketentuan peraturan Perundang-undangan. Program persiapan bencana ini juga perlu untuk disimulasikan minimal | tahun sekali secara intemal atau melibatkan komunitas luas, terutama ditujukan untuk menilai kesiapan sistem program manajemen bencana (disaster), bagaimana strategi komunikasi jika terjadi bencana, manajemen sumber daya, penyediaan pelayanan dan alternatifnya, identifikasi peran dan tanggung jawab tiap karyawan dan manajemen konflik yang mungkin terjadi pada saat bencana. Klinik OPI Medika Jakabaring juga memiliki risiko terhadap terjadinya kebakaran, ‘namun bagaimana mengelola risiko tersebut perlu perencanaan yang baik dimulai dari identifikasi risiko terjadinya kebakaran, upaya pencegahan apa yang dapatdilakukan untuk ‘meminimalisir terjadinya Kebakaran dan apa yang dilakukan jika terjadi kebakaran Penyediaan alat-alat proteksi kebakaran baik aktif maupun pasif dapat diupayakan dalam ppengelolaan manajemen kebakaran. Peralatan kesehatan di Klinik OPI Medika Jakabaring harus dapat mendukung kelancaran pemberian pelayanan kepada pasien, sehingga harus tersedia, berfungsi dengan baik dan siap digunakan setiap saat diperlukan. Perlu manajemen atau pengelolaan tethadap peralatan medis melalui pemeliharaan dan juga kalibrasi secara berkala sesuai dengan panduan produk setiap alat kesehatan. Prasarana atau sistem utilitas meliputi air, listrik dan sistem penunjang lainnya seperti perpipaan, ventilasi, jaringan dan teknologi informasi harus dikelola untuk menjamin ketersediaan dan keamanan dalam menunjang pelayanan di Klinik OPI Medika Jakabaring. Dalam rangka meningkatkan pemahaman, kemampuan dan keterampilan petugas dalam menerapkan manajemen fasilitas perlu juga dilakukan Pendidikan dan pelatihan petugas agar dapat menjalankan peran masing-masing dalam menyediakan lingkungan yang ‘aman bagi pasien, petugas dan masyarakat, Pendidikan dapat berupa edukasi, pelatihan, in house training, workshop yang dituangkan dalam program diklat manajemen fasilitas dan keselamatan. ©. TUJUAN 1, Tujuan Umum Meneiptakan lingkungan kerja yang sehat, aman bagi pasien, pengunjung, petugas dan masayarakat di lingkungan Klinik OPI Medika Jakabaring, 2. Tujuan Khusus a. Menyediakan fasilitas yang aman, efektif dan efisien b, Mengendalikan bahan dan limbah berbahaya sehingga aman dan ramah lingkungan ©. Merespon secara cepat dan tepat terhadap kedaruratan komunitas, wabeh dan bencana Menjamin seluruh petugas dan pasien Klinik OPI Medika Jakabaring terhadap aman dari kebakaran dan kedaruratan lain €. Menjamin ketersediaan dan berfungsinya peralatan medis dengan baik f. Melindungi seluruh petugas dan pasien Klinik OPI Medika Jakabaring terhadap kkegagalan berfungsinya utilitas diantaranya ketersediaan air dan listrik D, _KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN Kegiatan pokok Manajemen Fasilitas dan Keselamatan diantaranya meliputi 1. Program Keselamatan dan Keamanan ‘Keamanan adalah perlindungan terhadap kehilangan, pengrusakan dan kerusakan, atau penggunaan akses oleh mereka yang tidak berwenang. Keselamatan adalah kondisi fasilitas, sarana dan prasarana klinik tidak menimbulkan bahaya atau resiko bagi pasien, staf dan pengunjung. Keamanan adalah perlindungan terhadap kehilangan, ancaman serta gangguan kenyamanan bagi pasien, staf dan pengunjung. Keselamatan dan keamanan yang baik didukung dengan menjaga kualitas lingkungan seperti pencahayaan, kkelembapan, suhu, dan kebisingan sesuai dengan standar. 2 Program keselamatan dan keamanan dirancang untuk mencegah terjadinya cedera ‘pada pengguna layanan, pengunjung, petugas dan masyarakat sepertt tertusuk jarum, tertimpa bangunan, gedung roboh dan tersengat listrik. b. Program untuk keamanan dengan menyediakan lingkungan fisik yang aman bagi pasien, petugas, dan pengunjung perla direncanakan untuk mencegah terjadinya kejadian kekerasan fisik maupun cedera akibat lingkungan fisik yang tidak aman seperti penculikan, pencurian, dan kekerasan pada petugas. ¢. Agar dapat berjalan dengan baik, maka program tersebut juga didukung dengan penyediaan anggaran dan penyediaan fasiitas unfuk mendukung Keamanan dan fasilitas seperti penyediaan satpam (penjaga keamanan), APAR, jalur evakuasi, titik kumpul, rambu-rambu _mengensi keselamatan dan tanda- tanda pinta darurat. Area yang berisiko keamanan dan kekerasanfisik perl diindentifikasi dan dibuatkan peta untuk pemantauan dan meminimalkan trjdinya insiden dan Kekerasan fs pada pengguna layanan, pengunjung, petugas dan mesyarakat. fe. Program keamanan perlu direncanakan untuk mencegah terjadinya penculikan, pencurian dan kekerasan pada petugas. { Pemberian tanda pengenal untuk petugas ataupun pengunjung ‘merupakan upaya ‘untuk menyediakan lingkungan yang aman. Kode kode darurat yang dperlukan ditetapkan dan diterapkan, sepert kode merah atau alarm untuk pemberitahuan darurat kebakaran ‘+ kode bira untuk pemberitahuan telah terjadi kegawatdaruratan medik h._Dilakukan inspeksi fasilitas untuk menjamin keamanan dan keselamatan. i. Apabila terdapat renovasi maka dipastikan tidak mengganggu pelayanan dan ‘mencegah penyebaran infeksi 2. Program Manajemen Bahan Berbahaya Beracun (B3) dan Limbah B3 Program manajemen bahan berbahaya beracun (B3) dan limbah B3 yang meliputi penanganan, penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya. Bahan berbahaya harus dikendalikan, dan limbah bahan berbahaya dibuang secara aman. Klinik menggunakan bahan yang dikategorikan sebagai B3 dan menghasilkan limbah B3 termasuk Timbah rmedis, Klinik harus memiliki prosedur dan sarana dalam penggunaan B3 dan pengelolaan limbah B3 juga prosedur pencegahan dan pengurangan timbulan limbah B3, serta memiliki kemampuan atau bekerja sama dalam melakukan pengelolaan limbah B3. Program B3 meliputi: a Penetapan jenis dan area/lokasi penyimpanan B3 sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, b. Pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan B3_sesuai ketenfuan peraturan perundang-undangan. ¢._ Sistem pelabelan B3 sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. dQ Sistem pendokumentasian dan perizinan B3_ sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, . Penanganan tumpahan dan paparan B3 sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan. £ Sistem pelaporan dan investigasi jika terjadi tumpahan dan atau paparansesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. ‘. Pembuangan limbah B3 yang memadai sesuai peraturan perundang-undangan hh Penggunaan APD sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. i. Bahan berbahaya beracun (B3), limbah B3 dan sampah perlu diidentifikasi dan dikendalikan secara aman. WHO telah mengidentifikasi bahan berbahaya dan beracun serta limbahnya dengan kategori sebagai berikut: infeksius; patologis dan anatomi; farmasi;bahan kimia; logam berat, kontainer bertekanan; benda tajam; genotoksik/sitotoksik; radioaktif, j, Klinik perlu menginventarisasi B3 meliputi lokasi, jenis, dan jumlah B3 serta Jimbahnya yang disimpan, Daftar inventaris ini selalu dimutahirkan sesuai dengan perubahan yang terjadi di tempat penyimpanan, k. Pengolahan limbah B3 sesuai standar (penggunsan dan pemilahan, pewadahan dan penyimpanan/TPS B3 serta pengolahan akhir), Program Manajemen Penanggulangan Bencana Program manajemen penanggulangan bencana yaitu tanggap tethadap wabah, bencana dan keadaan kegawatdaruratan akibat bencana, Manajemen kedaruratan dan bencana direncanakan dan efektif Klinik wajib memberikan upaya perlindungan keselamatan dan keamanan kepada pasien, keluarge, pengunjung dan staf. Untuk itu, ‘Klinik perlu menetapkan kebijakan dan prosedur respons emergensi dalam menghadapi ondisi bencana (alam maupun bencana non alam) mencakup identifikasi resiko, koordinasi respon dan evakuasi Program manajemen Kedaruratan dan bencana perlu disusun dalam upaya ‘menanggapi bila terjadi bencana internal dan/ atau eksternal yang meliputi: ‘a. identifikasi jenis, kemungkinan, dan akibat dari bencana yang mungkin terjadi o ‘menentukan peran Klinik OPI Medika Jakabaring dalam kejadian beneana strategi komunikasi jika terjadi bencana ae manajemen sumber daya €. penyediaan pelayanan dan altematifnya identifikasi peran dan tanggung jawab tiap pegawai serta manajemen konflikyang mungkin terjadi pada saat bencana, g peran Klinik OPI Medika Jakabaring dalam tim terkoordinasi dengan sumber daya masyarakat yang tersedia Program Manajemen Sistem Proteksi Kebakaran Setiap fasilitas kesehatan termasuk Klinik OPI Medika Jakabaring mempunyai risiko terhadap terjadinya Kkebakaran. Program pencegahan dan penanggulangan kebakaran perlu disusun sebagai wujud kesiagaan klinik terhadap terjadinya kebakaran, Jka terjadi kebakaran, pengguna layanan, petuges, dan pengunjung harus dievakuasi dan dijaga keselamatannya. Perlindungan tethadap fasilitas dan penghuni dari bahaya kebakaran merupakan hal wajib yang harus dilakukan oleh Klinik. Klinik OPI Medika Jakabaring wajib melindungi properti dan penghuni dari kebakaran dan asap. Program pencegahan dan penanggulangan kebakaran secara umum meliputi pencegahan terjadinya kebakaran dengan melakukan identifikasi area berisiko bahaya Kebakaran dan ledakan, penyimpanan dan pengelolaan bahan-bahan yang mudah terbakar, penyediaan proteksi kebakaran aktif dan pasif. Yang dimaksud dengan sistem proteksi adalah penyediaan proteksi kebakaran baik aktif mau pasif, Proteksi kebakaran ‘aktif contohnya APAR sedangkan proteksi kebakaran secara pasif, contohnya: jalur evakuasi, pintu darurat dan tempat titik kumpul aman, Sesara khusus, program pengamanan kebakaran akan berisi: a Frekuensi inspeksi, pengujian, dan pemeliharaan sistem proteksi dan Penanggulangan kebakaran secara periodik sesuai peraturan, dimana jalur evakuasi harus aman dari api, asap dan bebas hambatan. b. Proses pengujian sistem proteksi dan penanggulangan kebakaran dilakukan selama kkurun waktu 12 bulan ©. Edukesi pada staf terkat sistem proteksi dan cara evakuasi pengguna layanan yang efektif pada situasi bencana, Merokok berdampak negatif terhadap Kesehatan dan dapat menjadi sumber terjadinya kebakaran schingga Klinik OPI Medika Jakabaring harus menetapkan Jarangan merokok di lingkungan klinik baik bagi petugas, pengguna layanan, dan Pengunjung. Larangan merokok wajib dipatuhi oleh petugas, pengguna layanan dan pengunjung, dan dilakukan pemantauan terhadap pelaksanaannya, Manajemen Peralatan Medis Dalam memberikan pelayanan yang aman dan berkualitas Klinik menyediakan peralatan kesehatan sesuai dengan kebutuhan dan dilakukan pemeliharaan secara berkala, kalibrasi dan uji kesesuaian oleh lembaga yang berwenang. Untuk mengurangi risiko, alat kesehatan dipilib, dipelihara dan digunakan sesuai dengan ketentuan, Program manajemien peralatan kesehatan ditujukan untuk: a memastikan bahwa semua alat Kesehatan tersedia dan dilakukan kegiatan pemeliharaan dan kalibrasi secara berkala agar semua peralatan keschatan berfungsi dengan baik >. memastikan bahwa individu yang melakukan pengelolaan alat kesehatan memiliki kualifikasi yang sesuai dan kompeten. ‘e.-memastikan operator yang mengoperasikan peralatan kesehatan tertentu telah terlatih sesuai dengan kompetensi yang dibutubkan, 4. penggunaan buku inventaris sarana prasarana Klinik untuk memastikan pemenuhan terhadap standar sarana, prasarana, dan alat Kesehatan. Manajemen Sistem Utilitas Manajemen sistem utilitas meliputi sistem listrik, sistem air dan sarana sanitasi Sistem utiitas dipelihara untuk meminimalkan risiko kegagalan pengoperasian, dan harus dipastikan tersedia 7 (tujuh) hari 24 jam. Dalam memberikan pelayanan kesehatan pada pengguna layanan, dibutubkan ketersediaan listrik, air, gas medis dan prasarana lain, sepertiperpipaan air, ventilas, sistem jaringan dan teknologi informasi, sistem deteksi dini kebakaran yang sesuai dengan kebutuhan klinik. Program pengelolaan sistem utilitas perlu disusun untuk menjamin ketersediaan dan keamonan dalam menunjang Kegiatan elayanan di Klinik OPI M edi few dete et Ss Jakabaring. Sumber air adalah sumber air bersih dan air i lewhalbleradhoe istrik cadangan perlu disediakan untuk pengganti jika terjadi aaa . listrik, Penggunaan gas medik di fasiltas pelayanan keschatan melalui oksigen konsentrator portable. Prasarana air, listrik, dan prasarana r Penting lainnya, seperti perpipaan air, pane! listrik, perlu diperiksa dan dipelihara untuk menjaga ketersediaannya dalam mendukung kegiatan pelayanan. Prasarana air bersih erlu dilakukan pemeriksaan seperti, uji kualites air secara periodik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. ‘Manajemen Pengelolaan Sampah Domestik dan Limbah Kegiatan operasional dan pelayanan kesehatan menghasilkan sampah domestik dan air limbah yang harus dikelola. Klinik harus memiliki prosedur dan sarana dalam melakukan pengelolaan sampah domestik dan limbah. Klinik menyediakan Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) sampah domestik sebelum sampah dimanfaatkan/didaur ‘ulang atau dibuang ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Klinik juga bekerjasama dengan pihak ketiga dalam pengelolaan air limbah E, CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN NO] PROGRAM CARA MELAKSANAKAN] _ INDIKATOR 1, [KESELAMATAN DAN KEAMANAN ‘a Melaksanakan ‘Observasi, pencatatan Dilakukan identifikasi terhadap | Monitoring pelaksanaan identifikasi pengunjung dan pengunjung petugas dan petugas b. Melaksanakan Pelaksanaan pemberian ‘Semua staf pemberian _identitas | identitas menggunakan kepada staf Monitoring pelaksanaan identitas ©. Melakukan pencegahan | Menyiapkan rambu-rambu | Rambu-rambu_ Kejadian cedera pada | peringatan dan peta di area peringatan dan pasien ataupun keluarga | berisiko, tanda tanda khusus B3 | peta, tanda-tanda pasien khusus B3 telah terpasang di area berisiko T Melaksanakan identifikasi | Pemeriksaan gedung dan ‘Ada basil ddaerah yang berisiko dari | fasilitas identifikasi titik aspek gedung dan titik berisiko dari fasilitas segi keselamatan dan keamanan NO] : PROGRAM ‘CARA MELAKSANAKAN] __ INDIKATOR e coe inspeksi Pemeriksaan ‘tethadap | Hast inspeksi feeara berkalameliputi | bangunan, prasarana dan | bangunan, igunan,prasarana dan | peralatan secara berkala prasarana’ dan peralatan peralatan £ Melakukan simulast ‘Simulasi berkala Terlaksana simulasi tethadap kode daruat kode darurat secara berkala minimal 1 tahun sekali @ Melaksanakan — proteksi| Monitoring selurah gedung | Terlaksana kehilangan dan kerusakan | Pemasangan CCTV diarea | Kegiatan dari fasiltas berisiko ‘monitoring Dipasang CCTV diarea berisiko h. Melaksanakan Monitoring ‘pekerjaan | Terlaksana pemantauan terhadap —_| konstruksi kegiatan pekerjaan konstruksi ‘monitoring terkait kemanan dan pencegahan penyebaran a infeksi MANAJEMEN B3 DAN LIMBAH B3 @ Melaksanakan identifikasi dan pengendalian B3 dan limbah B3_ dengan kategori infeksius, patologis dan anatomi, ffarmasi, bahan kimia, Togam — berat, Kontainer bertekanan, benda_tajam, sitotoksik, radioaktif Monitoring B3 dan limbah B3 Teridentifikasi BS berdasar kategori 3B. Melaksanakan Tnventarisasi dan monitoring Teridentifikasi B3 inventarisasi B3 B3 berdasar —_lokasi, ‘meliputi lokasi, enis, dan jenis, dan jumlah jumlah B3 B3 serta limbahnya ©. Melaksanakan Pengolahan limbah B3 Tersedia MoU pengolahan limbah B3 dengan pihak ketiga sesuai standar terkait pengelolaan limbah B3 ‘© Melaksanakan Pengolahan air limbah B3 Terseda septic tank pengolahan air limbah khusus air timbah sesuai standar medis yang terpisah dari ‘septic tank lainnya PROGRAM CARA MELAKSANAKAN INDIKATOR ©. Melaksanakan pelaporan investigasi_ dari tumpahan, paparan dan insiden Jainnya Pemantauan B3 “Adanya pelaporan 3 PROGRAM TANGGAP DARURAT BENCANA INTERNAL DAN EKSTERNAL a Melakukan identifikasi Tdentifikasi dan monitoring | Terlaksana proses risiko terjadinya bencana identifikasi resiko internal dan ekstemal bencana sesuai dengan letak geografis Klinik dan akibatnya ——_terhadap pelayanan ' Melaksanakan —strategi | Pembahasan strategi ‘Ada strategi Komunikasi jika terjadi | komunikasi komunikasi bencana © Melaksanakan manajemen| Manajemen sumber daya ‘Ada manajemen sumber daya sumber daya @ Melaksanakan identifikasi peran dan tanggung jawab tiap —pegawai—serta manajemen konflik yang ‘mungkin terjadi pada saat bencana Pembahasan identifikasi peran | Terlaksana dan tanggung jawab identifikasi peran dan tanggung jawab , Melakukan simulasi dan evaluasi tahunan tethadap program kesiapan ‘menghadapi bencana yang telah disusun Terlaksana simulasi dan evaluasi tahunan ‘Simulasi dan evaluasi f Melakukan perbaikan program kesiapan ‘menghadapi bencana ‘sesuai hasil simulasi dan evaluasi tahunan Pembahasan dan perbaikan | Ada upaya perbaikan terhadap hasil evaluasi | PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BAHAYA pengujian dan pemeliharaan sistem proteksi dan penanggulangan kebakaran secara pperiodik sesuai peraturan yang berlaku KEBAKARAN @ Tdentifikasi risiko | Identifikasirisiko kebakaran | Terlaksana kkebakaran identifikasi _risiko kebakaran 'B Melakukan inspeksi, Inspeksi, pengujian dan Terlaksana proses pemeliharaan sistem proteksi | inspeksi. dan penanggulangan kebakaran | Dilakukan uji fungsi dan pemeliharaan sistem proteksi & penanggulangan ‘kebakaran staf terkait sistem proteksi dan cara cevakcuasi pasien pada situasi bencana simulasi penanggulangan ebakaran No] PROG 7 — CARA MELAKSANAKAN] __INDIKATOR evakuasi yang ama ‘Menyediakan jalur evakuast ) Tersedia jolur api, ep dan — dari | dan tanda-tanda jalur evakuasi | evakuasi dan hambatan ae jalur asi a Melakukan edukasi pada | Melakukan pelatihan dan Semua staf telah rmengikuti pelatihan tersebut ‘e. Menyusun kebijakan ‘Menyusun kebijakan larangan Tersedia SK dan Jarangan merokok bagi | merokok. Membuat tanda tanda _ larangan petugas, pasien ataupun | larangan merokok kebijakan merokok ‘keluarga pasien di area Klinik 3 PROGRAM MANAJEMEN PERALATAN KESEHATAN a. Melakukan inventartsast Taventarisas! dan identifikasi Terlaksana Blat Kesehatan sesuai |risiko peralatan Kesehatan identifikasi risiko dengan ASPAK peralatan kesehatan bo Melakukan inspeksi dan | Tnspeksi dan penguan lat | Tercapai indikator pengujian: terhadap alat kesehatan kelayakan kalibras! kesehatan secara periodik sesuai masing- masing alat = Melakukan pelatihan bagi | Pelatihan Staf yang staf agar kompeten untuk bersangkutan ‘mengoperasikan peralatan mengetahui dan tertenta dapat mengoperasikan peralatan kesehatan dengan baik d Melakukan pemeliharaan Pelaksanaan —_ pemeliharaan Pemeliharaan dan dan kalibrasi terhadap alat | dan kalibrasi kalibrasit kesehatan secara periodik terlaksana 6. PROGRAM MANAJEMEN UTILITAS: Tnventarisasi dan Terlaksana @ Melakukan _inventarisast inventarisasi dan stem utilitas sesuai| identifikasi risiko dengan ASPAK sistem utilitas identifikasi_risiko sister utilitas i MenjaminKetersediaan | Pelaksanaan pereliharaan dan Terlaksana ‘umber air, listrik, dan gas | monitoring ketersediaan program ‘medik tersedia selama jam pemeliharaan dan pelayanan monitoring ketersediaan NO] PROGRAM CARA MELAKSANAKAN] __INDIKATOR 7 | PROGRAM MANAJEMEN SAMPAH DOMESTIK DAN LIMBAH AIR DOMESTIK a. Menyusun program Pembahasan penyusunan Tersusunnya ‘manajemen sampah program sampah domestik dan | program domestik dan limbah air | limbah air domestik ‘manajemen domestik sampah domestik ddan limbah air domestik ’b Melaksanakan program | Pelaksanaan program sampah | Terlaksana sesuai rencana domestik dan limbah air | kegiatan domestik manajemen sampah domestic dan limbah air domestik sestai rencana © Melaksanakan evaluasi | Pembahasan hasil evaluasi | Ada hasil evaluast dan tindak lanjut dan tindak lanjut perbaikan perbaikan dalam mengelola sampah domestik & limbah air domestik rR SASARAN Sasaran umum program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan adalah semua area pelayanan pasien, area wilayah kerja karyawan dan lingkungan Klinik OPI Medika Jakabaring, Sasaran pelaksanaan kegiatan MFK adalah aune Meningkatkan keterlibatan karyawan, pasien dan pengunjung Klinik OPI Medika Jakabaring terhadap program MFK ‘Meningkatkan kepedulian terhadap tanggap darurat bencana dan darurat penanganan medis Menurunkan angka kejadian risiko kebakaran menjadi nihil kejadian Menurunkan angka kejadian kecelakaan kerja <10% Menurunkan risiko keselamatan dan keamanan menjadi nihil kejadian ‘Menurunkan risiko kegagalan sistem utilitas <10%

You might also like