You are on page 1of 13
GAGASAN JALUR KERETA API SIMPANG - TANJUNG API API DALAM RANGKA KUNJUNGAN BAPAK WAKIL PRESIDEN RI DI PROPINSI SUMATERA SELATAN SEPTEMBER 1993 ee | > 28St / rove | goer Visogyet : y- 1-99 PERPU A KA T PERUSAHAAN UMUM KERETA API EKSPLOATASI SUMATERA SELATAN JL. A. YANI 13 ULU TELPON 512427 PALEMBANG KATA PENGANTAR Sehubungan dengan surat Sekwilda Tingkat | Sumsel nomor 091/1046/Tel, tanggal 16 Agustus 1993 perihal kunjungan Bapak Wakil Presiden Republik Indonesia di Propinsi Sumatera Selatan, kami menyiapkan makalah tentang, “GAGASAN JALUR KERETA API SIMPANG - TANJUNG API API“ Makalah ini disajikan sebagai bahan masukan, sehubungan dengan adanya rencana Pemerintah Daerah Tingkat | Sumsel yang akan membangun pelabuhan Tanjung Api Api. Selain hal tersebut, juga mengingat potensi angkutan di Sumatera Selatan yang cenderung meningkat dengan pesal, khususnya angkutan batubara. Apabila jalur Kereta Api Simpang - Tanjung Api Api dapat direalisasi, tentu sangat bermantaat bagi Perumka khususnya dan bagi Propinsi Sumatera - Selatan pada umumnya. Terima kasih. Kata Pengantar Daftar Ist Daftar Lampiran L DAFTAR ISI Pendahuluan. A. Potensi Komoditi di Sumatera Selatan.. B. Angkutan Batubara di Sumatera Selatan Kondisi Angkutan Batubara di ESS saat ini. ‘A. Angkutan Batubara Tanjungenim - Tarahan. B. Angkutan Batubara Tanjungenim - Kertapati C. Angkutan Batubara Tanjungenim - Tigagajah D. Total Angkutan Batubara dari Tanjungenim Permasalahan dan Antisipasi terhadap masa yang akan datang. A. Potensi Angkutan ... B. Permasalahan Jalur KA Tanjungenim - Tarahan .. C. Permasalahan Jalur KA Tanjungenim - Kertapati Gagasan Jalan KA Simpang - Tanjung Api Api. A.Hal-hal_yang mendorong perlunya jalan KA Simpang - Tanjung Api Api B. Gambar rencana jalur KA Simpang - Tanjung Api Api C. Beberapa keuntungan apabila jalur kereta api Simpang Api Api dibangun.. Penutup Kesimpulan ... Halamat in i ii RYN RRO DAFTAR LAMPIRAN 4. PETA LINTAS JALAN KERETA API DI EKSPLOATASI SUMATERA SELATAN. y . PETA KONDISI JALAN KERETA API LINTAS BABARANJANG. 3. GAMBAR RANCANA JALUR KERETA API SIMPANG - TANJUNG API API. 1. PENDAHULUAN. A. Potensi Komoditi di Sumatera Selatan. 1. Produksi batubara Sumatera Selatan tahun 1993 sebesar 7,5 juta ton, dan pada tahun 1998 akan diproduksi sebesar 12,6 juta ton. Pada tahun ini 4,8 juta ton diangkut dengan kereta api dari Tanjungenim ke Tarahan (Lampung) untuk PLTU Suralaya. 2. Hasil perkebunan (karet, kelapa sawit, kopi) tahun ini §59 ribu ton, dan tahun 1998 diproyeksikan menghasilkan 721 ribu ton. Hutan tanaman industri pada tahun 1998 akan menghasilkan pulp 500 ribu ton atau 1,8 juta m? (107 ribu - teus), dan pada produksi optimal +1,2 juta ton atau 5,2 juta m*(305 ribu teus). 3. Moda angkutan darat yang cocok untuk mengangkut semua produksi di atas adalah kereta api, karena kereta api memiliki keunggulan untuk angkutan berat, masa, jarak jauh. « 7 B. Angkutan Batubara di Sumatera Selatan. 1. Angkutan batubara dari Tanjungenim tahun 1993 : a. Tujuan Tarahan (PLTU Suralaya) = 4,8 jutaton. b. Tujuan Kertapati (Ekspor, dll) = 1,2. jutaton. c. Tujuan Tigagajah (PT. Semen Baturaja) = 72 tibuton. Jumiah yang diangkut = 6,072 juta ton. 2. Sejalan dengan telah dimulainya pembangunan PLTU Suralaya unit 5, 6,7 maka kebutuhan batubara pada tahun 1995 = 5,5 juta ton, dan tahun 1998 akan meningkat menjadi 7,3 juta ton. I. KONDISI ANGKUTAN BATUBARA DI ESS SAAT INI. A. Angkutan batubara Tanjungenim - Tarahan (PLTU Suralaya). Untuk mencapai target yang telah ditetapkan, saat ini dijalankan 7 KA isi per hari, dengan kapasitas angkut = 7 KA x 2.000 ton x 28 hari x 12 bulan = 4.704.000 ton tahun. Armada yang tersedia adalah 564 gerbong KKBW dan 30 lokomotif seri - CC.202. B. Angkutan batubara Tanjungenim - Kertapati (keperluan Ekspor, dil). Target angkutan ke Kertapati dilayani dengan 5 KA isi per hari, dengan kapasitas angkut = 5 KA x 900 ton x 28 hari x 12 bulan = 1.512.000 ton per tahun. Armada pendukung angkutan ini terdiri dari 182 gerbong KKBW dan 16 lokomotif seri- BB. 203. C. Angkutan batubara Tanjungenim - Tigagajah (PT. Semen Baturaja). Target angkutan ke Tigagajah 72.000 torvtahun dilayani oleh 1 KA isi per hari. D. Total angkutan batubara yang harus diangkut dari Tanjungenim. ran] tian SEIS, | Geasmuet | TOTAL 1993 4.800.000 1.245.000 72.000 | 6.117.000 1994 5.040.000 1.440.000 72.000 6.552.000 1995 5.520.000 1.645.000, 72.000 7.237.000 Ill. PERMASALAHAN DAN ANTISIPASI TERHADAP MASA YANG AKAN DATANG. A. Potens| ANGKUTAN. 1, Dengan telah dimulainya pembangunan PLTU Suralaya unit V, VI, VIl, hampir dapat dipastikan bahwa diperlukan batubara dari Tanjungenim yang akan diangkut dengan kereta api. 2. Hasil peninjauan Dirut Perumka ke PLTU Suralaya tanggal 16 Juni 1993, kebutuhan batubara unit | s.d. unit Vil untuk masa 5 tahun mendatang adalah sebagai berikut : ( Dalam juta ton ) UNIT 94/95, 95/96 96/97 97/98 98/99 | 1,25 1,25 1,25 1,25 12 u 1,25 1,25 1,25 1,25 1,2 m 1,25 1,25 1,25 1,25 12 Vv 1,25 1,25 1,25 1,25 12 Vv - : 0,28 1,67 1.6 vi : - - 4441 16 vil > - * 0,28 1,6 TOTAL 5 5 5,28 6,39 10 3. Kunjungan tim FKP DPR Bidang Inbang di Sumatera Selatan awal Juni 1993 yang lalu, menginformasikan bahwa kebutuhan briket di Jawa akan mencapai 8 juta ton per tahun. Demikian juga Bapak Gubernur Sumatera Selatan dalam penjelasannya, hutan tanaman Industri seluas 300 hektar yang direncanakan berproduksi tahun 1995 juga memerlukan angkutan. |. Permasalahan jalur Ka Tanjungenim - Tarahan. 4. Lintas KA Tanjungenim - Tarahan sepanjang 411,565 km telah bertekanan gandar 18 ton, terdiri dari 22 stasiun Longsiding dan 21 stasiun biasa. 2, Untuk pengembangan angkutan batubara 10 juta ton per tahun, perl diadakan longsiding di semua stasiun dan rel ganda lintas Tanjungenim - Tarahan. Atau jalan pintas Tanjungenim - Baturaja dan jalur ganda Baturaja - Tarahan. 3. Pertimbangan dalam pembangunan jalur ganda Tanjungenim - Tarahan. a). Investasi cukup besar. b). Melewati daerah rawan ( amblesan, pintu perlintasan, lingkungan - penduduk). ©). Waktu tempuh panjang. 4. Pertimbangan dalam pembangunan jalan pintas Tanjungenim - Baturaja dan jalur ganda Baturaja - Tarahan. a. Investasi besar, karena jalunya memotong pegunungan. b. Masih melewati daerah rawan. . Permasalahan jalur KA Tanjungenim - Kertapati. 4. Terbatasnya alur pelayaran Sungai Musi, tidak memungkinkan untuk pelayaran. 2. Sementara ini untuk outlet Il, jika angkutan ke Tarahan terjadi hambatan. IV. GAGASAN JALAN KA SIMPANG - TANJUNG API API. ‘A. Hal - hal yang mendorong perlunya jalan KA Simpang - Tanjung Api Api. 4. Produksi batubara dari Tambang Bukit Asam Tanjungenim tahun 1993 sebesar 6,26 juta ton, dan pada tahun 1996 sebesar 8,3 juta ton memerlukan penyediaan angkutan yang lebih besar. 2. Pemda Sumsel menginginkan pembangunan pelabuhan Tanjung Api Api karena perkembangan perekonomian yang meningkat dengan cepat. 3. Keadaan tanah memungkinkan untuk dibangun jalan Kereta Api, bahkan saat ini sudah dibangun jalan raya Palembang - Tanjung Api Api sepanjang 13 km dari 76 km yang direncanakan. 4, Pertamina telah merencanakan pembangunan dermaga untuk 95 ribu DWT, terminal minyak 18 tengki di Tanjung Api Api. B. Gambar Rencana Jalur KA Simpang - Tanjung Api Api (terlampir pada lampiran 3). C. Beberapa keuntungan apabila jalur kereta api Simpang - Tanjung ApI Api dibangun. 4. Sejalan dengan program pemerintah untuk meningkatkan kemampuan angkutan barang melalui Kereta api dengan pertumbuhan ton - km rata - rata 14,1 prosen per tahun selama Pelita VI. 2. Apabila terjadi hambatan dilintas Tanjungenim - Tarahan, maka angkutan dapat dialihkan melalui Tanjung Api Api. 3. Angkutan Batubara tidak hanya untuk PLTU Suralaya melainkan dapat untuk ekspor yang lebih besar dan mungkin untuk PLTU Batam. v. PENUTUP. A. Dati uraian di atas dapat disimpulkan bahwa untuk memenuhi permintaan angkutan batubara 10 juta ton per tahun, telah muncul beberapa alternatif antara lain : 1. Membangun jalur KA ganda Tanjungenim - Tarahan. 2. Membangun jalur rel pintas Tanjungenim - Baturaja dan jalur ganda Baturaja - Tarahan. 3. Membangun jalur KA Simpang - Tanjung Api Api sehubungan dengan akan dibangunnya pelabuhan Tanjung Api Api. B. Dengan pertimbangan untuk pemenuhan kebutuhan batubara PLTU Suralaya dan pengembangan ekspor non migas di Sumsel serta untuk peningkatan pendapatan Perumka, maka alternatif jalur KA Simpang - Tanjung Api Api kiranya perlu mendapat pertimbangan. C. Sebagai saran mengingat pembangunan jalur KA _diperkirakan akan memakan waktu 3 sampai 5 tahun, dilain pihak produksi batubara 5 tahun mendatang akan mencapai 12,6 juta ton, maka mulai saat ini hendaknya sudah direncanakan tindak lanjut gagasan ini. ——————<<<—<—————— : PETA LINTAS JALAN KA DI ESS PROPINS! JAMBI PROPINS! LAMPUNG KETERANGAN : JALAN KA YANG ADA SAAT INI JALUR KA BABARANJANG / BATUBARA JALAN KA YANG DIRENCANAKAN BATAS PROPINSI CTa [AREA TAMBANG BATU BARA + 6 MILYARO TON [DRAwED BY | [=| PERUSAHAAN UMUM KERETA API [| Kweo sy ——————— — =— PETA KONDISI JALAN KA LINTAS BABARANJANG km. 357 + 670 X>) [HUARAENIN Kan, 396.098 KETERANGAN Jalon ka ret R61 /42 bontalan kayy ‘== Jolan ka rel R5¢ bantalan beton = Rencana Jalon rel Sig =Ta2 12, Rencana Joln ret Tjh-Tmb Stasiun dengan emplaserien panyang a TAN JUNGAPI-APL km, 77+ 000 2 A R| Uo Ko a 5 g 5 Taba en IE eee al Z| PERUSAHAAN UMUM KERETA API |S 4St3 7 srr nasa GAMBAR ENCANA JALUR KA SIMPANG - TANJUNG API API Legenda Sprerana tan PU Shows rentamna CShsvrgas (ES) pantera ama (ED stra crarase tama Sapasvancrannerrsn} (SS) wears par tan na an ae enorme

You might also like