You are on page 1of 16

PERKEMBANGAN INTELEKTUAL, EMOSI

DAN SOSIAL ANAK SD

Dosen Pengampu :
Dr. H. Hamsi Mansur, M. M. Pd
Wiwik Ariesta, S. Pd. M. Pd

Mata Kuliah :
Perkembangan Peserta Didik

Disusun Oleh Kelompok :

Annisa Aulia Salsabilla (1910130320001)

Nida Emilia Putri (1910130120004)

Nur Rahman (1910130210010)

HALAMAN

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan kelancaran kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Pada makalah ini kami akan membahas mengenai “Perkembangan
Intelektual, Emosi dan Sosial Anak SD”.

Kami menyusun makalah ini dengan harapan dapat membantu pembaca


untuk lebih memahami tentang perkembangan intelektual, emosi dan sosial anak
usia SD. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menghasilkan makalah
yang sempurna, namun apabila ada kekurangan dari segi pandang dosen baik itu
dari segi materi maupun susunan kalimat untuk itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala kritik serta saran agar kami dapat memperbaiki kesalahan yang
kami perbuat.

Akhir kata kami berharap semoga makalah perkembangan intelektual,


emosi dan sosial anak SD ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
terhadap pembaca.

Banjarmasin, 13 Februari 2020

Penyusun,

Kelompok 2 SD

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. I

KATA PENGANTAR .......................................................................................... II

DAFTAR ISI ........................................................................................................ III

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 2

C. Tujuan Penulisan .............................................................................................. 2

D. Manfaat Penulisan ............................................................................................ 2

PERKEMBANGAN INTELEKTUAL, EMOSI DAN SOSIAL ANAK SD .... 4

A. Perkembangan Intelektual Anak Usia SD ........................................................ 4

B. Perkembangan Emosi Anak Usia SD .............................................................. 5

C. Perkembangan Sosial Anak Usia SD ............................................................... 6

PENUTUP ............................................................................................................ 10

A. Kesimpulan .................................................................................................... 10

B. Saran .............................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 12

iii
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

“Perkembangan adalah proses yang berlangsung sejak konsepsi, lahir dan


sesudahnya, dimana badan, otak, kemampuan dan tingkah laku pada masa
usia dini, anak2, dan dewasa menjadi lebih kompleks dan berlanjut dengan
kematangan sepanjang hidup. Hal ini didefinisikan oleh (Soepalarto, 2008).
Maka dengan kata lain dapat kita artikan bahwa sepanjang hidup kita
merupakan suatu rangkaian proses yang terus berlanjut yang meliputi
perkembangan, pertumbuhan serta kamatangan baik fisik maupun psikis.

Perkembangan (Development) merupakan suatu proses yang pasti di alami


oleh setiap individu, perkembangan ini adalah proses yang bersifat kualitatif
dan berhubungan dengan kematangan seorang individu yang ditinjau dari
perubahan yang bersifat progresif serta sistematis di dalam diri manusia.
Menurut Santrock (1996) perkembangan merupakan bagian dari
perubahan yang dimulai dari masa konsepsi dan berlanjut sepanjang
rentang kehidupannya. Bersifat kompleks karena melibatkan banyak
proses seperti biologis, kognitif, dan sosio-emosional (Pangestuti,
2013).

Usia rata-rata anak Indonesia saat masuk sekolah dasar adalah 6 tahun dan
selesai pada usia 12 tahun. Kalau mengacu pada pembagian tahapan
perkembangan anak, berarti anak usia sekolah berada dalam dua masa
perkembangan yaitu masa kanak-kanak tengah(6-9 tahun), dan masa kanak-
kanak akhir (10-12 tahun) (Desmita, 2011). Untuk memahami lebih dalam
lagi tentang perkembangan anak SD yang belum dijelaskan secara rinci.
Oleh karena itu, kelompok kami tertarik untuk mengangkat judul
Perkembangan intelektual, emosi dan sosial anak usia SD.

1
B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam makalah ini adalah:


1. Bagaimana perkembangan intelektual anak usia SD?
2. Bagaimana perkembangan emosi anak usia SD?
3. Bagaimana perkembangan sosial anak usia SD?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:


1. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan intelektual anak usia SD
2. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan emosi anak usia SD
3. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan sosial anak usia SD

D. Manfaat Penulisan

Manfaat penulisan makalah ini adalah


1. Manfaat teoritis
Makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pemahaman
mengenai perkembangan intelektual, emosi dan sosial anak usia SD.
2. Manfaat praktis
a. Manfaat Bagi Peserta Didik SD
Makalah ini diharapkan agar peserta didik dapat mengenali tentang
perkembangan intelektual, emosi dan sosial anak usia SD karena hal ini
berkaitan dengan dirinya sendiri.
b. Manfaat Bagi Guru SD
Makalah ini diharapkan agar guru dapat membantu peserta didik dalam
memahami tentang perkembangan intelektual, emosi dan sosial anak
usia SD .
c. Manfaat Bagi Mahasiswa FKIP
Makalah ini diharapkan bagi mahasiswa FKIP agar menjadi acuan
dalam mengetahui perkembangan intelektual, emosi dan sosial anak
usia SD dan dapat mempraktekkannya di kemudian hari.
d. Manfaat Bagi Pembaca

2
Makalah ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada
pembaca tentang perkembangan intelektual, emosi dan sosial anak usia
SD.

3
PERKEMBANGAN INTELEKTUAL, EMOSI
DAN SOSIAL ANAK SD
Oleh
Annisa Aulia Salsabilla (1910130320001)

Nida Emilia Putri (1910130120004)

Nur Rahman (1910130210010)

A. Perkembangan Intelektual Anak Usia SD

Menurut kamus Webster New World Dictionary of the American


Language, dalam Sunarto & Hartono (2006) istilah intelektual berarti:
1. Kecakapan dalam berpikir, mengamati atau mengerti; kecakapan dalam
mengamati hubungan-hubungan, dan sebagainya.
2. Kecakapan mental yang besar,sangat intellegence, dan
3. Pikiran atau inteligensi.
Kecerdasan intelektual adalah kecerdasan yang berhubungan dengan
proses kognitif seperti berpikir, daya menghubungkan dan menilai atau
mempertimbangkan sesuatu. Atau kecerdasan yang berhubungan dengan
strategi pemecahan masalah dengan menggunakan logika.
Menurut Kohnstam kualitas dari kecerdasan intelektual dapat
dikembangkan melalui beberapa syarat, yaitu di antaranya:
a. Bahwa pengembangan tersebut hanya sampai batas kemampuan, dan tidak
dapat melebihinya. Karena setiap orang mempunyai batas kemampuan yang
berbeda; dan
b. Bahwa pengembangan tersebut tergantung kepada cara berpikir yang
metodis. (Ramayulis, 2004)
Perkembangan intelektual sebenarnya dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu
hereditas dan lingkungan. Pengaruh faktor hereditas dan lingkungan terhadap
perkembangan intelektual dapat dijelaskan berikut ini. (Ali & Asrori, 2008)
1) Faktor Hereditas

4
Dimulai dari dalam kandungan, anak sudah memiliki sifat-sifat
yang menentukan daya kerja intelektualnya. Secara potensial anak telah
membawa kemungkinan, apakah akan menjadi kemampuan berpikir
setaraf normal, di atas normal, atau di bawah normal. Namun, potensi ini
tidak akan berkembang atau terwujud secara optimal apabila lingkungan
tidak memberi kesempatan untuk berkembang. Oleh karena itu, peranan
lingkungan sangat menentukan perkembangan intelektual anak.
2) Faktor Lingkungan
Ada dua unsur lingkungan yang sangat penting peranannya dalam
memengaruhi perkembangan intelektual anak, yaitu keluarga dan
sekolah.
a) Keluarga
Intervensi yang paling penting dilakukan oleh keluarga atau orang tua
adalah memberikan pengalaman kepada anak dalam berbagai bidang
kehidupan sehingga anak memiliki informasi yang banyak yang
merupakan alat bagi anak untuk berpikir.
b) Sekolah
Sekolah adalah lembaga formal yang diberi tanggung jawab untuk
meningkatkan perkembangan anak termasuk perkembangan berpikir
anak.

B. Perkembangan Emosi Anak Usia SD

Orang yang memiliki kecerdasan emosional adalah orang yang mampu


menguasai, mengelola dan mengarahkan emosinya dengan baik. Usia tidak
menjadi tolak ukur seseorang memiliki kecerdasan emosional karena pada
kenyataannya, masih banyak orang dewasa yang belum bisa untuk mengelola
emosi dengan baik. Banyak kasus yang terjadi, orang dewasa meluapkan
emosinya secara berlebihan di depan umum tanpa peduli seberapa tua
umurnya. (Labudasari, 2018)
Emosi memiliki peran sangat penting dalam perkembangan anak, baik
pada masa bayi, prasekolah maupun pada tahap selanjutnya. Setiap anak

5
memiliki kebutuhan emosional yaitu kebutuhan untuk dicintai,dihargai,merasa
aman dan sebagainya.
Pada umumnya ungkapan emosi anak usia SD teraktualisasi dengan
tertawa lepas dalam mengungkapkan kegembiraan atau rasa senangnya,
sedangkan pada anak yang mengalami kekecewaan atau kekesalan tak jarang
mereka mengungkapkannya dengan ledakan amarah, merajuk atau cemberut.
Tetapi anak usia sekolah dasar sudah mulai tahu bahwa ungkapan emosi
terutama emosi kurang baik, secara sosial tidak diterima oleh teman sebaya,
sehingga anak mulai berusaha mengendalikan ungkapan-ungkapan amarah
tersebut.
Fase perkembangan emosi pada anak usia sekolah dasar dimulai pada usia
5-6 tahun. Pada usia ini anak mulai mempelajari kaidah dan aturan. Anak mulai
mampu menjaga rahasia.
Pada usia 6 tahun, anak-anak sudah memahami konsep emosi yang lebih
kompleks, seperti rasa cemburu, rasa bangga, rasa sedih dan rasa kehilangan.
Pada usia 7-8 tahun, perkembangan emosinya sudah menginternalisasikan
rasa malu dan bangga. Semakin bertambah usia, anak semakin menyadari
perasaan diri sendiri maupun orang lain.
Anak usia 9-10 tahun, anak dapat mengatur ekspresi emosinya dalam
situasi sosial dan dapat memberikan respon terhadap stress emosional yang
terjadi pada orang lain.
Pada usia 11-12 tahun, pengertian suatu anak terhadap baik-buruk, normal-
norma, nilai-nilai yang berlaku di lingkungannya menjadi bertambah dan juga
lebih fleksibel, artinya tidak sekaku saat masih usia kanak-kanak.

C. Perkembangan Sosial Anak Usia SD

Manusia adalah makhluk sosial jadi mau tidak mau manusia harus
berkomunikasi dengan orang lain. Manusia membutuhkan orang lain dan
lingkungannya sebagai sarana untuk bersosialisasi. Dalam kehidupan sehari-
hari kita tidak lepas dari pengaruh orang lain. Selama manusia hidup ia tidak
lepas dari pengaruh masyarakat, di rumah, di sekolah dan di lingkungan lain.

6
Semua manusia saling berhubungan dan mempersatukan dalam keseluruhan
sosial (masyarakat) dan masyarakat ditunjukkan kepada semua kepentingan
anggotanya (Boumans, 2000).

Hubungan sosial dimulai dari tingkat sederhana dan terbatas, didasari oleh
kebutuhan yang sederhana. Semakin dewasa dan bertambah umur seseorang,
kebutuhan manusia menjadi kompleks dengan demikian tingkat hubungan
sosial juga berkembang amat kompleks. Perkembangan sosial seseorang sangat
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:

1. Keluarga

Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh besar


terhadap beberapa aspek perkembangan anak, termasuk perkembangan
sosialnya. Di dalam keluarga berlaku norma-norma kehidupan keluarga,
dengan demikian pada dasarnya keluarga mengatur perilaku kehidupan
budaya anak.

2. Kematangan

Bersosialisasi memerlukan kematangan fisik dan psikis. Untuk mampu


mempertimbangkan dalam proses sosial, maka dalam memberi dan
menerima pendapat orang lain memerlukan kematangan intelektual dan
emosional.

3. Status Sosial Ekonomi

Kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi atau status kehidupan


sosial keluarga dalam lingkungan masyarakat. Masyarakat akan memandang
anak, bukan sebagai anak yang independen, akan tetapi akan dipandang
dalam konteksnya yang utuh dalam keluarga anak itu. “Ia anak siapa”.
Secara tidak langsung dalam pergaulan sosial anak, masyarakat dan
kelompoknya dan memperhitungkan norma yang berlaku di dalam
keluarganya. (Sunarto & Hartono, 2006)

Perkembangan sosial yang dirasakan seorang anak merupakan proses


penerimaan sosial. Aspek pencapaiannya ditandai dengan bagaimana dia

7
mampu bergaul, beradaptasi dengan lingkungannya dan menyesuaikan diri
terhadap norma-norma kelompok (Pangestuti, 2013)

Menjelang masuk SD, anak telah mengembangkan kemampuan berpikir


dan bertindak dengan pengaruh sosial yang lebih kompleks dibandingnya
waktu masih taman kanak-kanak. Sampai pada masa ini anak yang hanya
memusatkan pada dirinya sendiri mulai membuka dirinya ke dunia luar. Anak
SD akan mulai percaya diri walaupun juga sering rendah diri.

Menurut Suean Robinson Ambron (1981) dalam Yusuf (2004) sosialisasi


adalah proses yang membimbing anak kearah perkembangan kepribadian sosial
sehingga mampu menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab dan
efektif.

Ada beberapa karakteristik perkembangan sosial yang terdapat pada anak


SD. Sebagian besar dari penjelasan ini bersumber dari tulisan (Sugiyanto,
2015) yaitu:

A. Anak SD suka bermain


Karakteristik ini menjadi hal umum yang diketahui para orang tua karena
anak-anak SD adalah peralihan dari masa taman kanak-kanak dimana
mereka lebih sering diajarkan bermain. Seorang guru SD harus mengerti dan
hendaknya menyusun pembelajaran yang serius tetapi juga santai juga kalau
bisa diadakannya unsur permainan.
B. Anak SD suka bergerak
Banyak anak-anak yang tidak mau duduk diam di kelas karena anak tersebut
suka bergerak. Oleh karena itu, guru sebaiknya merancang pembelajaran
yang memungkinkan anak untuk bergerak, itu supaya anak-anak tidak bosan
dalam kelas.
C. Anak SD suka bekerja dalam kelompok
Walaupun masih anak-anak dia juga memiliki jiwa bersosialisasi, contohnya
dia belajar untuk setia kawan, belajar bertanggung jawab, belajar bersaing
dengan sportif, menghargai perbedaan dan belajar mengikuti aturan
kelompok.

8
D. Suka melakukan sesuatu secara langsung
Daripada materi biasa yang hanya dijelaskan guru, anak-anak lebih suka hal
yang ada buktinya, seperti menggunakan alat peraga atau mengajak anak-
anak keluar lingkungan sekolah untuk mengetahui alam yang ada
disekitarnya.
E. Anak cengeng
Pada waktu SD rata-rata anak kecil itu masih cengeng dan sering dibully
karena cengeng, untuk itu sebagai guru harus paham Guru juga harus
menolong anak yang terkena bully karena kebanyakan guru hanya tutup
telinga tanpa mau menolong.
F. Sulit paham isi pembicaraan orang lain
Kebanyakan anak memang susah memahami apa yang diberikan oleh
gurunya, disini guru harus dapat menggunakan cara yang tepat agar anak
dapat menemukan inti dari pelajaran yang diberikan.
G. Senang diperhatikan
Dalam interaksi sosial anak biasanya mencari perhatian teman atau gurunya,
itu lebih membuatnya senang. Di sini sebagai guru harus mengarahkan
perasaan sang anak, misalnya anak tersebut bisa menjawab pertanyaan dan
guru sebaiknya memujinya.
H. Suka meniru orang lain
Anak-anak suka menirukan suatu figur yang sering dia lihat dan dia temui.
Mereka kemudian menirukan hal yang dilakukan orang yang ingin dia tiru.

9
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kecerdasan intelektual adalah kecerdasan yang berhubungan dengan


proses kognitif seperti berpikir, daya menghubungkan dan menilai atau
mempertimbangkan sesuatu. Perkembangan intelektual sebenarnya dipengaruhi
oleh dua faktor utama, yaitu hereditas dan lingkungan. Faktor lingkungan anak
SD terbagi menjadi 2 yaitu lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah.
Orang yang memiliki kecerdasan emosional adalah orang yang mampu
menguasai, mengelola dan mengarahkan emosinya dengan baik. Pada
umumnya ungkapan emosi anak usia SD teraktualisasi dengan tertawa lepas
dalam mengungkapkan kegembiraan atau rasa senangnya, sedangkan pada
anak yang mengalami kekecewaan atau kekesalan tak jarang mereka
mengungkapkannya dengan ledakan amarah, merajuk atau cemberut.

Perkembangan sosial yang dirasakan seorang anak merupakan proses


penerimaan sosial. Aspek pencapaiannya ditandai dengan bagaimana dia
mampu bergaul, beradaptasi dengan lingkungannya dan menyesuaikan diri
terhadap norma-norma kelompok (Pangestuti, 2013). Menjelang masuk SD,
anak telah mengembangkan kemampuan berpikir dan bertindak dengan
pengaruh sosial yang lebih kompleks dibandingnya waktu masih taman kanak-
kanak. Sampai pada masa ini anak yang hanya memusatkan pada dirinya
sendiri mulai membuka dirinya ke dunia luar. Anak SD akan mulai percaya diri
walaupun juga sering rendah diri.

10
B. Saran

1. Bagi Pembaca
Semoga isi makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan membantu
memahami lebih dalam tentang perkembangan intelektual, emosi dan sosial
anak usia SD.
2. Bagi Pemakalah
Meskipun pemakalah menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan
makalah ini tetapi kenyataannya masih banyak kekurangan dari segi maeri
yang kami muat dalam makalah ini.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ali, M., & Asrori, M. (2008). Psikologi Remaja: Perkembangan Peserta Didik.
Jakarta: PT Bumi Aksara.

Boumans, J. (2000). Telaah Sosial Tentang Manusia. Jakarta: Calesty Hieronika.

Desmita. (2011). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

Dimas. (2012, Agustus 8). Definisi Perkembangan. Dipetik Februari 11, 2020,
dari Definisimu: https://definisimu.blogspot.com/2012/08/definisi-
perkembangan.html

Labudasari, E. (2018, April 20). PERKEMBANGAN EMOSI PADA ANAK


SEKOLAH DASAR. Dipetik Februari 10, 2020, dari researchgate.net:
https://www.researchgate.net/publication/336665852_PERKEMBANGAN
_EMOSI_PADA_ANAK_SEKOLAH_DASAR

Pangestuti, R. (2013). Psikologi Perkembangan Anak Pendekatan Karakteristik


Peserta Didik. Jogjakarta: BASOSBUD.

Ramayulis. (2004). Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Kalam Mulia.

Santrock, J. W. (1996). Adolescense (6th Edition). Dubuque, Lowa: Wm.C.


Brown Publishers.

Soepalarto, S. (. (2008). Pendekatan Neorologi Pada Penilaian Perkembangan


Anak. YKAI.

Sugiyanto. (2015, Maret 23). KARAKTERISTIK ANAK USIA SD. Dipetik Februari
10, 2020, dari Staff Universitas Negeri Yogyakarta:
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/Karakteristik%20Siswa%20SD
.pdf

Sunarto, & Hartono. (2006). Perkembangan peserta didik. Jakarta: Rineka Cipta.

12
Sunarto, A., & Hartono., A. (2006). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT
Asdi Mahasatya.

Yusuf, S. (2004). Perkembangan anak dan remaja. Bandung: Remaja Rosda


Karya.

13

You might also like