Professional Documents
Culture Documents
1 Kalor
1 Kalor
KALOR
Disusun Oleh :
Kelompok I (SATU)
Amiruddin_22025014035
Ihsan Afdal
Sukirman_22025014043 Ariansyah
Saputra_22025014051
Makassar
TA.2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT Dzat penguasa alam semesta yang
telah memberikan taufiq, rahmat, hidayah serta inayahnya sehingga saya
dapat beraktivitas untuk menyusun dan menyelesaikan makalah yang
berjudul “ kalor “ ini. Walaupun banyak isi dari rangkuman karya
ilmiah inisaya kutip langsung dari sumber. Tapi saya berharap karya
ilmiah ini dapat membantu dan menambah wawasan saudara-saudari
yang ingin lebih memahami atau mengetahui sekilas tentang “ kalor “.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas Final
fisika Dasaryang diberikan oleh Ibu Musdalifah S.ST.,MT.
Makalah ini berisi informasi tentang “ kalor “ Yangkami
harapkan pembaca dapat mengetahui berbagai aspek yang
berhubungan dengan gas dan termodinamika yang akan kami
bahas ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karenaitu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun
selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini di masa yang
akan datang.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telahberperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai
akhir.Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhoi segala usaha
kita.Amin.
Dan akhirnya semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua
terutamabagi pembaca. Terima kasih,
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................2
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................33
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Skala Suhu
Pertanyaan berikutnya adalah berapakan suhu es yang sedang
mencair? Berapakah suhu air yang sedang mendidih? Agar semua
orang di seluruh dunia menyimpulkan nilai suhu yang sama maka
perlu ditetapkan skala suhu secara internasional. Banyak skala suhu
yang telah diusulkan para ahli. Di sini kita akan bahas beberapa saja.
a) Skala Reamur
Gambar 1.1 (kiri) Suhu es yang melebur pada tekanan satu atmosfer
dipilih sebagai titik acuan bawah dan (kanan) suhu air mendidih
pada tekanan satu atmosfer dipilih sebagai titik acuan atas.
Skala suhu Reamur ditetapkan sebagai berikut.
i. Suhu es murni yang sedang melebur pada tekanan satu
atmosfer ditetapkan sebagai suhu 0 derajat.
ii. Suhu air murni yang sedang mendidih pada tekanan satu
atmosfer diterapkan sebagai suhu 80.
Jadi, ketika kita memanaskan es yang sedang melebur sehingga
menjadi air yang sedang mendidih pada tekanan 1 atmosfer (udara
terbuka) maka kita menaikkan suhu sebesar 80 derajat skala Reamur,
atau 80 oR.
b) Skala Celcius
Cara penetapan skala suhu Celcius tidak beda jauh dengan
cara penetuan skala suhu Reamur. Skala suhu Celcius ditetapkan
sebagai berikut.
i. Suhu es murni yang sedang melebur pada tekanan satu atmosfer
ditetapkan sebagai suhu 0 derajat
ii. Suhu air murni yang sedang mendidih pada tekanan satu atmosfer
diterapkan sebagai suhu 100.
2
c) Skala Fahrenheit
Penetapan skala suhu Fahrenheit sedikit berbeda dengan
penetapan skala Celcius dan Reamur. Skala suhu Fahrenheit
ditetapkan sebagai berikut
i. Suhu es murni yang sedang melebur pada tekanan satu atmosfer
ditetapkan sebagai suhu 32 derajat
ii. Suhu air murni yang sedang mendidih pada tekanan satu atmosfer
diterapkan sebagai suhu 212.
d) Skala Kelvin
Skala suhu Kelvin ditetapkan sebagai berikut.
i. Suhu ketika partikel-partikel zat di alam semesta tidak bergerak lagi
dipilih sebagai titik acuan bawah. Suhu titik acuan bawah ini
diambil sebagai nol derajat mutlak atau nol kelvin.
ii. Besar kenaikan suhu untuk tiap kenaikan skala kelvin sama
dengan besar kenaikan suhu untuk tiap kenaikan skala celcius.
3
2.2 Konversi Antar Skala Suhu
𝑡𝑟 −0 𝑡𝑐 −0 4
= atau tr = 𝑡𝑐
80−0 100−0 5
Gambar 1.2 Alat ukur suhu yang menunjukkan skala celcius dan
fahrenheit secara bersamaan (**).
4
0 tr 80
Reamur
100
0 tc
celcius
212
32 tf
fahrenheit
kelvin 373
273 tk
𝑡𝑟 − 0 𝑡𝑓 − 32 9
= 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑡𝑓 + 32
80 − 0 212 − 32 4
5
d. Konversi celcius dan kelvin
Perhatikan pita kedua dan keempat pada Gambar 11.3.
Perhatikan pula suatu suhu yang dinyatakan oleh garis di tengah
pita. Kita gunakan aturan perbandingan matematika yang sederhana
berikut
𝑡𝑐 − 0 𝑡𝑘 − 273
= 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑡𝑐 = 𝑡𝑘 − 273
𝑡𝑐 − 100 373 − 273
Kalian dapat melakukan koversi antar satuan yang lain lagi, seperti
antara reamur dan kelvin dan antara fahrenheit dan kelvin.
Contoh 1.1
Nyatakan suhu pada Gambar 11.4 dalam dalam satuan
reamur, fahrenheit, dan kevlin?
6
2.3 Alat Ukur Suhu
Alat yang digunakan untuk mengukur suhu dinamakan
termometer. Termometer telah dibuat dalam berbagai jenis. Jenis-
jenis tersebut disesuaikan dengan kegunaan masing-masing. Juga
jangkauan pengukuran satu termometer dengan termometer lainnya
berbeda, sesuai dengan di mana termometer itu akan digunakan.
Termometer yang digunakan untuk mengukur suhu tubuh hanya
berjangkauan sekitar 30 oC – 50 oC. Penyebabnya adalah tidak ada
manusia yang memiliki suhu badan di bawah 30 oC dan di atas 50
oC. Jadi akan percuma saja membuat skala di bawah 30 oC dan di atas
50 oC.
7
Gambar 1.6 Contoh termometer untuk berbagai penggunaan. (kiri atas)
Termometer untuk mengukur suhu badan. Jangakauan suhu yang dapat
diukur antara 30 oC sampai 50 oC. Karena percuma saja membuat skala
suhu di bawah 30 oC dan di atas 50 oC. Sudah tubuh manusia tidak
pernah di bawah 30 oC dan di atas 50 oC. (kanan atas) Termometer untuk
mengukur suhu dalam percobaan di laboratorium sekolah. Biasanya
termometer ini memiliki skala suhu antara 0 oC sampai 100 oC sehingga
dapat digunakan untuk mengukur suhu dari es mencair sampai air
mendidih. (bawah kiri) Termometer untuk mengukur suhu tungku (kiri
bawah). Pada termometer ini jangkauan suhu terbesar yang dapat diukur
adalah 600 F. (kanan bawah) Termometer yang digunakan untuk
mengukur suhu benda yang sangat tinggi tanpa sentuhan langsung.
Pengukuran dilakukan dengan memanfaatkan sifat gelombang
elektromagnetik yang dipancarkan benda yang panas. Warna cahaya
yang dipancarkan benda panas tergantung pada suhu benda. Jadi, dengan
mengukur warna cahaya yang dipancarkan benda tersebut maka suhu
benda dapat ditentukan (gambar dari berbagai sumber).
8
2.4 Warna Suhu
Warna suhu merepresentasikan penampakan visual cahaya.
Konsep warna suhu memiliki peran penting dalam bidang fotografi,
pencahayaan, videografi, penerbitan, manufaktur, astrofisika, dan
sejumlah bidang lain yang berkaitan dengan warna. Warna suhu
berkaitan dengan peristiwa radiasi benda. Jika benda dipanaskan maka
warnanya akan berubah. Pada suhu rendah warnanya merah dan pada
suhu tinggi warnanya berubah menjadi biru. Di tempat pandai besi,
warna besi yang dibakar berubah dari merah menjadi biru ketika suhu
maskin tinggi. Kaitan antara warna dan suhu benda inilah yang
melahirkan konsep warna suhu.
Gambar 1.7 memperlihatkan suhu dan warna yang dihasilkan
benda hitam ketika berada pada suhu tersebut. Tampak bahwa makin
tinggi suhu benda maka warnanya bergeser ke arah biru.
3000 K (Halogen)
2700 K
2200 K (Natrium tekanan tinggi)
9
2.5 Suhu dan Pertumbuhan Bakteri
Daerah
1
Peristiwa 1.1.
Suhu turun
Suhu tinggi
Su
hu
sa
ma
Suhu naik
Suhu rendah
Gambar 1.10. Air dingin yang berada dalam panci dan diletakkan
di atas kompor yang menyala lama kelamaan akan mendidih.
Peristiwa 1.3.
Jika air hangat dimasukkan dalam bagian pembeku
(freezer) kulkas maka lama-kelamaan suhu air menurun. Jika
dibiarkan terus maka air membeku menjadi es (Gambar 11.11).
Bagaimana menjelaskan tiga peristiwa di atas secara ilmiah?
1
Untuk maksud tersebut para ahli fisika memperkenalkan satu jenis
energi yang bernama kalor. Energi kalor tersebutlah yang
mempengaruhi suhu benda. Energi kalor dapat berpindah dari satu
benda ke benda lain. Hubungan kalor dengan suhu benda adalah:
a) Makin besar energi kalor yang dimiliki benda maka makin tinggi
suhu benda.
b) Energi kalor berpindah dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu
rendah.
Gambar 1.11 Air yang disimpan dalam freezer lama-lama membeku menjadi
es.
Air
Baling-baling
memutar dan
1
Gambar 1.12. Percobaan Joule untuk mencari hubungan antara
satuan kalori dan satuan joule.
1 2
mv = mgh
2
bahwa energi kinetik beban setelah turun sejauh h lebih kecil daripada
mgh. satuan kalor dan satuan joule yang diterima hingga saat ini
adalah
Contoh 1.2
Air dalam botol mineral sebanyak 600 ml memiliki suhu 27 oC. Air
tersebut dimasukkan dalam kulkas sehingga beberapa jam berselang
suhunya turun menjadi 5 oC. Berapa joule kalor yang dilepas ai
1
fasa padat ke fasa cair. Perubahan fasa ini sering disebut peleburan.
Gambar 1.13. (kiri) Es yang bersuhu 0 oC akan mencair jika menerima
kalor dan (kanan) Kawat solder yang berwujud pada akan meleleh jika
meneirma kalor dari mata solder.
1
Persamaan (11.6) jelas mengatakan bahwa:
a) Jika kapasitas kalor sebuah benda bernilai besar maka diperlukan kalor
yang banyak untuk mengubah suhu benda.
b) Sebaliknya, jika kapasitas kalor sebuah benda bernilai kecil maka cukup
diperlukan kalor sedikit untuk mengubah suhu benda.
Contoh 1.3
Besi 23 33
aluminium 25,5 31
T (oC)
Besi 23 33 10 10.000 1.000
1
Besi 1 kg Besi 2 kg Besi 3 kg Besi 4 kg
Gambar 1.14. (atas) Zat yang sama memiliki kapasitas kalor yang
berbeda jika massanya berbeda. (bawah) Zat yang berbeda dalam
memiliki kapasitas kalor yang sama.
1
Tabel 11.3 Kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu sejumlah zat pada
berbagai massa sebesar 1 oC.
Zat/Massa Kalor untuk menaikkan suhu Kapasitas kalor Kapasitas kalor/massa
sebesar 1 oC (kkal) (kkal/oC) (kkal/kg
oC)
Air
2 kg 2 2 1
5 kg 5 5 1
20 kg 20 20 1
Besi
Aluminium
Jika kita belum mengetahui nilai kapasitas kalor, C, maka kita hitung
kapasitas kalor dengan rumus C mc .
Contoh 1.4
1
Contoh11.5
Es 0,504 2,108
1
2.11 Kalor Jenis Kuantum
dengan
1
Tabel 11.5 Kalor lebur zat padat dan suhu peleburan (dari
berbagai sumber).
Es 0 334
Cadmium 321 46
Gliserin 18 200
Emas 1065 67
Perak 962 88
Timbal 327 23
Contoh 1.6 Tentukan kalor total yang diperlukan untuk mengubah 500 g
es yang bersuhu -5 oC sehingga menjadi air yang bersuhu 25 oC.
2
2.13 Kalor Lebur Material Ukuran Nanometer
Saat ini kita masuk kepada dunia nanometer. Satu nanometer =
sepersatu miliar meter (10-9 meter). Saat ini mulai banyak teknologi
yang didasarkan pada gejala-gejala materi dalam ukuran nanometer.
Dan yang menarik bahwa sifat material dalam ukuran nanometer
dapat berbeda sangat jauh dengan sifat material dalam ukuran besar.
Seperti ditunjukkan pada Gambar 11.17, emas dalam ukuran besar
melebur pada suhu sekitar 1300 K. Tetapi kalau emas dibuat dalam
bentuk partikel berukuran beberapa nanometer maka emes dapat
melebur pada suhu di bawah 500 kelvin.
T1 (R) = T100 ( 𝑎
1- 𝐷)
dengan
Tl(D) adalah titik lebur material yang berjari-jari D,
Tl adalah titik lebur material dalam ukuran besar,
a adalah konstanta.
Gambar 1.15 Titik lebur emas dalam ukuran sangat kecil (ukuran
nanometer) bergantung pada diamater partikel (pubs.rsc.org). Makin kecil
diameter partikel maka titik lebur makin kecil. Emas berukuran besar
(ukuran makroskopik) meleleh pada suhu sekitar 1.300 kelvin. Namun
emas dalam bentuk partikel berukursan sekitar 2 nanometer melelh pada
suhu sekitar 300 kelvin (1 nanometer = 0,000000001 meter = seper satu
miliar meter).
2
2.14 Kalor Uap
Kalor yang diperlukan untuk mengubah zar cair menjadi gas
seluruhnya (menguapkan) memenuhi persamaan
Q=mU
dengan
m adalah massa zat (kg)
U disebut kalor uap (J/kg).
Contoh 1.7 Berapa kalor yang dibutuhkan untuk mengubah 50 g air yang
bersuhu 50 oC sehingga seluruhnya menjadi uap?
Tabel 11.6 Kalor uap zat padat dan suhu penguapan atau titik uap
(dari berbagai sumber)
Zat Titik uap (oC) Kalor uap (kJ/kg)
Air 100 2.260
Magnesium 1.090 5.300
Aluminium 2.467 10.890
Mangan 2.061 3.746
Besi 2.861 6.070
Kobalt 2.927 6.730
Nikel 2.913 6.400
Tembaga 2.567 4.724
Seng 907 2.050
Perak 2.167 2.390
Kadmium 767 890
Timah putih 2.602 2.510
Iodium 184 328
Platina 3.825 2.410
Emas 2.856 1.645
2
2.15 Perpindahan Kalor
Konduks
Konveks
Radias
Konduksi
Konduksi adalah perpindahan kalor dari satu tempat ke tempat
lain melalui benda. Tetapi selama kalor berpindah tidak ada bagian
benda maupun atom atau molekul penyusun benda yang ikut
berpindah.
Ketika ujung zat dipanaskan maka electron-elektron pada
bagian tersebut bergerak lebih kencang (memiliki energy kinetic lebih
besar). Akibatnya electron bermigrasi ke lokasi yang memiliki energy
kinetic lebih rendah (bagian zat yang lebih dingin). Migrasi tersebut
menyebabkan tumbukan electron yang berenergi tinggi dengann
electron yang berenergi
2
Ukuran kemampuan zat menghantar kalor dikenal dengan
konduktivitas panas. Laju konduksi kalor dalam bahan
memenuhi persamaan
𝑇𝑡 − 𝑇𝑟
𝑞 = 𝑘𝐴 𝑑
𝐿
dengan
Tt Tr
Contoh 1.8
2
Tabel 11.7 Konduktivitas panas sejumlah zat (dari berbagai sumber).
Zat Konduktivitas panas (J/m s
oC)
Aluminium 205
Perunggu 42
Tembaga 385
Kaca 0,8
Emas 315
Es 2
Besi 72
Timbal 35
Nikel 91
Perak 427
Stainless stell 17
Air 0,6
Contoh 1.9
Konveksi
2
ke atas. Aliran tersebut mendesak air yang dingin yang berada di atas
untuk turun sehingga mengalami pemanasan.
turun
Gambar 1.18. Fenomena konvekssi pada air yang dipanaskan dalam panci.).
UDARAPAN
UDARA
ANGIN
2
Udara panas mengalir
ke atas
Gambar 1.20. Kebakaran sering memicu munculnya angin kencang dari sisi
menuju ke lokasi kebakaran. Ini adalah fenomena konveksi (***).
Konveksi Konveksi
Radiasi
Bentuk ketiga perpindahan kalor adalah radiasi. Radiasi adalah
perpindahan kalor tanpa melalui medium. Ruang antara matahari dan
bumi
kebanyakan hampa. Tetapi panas matahari dapat mencapai bumi.
Ini salah satu bukti bahwa kalor dapat merambat tanpa perlu
medium.
2
radiasi radiasi
Gambar 1.22 Panas api unggun dengan segera dirasakan oleh orang yang
duduk di sekeliling api unggun. Panas tersebut merambat melalui radiasi,
bukan konduksi atau konveksi melalui udara antara orang dan api unggun
(shabrinat.blogspot.com).
Radiasi
2
2.16 Pemanfaatan Sifat Kalor
Cairan Radiator
Cairan radiator digunakan pada kendaraan untuk
mendinginkan mesin. Cairan ini berfungsi untuk menyerap panas dari
mesin dan melepas panas ke
udara. Dengan cara seperti ini maka mesin kendaraan tidak terlampau
panas. Cairan radiator disirkulasikan melewati mesin yang mengalami
pembakaran, dan sesampainya di bagian radiator, cairan tersebut
mengalami pendinginan oleh aliran udara dari depan mobil.
Kipas angin
Pompa
Radiator
air
2
Penyulingan Air
Penyulingan air adalah proses mendapatkan air murni dari air
yang bercampur dengan komponen lain (mengandung bahan terlarut
di dalamnya).
Termo meter
Uap
wad a
Air
Pembuatan Garam
Garam dibuat dengan menjemur air laut. Di dalam air laut
terlarut zat- zat pembentuk garam seperti NaCl. Air laut sendiri tidak
dapat langsung diubah menjadi garam karena konsentrasi zat
terlarut masih rendah.
Gambar 1.27. Garam akan terbentuk jika sudah banyak air yang
menguap sehingga konsentrasi zat dalam air laut sangat tinggi. Ini
dicapai dengan penjemuran yang cukup lama. (lensaindonesia.com)
3
2.17 Pemanfaatan Sifat Perpindahan Kalor
Setrika
Pegangan
Pengatur
Pengunci
Tempat arang
Gambar 1.28 (kiri) Desain setrika arang dan (kanan) sertika listrik
yang banyak digunakan saat ini (kalinggasepeda.wordpress.com,
depopelita.com)
3
BAB III
PENUTUP
3
DAFTAR PUSTAKA
https://appuim.uim-makassar.ac.id/lms/mod/resource/view.php?id=12909
Mirzan satriawan-Fisika Dasar 2012.