You are on page 1of 15

YUSTISIA TIRTAYASA : JURNAL TUGAS AKHIR

Volume 2 Nomor 2, Agustus 2022, hlm. (11-25)


Fakultas Hukum, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang-Banten, Indonesia
P-ISSN: 2807-2863 | e-ISSN: 2807-1565
https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/yustisia/index

Penyelesaian Wanprestasi oleh Nasabah dalam Akad Murabahah pada


Kredit Pemilikan Rumah Syariah di Bank Muamalat Cabang Surabaya

Abigail Shania Azzafira


Fakultas Hukum Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Jl. Rungkut Madya No. 1 Surabaya
email: abigailshan16@gmail.com

Sri Maharani MTVM


Fakultas Hukum Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Jl. Rungkut Madya No. 1 Surabaya
email: runnei2014@gmail.com

DOI: http://dx.doi.org/10.51825/yta.v2i2.

Info Artikel
|Submitted: 8 Maret 2022 |Revised: 1 Agustus 2022 |Accepted: 3 Agustus 2022

How to cite: Abigail Shania Azzafira, Sri Maharani MTVM, “Penyelesaian


Wanprestasi oleh Nasabah dalam Akad Murabahah pada Kredit Pemilikan Rumah
Syariah di Bank Muamalat Cabang Surabaya”, Yustisia Tirtayasa: Jurnal Tugas Akhir,
Vol. 2 No. 2, Agustus 2022”, hlm. 11-25.

ABSTRACK:
In this writing, this study aims to determine the implementation of the murabahah contract on sharia
home ownership loans and the settlement of defaults made by customers in the murabahah agreement for sharia
home ownership loans at Bank Muamalat Surabaya Branch. The source of this writing data was obtained from
interviews with staff of Bank Muamalat Surabaya Branch, legislation, and various literatures. The author uses
empirical juridical research methods, namely the type of sociological legal research and can be called field
research, namely examining applicable legal provisions and what happens in reality in society. The house is an
important basic need for humans for shelter and not a few people buy houses by KPR. In this paper, the
implementation of the murabahah contract on home ownership loans is carried out in several stages from the
submission stage to the approval of the disbursement of funds. However, in the mortgage financing provided
by Bank Muamalat, problems often arise, namely defaults by customers. Settlement of the default is carried
out with non-litigation efforts starting with the stage of issuing a warning letter, restructuring, and finally
the auction process. In the process of resolving the default, there are still some people who do not understand.
Therefore, the author conducted this writing to find out how the process of settlement of mortgage defaults by
customers in a murabahah contract at Bank Muamalat Surabaya Branch.

Keyword: Murabahah, Implementation, Settlement of Default

Yustisia Tirtayasa: Jurnal Tugas Akhir, Vol. 2 No. 2 Agustus 2022, ISSN. 2807-2863| 11
Penyelesaian Wanprestasi oleh Nasabah dalam Akad Murabahah pada Kredit Pemilikan Rumah Syariah di Bank
Muamalat Cabang Surabaya

ABSTRAK:
Dalam penulisan ini, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan akad murabahah
pada kredit pemilikan rumah syariah dan penyelesaian wanprestasi yang dilakukan oleh nasabah
dalam akad murabahah kredit pemilikan rumah syariah di Bank Muamalat Cabang Surabaya.
Sumber data penulisan ini diperoleh dari wawancara dengan staff Bank Muamalat Cabang
Surabaya, perundang-undangan, dan berbagai literatur. Penulis menggunakan metode penelitian
yuridis empiris yaitu jenis penelitian hukum sosiologis dan dapat disebut dengan penelitian
lapangan, yaitu mengkaji ketentuan hukum yang berlaku serta apa yang terjadi dalam kenyataan di
masyarakat. Rumah merupakan kebutuhan pokok penting bagi manusia untuk tempat berteduh
dan tidak sedikit masyarakat yang membeli rumah dengan cara KPR. Dalam penulisan ini,
pelaksanaan akad murabahah pada kredit pemilikan rumah dilakukan dengan beberapa tahapan
mulai dari tahap pengajuan hingga persetujuan pencairan dana. Namun dalam pembiayaan KPR
yang diberikan Bank Muamalat sering terjadi permasalahan yang muncul yaitu wanprestasi yang
dilakukan nasabah. Penyelesaian wanprestasi tersebut dilakukan dengan upaya nonlitigasi yang
dimulai dengan tahap pemberian Surat Peringatan, rekstrukturisasi, hingga akhirnya pada proses
lelang. Dalam proses penyelesaian wanprestasi tersebut masih terdapat beberapa masyarakat yang
kurang mengerti. Oleh karena itu penulis melakukan penulisan ini untuk mengetahui bagaimana
proses penyelesaian wanprestasi KPR yang dilakukan nasabah dalam akad murabahah di Bank
Muamalat Cabang Surabaya.

Kata Kunci: Murabahah, Pelaksanaan, Penyelesaian Wanprestasi

12| Yustisia Tirtayasa: Jurnal Tugas Akhir, Vol. 2 No. 2 Agustus 2022, ISSN. 2807-2863
Penyelesaian Wanprestasi oleh Nasabah dalam Akad Murabahah pada Kredit Pemilikan Rumah Syariah di Bank
Muamalat Cabang Surabaya

Pendahuluan memiliki perbedaan prinsip antara bank


Rumah merupakan salah satu syariah dengan bank konvensional.
kebutuhan pokok bagi manusia, karena Dalam bank syariah berdasarkan
rumah menjadi tempat untuk berteduh, Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008
beristirahat, beribadah, serta aktivitas tentang Perbankan Syariah konsep yang
manusia lainnya. Selain menjadi ditawarkan adalah konsep berbasis bagi
kebutuhan pokok manusia, rumah hasil dan juga perdagangan. Bank syariah
memiliki peran yang penting untuk disebut Islamic banking yaitu sistem
mewujudkan sebuah keluarga yang perbankan yang dalam pelaksanaannya
harmonis, karena setiap manusia ingin tidak menggunakan sistem bunga (riba),
keluarganya memiliki tempat hunian spekulasi (maysir), dan ketidakpastian
yang nyaman untuk memberikan atau ketidakjelasan (gharar) dalam
kebahagiaan keluarganya. Namun harga memberikan jasa pada penghimpunan
rumah yang semakin tinggi membuat dana maupun pembiayaannya.3
jarang orang mampu untuk dapat Sedangkan dalam bank konvensional
membeli rumah secara tunai, sehingga konsep yang ditawarkan yaitu sistem
orang-orang membelinya secara yang berbasis bunga. Karena di bank
mengangsur atau menyewa adalah syariah jasa bank yang diberikan telah
alternatif yang dapat dipilih. Hal tersebut disesuaikan dengan prinsip syariah
membuat permintaan atas kepemilikan dimana menggunakan akad-akadnya
rumah untuk setiap tahunnya mengalami yang adaptif dengan perkembangan
kenaikan yang signifikan. Dengan zaman.
semakin tingginya permintaan atas Bank Muamalat Cabang Surabaya
kepemilikan rumah, disini bank muncul mempunyai jenis KPR untuk dapat
sebagai jembatan bagi kebutuhan dijadikan solusi bagi masyarakat dalam
pembeli dan penjual rumah dengan pembelian rumah. Salah satu produk
menawarkan fasilitas mengangsur atau pembiayaan yang ditawarkan oleh Bank
Kredit Pemilikan Rumah (KPR). KPR Muamalat yaitu KPR iB Muamalat Fix and
merupakan salah satu jenis layanan yang Fix. Pembiayaan KPR iB Muamalat Fix
bank berikan kepada para nasabah yang and Fix dapat dilakukan dengan akad
mengharapkan mendapatkan pelayanan murabahah yaitu transaksi jual beli
pinjaman dalam pembelian rumah secara dimana penjual menawarkan barang
kredit.1 Sebagaimana bank memiliki dagangannya dengan menyebutkan
fungsi utama yaitu menghimpun dana harga yang merupakan jumlah dari harga
dalam bentuk simpanan dan perolehan dengan menambahkan
menyalurkan dana kepada masyarakat nominal tertentu sebagai keuntungan
dalam bentuk kredit.2 (margin).4 dengan kata lain penjualan
Produk KPR yang ditawarkan barang kepada nasabah dilakukan atas
oleh bank syariah pada dasarnya berbeda dasar cost plus profit. Penambahan
dengan produk KPR yang ditawarkan keuntungan (margin) dari penjualan
oleh bank konvensional. Perbedaan ini barang dalam pembiayaan murabahah
dapat dilihat karena masing-masing tersebut merupakan cara bank untuk

1 Abdul Ghofur Anshori, Perbankan 3 Nur Wahid, Perbankan Syariah:


Syariah di Indonesia, Yogyakarta, Gadjah Mada Tinjauan Hukum Normatif dan Hukum Positif ,
University Press, 2009, hlm. 75. Jakarta, Kencana, 2021, hlm. 3.
2 Andri Soemitra, Hukum Ekonomi 4 St. Saleha Madjid, “Konsep
Syariah dan Fiqh Muamalah: di Lembaga Murabahah dan Aplikasinya Pada Perbankan
Keuangan dan Bisnis Kontemporer, Jakarta, Syariah,” Jurnal Hukum Ekonomi Syariah Vol. 1,
Kencana Prenadamedia Grup, 2019, hlm. 165. No. 1, 2017, hlm. 10–19.

Yustisia Tirtayasa: Jurnal Tugas Akhir, Vol. 2 No. 2 Agustus 2022, ISSN. 2807-2863|13
Penyelesaian Wanprestasi oleh Nasabah dalam Akad Murabahah pada Kredit Pemilikan Rumah Syariah di Bank
Muamalat Cabang Surabaya

mendapatkan keuntungan tanpa adanya 47/DSN-MUI/II/2005 Tentang


unsur riba.5 Menurut hasil wawancara Penyelesaian Piutang Murabahah Bagi
penulis dengan Bapak Sugik Purnomo Nasabah Tidak Mampu Membayar dan
selaku Relationship Manager Cunsumer juga diatur pada Peraturan Bank
Financing Bank Muamalat Cabang Indonesia No. 13/9/PBI/2011 tentang
Surabaya dalam kurun waktu 3 tahun perubahan atas Peraturan Bank Indonesia
jumlah nasabah yang mengajukan KPR No. 10/PBI/2008 tentang Restrukturisasi
dengan akad murabahah sebanyak 90-100 Pembiayaan Bank Syariah dan Unit
nasabah per tahunnya dan yang Usaha Syariah.
melakukan wanprestasi sebanyak 5-10
per tahunnya. Hal ini menunjukan bahwa Metode Penelitian
permintaan untuk pembiayaan KPR Penelitian ini adalah penelitian
dengan akad murabahah masih banyak hukum empiris, yaitu jenis penelitian
akan tetapi masih banyak juga nasabah hukum sosiologis dan dapat disebut
yang melakukan wanprestasi. penelitian di lapangan yaitu mengkaji
Dalam pembiayaan KPR yang ketentuan hukum yang berlaku dan apa
diberikan oleh Bank Muamalat sering yang terjadi dalam kenyataan di
muncul beberapa permasalahan masyarakat.7 Penelitian hukum
wanprestasi pada pembiayaan yang digunakan untuk menemukan proses
dilakukan pihak nasabah, sebagaimana terjadinya dan mengenai proses kerja
hal tersebut telah diperjanjikan pada akad hukum yang terjadi di masyarakat
murabahah antara kedua belah pihak. dengan melakukan penelitian hubungan
Pembiayaan bermasalah atau antara hukum dengan lembaga sosial
wanprestasi dalam hal ini adalah lainnya yang mengunakan teknik
pembiayaan yang berpontensi untuk penelitian ilmu sosial.8
merugikan bank sehingga berpengaruh Dengan arti lain yaitu suatu
terhadap kesehatan bank itu sendiri.6 penelitian dilakukan terhadap keadaan
Untuk menyelesaikan masalah yang sebenarnya atau keadaan yang
wanprestasi dapat diselesaikan dengan nyata di masyarakat dengan maksud
upaya jalur ligitasi dan jalur non litigasi. untuk mengetahui dan menemukan
Namun dalam penulisan ini, penulis fakta-fakta dan data yang dibutuhkan,
memberikan jawaban atas penyelesaian setelah data yang dibutuhkan terkumpul
wanprestasi melalui upaya non litigasi. lalu beralih kepada identifikasi masalah
Penyelesaian sengketa wanpretasi yang yang akhirnya menuju pada penyelesaian
dilakukan oleh nasabah dalam akad masalah.9
murabahah pada kredit pemilikan rumah Penulis menggunakan metode
juga diatur dalam Fatwa Dewan Syari’ah penelitian empiris10 karena penelitian ini
Nasional Majelis Ulama Indonesia No.

5 Bagya Agung Prabowo, “Konsep 7 Bambang Waluyo, Penelitian Hukum


Akad Murabahah Pada Perbankan Syariah dalam Praktik, Jakarta, Sinar Grafika, 2002,
(Analisis Kritis Terhadap Aplikasi Konsep hlm. 15.
Akad Murabahah di Indonesia dan 8 Masruhan, Metode Penelitian Hukum,

Malaysia),” Journal Hukum Vol. 16, No. 1, Surabaya, Hilal Pustaka, 2013, hlm. 128.
2009, hlm. 111–12. 9 Waluyo, Penelitian Hukum dalam
6 Azharsyah Ibrahim dan Arinal Praktik, hlm. I6.
Rahmati, “Analisis Solutis Penyelesaian 10 Chandra Ferdiawan dan
Pembiayaan Bermasalah di Bank Syariah: Mohammad Fasyehhudin, “Kewenangan
Kajian Pada Produk Murabahah di Bank Pengawasan oleh Kementerian Lingkungan
Muamalat Indonesia Banda Aceh,” Iqtishadia Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
Vol. 10, No. 1, 2017, hlm. 71–96. Terhadap Izin Dumping Limbah Bahan

14 | Yustisia Tirtayasa: Jurnal Tugas Akhir, Vol. 2 No. 2 Agustus 2022, ISSN. 2807-2863
Penyelesaian Wanprestasi oleh Nasabah dalam Akad Murabahah pada Kredit Pemilikan Rumah Syariah di Bank
Muamalat Cabang Surabaya

menggunakan data yang diperoleh sewa menyewa dalam bentuk ijarah atau
langsung dari masyarakat. Sumber data sewa beli dalam bentuk ijarah muntahiya
di penelitian ini menggunakan data bittamlik, transaksi jual beli dalam bentuk
primer dan data sekunder. Data primer piutang murabahah, salam, dan istishna,
yaitu data yang diperoleh langsung oleh transaksi pinjam meminjam dalam
sumbernya, baik melalui wawancara, bentuk piutang qardh, dantransaksi sewa
observasi, maupun laporan dalam bentuk menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk
dokumen tidak resmi kemudian diolah transaksi multijasa.
oleh peneliti. Sedangkan data sekunder Akad murabahah merupakan salah
yaitu buku, jurnal, maupun para sarjana satu jenis akad jual beli yang digunakan
yang mempunyai kualifikasi tinggi. dalam pembiayaan di Bank Muamalat
Penelitian ini dijalankan secara khusus Cabang Surabaya yang mana akad
yang berkaitan dengan hukum perdata digunakan sebagai bentuk kesepakatan
dan hukum acaranya di Indonesia antara nasabah dan pihak bank dalam
mengenai Pelaksanaan Penyelesaian menjalankan transaksi syariah. Akad
Wanprestasi Yang Dilakukan Oleh menurut Pasal 1 Angka 13 Undang-
Nasabah Dalam Akad Murabahah Pada Undang Nomor 21 Tahun 2008 Tentang
Kredit Pemilikan Rumah Syariah Di Bank Perbankan Syariah adalah kesepakatan
Muamalat Surabaya. tertulis antara bank syariah atau Unit
Usaha Syariah dan pihak lain yang
Pelaksanaan Akad Murabahah Pada memuat adanya hak dan kewajiban bagi
Kredit Pemilikan Rumah Syariah Di masing-masing pihak sesuai dengan
Bank Muamalat Cabang Surabaya prinsip syariah. Prinsip syariah disini
Bank Syariah yang menerapkan adalah ketentuan Hukum Islam yang
sistem bagi hasil bertujuan untuk berdasarkan fatwa dan/atau pernyataan
menciptakan transaksi yang kesesuaian syariah dari Dewan Syariah
menguntungkan berbagai pihak dengan Nasional Majelis Ulama Indonesia.
berbasis keadilan yang bebas dari segala Dalam pelaksanaan akad
hal yang merugikan nasabah. Nilai murabahah sendiri telah diatur dalam
keadilan ini tercermin dalam penerapan Fatwa Dewan Syari’ah Nasional Majelis
bagi hasil yang sistem inilah yang Ulama Indonesia No. 04/DSN-
membedakan dengan perbankan MUI/IV/2000 Tentang Murabahah.
11
konvensional. Fatwa tersebut berisikan ketentuan
Akad murabahah adalah salah satu umum murabahah dalam bank syariah
akad yang sering diminati oleh dan juga kepada nasabah. Ketetapan
masyarakat dalam mengambil pertama yaitu ketentuan umum
pembiayaan di bank syariah. Menurut murabahah dalam bank syariah yang
Pasal 1 Angka 25 Undang-Undang berisi:
Nomor 21 Tahun 2008 Tentang 1) Akad murabahah yang dijalankan
Perbankan Syariah, Pembiayaan adalah oleh nasabah dan bank harus
penyediaan dana atau tagihan yang yang bebas riba.
dipersamakan oleh bank yang berisikan 2) Yang diperjualbelikan
transaksi bagi hasil dalam bentuk merupakan barang yang tidak
mudharabah dan musyarakah, transaksi diharamkan oleh syariah Islam.

Berbahaya dan Beracun di Wilayah 11 Supriadi dan Ismawati,


Kabupaten Bekasi,” Sultan Jurisprudance: “Implementasi Prinsip-Prinsip Perbankan
Jurnal Riset Ilmu Hukum Vol. 1, No. 2, 2021, Syariah Untuk Mempertahankan Loyalitas
hlm. 41–54. Nasabah,” Jurnal Hukum Ekonomi Syariah Vol.
3, No. 1, 2020, hlm. 41–50.

Yustisia Tirtayasa: Jurnal Tugas Akhir, Vol. 2 No. 2 Agustus 2022, ISSN. 2807-2863|15
Penyelesaian Wanprestasi oleh Nasabah dalam Akad Murabahah pada Kredit Pemilikan Rumah Syariah di Bank
Muamalat Cabang Surabaya

3) Bank membiayai sebagian atau yang dipesannya secara sah


seluruhnya dari harga pembelian dengan pedagang.
barang yang mana telah 3) Kemudian bank menawarkan
disepakati kualifikasinya. aset tersebut kepada nasabah dan
4) Bank membeli objek yang nasabah harus membelinya
diinginkan nasabah atas nama sesuai dengan janji yang telah
bank sendiri, dan pembelian ini disepakatinya, karena secara
harus bebas riba dan sah. hukum janji tersebut mengikat;
5) Jika pembelian dengan murabahah kemudian kedua belah pihak
dilakukan secara hutang, maka harus membuat kontrak jual beli.
bank harus menyampaikan 4) Dalam hal jual beli ini bank
semua hal yang berkaitan dengan diperbolehkan meminta nasabah
pembelian. untuk membayar uang muka saat
6) Lalu bank menjual barang menandatangani kesepakatan
tersebut kepada nasabah awal pemesanan.
(pemesan) dengan harga jual 5) Apabila nasabah menolak
senilai harga beli ditambah membeli barang tersebut, biaya
dengan keuntungannya. Dalam riil bank harus dibayar dari uang
hal tersebut bank harus muka tersebut.
memberitahukan secara jujur 6) Jika nilai uang muka kurang dari
tentang harga pokok barang kerugian yang harus ditanggung
kepada nasabah mengenai biaya oleh bank, bank dapat meminta
yang diperlukan. kembali sisa kerugiannya kepada
7) Nasabah membayar harga nasabah.
barang yang telah disepakati 7) Apabila uang muka memakai
pada jangka waktu yang telah kontrak urbun sebagai alternatif
ditentukan. dari uang muka, maka:
8) Perjanjian khusus dengan a. jika nasabah memutuskan
nasabah dapat diadakan sebagai untuk membeli barang
bentuk pencegahan terjadinya tersebut, ia tinggal membayar
penyalahgunaan atau kerusakan sisa harga.
akad tersebut. b. jika nasabah batal membeli,
9) Apabila bank ingin mewakilkan uang muka menjadi milik
kepada nasabah untuk membeli bank maksimal sebesar
barang dari pihak ketiga, akad kerugian yang ditanggung
jual beli murabahah tersebut harus oleh bank akibat dari
dilakukan setelah barang, secara pembatalan tersebut; dan jika
prinsip, menjadi milik bank. uang muka tidak cukup
untuk membayar kerugian,
Adapun ketetapan kedua yaitu nasabah wajib melunasi
ketentuan umum murabahah kepada kekurangannya.
nasabah yang berisi: Kredit pemilikan rumah termasuk
1) Nasabah mengajukan pembiayaan jual beli yang mana dapat
permohonan dan janji pembelian dilakukan dengan menggunakan akad
suatu barang atau aset kepada murabahah. Hal tersebut juga telah diatur
bank. dalam Pasal 5 Ayat (1) Peraturan Otoritas
2) Jika bank menerima Jasa Keuangan Republik Indonesia
permohonannya, ia harus Nomor 10/POJK.05/2019 Tentang
membeli terlebih dahulu aset Penyelenggaraan Usaha Perusahaan

16 | Yustisia Tirtayasa: Jurnal Tugas Akhir, Vol. 2 No. 2 Agustus 2022, ISSN. 2807-2863
Penyelesaian Wanprestasi oleh Nasabah dalam Akad Murabahah pada Kredit Pemilikan Rumah Syariah di Bank
Muamalat Cabang Surabaya

Pembiayaan Syariah dan Unit Usaha 2) Fotokopi KTP calon nasabah dan
Syariah Perusahaan Pembiayaan. suami/istri;
Pelaksanaan pengajuan akad 3) Fotokopi Kartu Keluarga;
murabahah kredit pemilikan rumah 4) Fotokopi surat nikah;
syariah di Bank Muamalat Cabang 5) Fotokopi rekening
Surabaya terdapat beberapa tahapan, tabungan/giro pribadi 3 bulan
yaitu meliputi:12 terakhir yang mencerminkan
a. Tahap pengajuan pembiayaan gaji/penghasilan;
Dalam tahap ini nasabah yang 6) Laporan keuangan perusahaan
ingin mengajukan pembiayaan (neraca dan/atau L/R)
kredit pemilikan rumah harus dan/atau fotokopi bukti/catatan
mencari atau telah memilih rumah transaksi bisnis;
yang ingin diajukan pembiayaan di 7) Slip gaji asli 3 bulan terakhir
bank beserta harga rumah yang jelas. dan/atau surat keterangan
Karena nantinya Bank Muamalat penghasilan yang sejenis;
harus membeli terlebih dahulu 8) Fotokopi izin-izin praktek
rumah yang diinginkan nasabah profesi;
apabila pengajuannya diterima agar 9) Fotokopi akte pendirian
nasabah dapat melakukan perusahaan beserta perubahan
pembiayaan kpr di Bank Muamalat. dan izin-izin usaha: TDP dan
b. Tahap penawaran akad SIUP;
Di tahap ini nasabah 10) Fotokopi NPWP pribadi/SPT
mendapat penawaran akan pribadi;
menggunakan akad apa yang 11) Surat keterangan kerja asli.
nantinya digunakan dalam transaksi d. Tahap verifikasi identitas
kredit pemilikan rumah yang Pada tahap ini pihak bank
diajukan. Jika menggunakan akad melakukan pengecekan data nasabah
murabahah maka pihak bank akan seperti formulir aplikasi pengajuan
menjelaskan terkait dengan harga pembiayaan KPR, kartu tanda
rumah, margin keuntungan, rincian penduduk, akta nikah, kartu
angsuran pembiayaan, dan uang keluarga, dan NPWP. Kemudian
muka. Tahap ini pihak bank dan pihak bank juga melakukan
nasabah melakukan negoisasi dan pengecekan terkait dengan rekam
kesepakatan terkait dengan jejak atau yang dikenal track record
penjelasan dari pihak bank nasabah dalam hal informasi
sebelumnya. mengenai pembiayaan yang
c. Tahap melengkapi dokumen dilakukan sebelumnya untuk
Nasabah melengkapi mengetahui kolektibilitas nasabah.
persyaratan berkas dokumen yang Setelah selesai dilakukan maka akan
telah ditentukam oleh Bank dibuatkan laporan hasil pengecekan
Mualamat Cabang Surabaya, berikut untuk dilakukan pengecekan lebih
adalah beberapa dokumen yang lanjut mengenai dokumen.
harus dilengkapi antara lainnya: e. Tahap verifikasi dokumen
1) Formulir aplikasi asli diisi Setelah nasabah mengisi
lengkap dan benar; formulir pengajuan KPR dan
melengkapi dokumen persyaratan

12 Wawancara dengan Bapak Sugik Surabaya pada hari Senin, 8 November 2021
Purnomo selaku Relationship Manager Pukul 09.00 WIB.
Cunsumer Financing Bank Muamalat Cabang

Yustisia Tirtayasa: Jurnal Tugas Akhir, Vol. 2 No. 2 Agustus 2022, ISSN. 2807-2863|17
Penyelesaian Wanprestasi oleh Nasabah dalam Akad Murabahah pada Kredit Pemilikan Rumah Syariah di Bank
Muamalat Cabang Surabaya

yang telah ditentukan oleh pihak disetujui pengajuan pembiayaanya.


bank, kemudian bank akan Analisis 5C antara lain yaitu:13
melakukan verifikasi/pengecekan 1) Character
data dokumen nasabah. Verifikator Analisis character adalah
melakukan pengecekan terkait menganalisis mengenai sifat-
dengan pekerjaan nasabah, tempat sifat pribadi, kebiasaan-
kerja nasabah, dan slip gaji nasabah. kebiasaan, gaya hidup (style of
Pengecekan pekerjaan nasabah dan living), keadaan keluarganya,
tempat kerja dilakukan oleh hobi dan social standing calon
verifikator dengan melakukan debitur. Analisis ini bertujuan
survey ditempat kerja nasabah untuk untuk mengetahui ukuran
memastikan data pekerjaan nasabah tentang kemauan nasabah untuk
benar. Pengecekan slip gaji nasabah membayar (wiliingnes to pay).
juga dilakukan untuk mengetahui 2) Capacity
kesesuaian dengan pekerjaan dari Analisis capacity adalah
nasabah. analisis untuk mengetahui
f. Tahap analisis data sejauh mana kemampuan
Analisis data dilakukan bank nasabah dapat mengembalikan
untuk mengetahui aset jaminan dan pokok pinjaman beserta bunga
nilai jaminan yang dimiliki nasabah. pinjamannya pada tenggang
Tahap ini dilakukan sebagai waktu yang telah ditentukan.
pertimbangan untuk bank Penilaian kemampuan
memberikan pembiayaan kepada membayar tersebut dapat dilihat
nasabah tersebut. Pada tahap ini dari kegiatan usaha dan
bank melakukan survey terhadap kemampuannya melakukan
jaminan dan melakukan penilaian pengelolaan atas usaha yang
rumah nasabah untuk menentukan akan dibiayai dengan kredit.
besarnya pembiayaan yang akan 3) Capital
diberikan bank. Setelah melakukan Analisis capital adalah
survey terkait aset jaminan dan untuk mengetahui kemampuan
melakukan penilaian terhadap membayar nasabah berdasarkan
rumah nasabah maka akan gaji yang diterima nasabah
dibuatkan laporan terkait hasilnya dengan melihat slip gaji nasabah
untuk dilakukan tahapan yang telah dilampirkan pada
berikutnya. pengajuan pembiayaan. Dalam
g. Tahap analisis pembiayaan penilaian ini semakin besar gaji
Selain dilakukannya analisis nasabah maka semakin tinggi
yang sudah dilakukan ditahap juga peluang untuk bank
sebelumnya, dalam pengajuan memberikan pembiayaan.
pembiayaan juga perlu dilakukaan Tetapi dalam penilaian ini juga
analisis 5C yang mana pihak bank dilihat jumlah tanggungan
melakukan penilaian sesuai dengan nasabah yang dapat dilihat dari
kriteria dan prinsip kehati- Kartu Keluarga.
hatianyang telah ditentukan oleh 4) Collateral
bank untuk menentukan nasabah Analisis barang jaminan
yang akan diterima tersebut benar- (collateral) adalah penilaian
benar layak atau tidak untuk jaminan yang debitur serahkan

Detisa Monica Podung, “Kredit


13 dalam Perbankan,” Jurnal Lex Crimen Vol. 5,
Macet dan Penerapan Prinsip Kehati-Hatian No. 3, 2016, hlm. 50–51.

18 | Yustisia Tirtayasa: Jurnal Tugas Akhir, Vol. 2 No. 2 Agustus 2022, ISSN. 2807-2863
Penyelesaian Wanprestasi oleh Nasabah dalam Akad Murabahah pada Kredit Pemilikan Rumah Syariah di Bank
Muamalat Cabang Surabaya

sebagai jaminan atas kredit bank relationship manager, developer dan


yang didapatkannya untuk juga notaris. Akad yang dibuat
mengetahui sejauh mana nilai dalam pembiayaan syariah paling
barang jaminan atau agunan tidak harus memuat berdasarkan
tersebut dapat menutupi risiko Pasal 31 Ayat (1) Peraturan Otoritas
kegagalan pengembalian Jasa Keuangan Republik Indonesia
kewajiban-kewajiban debitur. Nomor 10/POJK.05/2019 Tentang
Pertimbangan dari analisis ini Penyelenggaraan Usaha Perusahaan
yaitu dilihat dari minat dan Pembiayaan Syariah Dan Unit Usaha
standart harga yang stabil Syariah Perusahaan Pembiayaan.
sehingga jika terjadi hal-hal yang i. Tahap pencairan dana
tidak diinginkan dapat Tahap pencairan dana adalah
mengcover kewajiban nasabah. mencairkan dana dari bank
5) Condition kemudian bank membuat sistem
Analisis condition adalah pembayaran angsuran nasabah.
penilaian yang dilakukan Tahap ini dilakukan apabila akad
terhadap sektor usaha dan yang dibuat antara para pihak sudah
kondisi ekonomi secara umum terselesaikan dan nasabah
nasabah. Tujuannya agar bank memberikan down payment (DP)
mendapatkan resiko yang kecil sesuai dengan kesepakatan kedua
yang mungkin timbul oleh bela pihak.
keadaan perdagangan, kondisi j. Tahap monitoring
ekonomi, dan persaingan di Tahap monitoring dilakukan
lingkungan sektor usaha bertujuan agar bank dapat
nasabah dapat diketahui mengontrol nasabah yang
sehingga bantuan yang akan mengajukan pembiayaan di Bank
diberikan oleh bank benar-benar Muamalat Cabang Surabaya dalam
bermanfaat bagi kemajuan memenuhi kewajibannya tidak
usahanya. Kondisi ekonomi ini mengalami kendala seperti kredit
termasuk pula peraturan- macet.
peraturan atau kebijaksanaan Dalam tahap pelaksanaan akad
pemerintah yang memiliki murabahah diatas, nasabah melakukan
dampak terhadap keadaan pembayaran uang muka yang telah
perekonomian yang pada disepakati kedua belah pihak apabila
gilirannya akan mempengaruhi bank telah menyetujui pengajuan
usaha nasabah. pembiayaannya kemudian masuk tahap
h. Tahap persetujuan pencairan dana. Secara teoritik dalam
Setelah beberapa tahapan Fatwa Dewan Syari’ah Nasional Majelis
dilakukan, jika pengajuan Ulama Indonesia No. 04/DSN-
pembiayaan KPR telah disetujui MUI/IV/2000 Tentang Murabahah,
maka bank akan memberitahukan pembayaran untuk down payment (DP)
kepada nasabah bahwa pengajuan tidak diwajibkan. Tetapi bank
pembiayaannya telah disetujui. diperbolehkan meminta nasabah untuk
Tahap selanjutnya adalah membayar DP jika kedua belah pihak
pembuatan akad yang telah telah sepakat. Begitu pula dengan Bank
disepakati oleh kedua belah pihak Muamalat Cabang Surabaya, walaupun
yaitu nasabah dan bank. Proses akad secara teoritik dalam akad murabahah
tersebut harus dihadiri oleh beberapa pembayaran DP tidak diwajibkan, tetapi
pihak yaitu branch manager, nasabah dalam pelaksanaannya pembayaran DP
dan suami/istrinya, bagian legal dan tersebut selalu diwajibkan. Tujuannya

Yustisia Tirtayasa: Jurnal Tugas Akhir, Vol. 2 No. 2 Agustus 2022, ISSN. 2807-2863|19
Penyelesaian Wanprestasi oleh Nasabah dalam Akad Murabahah pada Kredit Pemilikan Rumah Syariah di Bank
Muamalat Cabang Surabaya

dengan adanya DP tersebut yaitu untuk 3) Melakukan apa yang dijanjikan


mengantisipasi apabila aakad tersebut tetapi terlambat
dibatalkan, maka DP tersebut yang akan 4) Melakukan sesuatu yang menurut
digunakan bank untuk mengganti perjanjian tidak boleh dilakukannya.
kerugian yang dialami bank dalam proses Unsur-unsur wanprestasi antara nya
pengurusan pembiayaan akad murabahah. adalah adanya perjanjian yang sah,
adanya kesalahan (karena kelalaian dan
Penyelesaian Wanprestasi Yang kesengajaan), adanya kerugian, adanya
Dilakukan Oleh Nasabah Dalam Akad sanksi, dapat berupa ganti rugi,
Murabahah Kredit Pemilikan Rumah berakibat pembatalan perjanjian,
Syariah Di Bank Muamalat Cabang peralihan risiko, dan membayar biaya
Surabaya perkara (apabila sampai di
Pengertian perjanjian pada Pasal pengadilan). 15
1313 KUHPerdata dijelaskan bahwa Wanprestasi atau kredit macet
perjanjian adalah suatu perbuatan pada pembiayaan memberikan dampak
dengan mana satu orang atau lebih kerugian dan kesulitan bagi bank dalam
mengikatkan dirinya terhadap satu orang hal tingkat kesehatan bank, oleh karena
atau lebih. Dalam setiap perjanjian itu bank mempunyai kewajiban untuk
terdapat kewajiban atau prestasi yang mencegah dan mengantisipasi agar tidak
wajib dipenuhi. Menurut Pasal 1234 terjadi kredit macet. Terdapat beberapa
KUHPerdata debitur diwajibkan untuk nasabah dalam keadaan yang
menyerahkan prestasi kepada kreditur wanprestasi atau tidak dapat membayar.
dimana prestasi berupa memberikan, Kredit macet pada nasabah dapat
berbuat, atau tidak berbuat sesuatu. disebabkan oleh beberapa faktor,
Namun apabila debitur tidak dapat misalnya adanya faktor kesengajaan dari
melaksanakan prestasi nya atau lalai pihak nasabah, kesalahan prosedur
maka ia dapat dikatakan wanprestasi pemberian kredit, atau disebabkan
seperti pada Pasal 1238 KUHPerdata. dengan faktor ekonomi nasabah yang
Wanprestasi dalam bahasa Belanda sedang menurun.16 Begitu pula di Bank
“wanprestatie” yang artinya tidak Muamalat Cabang Surabaya, terdapat
memenuhi kewajiban yang telah beberapa nasabah yang tidak dapat
ditetapkan dalam perikatan, baik memenuhi prestasinya dengan baik
perikatan yang timbul karena perjanjian dikarenakan beberapa faktor. Bank
maupun perikatan yang timbul karena Muamalat Cabang Surabaya menentukan
undang-undang.14 golongan dari kualitas pembiayaan yang
Terdapat macam-macam bentuk nasabah lakukan, pada masing-masing
wanprestasi menurut subekti, antara nya komponen ditetapkan kriteria-kriteria
yaitu: tertentu untuk masing-masing golongan
1) Tidak melakukan apa yang produk pembiayaan. Dalam produk
disanggupi akan dilakukannya murabahah Bank Muamalat Cabang
2) Melaksanakan apa yang Surabaya dari aspek kemampuan
dijanjikannya, tetapi tidak membayar angsuran nasabah maka
sebagaimana dijanjikan

14Merry Tjoanda, “Wujud Gantu Pelaksanaan Perjanjian,” Jurnal Mitra


Rugi Menurut Kitab Undang-Undang Manajemen Vol. 7, no. 2, 2020, hlm. 43–56.
Hukum Perdata,” Jurnal Sasi Vol. 16, no. 4, 16 Tri Artanto, “Kredit Macet dan

2010, hlm. 43–50. Cara Menghadapinya,” Minda Baharu Vol. 1,


15 Niru Anita Sinaga dan Nurlely no. 12017, hlm. 126–41.
Darwis, “Wanprestasi dan Akibatnya Dalam

20 | Yustisia Tirtayasa: Jurnal Tugas Akhir, Vol. 2 No. 2 Agustus 2022, ISSN. 2807-2863
Penyelesaian Wanprestasi oleh Nasabah dalam Akad Murabahah pada Kredit Pemilikan Rumah Syariah di Bank
Muamalat Cabang Surabaya

pembiayaan digolongan sebagai Sebelum sampai dengan


17 tahap eksekusi jaminan atau lelang
berikut:
a. Lancar langkah awal yang ditempuh pihak
Golongan ini nasabah dinilai Bank Muamalat Cabang Surabaya
masih lancar dalam melakukan yaitu memberikan surat peringatan
pembayaran kredit. terlebih dahulu yang dibuat oleh
kantor pusat dalam menyelesaikan
b. Dalam perhatian khusus wanprestasi yang dilakukan oleh
Golongan ini nasabah dinilai nasabah dalam akad murabahah pada
dalam perhatian khusus karena kredit pemilikan rumah syariah.
nasabah memiliki tunggakan Surat peringatan ini dibuatuntuk
pembayaran 1-3 bulan. nasabah adalah sebagai bentuk
c. Kurang lancar peringatan bahwa nasabah dalam
Golongan ini dinilai kurang melakukan pembayaran mengalami
lancar karena nasabah memiliki keterlambatan. Surat peringatan ini
tunggakan pembayaran dalam berisikan jumlah tunggakan nasabah
jangka 3-5 bulan. sampai dengan surat peringatan itu
d. Diragukan diberikan. Pada surat peringatan (SP
Golongan ini nasabah dinilai 1) apabila nasabah tidak
diragukan karena nasabah memiliki mengindahkan atau tidak merespon
tunggakan pembayaran dalam pihak bank dengan baik maka
jangka sampai 6 bulan. langkah selanjutnya pihak bank akan
e. Macet memberikan surat peringatan (SP 2)
Golongan ini nasabah dinilai dalam jangka waktu 7-14 hari,
macet karena nasabah memiliki kemudian apabila telah diberikan
tunggakan pembayaran dalam surat peringatan tersebut masih saja
jangka waktu lebih dari 6 bulan. tidak direspon dan tidak memiliki
Penulis melakukan penelitian di itikad baik maka akan diberikan lagi
Bank Muamalat Cabang Surabaya dan surat peringatan (SP 3) dalam jangka
diperoleh berbagai informasi mengenai waktu kurang lebih 1 bulan yang
tahapan-tahapan penyelesaian berisikan apabila nasabah tidak
wanprestasi yang dilakukan oleh nasabah memiliki itikad baik dalam melunasi
dalam Akad Murabahah Kredit Pemilikan hutangnya maka pihak bank akan
Rumah Syariah. Dari hasil wawancara melakukan penyelesaian dengan
yang dilakukan dengan Bapak Farid eksekusi jaminan atau lelang.
selaku staff Bank Muamalat Cabang Namun jika pada saat pemberian
Surabaya terdapat beberapat tahapan surat peringatan nasabah memiliki
dalam melakukan penyelesaian itikad baik untuk dapat melunasi
wanprestasi yang dilakukan oleh nasabah hutangnya, tetapi nasabah dengan
dalam Akad Murabahah Kredit Pemilikan jujur mengatakan bahwa pada
Rumah Syariah di Bank Muamalat kondisi ekonomi nya saat ini sedang
cabang Surabaya. Adapun tahapan- menurun maka bank akan
tahapan tersebut sebagai berikut:18 memberikan penawaran atau solusi
1. Surat Peringatan (SP) yaitu rekstrukturisasi jika nasabah
telah memenuhi ketentuan/

17 Suhaimi dan Asnaini, “Pembiayaan 18 Wawancara dengan Bapak Farid

Bermasalah di Bank Syariah,” Jurnal Al-Intaj selaku Team BC Bank Muamalat Cabang
Vol. 4, no. 2, 2018, hlm. 176–91. Surabaya pada hari Senin, 13 Desember 2021
Pukul 09.00 WIB.

Yustisia Tirtayasa: Jurnal Tugas Akhir, Vol. 2 No. 2 Agustus 2022, ISSN. 2807-2863|21
Penyelesaian Wanprestasi oleh Nasabah dalam Akad Murabahah pada Kredit Pemilikan Rumah Syariah di Bank
Muamalat Cabang Surabaya

persyaratan dalam rekstrukturisasi b. Nasabah yang memiliki prospek


tersebut. usaha yang baik dan mampu
2. Rekstrukturisasi memenuhi kewajiban setelah
Restrukturisasi pada kredit melakukan restrukturisasi.
pemilikan rumah disini yaitu Untuk dapat melakukan
perubahan syarat-syarat kredit rekstrukturisasi harus melalui
mengenai jadwal pembayaran dan analisa pembiayaan yang memenuhi
atau jangka waktu termasuk masa ketentuan standar umum
tenggang grace period dan rekstrukturisasi antara nya standar
perubahan besarnya angsuran kredit. kelayakan, standar nasabah, standar
Dalam hal ini tentu tidak dapat legalitas, standar jaminan, standar
semua debitur yang diberikan risiko, dan standar dokumentasi.
kebijakan rekstrukturisasi ini oleh Bagi nasabah yang wanprestasi maka
bank, melainkan hanya kepada pihak Bank Muamalat Cabang
debitur yang memiliki itikad baik Surabaya memiliki solusi untuk
dan karakter yang jujur dan memiliki menyelesaikan pembiayaan yang
kemauan untuk membayar atau bermasalah yaitu rekstrukturisasi
melunasi kredit walaupun mungkin yang meliputi penjadwalan kembali
kondisi nasabah yang saat ini sedang (rescheduling), persyaratan kembali
menurun atau sedang terkena (reconditioning), dan penataan
musibah. Rekstrukturisasi juga kembali (restructuring).
diatur pada Peraturan Bank Rekstrukturisasi ini ditawarkan
Indonesia No. 13/9/PBI/2011 biasanya pada saat kondisi nasabah
tentang perubahan atas Peraturan dalam keadaan kurang lancar. Pada
Bank Indonesia No. 10/PBI/2008 rekstrukturisasi ini, nasabah hanya
tentang Restrukturisasi Pembiayaan diperbolehkan untuk mengambil
Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah salah satu penyelesaian yang akan
yang menyatakan bahwa dibantu oleh pibak bank dalam
rekstrukturisasi pembiayaan adalah mengambil tindakan yang sesuai
upaya yang dilakukan bank dalam dengan kondisi permasalahan yang
rangka membantu nasabah agar dialami nasabah.
dapat menyelesaikan kewajibannya, a. Penjadwalan kembali
antara lain melalui penjadwalan (rescheduling)
kembali (rescheduling), persyaratan Penjadwalan kembali
kembali (reconditioning), dan (rescheduling) yaitu dapat
penataan kembali (restructuring). dilakukan apabila nasabah dalam
Pasal 5 Ayat (1) Peraturan keadaan tidak mampu
Bank Indonesia No. 13/9/PBI/2011 membayar pada saat jatuh
tentang perubahan atas Peraturan tempo. Pada rescheduling ini Bank
Bank Indonesia No. 10/PBI/2008 Muamalat akan melakukan
tentang restrukturisasi pembiayaan penjadwalan kembali mengenai
Bank Syariah dan Unit Usaha perubahan jadwal pembayaran
Syariah, rekstrukturisasi dan waktu jatuh temponya. Cara
pembiayaan ini hanya dapat ini dilakukan untuk memberikan
dilakukan oleh nasabah yang keringanan bagi nasabah untuk
memenuhi kriteria sebagai berikut : memperpanjang jangka waktu
a. Nasabah yang mengalami pembayaran berdasarkan
penurunan kemampuan kesepakatan kedua belah pihak.
pembayaran; dan

22 | Yustisia Tirtayasa: Jurnal Tugas Akhir, Vol. 2 No. 2 Agustus 2022, ISSN. 2807-2863
Penyelesaian Wanprestasi oleh Nasabah dalam Akad Murabahah pada Kredit Pemilikan Rumah Syariah di Bank
Muamalat Cabang Surabaya

b. Persyaratan kembali lelang kurang lebih 1 bulan


(reconditioning) tergantung dengan berkas dan
Persyaratan kembali dokumen yang telah dilengkapi.
(reconditioning) yaitu dilakukan
perubahan sebagian atau Penutup
seluruhnya mengenai Berdasarkan uraian tersebut
persyaratan pembiayaan seperti dapat disimpulkan bahwa dalam proses
jadwal pembayaran, jumlah pengajuan pembiayaan akad murabahah
angsuran, perubahan nisbah atau kredit pemilikan rumah syariah di Bank
bagi hasil. Nasabah yang hendak Muamalat Cabang Surabaya, nasabah
melakukan reconditioning harus harus sudah memilih rumah yang ingin
mengajukan surat secara tertulis diajukan pembiayaan di bank beserta
pada pihak bank yang isi nya dengan harga rumah yang jelas. Proses
memuat alasan nasabah pengajuan tersebut juga memiliki
mengajukan reconditioning dan beberapa syarat agar dapat diterima oleh
menyebutkan kesanggupan bank dan nasabah wajib untuk
untuk melunasi kewajibannya. melengkapinya. Sejauh ini pelaksanaan
c. Penataan kembali (restructuring) akad murabahah pada kredit pemilikan
Penataan kembali rumah syariah di Bank Muamalat Cabang
(restructuring) yaitu perubahan Surabaya mulai dari tahap pengajuan
akad pembiayaan yang berupa pembiayaan, tahap penawaran akad,
konversi akad pembiayaan yang tahap melengkapi dokumen, tahap
awalnya menggunakan akad verifikasi identitas, tahap verifikasi
murabahah lalu menjadi akad dokumen, analisis data, tahap analisis
musyarakah mutanaqisah. Konversi pembiayaan, tahap persetujuan, tahap
akad dilakukan untuk pencairan dana, hingga tahap monitoring
mengalihkan objek murabahah telah sesuai dengan Peraturan Otoritas
menjadi modal nasabah dalam Jasa Keuangan Republik Indonesia
akad musyarakah mutanaqisah Nomor 10/POJK.05/2019 Tentang
karena adanya perpanjangan Penyelenggaraan Usaha Perusahaan
pembiayaan. Pembiayaan Syariah Dan Unit Usaha
3. Lelang Syariah Perusahaan Pembiayaan. Namun
Pada tahap lelang ini Bank dalam Fatwa Dewan Syari’ah Nasional
Muamalat memiliki dua macam Majelis Ulama Indonesia No. 04/DSN-
dalam melakukan proses lelang, MUI/IV/2000 Tentang Murabahah
yaitu yang pertama proses lelang walaupun untuk pembayan DP tidak
yang dilakukan oleh nasabah secara diwajibkan tetapi dalam pelaksanaannya,
mandiri yaitu dengan cara nasabah pembayaran DP selalu dilakukan dalam
menjual/menawarkan rumahnya akad murabahah kredit pemilikan rumah
sendiri kepada calon pembeli syariah di Bank Muamalat Cabang
kemudian hasil uang penjualan Surabaya.
tersebut dibayarkan ke pihak bank Untuk mengatasi dan
sesuai dengan sisa hutang yang menyelesaikan wanprestasi atau kredit
dimilikinya. Yang kedua yaitu pihak macet yang dilakukan nasabah, maka
bank mendaftarkan proses lelang Bank Muamalat Cabang Surabaya
kepada Kantor Pelayanan Kekayaan memiliki sendiri proses penyelesaian
Negara dan Lelang (KPKNL) selaku wanprestasi yang dilakukan oleh nasabah
lembaga yang berwenang untuk dalam Akad Murabahah Kredit Pemilikan
melaksanakan eksukusi jaminan atau Rumah Syariah antara nya, memberikan
lelang dengan proses pendaftaran surat peringatan sampai dengan tiga kali,

Yustisia Tirtayasa: Jurnal Tugas Akhir, Vol. 2 No. 2 Agustus 2022, ISSN. 2807-2863|23
Penyelesaian Wanprestasi oleh Nasabah dalam Akad Murabahah pada Kredit Pemilikan Rumah Syariah di Bank
Muamalat Cabang Surabaya

rekstrukturisasi bagi pihak nasabah yang 176–91.


memiliki itikad baik untuk melunasi Chandra, Ferdiawan dan Mohammad
hutangnya, dan apabila setelah melalui Fasyehhudin. “ewenangan
beberapa proses dan tidak menemukan Pengawasan oleh Kementerian
titik temu maka akan dilakukannya Lingkungan Hidup dan
proses lelang yang dapat dilakukan Kehutanan Republik Indonesia
sendiri oleh nasabah dengan menjual Terhadap Izin Dumping Limbah
rumah tersebut atau pihak bank Bahan Berbahaya dan Beracun di
mendaftarkannya kepada Kantor Wilayah Kabupaten Bekasi.”
Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Sultan Jurisprudance: Jurnal Riset
(KPKNL) selaku lembaga yang Ilmu Hukum Vol. 1, no. 2 (2021):
berwenang untuk melaksanakan 41–54.
eksukusi jaminan atau lelang. Darwis, Niru Anita Sinaga dan Nurlely.
“Wanprestasi dan Akibatnya
Saran Dalam Pelaksanaan Perjanjian.”
Dalam proses pengajuan Jurnal Mitra Manajemen Vol. 7, no.
pembiayaan yang dilakukan nasabah, 2 (2020): 43–56.
sebaiknya bank lebih teliti dan berhati- Ismawati, Supriadi dan. “Implementasi
hati dalam melakukan analisis Prinsip-Prinsip Perbankan
pembiayaan akad murabahah kredit Syariah Untuk Mempertahankan
pemilikan rumah syariah dan dalam hal Loyalitas Nasabah.” Jurnal Hukum
pemberian pembiayaan kepada nasabah Ekonomi Syariah Vol. 3, no. No. 1
serta selalu melakukan monitoring (2020): 41–50.
terhadap pembiayaan yang telah Madjid, St. Saleha. “Konsep Murabahah
diberikan. Lalu bagi calon nasabah yang dan Aplikasinya Pada Perbankan
ingin mengajukan pembiayaan akad Syariah.” Jurnal Hukum Ekonomi
murabahah pada kredit pemilikan rumah Syariah Vol. 1, no. No. 1 (2017): 10–
syariah di Bank Muamalat hendaknya 19.
mempersiapkan segala sesuatunya Masruhan. Metode Penelitian Hukum.
dengan baik dengan harapan sebagai Surabaya: Hilal Pustaka, 2013.
antisipasi terjadinya wanprestasi atau Podung, Detisa Monica. “Kredit Macet
kredit macet yang disebabkan oleh dan Penerapan Prinsip Kehati-
nasabah yang tidak memiliki kesiapan Hatian dalam Perbankan.” Jurnal
untuk menjalankan kewajibannya. Lex Crimen Vol. 5, no. No. 3 (2016):
50–51.
Daftar Pustaka Prabowo, Bagya Agung. “Konsep Akad
Abdul Ghofur Anshori. Perbankan Syariah Murabahah Pada Perbankan
di Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Syariah (Analisis Kritis Terhadap
Mada University Press, 2009. Aplikasi Konsep Akad
Andri Soemitra. Hukum Ekonomi Syariah Murabahah di Indonesia dan
dan Fiqh Muamalah: di Lembaga Malaysia).” Journal Hukum Vol. 16,
Keuangan dan Bisnis Kontemporer. no. No. 1 (2009): 111–12.
Jakarta: Kencana Prenadamedia Rahmati, Azharsyah Ibrahim dan Arinal.
Grup, 2019. “Analisis Solutis Penyelesaian
Artanto, Tri. “Kredit Macet dan Cara Pembiayaan Bermasalah di Bank
Menghadapinya.” Minda Baharu Syariah: Kajian Pada Produk
Vol. 1, no. 1 (2017): 126–41. Murabahah di Bank Muamalat
Asnaini, Suhaimi dan. “Pembiayaan Indonesia Banda Aceh.” Iqtishadia
Bermasalah di Bank Syariah.” Vol. 10, no. No. 1 (2017): 71–96.
Jurnal Al-Intaj Vol. 4, no. 2 (2018): Tjoanda, Merry. “Wujud Gantu Rugi

24 | Yustisia Tirtayasa: Jurnal Tugas Akhir, Vol. 2 No. 2 Agustus 2022, ISSN. 2807-2863
Penyelesaian Wanprestasi oleh Nasabah dalam Akad Murabahah pada Kredit Pemilikan Rumah Syariah di Bank
Muamalat Cabang Surabaya

Menurut Kitab Undang-Undang


Hukum Perdata.” Jurnal Sasi Vol.
16, no. 4 (2010): 43–50.
Wahid, Nur. Perbankan Syariah: Tinjauan
Hukum Normatif dan Hukum Positif.
Jakarta: Kencana, 2021.
Waluyo, Bambang. Penelitian Hukum
dalam Praktik. Jakarta: Sinar
Grafika, 2002.
“Wawancara dengan Bapak Farid selaku
Team BC Bank Muamalat Cabang
Surabaya pada hari Senin, 13
Desember 2021 Pukul 09.00 WIB.,”
n.d.
“Wawancara dengan Bapak Sugik
Purnomo selaku Relationship
Manager Cunsumer Financing
Bank Muamalat Cabang Surabaya
pada hari Senin, 8 November 2021
Pukul 09.00 WIB.,” n.d.

Yustisia Tirtayasa: Jurnal Tugas Akhir, Vol. 2 No. 2 Agustus 2022, ISSN. 2807-2863|25

You might also like