You are on page 1of 11

HIPOTERMIA

elkatiwi (221FI10004)
Apa itu hipotermia?
Hipotermia adalah suatu kondisi di
mana mekanisme tubuh untuk
pengaturan suhu kesulitan mengatasi
tekanan suhy dingin. Hipotermia juga
dapat didefinisikan sebagai suhu bagian
dalam tubuh di bawah 35 °C.
Penyebab utama hipotermia adalah paparan udara dingin. Sejumlah
situasi yang berpotensi menyebabkan kondisi ini di antaranya
adalah:
• Tidak mengenakan pakaian yang tepat saat mendaki gunung.
• Berada terlalu lama di tempat dingin.
• Jatuh ke kolam.
• Mengenakan pakaian yang basah untuk waktu cukup lama.
• Suhu pendingin ruangan yang terlalu rendah (khususnya bagi
manula dan bayi).
Jenis-jenis Hipotermia
1 Hipotermia akut atau imersi 2 Hipotermia akibat kelelahan
Kondisi ini terjadi apabila seseorang Pada kondisi yang terlalu lemah,
kehilangan panas tubuh secara tubuh tidak akan mampu
mendadak dan sangat cepat, menghasilkan panas, sehingga
contohnya saat seseorang jatuh ke orang tersebut akan jatuh pada
kolam yang dingin. kondisi hipotermia.

3 Hipotermia Kronis
Jenis ini terjadi bila panas tubuh
menghilang secara perlahan. Kondisi ini
umum terjadi pada lansia yang tinggal di
ruangan dengan kehangatan yang kurang,
atau pada tunawisma yang tidur di luar
ruangan.
Faktor Risiko Hipotermia
• Usia bayi dan manula. Kemampuan untuk mengendalikan temperatur tubuh
yang belum berkembang dengan sempurna pada bayi dan yang menurun pada
manula. Anak- anak juga terkadang mengabaikan udara dingin karena terlalu
asyik bermain.
• Minuman keras dan obat-obatan terlarang. Alkohol dan obat-obatan
terlarang dapat melebarkan pembuluh darah sehingga mempercepat dan
meningkatkan pelepasan panas tubuh dari permukaan kulit.
• Penyakit yang memengaruhi memori, misalnya penyakit Alzheimer. Pengidap
penyakit ini biasanya tidak sadar bahwa mereka sedang kedinginan atau tidak
paham apa yang harus dilakukan.
• Pengaruh penyakit tertentu. Ada beberapa penyakit yang dapat
memengaruhi mekanisme pengendali suhu tubuh, misalnya
anoreksia nervosa, stroke, dan hipotiroidisme.
• Obat-obatan tertentu, misalnya antidepresan, sedatif, serta
analgesik opiat. Obat-obatan ini dapat memengaruhi kemampuan
tubuh untuk mengendalikan temperatur.
• Orang yang menghabiskan waktu lama di tempat yang dingin,
misalnya pendaki gunung atau tunawisma.
Gejala Hipotermia
Pengidap serangan hipotermia tingkat menengah (suhu tubuh 28-32°C) akan
mengalami gejala- gejala berupa:
• Mengantuk atau lemas.
• Bicara tidak jelas atau bergumam.
• Linglung dan bingung
• Kehilangan akal sehat, misalnya membuka pakaian meski sedang •
Kedinginan.
• Sulit bergerak dan koordinasi tubuh yang menurun.
• Napas yang pelan dan pendek.
• Tingkat kesadaran yang terus menurun.
Apabila tidak segera ditangani, suhu tubuh akan makin menurun dan
berpotensi memicu hiportemia yang parah dengan suhu tubuh 28°C ke
bawah. Kondisi ini ditandai dengan gejala- gejala berikut:
• Pingsan.
• Denyut nadi yang lemah, tidak teratur, atau bahkan sama sekali tidak ada
denyut nadi.
• Pupil mata yang melebar.
• Napas yang pendek atau sama sekali tidak bernapas.
Langkah Pencegahan Hipotermia
Hipotermia bisa dicegah. Langkah-langkah sederhana yang dapat Anda
lakukan untuk menghindari hipotermia adalah:
1. Menjaga agar tubuh tetap kering. Segera ganti pakaian Anda yang
basah karena akan menyerap panas tubuh Anda.
2. Kenakan pakaian yang sesuai dengan cuaca dan kegiatan, terutama
bagi Anda yang gemar mendaki gunung atau berkemah di tempat yang
dingin. Gunakanlah pakaian dari bahan yang dapat menjaga kehangatan
tubuh sekaligus menyerap keringat, misalnya wol. Hindari pakaian
berbahan katun. Gunakan jaket yang tahan angin dan air.
3. Jangan lupa untuk menggunakan topi, syal, sarung tangan, kaus kaki,
serta sepatu bot
4. Lakukan gerakan sederhana untuk menghangatkan tubuh, tapi jangan
sampai berkeringat berlebihan. Jika terkena angin, baju yang basah
karena keringat dapat menurunkan panas tubuh.
5. Sediakan minuman dan makanan hangat, tetapi hindari minuman yang
mengandung alkohol atau kafein.
Terimakasih.

You might also like