You are on page 1of 11
LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN KELUARGA 1, LATAR BELAKANG A. Karakter Keluarga Keluarga merupakan unit sosial terkecil yang mempunyai perbedaan nyata dengan Organisasi sosial yang Iain. Bagi individu, keluarga mempunyai arti yang lebih ‘mendalam daripada kelompok sosial lainnya. Keluarga merupakan suatu gemeinscaft yang ciri-cirinya yaitu: antar-anggota Keluarga mempunyai hubungan yang intim dan hrangat, face to face, kooperatif, anggota keluarga mempertakukan anggota yang lain sebagai tujuan, bukan alat untuk mencapai tujuan. Keluarga adalah korcunitas pertama di mana manusia, sejak usia dini, belajar konsep baik dan buruk, pantas dan tidak pantas, benar dan salah, Dengan kata lain, di ‘keluargalah seseorang, sejak ia sadar lingkungan, belajar tata nilai atau moral. Karena tata nila yang diyakini sescorang akan tercermin dalam karaktemya, maka dikeluargalah proses pendidikan karakter berawal, Pada keluarga inti, peranan utama pendidikan terletak pada ayah-ibu, Philips ‘menyarankan bahwa Keluarga hendaknya menjadi sekolah untuk kasih sayang (schoo! of Jove), atau tempat belajar yang penuh cinta sejati dan kasih sayang. Menurut Gunandi, ada tiga pera utama yang dapat dilakukan ayah-ibudalam mengembangkan karakter anak. Pertama, ‘berkewajiban menciptakan suasana yang hangat dan tentram. Tanpa ketentraman, akan sukar bagi anak untuk belajar apa pun dan anak akan mengalami hhambatan dalam pertumbuhan jiwanya. Ketegangan atau ketakutan adalah wadah yang buruk bagi perkembangan karakter anak. Kedua, menjadi panutan yang posit bagi anak sebab anak belajar terbanyak dari apa yang dilihatnya, bukan dari apa yang didengarnya. ‘Karakter orang tua yang diperliahatkan melalui perilaku nyata merupakan bahan pelajaran vyang akan diserap anak. B Dipindai dengan CamScanner Unsur terpenting dalam pembentukan karakter adalah pikiran karena pikiran -yang di dalamnya terdapat seluruh program yang terbentuk dari pengalaman hidupnya, ‘merupakan pelopor segalanya, Program ini kemudian membentuk sistem kepercayaan yang akhimya dapat membentuk pola berpikir yang bisa mempengaruhi perilakunya. Jika program yang tertanam tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip kebenaran universal, maka perilakunya berjalan selaras dengan hukum alam. Hasilnya, perilaku tersebut membawa ketenangan dan kebahagiaan. Sebaliknya, jika program tersebut tidak sesuai dengan prinsip-prinsip universal, maka perilakunya membawa kerusakan dan menghasilkan penderitaan, Oleh karena itu pikiran harus mendapatkan perhatian serius. Keluarga adalah sekumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama melalui ikatan perkawinan dan kedekatan emosi yang masing-masing mengidentifikasi diri sebagai bagian dari keluarga (Ekasari, 2015). Bailon, 1978 (dalam Achjer, 2010) berpendapat bahwa keluarga sebagai dua atau Jebih individu yang berhubungan karena hubungan darah, ikatan perkawinan atau adopsi, hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dalam peranannya dan meneiptakan serta mempertahankan budaya, Jadi dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah sckumpulan dua orang atau lebih yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, hubungan darah, hidup dalam satu rumah tanga, memiliki kedekatan emosional, dan berinteraksi satu sama lain yang saling ketergantungan untuk menciptakan atau mempertahankan budaya, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial setiap anggota dalam rangka mencapai tujuan bersama. . Tahap dan Tugas Perkembangan Keluarga ‘Tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga menurut Duval 1985 dan Friedman 1998, ada 8 tahap tumbuh kembang keluarga, yaitu : 1) TahapI — : Keluarga Pemula Keluarga pemula merajuk pada pasangan menikah/tahap pernikahan, Tugas perkembangan keluarga saat ini adalah membangun perkawinan yang saling @ Dipindai dengan CamScanner a» 2 4) 5) memuaskan, menghubungkan jaringan persaudaraan secara_harmonis, merencanakan keluarga berencana. Tahap 11: Keluarga scdang mengasuh anak (anak tertua bayi sampai umur 30 bulan) ‘Tugas perkembangan keluarga pada tahap Il, yaitu membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit, mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan, memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan menambahkan peran orang tua kakek dan nenek dan mensosialisasikan dengan lingkungen keluarga besar masing-masing pasangan. Tahap II: Keluarga dengan anak usia pra sekolah (anak tertua berumur 2-6 tahun) ‘Tugas perkembangan keluarga pada tahap III, yaitu memenuhi kebutuhan anggota keluarga, mensosialisasikan anak, mengintegrasikan anak yang baru sementara tetap memenuhi kebutuhan anak yang lainnya, mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga dan luar keluarga, menanamkan nilai den norma kehidupan, ‘mulai mengenalkan kultur keluarga, menanamkan keyakinan beragama, memenui kebutuhan bermain anak. Tahap IV_:Keluarga dengan anak usia sekolah (anak tertua usia 6-13 tahun) ‘Tugas perkembangan keluarga tahap IV, yaita mensosialisasikan anak termasuk meningkatkan prestasi sekolah dan mengembangkan hubuagan dengan teman sebays, mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan, memenuhi Kebutuhan Kesehatan fisik anggota Keluarga, membiasakan belajar teratur, memperhatikan anak saat menyelesaikan tugas sekolah. Tahap V_ : Keluarga dengan anak remaja (anak tertua umur 13-20 tahun) Tugas perkembangan keluargs pada tahap V, yaitu menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika remaja menjadi dewasa dan mandiri, memfokuskan kembali hubungan perkawinan, berkomunikasi secaraterbuka antara orang tua dan snak-anak, memberikan perhatian, memberikan kebebasan dalam batasan tanggung, jawab, mempertahankan komunikasi terbuka dua ara. B Dipindai dengan CamScanner 6) Tahap VI: Keluarga yang melepas anak usia dewasa muda (mencakup anak pertama sampai anak terakhir yang meninggalkan rumah) Tehap ini adalah tahap keluarga melepas anak dewasa muda dengan tugas perkembangan keluarga antara lain : memperluas siklus keluarga dengan memisukkan anggota keluarga baru yang didapat dari hasil pemikahan anak- anaknya, melanjutkan untuk memperbaharui dan menyelesaikan kembali hubungan perkawinan, membantu orang tua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami dan istri. 7) Tahap VIT : Orang tua usia pertengahan (tanpa jabatan atau pensiunan) ‘Tahap keluarga pertengahan dimulai ketike anak terakhir meninggalkan rumah dan berakhir atau kematian salah satu pasangan, Tahap ini juga dimulai ketika orang tua memasuki usia 45-55 tahun dan berakhir pada saat pasangan pensiun. Tugas perkembangannya adalah menyediakan lingkungan yang sehat, mempertahankan hubungan yang memuaskan dan penuh arah dengan lansia dan anak-anak, memperoleh hubungna perkawinan yang kokoh. 8) Tahap VIII : Keluarga dalam tahap pensiunan dan lansia Dimulai dengan salah satu atau kedua pasangan memasuki masa pensiun terutama berlangsung hingga salah satu pasangan meninggal dan berakhir dengan pasangan Jain meninggal. Tugas perkembangan keluarga adalah mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan, menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun, mempertahankan hubungan perkawinan, menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan dan mempertahankan ikatan keluarga antara generasi. Fungsi Keluarga Fungsi keluarga merupakan hasil stau konsekuensi dari struktur keluarga atau sesuatu tentang apa yang dilakukan oleh keluarganya : Fungsi keluarga menurut Friedman (1998) dalam Setiawati dan Darmawan (2014), vyaitu: 1) Fungsi afektif’ Fungsi afektif merupakan fungsi Keluarga dalam memenuhi kebutuhan pemeliharaan keoribadian anggota keluarga. B Dipindai dengan CamScanner Fungsi sosialisasi bercermin dalam melakukan pembinaan sosialisasi pada anak, ‘membentuk nilai dan norma yang diyakini anak, memberikan batasan perilaku yang boleh dan tidak boleh pada anak, meneruskan nilai-nilai budaya anak, 3) Fungsi perawatan Kesehatan Fungsi perawatan keschatan keluarga merupakan fungsi keluarga dalam melindungi keamanan dan keschatan seluruh anggota keluarga serta menjamin pemenuhan kebutuhan perkembangan fisik, mental, dan spiritual, dengan cara memelihara dan merawat anggota keluarga serta mengenali kondisi sakit tiap anggota keluarga. 4) Fungsi ekonomi Fungsi ckonomi untuk memenuhi kebutuhan keluarga seperti sandang, pangan, dan papan, dan kebutuhan lainnya melalui keefektifan sumber daya keluarga. 5) Fungsi biologis Fungsi biologis buken hanya ditujukan untuk meneruskn keturunan tetapi untuk ‘memelihara dan membesarkan anak untuk kelanjutan generasi selanjutnya, 6) Fungsi psikologis Fungsi psikologis terlihat bagaimana keluarga memberikan kasih saying dan rasa ‘aman/ memberikan perhatian diantara anggota keluargs, membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga dan memberikan identitas keluarga. 7) Fungsi Pendidikan Fungsi pendidikan diberikan Keluarga dalam rangka memberikan pengetahuan, keterampilan membentuk perilaku anak, mempersiapkan anak untuk Kehidupan dewasa mendidik anak sesuai dengan tingkatan perkembangannya. Tipe Keluarga Tugas Keluarga merupakan pengumpulan data yang berkaitan dengan Asuban ketidakmampuan keluarga dalam menghadapi_masalah kesehatan. eperawatan keluarga mencantumkan lima tuges keluarga sebagai paparan etiologi/ penyebab masalah dan biasanya dikaji pada saat penjajagan tahap II bila ditermui data rmalaadapti pada keluarga. Lima tugas keluarge yang diaksud adalah: 1) Mengenal Masalah Kesehatan B Dipindai dengan CamScanner 2» 3 4) 5) Ketidakmampuan keluarga mengenal masalab, termasuk bagaimana ersepsi keluarga terhadap tingkat keparahan penyakit, pengertian, tanda dan ‘gejala, factor penyebab dan persepsi keluarga terhadap masalah yang dialami keluarga, ‘Mengambil Keputusan Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan, termasuk sejauh mana kkeluarga mengerti mengenai sifat dan Iuasaya masalah, bagaimana masalah dirasakan Keluarga, bagaimana keluarga menanggapi masalah yang dihadapi, ‘adakah rasa takut terbadap akibat atau adakah siat negative dari keluarga terhadap ‘masalah kesehatan, bagaimana system pengambilan keputusan yag dilakukan ‘keluarga terhadap anggota keluarga yang sakit. ‘Mampu melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang sakit Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit, seperti bagaimana keluarga mengetahui keadaan sakitnya, sifat, dan perkembangan perawatan yang diperlukan, sumber-sumber yang ada dalam keluarga serta sikap keluarga terhadap anggota keluarga yang sakit. ‘Mampu menciptakan/memodifikasi lingkungan yang dapat meningkatkan Kesehatan Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan seperti pentingnya hygiene sanitasi bagi Keluarga, upaya pencegahan penyakit yang dilakukan keluarga. Upaya pemeliharaan Tingkungan yang dilakukan keluarga, kekompakan anggota keluarga dalam menata lingkungan dalam dan lingkungan Tuar rumah yang berdampak terhadap keschatan keluarga. Mampu memanfaatkan fasilitas Kesehatan yang terdapatdilingkungan setempat Ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan, seperti kepercayaan keluarga terhadap petugas Kesehatan dan fasilitas pelayanan kkesehatan, keberadaan fasilitas keschatan yang ada, keuntungan keluarga terhadap penggunaan fasilitas Kesehatan, apakah pelayanan keschatan terjangkau oleh keluarga, adakah pengalaman yang kurang baik yang dipersepsikan keluarga. B Dipindai dengan CamScanner 4d, Teorl Asuhan Keperawatan Keluarga Pengkajian adalah sekumpulan tindakan yang digunakan oleh perawat untuk mengukur keadaan Klien (Keluarga) dengan menangani norma-norma Kesehatan Keluarga maupun sosial, yang merupakan system terintegrasi dan kesanggupan Keluarga untuk mengatasinya. (Bffendy, 2015) Pengumpulan data dalam pengkajian dilakukan dengan wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik dan studi dokumentasi, B. Data yang perlu dikaji 1. Data Umum 4) Tdentitas kepala keluarga b) Komposisi anggota keluarga ©) Genogram 4) Tipe keluarga ©) Suku bangsa f) Agama 8) Status sosial ekonomi keluarga 2. Aktifitas rekreasi keluarga a) Riwayat dan tahap perkembangan keluarga b) Tahap perkembangan keluarga saat ini ©) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi 4) Riwayat keluarga inti ¢) Riwayat keluarga sebelumnya 3. Lingkungan a) Karakteristik rumah b) Karakteristik tetangga dan komunitas tempat tinggal ©) Mobilitas geografis keluarga 4) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat e) System pendukung keluarga B Dipindai dengan CamScanner 1) Pramgs somatinase 8) Pamgn perwwucne Kenchatan 6. Stress dam doy beluaeps 4) Smrner yang pamyamg dam etyeset jangle pended verte Let urcnn LeNanep D) Ragu tatuarge wetantegy eee 5) Sema ening pang Gapena. as of) Seewinge mbagune puang Bot ungrenal 7. Permertesua is 44) Tamggat gear onan oe Bek aon 1D) Femara Qeoehanan Ginga pads wer ange Melawe pe 4) Aspe grabs Said man Gar oh wig eum, Keg, eran aman THEE, Sahar ert wiionin, shawnee wee dan heath, remem pemunalie 4) Keasompntias ie ao penne ona Ned A. laenpae tones 8) Tertusching msestielh bawmstoenen baluurpe Dy Tema samp schon rang ae C. Macalah Keperemntnn Komponen remessn Sagseea tigre wer about 1. Masala (pretiion) stsish susie pemeyaens Ssh terpemtionys betwen dane mamsea yang Salen olet beseepe eims engz ta tee 2. Penyebath (eng) aad tampon Sane sath dam tet Dipindai dengan CamScanner 3, Tanda (sign) adalah sekumpulan data subjektif dan objektif yang diperoleh perawat dari keluarga secara langsung atau tidak langsung atau tidak yang emndukung masalah dan penyebab. 11, RENCANA KEPERAWATAN (A, Diagnosa Dalam penyusunan masalah kesehatan dalam perawatan keluarga mengacu pada tipologi diagnosis keperawatan keluarga yang dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu: 1) Diagnosa sehay/Wellness/potensial ‘Yoitu keadaan sejahtera dari keluarga Ketika telah mampu memenubi kebutuhan keschatannya dan mempunyai sumber penunjang kesehatan yang memungkinkan dapat digunakan. Perumusan diagnosa potensial ini hanya terdiri dari komponen Problem (P) saja dan sign /symptom (S) tanpa etiologi (E). 2) Diagnosa ancaman/risiko ‘Yaitu masalah keperawatan yang belum terjadi. Diagnosa ini dapat menjadi masalah actual bila tidak segera ditanggulangi. Perumusan diagnosa risiko ini terdiri dari Komponen problem (P), etiologi (B), sign/symptom (S). 3) Diagnosa nyata/actual/gangguan ‘Yaitu masalah keperawatan yang sedang dijalani oleh keluarga dan memerlukn bantuan dengan cepat. Perumusan diagnosa actual terdiri dari problem (P), etiologi (B), dan sign/symptom (S). Perumusan problem (P) merupakan respons terhadap gangguan pemenuhan kebutuhan dasar. Sedangkan etiologi mengacu pada 5 tugas keluarga, B, Tojuan Umum ‘Mendapatkan data, menyimpulkan dan memprioritaskan masalah keperawatan C. Tujuan Khusus a. Terkumpulnya data umum, lingkungen, fungsi keluarga, pemeriksaan fisik, dan hharapan keluarga +b. Teridentifikasinya masalah Kesehatan keluarga ¢. Klien mampu mengenai masalah keperawatan yang ada. B Dipindai dengan CamScanner RENCANA KEGIATAN a. Metode +: Wawancara dan Observasi b. Media dan alat + Format pengkajian, Alattulis, Pemeriksaan fisik © Waktu dan tempat: Hari Senin, 22 November 2021 Pull 14.00 Strategi pelaksanaan 8) Orientasi 1, Mengucapkan salam 2. Memperkenalkan diri 3. Menjelaskan tujuan kunjungan 4, Memvalidasi keadaan klien dan keluarga b) Kerja 1. Melakukan pengkajian keluarga dan observasi 2. Mengidentifikasi masalah Kesehatan 3. Memberikan penghargaan pada hal-hal positif yang dilakukan 4. Mengidentifikasi pemahaman keluarga terhadap masalah Kesehatan 5. Mengidentifikesi kemampuan keluarga untuk memprioritaskan masalah_ ©) Terminasi 1. Membuat kontrak untuk pertemuan pertemuan selanjutnya 2. Mengucapkan salam d. Kriteria dan Evaluasi a) Struktur 1. LP (laporan pendahuluan) disiapkan 2. Alat bantu atau media disiapkan 'b) Proses 1. Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan 2. Keluarga aktif dalam kegietan B Dipindai dengan CamScanner ©) awit 1 Didapatkan : data umum lingkungan, fungei ketuarga, harepan ketuarga ‘pemahaman blien terhadep masalsh Kesehatan yang dvhadapi dan kemampuan ‘eluntga untuk memprioritaskan masalsh Kesehatan yang ada 2. ‘Teridentifikasinya masalsh Kesehatan 3. Terciptanya rasa saling percaya dan membust kontrak selanjutnya & Dipindai dengan CamScanner

You might also like