Professional Documents
Culture Documents
3.kak DBD
3.kak DBD
PUSKESMAS MASBAGIK
Jln TGH Mahsun Desa Masbagik Selatan Kec. Masbagik Telp; (0376) 2991458 Kode Pos 83661
Email: Puskesmasmasbagikhebat@gmail.com
PUSKESMAS MASBAGIK
A. Pendahuluan
B. Latar Belakang
Penyakit DBD merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah kesehatan
masyarakat dan endemis di hampir seluruh Kota/Kabupaten di Indonesia. Sejak ditemukan
pertama kali pada tahun 1968 hingga saat ini jumlah kasus DBD dilaporkan meningkat dan
penyebarannya semakin meluas mencapai seluruh provinsi di Indonesia (33 provinsi).
Penyakit ini seringkali menimbulkan KLB di beberapa daerah endemis tinggi DBD.
Sejak tahun 2005, nampak adanya kecenderungan penurunan CFR DBD. Sedikit
peningkatan nampak pada tahun 2009. Kecenderungan penurunan tersebut tidak nampak
pada IR DBD per 100.000 penduduk. IR DBD sejak 2006 hingga 2010 cenderung fluktuatif.
Pada tahun 2010 jumlah kasus DBD yang dilaporkan sebanyak 155.777 penderita (IR:
65,57/100.000 penduduk) dengan jumlah kematian sebanyak 1.358 (CFR0,87 %).
C. Tujuan
Untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mencegah dan melindungi diri dari
penularan DBD melalui perubahan perilaku (PSN DBD) dan kebersihan lingkungan.
D. Tata nilai
ASIK”
1. A : Amanah dan jujur yang artinya semua karyawan selalu menjaga mutu pelayanan, agar
tetap menjaga kualitas pelayanan dengan baik yang dapat dipercaya.
2. S : Senyum, sapa, salam artinya semua karyawan melayani pasien dengan baik dan
ramah.
3. I : Ikhlas melayani yang artinya semua karyawan saling membantu dalam melaksanakan
kegiatan dengan baik , penuh tanggung jawab taat.
4. K: Kolaboratif yang artinya berkerjasama antar program, antar unit pelayanan dalam
pelayanan pasien
a. Surveilans epidemiologi
Surveilans pada pengendalian DBD meliputi kegiatan surveilans kasus secara aktif
maupun pasif, surveilans vektor (Aedes sp), surveilans laboratorium dan surveilans
terhadap faktor risiko penularan penyakit seperti pengaruh curah hujan, kenaikan suhu
dan kelembaban serta surveilans akibat adanya perubahan iklim (climate change).
b. Penemuan dan tatalaksana kasus
Penyediaan sarana dan prasarana untuk melakukan pemeriksaan dan penanganan
penderita di Puskesmas dan Rumah Sakit.
c. Pengendalian vektor
Upaya pengendalian vektor dilaksanakan pada fase nyamuk dewasa dan jentik nyamuk.
Pada fase nyamuk dewasa dilakukan dengan cara pengasapan untuk memutuskan rantai
penularan antara nyamuk yang terinfeksi kepada manusia. Pada fase jentik dilakukan
upaya PSN dengan kegiatan 3M Plus :
1. Secara fisik dengan menguras, menutup dan memanfaatkan barang bekas
2. Secara kimiawi dengan larvasidasi
3. Secara biologis dengan pemberian ikan
4. Cara lainnya (menggunakan repellent, obat nyamuk bakar, kelambu, memasang
kawat kasa dll)
f. Penyuluhan
Promosi kesehatan tentang penyakit DBD tidak hanya menyebarkan leaflet atau poster
tetapi juga ke arah perubahan perilaku dalam pemberantasan sarang nyamuk sesuai
dengan kondisi setempat. Metode ini antara lain dengan COMBI, PLA dsb.
g. Kemitraan/jejaring kerja
Disadari bahwa penyakit DBD tidak dapat diselesaikan hanya oleh sektor kesehatan
saja, tetapi peran lintas program dan lintas sektor terkait sangat besar. Wadah kemitraan
telah terbentuk melalui SK KEPMENKES 581/1992 dan SK MENDAGRI 441/1994
dengan nama Kelompok Kerja Operasional (POKJANAL). Organisasi ini merupakan
wadah koordinasi dan jejaring kemitraan dalam pengendalian DBD.
F. Sasaran
a. Individu, keluarga dan masyarakat di tujuh tatanan dalam PSN yaitu tatanan rumah
tangga, institusi pendidikan, tempat kerja, tempat-tempat umum, tempat penjual
makanan, fasilitas olah raga dan fasilitas kesehatan yang secara keseluruhan di daerah
terjangkit DBD mampu mengatasi masalah termasuk melindungi diri dari penularan
DBD di dalam wadah organisasi kemasyarakatan yang ada dan mengakar di
masyarakat.
b. Lintas program dan lintas sektor terkait termasuk swasta/dunia usaha, LSM dan
organisasi kemasyarakatan mempunyai komitmen dalam penanggulangan penyakit
DBD.
c. Penanggungjawab program mampu membuat dan menetapkan kebijakan operasional
dan menyusun prioritas dalam pengendalian DBD.
d. SDM bidang kesehatan Kabupaten/Kota, Kecamatan dan Desa/Kelurahan
G. Tehnik pelaporan
H. Mustafa, S.Kep.
NIP.196531121987031194