You are on page 1of 3

ALUR TATA LAKSANA KASUS PAJANAN BAGI MAHASISWA

PRAKTEK DI RSUD BANGIL

RSUD BANGIL
KAB.PASURUAN No. Dokumen:
No. Revisi: Halaman:
31-027-16
1 1/2
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
DIREKTUR RSUD BANGIL
STANDAR 21 Maret 2016 KABUPATEN PASURUAN
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. ARMA ROOSALINA, M.Kes


NIP. 19701224 200212 2 003

Pajanan merupakan proses kontaknya antara agent dengan


host, sedangkan Paparan merupakan pengalaman/akibat
yang didapat akibat terjadinya kontak (pajanan). Tingkat
keparahan paparan dapat dilakukan pengukurannya baik
secara kuantitatif (dengan mengukur secara langsung
kadar agent yang sudah masuk kedalam tubuh, misalnya
Pengertian dengan pemeriksaan darah, dll) maupun kualitatif (dengan
melakukan wawancara atau observasi dan pengisian
kuesioner kepada pekerja yang terpapar agent.

Pemeriksaan kesehatan khusus bagi Mahasiswa Praktek


Post terjadinya pajanan adalah pemeriksaan kesehatan
yang dilakukan oleh dokter secara khusus terhadap
Mahasiswa Praktek tertentu karena ada indikasi khusus
akibat dari terpajanan dari pasien

Tujuan Untuk mengetahui/ menilai adanya pengaruh dari pajanan


dari pasien terhadap Mahasiswa Praktek dan memberikan
terapi jika diperlukan.

Kebijakan Peraturan Direktur Nomor 54 Tahun 2019 tentang


Pedoman Keselamatan dan Kesehatan Kerja

1. Pemeriksaan kesehatan khusus dilakukan terhadap :


Prosedur a. Mahasiswa Praktek yang telah mengalami pajanan
diwajibkan untuk langsung membersihkan area
pajanan dengan air yang mengalir hingga bersih
b. Mahasiswa Praktek yang telah mengalami pajanan
diwajibkan untuk lapor kepada penanggung jawab sift
jaga (PJ)/kepala ruang
c.Kemudian penanggung jawab sift jaga (PJS)/kepala
ruang melaporkan kejadian ke petugas K3 RSUD
Bangil.
d. Jika kejadian pajanan terjadi pada jam dinas, maka
penanggung jawab sift jaga (PJS)/kepala ruang
langsung melaporkan kejadian ini ke klinik VCT/CST
dan menyarankan Mahasiswa Praktek yang telah
mengalami pajanan untuk segera berobat datang ke
klinik VCT/CST, Jika kejadian pajanan terjadi diluar
jam dinas, maka penanggung jawab sift jaga
(PJS)/kepala ruang langsung melaporkan kejadian ini
ke IGD dan menyarankan Mahasiswa Praktek yang
telah mengalami pajanan untuk segera berobat datang
ke IGD,
e. Kemudian dari Klinik VCT/CST ataupun IGD,
Mahasiswa Praktek yang telah mengalami pajanan tadi
di wajibkan mengisi formulir A dan formulir B yang
telah disediakan di Klinik VCT/CST dan IGD yang
untuk selanjutnya mendapatkan pengantar untuk
pemeriksaan Laboratorium HbsAg dan Rapid HIV.
f. Bersamaan dengan hal itu, perawat jaga (PJS)/kepala
ruang saat itu, wajib langsung mengambil sampel
darah pasien (Pemajan) untuk dilakukan pemeriksaan
HbsAg dan Rapid HIV dan kemudian melaporkan
hasilnya ke petugas K3 RSUD Bangil untuk dijadikan
laporan.
g. Jika didapatkan hasil pemeriksaan laboratorium Rapid
HIV POSITIF pada pasien (Pemajan) maupun
Mahasiswa Praktek yang Terpajan, maka yang
bersangkutan segera melapor dan segera berobat ke
klinik VCT/CST untuk mendapatkan pengobatan,
Sedangkan Jika didapatkan hasil pemeriksaan
laboratorium HbsAg POSITIF pada pasien (Pemajan)
maupun Mahasiswa Praktek yang Terpajan, maka yang
bersangkutan segera melapor dan berobat ke klinik IPD
untuk mendapatkan pengobatan, dan jika Mahasiswa
Praktek yang Terpajan hasil laboratorium Rapid HIV
dan HbsAg negative tidak mendapat pengobatan, tapi
tetap dikenakan wajib lapor ke petugas PPI dan petugas
K3 RSUD Bangil.
h. Setelah semua proses diatas selesai, kemudian
Mahasiswa Praktek yang telah mengalami pajanan tadi,
baik yang hasil laboratorium positif maupun negative
tetap wajib Melaporkan diri ke petugas PPI RSUD
Bangil dengan membawa hasil resume pemeriksaan
dokter dan copy hasil laboratorium
i. Kemudian Mahasiswa Praktek yang telah mengalami
pajanan tadi Melaporkan diri ke Bagian Diklat RSUD
Bangil dengan membawa hasil laboratorium.
j. Kemudian petugas PPI RSUD Bangil melakukan
investigasi kejadian pajanan kemudian melaporkan
hasilnya berupa berkas laporan ke petugas K3 RSUD
Bangil,
k. Setelah itu, petugas K3 RSUD Bangil membuat laporan
K3 dan melakukan pemantauan dan screening ulang
pada Mahasiswa Praktek yang telah mengalami
pajanan.
Pembiyaan pemeriksaan dokter, laboratorium, Radiologi
Pembiyaan Dan Terapi ditagihkan ke Bagian Diklat RSUD Bangil.
Internal :
Unit Terkait
IGD, VCT/CST, PPI, Penyakit Dalam, Mata, Paru, Radiologi,
kulit, bagian diklat
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1087/Menkes/
Referensi SK/VIII/ 2010 tentang Standar Kesehatan dan
Keselamatan Kerja di Rumah Sakit (K3RS)

You might also like