You are on page 1of 3

Cleft center dan dokter bedah merekomendasikan untuk tidak menyusu dengan botol selama

3 hingga 5 hari selama fase post-operatif dan menggunakan syringe feeds. Beberapa
penelitian mendemonstrasikan bahwa efek mekanis pemberian makan memiliki efek yang
tidak berpengaruh pada komplikasi luka atau kerusakan pada area insisi. Asupan nutrisi
memiliki peran yang lebih besar pada komplikasi luka dibandingkan dengan gerakan mekanis
selama pemberian makan. Kembali ke regimen pemberian makan normal bermanfaat untuk
melanjutkan asupan nutrisi pada bayi dan mengurangi feeding confusion pada pengasuh dan
anak. (gailey)

Setelah perbaikan cleft lip and palate, pemberian ASI secara langsung dan susu botol secara
umum dilarang, sebagai alternatif metode pemberian makan, penggunaan sendok, cup, atau
syringe direkomendasikan untuk menghindari tekanan pada area insisi bedah. Penggunaan
very soft nipple dengan ukuran yang sesuai direkomendasikan untuk menyediakan susu
dengan aliran menetes sehingga dapat menghindari tekanan pada area post-operatif.
(matsunaka)
Direkomendasikan agar pemberian makan post-operatif kembali normal secepatnya untuk
menjaga asupan nutrisi untuk pertumbuhan.

Berdasarkan penelitian, dianjurkan untuk memberikan ASI langsung atau susu botol
secepatnya setelah jam puasa pasca anastesi selesai pada pasien dengan isolated cleft lip. Jika
anak merasa nyaman, tidak terdapat efek pada garis penjahitan (menangis akan memberikan
tekanan dibandingkan menghisap).
Untuk pasien palatoplasty, pemberian makan melalui sendok atau dropper pada masa pre-
operatif dapat melukai palatumnya. Namun, pemberian ASI konvensional dapat dilanjutkan 4
jam pasca bedah sebagai asupan nutrisi predominan. Usia rata-rata pasien bedah palatum
umumnya lebih tua, sehingga pemberian makan dengan sendok dapat menjadi pilihan yang
lebih mudah. (ramasubbu)

Palatoplasty:
Disarankan untuk makan makanan lunak dan menghindari makanan yang keras atau yang
dapat melukai area post-operatif. Pada 24 jam pertama, hindari makanan atau minuman yang
panas dan pedas. Makanan yang lengket dapat terakumulasi disekitar area penjahitan
sehingga perlu dihindari.
Berdasarkan penelitian, dianjurkan untuk memberikan ASI secara langsung atau susu botol
secepatnya setelah jam puasa pasca anastesi selesai pada pasien dengan isolated cleft lip. Jika
anak merasa nyaman, tidak terdapat efek pada garis penjahitan (menangis akan memberikan
tekanan dibandingkan menghisap). Pemberian ASI konvensional dapat dilanjutkan 2-4 jam
pasca bedah sebagai asupan nutrisi predominan. (ramasubbu) Adapun penelitian lain
menjelaskan bahwa pemberian ASI secara langsung dan susu harus dibatasi selama 3-5 hari
(gailey), sebagai alternatif, penggunaan sendok, cup, atau syringe direkomendasikan untuk
menghindari tekanan pada area insisi bedah. Penggunaan very soft nipple dengan ukuran
yang sesuai direkomendasikan untuk menyediakan susu dengan aliran menetes sehingga
dapat menghindari tekanan pada area post-operatif. Namun, disarankan agar pemberian
makan post-operatif kembali ke regimen awal secepatnya untuk menjaga asupan nutrisi dan
menghindari feeding confusion (matsunaka). Penelitian terkini menjelaskan bahwa pemberian
ASI atau susu botol bermanfaat untuk menjaga asupan nutrisi dan tidak memiliki komplikasi
setelah koreksi cleft lip and palate dibandingkan dengan metode pemberian makan lainnya.
(Alois)
Disarankan untuk makan makanan lunak dan menghindari makanan yang keras atau yang
dapat melukai area post-operatif selama periode penyembuhan. Pada 24 jam pertama, hindari
makanan atau minuman yang panas dan pedas. Makanan yang lengket dapat terakumulasi
disekitar area penjahitan sehingga perlu dihindari. Penggunaan sedotan harus dihindari
karena dapat menyebabkan tekanan pada area post-operatif. Konsumsi diet lunak dianjurkan
selama 1 bulan. (mahdi)
Setelah makan, area rongga mulut harus dibersihkan dengan dibilas air dingin atau dengan
meminum air. Beberapa dokter menyarankan untuk tidak menggunakan dummies hingga 1
bulan post-operatif. Direkomendasikan agar anak tidak makan sendiri (self feed) selama 1-2
minggu karena area palatumnya terasa baru. (ramasubbu)
Beberapa hal yang harus dihindari 2 minggu pertama post operatif:
1. Menghisap jari
2. Empeng
3. Sikat gigi
4. Mainan yang keras dan kecil
5. Sedotan
6. Garpu
Wound care
Manajemen luka post-operatif memiliki peran yang penting dalam manajemen cleft.
Mekanisme kompleks yang memungkinkan regenerasi luka meliputi inflamasi,
proliferasi, dan remodelling jaringan. Pembentukan luka bervariasi dan dapat dipengaruhi
oleh lokasi anatomis, ukuran, keparahan, luka tambahan, dan predisposisi genetik. gailey
Tujuan dari manajemen luka post-operatif adalah untuk memodifikasi pembentukan luka
dan menghindari scarring yang tidak estetik. Secara lebih lanjut, manajemen luka
bertujuan untuk menutup luka sebagai barrier terhadap susu dan saliva, mencegah infeksi,
memfasilitasi penyembuhan, dan mengurangi rasa sakit.
Luka diklasifikasikan ke dalam 4 kategori, yaitu fine line, hipertropik, intermediate
raised dermal, dan keloid. Beberapa medikamen topikal yang biasa digunakan meliputi
vitamin E, ekstrak bawang bombay, calcium channel blocker, dan modulator respon
imun. Setiap perawatan bertujuan untuk memodifikasi bagian dari proses penyembuhan
untuk membuat luka terlihat dan terasa seperti jaringan disekitarnya. Medikamen topikal
yang sering digunakan adalah vitamin E untuk meningkatkan bentuk luka karena
memiliki efek antioksidan untuk mengurangi efek inflamasi dan mencegah kerusakan
ultraviolet.
Post-cheiloplasty:
1. Lip dressing: bibir harus dibersihkan perlahan dengan cotton bud/cotton pellet basah
dengan arah sejajar luka untuk menghindari serosanguineous crusting. Setetes air dan
sabun antibiotic dapat digunakan untuk membersihkan garis jahitan di rumah.
2. Salep antibiotic digunakan 3x sehari di area jahit selama 2 minggu.
3. Aff hecting dilakukan pada POD 6-7, untuk bayi dapat menggunakan sedasi. Area
jahitan harus tetap lembab dengan salep antibiotic.
4. Hidari trauma langsung.

1 = ramasubbu
2 = gailey
3 = matsunaka
4 = alois
5 = mahdi

You might also like