You are on page 1of 2

Nama: Alisa Putri Maharani

NIM: 051623633
Prodi: Ilmu Komunikasi
Tugas 2 Pengantar Sosiologi

1. jelaskan jenis sosialisasi yang ketika tidak dilaksanakan maksimal, maka bisa memicu terjadinya
fenomena kekerasan yang dilakukan remaja di Indonesia.

Sosialisasi berperan penting dalam membentuk perilaku dan pola pikir individu, terutama dalam
membangun identitas sosial dan mengenal norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Masyarakat
saat ini cenderung tidak meluangkan waktu dalam mengembangkan rasa imteraksi sosial. Sehingga hal ini
merubah cara berinteraksi seseorang menjadi cenderung ke arah dimana merasa nyaman sendiri daripada
berinteraksi dengan orang lain. Norma dan nilai nilai sosial juga ikut menurun.
Sosialisasi dapat memicu berbagai fenomena negatif jika tidak dilaksanakan dengan maksimal, apalagi
dalam tingkatan remaja. Contohnya adalah kekerasan.
Beberapa jenis sosialisasi yang berperan dalam mencegah terjadinya kekerasan, yaitu:
1). Sosialisasi keluarga
Keluarga merupakan unit sosialisasi pertama yang berperan penting untuk memberikan pola perilaku
pendidikan moral dan pengawasan yang memadai. Jika sosialisasi keluarga tidak efektif dilaksanakan,
remaja dapat menjadi lebih rentan terlibat dalam perilaku berisiko, termasuk kekerasan. Hal ini
dikarenakan kurangnya pemahaman akan nilai nilai toleransi, mengalami ketidakstabilan emosional, dan
mempunyai perilaku agresif.
2). Sosialisasi sekolah
Sekolah memainkan peran penting dalam membentuk nilai-nilai moral dan perilaku remaja. Jika
sosialisasi sekolah tidak dijalankan dengan maksimal, hal ini dapat memicu remaja berperilaku
mengintimidasi terhadap sesama siswa karena kurangnya Pendidikan karakter, pemahaman akan etika,
dan nilai moral.
3). Sosialisasi masyarakat
Sosialisasi masyarakat berperan penting dalam membentuk perilaku individu dalam berinteraksi dengan
lingkungan sekitarnya. Jika sosialisasi ini tidak dijalankan dengan maksimal, remaja dapat terpengaruh
oleh teman sebaya yang terlibat dalam perilaku kekerasan atau tidak memiliki rasa toleran terhadap
perbedaan.
4). Sosialisasi media
Sosialisasi media memiliki peran yang signifikan dalam membentuk persepsi dan perilaku remaja.
Sosialisasi media yang buruk seperti sering menampilkan kekerasan atau perilaku kriminal tanpa
konsekuensi yang signifikan jika sosialisasi ini tidak dijalankan dengan maksimal, dapat mempengaruhi
pandangan remaja tentang norma sosial.
2. berikan analisis terbaik Anda terkait penyebab fenomena kekerasan yang dilakukan remaja.
Kaitkan jawaban Anda dengan materi agen sosialisasi!

Jika di analisis penyebabnya dengan mengaitkannya pada agen agen sosial, meliputi:
- Keluarga
Kurangnya pengawasan atau perhatian dari orang tua dapat menyebabkan remaja memiliki lebih banyak
kebebasan, peran keluarga dalam memberikan pendidikan moral dan pengawasan yang memadai sangat
penting dalam membentuk perilaku dan moral remaja. Ketika keluarga tidak memberikan perhatian yang
cukup pada pendidikan moral dan tidak memberikan pengawasan yang memadai, remaja dapat menjadi
lebih rentan terlibat dalam perilaku berisiko, termasuk kekerasan.
- Kelompok sebaya
Kebutuhan untuk eksplorasi selama masa remaja, individu sering mencari pengalaman dan eksplorasi.
Bergaul dengan kelompok teman sebaya yang terlibat dalam aktivitas kriminal atau memiliki pandangan
yang membenarkan perilaku ilegal, mereka mungkin cenderung ikut-ikutan atau terpengaruh oleh norma
sosial kelompok tersebut.
- Sekolah
sekolah memainkan peran penting dalam membentuk nilai-nilai moral dan perilaku remaja. Jika sekolah
tidak memberikan pendidikan yang memadai tentang nilai-nilai moral, etika, dan perilaku yang benar,
serta tidak memiliki program yang efektif untuk mencegah perilaku kejahatan remaja, maka remaja dapat
menjadi lebih rentan terlibat dalam perilaku kejahatan.
- Media massa
Media massa juga dapat memengaruhi norma sosial. Jika media yang buruk dapat memicu konsumsi
konten kekerasan, menanamkan pemahaman yang salah tentang norma sosial, dan meningkatkan tingkat
agresi dan perilaku antisosial. Hal ini dapat membawa mereka untuk terlibat dalam tindakan berisiko atau
kejahatan yang mereka lihat di media.

3. hingga kini, stratifikasi sosial masih sering kali memicu terjadinya konflik sosial. Mengenai hal
ini, coba Anda analisis, stratifikasi sosial seperti apa yang sering kali menyebabkan konflik sosial di
Indonesia dan berikan contohnya. Berikan jawaban orisinil dan berdasar pada data dalam
berbagai sumber

Stratifikasi sosial adalah pembagian masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial berdasarkan perbedaan
status, kekayaan, kekuasaan, atau faktor-faktor lainnya. Terdapat beberapa bentuk stratifikasi sosial yang
sering memicu terjadinya konflik sosial.
1). Stratifikasi ekonomi
Ketimpangan ekonomi yang tinggi di Indonesia menjadi salah satu penyebab utama konflik sosial. Hal ini
memicu ketidakpuasan, ketidakadilan, dan ketidaksetaraan. Ketidakadilan dalam distribusi kekayaan dan
kesenjangan antara kaya dan miskin dapat memicu ketegangan sosial. Contoh konflik yang berkaitan
dengan stratifikasi ekonomi adalah ketidakpuasan buruh terhadap upah rendah, seperti yang sering terjadi
dalam demonstrasi buruh untuk menuntut kenaikan upah minimum.
2). Stratifikasi etnis dan agama
Indonesia dikenal dengan keragaman etnis dan agama. Diskriminasi, stereotip, prasangka terhadap
kelompok etnis tertentu, ketegangan antara kelompok agama yang berbeda, serangan terhadap tempat
ibadah, dan penindasan terhadap minoritas agama dapat memicu terjadinya konflik sosial. Contohnya,
konflik di Poso, Maluku, dan Ambon yang disebabkan oleh ketegangan antara kelompok agama yang
berbeda.
3). Stratifikasi kekuasaan dan politik
Perbedaan dalam akses dan penggunaan kekuasaan politik dapat memicu konflik sosial. Konflik yang
muncul seringkali terkait dengan pemilihan umum, ketidakpuasan terhadap pemerintah, atau korupsi.
Contohnya, unjuk rasa dan demonstrasi mahasiswa terhadap pemerintah, seperti yang terjadi selama
demonstrasi Reformasi tahun 1998.
4). Stratifikasi gender
Diskriminasi gender dan ketidaksetaraan antara pria dan wanita dapat menyebabkan konflik sosial.
Contohnya, pernikahan dini, kekerasan dalam rumah tangga, dan ketidaksetaraan dalam pekerjaan.
5). Stratifikasi pendidikan
Ketimpangan akses pendidikan juga dapat menyebabkan konflik sosial. Ketidakadilan dalam akses
pendidikan dan kesenjangan antara pendidikan perkotaan dan pedesaan dapat memicu ketegangan sosial.
Contohnya, konflik terkait akses pendidikan di Papua.

Sumber:
1. https://www.dikasihinfo.com/pendidikan/98010809436/4-jenis-sosialisasi-yang-ketika-tidak-
dilaksanakan-maksimal-maka-bisa-memicu-terjadinya-fenomena-kekerasan?page=3
2. https://pemerintahan.uma.ac.id/2021/09/pentingnya-sosialisasi/
3. https://www.acehground.com/berita/hingga-kini-stratifikasi-sosial-masih-sering-kali-memicu-
terjadinya-konflik-sosial-mengenai-hal-ini/
4. BMP ISIP 4110 Pengantar Sosiologi, Modul 4 “Sosialisasi” (4.1-4.23)

You might also like