Professional Documents
Culture Documents
Jumlah Siswa :
30 Peserta didik (dimodifikasi dalam pembagian jumlah anggota kelompok ketika jumlah
siswa sedikti atau lebih banyak)
Assesmen :
Guru menilai ketercapaian tujuan pembelajaran
- Asesmen individu
- Asesmen kelompok
Jenis Assesmen :
Presentasi
Produk
Tertulis
Unjuk Kerja
Tertulis
Model Pembelajaran
Tatap muka
Ketersediaan Materi :
Pengayaan untuk peserta didik berpencapaian tinggi:
YA/TIDAK
Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas untuk peserta didik yang sulit memahami
konsep:
YA/TIDAK
Sumber Belajar :
1. Sumber Utama
Buku Siswa Aktif Berolahraga Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan untuk
SD/MI Kelas V. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Benda-benda di sekitar peserta didik
Gambar di buku Guru/siswa
2. Sumber Alternatif
Guru juga dapat menggunakan alternatif sumber belajar yang terdapat di lingkungan
sekitar dan disesuaikan dengan tema yang sedang dibahas.
Materi Pembelajaran
1. Materi Pembelajaran Reguler
A. Kombinasi Gerak Lokomotor, Nonlokomotor, dan Manipulatif dalam Permainan Kasti
1. Gerak Dasar dalam Permainan Kasti
2. Mengombinasikan Gerak Lokomotor, Nonlokomotor, dan Manipulatif dalam
Permainan Kasti
Kegiatan pembelajaran :
Materi kombinasi gerak dasar dalam permainan bola kecil meliputi permainan kasti dan
rounders. Materi ini disampaikan selama empat kali pertemuan (12 JP). Alokasi waktu
setiap pertemuan selama 3 jam pelajaran (3 × 35 menit). Pengalokasian kegiatan tatap
muka pada materi kombinasi gerak dasar dalam permainan bola kecil sebagai berikut.
Pertemuan Pertama
Persiapan Pembelajaran :
Hal-hal yang harus dipersiapkan guru sebelum melakukan kegiatan pembelajaran antara
lain sebagai berikut:
1. Membaca kembali Modul Ajar (MA) yang telah dipersiapkan guru sebelumnya.
2. Membaca kembali buku-buku sumber yang berkaitan dengan aktivitas pembelajaran
Kombinasi Gerak Dasar dalam Berbagai Permainan Bola kecil.
3. Menyiapkan alat pembelajaran, diantaranya:
Gambar kombinasi gerak nonlokomotor dan manipulatif dalam gerakan melempar
bola.
Informasi mengenai kombinasi gerak nonlokomotor dan manipulatif dalam gerakan
melempar bola.
Video permainan kasti.
Peralatan seperti bola kasti.
Lembar penilaian.
Pendahuluan
Guru meminta salah satu peserta didik memimpin doa (penguatan nilai religius).
Guru mengidentifikasi keadaan kelas untuk mengetahui kondisi fisik peserta didik.
Jika ada peserta didik yang sakit, boleh diperlakukan khusus.
Guru juga mengecek keterlambatan peserta didik dan kerapian pakaian. Apabila
terdapat peserta didik yang terlambat atau tidak rapi, maka guru memberi peringatan
secara pribadi.
Guru menyampaikan kompetensi atau tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada
pertemuan ini.
Peserta didik diminta mencermati, peta konsep, dan kata kunci . Peserta didik dapat
mengajukan pertanyaan terkait materi permainan kasti. Contoh pertanyaan yang
mungkin diajukan.
- Bagaimana kombinasi gerak nonlokomotor dan manipulatif gerak melempar bola
kasti?
- Apa pembelajaran untuk melatih keterampilan gerak dasar menangkap bola
dalam permainan bola kasti?
Guru mengajak peserta didik melakukan kegiatan pemanasan yang mengarah pada
permainan bola kasti. Bentuk pemanasan dapat berupa berlari mengelilingi lapangan
dan melempar bola kasti secara estafet dengan berbagai variasi. Pemanasan
dilakukan sebelum melakukan aktivitas melempar bola.
Kegiatan inti
a) Guru meminta peserta didik membaca materi kombinasi gerak nonlokomotor dan
manipulatif dalam gerak dasar permainan bola kasti,
b) Peserta didik mendengarkan penjelasan guru tentang kombinasi gerak
nonlokomotor dan manipulatif dalam gerak dasar permainan bola kasti seperti
melempar dan menangkap bola.
c) Peserta didik mencari informasi mengenai kombinasi gerak lokomotor,
nonlokomotor, dan manipulatif dalam permainan bola kasti.
Penutup
a) Peserta didik melakukan pendinginan untuk melemaskan otot tungkai dan punggung.
b) Peserta didik dan guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan
pada pertemuan ini.
c) Peserta didik diminta membaca materi yang akan dipelajari pada pertemuan
mendatang.
d) Peserta didik melakukan doa bersama.
Pertemuan Kedua
Persiapan Mengajar
Materi yang akan dipelajari pada pertemuan ini, yaitu kombinasi gerak nonlokomotor dan
manipulatif dalam gerakan menangkap, melempar, dan memukul bola kasti. Pada
pertemuan ini, peserta didik juga mempraktikkan permainan bola kasti. Model
pembelajaran yang digunakan pada pertemuan ini adalah teams games tournament.
Berikut beberapa hal yang perlu dipersiapkan guru dalam pembelajaran.
1) Gambar kombinasi gerak nonlokomotor dan manipulatif dalam gerakan menangkap
dan memukul bola.
2) Informasi mengenai kombinasi gerak nonlokomotor dan manipulatif dalam gerakan
menangkap dan memukul bola.
3) Peralatan seperti bola kasti, tongkat pemukul, dan tiang bendera.
4) Lembar penilaian.
Pendahuluan
Peserta didik melakukan doa bersama (penguatan karakter religius). Kemudian,
guru melakukan presensi dan memotivasi peserta didik untuk tekun belajar.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan ini.
Peserta diajak tanya jawab tentang kombinasi gerak non- lokomotor dan manipulatif
dalam gerakan melempar, menangkap dan memukul bola.
Peserta didik diberi kesempatan menanya materi yang belum dikuasai dengan
benar.
Peserta didik diarahkan melakukan pemanasan statis dan dinamis sebelum
melakukan permainan.
Kegiatan Inti
a) Peserta didik membahas materi kombinasi gerak nonlokomotor dan manipulatif
dalam gerakan melempar, menangkap, dan memukul bola kasti. Pembelajaran ini
dapat meningkatkan keterampilan literasi peserta didik.
b) Peserta didik melakukan permainan modifikasi, yaitu perang bola secara kelompok.
Bola yang digunakan terbuat dari plastik sehingga tidak berbahaya. Bola yang
dilempar harus mengenai anggota tim lawan, begitu pula seba iknya. Apabila bola
plastik tidak tersedia, guru dapat membuat bola modifikasi dari kertas atau plastik
bekas yang digulung membentuk bola.
c) Guru memperagakan gerak terkait kombinasi gerak nonlokomotor dan manipulatif
dalam gerak melempar, menangkap, dan memukul bola. Peserta didik mengamati
gerakan guru dan menyimak penjelasan guru dengan saksama.
d) Peserta didik mengerjakan Tugas. Aktivitas ini dilakukan bersama teman atau secara
kelompok. Guru melakukan evaluasi secara langsung.
Kegiatan penutup
a) Peserta didik melakukan kegiatan pendinginan untuk melemaskan otot lengan,
tungkai, dan pinggang.
b) Peserta didik melakukan refleksi dan tanya jawab atas materi yang sudah dipelajari.
c) Peserta didik dan guru menyimpulkan hasil pembelajaran. Peserta didik diarahkan
untuk menumbuhkan kerja sama dan komunikasi antarteman.
d) Guru memberi motivasi kepada peserta didik untuk mempelajari materi kombinasi
gerak dalam permainan rounders.
e) Peserta didik melakukan doa bersama atas pencapaian pembelajaran pada
pertemuan ini.
Pertemuan Ketiga
Persiapan Mengajar
Materi yang akan dibahas pada pertemuan ini adalah kombinasi gerak lokomotor,
nonlokomotor, dan manipulatif dalam melempar, menangkap, dan memukul bola. Pada
permainan rounders, setiap regu berusaha mencetak angka dengan memukul bola dan
berlari dari base pertama hingga base terakhir (Eci Fe, 2017: 14). Pada pertemuan ini,
guru dapat menerapkan model pembelajaran Discovery based learning.
Beberapa hal yang perlu disiapkan guru dalam pembelajaran ini sebagai berikut.
1) Gambar dan informasi mengenai kombinasi gerak nonlokomotor dengan manipulatif
dalam gerakan melempar bola rounders (mengayunkan tangan untuk melempar bola
atas dan bawah).
2) Gambar dan informasi mengenai kombinasi gerak nonlokomotor dan manipulatif
dalam gerakan menangkap bola rounders (menekuk tangan setelah menangkap bola
atas; menekuk kaki saat menangkap bola menyusur tanah). 3) Gambar dan
informasi mengenai kombinasi gerak nonlokomotor dan manipulatif dalam gerakan
memukul bola rounders.
3) Peralatan seperti bola rounders, sarung tangan, dan tongkat pemukul. Jika
peralatan tidak tersedia, guru dapat memodifikasi dengan alat-alat sederhana.
Misalnya, alat pemukul dibuat dari kayu bekas yang sudah disesuaikan, bola
rounders dibuat dari bola plastik atau plastik yang digulung membentuk bola.
4) Lembar penilaian.
Pendahuluan
Peserta didik berdoa sebelum memulai kegiatan pembelajaran (penguatan karakter
religius).
Guru mengecek kehadiran peserta didik. Guru juga mengecek peserta didik yang
tidak disiplin, misalnya datang terlambat, tidak membawa pakaian olahraga.
Kemudian, Guru memanggil peserta didik yang tidak disiplin secara pribadi dan
memberi teguran dan menjelaskan pentingnya arti disiplin kepada peserta didik.
Guru memeriksa kondisi fisik peserta didik. Jika ada yang sakit, dia dapat mengikuti
pembelajaran sesuai kemampuan. d) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai pada pertemuan ini kepada peserta didik.
Guru menampilkan gambar yang berkaitan dengan permainan rounders. Kemudian,
guru meminta peserta didik membuat catatan kombinasi gerak dalam permainan
rounders.
Peserta didik melakukan kegiatan pemanasan statis dan dinamis. Pemanasan
dilakukan sebelum melakukan aktivitas lempat tangkap bola. Kegiatan pemanasan
mengarah pada permainan rounders.
Kegiatan Inti
a) Peserta didik membaca informasi dan membuat catatan mengenai gerak dalam
permainan rounders.
b) Peserta didik mengerjakan tugas kegiatan:
c) Peserta didik mengamati peragaan guru dalam memegang bola rounders. Saat
melakukan kegiatan ini peserta didik diberi penjelasan informasi mengenai cara
memegang bola rounders. Cara Memegang Bola Rounders dengan Tiga Jari dan
Empat Jari
Penutup
Peserta didik melakukan pendinginan untuk melemaskan otot dan melenturkan sendi
setelah melakukan aktivitas pada kegiatan inti.
Peserta didik diarahkan membaca Tahukah Kamu, informasi mengenai sejarah
rounders di Indonesia.
Peserta didik bersama guru menyimpulkan dan merefleksi kegiatan pembelajaran
yang sudah dilakukan.
Peserta didik diminta mempraktikkan Evaluasi Keterampilan. Tugas ini dikumpulkan
pada pertemuan berikutnya.
Peserta didik mempersiapkan aktivitas yang akan dilakukan pada pertemuan
berikutnya. Aktivitas ini dapat dilihat pada Aktivitas Peserta Didik.
Peserta didik diajak bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena diberikan
tubuh yang sehat. Peserta didik melakukan doa bersama.
Pertemuan Keempat
Persiapan Pembelajaran
Pada pertemuan ini peserta didik mempraktikkan kombinasi gerak lokomotor,
nonlokomotor, dan manipulatif dalam permainan rounders. Model pembelajaran yang
diterapkan dalam pertemuan ini yaitu teaching games for understanding.
Beberapa hal yang dapat dipersiapkan guru untuk mendukung pembelajaran ini sebagai
berikut.
1) Informasi mengenai kombinasi gerak lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif dalam
permainan rounders.
2) Perlengkapan seperti bola rounders, tongkat pemukul, sarung tangan, dan keset atau
benda sebagai base.
3) Lembar penilaian.
Kegiatan Pendahuluan
Guru menunjuk salah satu peserta didik memimpin doa. Pembiasaan ini sebagai
sebagai bentuk penguatan nilai karakter religius.
Guru menindaklanjuti perserta didik yang kurang disiplin pada pertemuan
sebelumnya. Guru memberi apresiasi jika peserta didik telah disiplin. Jika ada peserta
didik yang masih belum disiplin, guru menanyakan alasan secara langsung kepada
peserta didik dan memberi nasehat agar tidak mengulangi kembali.
Guru mengecek kondisi fisik peserta didik. Jika ada peserta didik yang sakit, dia boleh
mengikuti pembelajaran sesuai kemampuan.
Guru memberi penjelasan mengenai tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada
pertemuan ini.
Peserta didik diminta mengumpulkan tugas rumah yang diberikan pada pertemuan
sebelumnya.
Peserta didik diajak tanya jawab mengenai kombinasi gerak lokomotor, nonlokomotor
dan manipulatif dalam permainan rounders.
Peserta didik melakukan kegiatan pemanasan statis dan dinamis untuk meregangkan
otot. Pemanasan dilakukan sebelum melakukan kegiatan bermain rounders.
Kegiatan Inti
a) Peserta didik mencari informasi mengenai kombinasi gerak lokomotor, nonlokomotor,
dan manipulatif dalam permainan rounders. Peserta didik mendiskusikannya bersama
teman dan guru.
b) Guru mempraktikkan kombinasi gerak lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif
dalam permainan rounders.
c) Peserta didik mempraktikkan gerakan melempar, menangkap, dan memukul bersama
temannya sesuai petunjuk Ayo, Lakukan. Guru melakukan evaluasi secara langsung
saat pembelajaran berlangsung.
Kegiatan Penutup
Peserta didik melakukan kegiatan pendinginan untuk melemaskan otot dan
melenturkan sendi setelah selesai bermain.
Peserta didik menyimpulkan pembelajaran dan membaca Rangkuman (pada buku
siswa halaman 46). Peserta didik diarahkan membuat mind mapping seperti contoh
berikut.
Peserta didik melakukan Refleksi atas kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan.
Peserta didik mengerjakan soal-soal Evaluasi Pengetahuan secara mandiri.
Peserta didik dapat melakukan penilaian diri dengan mengisi Umpan Balik
Peserta didik bersama guru melakukan doa bersama sebagai wujud syukur
pembelajaran berlangsung lancar.
Refleksi Guru
Refleksi yang dilakukan oleh guru terhadap proses pembelajaran yang dilakukan pada
setiap aktivitas pembelajaran. Hasil refleksi bisa digunakan untuk menentukan perlakuan
kepada peserta didik, apakah remedial atau pengayaan. Remedial dan pengayaanya di
dalam pembelajaran, tidak terpisah setelah pembelajaran. Hal-hal yang perlu mendapat
perhatian dalam refleksi guru antara lain:
1. Apakah kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik?
2. Kesulitan-kesulitan apa saja yang dialami/temukan dalam proses pembelajaran.
3. Apa yang harus diperbaiki dan bagaimana cara memperbaiki proses pembelajaran
tersebut.
Refleksi Peserta Didik
Kamu telah mempelajari materi kombinasi gerak dasar dalam permainan bola kecil.
Setelah mempelajari materi tersebut, kamu dapat mengetahui pentingnya pembelajaran
kombinasi gerak dasar dalam permainan bola kecil. Dapatkah kamu menerapkan
pembelajaran tersebut dalam kehidupan sehari-hari?
1. Apa manfaat mempelajari materi kombinasi gerak dasar dalam permainan bola
kecil?
2. Apa materi yang paling berkesan menurutmu? Berikan alasannya!
3. Apa sikap positif yang dapat kamu petik dari pembelajaran materi kombinasi gerak
dasar dalam permainan bola kecil?
2. Pengayaan
Pengayaan diberikan oleh guru terhadap proses pembelajaran yang dilakukan pada
setiap aktivitas pembelajaran. Pengayaan dilakukan apabila setelah diadakan asesmen
pada kompetensi yang telah diajarkan pada peserta didik pada setiap aktivitas
pembelajaran, nilai yang dicapai melampaui kompetensi yang telah ditetapkan oleh guru.
Pengayaan dilakukan dengan cara menaikkan tingkat kesulitan permainan dengan cara
mengubah jumlah pemain, memperketat peraturan, menambah alat yang digunakan,
serta menambah tingkat kesulitan tugas keterampilan yang diberikan.
Gerakan Melempar Bola Melintir
Pemain rounders, khususnya pelambung bola (pitcher) perlu meningkatkan kemampuan
gerak dasar melempar bola. Salah satu gerakan yang dapat dipelajari adalah melempar
bola melintir (curveball). Lemparan yang dihasilkan dari gerakan ini akan sulit dijangkau
pemukul (batter) bola. Berikut langkah-langkah gerakan melempar bola melintir.
1. Posisi tubuh bersiap melempar bola, arahkan pandangan lurus ke sasaran.
Letakkan kedua tangan di depan dada.
2. Putar tubuh ke kanan. Pada saat bersamaan, angkatlah kaki kiri setinggi lutut.
Pandangan tetap ke arah sasaran dengan tumpuan berada di kaki kanan.
3. Sesaat akan melempar, tariklah tangan kanan ke belakang. Putarlah tubuh ke
depan, kemudian jatuhkan kaki kiri ke depan.
4. Lemparkan bola ke arah sasaran. Pada saat yang bersamaan, pindahkan tumpuan
ke kaki kiri sehingga tubuh condong ke depan.
5. Saat melempar bola, posisi cengkeraman tangan (jari tengah dan ibu jari) agak
miring ke kanan. Bagi pemain kidal, posisi cengkeraman agak miring ke kiri.
6. Lemparan yang dihasilkan dari gerakan ini akan melengkung.
No Pernyataan Ya Tidak
1 Saya selalu berusaha belajar dengan tekun.
2 Saya mengikuti pelajaran dengan perhatian.
3 Saya mengumpulkan tugas tepat waktu
4 Saya berani mengemukakan pendapat di kelas.
5 Saya ikut berperan aktif dalam aktivitas kelompok.
6 Saya membuat catatan yang dianggap penting.
7 Saya mengerjakan tugas dengan kemampuan sendiri.
8 Saya selalu mematuhi peraturan dengan tertib
9 Saya menjalankan aktivitas dengan tanggung jawab.
10 Saya bersikap disiplin dalam mengikuti pembelajaran.
Penilaian Pengetahuan
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Andi dan teman-temannya bermain kasti. Contoh gerak lokomotor yang dilakukan Andi
dalam permainan bola kasti ialah ....
A. berlari
B. memukul bola
C. menangkap bola
D. memegang bola
2. Tino bermain kasti bersama teman sekelasnya. Saat menjadi pemukul, Tino harus
melakukan pukulan dan berlari. Dengan demikian, Tino mengombinasikan gerak ...
dan ....
A. manipulatif, lokomotor
B. lokomotor, manipulatif
C. manipulatif, nonlokomotor
D. lokomotor, nonlokomotor
4. Pukulan yang baik dalam permainan kasti dan rounders adalah pukulan yang ....
A. mengenai tubuh lawan
B. dapat ditangkap kelompok penjaga
C. berada di lapangan permainan
D. tidak dapat dijangkau kelompok penjaga
5. Salah satu gerak dasar permainan kasti ialah menangkap bola. Gerak dasar tersebut
merupakan kombinasi antara gerak ... dan ....
A. manipulatif, lokomotor
B. manipulatif, nonlokomotor
C. lokomotor, nonlokomotor
D. lokomotor, manipulatif
10. Dito sedang bermain kasti bersama teman-temannya. Salah satu gerak dasar
manipulatif dalam permainan kasti ialah ....
A. berlari menuju tempat hinggap
B. menjaga tempat hinggap
C. menghindari lawan
D. memukul bola
a. Sikap Awal
1. Berdiri dengan satu kaki di depan dan satu di belakang.
2. Tekuk tangan saat memegang bola
3. Tangan ditarik ke belakang
Penskoran: 2 jika memenuhi 2 kriteria, dan .
1 jika memenuhi 1 kriteria.
b. Pelaksanaan
1. Ayunan tangan yang memegang bola ke depan
2. Lemparkan bola
3. Condongkan badan ke depan saat melepaskan bola
4. Bola dilempar ke arah sasaran dengan tepat
Penskoran: 3 (memenuhi 3 kriteria),
2 (memenuhi 2 kriteria), dan
1 (memenuhi 1 kriteria).
c. Sikap Akhir
1. Tangan diluruskan setelah melepaskan bola.
2. Berdiri tegak.
3. Pandangan mengikuti pergerakan bola.
Penskoran: 3 (memenuhi 3 kriteria),
2 (memenuhi 2 kriteria) dan
1 (memenuhi 1 kriteria)
Kriteria penilaian
a. Sikap Awal
1. Berdiri dengan satu kaki di depan dan satu di belakang.
2. Angkat kedua tangan di depan badan.
3. Pandangan mengarah ke bola.
Penskoran: 4 jika memenuh 4 kriteria.
3 jika memenuhi 3 kriteria.
2 jika memenuhi 2 kriteria, dan .
1 jika memenuhi 1 kriteria.
b. Pelaksanaan
1. Kedua tangan dirapatkan dengan telapak tangan menghadap ke arah datangnya bola.
2. Condongkan badan ke depan saat akan menerima bola
3. Tarik tangan mendekat ke badan saat tangan telah menyentuh bola.
4. Tangkap bola menggunakan kedua tangan.
Penskoran: 4 (memenuhi 4 kriteria),
3 (memenuhi 3 kriteria),
2 (memenuhi 2 kriteria), dan
1 (memenuhi 1 kriteria).
c. Sikap Akhir
1. Berdiri tegak
2. Pegang bola
Penskoran: 2 (memenuhi 2 kriteria) dan
1 (memenuhi 1 kriteria).
b. Pelaksanaan
1. Ayunkan tongkat ke depan menggunakan kedua tangan.
2. Badan diputar mengarah ke arah datangnya bola.
3. Ayunkan tongkat mengenai bola.
4. Bola dipukul melambung.
Penskoran: 4 (memenuhi 4 kriteria),
3 (memenuhi 3 kriteria),
2 (memenuhi 2 kriteria), dan
1 (memenuhi 1 kriteria).
c. Sikap Akhir
1. Tongkat diayunkan ke depan dengan santai
2. Pandangan mengarah ke arah pergerakan bola
Penskoran: 2 (memenuhi 2 kriteria) dan
1 (memenuhi 1 kriteria)
C. LAMPIRAN
Lembar Kegiatan Peserta Didik
Mengombinasikan Gerak Dasar dalam Permainan Kasti
Pada materi di depan, kamu telah mengetahui gerak dasar permainan kasti. Bersama
teman-temanmu, praktikkan gerak dasar permainan kasti.
Pelaksanaan:
1. Buatlah lapangan dengan ukuran 20 × 40 meter (menyesuaikan luas halaman
sekolah).
Siapkan:
• bola kasti,
• tongkat pemukul, dan
• 2 tiang hinggap.
2. Bentuklah dua kelompok atau kelompok. Setiap kelompok terdiri atas 12 orang. Satu
kelompok sebagai pemukul dan satu kelompok sebagai penjaga. Lakukan kombinasi
gerak lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif.
3. Pemain kelompok pemukul memukul bola di area lapangan. Jika bola tidak keluar
lapangan, dinyatakan pukulan benar. Setelah memukul, pemain ini berlari ke tiang
hinggap 1. Jika sanggup, pemain ini dapat menuju tiang hinggap 2.
4. Kelompok penjaga berusaha melempar bola ke arah pemain ini. Jika lemparan tidak
kena badan sebelum sampai tiang hinggap 2, pemain ini dapat berlari ke ruang
bebas dan diberi poin dua. Jika kena lemparan, terjadi pergantian tidak bebas.
Kelompok penjaga dapat diberi poin satu.
5. Pergantian permainan secara bebas jika bola sudah tiga kali tertangkap kelompok
penjaga.
6. Utamakan kerja sama tim dalam melakukan kegiatan ini. Lakukan kegiatan ini
dengan semangat dan percaya diri.
Glosarium
afektif kemampuan motorik pe serta didik yang ditunjukkan dalam bentuk sikap atau ke
pribadian
apersepsi pengantar sebelum memasuki materi
demonstrasi pendekatan pem belajaran dengan cara memperagakan suatu proses
berkaitan dengan materi yang dipelajari
diskusi sebuah interaksi atau komunikasi antara dua orang atau lebih/kelompok
evaluasi penilaian hasil ker ja untuk mengukur keber hasilan proses
hard skills penguasaan ilmu pengetahuan, tek nologi, dan keterampilan teknis yang
berhubungan dengan bidang ilmu
indirect teaching proses pen didikan yang terjadi selama proses pembelajaran
langsung, tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus
inklusif pendekatan yang mengutamakan partisipasi peserta didik dengan keterampilan
yang sama dalam tugas yang sama dengan memilih tingkat kesulitan masingmasing
inkuiri rangkaian kegiatan pem belajaran yang menekankan pada proses berpikir kritis
dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri inti materi pelajaran
kognitif kemampuan akademik peserta didik yang ditunjukkan dalam bentuk nilai angka
kolaborasi bekerja sama meng hasilkan suatu karya
media pembelajaran peralatan yang digunakan untuk men dukung kegiatan
pembelajaran di dalam atau di luar kelas
metode pembelajaran cara belajar yang digunakan dalam kegiatan pem belajaran
metode penilaian cara me nilai kemampuan peserta didik
observasi kegiatan pengamatan untuk mengembangkan rasa ingin tahu peserta didik
pendidikan karakter pem belajaran yang diharapkan dapat membentuk ke pribadi an
berkualitas peserta didik
pengayaan materi tambahan yang dapat diberikan kepada peserta didik untuk
menambah wawasan
penilaian diri evaluasi yang dilakukan untuk menilai kemampuan diri sendiri
penilaian produk penilaian yang dilakukan dengan cara mengamati dan menilai
keterampilan peserta didik dalam menghasilkan produk
proyek tugas yang bersifat menyeluruh untuk mengetahui kemampuan peserta didik
psikomotori kemampuan motorik peserta didik yang ditunjukkan ketika mengerjakan
tugas
refleksi proses pengendapan pengalaman yang telah dipelajari dengan cara
mengurutkan kembali peristiwa yang telah dialami
reading guide panduan membaca; strategi pem belajaran mengguna kan bacaan atau
teks yang diberikan dan dipandu guru untuk dicari kata kata penting yang terdapat pada
teks atau bacaan tersebut sesuai topik pembelajaran
remedial kegiatan mengerja kan soal apabila peserta didik tidak mencapai nilai
ketuntasan minimal
resiprokal pendekatan pem belajaran berdasarkan prinsipprinsip pengajuan pertanyaan
yang bertujuan melatih kemandirian peserta didik
responsi memiliki sikap cepat tanggap terhadap suatu peristiwa
saintifik pendekatan pem belajaran yang mem berikan kesempatan kepada peserta
didik melakukan penyelidikan ilmiah melalui observasi, eksperimen, dan mengembang
kan pengetahu an dengan panduan guru
sikap sosial sikap yang harus dimiliki dan dikembangkan peserta didik berkaitan
dengan nilainilai sosial kemasyarakatan
sikap spiritual sikap yang harus dimiliki dan dikembangkan peserta didik berkaitan
dengan nilainilai keagamaan
skala penilaian bentuk penilaian berdasarkan skala yang telah ditetapkan
strategi cara yang dipilih untuk melakukan suatu kegiatan
transaksional proses pertukaran
tugas portofolio kumpulan tugas peserta didik
umpan balik bentuk respons yang diberikan oleh peserta didik
unjuk kerja teknik penilaian berdasarkan hasil pengamatan terhadap aktivitas peserta
didik
Daftar Pustaka:
Afandi, Muhamad, Evi Chamalah dan Oktarina Puspita Wardani. 2013. Model dan Metode
Pembelajaran di Sekolah. Semarang: Unissula Press.
Ahmad, Zainal Arifin. 2012. Perencanaan Pembelajaran dari Desain sampai
Implementasi. Yogyakarta: Pedagogia.
Ali, Muhammad. 2008. Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
Andang, Irfan, dan Edi Mulyadin. 2017. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Deepublish.
Anies. 2017. 50 Tips Sehat Menangkal Penyakit dengan Olahraga. Yogyakarta: Kanisius.
Ayuningtyas, Dumilah. 2014. Kebijakan Kesehatan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Bustami, Teuku. 2008. Ensiklomini Olahraga: Olahraga Air. Klaten: Sahabat.
Darmadi. 2017. Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran dalam Dinamika
Belajar Siswa. Yogyakarta: Deepublish.
Davita, Theresia Risa. 2016. Katakan Ya untuk Narkoba Jika Hidupmu ingin Menderita.
Klaten: Intan Pariwara.
Dinata, Marta. 2013. Bola Basket: Konsep dan Teknik Bermain Bola Basket. Jakarta:
Penerbit Cerdas Jaya.
Dodo, R.W. 2008. Benteng Remaja Menolak Narkoba. Jakarta: Nobel Edumedia.
Endrayanto, Herman Yosep Sunu dan Yustiana Wahyu Harumurti. 2014. Penilaian
Belajar Siswa di Sekolah. Sleman: Kanisius.
F. E., Eci. 2017. Buku Pintar Olahraga dan Permainan Tradisional. Yogyakarta: Laksana.
Fortin, Caroline. 2011. Ensiklopedia Olahraga Jilid 1. Penerjemah: B. Arya P. Jakarta:
Kalam Publika.
Fortin, Caroline. 2011. Ensiklopedia Olahraga Jilid 2. Penerjemah: B. Arya P. Jakarta:
Kalam Publika.
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Haryanto. 2012. Dr. Olahraga Mengenalkan Teknik Senam Dasar. Jakarta: Balai Pustaka.
Hidayat, Witono. 2017. Buku Pintar Bola Voli. Jakarta: Anugrah.
Hidayat, Witono. 2017. Buku Pintar Sepak Bola. Jakarta: Anugrah.
Huda, Miftahul. 2014. Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur, dan Model
Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Huda, Miftahul. 2015. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran: Isu-Isu Metodis dan
Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Idris, Meity H. 2014. Strategi Pembelajaran yang Menyenangkan. Jakarta: Luxima.
Irianto, Koes. 2014. Epidemiologi Penyakit Menular dan Tidak Menular. Bandung:
Alfabeta.
Isjoni. 2012. Pembelajaran Kooperatif (Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi
antarpeserta Didik). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Iskandar. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: GP Perss Group.
Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Bahan Diklat Guru dalam Rangka
Implementasi Kurikulum 2013: Konsep
Pendekatan Scientific. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Bahan Diklat Guru dalam Rangka
Implementasi Kurikulum 2013: Konsep Pendekatan Scientific. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Khoeron, Nidom. 2017. Buku Pintar Basket. Jakarta: Anugerah.
Koesnan Aruwono. 2001. Permainan Bola Kecil (Kasti, Kipers, Rounders). Malang: FIP
UM.
Kriswanto, Erwin Setyo. 2015. Pencak Silat. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Kurniasih, Endang Yulia. 2017. Pemainan Bola Kecil. Surakarta: Tiga Serangkai.
Majid, A. 2011. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Masriadi. 2017. Epidemiologi Penyakit Menular. Jakarta: Rajawali Pers.
Muliawan, Jasa Ungguh. 2016. 45 Model Pembelajaran Spektakuler.
Yogyakarta: ArRuzz Media.
Nasution, Fitri Handayani dan Febridani Santosa Pasaribu. 2017. Buku Pintar Pencak
Silat. Jakarta: Anugrah.
Nopembri, Soni dan Saryono. 2012. Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani Fokus
pada Pendekatan Taktik. Yogyakarta: Penerbit Fakultas Ilmu Keolahragaan.
Oktara, Bebbi. 2010. Permainan Bola Besar. Depok: Binamuda Cipta Kreasi.
Oktara, Bebbi. 2010. Cabang Olahraga Populer Aktivitas Ketangkasan dan Bela Diri.
Jakarta: Bina Muda Cipta Kreasi.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 Tahun 2014 tentang Penanggulangan Penyakit
Menular.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2016
tentang Buku yang Digunakan oleh Satuan Pendidikan.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun
2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
Purnomo, Eddy dan Dapan. 2011. Dasar-Dasar Gerak Atletik. Yogyakarta: Alfamedia.
Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rahmani, Mikanda. 2017. Buku Pintar Renang. Jakarta: Anugerah.
Ratumanan, T.G. 2015. Inovasi Pembelajaran: Mengembangkan
Kompetensi Peserta Didik secara Optimal. Yogyakarta: Ombak.
Rimbi, Noviva. 2014. Buku Cerdik Penyakit-Penyakit Menular. Yogyakarta: Saufa.
Rosti. 2016. Tesis berjudul ”Pengaruh Latihan Sirkuit terhadap Kemampuan Daya Tahan
Jantung Paru (Studi Eksperimen pada Siswa Putra SMA Negeri 10 Kendari”).
http://sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2G114082_sitedi_Tesis.pdf¸ diakses 3 Agustus
2018.
Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru.
Jakarta: Rajawali Press.
Sanjaya, Wina. 2016. Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana.
Sidik, Dikdik Safar. 2014. Mengajar dan Melatih Atletik. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Soesilo, Tritjahjo Danny. 2014. Pengembangan Kreativitas melalui Pembelajaran.
Yogyakarta: Ombak.
Subkhan, Edi. 2016. Pendidikan Kritis. Yogyakarta: ArRuzz Media.
Suparlan, Ajang., Mudjihartono. dan Darajat, Djajat, K.N. 2010.
Modul Pembelajaran Permainan Bola Kecil. Bandung : UniversitasPendidikan Indonesia.
Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning (Teori dan Aplikasi PAIKEM). Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Suryani, Esti. 2017. Best Practice: Pembelajaran Inovasi melalui Model Project Based
Learning. Yogyakarta: Deepublish.
Sutikno, M. Sobry. 2014. Metode dan Model-Model Pembelajaran. Lombok: Holistica.
Suyadi. 2013. Mencegah Bahaya Penyalahgunaan Narkoba melalui Pendidikan Budaya
dan Karakter Bangsa. Yogyakarta: Andi.
Suyono dan Haryanto. 2015. Implementasi Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Syamsidah. 2017. 100 Metode Pembelajaran. Yogyakarta: Deepublish.
Tim Pengampu Permainan Bola Kecil. ?. Permainan Bola Kecil.
Yogyakarta: Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta.
http://staffnew.uny.ac.id/upload/131411081/pendidikan/Bahan+Ajar-
Permainan+Bola+Kecil.PDF, diakses 3 Juli 2018.
UndangUndang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
UndangUndang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika.
Yuliatin, Enik dan Haryanto. 2012. Mengenal Olahraga Atletik. Jakarta: Balai Pustaka.
Yuliatun, Enik. 2012. Bugar dengan Olahraga. Jakarta: Balai Pustaka.