You are on page 1of 2

Kelompok 5

Anggota kelompok :
1. Norma Dwi Hapsari 20.05.52.0078
2. Sekar Ayu. P 20.05.52.0125
3. Nadila Safitri 20.05.52.3025
4. Yovita Irawati 23.05.52.6001
5. Lita Fitriyanti 23.05.52.6010
6. Stevani Paulina 22.05.52.6009
Kelas : A2DLC
RESUME ARTIKEL
“HOW TO BE A TRULY GLOBAL COMPANY”
oleh : C.K. Prahalad dan Hrishi Bhattacharyya

Artikel "How to Be a Truly Global Company" oleh C.K. Prahalad dan Hrishi
Bhattacharyya membahas pentingnya perusahaan mengadopsi pola pikir global agar dapat
meraih kesuksesan didunia bisnis ini. Dengan menerapkan model bisnis baru yang mencakup
keunggulan pasar industri dan peluang negara-negara berkembang daripada bersusah payah
menerapkan model bisnis barat model manapun lebih baik mengadopsi model bisnis yang
membahas desentralisasi dan sentralisasi bukan sebagai trade off, namun sebagai pelengkap.
Untuk mencapai hal ini, penulis menyampaikan saran agar perusahaan melakukan
pendekatan "glokal". Pendekatan ini melibatkan keseimbangan antara skala global dengan
relevansi lokal. Setiap perusahaan harus memanfaatkan sumber daya dan kemampuan global
mereka serta menyesuaikan produk dan layanan mereka untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Hal tersebut diantaranya dengan mengintegrasikan tiga strategi yaitu;
1. Penyesuaian yang artinya, harus memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan yang
beragam, dalam hal fitur, keterjangkauan, dan kesamaan budaya. Karena kebutuhan dan
keinginan sangat bervariasi di antara masyarakat dengan tingkat pendapatan yang
berbeda-beda, tujuan ini rumit dan mahal untuk dicapai melalui cara terpusat apa pun.
Itulah sebabnya perusahaan harus memanfaatkan keragaman struktur yang
terdesentralisasi.
2. Kompetensi dijelaskan bahwa harus menyelaraskan dengan seluruh perusahaan global
dengan tujuan inti yang sama, memiliki pengetahuan kelas dunia, dan kompetensi yang
membedakannya perusahan dengan perusahaan lainnya. Dalam arti harus mengetahui
prinsip-prinsip strategis bisnis yang sama di seluruh dunia, namun disesuaikan secara
berbeda di setiap wilayah.
3. Arbitrase, melibatkan perolehan efektivitas dan mengurangi biaya dengan mencari yang
lebih murah seperti bahan, proses manufaktur, sistem logistik, sumber dana, atau
infrastruktur. Inisiatif ini diantaranya mendekati material, lokasi pabrik, dan manusia
sebagai bagian dari satu sistem, dengan mempertimbangkan proses dan prosedur di
pusat-pusat yang paling penting, dan juga di antara pusat-pusat tersebut.
Disampaikan oleh penulis bahwa beberapa perusahaan yang telah menerapkan ketiganya
secara bersamaan dan telah mendapatkan manfaat penuh diantaranya adalah Toyota, Marriott,
McDonald’s, GE Healthcare, dan beberapa perusahaan telepon seluler global.
Penulis menyampaikan bahwa untuk memantapkan perusahaan dalam perekonomian
global yang baru, Perusahaan yang berorientasi pada konsumen perlu memberikan kualitas
kelas dunia dalam produk dan layanan mereka yang disesuaikan dengan pembeli di berbagai
lokasi dan keadaan serta memberikan harga yang terjangkau oleh masyarakat dengan tingkat
pendapatan terendah. Perusahaan juga harus menyediakan berbagai bentuk akses kepada
pelanggan. Hal ini tidak dapat dilakukan ketika perusahaan berupaya menyeimbangkan
desentralisasi dan sentralisasi saja akan tetapi harus dapat melampaui trade-off lama dan
mencari model operasi yang memungkinkan mereka melayani banyak orang sambil
memenuhi standar setinggi mungkin.
Secara keseluruhan, artikel ini memberikan wawasan tentang apa saja yang
diperlukan untuk menjadi perusahaan top global yang sesungguhnya di dunia yang serba
modern ini. Dengan menerapkan pendekatan global, menciptakan skill yang beragam, dan
menciptakan inovasi, maka perusahaan dapat memposisikan diri mereka untuk sukses sebagai
perusahaan top global.

You might also like