You are on page 1of 13

MAKALAH

ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR


“Asuhan dan Pendekatan Pada Persalinan Normal”
DOSEN PENGAMPUH :
Ibu. Hindun Rahim, S.Tr.Keb.,M.Keb

Disusun Oleh :
1. Anisha Deswethasary Malamtiga (2106005)
2. Riyanti Fataruba (21060
3. Rastin Pako (2106024)
4. Sitti Aisya Nazwa S.Bolong (2106026)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


(PROGRAM SARJANA)
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MANADO
TA.2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
karunia-nya sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu.
Shalawat serta salam tidak lupa pula kami haturkan kepada junjungan kita, yaitu Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari alam kebodohan ke alam yang berilmu
pengetahuan.
Pada tugas makalah ini kami berkesempatan membahas tentang, ‘ASUHAN DAN
PENDEKATAN PADA PERSALINAN NORMAL’’ kami berharap semoga makalah ini dapat
menjadi salah satu rujukan bagi pembaca. Dalam penyusunan makalah ini kami mengakui
masih banyak kekurangan, karena kami masih kurang berpengalaman. Untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan yang akan dating.

Manado, 24 September 2023

Kelompok II
DAFTAR ISI

COVER………………………………………………………………………………..i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………….ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………...iii
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................2
D. Manfaat Penulisan.....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................
A. Persalinan Normal ....................................................................................3
B. Tahap-Tahap Persalinan ...........................................................................3
C. Tujuan Persalinan ......................................................................................4
D. Pendekatan Holistic Care Pada Persalinan Gantle Birth ...........................5
E. Asuhan Sayang Ibu ....................................................................................6
BAB III PENUTUP ......................................................................................................
A. Penutup......................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan 37-42 minggu, lahir spontan dengan presentasi belakang
kepala yang berlangsung dalam 12 jam tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada
janin. Namun demikian, terkadang persalinan tidak ditangani dengan baik sehingga
dapat menyebabkan proses persalinan tidak berjalan lancar sehingga lama persalinan
menjadi lebih lama dari normal atau terjadi partus lama. Partus lama merupakan salah
satu penyebab mortalitas dan mordibitas ibu dan bayi baru lahir (Erfiani,
2019).Mortalitas dan mordibitas ibu hamil, bersalin dan nifas merupakan masalah
yang terus berkembang dan merupakan salah satu indikator penting dalam penilaian
kualitas pelayanan obstetrik dan ginekologi serta perkembangan kesehatan
masyarakat di suatu wilayah. Angka Kematian Ibu atau Maternal Mortality Rate
adalah kematian ibu selama kehamilan atau dalam periode 6 minggu (42 hari) setelah
berakhirnya kehamilan, akibat semua sebab yang terkait dengan atau diperberat oleh
kehamilan atau penanganannya tetapi tidak termasuk sebab lain seperti
kecelakaan/cedera.Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Provinsi Lampung tahun
2019 trend kasus kematian ibu jumlahnya meningkat dibandingkan tahun 2018 yaitu
dari 102 menjadi 110 kasus. Angka tersebut masih sangat jauh untuk mencapai target
Sustainable Development Goals (SDGs) tahun 2030 yaitu mengurangi rasio angka
kematian ibu hingga kurang dari 70 per 100.000 kelahiran hidup. Berdasarkan profil
kesehatan provinsi Lampung terdapat beberapa penyebab kematian ibu yaitu
disebabkan oleh perdarahan sebanyak 29 kasus, hipertensi sebanyak 31 kasus, infeksi
sebanyak 3 kasus, ganguan sistem peredaran darah sebanyak 4 kasus, gangguan
metabolik sebanyak 1 kasus dan lain-lain sebanyak 42 kasus termasuk persalinan
lama/macet.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Itu Persalinan Normal?
2. Apa Saja Tahap-Tahap Persalinan?
3. Apa Tujuan Persalinan?
4. Bagaimana Pendekatan Holistic Care Pada Persalinan Gantle Birth
5. Bagaimana Asuhan Sayang Ibu

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Persalinan Normal
2. Untuk Mengetahui Tahap-Tahap Persalinan
3. Untuk Mengetahui Tujuan Persalinan
4. Untuk Mengetahui Pendekatan Holistic Care Pada Persalinan Gantle Birth
5. Untuk Mengetahui Asuhan Sayang Ibu
D. Manfaat penulisan
1. Sebagai salah satu tugas makalah Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana dan
Pelayanan Kontrasepsi
2. Sebagai referensi dan bahan bacaan untuk menambah wawasan Mahasiswa
Kebidanan
3. Sebagai sumber dan masukan bagi Penulis dalam rangka perbaikan makalah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Persalinan Normal

1. Pengertian Persalinan Normal


Persalinan normal adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin
turun ke dalam jalan lahir Persalinan dan kelahiran normal adalah proses
pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan, lahir spontan dengan
presentasi belakang kepala tanpa komplikasi baik ibu maupun janin (Bandiyah,
2012).
Persalinan normal adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin
turun ke dalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses
pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir
spontan dengan persentasi belakang kepala, tanpa komplikasi baik ibu maupun
janin (Margareth ZH, 2013).
Persalinan merupakan suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan
plasenta) yang cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir
atau melalui jalan lain,dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri)
(Sulistyowati & Nugraheny,2013)

2. Tanda – Tanda Dimulainya Proses Persalinan


Beberapa tanda – tanda dimulainya proses persalinan adalah sebagai berikut:
a. Terjadinya his persalinan
Sifat his persalinan adalah :
 Pinggang terasa sakit dan menjalar ke perut bagian depan
 Sifatnya teratur, interval makin pendek makin sering, dan kekuatan
makin besar
 Makin beraktivitas (mobilisasi berjalan), kekuatan akan makin
bertambah.
b. Pengeluaran lendir dengan darah
Terjadinya his persalinan mengakibatkan terjadinya perubahan pada
serviks yang akan menimbulkan :
 Perdataran dan pembukaan
 Pembukaan menyebabkan lendir yang terdapat pada kanalis
servikalis yang lepas
 Terjadi perdarahan karena kapiler pembuluh darah pecah
 Pengeluaran cairan pada beberapa kasus persalinan yang akan
terjadi pecah ketuban. Sebagaian besar, keadaan ini terjadi
menjelang pembukaan lengkap. Setelah adanya pecah ketuban,
diharapkan proses persalinan akan berlangsung kurang dari 24 jam.
c. Hasil –hasil yang didapatkan pada pemeriksaan dalam
 Perlunakan serviks
 Pendataran serviks
3. Sebab - Sebab Mulainya Persalinan
Terjadinya persalinan disebabkan oleh beberapa teori sebagai berikut:
a. Penurunan kadar progesterone, progesteron menimbulkan relaksasi otot –
otot rahim, sebaiknya estrogen meningkatkan kontraksi otot rahim. Selama
kehamilan, terdapat keseimbangan antara kadar progesteron dan estrogen
di dalam darah tetapi akan berakhir pada kehamilan cukup bulan kadar
progesteron menurun sehingga timbul his semakin sering dalam waktu
yang lama.
b. Teori oxcytosin Pada akhir kehamilan kadar oxcytosin akan bertambah.
Oleh sebab itu akan timbul kontraksi otot – otot rahim.
c. Peregangan otot – otot Dengan bertambahnya usia kehamilan, maka
semakin tereganglah otot – otot rahim sehingga timbullah kontraksi untuk
mengeluarkan janin.
d. Pengaruh janin Hipofise dan kadar suprarenal janin rupanya memegang
peranan penting oleh sebab itu kelahiran sering lebih lama.
e. Teori prostaglandin Kadar prostaglandin dalam kehamilan dari minggu ke
15 hingga aterm terutama saat persalinan yang akan menyebabkan
kontraksi persalinan sesungguhnya dan persalinan semu Serviks menipis
dan membuka Tidak ada perubahan pada seviks Rasa nyeri dan interval
teratur Rasa nyeri tidak teratur Interval antara rasa nyeri yangsecara
perlahan semakin pendek Tidak ada perubahan interval antara rasa nyeri
yang satu dengan yang lainnya Waktu dan kekuatan kontraksi semakin
bertambah Tidak ada perubahan pada waktudan kekuatan kontraksi Rasa
nyeri terasa di bagian belakang dan menyebar ke depan Kebanyakan rasa
nyeri di bagian depan Dengan berjalan bertambahintensitas Tidak ada
perubahan rasa nyeridengan berjalan Ada hubungan antara tingkat
kekuatan kontraksi dengan intensitas nyeri Tidak ada hubungan antara
tingkat Kekuatan kontraksi dengan intensitas nyeri Lendir darah sering
tampak Tidak ada lendir darah Ada penurunan bagian kepala janin Tidak
ada kemajuan penurunan bagian terendah janin Kepala janin sudah
terfiksasi di PAP diantara kontraksi Kepala belum masuk PAP walaupun
ada kontraksi Pemberian obat penenang tidak menghentikan proses
persalinan sesungguhnya Pemberian obat penenang yang efisien
menghentikan rasa nyeri pada persalinan semu.

4. Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan


a. Passage
Passage adalah jalan lahir yang merupakan jalan lahir yang harus dilewati oleh
janin terdiri dari rongga panggul, dasar panggul, serviks dan vagina. syarat
agar janin dan plasenta dapat melalui jalan lahir tanpa adanya rintangan, maka
jalan lahir tersebut harus normal.
b. Passanger
Passanger terdiri dari janin dan plasenta janin bergerak di sepanjang jalan lahir
merupakan akibat terjadinya interaksi beberapa faktor, yaitu ukuran kepala
janin, presentasi, letak, dan posis janin janin dapat memengaruhi persalinan
karena presentasi dan ukurannya. pada presentasi kepala, tulang – tulang
masih dibatasi fontanel dan sutura yang belum keras, tepi tulang dapat
menyisip di antara tulang yang satu dengan tulang yang lainnya (disebut
moulage/molase) sehingga ukuran dari kepala bayi menjadi lebih kecil
(Runjati dkk, 2017).
c. Power
Power merupakan kekuatan yang mendorong janin pada saat persalinan antara
lain his, kontraksi otot perut, kontraksi diafragma, dan aksi dari ligament
kekuatan primer yang diperlukan dalam persalinan adalah his, sedangkan
sebagai kekuatan sekundernya adalah tenaga mengejan ibu (Runjati dkk,
2017).
d. Psikologis Psikis ibu bersalin sangat berpengaruh dari dukungan suami dan
anggota keluarga yang lain untuk mendampingi ibu selama bersalin dan
kelahiran bayinya dianjurkan mereka berperan aktif dalam mendukung dan
mendampingi langkah – langkah yang mungkin akan sangat membantu
kenyamanan ibu, hargai keinginan ibu untuk didampingi, dapat membantu
kenyamanan ibu seperti memilih posisi bersalin yang diinginkan ibu.
e. Penolong
Penolong persalinan adalah petugas kesehatan yang mempunyai legalitas
dalam menolong persalinan antara lain dokter, bidan serta mempunyai
kompetensi dalam menolong persalinan, menangani kegawat daruratan serta
melakukan rujukan jika diperlukan penolong persalinan selalu menerapkan
upaya pencegahan infeksi yang dianjurkan termasuk standar oprasional
prosedur diantaranya yaitu mencuci tangan, memakai sarung tangan dan
perlengkapan perlindungan pribadi serta pendokumentasian alat bekas pakai
(Rukiah dkk, 2013).

B. Tahapan Persalinan

Secara klinis dapat dinyatakan partus dimulai bila timbul his dan wanita
tersebut mengeluarkan lendir yang disertai darah (bloody show). Lendir yang disertai
darah ini berasal dari lendir kanalis servikalis karena serviks mulai membuka atau
mendatar. Sedangkan darahnya berasal dari pembuluh-pembuluh kapiler yang berada
di sekitar kanalis servikalis itu pecah karena pergeseranpergeseran ketika serviks
membuka (Wiknjosastro dkk, 2005).

1. Kala I (Pembukaan Jalan Lahir)


Kala I persalinan dimulai dengan kontraksi uterus yang teratur dan diakhiri
dengan dilatasi serviks lengkap. Dilatasi lengkap dapat berlangsung kurang
dari satu jam pada sebagian kehamilan multipara. Pada kehamilan pertama,
dilatasi serviks jarang terjadi dalam waktu kurang dari 24 jam. Rata-rata durasi
total kala I persalinan padaprimigravida berkisar dari 3,3 jam sampai 19,7 jam.
Pada multigravida ialah 0,1 sampai 14,3 jam (Bobak, Lowdermilk & Jensen,
2004). Ibu akan dipertahankan kekuatan moral dan emosinya karena
persalinan masih jauh sehingga ibu dapat mengumpulkan kekuatan (Manuaba,
2006). Proses membukanya serviks sebaga akibat his dibagi dalam 2 fase,
yaitu: 1) Fase laten: berlangsung selama 8 jam. Pembukaan terjadi sangat
lambat sampai mencapai ukuran diameter 3 cm. Fase laten diawali dengan
mulai timbulnya kontraksi uterus yang teratur yang menghasilkan perubahan
serviks. 2) Fase aktif: dibagi dalam 3 fase lagi yakni: · Fase akselerasi. Dalam
waktu 2 jam pembukaan 3 cm tadi menjadi 4 cm. · Fase dilatasi maksimal.
Dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung sangat cepat, dari 4 cm menjadi 9
cm. · Fase deselerasi. Pembukaan menjadi lambat kembali. Dalam waktu 2
jam, pembukaan dari 9 cm menjadi lengkap. Fase-fase tersebut dijumpai pada
primigravida. Pada multigravida pun terjadi demikian akan tetapi terjadi dalam
waktu yang lebih pendek (Wiknjosastro dkk, 2005).

2. Kala II (Pengeluaran)
Kala II persalinan adalah tahap di mana janin dilahirkan. Pada kala II, his
menjadi lebih kuat dan lebih cepat, kira-kira 2 sampai 3 menit sekali. Saat
kepala janin sudah masuk di ruang panggul, maka pada his dirasakan tekanan
pada otot-otot dasar panggul, yang secara reflektoris menimbulkan rasa
mengedan. Wanita merasakan tekanan pada rektum dan hendak buang air
besar. Kemudian perineum mulai menonjol dan menjadi lebar dengan anus
membuka. Labia mulai membuka dan tidak lama kemudian kepala janin
tampak dalam vulva pada waktu his. Dengan his dan kekuatan mengedan
maksimal, kepala janin dilahirkan dengan presentasi suboksiput di bawah
simfisis, dahi, muka dan dagu. Setelah istirahat sebentar, his mulai lagi untuk
mengeluarkan badan dan anggota badan bayi (Wiknjosastro dkk, 2005). Masih
ada banyak perdebatan tentang lama kala II yang tepat dan batas waktu yang
dianggap normal. Batas dan lama tahap persalinan kala II berbeda-beda
tergantung paritasnya. Durasi kala II dapat lebih lama pada wanita yang
mendapat blok epidural dan menyebabkan hilangnya refleks mengedan. Pada
Primigravida, waktu yang dibutuhkan dalam tahap ini adalah 25-57 menit
(Bobak, Lowdermilk & Jensen, 2004). Rata-rata durasi kala II yaitu 50 menit
(Kenneth et al, 2009) Pada tahap ini, jika ibu merasa kesepian, sendiri, takut
dan cemas, maka ibu akan mengalami persalinan yang lebih lama
dibandingkan dengan jika ibu merasa percaya diri dan tenang (Simkin, 2008).

3. Kala III (Kala Uri)


Kala III persalinan berlangsung sejak janin lahir sampai plasenta lahir (Bobak,
Lowdermilk & Jensen, 2004). Setelah bayi lahir, uterus teraba keras dengan
fundus uteri agak di atas pusat. Beberapa menit kemudian, uterus berkontraksi
lagi untuk melepaskan plasenta dari dindingnya. Biasanya plasenta lepas
dalam 6 sampai 15 menit setelah bayi lahir dan keluar spontan atau dengan
tekanan pada fundus uteri (Wiknjosastro dkk, 2005). Pada tahap ini dilakukan
tekanan ringan di atas puncak rahim dengan cara Crede untuk membantu
pengeluaran plasenta. Plasenta diperhatikan kelengkapannya secara cermat,
sehingga tidak menyebabkan gangguan kontraksi rahim atau terjadi
perdarahan sekunder (Manuaba, 2006).

4. Kala IV (2 Jam Setelah Melahirkan)


Kala IV persalinan ditetapkan berlangsung kira-kira dua jam setelah plasenta
lahir. Periode ini merupakan masa pemulihan yang terjadi segera jika
homeostasis berlangsung dengan baik (Bobak, Lowdermilk & Jensen, 2004).
Pada tahap ini, kontraksi otot rahim meningkat sehingga pembuluh darah
terjepit untuk menghentikan perdarahan. Pada kala ini dilakukan observasi
terhadap tekanan darah, pernapasan, nadi, kontraksi otot rahim dan perdarahan
selama 2 jam pertama. Selain itu juga dilakukan penjahitan luka episiotomi.
Setelah 2 jam, bila keadaan baik, ibu dipindahkan ke ruangan bersama bayinya
(Manuaba, 2008).

C.Tujuan Persalinan Normal


Tujuan persalinan normal adalah menjaga kelangsungan hidup dan memberikan derajat
kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui upaya yang terintegrasi dan
lengkap,tetapi dengan intervensi yang seminimal mungkin agar prinsip keamanan dan
kualitas
Pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang dinginkan (optimal). Melalui pendekatan ini
maka setiap intervensi yang diaplikasikan dalam Asuhan Persalinan Normal (APN) harus
mempunyai alasan dan bukti ilmiah yang kuat tentang manfaat intervensi tersebut bagi
kemajuan dan keberhasilan proses persalinan (JNPK-KR, 2008).

D.Pendekatan Holistic Care Pada Persalinan Gantle Birth


Holistik memiliki arti menyeluruh. Pendekatan holistik pada pelayanan kesehatan berarti
pendekatan menyeluruh pada ibu dimana meliputi pendekatan bio psiko sosio spiritual dan
kultural. Konsep holistik ini mengharuskan bidan untuk mencari,menemukan, dan melakukan
intervensi terhadap masalah/keluhan kesehatan sehingga dapat dikelola dengan baik dan
dilakukan secara komprehensif. Prinsip pendekatan holistik dapat diwujudkan melalui asuhan
sayang ibu dan bayi. Asuhan sayang ibu Adalah asuhan yang menghargai
budaya,kepercayaan, dan keinginan sang ibu.
Evidence based midwifery menunjukkan jika ibu diperhatikan dan diberi dukungan selama
persalinan maka mereka akan mendapatkan rasa aman dan nyaman sehingga hasil yang
didapat akan lebih baik. Asuhan saynag ibu yang diberikan seperti memberikan ibu
Kebebasan untuk menentukan posisi dan gerakan yang diinginkan selama persalinan dan
kelahiran.
Konsep asuhan sayang ibu menurut Pusat Pendidikan Keseahatan Tahun 2003 antara lain
asuhan yang aman berdasarkan evidence based dan ikut meningkatkan kelangsungan hidup
ibu yakni :
1.memberikan rasa nyaman dan aman selama selama proses persalinan,
2.menghargai kebiasaan budaya, praktik keagamaan dan kepercayaan dengan
melibatkan ibu dan keluarga dalam mengambil keputusan;
3. menghormati kenyataan bahwa kehamilan dan persalinan merupakan proses
alamiah serta terpusat pada ibu. Gentle birth menggunakan prinsip asuhan sayang ibu
dengan pendekatan holistik (Oktarina, 2016).

E. Asuhan Sayang Ibu


1. KALA I
a) Memberikan dukungan emosional.
b) Pendampingan anggota keluarga selama proses persalinan sampai kelahiran
bayinya.
c) Menghargai keinginan ibu untuk memilih pendamping selama persalinan.
d) Peran aktif anggota keluarga selama persalinan
e) Mengatur posisi ibu sehingga terasa nyaman.
f) Memberikan cairan nutrisi dan hidrasi – memberikan kecukupan energi dan
mencegah dehidrasi
2. KALA II
a) Pendampingan ibu selama proses persalinan sampai kelahiran bayinya oleh suami
dan anggota keluarga yang lain.
b) Keterlibatan anggota keluarga dalam memberikan asuhan
c) Keterlibatan penolong persalinan selama proses persalinan & kelahiran
d) Menganjurkan ibu meneran bila ada dorongan kuat dan spontan umtuk meneran –
dengan cara memberikan kesempatan istirahat sewaktu tidak ada his.
e) Mencukupi asupan makan dan minum selama kala II.
f) Memberikan rasa aman dan nyaman
3. KALA III
a) Memberikan kesempatan kepada ibu untuk memeluk bayinya dan menyusui
segera.
b) Memberitahu setiap tindakan yang akan dilakukan.
c) Pencegahan infeksi pada kala III.
d) Memantau keadaan ibu (tanda vital, kontraksi, perdarahan).
e) Melakukan kolaborasi/rujukan bila terjadi kegawatdaruratan.
f) Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan hidrasi.
g) Memberikan motivasi dan pendampingan selama kala III
4. KALA IV
a) Memastikan tanda vital, kontraksi uterus, perdarahan dalam keadaan normal.
b) Membantu ibu untuk berkemih.
c) Mengajarkan ibu dan keluarganya tentang cara menilai kontraksi dan melakukan
massase uterus.
d) Menyelesaikan asuhan awal bagi bayi baru lahir.
e) Mengajarkan ibu dan keluarganya ttg tanda-tanda bahaya post partum seperti
perdarahan, demam, bau busuk dari vagina, pusing, lemas, penyulit dalam
menyusuibayinya dan terjadi kontraksi hebat.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengertian Persalinan Normal Persalinan normal adalah proses membuka dan


menipisnya serviks dan janin turun ke dalam jalan lahir Persalinan dan kelahiran
normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan,
lahir spontan dengan presentasi belakang kepala tanpa komplikasi baik ibu maupun
janin (Bandiyah, 2012). Secara klinis dapat dinyatakan partus dimulai bila timbul his
dan wanita tersebut mengeluarkan lendir yang disertai darah (bloody show). Lendir
yang disertai darah ini berasal dari lendir kanalis servikalis karena serviks mulai
membuka atau mendatar. Sedangkan darahnya berasal dari pembuluh-pembuluh
kapiler yang berada di sekitar kanalis servikalis itu pecah karena
pergeseranpergeseran ketika serviks membuka (Wiknjosastro dkk, 2005). Tujuan
persalinan normal adalah menjaga kelangsungan hidup dan memberikan derajat
kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui upaya yang terintegrasi dan
lengkap,tetapi dengan intervensi yang seminimal mungkin agar prinsip keamanan dan
kualitas.
DAFTAR PUSTAKA

You might also like