Professional Documents
Culture Documents
Persalinan Normal Sudraji Sumapraja 1993
Persalinan Normal Sudraji Sumapraja 1993
NORMAl..1
... .
.w
Halaman
Prakata . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iii
2. Anatomi janin . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10
5. Persalinan ........................... 47
v
ANATOMI JALAN LAHIR
Tulang panggul danjaringan lunak sekitarnya
1. Tulang-tulang panggul dengan mudah dapat dibayang-
kan membentuk sebuah saluran yang melengkung, de-
ngan pintu masuk, rongga panggul, dan pintu keluamya.
a. Pinto atas panggul (sebuah bidang)
Merupakan pintu masuk panggul yang batas-batas-
nya:
- permukaan atas bagian belakang simfisis pubis;
- krista pubika;
- tonjolan pektineal;
- linea iliopektinealis;
- sendi sakroiliaka;
- promontorium.
1
Ant.post.,
Penampang Untang
2 3
b. Rongga panggul (sebuah ruangan)
Panggul semu Antara pin tu masuk panggul dan pin tu keluar panggul.
Ukurannya dinyatakan dengan bidang dan garis.
PAP
Bidang dengan dimensi terbesar: hampir merupa-
Panggul kan Jingkaran, di bagian depan melalui tengah-
asli tengah bagian belakang simfisis, di 'bagian depan
melalui sendi antara sakral 2 dan 3.
Bidang dengan dimensi terkecil : dimulai dari
A. Panggul asli batas bawah simfisis pubis, di tengah pada kedua
spina iskiadika, kemudian ke belakang sampai ke
batas bawah vertebra sakralis yang terakhir. Setelah
bidang ini jalan-lahir membelok ke depan dengan
ta jam.
Diameter interspinarum : jarak antara kedua spina.
rlJ
z
< ,...
M
,...
N ,...
,...
,.-.,
a
~
'-'
==
E--
= ~
=
=
Q,
.a""
~
ill
=
0
,...
N
,...
N
,...
N ~
:s
=
f
.i
;;:i
"'""=
,...
J:l
=--
< r'
,...
N
,...
C") a
=
t.!)
C. ANTROPOID
D. PLATIPELOID
6 7
2. Bagian lunak panggul
Dasar panggul terdiri dari jaringan lunak yang menutUpi
pintu bawah panggul (pbp), dan dilalui oleh saluran:
uretra, vagina, dan rektum. Sebagian besar dari dasar dep
panggul terdiri dari otot-otot Ievator ani yang bermula
dari bagian belakang pubis, arkus tendineus fasia pang-
gul, dan bagian dalam spina iskiadika, untuk kemudian
Kuadrant
berpegang pada dinding vagina, perineum, saluran anal ,
jalan
dan batas samping koksigis. Levator ani terdiri dari
lahir
puborektalis, pubokoksigeus, dan iliokoksigeus.
Pemekaran jalan lahir pada persalinan kala II mere- ki
gangkan (dan kadang-kadang merobekkan) serabut-
serabut ototnya. Kalau kerusakannya banyak, dapat
terjadi prolapsus genitalis (turun peranakan, berok).
m. isk.iokavcmosus
bel
8 9
ANATOMI JANIN Lonjongjanin
t Dasar tengkorak
Dasar tengkorak itu besar, keras, dan tidak meleot
pada tekanan, untuk melindungi bagian-bagian terpenting
dari batang otak.
Tengkorak
Terdiri dari beberapa tulang. Yang terpenting adalah
tulang oksiput di bagian belakang, 2 tulang parietal di-
samping, 2 tulang temporal dan 2 tulang frontal di bagian
depan. Pada waktu lahir tulang-tulang itu masih tipis, tidak
keras, mudah meleot pada tekanan, dan dihubungkan satu
sama Iain dengan jaringan serupa membran. Tulang-tulang
A. Teorl alat pengungkit B. Kepala leblh tajam kepala itu dapat bertumpang tindih pada waktu persalinan
kalau fleksl sehingga bentuk dan besarkepalajanin dapatberubah sesuai
dengan bentuk dan besar panggul, yang disebut mulase.
Puncak kepala janin lebih besar ke belakang (diameter
Gambar 10. Mekanlsme kepala menjadl fleksl biparietal lebih besar daripada bitemporal).
10 11
Sutura
Sutura itu seperti membran di antara dua tulang kepala .
Gunanya untul memungkinkan mulase dan dalam klinik
untuk mengetabui posisi kepala janin.
Sutura sagitalis : antara kedua tulang parietal, ber-
jalan dari depan sampai belakang, membelah kepala di
tengab-tengabn ya.
Glabela,.--:::
Tulang/
Ubun-ubun (fontanel)
hidung
Ubun-ubun terbentuk oleh 2 sutura yang saling ber-
potongan. Yang terpenting adalab ubun-ubun besar dan
ubun-ubun kecil.
A. Pandangan samping Gunanya dalam klinik ialah :
untuk menentukan posisi kepala terbadap panggul;
ubun-ubun besar akan melekuk ke dalam pada bayi
debidrasi dan akan menonjol keluar kalau terjadi
tekanan intrakranial yang meninggi.
Ubun-ubun besar (bregma) adalab tern pat pertemuan
0
c: / sutura sagitalis, frontalis, dan koronalis, merupakan ubun-
't-----E Oksipito-frontal, ubun terbesar berukuran 2 cm kali 3 cm yang berbentuk
~~~~ ·
jajaran genjang. Sangat berperanan pada mulase.
Ubun-ubun kecil (lambda) adalah tempat pertemuan
-~~//~)/ sutura sagitalis dengan lambdoidalis. Berbentuk Y.
y _ __,__
Mu lase
Mulase adalah kemampuan kepala janin untuk menye-
suaikan besar dan bentuknya sesuai dengan besar dan ben-
B. Diameter anteroposterior kepalajanin
tuk panggul ibu. Sifat ini sangat penting dalam perjalanan
pcrsalinan.
Garn bar IL Ke pa la janin
12 13
Oksiput
_,. _,.,Sutura lamdoidalis
Kaput suksedaneum
Ubun-ubun kecil - Tonjolan parietal Kaput suksedaneum adalah pembengkakan kulit ke-
..~. /
pala setempat yang terjadi karena efusi serum. Kaput ter-
/(~J· / bentuk sewaktu persalinan sesudah selaput ketuban pecah.
Kaput tidak terbentuk pada janin yang mati, his yang lemah,
dan kepala yang tidak tertekan kuat pada pembukaan ser-
viks.
Tempat kaput tergantung dari posisi kepala. Pada
posisi ubun-ubun kecil di depan (uuk dep), kaput terdapat
pada verteks (belakang kepala); pada ubun-ubun kecil kiri
/
depan (uuk kidep), kaput terdapat di sebelah kanan suturan
Sutu ra koronalis,.,,.
sagitalis, dan pada ubun-ubun kecil kanan depan, kaput
,,.- ', terdapat disebelah kiri sutura sagitalis. Makin lanjut per-
Ubun-Gbun besar Sut~ra frontalis salinan, makin fleksi kepala janin, makin ke belakang letak
A. Tampak atas
kaput suksedaneum, ke kiri atau kanan sedikit.
Besar kaput suksedaneum menunjukkan besarnya
tekanan his dan besamya tahanan jalan lahir terhadap
kepala. Kaput yang besar terdapat pada disproporsi sefalo-
pelvik; sedangkan kaput yang kecilterdapat pada his lemah
atau tahanan jalan lahir yang ringan. Partus lama dengan
kaput yang besar mengacu kepada disproporsi sefalo-pel-
Biparietal
vik; sedangkan kalau kaputnya kecil mengacu kepada iner-
sia uteri.
Salah tafsir turun kepala janin sering terjadi kalau
terdapat kaput suksedaneum yang besar. Pada keadaan
demikian turunnya kepala janin harus pula diyakinkan de-
ngan pemeriksaan luar (apakah bagian terbesar kepalajanin
Bitemporal
sudah masuk pintu atas panggul).
Kaput suksedaneum jelas tampak pada bayi segera
setelah lahir, berkurang beberapa jam kemudian, dan biasa-
nya menghilang 24 - 36 jam setelahnya.
Tengkorak janin
B. Diameter melintang kepalajanin
16 17
Kaput suksedaneum Hematoma kepala Patokan
Tampak sewaktu lahir. Baru tampak beberapa Ubun-ubun besar (bregma), berbentuk jajaran gen-
jam setelab lahir. jang yang terbentuk karena pertemuan sutura sagitalis,
koronalis, dan frontalis. Berukuran kira-kira 3 x 2 cm.
Lunak dan legok pada Lunak, tetapi tidak
Ubun-ubun kecil berbentuk segitiga yang berbentuk
tekanan. Jegok pada tekanan.
karena pertemuan sutura sagitalis dan lambdoidalis.
Pembengkakan difus. Pembengkakan terbatas. Puncak kepala (verteks) adalab puncak tempurung
kepala yang terletak antara ubun-ubun besar dan ubun-ubun
Melewati sutura. Tidak melewati sutura.
kecil.
Tempatnya sewaktu lahir, Baru timbul beberapa Belakang kepala ( oksiput) adalab bagian belakang
kemudian mengecil, dan jam setelah lahir, ber- kepala antara ubun-ubun kecil sampai foramen magnum.
mengbilang beberapa jam tambah besar, dan Dahi (sinsiput) adalab bagian depan kepala antara
kemudian. menghilang beberapa ubun-ubun besar sampai akar hidung (glabela ), dibatasi oleb
minggu kemudian. sutura koronalis dan lobang mata.
Glabela adalah bagian yang meninggi di antara kedua
lobang mata.
OKSJPUT OKSIPUT
Diameter
Suboksipito-bregmatika dari tengah-tengab ubun-
ubun besar ke kuduk (batas rambut belakang kepala ).
Oksipito-frontalis dari glabela sampai tonjolan bela-
kang kepala.
Mento-vertikal dari dagu sampai kira-kira 2 jari di
de pan ubun- ubun kecil (puncak kepala ).
Submento-bregmatika dari pertemuan leher dan
dagusampai tengah- tengah ubun-ubun besar.
Biparietalis antara kedua tonjolan tulang pariental
(diameter transversa yang terpanjang).
A. UUKKIDEP B. UUKKIDEP
Gambar 15.
Tempat kaput suksedaneum pada presentasl verteks
18 19
A. B.
20 21
HUBUNGAN JANIN DENGAN
JALANLAHIR
.. "
,,
'.•
Sikap (habitus) \
..
Sikap menunjukkan hubungan bagian-bagian janin
satu sama lain. Biasanya tubuh janin berbentuk lonjong
(ovoid) kira-kira sesuai dengan bentuk kavum uteri. Pung-
gung agak membungkuk, kepala menunduk hingga dagu
menyentuh dada, lengan bersilang di depan dada, tungkai
bersilang di depan perut, dan talipusat terletak diantara A. VERTEKS (belkep) B. DAHI
kedua lengan dan tungkai.
Letak (situs)
Letak menunjukkan hubungan sumbu janin dengan
sumbu jalan lahir. Bila kedua sumbunya sejajar disebut
letak memanjang; bila tegak lurus satu sama lain disebut
letak melintang.
Kebanyakan janin letaknya memanjang (99% ), sedikit
sekali melintang (%).
22 23
Presentasi kepala dapatbennacam-macam, tergantung Pemeriksaan
sikap kepala terhadap badan janin. Apabila kepala fleksi
maksimal, bagian terbawahnya belakang-kepala (verteks): Terdapat berbagai cara pemeriksaan untuk menge-
Presentasi belakang-kepala (verteks). Apabila kepala tahui sikap, presentasi dan posisi janin, seperti palpasi ab-
deflesi maksimal, bagian terbawahnya muka : presentasi domen, auskultasi, pemeriksaan dalam, dan ultrasonografi.
muka. Apabila janin bersikap antara kedua ekstrim ini,
maka terdapat presentasi sinsiput dengan bagian terbawah
ubun-ubun besar, dan presentasi dahi, dengan bagian ter- Palpasi abdomen
bawah dahi. Kedua presentasi terakhir ini hanya meru- Pemeriksaan harus dilakukan sistimatis seperti dian-
pakan presentasi transisi, karena dengan majunya partus jurkan Leopold.
akan beralih menjadi presentasi belakang kepala (verteks) lbu dibaringkan pada meja periksa yang beralas keras,
atau presentasi muka. seluruh perutnya tampak. Pemeriksaan berdiri di samping
Pada presentasi bokong, bila kedua tungkainya lurus kanan ibu. Pada 3 perasat pertama, pemeriksaan meng-
di samping badan janin (extended Leggs), maka bagian ter- hadapkan mukanya ke arah muka ibu; pada perasat yang
bawahnya hanyalah bokong, disebut presentasi bokong terakhir ke arah kaki ibu.
(frank breech presentation); bila kedua tungkainya ber-
silang di samping bokong; bagian terbawahnya bokong dan
kaki, disebut presentasi bokong-kaki (full breech presen- Perasat Leopold I
tation); bila salah satu atau kedua kakinya menjulur lebih
bawah dari pada bokongnya, disebut presentasi kaki Pertama kali tentukan tinggi fundus uteri, kemudian
(single or double foot or footling presentation). palpasi abdomen dengan ujung-ujungjari untuk mengetahui
kutub janin di daerah fundus uteri. Kepala teraba sebagai
Posisi dan penyebutnya benda padat yang bulat, seperti bola (balotemen), mudah
digerakkan; bokong sebagai benda lunak yang tidak terlam-
Posisi menunjukkan hubungan bagian janin tertentu pau bulat, agak sukar digerakkan.
(penyebutnya, umpamanya ubun-ubun kecil, dagu dan sa-
krum) dengan bagian kiri, kanan, depan lintang (lateral),
belakang dari jalan lahir. Penyebutnya ini, pada partus Perasat Leopold II
fisiologik akan berputar ke depan.
Setelah diketahui kutub janin di daerah fundus, kedua
Presentasi Penyebutnya telapak tangan pemeriksaan diletakkan di kedua samping
abdomen sambil menekan agak dalam . Pada telapak tangan
Belakang kepala (verteks) Ubun-ubun kecil (oksiput) yang satu, akan teraba tahanan keras, yaitu punggungjanin;
Muka Dagu (mentum) sedangkan pada telapak tangan lainnya akan terasa bagian-
Bokong Sakruai bagian kecil janin yaitu lengan dan tungkainya. Perasat ini
Bahu (Tidak ada karena tidak praktis)
mudah dilakukan pada ibu dengan dinding abdomen yang
24 25
tipis. lbu yang gemuk atau hidramnion agak sukar pemerik-
saannya.
Perasat Leopold IV
Pemeriksaan menghadapkan mukanya ke arah kaki
ibu. Setelah diketahui kutub bawah janin ialah kepala, tiga
jari tengah dari kedua belah tangan diletakkan disam-
pingnya, sambil menekan dalam-dalam sesuai arah jalan
lahir. Akan ternyata bahwa salah satu tangan tertahan Iebih
dalu oleh bagian kepala yang lebih menonjol. Apabila
bagian kepala yang menonjol ini Ietaknya sepihak dengan
bagian-bagian kecil janin, sikap janin ialah fleksi; apabila
sepihak dengan punggung janin, sikap janin ialah defleksi.
Perasat Leopold ini dilakukan pada kehamilan dan partus.
Pengamatan kemajuan partus dari luar dilakukan dengan
perasat Leopold IV ini. Apabila bagian kepala yang lebih
menonjol masih jelas teraba, itu menunjukkan bahwa B. Perasat II D. Perasat IV
bagian terbawah dari kepala belum sampai spina iskiadika.
Pemeriksaan-dalam
Menentukan presentasi janin dengan pemeriksaan-
dalam tidak begitu beralasan, karena pada umumnya dengan
palpasi abdomen saja dapat diketahui; kecuali kalau dinding
perut tebal (gemuk), atau ada hidramnion. Pada partus,
dimana serviksnya telah terbuka, pemeriksaan-dalam lebih
ditujukan untuk menentukan posisi janin, dengan meraba
ubun-ubun dan suturae pada presentasi belakang kepala;
y dagu , mulut dan rongga ma ta pada presentasi muka; sakrum,
anus dalam ini harus dianggap sama pentingnya dengan
palpasi abdomen.
Apabila telah terjadi kaputsuksedaneum, pemeriksaan
B.Delleksi dalam tidak terlampau mudah menentukan presentasi atau
posisi janin. Kadang- kadang ubun-ubun kecil dikelirukan
dengan ubun-ubun besar; mulut dengan anus; dan muka
Gambar20. dengan bokong. Untuk mengurangi kekeliruan ini, pemerik-
Palpasi tonjolan kepala (cephalic prominence)
28 29
saan harus dilakukan secara sistimatis : (1) Dengan dua jari
pemeriksa yang bersarung tangan diyakinkan apakah pre- ~ Presentasi
.
....
c..- Posisi Singkatan
~
sentasinya belakang kepala (verteks), muka, atau bokong;
(2) Apabila presentasinya belakang-kepala, letakkanlah
·- ......
... C>.
~
....c. ...cl:
·;;; ubun-ubun kccil kanan bclakang uuk kabcl
besar. 00
ubun-ubun kccil kanan lintang uuk kali
"ii ubun-ubun kccil kanan dcpan uuk kadep .s
Asinklitismus . =i
...,=
Cl:I
-;
C>.
Asinklitismus menunjukkan hubungan antara ton- ~
jolan tulang parietal dengan pintu atas panggul pada per- 00 dagu dcpan da dcp
mulaan persalinan. ; -; dagu kiri depan da kidcp
Asinklitismus posterior apabila tulang parietal yang "i e
.....= .e
e ] dagu kiri lintang dakili
belakang ditampilkan lebih bawah daripada tulang parietal ~ dagu kiri bclakang da kibcl
yang depan. Cara masuknya kepala ke dalam pintu atas
panggul seperti ini paling sering terjadi.
;:;;l
......
·;;;
i;:::
dagu bclakang
dagu kanan bclakang
da bcl
da kabcl
dagu kanan lintang dakali
Asioklitismus anterior terjadi pada ibu dengan din- ~ dagu kanan dcpan da kadcp
ding perut yang sangat lembek (perut gantung). Karena
uterus jatuh ke depan simfisis, maka kepala janin masuk
pintu atas panggul dengan tiJlang parietal yang depan yang
sakrum dcpan sadcp
paling bawah.
sakrum kiri dcpan sa kidep
sakrum kiri lintang sa kili
00 sa kibcl
sakrum kiri bclakang
...§
0 I sakrum bclakang sa bcl
=i sakrum kanan bclakang sa kabcl
sakrum kanan lintang sa kali
sakrum kanan dcpan sa kadcp
00
j
.s
....l
~
=i
I - -
30 31
A. uukkabel B. uuk kibel
A. Bokong kaki
B. Bokong
"k.bel@/'~'',,,@a libel
sa bel
C. Presentasi bokong
C. DAHi D.MUKA
Gambar24.
Garn bar 23. Berbagai presentasi kepala Posisi dart presentasi belakang kepala, muka. dan bok~ng
34 35
Posterior Anterior
Posterior Anterior
B. Slnklltisme dalam panggul
B. Aslnklitisme posterior
Gambar2S.
Aslnklltisme dan slnklitisme dalam rongga panggul Gambar 26. Slnklistisme dan aslnklitisme pada pap
36 37
A. Terapung
A. Kepala nancap B. kepala nancap
dalam
Bl-PARIETAL
B.Masuk
38 39
kepala mencakup penuh lebar 5 jari
kepala mobil di alas garis pelvik =5/5 di atas garis pelvik
kepala sudah 'engaged'= 2/5 kepala mencakup 2 jari di atas garis pelvik
Gambar29.
Melaporkan tunmnya kepala janln melalul perlksa-dalam
berartl sudah lewat pap.
Tampak samplng
Gambar31.
Gambar30. Patokan untuk menentukan turunnya kepalajanln melalul
Patokan untuk menentukan kedudukan baglan perlksa perut
terbawah janin.
41
40
MEKANISME PERSALINAN
NORMAL
Mekanisme persalinan mengacu kepala bagaimana
janin menyesuaikan dan meloloskan diri dari panggul ibu,
yang meliputi gerakan :
-Turon
- Fleksi
- Rotasi dalam
- Ekstensi A. Molal persalinan dengan uuk kidep
- Restitusi
- Rotasi luar
1. Turun
Sebetulnya, janin mengalami penurunan terus-me-
nerus dalam jalan lahir sejak kehamilan trimester ketiga,
antara lain masuknya bagian terbesar kepala janin ke dalam
pintu atas panggul ( nancap, engagement), yang pada primi- B. Turun dan Oeksl
gravida dapat terjadi beberapa minggu sebelum melahirkan,
dan pada multipara selambat- lambatnya harus sudah terjadi
pada kala II.
2. Fleksi
Pada permulaan persalinan kepala janin biasanya
berada dalam sikap fleksi. Dengan turunnya kepala janin,
tahanan yang diperoleh dari dasar panggul akan makin
C. Berakhir dengan uuk dep
besar, yang mengakibatkan kepala janin makin fleksi lagi,
sampai-sampai dagu janin menekan dadanya dan belakang
kepala (oksiput) menjadi bagian terbawahjanin. Fleksi yang
maksimal ini mengakibatkan masuknya kepala janin de-
ngan diameter terkecil (diameter suboksipito-bregmatika-
9,5 cm) ke dalam pintu atas panggul, daripada dengan
diameter oksipito-frontalis-11,5 cm (kalau tidak terjadi
fleksi) Gambar32.
Putaran-dalam darl uuk kidep menjadl uuk dep.
42
43
3. Putaran-dalam
44 45
S. Restitusi PERSALi NAN
Sewaktu berlangsung rotasi-dalam, leher akan ter- Persalinan atau partus adalah proses kelahiran janin
pelintir karena bahu tidak bersama-sama mengadakan pada tua kehamilan sekurang-kurangnya 28 minggu, a~u
rotasi-dalam dengan kepala yang lebih dahulu melakukan kalau bayi yang dilahirkan beratnya 1000 gram leb1h.
rotasi-dalam. Pada saat kepala janin lahir, pelintiran Jeher Definisi ini didasarkan atas kemungkinan hidupnya bayi
itu akan terlepas, sehingga kepala janin akan berputar kem- (viabilitas). Di negara-negara yang sudah berkembang
bali sehingga hubungan kepala janin dengan bahunya men- batasannya 20 minggu atau 500 gram.
jadi normal seperti semula. Persalinan biasa atau normal (eutosia) adalah proses
kelahiran janin pada kehamilan cukup bulan (aterm, 40
minggu), pada janin Jetak memanjang dan presentasi
belakang kepala, yang disusul dengan pengeluaran plasenta,
6. Putaran-luar
dan seluruh proses kelahiran itu berakhir dalam waktu
kurang dari 24 jam, tanpa tindakan/ pertolongan buatan, dan
Putaran-Juar kepala janin pada hakikatnya mengikuti
tanpa komplikasi.
rotasi-dalam bahu janin. Pada saat bahu memasuki rongga
Persalinan dibagi dalam 4 kala :
panggul, dengan sumbu panjang bahu bersesuaian diameter Kala I : kala pembukaan serviks
oblik a tau transversa , pada saat itu kepala janin terdapat di Kala II : kala pengeluaran janin
pintu panggul, dengan sumbu terpanjang kepala bersesuaian Kala III : kala pengeluaran plasenta
diameter antero posterior pintu bawah panggul. Pada saat
Kala IV : kala ini ditetapkan selama 1 jam sejak plasenta
kepala lahir, ia akan mengadakan rotasi-luar untuk menye-
Jahir, yaitu kala untuk mengamat-amati ibu dan
suaikan diri dengan bahu janin. Demikian pula pada waktu
untuk menjalin kasih-sayang antara orang tua
bahu janin Jahir, dengan sumbu panjang bahu bersesuaian dan bayinya (menyusui diri).
diameter terpanjang pintu bawah panggul.
Kala I
1. Dimulai pada waktu serviks membuka karena his :
kontraksi uterus yang teratur, makin sering, makin nyeri;
disertai pengeluaran darah-lendir (tidak lebih banyak
dari darah haid).
2. Berakhir pada waktu pembukaan serviks telah lengkap
(pada periksa-dalam bibir porsio tidak dapa~ diraba
lagi). Selaput ketuban biasanya pecah pada akhrr kala I.
3. Lamanya tergantung paritas ibu : primigravida ±. 12
jam, multigravida ±. 7 jam.
46 47
4. Mekanisme pembukaan serviks adalah sebagai beri-
kut : Kontraksi segmen atas uterus dan retraksi (regang-
an) segmen bawah uterus yang mengakibatkan pem-
bukaan seiviks. Akhimya segmen bawah uterus makin
menipis, dan segmen atas uterus (korpus) makin menebal.
48
49
5. Bis
Frekuensi : 1 kali/10 menit pada pennulaan persalinan
2-3 kali/10 menit pada akbir kala I.
Lamanya : kurang-lebih satu menit.
Nyerinya : berasal dari regangan serviks yang membuka.
Terjadi kalau tekanan intrauterin melebihi 20 mmHg. ~
!:;
~~'1'.;~""'
!!!
6. Darah lendir
Darah bercampur lendir yang keluar dari uterus akibat
'"' ---"'
- ei ~ ~ '~
!?
~,
~
0
pergeseran selaput ketuban dengan dinding uterus pada '- 1-'..
~
!-" I ~
~ ~ j
I 2
1'. / " "'
\ \ l.J
Kalall "
v ....
~
'di
lengkap (pembukaan lengkap, pembukaan 10 cm). ~
i:.l 7 \
Tanda-tanda klinik lainnya ialah :
- nyeri his yang sangat hebat;
(/)
~ I \ ."'
pasien merasa "ingin mengejan"; ....
A \ ~
~~
"darah-lendir" bertambah banyak; "' " "' Vl M N -~
51
50
KALAi I KALA II
I
I
t
.-. Iii
e fr
..
~
~ 6
"'Cl
~
.
i:
II fal
-Q
c
]= .~ PD
e
d!
:!j
t
rn l
2 4 6 8 10 12 14
0 @
2cm
~00 9cm lOcm
Partogram p Gambar 35
· embuka an serviks d.
· tperiksa setiap 4 jam
G ambar
Ukura n sebena rnyapembu 36·
kaan serviks pada persaU nan
52 53
2. Berakhir dengan lahirnya janin. 5. Tanda lepasnya plasenta
3. Lamanya Talipusat menjulur keluar, atau kalau ditarik tidak ~da
Pada primigravida kira-kira 1 jam, multipara 1/2 jam. tahanan.
4. Mengejan Segumpal darah keluar dari vagina.
Disebab oleb turunnya kepala yang menekan rektum. Dengan menekan korpus uteri ke atas (ke arah kepala
Berakibat meningkatnya tekanan intraabdominal yang ibu), tidak lagi menarik talipusat ke atas.
memperkuat kontraksi uterus. 6. Suntikan oksitosika
Membantu pengeluaran janin.
Jangan dibiarkan kalau serviks belum membuka lengkap
atau dilakukan di luar bis, karena regangan yang ber-
lebihan pada ligamentum serviks lateral is dapat menim-
bulkan prolapsus uteri (turun peranakan) di kemudian bekerja setelah 2 1/2 menit
bari.
5. Perineum yang menggembung lAe\et~\1\
Terjadi pada waktu kepala janin mencapai introitus bekerja setelah 6-7 menit
vaginae. Bertambab gembung pada setiap kontraksi
uterus, yang dapat mengakibatkan robekan perineum,
kecuali kalai dilakukan episiotomi. 2 3 5 6 7 8
menit
6. Kepala mulai tampak di antara labia minora (crowning).
7. Mekanismus persalinan (libat bagian lain).
54 55
MEKANISMUS PERSALINAN PADA 3. Uuk teraba di kidep
4. Uub teraba di kabel (kanan belakang)
PRESENTASIBELAKANGKEPALA 5. Karena sikapnya fleksi maka oksiput letaknya lebih
DENGAN UBUN-UBUN KECIL KIRI rendah daripada alis mata.
DEPAN Mekanisme partus ialah gerakan janin untuk menye-
suaikan diri dengan jalan lahir ibu pada waktu berlangsung
Ubun-ubun kecil kiri depan (uuk kidep) partus (persalinan). Terdapat 6 gerakanjanin yang sama lain
saling bertumpang tindih.
Uuk kidep paling sering terjadi pada letak memanjang
dengan presentasi kepala yang fleksi maksimal, dengan 1. Turon. - Turun kepala janin ke dalam pintu atas
demikian presentasinya belakang kepala (verteks). Oleh panggul (pap) biasanya dengan diameter terpanjang
karena itu penyebut posisinya adalah uuk yang berputar ke kepala janin sejajar a tau miring (oblik) sedikit terhadap
depan. diameter terpanjang pap.
Pada primigravida penurunan kepala janin dapat terjadi
jauh sebelum partus mulai, tentu saja kalau tidak ter-
Diagnosis posisi uuk kidep dapat disproporsi kepala-panggul (dkp). Pada multi-
Pemeriksaan perut : gravida penurunan kepala itu baru terjadi setelah partus
mulai. Penurunan ke bawah, beratjanin itu sendiri, dan
1. Letak janin memanjang. Sumbu panjang janin sejajar tenaga mengejan pada kala II.
dengan sumbu panjang ibu.
2. Kepala janin terdapat dalam rongga panggul. 2. Fleksi. - Fleksi sebagian kepala janin dapat terjadi
3. Punggung janin biasanya terdapat di kiri (puki) agak ke sebelum partus mulai, karena sesungguhnya fleksi itu
depan. merupakan sikap (habitus) janin di dalam uterus. Tahan-
4. Bagian-bagian kecil janin terdapat di bagian kanan agak an pada waktu kepala janin turun menyebabkan kepala
ke belakang sehingga sukar diraba. makin fleksi. Belakang kepala akan terletak lebih ke
5. Bokong terdapat pada fundus uteri. bawah daripada puncak kepala (sinsiput), uuk letaknya
6. Tonjolan kepala (dalam ha! ini dahi) terdapat di bagian lebih rendah daripada uub, dan dagu janin makin men-
kana kalau sikapnya fleksi. Tonjolan kepala itu terdapat dekati dadanya. Gerakan ini terjadi pada pap, akan tetapi
di seberang punggung janin. Kalau sikapnya defleksi fleksi maksimal mungkin belum terjadi sampai kepala
akan terdapat keadaan yang sebaliknya. janin mencapai dasar panggul. Keuntungan menjadi
fleksi maksimal itu ialah perubahan diameter bagian
Periksa-dalam: terbawah janin dari oksipitofrontalis (11 cm) menjadi
1. Teraba langsung kepala. oksipitobregmatika (9,5 cm). Perubahan diameter
2. Pada pembukaan lengkap sutura dan kedua ubun-ubun sepanjang 1,5 cm ini sangat beser pengaruhnya untuk
janin dapat diraba. kelancaran partus.
56 57
A. Tampak: vaginal
B. Tampak: vaginal
B. Tampak: samping
A. Tampak: vaginal
Gambar 38. Partus dlmulal dengan uuk kldep Gambar 40. Kepala turun dan Oeksl makslmal
59
58
3. Putaran-dalam. - Pada kebanyakan panggul, pap me-
rupakan Jonjongan jalan Jahir dengan diameter terpan-
jang melintang (ginekoid). Pada panggul-tengah :
diameter melintang dan depan- belakangnya hampir
sama panjang. Sedangkan pintu bawah panggul (pbp)
merupakan Jonjongan jalan lahir dengan diameter ter-
panjangnya depan-belakang. Kepala janin merupakan
juga Jonjong-an dengan diameter terpanjangnya depan-
belakang. Diameter terpanjang kepala janin itu harus
mengikuti diameter terpanjang panggul ibunya agar
mekanismus partus tidak mengalami hambatan yang
A. Tampak samping
besar. Oleh karena itu kepala janin akan masuk pap
dengan diameter terpanjang melintang atau miring,
kemudian harus melakukan putaran-dalam agar dapat
lahir melalui pbp dengan diameter terpanjangnya depan-
belakang, dengan uuk-nya berputar ke depan (sampai di
bawah simfisis). Pada waktu kepala Jahir dengan dia-
meter terpanjang depan-belakang, maka diameter ter-
panjang bahu mulai masuk pap, maunya dalam keadaan
melintang, akan tetapi karena harus mengikuti kepala B. Tampak vaginal
janin yang diameter terpanjangnya sedang dalam ke-
adaan depan-belakang, maka bahu terpaksa masuk pap
dalam keadaan miring.
Hingga kini belum diketahui mengapa pada presentasi
belakang kepala uuk-nya hampir selalu berputar ke
depan. Pada kebanyakan partus, putaran-dalam baru
lengkap terjadi sewaktu kepala mencapai dasar panggul,
a tau segera setelah itu. Putaran-dalam kepala janin akan
lebih cepat terjadi pada multigravida dan dengan his
yang baik. Putaran-dalam hampir seluruhnya terjadi
pada kala II.
60 61
panggul. Perlu diingat bahwa dinding depan panggul
hanya terdiri dari os pubis yang panjangnya 4-5 cm saja;
sedangkan dinding belakang panggul terdiri dari os sak-
rum yang panjangnya 10 - 15 cm, sehingga sinsiput
menempuh perjalanan jauh lebih panjang dari pada
oksiput. Kepala janin yang turun dengan sikap fleksi
maksimal itu akan meregangkan perineum. Oksiput
akan lahir perlahan-lahan dengan tengkukjanin sebagai
sumbu putaran di bawah simfisis, bersamaan dengan
proses ekstensi yang berlangsung lebih cepat untuk
melahirkan berturut- turut sinsiput, uub, dahi, hidung, A. Tampak vaginal
mulut, dan dagu melalui sakrum dan perineum.
5. Putaran restitusi. Pada waktu janin mencapai dasar
panggul, bahu janin baru masuk pap dengan diameter
terpanjang kepala janin miring terhadap diameter ter-
panjang pap. Oleh karena itu leher janin agak terputar
kira-kira 45°. Pada waktu kepalajanin seluruhnya bebas
di luar jalan lahir, janin akan berusaha menyesuaikan
dirinya lagi dengan jalan memutar lehemya kembali
(putaran restitusi) kira-kira 45°, sehingga diameter ter-
panjang kepala janin akan tegak lurus lagi terhadap
diameter terpanjang bahu janin.
B. Tampak samping
62 63
A. Perasat Ritgen
A. Tampak: samping
B. Tampak: vaginal
Gambar44.
Putaran resUtusl dart uuk dep menjadl uuk kldep
64 65
A. Tampak samping
. al
B. Tampak vagm
C. Tampak depan
66 67
..,,,.,,
t9Jre.1*
~"
A. Celah
_A_
B. Lonjong \_~
~
~-~.
\'-
,ti
....//
~
C.Bulat ~
D. Timbul
\~ ,
~~tar
'~ ~
E. amemi . . ....
. k an bahu
___)...__.
Gambar 47 . Melahir
F.Lahir _,.,;..___ ¥·
G. iestitusi
Gambar
Mekanisme keIa hiran a Jan in m elalul vulva
kepaI48.
68 69