You are on page 1of 38

PERSALINAN

NORMAl..1

... .
.w

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia


PERSALINAN NORMAL

Prof. Dr. Sudraji Sumapraja


Bagian Obstetri dan Ginekologi
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia


Jakarta, 1993
DAFTAR ISi

Halaman

Prakata . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iii

1. Anatomi jalan lahir ................... .

2. Anatomi janin . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10

3. Hubungan janin dengan jalan lahir . . . . . . . 22

4. Mekanisme persalinan normal . . . . . . . . . . . 42

5. Persalinan ........................... 47

6. Mekanismus persalinan pada presentasi


belakang kepala dengan ubun-ubun
kecil kiri depan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 56

v
ANATOMI JALAN LAHIR
Tulang panggul danjaringan lunak sekitarnya
1. Tulang-tulang panggul dengan mudah dapat dibayang-
kan membentuk sebuah saluran yang melengkung, de-
ngan pintu masuk, rongga panggul, dan pintu keluamya.
a. Pinto atas panggul (sebuah bidang)
Merupakan pintu masuk panggul yang batas-batas-
nya:
- permukaan atas bagian belakang simfisis pubis;
- krista pubika;
- tonjolan pektineal;
- linea iliopektinealis;
- sendi sakroiliaka;
- promontorium.

Tabel I. Diameter panggul ibu

Diameter panggul AP (cm) Obli (Cm) Transversa (Cm)

Pintu alas panggul 11 12 13


Rongga panggul 12 12 12
Pintu bawah panggul 13 12 11
Diameter interspinarum 10 cm
Diameter sagitalis posterior 7,5 cm

- diameter: (sebuah garis)


Diameter anteroposterior (konjugata vera) :
dari batas posterior superior simfisis pubis ke
tengah-tengah promontorium (11 cm).
Diameter oblik : ada dua buah, umpamanya
yang kanan : dari sendi sakroiliaka kanan ke
tonjolan pektineal kiri (12 cm).
Diameter transversa: diameter yang terpanjang
dari pintu atas panggul (13 cm). Bukan benar-
benar "diameter" karena tidak melalui titik pusat
pintu atas panggul.

1
Ant.post.,

Gambar 3. Pandangan Inferior panggul lbu


Gambar 1. Pandangan depan panggul lbu

Penampang Untang

Gambar 2. Penampang llntang panggul ibu


Gambar 4. Potongan sagital panggul lbu

2 3
b. Rongga panggul (sebuah ruangan)
Panggul semu Antara pin tu masuk panggul dan pin tu keluar panggul.
Ukurannya dinyatakan dengan bidang dan garis.
PAP
Bidang dengan dimensi terbesar: hampir merupa-
Panggul kan Jingkaran, di bagian depan melalui tengah-
asli tengah bagian belakang simfisis, di 'bagian depan
melalui sendi antara sakral 2 dan 3.
Bidang dengan dimensi terkecil : dimulai dari
A. Panggul asli batas bawah simfisis pubis, di tengah pada kedua
spina iskiadika, kemudian ke belakang sampai ke
batas bawah vertebra sakralis yang terakhir. Setelah
bidang ini jalan-lahir membelok ke depan dengan
ta jam.
Diameter interspinarum : jarak antara kedua spina.

B. Rongga panggul c. Pintu bawah panggul


Merupakan pintu keluar panggul yang dimulai dari
bidang dengan dimensi terkecil sampai pintu keluar
anatomik.
Pintu keluar anatomik : terdiri dari dua bidang
yang bersekutu garis kedua tuberositas iskium, de-
ngan batas-batas:
- batas terbawah simfisis pubis :
- tuberositas iskium;
- koksigis.
Diameter anteroposterior : dari tengah-tengah
batas terbawah simfisis sampai kedua ujung vertebra
C. Inklinasi panggul sakralis terakhir (13 cm).
Diameter transversa : antara bagian dalam dari
kedua tuberositas iskium (11 cm).
Diameter sagitalis posterior : dari tengah-tengah
diameter rransversa sampai ke ujung sakrum.
D. Sumbujalan lahir

Gambar 5. Panggul lbu


5
4
Klasifikasi panggul
Atas dasar bentuk pintu-atas-panggul (pap) dapat di-
bagi ke dalam 4 jenis panggul : ginekoid, android, antropoid,
dan platipeloid. Klasifikasi panggul ini dikemukakan oleh
Caldwell dan Moloy.

rlJ
z
< ,...
M
,...
N ,...
,...
,.-.,
a
~
'-'
==
E--
= ~
=
=
Q,

.a""
~
ill

=
0
,...
N
,...
N
,...
N ~
:s
=
f
.i
;;:i

"'""=
,...
J:l
=--
< r'
,...
N
,...
C") a
=
t.!)

C. ANTROPOID

D. PLATIPELOID

Gambar 7. Jenis panggul ibu

6 7
2. Bagian lunak panggul
Dasar panggul terdiri dari jaringan lunak yang menutUpi
pintu bawah panggul (pbp), dan dilalui oleh saluran:
uretra, vagina, dan rektum. Sebagian besar dari dasar dep
panggul terdiri dari otot-otot Ievator ani yang bermula
dari bagian belakang pubis, arkus tendineus fasia pang-
gul, dan bagian dalam spina iskiadika, untuk kemudian
Kuadrant
berpegang pada dinding vagina, perineum, saluran anal ,
jalan
dan batas samping koksigis. Levator ani terdiri dari
lahir
puborektalis, pubokoksigeus, dan iliokoksigeus.
Pemekaran jalan lahir pada persalinan kala II mere- ki
gangkan (dan kadang-kadang merobekkan) serabut-
serabut ototnya. Kalau kerusakannya banyak, dapat
terjadi prolapsus genitalis (turun peranakan, berok).

m. isk.iokavcmosus
bel

Gambar 9. Kuadrantjalan lahir

Gambar 8. Jalan lahir : bagian lunak panggul

8 9
ANATOMI JANIN Lonjongjanin

Ke pa la janin Terdapat 2 lonjongan janin yang harus lewat jalan


lahir, yang satu sama lain tegak lurus, dan dihubungkan satu
Dasar kepala (basis kranii) terdiri dari tulang yang sama Iain oleh leher. Yang pertama adalah kepala janin
kuat untuk melindungi pusat-pusat vital pada batang otak. dengan diameter terpanjang depan-belakang; dan yang
Muka terdiri dari tulang-tulang yang kuat juga, akan kedua adalah bahu dengan diameter terpanjang transversal.
tetapi perkapurannya belum sempuma.
Tempurung kepala terdiri dari tulang-tulang yang
tipis, dan perkapurannya belum sempuma : 2 tulang parietal, Kepala janin
2 tulang temporal, dan 2 tulang frontal.
Dipandang dari sudut kebidanan, kepala janin adalah
bagian yang terpenting dari janin. Bagian itu yang terbesar,
terkeras, dan paling sering menjadi bagian terbawah janin
pada persalinan. Kalau kepala janin telah lahir, biasanya
bagian janin lainnya akan mudah lahir.

t Dasar tengkorak
Dasar tengkorak itu besar, keras, dan tidak meleot
pada tekanan, untuk melindungi bagian-bagian terpenting
dari batang otak.

Tengkorak
Terdiri dari beberapa tulang. Yang terpenting adalah
tulang oksiput di bagian belakang, 2 tulang parietal di-
samping, 2 tulang temporal dan 2 tulang frontal di bagian
depan. Pada waktu lahir tulang-tulang itu masih tipis, tidak
keras, mudah meleot pada tekanan, dan dihubungkan satu
sama Iain dengan jaringan serupa membran. Tulang-tulang
A. Teorl alat pengungkit B. Kepala leblh tajam kepala itu dapat bertumpang tindih pada waktu persalinan
kalau fleksl sehingga bentuk dan besarkepalajanin dapatberubah sesuai
dengan bentuk dan besar panggul, yang disebut mulase.
Puncak kepala janin lebih besar ke belakang (diameter
Gambar 10. Mekanlsme kepala menjadl fleksl biparietal lebih besar daripada bitemporal).

10 11
Sutura
Sutura itu seperti membran di antara dua tulang kepala .
Gunanya untul memungkinkan mulase dan dalam klinik
untuk mengetabui posisi kepala janin.
Sutura sagitalis : antara kedua tulang parietal, ber-
jalan dari depan sampai belakang, membelah kepala di
tengab-tengabn ya.

Glabela,.--:::
Tulang/
Ubun-ubun (fontanel)
hidung
Ubun-ubun terbentuk oleh 2 sutura yang saling ber-
potongan. Yang terpenting adalab ubun-ubun besar dan
ubun-ubun kecil.
A. Pandangan samping Gunanya dalam klinik ialah :
untuk menentukan posisi kepala terbadap panggul;
ubun-ubun besar akan melekuk ke dalam pada bayi
debidrasi dan akan menonjol keluar kalau terjadi
tekanan intrakranial yang meninggi.
Ubun-ubun besar (bregma) adalab tern pat pertemuan
0
c: / sutura sagitalis, frontalis, dan koronalis, merupakan ubun-
't-----E Oksipito-frontal, ubun terbesar berukuran 2 cm kali 3 cm yang berbentuk

~~~~ ·­
jajaran genjang. Sangat berperanan pada mulase.
Ubun-ubun kecil (lambda) adalah tempat pertemuan
-~~//~)/ sutura sagitalis dengan lambdoidalis. Berbentuk Y.
y _ __,__
Mu lase
Mulase adalah kemampuan kepala janin untuk menye-
suaikan besar dan bentuknya sesuai dengan besar dan ben-
B. Diameter anteroposterior kepalajanin
tuk panggul ibu. Sifat ini sangat penting dalam perjalanan
pcrsalinan.
Garn bar IL Ke pa la janin

12 13
Oksiput
_,. _,.,Sutura lamdoidalis
Kaput suksedaneum
Ubun-ubun kecil - Tonjolan parietal Kaput suksedaneum adalah pembengkakan kulit ke-
..~. /
pala setempat yang terjadi karena efusi serum. Kaput ter-
/(~J· / bentuk sewaktu persalinan sesudah selaput ketuban pecah.
Kaput tidak terbentuk pada janin yang mati, his yang lemah,
dan kepala yang tidak tertekan kuat pada pembukaan ser-
viks.
Tempat kaput tergantung dari posisi kepala. Pada
posisi ubun-ubun kecil di depan (uuk dep), kaput terdapat
pada verteks (belakang kepala); pada ubun-ubun kecil kiri
/
depan (uuk kidep), kaput terdapat di sebelah kanan suturan
Sutu ra koronalis,.,,.
sagitalis, dan pada ubun-ubun kecil kanan depan, kaput
,,.- ', terdapat disebelah kiri sutura sagitalis. Makin lanjut per-
Ubun-Gbun besar Sut~ra frontalis salinan, makin fleksi kepala janin, makin ke belakang letak
A. Tampak atas
kaput suksedaneum, ke kiri atau kanan sedikit.
Besar kaput suksedaneum menunjukkan besarnya
tekanan his dan besamya tahanan jalan lahir terhadap
kepala. Kaput yang besar terdapat pada disproporsi sefalo-
pelvik; sedangkan kaput yang kecilterdapat pada his lemah
atau tahanan jalan lahir yang ringan. Partus lama dengan
kaput yang besar mengacu kepada disproporsi sefalo-pel-
Biparietal
vik; sedangkan kalau kaputnya kecil mengacu kepada iner-
sia uteri.
Salah tafsir turun kepala janin sering terjadi kalau
terdapat kaput suksedaneum yang besar. Pada keadaan
demikian turunnya kepala janin harus pula diyakinkan de-
ngan pemeriksaan luar (apakah bagian terbesar kepalajanin
Bitemporal
sudah masuk pintu atas panggul).
Kaput suksedaneum jelas tampak pada bayi segera
setelah lahir, berkurang beberapa jam kemudian, dan biasa-
nya menghilang 24 - 36 jam setelahnya.
Tengkorak janin
B. Diameter melintang kepalajanin

Gambar 12. Kepalajanln


14 15
Hematoma kepala
Hematoma kepala adalah perdarahan di bawah perios-
teum dari salah satu atau Iebih tulang kepala. Biasanya
terdapat pada salah satu tulang parietal. Tampaknya tidak
berbeda dari kaput suksedaneum. Hematoma kepala terjadi
karena trauma pada kepala :
tekanan berkelamaan pada kepala oleh serviks, peri-
neum, atau tulang kemaluan;
trauma oleh daun cunam; atau
Kaput suksedaneum pada perubahan tekanan yang terlampau cepat seperti pada
ubun-ubun kecil kiri depan
partus presipitatus.
Hematoma pun dapat terjadi pada persalinan biasa.
Karena perdarahan terjadi di bawah periosteum, maka pem-
bengkakannya akan terbatas pada tulang yang terkena
trauma, sehingga pembengkakannya tidak akan pernah
melewati sutura. Pembengkakan itu akan timbul beberapa
jam setelah lahir, dan karena resorpsinya lambat, baru akan
menghilang 6-12 minggu kemudian. Kadang-kadang di
tengah-tengah hematoma akan terjadi penulangan, yang
Gambar 13. Kaput suksedaneum membuat kepala menjadi benjol. Kesehatan bayi biasanya
tidak terganggu, dan otak bayi tidak mengalami kerusakan.
Prognosisnya baik. Tidak memerlukan pengobatan. Dapat
diberikan vitamin K untuk mengurangi perdarahan. Jarang
sekali menjadi infeksi atau abses sehingga perlu ditoreh.
Hematoma itu harus dilindungi dari benturan, dan tidak
perlu ditoreh untuk mengeluarkan darahnya. Diagnosis di-
ferensial antara kaput suksedaneum dengan hematoma
kepala adalah sebagai berikut:
Hematoma kepala
pada penampang koronal

Gambar 14. Hematoma kepalajanin

16 17
Kaput suksedaneum Hematoma kepala Patokan
Tampak sewaktu lahir. Baru tampak beberapa Ubun-ubun besar (bregma), berbentuk jajaran gen-
jam setelab lahir. jang yang terbentuk karena pertemuan sutura sagitalis,
koronalis, dan frontalis. Berukuran kira-kira 3 x 2 cm.
Lunak dan legok pada Lunak, tetapi tidak
Ubun-ubun kecil berbentuk segitiga yang berbentuk
tekanan. Jegok pada tekanan.
karena pertemuan sutura sagitalis dan lambdoidalis.
Pembengkakan difus. Pembengkakan terbatas. Puncak kepala (verteks) adalab puncak tempurung
kepala yang terletak antara ubun-ubun besar dan ubun-ubun
Melewati sutura. Tidak melewati sutura.
kecil.
Tempatnya sewaktu lahir, Baru timbul beberapa Belakang kepala ( oksiput) adalab bagian belakang
kemudian mengecil, dan jam setelah lahir, ber- kepala antara ubun-ubun kecil sampai foramen magnum.
mengbilang beberapa jam tambah besar, dan Dahi (sinsiput) adalab bagian depan kepala antara
kemudian. menghilang beberapa ubun-ubun besar sampai akar hidung (glabela ), dibatasi oleb
minggu kemudian. sutura koronalis dan lobang mata.
Glabela adalah bagian yang meninggi di antara kedua
lobang mata.
OKSJPUT OKSIPUT

Diameter
Suboksipito-bregmatika dari tengah-tengab ubun-
ubun besar ke kuduk (batas rambut belakang kepala ).
Oksipito-frontalis dari glabela sampai tonjolan bela-
kang kepala.
Mento-vertikal dari dagu sampai kira-kira 2 jari di
de pan ubun- ubun kecil (puncak kepala ).
Submento-bregmatika dari pertemuan leher dan
dagusampai tengah- tengah ubun-ubun besar.
Biparietalis antara kedua tonjolan tulang pariental
(diameter transversa yang terpanjang).
A. UUKKIDEP B. UUKKIDEP

Gambar 15.
Tempat kaput suksedaneum pada presentasl verteks

18 19
A. B.

Gambar 16. Diameter kepalajanin

Diameter terpenting kepala janin Gambar 17.


Diameter kepalajanin menurut presentasl/posisinya
Suboksipito-bregmatika 10 cm ( 9,S QI/\)
Suboksipito-frontalis 11 cm
Oksipito-frontalis 12 cm (. \) 1 S (V'vl ~
Submento-bregmatika lOcm Diameter kepala janin Presentasi
Mento-vertikalis 13 cm L\'?-, '.S: cw)
Biparietalis lOcm Suboksipito-bregmatika Suboksiput (Fleksi maks)
Suboksipito-frontalis Oksiput (Fleksi tak maks)
Rata-rata 12 cm Oksipito-frontalis Puncak kepala
Mento-vertikal is Dahi
Submento-bregmatika Muka (Defleksi maks)

20 21
HUBUNGAN JANIN DENGAN
JALANLAHIR
.. "
,,
'.•
Sikap (habitus) \
..
Sikap menunjukkan hubungan bagian-bagian janin
satu sama lain. Biasanya tubuh janin berbentuk lonjong
(ovoid) kira-kira sesuai dengan bentuk kavum uteri. Pung-
gung agak membungkuk, kepala menunduk hingga dagu
menyentuh dada, lengan bersilang di depan dada, tungkai
bersilang di depan perut, dan talipusat terletak diantara A. VERTEKS (belkep) B. DAHI
kedua lengan dan tungkai.

Letak (situs)
Letak menunjukkan hubungan sumbu janin dengan
sumbu jalan lahir. Bila kedua sumbunya sejajar disebut
letak memanjang; bila tegak lurus satu sama lain disebut
letak melintang.
Kebanyakan janin letaknya memanjang (99% ), sedikit
sekali melintang (%).

Presentasi dan bagian terbawah C.MUKA D.SUNGSANG

Presentasi menunjukkan bagian janin yang terdapat di


bagian terbawah jalan lahir. Bagian janin yang terbawah
menyebutkan presentasi janin tersebut.
Pada letak memanjang, bagian terbawah dapat kepala
atau bokong, sehingga terdapat presentasi kepala atau
presentasi bokong. (jangan mengatakan "letak kepala"
atau "letak bokong").
Pada letak melintang, bagian terbawahnya bahu, sehingga E. BAH(J
terdapat presentasi bahu.
Gambar 18. Berbagal presentasljanlo

22 23
Presentasi kepala dapatbennacam-macam, tergantung Pemeriksaan
sikap kepala terhadap badan janin. Apabila kepala fleksi
maksimal, bagian terbawahnya belakang-kepala (verteks): Terdapat berbagai cara pemeriksaan untuk menge-
Presentasi belakang-kepala (verteks). Apabila kepala tahui sikap, presentasi dan posisi janin, seperti palpasi ab-
deflesi maksimal, bagian terbawahnya muka : presentasi domen, auskultasi, pemeriksaan dalam, dan ultrasonografi.
muka. Apabila janin bersikap antara kedua ekstrim ini,
maka terdapat presentasi sinsiput dengan bagian terbawah
ubun-ubun besar, dan presentasi dahi, dengan bagian ter- Palpasi abdomen
bawah dahi. Kedua presentasi terakhir ini hanya meru- Pemeriksaan harus dilakukan sistimatis seperti dian-
pakan presentasi transisi, karena dengan majunya partus jurkan Leopold.
akan beralih menjadi presentasi belakang kepala (verteks) lbu dibaringkan pada meja periksa yang beralas keras,
atau presentasi muka. seluruh perutnya tampak. Pemeriksaan berdiri di samping
Pada presentasi bokong, bila kedua tungkainya lurus kanan ibu. Pada 3 perasat pertama, pemeriksaan meng-
di samping badan janin (extended Leggs), maka bagian ter- hadapkan mukanya ke arah muka ibu; pada perasat yang
bawahnya hanyalah bokong, disebut presentasi bokong terakhir ke arah kaki ibu.
(frank breech presentation); bila kedua tungkainya ber-
silang di samping bokong; bagian terbawahnya bokong dan
kaki, disebut presentasi bokong-kaki (full breech presen- Perasat Leopold I
tation); bila salah satu atau kedua kakinya menjulur lebih
bawah dari pada bokongnya, disebut presentasi kaki Pertama kali tentukan tinggi fundus uteri, kemudian
(single or double foot or footling presentation). palpasi abdomen dengan ujung-ujungjari untuk mengetahui
kutub janin di daerah fundus uteri. Kepala teraba sebagai
Posisi dan penyebutnya benda padat yang bulat, seperti bola (balotemen), mudah
digerakkan; bokong sebagai benda lunak yang tidak terlam-
Posisi menunjukkan hubungan bagian janin tertentu pau bulat, agak sukar digerakkan.
(penyebutnya, umpamanya ubun-ubun kecil, dagu dan sa-
krum) dengan bagian kiri, kanan, depan lintang (lateral),
belakang dari jalan lahir. Penyebutnya ini, pada partus Perasat Leopold II
fisiologik akan berputar ke depan.
Setelah diketahui kutub janin di daerah fundus, kedua
Presentasi Penyebutnya telapak tangan pemeriksaan diletakkan di kedua samping
abdomen sambil menekan agak dalam . Pada telapak tangan
Belakang kepala (verteks) Ubun-ubun kecil (oksiput) yang satu, akan teraba tahanan keras, yaitu punggungjanin;
Muka Dagu (mentum) sedangkan pada telapak tangan lainnya akan terasa bagian-
Bokong Sakruai bagian kecil janin yaitu lengan dan tungkainya. Perasat ini
Bahu (Tidak ada karena tidak praktis)
mudah dilakukan pada ibu dengan dinding abdomen yang

24 25
tipis. lbu yang gemuk atau hidramnion agak sukar pemerik-
saannya.

Perasat Leopold Ill


Setelah punggung janin diketahui, tangan kanan
pemeriksaan memegang kutub janin antara ibu jari dan
jari-jari lainnya. Kepala atau bokong dapat dibedakan seper-
ti pada perasat Leopold I. Pada perasat ini, kepala akan
terabaiebih menonjol pada sa_tu sisi (cephalic prominence).
Pada presentasi belakang kepala (verteks ), bagian kepala
yang Iebih menonjol ini terdapat sepihak dengan bagian-
bagian kecil janin. Apabila tern ya ta kepala sudah pintu atas
panggul, pemeriksaan lebih teliti dilanjutkan dengan perasat
Leopold IV. A. Perasat I C. Perasat III

Perasat Leopold IV
Pemeriksaan menghadapkan mukanya ke arah kaki
ibu. Setelah diketahui kutub bawah janin ialah kepala, tiga
jari tengah dari kedua belah tangan diletakkan disam-
pingnya, sambil menekan dalam-dalam sesuai arah jalan
lahir. Akan ternyata bahwa salah satu tangan tertahan Iebih
dalu oleh bagian kepala yang lebih menonjol. Apabila
bagian kepala yang menonjol ini Ietaknya sepihak dengan
bagian-bagian kecil janin, sikap janin ialah fleksi; apabila
sepihak dengan punggung janin, sikap janin ialah defleksi.
Perasat Leopold ini dilakukan pada kehamilan dan partus.
Pengamatan kemajuan partus dari luar dilakukan dengan
perasat Leopold IV ini. Apabila bagian kepala yang lebih
menonjol masih jelas teraba, itu menunjukkan bahwa B. Perasat II D. Perasat IV
bagian terbawah dari kepala belum sampai spina iskiadika.

Gambar 19. Perasat Leopol~


26 27
Auskultasi

Pemeriksaan ini tidak secara pasti dapat menentukan


presentasi atau posisi janin, tapi dapat membantu me-
yakinkan basil pemeriksaan palpasi abdomen. Umumnya
r
bunyi jantung lebih jelas terdengar pada bagian toraks janin
yang berhubungan rapat dengan dinding uterus. Jadi, pada
presentasi belakang kepala, bunyi jantung janin akan lebih
jelas terdengar melalui punggungnya; demikian pula pada
presentasi bokong. Akan tetapi pada presentasi muka lebih
jelas terdengar melalui dadanya. Pada presentasi kepala,
tempat untuk mendengarkan bunyi jantung yang terkeras
A. Fleksi
ialah di tengah-tengah antara pusat dan SIAS (spina is-
kiadika anterior superior); sedangkan pada presentasi bo-
kong kira-kira di sekitar pusat Biasakanlah mendengarkan
bunyi jantung janin dengan stetoskop Laenec dengan teli-
nga kiri sambil berdiri di samping kanan ibu.

Pemeriksaan-dalam
Menentukan presentasi janin dengan pemeriksaan-
dalam tidak begitu beralasan, karena pada umumnya dengan
palpasi abdomen saja dapat diketahui; kecuali kalau dinding
perut tebal (gemuk), atau ada hidramnion. Pada partus,
dimana serviksnya telah terbuka, pemeriksaan-dalam lebih
ditujukan untuk menentukan posisi janin, dengan meraba
ubun-ubun dan suturae pada presentasi belakang kepala;
y dagu , mulut dan rongga ma ta pada presentasi muka; sakrum,
anus dalam ini harus dianggap sama pentingnya dengan
palpasi abdomen.
Apabila telah terjadi kaputsuksedaneum, pemeriksaan
B.Delleksi dalam tidak terlampau mudah menentukan presentasi atau
posisi janin. Kadang- kadang ubun-ubun kecil dikelirukan
dengan ubun-ubun besar; mulut dengan anus; dan muka
Gambar20. dengan bokong. Untuk mengurangi kekeliruan ini, pemerik-
Palpasi tonjolan kepala (cephalic prominence)

28 29
saan harus dilakukan secara sistimatis : (1) Dengan dua jari
pemeriksa yang bersarung tangan diyakinkan apakah pre- ~ Presentasi
.
....
c..- Posisi Singkatan
~
sentasinya belakang kepala (verteks), muka, atau bokong;
(2) Apabila presentasinya belakang-kepala, letakkanlah
·- ......
... C>.
~

kedua jari pemeriksa tadi dibelakang simfisis, gerakkan ke


belakang (ke arah sakrum) berulang kali untuk menemukan
ubun-ubun kccil dcpan uukdcp
sutura sagitalis. Bila telah ditemukan, ikuti dengan jari ke
mana arahnya. Pada kedua ujung sutura sagitalis akan di-
~... -; ubun-ubun kccil kiri dcpan uuk kidcp

temukan ubun-ubun; (3) Bandingkan berulang kali kedua -;


.. ....5."'
> ubun-ubun kccil kiri lintang
ubun-ubun kccil kiri bclakang
uuk kili
uuk kibcl
ubun-ubun itu, mana ubun-ubun kecil dan mana ubun-ubun ~
C>.
e ubun-ubun kccil bclakang uuk bcl

....c. ...cl:
·;;; ubun-ubun kccil kanan bclakang uuk kabcl
besar. 00
ubun-ubun kccil kanan lintang uuk kali
"ii ubun-ubun kccil kanan dcpan uuk kadep .s
Asinklitismus . =i
...,=
Cl:I

-;
C>.
Asinklitismus menunjukkan hubungan antara ton- ~
jolan tulang parietal dengan pintu atas panggul pada per- 00 dagu dcpan da dcp
mulaan persalinan. ; -; dagu kiri depan da kidcp
Asinklitismus posterior apabila tulang parietal yang "i e
.....= .e
e ] dagu kiri lintang dakili
belakang ditampilkan lebih bawah daripada tulang parietal ~ dagu kiri bclakang da kibcl
yang depan. Cara masuknya kepala ke dalam pintu atas
panggul seperti ini paling sering terjadi.
;:;;l
......
·;;;
i;:::
dagu bclakang
dagu kanan bclakang
da bcl
da kabcl
dagu kanan lintang dakali
Asioklitismus anterior terjadi pada ibu dengan din- ~ dagu kanan dcpan da kadcp
ding perut yang sangat lembek (perut gantung). Karena
uterus jatuh ke depan simfisis, maka kepala janin masuk
pintu atas panggul dengan tiJlang parietal yang depan yang
sakrum dcpan sadcp
paling bawah.
sakrum kiri dcpan sa kidep
sakrum kiri lintang sa kili
00 sa kibcl
sakrum kiri bclakang
...§
0 I sakrum bclakang sa bcl
=i sakrum kanan bclakang sa kabcl
sakrum kanan lintang sa kali
sakrum kanan dcpan sa kadcp

00
j
.s
....l
~
=i
I - -
30 31
A. uukkabel B. uuk kibel
A. Bokong kaki
B. Bokong

C. uuk kali D. uuk kili C. Kaki (satu)


D. Kaki (dua)

E. uuk kadep · F. uuk kidep E.Bahu

Gambar 2~. Enam posisi presentasi verteks


Gambar 22. Presentasi bokong dan bahu (Ietak lintang)
32 33
uuk: dep da dep

uuk: bel da bel


A. Presentasi belakang kepala B. Presentasi muka
A. VERTEKS B.VERTEKS
FLEKSIMAKS DEFLEKSI
sa dep

"~P G',', 0:,' , ~®·. n~


@
sa kali ------\!~~-------
/
' I '
sa kill

"k.bel@/'~'',,,@a libel
sa bel
C. Presentasi bokong
C. DAHi D.MUKA

Gambar24.
Garn bar 23. Berbagai presentasi kepala Posisi dart presentasi belakang kepala, muka. dan bok~ng

34 35
Posterior Anterior

A. Asinklltisme anterior A. Slnklltlsme pada pap

Posterior Anterior
B. Slnklltisme dalam panggul

B. Aslnklitisme posterior

Gambar2S.
Aslnklltisme dan slnklitisme dalam rongga panggul Gambar 26. Slnklistisme dan aslnklitisme pada pap

36 37
A. Terapung
A. Kepala nancap B. kepala nancap
dalam

Bl-PARIETAL

B.Masuk

C. kepala belum nancap D. kepala terapung

Gambar27. C. Nancap (engage)


Model telor dan tempat telor untuk mempertunjukkan
bagalmana kepala nancap atau "engaged" ke dalam
rongga panggul Gambar 28. Proses penancapan (engagement)

38 39
kepala mencakup penuh lebar 5 jari
kepala mobil di alas garis pelvik =5/5 di atas garis pelvik

kepala sudah 'engaged'= 2/5 kepala mencakup 2 jari di atas garis pelvik

Gambar29.
Melaporkan tunmnya kepala janln melalul perlksa-dalam
berartl sudah lewat pap.

Tampak samplng
Gambar31.
Gambar30. Patokan untuk menentukan turunnya kepalajanln melalul
Patokan untuk menentukan kedudukan baglan perlksa perut
terbawah janin.
41
40
MEKANISME PERSALINAN
NORMAL
Mekanisme persalinan mengacu kepala bagaimana
janin menyesuaikan dan meloloskan diri dari panggul ibu,
yang meliputi gerakan :
-Turon
- Fleksi
- Rotasi dalam
- Ekstensi A. Molal persalinan dengan uuk kidep
- Restitusi
- Rotasi luar

1. Turun
Sebetulnya, janin mengalami penurunan terus-me-
nerus dalam jalan lahir sejak kehamilan trimester ketiga,
antara lain masuknya bagian terbesar kepala janin ke dalam
pintu atas panggul ( nancap, engagement), yang pada primi- B. Turun dan Oeksl
gravida dapat terjadi beberapa minggu sebelum melahirkan,
dan pada multipara selambat- lambatnya harus sudah terjadi
pada kala II.

2. Fleksi
Pada permulaan persalinan kepala janin biasanya
berada dalam sikap fleksi. Dengan turunnya kepala janin,
tahanan yang diperoleh dari dasar panggul akan makin
C. Berakhir dengan uuk dep
besar, yang mengakibatkan kepala janin makin fleksi lagi,
sampai-sampai dagu janin menekan dadanya dan belakang
kepala (oksiput) menjadi bagian terbawahjanin. Fleksi yang
maksimal ini mengakibatkan masuknya kepala janin de-
ngan diameter terkecil (diameter suboksipito-bregmatika-
9,5 cm) ke dalam pintu atas panggul, daripada dengan
diameter oksipito-frontalis-11,5 cm (kalau tidak terjadi
fleksi) Gambar32.
Putaran-dalam darl uuk kidep menjadl uuk dep.
42
43
3. Putaran-dalam

Dalam makin turunnya kepala janin dalamjalan lahir,


kepala janin akan berputar sedemikian rupa sehingga
diameter terpanjang kepala janin akan bersesuaian dengan
diameter terpanjang rongga panggul, a tau dengan perkataan
lain diameter terkecil antero- posterior kepala janin akan
bersesuaian dengan diameter terkecil transversa (a tau oblik)
pintu atas panggul, dan selanjutnya dengan diameter ter-
kecil antero-posterior pintu bawah panggul. Hal ini di-
D. Ekstensi mungkinkan karena terjadinya dalam kepala janin menga-
lami gerakan seperti spiral, atau seperti sekrup pada waktu
tu run dalam jalan lahir itu.
Babu tidak berputar bersama-sama dengan kepala
karena adanya leher yang tidak memaksa putaran kepala
harus diikuti putaran bahu janin. Den§an demikian sumbu
panjang bahu akan membuat sudut 45 dengan sumbu pan-
jang kepala, selama kepala di dalam rongga panggul.
Mengapa belakang kepala ( oksiput) berputar ke
E. Restitusi uuk dep menjadi uuk kidep depan, tidak ada seorang pun yang tahu. Mungkin karena
arsitektur jalan lahir dan bentuk kepala janin sedemikian
rupa sehingga belakang kepala janin akan lebih banyak
kemungkinan berputar ke depan daripada ke belakang.

4. Ekstensi (melepaskan diri dari fleksi maksimal)


F. Putaran luar: uuk kidep menjadi uuk kili
Kepala janin dilahirkan dengan melepaskan did dari
sikap l•epala yang fleksi maksirnal denganjalan menempuh
gerabn defleksi atau ekstensi kepala, - maka berturut-
turut lahirlah sinsiput (puncak kepala), dahi, hidung, mulut,
dan akhirnya dagu. Pada saat ini, sumbu panjang bahu
Gambar33. bersesuaian dengan diameter oblik panggul tengah.
Putaran-luas dart uuk dep menjadl uuk kill

44 45
S. Restitusi PERSALi NAN
Sewaktu berlangsung rotasi-dalam, leher akan ter- Persalinan atau partus adalah proses kelahiran janin
pelintir karena bahu tidak bersama-sama mengadakan pada tua kehamilan sekurang-kurangnya 28 minggu, a~u
rotasi-dalam dengan kepala yang lebih dahulu melakukan kalau bayi yang dilahirkan beratnya 1000 gram leb1h.
rotasi-dalam. Pada saat kepala janin lahir, pelintiran Jeher Definisi ini didasarkan atas kemungkinan hidupnya bayi
itu akan terlepas, sehingga kepala janin akan berputar kem- (viabilitas). Di negara-negara yang sudah berkembang
bali sehingga hubungan kepala janin dengan bahunya men- batasannya 20 minggu atau 500 gram.
jadi normal seperti semula. Persalinan biasa atau normal (eutosia) adalah proses
kelahiran janin pada kehamilan cukup bulan (aterm, 40
minggu), pada janin Jetak memanjang dan presentasi
belakang kepala, yang disusul dengan pengeluaran plasenta,
6. Putaran-luar
dan seluruh proses kelahiran itu berakhir dalam waktu
kurang dari 24 jam, tanpa tindakan/ pertolongan buatan, dan
Putaran-Juar kepala janin pada hakikatnya mengikuti
tanpa komplikasi.
rotasi-dalam bahu janin. Pada saat bahu memasuki rongga
Persalinan dibagi dalam 4 kala :
panggul, dengan sumbu panjang bahu bersesuaian diameter Kala I : kala pembukaan serviks
oblik a tau transversa , pada saat itu kepala janin terdapat di Kala II : kala pengeluaran janin
pintu panggul, dengan sumbu terpanjang kepala bersesuaian Kala III : kala pengeluaran plasenta
diameter antero posterior pintu bawah panggul. Pada saat
Kala IV : kala ini ditetapkan selama 1 jam sejak plasenta
kepala lahir, ia akan mengadakan rotasi-luar untuk menye-
Jahir, yaitu kala untuk mengamat-amati ibu dan
suaikan diri dengan bahu janin. Demikian pula pada waktu
untuk menjalin kasih-sayang antara orang tua
bahu janin Jahir, dengan sumbu panjang bahu bersesuaian dan bayinya (menyusui diri).
diameter terpanjang pintu bawah panggul.
Kala I
1. Dimulai pada waktu serviks membuka karena his :
kontraksi uterus yang teratur, makin sering, makin nyeri;
disertai pengeluaran darah-lendir (tidak lebih banyak
dari darah haid).
2. Berakhir pada waktu pembukaan serviks telah lengkap
(pada periksa-dalam bibir porsio tidak dapa~ diraba
lagi). Selaput ketuban biasanya pecah pada akhrr kala I.
3. Lamanya tergantung paritas ibu : primigravida ±. 12
jam, multigravida ±. 7 jam.

46 47
4. Mekanisme pembukaan serviks adalah sebagai beri-
kut : Kontraksi segmen atas uterus dan retraksi (regang-
an) segmen bawah uterus yang mengakibatkan pem-
bukaan seiviks. Akhimya segmen bawah uterus makin
menipis, dan segmen atas uterus (korpus) makin menebal.

Perbedaan antara his dan "his palsu"

BETUL-BETUL BERSALIN BELUM BERSALIN

Mules-mules teratur (1 jam Sx) Tidak teratur


Makin lama makin sering Tidak ada perubahan A. Servlks tebal dan tertutup B. Serviks mendatar
Makin lama makin nyeri dan Tidak ada perubahan
makin lama
Nyeri dimulai dari belakang Nyeri terutama di depan
menjalar ke depan .
Berjalan menambah nyeri Tidak ada perubahan
Berhubungan dengan pengerasan Tidak ada hubungan
uterus
Keluar darah lendir Tidak keluar apa-apa
Servi ks mendatar dan membuka Tidak ada perbuahan
Bagian terbawah sudah turun Belum turun
Kepala tidak dapat digerakkan Kepala tetap bebas
pada waktu mules
Sedativa tidak menghentikan Sedativa dapat menghenti-
mules-mules kan mules-mules

Pada primigravida retraksi (regangan, penipisan) men-


dahului pembukaan serviks, sedangkan pada multi-
gravida berlangsung bersama-sama. Inilah yang menen-
tukan lamanya kala I.
Kecepatan pembukaan pada sepertiga pertama lambat, D. Servlks membuka lebar E. Servlks membuka Jengkap
dan pada dua per tiga kedua cepat. Pembukaan lengkap
= 10 cm.
Gambar 34. Pembukaan Serviks

48
49
5. Bis
Frekuensi : 1 kali/10 menit pada pennulaan persalinan
2-3 kali/10 menit pada akbir kala I.
Lamanya : kurang-lebih satu menit.
Nyerinya : berasal dari regangan serviks yang membuka.
Terjadi kalau tekanan intrauterin melebihi 20 mmHg. ~

Biasanya dimulai dari tulang belakang yang menjalar ke gj

depan. Kontraksi uterus dimulai pada tempat kira-kira !:!


batas tuba dengan uterus. ..
~

Akibatnya terhadap janin: setiap kontraksi dapat meng- ~


hambat aliran darah dari plasenta ke janin. Kalau tekan-
annya melebihi 75 mmHg akan menyumbat aliran darah
1""- ~

sama sekali. Kalau his terlampau kuat, terlampau lama,


atau terlampau sering dapat menimbulkan gawatjanin. '"' ~
~

!:;

~~'1'.;~""'
!!!

6. Darah lendir
Darah bercampur lendir yang keluar dari uterus akibat
'"' ---"'
- ei ~ ~ '~
!?

~,
~
0
pergeseran selaput ketuban dengan dinding uterus pada '- 1-'..
~
!-" I ~

waktu pembukaan serviks. ·~


i:.l
~~
<t'oS'~
I :::

~ ~ j
I 2
1'. / " "'
\ \ l.J
Kalall "
v ....

1. Dimulainya, hanya dapat diketahui dengan periksa


z
/\ "'
I
dalam, dengan menemukan serviks yang membuka r.l "'
"'
/

~
'di
lengkap (pembukaan lengkap, pembukaan 10 cm). ~

i:.l 7 \
Tanda-tanda klinik lainnya ialah :
- nyeri his yang sangat hebat;
(/)

~ I \ ."'
pasien merasa "ingin mengejan"; ....
A \ ~
~~
"darah-lendir" bertambah banyak; "' " "' Vl M N -~

selaput ketuban pecah;


perasaan seperti "mau buang air besar";
hemoroid fisiologik mulai tampak.

51
50
KALAi I KALA II
I
I
t

.-. Iii
e fr
..
~

~ 6
"'Cl
~

.
i:
II fal
-Q
c
]= .~ PD
e
d!
:!j
t
rn l
2 4 6 8 10 12 14

Lama persalin an (jam)


.

0 @
2cm
~00 9cm lOcm

Partogram p Gambar 35
· embuka an serviks d.
· tperiksa setiap 4 jam

G ambar
Ukura n sebena rnyapembu 36·
kaan serviks pada persaU nan

52 53
2. Berakhir dengan lahirnya janin. 5. Tanda lepasnya plasenta
3. Lamanya Talipusat menjulur keluar, atau kalau ditarik tidak ~da
Pada primigravida kira-kira 1 jam, multipara 1/2 jam. tahanan.
4. Mengejan Segumpal darah keluar dari vagina.
Disebab oleb turunnya kepala yang menekan rektum. Dengan menekan korpus uteri ke atas (ke arah kepala
Berakibat meningkatnya tekanan intraabdominal yang ibu), tidak lagi menarik talipusat ke atas.
memperkuat kontraksi uterus. 6. Suntikan oksitosika
Membantu pengeluaran janin.
Jangan dibiarkan kalau serviks belum membuka lengkap
atau dilakukan di luar bis, karena regangan yang ber-
lebihan pada ligamentum serviks lateral is dapat menim-
bulkan prolapsus uteri (turun peranakan) di kemudian bekerja setelah 2 1/2 menit
bari.
5. Perineum yang menggembung lAe\et~\1\
Terjadi pada waktu kepala janin mencapai introitus bekerja setelah 6-7 menit
vaginae. Bertambab gembung pada setiap kontraksi
uterus, yang dapat mengakibatkan robekan perineum,
kecuali kalai dilakukan episiotomi. 2 3 5 6 7 8
menit
6. Kepala mulai tampak di antara labia minora (crowning).
7. Mekanismus persalinan (libat bagian lain).

Kala ill Gambar37.


Cara kerja suntikan pitosin dan metergin untuk mencegah
1. Dimulainya setelab bayi labir lengkap. perdarahan postpartum.
2. Berakhir dengan labirnya plasenta.
3. Lamanya biasanya 5 menit, tidak boleb lebib dari 15
menit.
4. Perlepasan plasenta merupakan akibat dari:
Retraksi otot-otot uterus setelab lahirnya janin yang
akan menekan pembulub-pembulub darab ibu. Kontrak-
sinya berlangsung terus-menerus (tidak memanjang lagi
ototnya).

54 55
MEKANISMUS PERSALINAN PADA 3. Uuk teraba di kidep
4. Uub teraba di kabel (kanan belakang)
PRESENTASIBELAKANGKEPALA 5. Karena sikapnya fleksi maka oksiput letaknya lebih
DENGAN UBUN-UBUN KECIL KIRI rendah daripada alis mata.
DEPAN Mekanisme partus ialah gerakan janin untuk menye-
suaikan diri dengan jalan lahir ibu pada waktu berlangsung
Ubun-ubun kecil kiri depan (uuk kidep) partus (persalinan). Terdapat 6 gerakanjanin yang sama lain
saling bertumpang tindih.
Uuk kidep paling sering terjadi pada letak memanjang
dengan presentasi kepala yang fleksi maksimal, dengan 1. Turon. - Turun kepala janin ke dalam pintu atas
demikian presentasinya belakang kepala (verteks). Oleh panggul (pap) biasanya dengan diameter terpanjang
karena itu penyebut posisinya adalah uuk yang berputar ke kepala janin sejajar a tau miring (oblik) sedikit terhadap
depan. diameter terpanjang pap.
Pada primigravida penurunan kepala janin dapat terjadi
jauh sebelum partus mulai, tentu saja kalau tidak ter-
Diagnosis posisi uuk kidep dapat disproporsi kepala-panggul (dkp). Pada multi-
Pemeriksaan perut : gravida penurunan kepala itu baru terjadi setelah partus
mulai. Penurunan ke bawah, beratjanin itu sendiri, dan
1. Letak janin memanjang. Sumbu panjang janin sejajar tenaga mengejan pada kala II.
dengan sumbu panjang ibu.
2. Kepala janin terdapat dalam rongga panggul. 2. Fleksi. - Fleksi sebagian kepala janin dapat terjadi
3. Punggung janin biasanya terdapat di kiri (puki) agak ke sebelum partus mulai, karena sesungguhnya fleksi itu
depan. merupakan sikap (habitus) janin di dalam uterus. Tahan-
4. Bagian-bagian kecil janin terdapat di bagian kanan agak an pada waktu kepala janin turun menyebabkan kepala
ke belakang sehingga sukar diraba. makin fleksi. Belakang kepala akan terletak lebih ke
5. Bokong terdapat pada fundus uteri. bawah daripada puncak kepala (sinsiput), uuk letaknya
6. Tonjolan kepala (dalam ha! ini dahi) terdapat di bagian lebih rendah daripada uub, dan dagu janin makin men-
kana kalau sikapnya fleksi. Tonjolan kepala itu terdapat dekati dadanya. Gerakan ini terjadi pada pap, akan tetapi
di seberang punggung janin. Kalau sikapnya defleksi fleksi maksimal mungkin belum terjadi sampai kepala
akan terdapat keadaan yang sebaliknya. janin mencapai dasar panggul. Keuntungan menjadi
fleksi maksimal itu ialah perubahan diameter bagian
Periksa-dalam: terbawah janin dari oksipitofrontalis (11 cm) menjadi
1. Teraba langsung kepala. oksipitobregmatika (9,5 cm). Perubahan diameter
2. Pada pembukaan lengkap sutura dan kedua ubun-ubun sepanjang 1,5 cm ini sangat beser pengaruhnya untuk
janin dapat diraba. kelancaran partus.

56 57
A. Tampak: vaginal

Gambar 39. Persalinan dimulai dengan uuk kldep


A. Tampak: depan

B. Tampak: vaginal

B. Tampak: samping

A. Tampak: vaginal

Gambar 38. Partus dlmulal dengan uuk kldep Gambar 40. Kepala turun dan Oeksl makslmal

59
58
3. Putaran-dalam. - Pada kebanyakan panggul, pap me-
rupakan Jonjongan jalan Jahir dengan diameter terpan-
jang melintang (ginekoid). Pada panggul-tengah :
diameter melintang dan depan- belakangnya hampir
sama panjang. Sedangkan pintu bawah panggul (pbp)
merupakan Jonjongan jalan lahir dengan diameter ter-
panjangnya depan-belakang. Kepala janin merupakan
juga Jonjong-an dengan diameter terpanjangnya depan-
belakang. Diameter terpanjang kepala janin itu harus
mengikuti diameter terpanjang panggul ibunya agar
mekanismus partus tidak mengalami hambatan yang
A. Tampak samping
besar. Oleh karena itu kepala janin akan masuk pap
dengan diameter terpanjang melintang atau miring,
kemudian harus melakukan putaran-dalam agar dapat
lahir melalui pbp dengan diameter terpanjangnya depan-
belakang, dengan uuk-nya berputar ke depan (sampai di
bawah simfisis). Pada waktu kepala Jahir dengan dia-
meter terpanjang depan-belakang, maka diameter ter-
panjang bahu mulai masuk pap, maunya dalam keadaan
melintang, akan tetapi karena harus mengikuti kepala B. Tampak vaginal
janin yang diameter terpanjangnya sedang dalam ke-
adaan depan-belakang, maka bahu terpaksa masuk pap
dalam keadaan miring.
Hingga kini belum diketahui mengapa pada presentasi
belakang kepala uuk-nya hampir selalu berputar ke
depan. Pada kebanyakan partus, putaran-dalam baru
lengkap terjadi sewaktu kepala mencapai dasar panggul,
a tau segera setelah itu. Putaran-dalam kepala janin akan
lebih cepat terjadi pada multigravida dan dengan his
yang baik. Putaran-dalam hampir seluruhnya terjadi
pada kala II.

4. Ekstensi. - Ekstensi merupakan akibat dari bekerjanya C. Tampak depan


dua kekuatan, yaitu (1) tenaga bis yang berarah ke
bawah, dan (2) tahanan yang ditimbulkan oleh dasar Gambar41.
Putaran dalam darl uuk kldep menjadl uuk dep.

60 61
panggul. Perlu diingat bahwa dinding depan panggul
hanya terdiri dari os pubis yang panjangnya 4-5 cm saja;
sedangkan dinding belakang panggul terdiri dari os sak-
rum yang panjangnya 10 - 15 cm, sehingga sinsiput
menempuh perjalanan jauh lebih panjang dari pada
oksiput. Kepala janin yang turun dengan sikap fleksi
maksimal itu akan meregangkan perineum. Oksiput
akan lahir perlahan-lahan dengan tengkukjanin sebagai
sumbu putaran di bawah simfisis, bersamaan dengan
proses ekstensi yang berlangsung lebih cepat untuk
melahirkan berturut- turut sinsiput, uub, dahi, hidung, A. Tampak vaginal
mulut, dan dagu melalui sakrum dan perineum.
5. Putaran restitusi. Pada waktu janin mencapai dasar
panggul, bahu janin baru masuk pap dengan diameter
terpanjang kepala janin miring terhadap diameter ter-
panjang pap. Oleh karena itu leher janin agak terputar
kira-kira 45°. Pada waktu kepalajanin seluruhnya bebas
di luar jalan lahir, janin akan berusaha menyesuaikan
dirinya lagi dengan jalan memutar lehemya kembali
(putaran restitusi) kira-kira 45°, sehingga diameter ter-
panjang kepala janin akan tegak lurus lagi terhadap
diameter terpanjang bahu janin.
B. Tampak samping

Gambar 42. Ekstensl kepalajanln.

62 63
A. Perasat Ritgen
A. Tampak: samping

B. Tampak: vaginal

B. Menggaet keluar dagu

Gambar43. C. Tampak: depan


Melahirkan kepalajanin dalam keadaan ekstensl

Gambar44.
Putaran resUtusl dart uuk dep menjadl uuk kldep

64 65
A. Tampak samping

. al
B. Tampak vagm

B. Me lahirkan bahu depan

C. Tampak depan

Gambar 45. nj di uuk kill


Putaran luar d a ri uuk kidep me a Gambar 46. b hu belakang
Melahirkan bahu depan dan a

66 67
..,,,.,,

t9Jre.1*
~"­
A. Celah
_A_
B. Lonjong \_~
~
~-~.
\'-
,ti
....//
~
C.Bulat ~

D. Timbul

\~ ,

~~tar
'~ ~
E. amemi . . ....
. k an bahu
___)...__.
Gambar 47 . Melahir
F.Lahir _,.,;..___ ¥·

G. iestitusi

Gambar
Mekanisme keIa hiran a Jan in m elalul vulva
kepaI48.

68 69

You might also like