You are on page 1of 4

Kisi-kisi pertanyaan saat wawancara Sertifikasi frambusia

Dari KOMLI (perdoski)


A. Penyakit Frambusia
1. Bakteri penyebab penyakit frambusia
Jawaban : permenkes no.8/2017, Hal 21 dan paparan

2. Frambusia menyerang/merusak
Jawaban : kulit dan tulang

3. Masa inkubasi
Jawaban : permenkes no.8/2017, Hal 21 dan paparan

4. Cara penularan frambusia dan sumber penularannya


Jawaban : permenkes no.8/2017, Hal 21 dan 22 dan paparan

5. Faktor-faktor yang menyebabkan penularan


Jawaban : permenkes no.8/2017, Hal 22 dan paparan

B. Diagnosis klinis
1. Perjalanan penyakit frambusia
Jawaban : permenkes no.8/2017, Hal 22 – 25 dan paparan

2. Tanda-tanda dan gejala lesi primer


Jawaban : permenkes no.8/2017, Hal 21 – 25 dan paparan

3. Tanda-tanda dan gejala stadium 2


Jawaban : permenkes no.8/2017, Hal 21 – 25 dan paparan

4. Tanda-tanda dan gejala stadium 3


Jawaban : permenkes no.8/2017, Hal 21 – 25 dan paparan

5. Cara mendiagnosis penyakit frambusia


Jawaban : permenkes no.8/2017, Hal 26 dan paparan

C. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan penunjang frambusia/labaoratorium
Jawaban : permenkes no.8/2017, Hal 26 dan paparan

2. Algoritma diagnosis frambusia


Jawaban : permenkes no.8/2017, Hal 27 dan paparan

3. Hasil RDT (+) bedanya nentukan apakah sifilis atau frambusia


Jawaban : permenkes no.8/2017, Hal 27 dan paparan

4. RDT (+) tidak tampak klinis apa yang harus dilakukan, jelaskan
Jawaban : permenkes no.8/2017, Hal 27 dan paparan

5. Apakah semua kasusu RDT (+) harus dilakukan pemeriksaan RPR


Jawaban : permenkes no.8/2017, Hal 27 dan paparan
D. Pengobatan/POPM
1. Obat frambusia
Jawaban : permenkes no.8/2017, Hal 42 dan paparan

2. Dosis pemberian obat azitromisin berdasarkan berdasarkan BB dan Umur


Jawaban : permenkes no.8/2017, Hal 42 dan paparan

3. Efek samping obat azitromisin


Jawaban : permenkes no.8/2017, Hal 100

4. POPM total penduduk dan POPM kasus kontak


Jawaban : permenkes no.8/2017, Hal 40 - 62

5. Pengobatan kejadian ikutan pemberian obat (KIPO) pasca POPM


Jawaban : permenkes no.8/2017, Hal 100

E. Diagnosa banding
1. Beberapa diagnosis banding
Jawaban : permenkes no.8/2017, Hal 28

2. Lesi khas frambusia


Jawaban : permenkes no.8/2017, Hal 21 - 26

3. Beda frambusia dengan pyoderma


Jawaban : permenkes no.8/2017, Hal 28

4. Beda frambusia dengan ulkus tropikum


Jawaban : permenkes no.8/2017, Hal 28

5. Kasus penyakit yang sering dijumpai di tempat kerja anda


Jawaban :

Dari KOMLI (PAEI)


A. Eradikasi frambusia
1. Definisi eradikasi frambusia
Jawaban : (permenkes no.8/2017, Hal 3)
2. Target dan strategi nasional program penanggulangan frambusia
Jawaban : Target : Indonesia eradikasi frambusia tahun 2019 di tingkat global,
dan
Strategi permenkes no.8/2017, Hal 20
3. Tujuan program eradikasi frambusia
Jawaban : permenkes no.8/2017, Hal 20
4. Kabupaten/kota yang dinyatakan sebagai daerah bebas frambusia harus
menyelenggarakan kegiatan penanggulangan frambusia yaitu
Jawaban : permenkes no.8/2017, Hal 11
5. Permenkes tentang eradikasi frambusia
Jawaban : (permenkes no. 8 tahun 2017 tentang eradikasi frambusia)
B. Surveilans frambusia
1. Surveilans frambusia
Jawaban : permenkes no.8/2017, Hal 3
2. Tujuan surveilans frambusia
Jawaban :
a. Deteksi dini kasus dan kejadian (cluster) frambusia
b. Dapat terlaksanakannya penyelidikan dan penanggulangan kejadian
frambusia
c. Pemetaan endemisitas kabupaten/kota dan desa
d. Sertifikasi kabupaten/kota bebas frambusia

3. 3 kegiatan pokok surveilans bagi kab/kota bebas frambusia


Jawaban : permenkes no.8/2017, Hal : 111
4. Kenapa daerah yg tidak ada kasus frambusia tetap melaporkan tiap bulan
Jawaban :
5. 3 indikator kinerja surveilans frambusia bagi kab/kota bebas frambusia
Jawaban : permenkes no.8/2017, Hal 122

C. Upaya penemuan kasus frambusia


1. pada daerah non endemis upaya penemuan kasus frambusia dilakaukan secara
aktif maupun pasif, sebutkan upaya penemuan kasus frambusia tersebut
jawaban : permenkes no.8/2017, Hal 10
2. Jelaskan kasus Suspek, kasus probable dan kanfirmasi frambusia ?
Jawaban : permenkes no.8/2017, Hal 20,
3. Apa yang harus dilakukan jika menjumpai kasus suspek
Jawaban : permenkes no.8/2017, Hal 20
4. upaya penemuan kasus melalui berbagai kegiata, yaitu Surveilans berbasis
indikator dan berbasis kejadian, jelaskan surveilans berbasis indikator
jawaban : permenkes no.8/2017, hal 66 (daerah endemis), Hal 112 ( daerah non
endemis)
5. jelaskan surveilans berbasis kejadian
jawaban : permenkes no.8/2017, hal : 67 (daerah endemis), Hal 112 (daerah non
endemis)

D. Pencatatan dan pelaporan


1. semua kasus suspek frambusia yang ditemukan dan pemeriksaannya segera
dicatat dalam form apa
jawab : dilakukan uji serologi menggunakan RDT, ditetapkan diagnosis di catat di
formular bulanan
2. sebutkan alamat link online lapor bulanan frambusia
jawaban : https://s.id/laporframbusia
3. laporan bulanan dan register frambusia dilaporkan secara berjenjang, jelaskan
jawaban : permenkes no.8/2017, Hal 10 dan 11
4. sebutkan formulir 6 dan formulir 7 sebagai laporan bulanan frambusi
jawaban : Formulir 6 adalah formular Register frambusia, Formulir 7 adalah
formular laporan bulanan eradikasi frambusia.
5. jika dalam pelaporan bulanan terdapat data RDT (+), ini artinya ? dan tugas
puskesmas dan kabupaten terhadap kasus tersebut
6. jawaban : permenkes no.8/2017, Hal 95
E. Sertifikasi kab/kota bebas frambusia
1. apa maksud dari sertifikat kabupaten/kota bebas frambusia
jawaban : permenkes no.8/2017, Hal 37
2. kriteria kabupaten/kota bebas frambusia mendapat sertifikat babas frambusia
jawaban : permenkes no.8/2017, Hal 37
3. untuk mendapatkan sertifikat bebas frambusia kabupeten/kota wajib
mendapatkan rekomendasi dari mana
jawaban : rekomendasi dari Provinisi permenkes no.8/2017, Hal 32
4. sertifikat bebas frambusia ditetapkan dan diberikan oleh siapa ? Dan kepada siapa
jawaban : Menteri Kesehatan kepada kepala daerah (bupati/walikota) permenkes
no.8/2017, Hal 5
5. perubahan status kabupaten/kota bebas frambusia dapat menjadi
kabupaten/kota endemis frambusia apabila ? Jelaskan
jawaban : permenkes no.8/2017, Hal 32

You might also like