Professional Documents
Culture Documents
Kisi Kisi Indo (Pat)
Kisi Kisi Indo (Pat)
INDO
Mengacu pada teori sebagai landasan berpikir (kerangka pemikiran) dalam pembahasan masalah
Lugas --tidak emosional, bermakna tunggal, tidak menimbulkan interprestasi lain.
Logis --disusun berdasarkan urutan yang konsisten
Efektif --ringkas dan padat.
Efisien -- hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami.
Objektif berdasarkan fakta --setiap informasi dalam kerangka ilmiah selalu apa adanya, sebenarnya, dan
konkret
Sistematis --baik penulisan dan pembahasan sesuai dengan prosedur dan sistem yang berlaku.
Komunikatif Karya ilmiah yang baik memiliki sifat komunikatif. Hal ini bisa terlihat dari bahasa yang
digunakan. Agar mudah dipahami oleh orang lain, gunakan bahasa efektif dengan tetap mematuhi kaidah
penulisan ilmiah.
Bersifat denotative Membuat karya ilmiah tidak sama dengan membuat karya jenis fiksi ataupun
nonfiksi. Dalam penyusunan karya ilmiah harus menggunakan kata yang bersifat denotative. Hal ini
untuk mempermudah pembaca dalam memahami isi karya ilmiah yang ditulis.
Bernalar tidak menggunakan perasaan yang dapat menyentuh hati pembaca. Karya ilmiah disusun
dengan logika dan nalar sebagai salah satu syarat karya ilmiah. Hal ini akan membantu pembaca
menangkap makna dari karya ilmiah yang sudah dibuat.
Landasan teori kuat Karya ilmiah yang memenuhi syarat harus yang memiliki landasan teori. Karya
ilmiah tidak dibuat dengan asal dan tanpa teori yang mendasarinya. Selain itu, hasil dari penelitian atau
pengamatan juga harus dikorelasikan dengan teori yang sudah ada.
Tulisan relevan dengan ilmu tertentu relevan dengan ilmu tertentu. Kamu harus mengkaitkan dengan
ilmu yang dipelajari dengan sumber yang terpercaya.
Bertanggung jawab Karya ilmiah yang sudah kamu buat haruslah bisa dipertanggungjawabkan. Untuk
itu, dalam proses pembuatannya gunakan kaidah penelitian yang sistematis dan menggunakan metodologi
penelitian yang tepa
Mengacu pada teori sebagai landasan berpikir (kerangka pemikiran) dalam pembahasan masalah
Lugas --tidak emosional, bermakna tunggal, tidak menimbulkan interprestasi lain.
Logis --disusun berdasarkan urutan yang konsisten
Efektif --ringkas dan padat.
Efisien -- hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami.
Objektif berdasarkan fakta --setiap informasi dalam kerangka ilmiah selalu apa adanya, sebenarnya, dan
konkret
Sistematis --baik penulisan dan pembahasan sesuai dengan prosedur dan sistem yang berlaku.
6. Judul
7. Daftar Pustaka
Jawab : Daftar Pustaka adalah sumber daftar yang telah digunakan untuk referensi suatu karya tulis
ilmiah. Daftar pustaka diletakkan di bagian akhir halaman setelah karya ilmiah tersusun.
Contoh : Esten, Mursal. 1984. Sastra Indonesia dan Tradisi Subkultur. Bandung: Penerbit
Angkasa.
9. Resensi
Jawab : Resensi adalah tulisan yang berisi penilaian suatu karya, seperti film, buku. Biasanya melalui
media massa.
Unsur-unsur resensi diantaranya ;
1. Judul
2. Identitas Buku
- Judul buku
- Nama pengarang
- Penerbit
- Tahun terbit beserta cetakannya
- Dimensi buku
- Harga buku
3. Isi Resensi Buku
4. Penutup Resensi Buku
Kaidah kebahasaan resensi diantaranya ;
- Menggunakan konjungsi penerang (bahwa, yakni, yaitu, ialah, adalah)
- Menggunakan konjungsi temporal (sejak, semenjak, kemudian, akhirnya)
- Menggunakan konjungsi penyebab (karena, sebab)
- Menggunakan pernyataan berupa saran/rekomendasi
- Menggunakan kata kerja mental (menarik, menikmati, mengejutkan, dll)
26. AMANAT
27. Watak Penokohan (fisik/psikis)
Jawab : Fisik
- Berdasarkan penggambaran tokoh fisik ditandai dengan umur, jenis kelamin, ciri-ciri
tubuh, cacat jasmaniah, ciri khas yang menonjol, suku, bangsa, raut muka, kesukaan,
keadaan tubuh: tinggi-pendek, kurus-gemuk, suka senyum-cemberut, dll
Psikis
- Berdasarkan gambaran psikososial dapat dilakukan dengan menganalisis karakter tokoh,
kebiasaan-kebiasaan, aspirasi, motivasi, dan sikap hidup, dan pertualangan tokoh. Tokoh
yang membawa ide dan mengembangkan jalan cerita
28. Jenis Drama
Jawab : Drama tragedi
- Drama yang melukiskan kisah cinta sedih (nasitragis)
Drama komedi
- Drama yang bersifat menghibur, terdapat dialog kocak yang bersifat menyindir
(berakhir dengan kebahagiaan)
Melodrama
Cerita yang sentimental, disuguhkan mendebarkan dan mengharukan (tokoh jahat digambarkan
serba jahat, tokoh baik digambarkan serba sempurna
Dagelan (force)
- Drama kocak dan ringan. Alurnya disusun berdasarkan perkembangan situasi tokoh
(komedi murahan/komedi plasan)
29. Konflik dalam Drama
Jawab : Konflik batin
- yaitu konflik antara tokoh dengan dirinya sendiri
Konflik sosial
- yaitu konflik atau masalah yang muncul akibat adanya hubungan antarmanusia
Konflik eksternal
- yaitu konflik yang terjadi antara tokoh dengan sesuatu di luar dirinya
ESSAY
30. Jenis – jenis tokoh berdasarkan peran dan fungsi
Jawab : Tokoh dalam cerita berdasarkan peran
- Tokoh protagonis (yaitu tokoh yang memiliki sifat baik)
- Tokoh antagonis (yaitu tokoh yang memiliki sifat bertentangan dengan tokoh
protagonis)
- Tokoh tritagonis (yaitu tokoh penengah/pendukung protagonis)
Tokoh dalam cerita berdasarkan fungsi
- Tokoh utama (yaitu tokoh yang memiliki paling banyak peran dalam sebuah cerita)
- Tokoh pembantu (yaitu Tokoh pembantu adalah tokoh yang memiliki peranan tidak
penting dalam cerita dan kehadiran tokoh ini sekedar mendukung tokoh utama)
- Tokoh figuran (yaitu tokoh yang hanya sesekali muncul
31. Fungsi elemen – elemen dalam Drama
Jawab : Teks
- Berfungsi melukiskan atau menggambarkan watak tokoh yang terlibat dalam cerita serta
menjelaskan isi dan mengembangkan alur cerita kepada para pembaca atau penonton.
Pemain
- Mewujudkan konsep peran yang digariskan sutradara berdasarkan penafsiran terhadap
naskah
Tata rias
- Menegaskan perwatakan atau karakter lakon
- Menyempurnakan penampilan wajah agar sesuai dengan karakter atau tokoh yang
diperankan dalam pementasan drama
- Memberi nilai tambah keindahan pada karya seni drama. Adanya tata rias menambah
keindahan lakon yang sedang dijalankan
Tata Busana
- Membantu ekspresi pemeran lakon dalam pemertahanan drama
- Memperjelas tema drama yang sedang berjalan
- Membantu menghidupkan karakter tokoh dalam pementasan drama
Tata suara
- Berfungsi membantu mengungkap suasana batin aktor dalam penokohan yang ada
dalam cerita pada babak atau adegan tertentu dan sarana penambah daya imajinasi
sehingga lakon menjadi lebih hidup dan merangsang pengembangan ilusi
Tata panggung
- Berfungsi untuk memperindah dan menciptakan latar pada pertunjukan yang
digunakan untuk menyampaikan pesan tersirat dari naskah drama
Tata cahaya
- Berfungsi menerangi panggung guna mendukung sebuah pementasan dan membantu
penonton untuk memahami keseluruhan isi cerita, mulai dari penokohan hingga
suasana adegannya
Sutradara
- Berfungsi memberi pengarahan dan bertanggung jawab atas masalah artistik dan
teknis dalam pementasan drama
Penonton
- Berfungsi memberikan tanggapan berupa apresiasi, kritikan, dan juga semangat pada
orang-orang yang menyelenggarakan pertunjukan drama.