You are on page 1of 23

Menyusun Perencanaan Usaha Produksi Benih Tanaman

Modul Ajar Pendidikan Kejuruan Bidang Keahlian Agribisnis dan Agriteknologi


Mata Pelajaran Projek Kreatif dan Kewirausahaan

Pengarah
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Anindito Aditomo

Penanggung Jawab
Plt. Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran
Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Zulfikri

Penyusun
Dian Isyarini Pemiluwati (SMK PP Negeri 1 Tegal Ampel)

Penelaah
M. Heru Iman Wibowo (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)
Yogi Anggraena (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)
Sandra Novrika (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)
Eskawati Musyarofah Bunyamin (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)
Taufiq Damarjati (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)
Fera Herawati (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)
Antonius Nahak (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)
Sumidi (Praktisi Pendidikan)
Tresi Tiara Intania Fatimah (SMK TI Pembangunan Cimahi)
Ani Susanti (SMKN 1 Temanggung)
Dwi Rahmawati (Politeknik Negeri Jember)

Desainer Sampul
<DesainerCover>Joko Setiyono
MODUL AJAR PROJEK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN (PKK) SMK

A. IDENTITAS MODUL

Nama Penyusun : Dian Isyarini Pemiluwati


Program/Konsentrasi Keahlian : Agribisnis Tanaman/Agribisnis Tanaman Pangan dan
Hortikultura
Instansi : SMK PP Negeri 1 Tegalampel
Tahun Pelajaran :
Fase/Kelas/Semester : (F) / Kelas (XI, XII) / Semester (III, IV, V / VI)
Alokasi waktu : 5 JP (Jumlah jam menyesuaikan masing-masing
kebutuhan sekolah)
Jumlah Pertemuan : 1 Pertemuan

B. PEMBELAJARAN

Tujuan Pembelajaran dan Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran


Tujuan Pembelajaran Kriteria Ketercapaian Tujuan
Pembelajaran/Evidence ( Bukti )
2. Menetapkan jenis usaha 2.1 Mengidentifikasi jenis-jenis produksi benih
produksi benih tanaman tanaman yang dibutuhkan konsumen
2.2 Mengelompokkan jenis usaha produksi benih
tanaman yang bisa dilakukan sesuai dengan
kemampuan dan potensi internal sekolah
2.3 Mempresentasikan Jenis Usaha Produksi Benih
Tanaman yang akan dilaksanakan

C. RENCANA ASESMEN

1.Asesmen Awal
Asesmen awal di lakukan dengan pemberian lembaran asesmen awal tentang
menetapkan jenis usaha benih tanaman. Asesmen awal dimaksudkan untuk
mengetahui kemampuan awal peserta didik dalam penetapan jenis usaha produksi
benih tanaman, ( “Asesmen awal dilaksanakan di awal pembelajaran pada satu tujuan
pembelajaran“ ). Informasi kemampuan awal peserta didik bisa diambil dari hasil
sumatif pembelajaran yang merupakan prasyarat. Asesmen awal dapat dalam bentuk
tes tertulis, menggunakan daftar pertanyaan lisan, kuis, dll yang perlu diperhatikan
dalam mengembangkan perangkat asesmen awal adalah harus dilakukan dalam waktu
yang singkat serta dapat mengidentifikasi kemampuan awal peserta didik.

2.Asesmen Proses (Asesmen Formatif)


Asesmen formatif akan dilakukan dengan lembar observasi terhadap proses
menentukan jenis usaha produksi benih tanaman dengan menggunakan :
a.Lembar Observasi Peserta Didik ada pada kegiatan inti
b.Lembar Kerja Peserta Didik 1 lembar (terlampir)
Asesmen formatif dilaksanakan selama proses pembelajaran, tidak harus bentuk tes
tertulis, dapat berupa observasi terhadap seluruh Kriteria Ketercapaian Tujuan
Pembelajaran (KKTP).
3.Asesmen Akhir (Asesmen Sumatif)
Asesmen sumatif dilakukan untuk mengukur kemampuan peserta didik tentang projek
menetapkan jenis usaha produksi benih tanaman.

Lembar Penilaian Asesmen Sumatif berupa projek


Instrumen Asesmen
No. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
Akhir/Sumatif
1 Mengidentifikasi jenis-jenis produksi benih Projek dengan Checklist
tanaman yang dibutuhkan konsumen Observasi
2 Mengelompokkan jenis usaha produksi benih Projek dengan Checklist
tanaman yang bisa dilakukan sesuai dengan Observasi
kemampuan dan potensi internal sekolah
3 Mempresentasikan Jenis Usaha Produksi Benih Projek dengan Checklist
Tanaman yang akan dilaksanakan Observasi
*) Sesuaikan dengan KKTP dan instrumen tes yang digunakan

D. LANGKAH PEMBELAJARAN

Pertemuan Ke- 1
1. Pendahuluan

1.1 Peserta didik didampingi guru menyiapkan lingkungan belajar yang kondusif, cek
kebersihan lingkungan kelas, menyampaikan salam pembuka serta do’a bersama
sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Selanjutnya salah satu peserta didik
sebagai perwakilan kelas menyampaikan laporan kehadiran peserta didik dan jika ada
yang sakit langsung dipimpin berdoa untuk kesembuhan teman-temannya sekaligus
mengembangkan kompetensi sosial dan emosional peserta didik dikelas tersebut.
1.2 Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang:
a. Tujuan pembelajaran yaitu menetapkan jenis usaha produksi benih tanaman
b. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran ( KKTP ):
KKTP 2.1 Mengidentifikasi jenis-jenis produksi benih tanaman yang dibutuhkan
konsumen; KKTP 2.2 Mengelompokkan jenis usaha produksi benih tanaman yang
bisa dilakukan sesuai dengan kemampuan dan potensi internal sekolah; KKTP 2.3
Mempresentasikan jenis usaha produksi benih tanaman yang akan dilaksanakan.
c. Strategi pembelajaran:
KKTP 2.1 Peserta didik menganalisis data usaha produksi benih tanaman, strategi
pembelajaran; KKTP 2.2 Peserta didik menganalisis potensi internal dan ekternal,
strategi pembelajaran; KKTP 2.3 Peserta didik mempresentasikan hasil keputusan
usaha produksi benih tanaman yang akan dilakukan.
d. Asesmen yang akan dilaksanakan adalah asesmen awal, asesmen
formatif dan sumatif. Asesmen awal menggunakan daftar pertanyaan,
asesmen formatif menggunakan cek list ketercapaian setiap KKTP dan
asesmen sumatif menggunakan lembar observasi untuk menilai
kemampuan peserta didik dalam “Menetapkan jenis usaha produksi
benih tanaman”.
1.3 Peserta didik mengikuti kegiatan apersepsi dengan mencermati tayangan video
produksi benih tanaman di youtube https://youtu.be/5Vhqh0Rmb_c
Kemudian peserta didik mengasosiasi isi materi dari hasil pencermatan tayangan
video tersebut.
1.4 Peserta didik mengikuti asesmen awal dengan memberikan tanda cek list pada kolom
Ya atau Tidak pada lembar asesmen awal. Hasil asesmen awal diolah untuk
perencanaan pembelajaran berdiferensiasi ( pemetaan kemampuan awal peserta
didik ) sebagai berikut :
Lembar Asesmen Awal Peserta Didik

Berilah tanda cek list dibawah kolam Ya atau Tidak sesuai pendapat anda!
No Kriteria Ketercapaian Tujuan Indikator Pencapaian
Pembelajaran Ya Tidak
1 Mengidentifikasi jenis-jenis Saya mengetahui dua potensi
benih tanaman yang eksternal ( Daftar jenis benih dan
dibutuhkan konsumen jumlah kebutuhan benih ) pada
kegiatan produksi benih
Saya mengetahui dua potensi
eksternal ( Daftar jenis tanaman
dan jumlah kebutuhan tanaman )
kegiatan produksi benih
2 Mengelompokkan jenis usaha Saya mengetahui tiga potensi
produksi benih tanaman yang internal sekolah ( Dukungan
bisa dilakukan sesuai dengan stakeholder, bantuan dana komite
potensi internal sekolah. dan dukungan industri )
Saya mengetahui tiga potensi
internal sekolah ( Sumberdaya
Alam/fasilitas, Sumberdaya manusia
dan Sumber dana)
3 Mempresentasikan Jenis Saya mempresentasikan dua jenis
Usaha Produksi Benih usaha produksi benih tanaman
Tanaman yang akan ( Tanaman Pangan dan Tanaman
dilaksanakan Hortikultura ) yang bisa
dilaksanakan di sekolah
Saya mengetahui dua jenis usaha
produksi benih tanaman
( Tanaman Tahunan dan Tanaman
semusim ) yang bisa dilaksanakan di
sekolah

Hasil Pemetaan Kemampuan Awal Peserta Didik


No Nama Kondisi Kemampuan Awal Peserta Didik
Belum Siap Siap Sangat Siap
1 Peserta didik 1
2 Peserta didik 2
3 Dst
Keterangan : Diberi tanda √ pada kotak di bawah kolom; belum siap, siap atau sangat
siap sesuai hasil asesmen awal peserta didik

Rencana Tindak Lanjut hasil Asesmen Awal dalam pembelajaran terdeferensiasi


Langkah Pembelajaran
Kelompok Belum Siap Kelompok Siap Kelompok Sangat Siap
Diberi pembelajaran materi Pembelajaran Peserta didik yang sangat siap
prasyarat misalnya melalui dilaksanakan sesuai dapat diberi tugas:
penugasan, Setelah langkah-langkah  Menjadi tutor sebaya, atau
terpenuhi, dilanjutkan pembelajaran yang telah  Mengerjakan tugas
dengan mempelajari topik disusun dalam modul pengayaan
materi sesuai modul ajar. ajar.
Pemetaan Kemampuan awal Peserta Didik:
 Peserta didik masuk dalam kelompok “Sangat Siap” jika jawaban tiga pertanyaan
dijawab benar semua;
 Peserta didik masuk dalam kelompok “Siap” Jika jawaban dari tiga pertanyaan, dua
jawaban dinyatakan benar;
 Peserta didik masuk dalam kelompok “Belum siap” jika jawaban soal hanya satu
yang dinyatakan benar.

2. Inti
2.1 Pembelajaran
Berdasarkan hasil pemetaan kemampuan awal peserta didik apabila hasilnya
bervariasi, untuk memudahkan pelaksanaan pembelajaran dengan
mempertimbangkan keterlaksanaan dan potensi sekolah maka strategi
pembelajarannya akan menggunakan pendekatan tutor sebaya. Untuk mencapai
tujuan pembelajaran dan menanamkan dimensi Profil Pelajar Pancasila pada dimensi;
kemandirian, kreativitas dan dimensi gotong royong, maka langkah-langkah
pembelajaran yang ditempuh sbb :

a. Pembelajaran Peserta Didik Belum siap :


1) Peserta didik belum siap di bimbing oleh peserta didik siap atau sangat siap
untuk memenuhi kesiapan belajar sesuai dengan hasil asesmen awal
2) Peserta didik mencermati satu tayangan video youtube produksi perusahaan
benih Nasional atau industri mitra dengan link youtube :
https://youtu.be/5Vhqh0Rmb_c serta link youtube tentang jumlah kebutuhan
benih https://youtu.be/liH7KQVWrKY?si=SIXRpaa9atbiMDB2
3) Peserta didik mengasosiasi hasil pencermatan isi tayangan tersebut dalam
kelompok untuk mengembangkan dimensi profil pelajar pancasila kemandirian,
kreativitas dan dimensi gotong royong
4) Peserta didik mengidentifikasi dua potensi eksternal ( Daftar jenis benih dan
jumlah kebutuhan benih ) dari tayangan video
5) Peserta didik mengidentifikasi tiga potensi internal ( Sumber daya Alam/fasilitas,
Sumber daya manusia dan Sumber dana ) dari sumber data sekolah
6) Peserta didik mengidentifikasi dua jenis usaha produksi benih yang bisa
dilaksanakan di sekolah
7) Peserta didik melanjutkan kegiatan sama dengan peserta didik siap.

b. Pembelajaran KKTP 2.1 :


1) Peserta didik mempelajari materi daftar jenis benih, daftar jumlah kebutuhan
benih ( Lampiran 1 ) untuk pencapaian KKTP 2.1 Mengidentifikasi jenis-jenis
benih tanaman yang dibutuhkan konsumen atau mitra industri ;
2) Peserta didik mencari daftar/ informasi jenis dan jumlah kebutuhan benih yang
dibutuhkan oleh konsumen pada mitra indutri;
3) Peserta didik melaksanakan tugas secara kelompok sesuai instruksi pada Lembar
Kerja Peserta Didik ( LKPD ) di lampiran 2 untuk mengembangkan dimensi
gotong-royong.
4) Pada saat peserta didik mengerjakan LKPD ( Lampiran 2 ), guru melaksanakan
observasi sebagai berikut :
Lembar Observasi Peserta Didik Asesmen Proses ( Asesmen Formatif ) untuk
Mencapai KKTP 2.1
LEMBAR OBSERVASI
NAMA PESERTA DIDIK : …..
FASE/KELAS : F/XI ATPH
Nama Kegiatan Indikator Ketercapaian Kondisi
Ya Tidak
1. Mengidentifikasi jenis- 1.1 Memiliki daftar jenis benih yang
jenis usaha produksi dibutuhkan oleh konsumen
benih tanaman yang 1.2 Memiliki daftar jumlah kebutuhan
dibutuhkan konsumen benih
HASIL:
 Kompeten jika semua “Ya”
 Belum kompeten jika ada
minimal 1 “Tidak”

Hasil Asesmen Proses ( Asesmen Formatif )


No Nama Hasil Observasi
Kompeten Belum Kompeten
1 Peserta didik 1
2 Peserta didik 2
3 Dst
Keterangan :
 Diberi tanda centang (√) pada kolom kompeten dan belum kompeten sesuai hasil
asesmen proses ( asesmen formatif ), yang lebih penting lagi adalah deskripsi nya;
 Kompeten apabila semua jawabannya dinyatakan benar, dan belum kompeten jika
ada salah satu jawaban yang dinyatakan salah.

Selanjutnya berdasarkan asesmen formatif dilakukan rencana tindak lanjut sebagai


berikut :

Rencana Tindak Lanjut Asesmen Formatif


Tindak Lanjut Hasil Asesmen Formatif
Kompeten Tidak Kompeten
Peserta didik yang sudah kompeten dapat Diberi pembelajaran materi yang belum
melanjutkan pembelajaran pada pertemuan dikuasai dan prasyarat misalnya melalui
selanjutnya atau diberi tugas sebagai tutor penugasan, diteruskan materi topik yang
sebaya atau mengerjakan tugas pengayaan akan diajarkan sampai kompeten.

c. Pembelajaran KKTP 2.2 :

1) Peserta didik mempelajari materi data potensi internal sekolah meliputi ;


kompetensi sumber daya manusia, data sumber dana, Sumberdaya alam dan
lahan ( Lampiran 1 ) untuk pencapaian KKTP 2.2 Mengelompokkan jenis benih
yang bisa dilakukan sesuai dengan kemampuan dan potensi internal sekolah;
2) Peserta didik mengidentifikasi potensi internal meliputi sumber daya alam,
sumber daya manusia dan sumber dana;
3) Peserta didik melaksanakan tugas secara kelompok sesuai instruksi pada
Lembar Kerja Peserta Didik ( LKPD ) di lampiran 2 untuk mengembangkan
dimensi gotong-royong.
4) Pada saat peserta didik mengerjakan LKPD ( Lampiran 2 ), guru melaksanakan
observasi sebagai berikut :
Lembar Observasi Peserta Didik Asesmen Proses ( Asesmen Formatif ) untuk
Mencapai KKTP 2.2
LEMBAR OBSERVASI
NAMA PESERTA DIDIK : …..
FASE/KELAS : F/XI ATPH
Nama Kegiatan Indikator Ketercapaian Kondisi
Ya Tidak
1. Mengelompokkan jenis 1.1 Memiliki data sumber daya yang
usaha produksi benih bisa digunakan meliputi
tanaman yang bisa persyaratan sumber daya alam,
dilakukan sesuai sumber daya manusia dan
dengan kemampuan ketersediaan dana ( ada tidaknya
dan potensi internal rinciannya, jenis dan
sekolah spesifikasinya )
1.2 Memiliki data kompetensi Sumber
daya manusia yang digunakan
1.3 Memiliki data sumber dana yang
bisa digunakan
HASIL:
 Kompeten jika semua “Ya”
 Belum kompeten jika ada
minimal 1 “Tidak”

Hasil Asesmen Proses ( Asesmen Formatif )


No Nama Hasil Observasi
Kompeten Belum Kompeten
1 Peserta didik 1
2 Peserta didik 2
3 Dst
Keterangan :
 Diberi tanda centang (√) pada kolom kompeten dan belum kompeten sesuai hasil
asesmen proses ( asesmen formatif ), yang lebih penting lagi adalah deskripsi nya;
 Kompeten apabila semua jawabannya dinyatakan benar, dan belum kompeten jika
ada salah satu jawaban yang dinyatakan salah.

Selanjutnya berdasarkan asesmen formatif dilakukan rencana tindak lanjut sebagai


berikut :

Rencana Tindak Lanjut Asesmen Formatif


Tindak Lanjut Hasil Asesmen Formatif
Kompeten Tidak Kompeten
Peserta didik yang sudah kompeten dapat Diberi pembelajaran materi yang belum
melanjutkan pembelajaran pada pertemuan dikuasai dan prasyarat misalnya melalui
selanjutnya atau diberi tugas sebagai tutor penugasan, diteruskan materi topik yang
sebaya atau mengerjakan tugas pengayaan akan diajarkan sampai kompeten.

d. Pembelajaran KKTP 2.3 :


1) Peserta didik mempelajari materi cara menentukan usaha benih tanaman pangan
dan tanaman sayuran yang akan di usahakan serta teknik presentasi untuk
pencapaian ( Lampiran 1 ) KKTP 2.3 Mempresentasikan jenis usaha produksi benih
tanaman yang akan dilaksanakan.
2) Peserta didik mengambil keputusan jenis usaha produksi benih tanaman yang akan
dilaksanakan berdasarkan analisis potensi internal dan ekternal;
3) Peserta didik melaksanakan tugas secara kelompok sesuai instruksi pada Lembar
Kerja Peserta Didik ( LKPD ) di lampiran 2 untuk mengembangkan dimensi gotong-
royong.
4) Pada saat peserta didik mengerjakan LKPD ( Lampiran 2 ), guru melaksanakan
observasi sebagai berikut :

Lembar Observasi Peserta Didik Asesmen Proses ( Asesmen Formatif ) untuk


Mencapai KKTP 2.3
LEMBAR OBSERVASI
NAMA PESERTA DIDIK : …..
FASE/KELAS : F/XI ATPH
Nama Kegiatan Indikator Ketercapaian Kondisi
Ya Tidak
1. Keputusan Jenis Usaha 1.1. Keputusan yang akan
yang akan dilaksanakan dilaksanakan sesuai dengan data
potensi eksternal dan internal
HASIL:
 Kompeten jika semua “Ya”
 Belum kompeten jika ada
minimal 1 “Tidak”

Hasil Asesmen Proses ( Asesmen Formatif )


No Nama Hasil Observasi
Kompeten Belum Kompeten
1 Peserta didik 1
2 Peserta didik 2
3 Dst
Keterangan :
 Diberi tanda centang (√) pada kolom kompeten dan belum kompeten sesuai hasil
asesmen proses ( asesmen formatif ), yang lebih penting lagi adalah deskripsi nya;
 Kompeten apabila semua jawabannya dinyatakan benar, dan belum kompeten jika
ada salah satu jawaban yang dinyatakan salah.

Selanjutnya berdasarkan asesmen formatif dilakukan rencana tindak lanjut sebagai


berikut :

Rencana Tindak Lanjut Asesmen Formatif


Tindak Lanjut Hasil Asesmen Formatif
Kompeten Tidak Kompeten
Peserta didik yang sudah kompeten dapat Diberi pembelajaran materi yang belum
melanjutkan pembelajaran pada pertemuan dikuasai dan prasyarat misalnya melalui
selanjutnya atau diberi tugas sebagai tutor penugasan, diteruskan materi topik yang
sebaya atau mengerjakan tugas pengayaan akan diajarkan sampai kompeten.
2.2 Pelaksanaan Asesmen Sumatif
Peserta didik mengikuti kegiatan observasi pada asesmen sumatif sebagai berikut :

Lembar Observasi Asesmen Sumatif


LEMBAR OBSERVASI
NAMA PESERTA DIDIK : ….
FASE/KELAS : F/XI ATPH
Nama Kegiatan Indikator Ketercapaian/Evidence Kondisi
Ya Tidak
1. Mengidentifikasi Jenis- 1.1 Daftar jenis benih yang ada di
jenis benih yang ada di Industri mitra
dudi
2. Menentukan Jenis-jenis 2.1 Menghitung kesesuaian
usaha benih yang permintaan dan ketersediaan
dipilih atau akan sumber daya
dilaksanakan disekolah
2.3 Jenis Usaha perbenihan yang
dilaksanakan di sekolah sesuai
dengan potensi yang ada di
Industri dan di sekolah
HASIL:
 Kompeten jika semua “Ya”
 Belum kompeten jika ada
minimal 1 “Tidak”

Selanjutnya berdasarkan asesmen sumatif dilakukan rencana tindak lanjut sebagai


berikut :

Rencana Tindak Lanjut Asesmen sumatif


Tindak Lanjut Perlakuan Hasil Asesmen Sumatif
Kompeten Belum Kompeten
Peserta didik yang sudah kompeten dapat Diberi pembelajaran materi yang
melanjutkan pembelajaran pada pertemuan dinyatakan masih belum kompeten
selanjutnya dan diberi tugas sebagai tutor misalnya melalui penugasan dengan
sebaya atau mengerjakan tugas pengayaan dibimbing oleh rekannya yg sudah
kompeten , sampai kompeten.

Hasil Asesmen Sumatif


No Nama Hasil Observasi
Kompeten Belum Kompeten
1 Peserta didik 1
2 Peserta didik 2
3 Dst
Keterangan :
 Diberi tanda cetang (√) pada kolom kompeten dan belum kompeten sesuai hasil
asesmen sumatif yang lebih penting lagi adalah deskripsi nya;
 Kompeten apabila semua jawaban dinyatakan benar dan belum kompeten jika ada
salah satu jawaban yang dinyatakan salah.

3.Penutup

3.1 Peserta didik melakukan kegiatan refleksi bersama guru setelah kegiatan inti dan
dilaksanakan dengan metode refleksi 4F ( fact, feeling, finding, future ) dengan
penjelasan fakta apa saja yang terjadi saat pembelajaran, perasaan apa saja yang
dirasakan peserta didik, pengetahuan apa saja yang diperoleh pada saat
pembelajaran serta apa yang diharapkan peserta didik dimasa yang akan datang
setelah kegiatan pembelajaran.
3.2 Peserta didik akan mempelajari tentang menyusun rencana produk produksi benih
tanaman sebagai tindak lanjut pertemuan berikutnya.

E.MEDIA PEMBELAJARAN
a. Menyajikan daftar media ( alat dan bahan yang digunakan ) yang akan disampaikan.
Daftar media sebagai berikut : LCD,Kertas HVS,Stiki Note,Spidol,kertas manila.
b. Materi sesuai tujuan pembelajaran ( terlampir ).

DAFTAR RUJUKAN

Apriyani, A, dkk, 2022, Sumber Dana Pendidikan Berdasarkan Peraturan Perundang-


Undangan di Indonesia, Jurnal Manajemen dan Pendidikan, Unisan Jurnal.e-ISSN:
2964-0131 p-ISSN-2964-1748,
https://journal.an-nur.ac.id/index.php/unisanjournal
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi, 2010, Budidaya Tanaman Sayuran,
Kementrian Pertanian, Jakarta,
https://repository.pertanian.go.id/server/api/core/bitstreams/d5101c90-
a56d-4a3d-a972-9a3be23d4a9b/content
Despita, Rika, 2019, Buku Ajar Teknologi Produksi Benih Tanaman, Pusat Pendidikan
Pertanian,Kementrian Pertanian.
Kementrian Pertanian, 2023, Budidaya Tanaman Jagung, Jakarta,
https://ppid.pertanian.go.id/doc/1/budidaya%20jagung.pdf
Mayun, Ayu, 2016, Kajian Produksi Benih Bermutu ( Padi,Jagung,Kedelai ), Faperta
Udayana Bali.
Mukminin,A,dkk,2019, Managemen Sumber Daya Manusia dalam Pendidikan, Universitas Negeri
Yogyakarta,UNY Press, Yogyakarta
https://staffnew.uny.ac.id/upload/132254846/penelitian/BUKU%20MSDM%20LANTIP.pd
f
Susylowati,2023, Budidaya Tanaman Padi, Universitas Mulawarman, Samarinda,
https://repository.unmul.ac.id/bitstream/handle/123456789/42429/BUDIDAYA%2
0TANAMAN%20PADI.pdf?sequence=1
Website PT.Benih Citra Asia, 2023, Produk, https://benihcitraasia.co.id/products
Website PT. East Weast Seed Indonesia,2023,Produk,
https://www.panahmerah.id/id/product-category?page=1
Website PT. Benih Pertiwi, 2023, Produk, https://benihpertiwi.co.id/produk/
Youtube, 2023, Teknik Presentasi :
https://youtu.be/mBwSFqjlhcQ?si=Hbvru6w6NA7luv-U
https://youtu.be/Rf7dEbOhDqU?si=L-x2FBlcSv1dNMLn
https://youtu.be/fwVWF_BAfOA?si=FRcD-fmUNdSWQV9b
https://youtu.be/KUsol2S_VsE?si=WBu-dmB9UB5tzGKs
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Materi Ajar

A. Materi Ajar yang Mendukung KKTP 2.1 Mengidentifikasi Jenis-Jenis Produksi Benih
Tanaman yang Dibutuhkan Konsumen

Identifikasi jenis-jenis usaha produksi benih tanaman yang dibutuhkan konsumen di


bidang pertanian meliputi berbagai macam hal yang perlu diketahui ( Daftar jenis benih
dan daftar jumlah kebutuhan benih industri yang memberi order sebagai berikut ) :
a) Produksi benih inbrida adalah produksi benih melalui persilangan induk yang
telah memiliki sifat unggul yang stabil.
b) Produksi benih hibrida adalah produksi benih melalui persilangan
induk jantan dan induk betina yang masing-masing memilki
keunggulan.
c) Perbanyakan vegetatif adalah adalah perbanyakan tanaman
tanpa melalui perkawinan (Permentan 48 tahun 2012).
Perbanyakan dilakuan melalui perbanyakan menggunakan bagian
tanaman. contoh okulsi, cangkok, sambungpucuk.
d) Kultur jaringan adalah proses perbanyakan tanaman melalui
bagian tanamandalam kondisi steril.

Salah satu syarat utama dalam budidaya pertanian adalah adanya benih yang akan
ditanam. Petani biasanya mengadakan benih dari dua sumber yaitu dengan membeli di
kios benih ( commercial seed ) atau menyisihkan sebagian biji hasil panennya yang dapat
dijadikan benih (save own seed). Benih tanaman yang diperjualbelikan diproduksi oleh
produsen benih dan diedarkan oleh pengedar/distributor benih. Bisnis benih merupakan
bisnis yang sangat menggiurkan meskipun memiliki resiko yang tinggi. Dalam Klasifikasi
Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI), usaha perbenihan tanaman diklasifikasikan dalam
resiko menengah-tinggi yang harus memiliki NIB ( Nomor Induk Berusaha ) dan sertifikat
standar yang diterbitkan oleh sistem OSS RBA ( Online Single Submission Based Approach )
yaitu perizinan berusaha yang diberikan kepada pelaku usaha untuk memulai dan
menjalankan kegiatan usahanya yang dinilai berdasarkan tingkat risiko kegiatan
usaha.Untuk menjadi produsen benih, khususnya benih tanaman pangan seperti padi,
jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, kacang merah, sorgum, gandum ubi kayu, ubi
jalar, talas, koro pedang dan porang, sebelum mengajukan izin usaha melalui sistem OSS
RBA, harus memenuhi terlebih dahulu ketentuan yang dicantumkan dalam Keputusan
Menteri Pertanian Nomor 990 tahun 2018 tentang Petunjuk Teknis Produksi Benih
Tanaman Pangan. Produsen benih tanaman pangan bisa perseorangan, badan usaha, atau
instansi pemerintah yang tugasnya melakukan produksi benih tanaman pangan seperti
Balai Benih atau Unit Produksi Benih Sumber ( UPBS ).
Menjadi produsen benih memiliki berbagai syarat diantaranya setiap calon
produsen benih harus memperoleh rekomendasi dari Kepala Unit Pelaksana Teknis
Daerah yang menangani sertifikasi benih ( secara umum disebut sebagai BPSB ). Untuk
memperoleh rekomendasi sebagai produsen benih pemohon mengajukan usulan
rekomendasi kepada Kepala UPTD yang dilampiri dengan fotokopi KTP, pas foto ukuran
4x6 cm, fotokopi Akte Pendirian Usaha dan perubahannya bila ada ( untuk Badan Usaha,
Badan Hukum dan Instansi Pemerintah ), fotokopi kartu NPWP, rencana kerja tahunan
produksi benih ( jenis, varietas, kelas benih, dan jumlah benih ), keterangan penguasaan
lahan ( luas dan status lahan ), keterangan penguasaan sarana pengolahan benih ( jenis,
jumlah dan kapasitas ), keterangan penguasaan sarana penunjang ( alat transporasi,
gudang/tempat penyimpanan benih), jumlah dan kompetensi tenaga kerja di bidang
perbenihan yang dimiliki.
Keseluruhan persyaratan tersebut diverifikasi oleh Pengawas Benih Tanaman baik
untuk kelengkapan dokumen maupun kesesuaiannya di lapangan. Apabila semua
persyaratan dapat terpenuhi, Kepala UPTD akan menerbitkan rekomendasi sebagai
produsen benih. Selanjutnya produsen benih tersebut dapat memproduksi benih
bersertifikat. Sesuai dengan UU No. 22 tahun 2019 tentang Sistem Budidaya Pertanian
Berkelanjutan Ps 30 ay ( 4 ) disebutkan bahwa setiap orang dilarang mengedarkan benih
unggul yang tidak sesuai dengan standar mutu, tidak bersertifikat, dan/atau tidak
berlabel. Artinya, hanya benih unggul yang memenuhi standar mutu, bersertifikat dan
berlabel yang boleh diperjualbelikan di wilayah NKRI. Dan untuk dapat memproduksi dan
memperjualbelikan benih yang sesuai dengan persyaratan tersebut, produsen benih harus
memiliki izin dan/atau rekomendasi produksi benih dan memiliki NIB dan Sertifikat
Standar yang diterbitkan oleh sistem OSS RBA ( Kementrian Direktorat Jenderal Tanaman
Pangan, 2022 ).

Kebutuhan Benih Konsumen


Menghitung kebutuhan benih adalah hal yang sangat penting di pahami dan dilakukan.
Seorang penangkar benih harus mampu menghitung ketersediaan dan kebutuhan benih
calon konsumen untuk musim mendatang ( SKKNI no 186 tahun 2018 ). Hal ini dilakukan
untuk mempertimbangkan jenis, varietas dan jumlah benih yang akan dibutuhkan di
musim mendatang, dengan kata lain adalah peluang pasar. Seorang penangkar benih
jangan sampai memproduksi benih yang tidak sesuai dengan kebutuhan pasar. Analisis
pasar sangat diperlukan karena daya simpan benih singkat atau cepat kadaluarsa. Contoh
untuk daya tahan benih padi menurut Kepmentan No 356 tahun 2015 hanya 6 bulan
setelah itu dapat diperpanjang selama 3 bulan. Untuk menghitung/memprediksi
kebutuhan benih maka diperlukan data ketersediaan benih baik jenis, varietas dan kelas
benih. Menurut Batiar ( tt ) bahwa kebutuhan benih jagung dapat diperkirakan dengan
menghitung luas tanam, proporsi penggunaan benih hibrida/komposit dan penyebaran
penggunaan varietas. Data tersebut dapat diperoleh dari pengedar benih, produsen
benih, kios benih dan penyedia benih lainnya. Selanjutnya data dianalisis untuk
mengambil keputusan. Selain untuk menghitung atau mempertimbangkan pasar,
menghitung kebutuhan benih rill juga harus dipahami oleh seoarang penangkar benih.
Dengan mengetahui jarak tanam suatu komoditas, luas lahan yang akan ditanami,
jumlah/berat benih dan jumlah benih per lobang tanam, maka dapat dihitung kebutuhan
benih yang harus disediakan ( Despita, Rika dkk, 2019 ).

Daftar Jenis Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura


Daftar jenis benih tanaman pangan dan hortikultura yang di produksi oleh mitra industri
antara lain :
1. Jagung hibrida, padi, jagung manis, mentimun, semangka, mentimun, melon, papaya,
blewah, paria, oyong, waluh, labu, cabe rawit, cabe besar, terung, kacang panjang,
buncis, bayam, kangkung, seledri, kaylan,sawi hijau,sawi pahit, selada,pak choy,
bawang daun, kubis bunga, bunga, okra, wortel, bawang merah. Sumber data website
perusahaan benih Nasional https://benihcitraasia.co.id/products
2. Berikut ini adalah daftar benih tanaman pangan dan hortikultura dengan sumber data
dari website https://www.panahmerah.id/id/product-category?page=1
sumber data dari website https://www.panahmerah.id/id/product-category?page=1

3. Berikut ini adalah daftar jenis benih tanaman pangan dan hortikultura yang di produksi
oleh mitra indutri dengan sumber data dari website https://benihpertiwi.co.id/produk/

sumber data dari website https://benihpertiwi.co.id/produk/

B. Materi yang mendukung KKTP 2.2 Mengelompokkan Jenis Usaha Produksi Benih
Tanaman yang bisa Dilakukan Sesuai dengan Kemampuan dan Potensi Internal
Sekolah

1. Sumber Daya Alam


Pada dasarnya praktek budidaya tanaman untuk menghasilkan benih sama
dengan produksi biji konsumsi, kecuali untuk produksi benih murni dari spesies yang
menyerbuk silang memerlukan perhatian khusus. Hal-hal yang secara agronomik
dilakukan untuk produksi benih adalah : (1) Pemilihan dan penyiapan lahan produksi,
(2) penumbuhan tanaman, (3) pemanenan tanaman, dan (4) penanganan benih agar siap
salur.
Pertimbangan-pertimbangan dalam pemilihan lahan tempat produksi benih
antara lain : (1) adaptasi tanaman/varietas terhadap lingkungan produksi, (2) sejarah
penggunaan lahan terkait dengan pertanaman sebelumnya, (3) rotasi tanaman, dan (4)
kemudahan tempat bagi jaringan transportasi antar wilayah.
Penyiapan lahan untuk penenaman harus dimulai dalam waktu yang baik untuk
menjamin bahwa pengolahan tanah yang sesuai telah siap pada waktu tanam yang
direncanakan. Persiapan lahan untuk produksi benih pada dasarnya hampir sama dengan
persiapan lahan untuk produksi konsumsi. Dalam kegiatan ini terdapat resiko bahwa alat-
alat pengolah tanah mendatangkan benih dari lapang lain atau dari usaha- tani lain.
Pembersihan alat-alat sangat penting sebelum digunakan mengolah tanah. Pengolahan
tanah perlu dilakukan secara intensif (halus) untuk benih-benih kecil seperti bayam, sawi
dll, dibandingkan dengan untuk benih yang besar seperti jagung. Persiapan lahan
meliputi : pembersihan, perataan, irigasi dan drainase, pemberian bahan organik,
pemberian unsur hara.
Benih yang akan disemai di lahan usahatani harus diperiksa labelnya dan dijaga
sebagai bukti nama kultivar dan nomor kelompok benih. Rencana berupa sketsa peta
penanaman harus dibuat untuk memperlihatkan posisi petak atau areal yang pasti
dalam lahan tempat benih ditanam. Dalam kasus benih kacang-kacangan mungkin perlu
menginokulasi benih dengan strain bakteri Rhizobium yang benar. Teknik ini hanya perlu
dilakukan pada penanaman pertama dalam lapang tertentu.
Faktor-faktor iklim utama yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah
suhu dan air. Variasi yang sempit dalam waktu tanam untuk tanaman setahun adalah
mungkin dan praktek lokal yang terbaik untuk tanaman pangan dari suatu spesies yang
harus diikuti. Terdapat tanaman yang memerlukan penyemaian atau pembibitan lebih
dahulu sebelum ditanam di lapang. Karena itu, bedengan persemaian sangat diperlukan
untuk tanaman demikian.

Persyaratan Lahan, agroklimat beberapa jenis tanaman sumber benih sebagai berikut :

a. Tanaman Padi

Sumber:https://repository.unmul.ac.id/bitstream/handle/123456789/42429/BUDI
DAYA%20TANAMAN%20PADI.pdf?sequence=1
b. Tanaman Jagung

Sumber :https://ppid.pertanian.go.id/doc/1/budidaya%20jagung.pdf

c. Tanaman Paria

Sumber : https://repository.pertanian.go.id/server/api/core/bitstreams/d5101c90-
a56d-4a3d-a972-9a3be23d4a9b/content
d. Tamanan Mentimun

Sumber:https://repository.pertanian.go.id/server/api/core/bitstreams/d5101c90
-a56d-4a3d-a972-9a3be23d4a9b/content

2. Sumber Daya Manusia


Keberhasilan lembaga pendidikan dalam menampilkan performansi sebagai
lembaga yang bermutu dan berdaya saing sudah ditentukan oleh unsur manusia
sebagai key factor. Hal ini berarti sustainabilitas dan pengembangan lembaga
pendidikan yang kompetitif sangat bergantung pada ketersediaan Sumber Daya
Manusia ( SDM ) baik secara kualitas maupun kuantitas. Pengelolaan SDM yang
efektif di harapkan dapat meningkatkan produktivitas tenaga pendidik dan
kependidikan yang berdampak konstan terhadap keefektifan lembaga pendidikan,
dimana lembaga pendidikan mampu menampilkan core competence yang
membedakan dengan lembaga pendidikan lain sebagai pesaingnya
(Mukminin,A,dkk,2019).
Selanjutnya peserta didik mempelajari sumber daya manusia yang tersedia di masing-
masing sekolah sesuai dengan data sekolah di bagian tata usaha
3. Sumber Dana
Sumber-sumber pelaksanaan aturan pembiayaan pendidikan diantaranya Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2023 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang Nomor 14 Tahun
2005 tentang Guru dan Dosen, Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang
Penganggaran Pendidikan, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun
2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan dan Surat Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 32 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal
Pendidikan. Beberapa sumber keuangan sekolah, madrasah, ataupun pondok
pesantren yang dilegalkan dan dapat dijadikan sumber pengelolaan satuan
pendidikan antara lain diapatkan dari : 1) Pemerintah Pusat maupun daerah,
2) yayasan, 3) Masyarakat, 4) Orang Tua atau Wali dan Iuran siswa, 5)Alumni,
6) Pengusaha ataupun memanfaatkan potensi usaha dari dana yang ada(wirausaha),
serta 7) Donatur dan sumber-sumber lainnya ( Apriyani, A, dkk, 2022 ).
Selanjutnya peserta didik mempelajari sumber dana yang tersedia di sekolah dan di
luar sekolah yang bisa digunakan untuk sumber dana kegiatan usaha produksi benih
tanaman.

C. Materi yang Mendukung KKTP 2.3 Mempresentasikan Jenis Usaha Produksi Benih
Tanaman yang akan Dilaksanakan

Spesifikasi Produk yang Disyaratkan Industri Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
Tahapan produksi benih disesuaikan dengan jenis usaha produksi benih yang
dilaksanakan dengan Standart Operational Prosedure ( SOP ) produksi benih yang sesuai
mitra industri selanjutnya jenis usaha diputuskan dipilih berdasarkan potensi internal
sekolah masing-masing dan di presentasikan dengan beberapa kriteria presentasi sebagai
berikut:
Kriteria Bahan Presentasi Penetapan Usaha Produksi Benih Tanaman
Kriteria bahan presentasi penetapan usaha produksi benih tanaman terdiri dari :
1) Jenis usaha yang ditetapkan sesuai dengan potensi internal dan ekternal sekolah;
2) Data jenis benih sesuai kebutuhan mitra indutri;
3) Data Sumber daya alam yang sudah dianalisis;
4) Data Sumber daya manusia yang sudah dianalisis;Data sumber dana yang sudah
dianalisis.
Teknik Presentasi
Presentasi bisa dilakukan dengan bagus dengan berbagai contoh yang bisa dilihat dalam
tanyangan youtube sebagai berikut:
https://youtu.be/mBwSFqjlhcQ?si=Hbvru6w6NA7luv-U
https://youtu.be/Rf7dEbOhDqU?si=L-x2FBlcSv1dNMLn
https://youtu.be/fwVWF_BAfOA?si=FRcD-fmUNdSWQV9b
https://youtu.be/KUsol2S_VsE?si=WBu-dmB9UB5tzGKs
Kesimpulan dari tayangan materi tersebut di atas bahwa setiap peserta didik minimal
harus menguasai hal-hal sebagai berikut :
1. Menguasai materi yang dipresentasikan
2. Menguasai alat peraga atau alat bantu yang digunakan untuk presentasi
3. Mengetahui karakteristik audien
4. Menggunakan bahasa yang sesuai
5. Suara jelas dan menggunakan intonasi yang sesuai
6. Memiliki kepercayaan diri dan semangat
7. Memiliki penampilan yang bersih,rapi dan menyenangkan
Lampiran 2. Lembar Kerja Peserta Didik ( LKPD )

Tujuan Pembelajaran 2.
Menetapkan Jenis Usaha Produksi Benih Tanaman

NAMA :………………………………………………………………………………
KELAS :………………………………………………………………………………
NIS :……………………………………………………………………………..
KELP :………………………………………………………………………………

Instruksi :
1. Bergabunglah bersama kelompok yang sudah ditentukan di awal
pembelajaran!
2. Carilah daftar jenis benih yang dibutuhkan oleh konsumen/mitra
industri !
3. Carilah daftar jumlah kebutuhan benih konsumen/ mitra industri !
4. Identifikasi ketersediaan fasilitas di SMK tempat belajar yang mendukung
untuk pelaksanaan produksi benih !
5. Identifikasi ketersediaan sumber daya manusia meliputi jumlah dan
kompetensinya/sesuai dengan persyaratan !
6. Identifikasi ketersediaan sumber dana yang bisa digunakan!
7. Buatlah keputusan tentang kegiatan usaha yang akan dilaksanakan!
8. Presentasikan hasil kerja sama dan kolaborasi bersama kelompok masing-
masing !
9. Buatlah keputusan berdasarkan masukan dari teman-teman dan guru!

You might also like