You are on page 1of 18

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat limpahan

rahmat, taufik dan hidayah-Nya maka kami dapat menyelesaikan Program Kerja

Bimbingan Konseling SMK Negeri 7 Pontianak tahun pelajaran 2020/2021

Program Kerja Bimbingan Konseling disusun sebagai acuan kerja selama kurun

waktu satu tahun dalam mengetengahkan Bimbingan Konseling sebagai salah satu unsur

atau komponen sekolah yang penting dan dibutuhkan oleh sekolah untuk mencetak sumber

daya manusia yang berkualitas.

Keterbatasan pengetahuan dan kemampuan kami membuat keberadaan Program

Kerja Bimbingan Konseling ini masih jauh dari yang diharapkan. Oleh karena itu tegur

sapa, kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat kami harapkan.

Akhirnya kami berharap semoga keberadaan Program Kerja Bimbingan Konseling

ini bisa memberikan sumbangsih untuk kemajuan di dunia pendidikan. Amin.

Pontianak, Juli 2020

Penyusun

Monita, S.Pd
NUPTK.

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bimbingan konseling merupakan bagian yang penting dalam pendidikan di sekolah,

yang bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik secara maksimal, disamping

itu juga mengatasi berbagai persoalan yang dialami peserta didik, seperti rendahnya prestasi

belajar, motivasi belajar siswa yang menurun dan sebagainya. Dalam hal ini guru

Bimbingan dan Konseling (BK) sangat berkepentingan untuk mengatasi berbagai

persoalan tersebut.

Dalam menangkal dan mengatasi masalah tersebut perlulah kiranya dipersiapkan

sumber daya manusia Indonesia yang bermutu, yaitu manusia yang harmonis, sehat jasmani

dan rohani, bermoral, berkeyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa, menguasai ilmu

pengetahuan dan tekhnologi, dinamis dan kreatif.

Dengan demikian pendidikan yang bermutu yang kita harapkan akan tercapai.

Untuk itu di SMK Negeri 7 Pontianak perlu dibuat Pogram Bimbingan Konseling yang

terncana dan terarah.

B. Dasar Penyususnan Program

1. SKB Mendikbud dan Kepala BAKN No. 0433/F/1993 dan No. 25 tahun 2003

tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya

2. Undang-Undang No.:20 Tahun 2003 Tentang Sisten Pendidikan Nasional

3. Permen No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

4. Permen No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi

5. Permen No. 23 Tahun 2006 tentan Standar Kompetensi Lulusan ( SKL )

6. Hasil Pelatihan Diklat Bimbingan Konseling Juli 2004 tentang Bimbingan

Konseling dan Pola 17

7. Kalender Pendidikan Tahun 2011/2012

8. Kondisi Obyektif Sekolah

2
C. Tujuan

Program ini disusun dengan tujuan sebagai berikut :

1. Sebagai landasan kerja sehingga ada kesatuan komitmen dalam menerapkan

berbagai petunjuk dalam pelaksanaan Bimbingan Konselin

2. Memberikan kejelasan arah kerja pelaksanaan Bimbingan Konseling

3. Mempermudah koordinasi kerja diantara unsure-unsur yang terkait dalam

pelaksanaan Bimbingan Konseling.

D. Sasaran

Program Kerja ini ditujukan kepada semua unsur pelaksana Bimbingan Konseling

di sekolah agar :

1. Dapat memahami tugas dan peranan Bimbingan dan Konseling di sekolah

2. Dapat atau mampu mengidentifikasi siswa dalam membantu segi latar

belakang siswa kepribadian, bakat minat, emosi serta kemapuan akademisnya.

3. Menjangkau pelayanan terhadap seluruh siswa dalammembantu

menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dalam :

a. Pencapaian terpenuhinya tugas-tugas perkembangan dalam setiap

tahap perkembangan yang harus dilewati siswa.

b. Prestasi siswa yang belum menunjukkan prestasi optimal.

c. Siswa yang menunjukkan kesan khusus dalam hubungan social dan

emosional.

d. Perencanaan masa depan siswa baik untuk dunia pendidikan naupun

dunia kerja

3
BAB II
MATERI POKOK BIMBINGAN KONSELING

Pelayanan Biombingan Konseling di SMK merupakan kelanjutan pengembangan

pelayanan Bimbingan Konseling di Sekolah Menengah, sebagai pelayanan yang terpadu

dengan segenap pelayanan yang ada di SMK, karakteristik, tujuan pendidikan, kurikulum

dan peserta didik sehingga pelayanan Bimbingan Konseling secara kongkrit diarahkan

kepada pengembangan berbagai kompetensi siswa. Kompetensi yang akan dikembangkan

sebagaimana tergambar dalam diagram sebagai berikut :

Tugas
Perkembangan

Bimbingan Bimbingan Bimbingan Bimbingan


Pribadi Sosial Belajar Karier

KOMPETENSI

MATERI
BIMBINGAN
KONSELING

Kegiatan Bimbingan Konseling


Layanan Pendukung
Penilaian

4
a. Tugas Perkembangan

Tugas-Tugas Perkembangan untuk siswa Sekolah Menengah Pertama / Madrasah

Tsanawiyah dan Sederajat adalah :

1. Mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang beriman dan bertaqwa kepada

Tauhan Yang Maha Esa.

2. Mempersiapkan diri, menerima dan bersikap positif serta dinamis terhadap

perubahan fisik adan psikis yang terjadi pada diri sendiri untuk kehidupan yang

sehat.

3. Mencaoai pola hubungan yang baik dengan teman sebaya dalam peranannya

sebagai pria atau wanita.

4. Memamantapkan nilai dan cara bertingkah laku yang dapat diterima dalam

kehidupan yang lebih luas.

5. Mengenal kemampuan, bakat dan minat serta arah kecendrungan karir dan apresiasi

seni.

6. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan untuk mengikuti dan melanjutkan

pelajaran dan/atau mempersiapkan karir serta berperan dalam kehidupan

masyarakat.

7. Mengenal gambaran dan mengembangkan suikap tentang kehidupan mandiri secara

emosional, sosial dan ekonomi.

8. Mengenal sistem etika dan nilai-nilai bagi pedoman hidup sebagai pribadi, anggota

masyarakat dan warga negara.

b. Bidang Bimbingan

1. Bidang Bimbingan Pribadi

Pelayanan bImbingan Pribadi di SMP bertujuan membantu siswa untuk mengenal,

menemukan, dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertaqwa terhadap

Tuhan Yang Maha Esa, mandiri serta sehat jasmani dan rohani.

5
2. Bidang Bimbingan Sosial

Pelayanan Bimbingan Sosial di SMP bertujuan membatu siswa memahami diri

dalamkaitannya denganliongkluingan dan etika pergaulan sosial, yang dilandasi

budi pekerti luhur dan bertanggung jawab.

3. Bidang Bimbingan Belajar

Pelayanan Bimbingan Belajar di SMP bertujuan membantu siswa dalam mengenal,

menumbuhkan, dan mengembangkan diri, sikap dan kebiasaan belajar yang baik

untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mempersiapkan

melanjutkan pedidikan yang lebih tinggi atau berperan serta dalam kehidupan

masyarakat.

4. Bimbingan Karier

Pelayanan Bimbingan Sosial di SMP bertujuan mengenal potensi diri sebagai

prasyarat mempersiapkan masa depan karier masing-masing siswa.

Rincian Materi Pokok dari keempat Bidang Bimbinbgan Konseling tersebut adalah

sebagai berikut :

No. BIDANG BIMBINGAN MATERI POKOK


1. Bimbingan Pribadi 1. Pemantapan kebiasaan dan mengembangkan sikap
dalam beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
2. Pemahaman kekuatan diri dan arah
pengembangannya melalui kegiatan yang kreatif
dan produktif baik dalam kehidupan sehari-hari di
masyarakat maupun untuk perannya di masa
depan.
3. Permahaman bakat dan minat pribadi serta
pe4nyaluran dan pengembangan melalui kegiatan
yang kreatif dan produktif.
4. Mengenal kelemahan diri dan upaya
penanggulangannya.
5. Pemahaman dan pengenalan hidup sehat.
2. Bimbingan Sosial 1. Pengembangan kemampuan berkomunikasi baik
secara lisan maupun tulisan.

6
No. BIDANG BIMBINGAN MATERI POKOK
2. Pengembangan kemampuan bertingkah laku dan
dan berhubungan sosial baik di rumah, di sekolah
maupun dimasyarakat dengan menjunjung tinggi
tata krama sopan santun serta nilai-nilai agama,
adat istiadat dan kebiasaan yang berlaku.
3. Pengembangan hubungan yang berhubungan
dengan teman sebaya di dalam masyarakat pada
umumnya.
4. Pemahaman dan pengamalan disiplin dan
peraturan sekolah.
3. Bimbingan Belajar 1. Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang
baik dalam mencari informasi dari berbagai
sumber dalam bersikap terhadap guru dan staf
terkait, mengerjakan tugas dan mengembangkan
keterampilan serta dalam menjalani program
penilaian, perbaikan dan pengayaan.
2. Mengembangkan disiplin belajar dan berlatih,
baik secara mandiri maupun berkelompok.
3. Mengembangkan penguasaan materi belajar di
SMP.
4. Mengembangkan pemahaman dan pemanfaatan
kondisi fisik sosial budaya di lingkungan sekolah
atau alam sekitar untuk mengembangkan
pengetahuan keterampilan dan pengembangan
pribadi.
5. Orientasi Belajar di sekolah menengah, baik
umum maupun kejuruan.
4. Bimbingan Karier 1. Pengenalan Konsep diri berkaitan dengan bakat,
dan kecendrungan pilihan jabatan serta arah
pengembangan karier.
2. Pengenalan bimbingan karier khususnya berkenaan
dengan pilihan kerja.
3. Orientasi dan informasi jabatan dan usaha
memperoleh penghasilan.
4. Pengenalan berbagai lapangan kerja yang dapat
dimasuki tamatan SMP.
5. Orientasi dan onformasi pendidikan menengah
baik umum maupun kejuaruan sesuai dengan cita-

7
No. BIDANG BIMBINGAN MATERI POKOK
cita melanjutkan pendidikan dan pengembangan
karier.

c. Kompetensi

Penjabaran kompetensi akan dikembangkan melalui kegiatan konseling yang

selanjutnya diikuti perumusan materi pengembangan masing-masing kompetensi, kegiatan

layanan, kegiatan pendukung serta penilaian.

Untuk mewujudkan kompetensi yang dimaksudkan itu hal-hal yang perlu diperhatikan

sebagai berikut :

1. Perhatikan masing-masing Tugas Perkembangan untuk setiap jenjang satuan

Pendidikan Sekolah Menengah Pertama.

2. Tugas perkembangan tersebut diorientasikan ke dalam Empat Bidang Bimbingan

Konseling ( Pribadi, Sosial, Belajar dan Karier ).

3. Butir-butir tugas perkembangan yang telah diorientasikan ke dalam empat bidang

tertentu selanjtnya dijabarkan ke dalam kompetensi-kompetensi yang relevan.

4. Kompetensi-kompetensi yang dimaksud tersebut dijadikan acuan untuk menentukan

materi pokok yang akan menjadi isi layanan dan kegiatan pendukung bimbingan

konseling.

5. Berdasarkan materi yang ditetapkan tadi, ditetapkanlah kegiatan ( layanan dan

pendukung ) bimbingan konseling yang perlu dilaksanakan disertai proses

Penilaiannya.

Materi kompetensi yang dikembangkan melaluikegiatan konseling sekaligus juga

memuat materi pendidikan budi pekerti, dan hasil penerapan uraian tersebut di atas

merupakan SILABUS KEGIATAN BIMBINGAN KONSELING di SMP.

8
BAB III
ORGANISASI PELAKSANAAN

A. KODISI OBYEKTIF
a. Anak Didik ( Siswa )
Anak didik atau siswa yang perlu mendapat perhatian dalam mendapatkan
pelayanan Bimbingan adalah sebagai berikut :
KELAS VII
No. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah Keterangan
1. VII A 26 - 26
2. VII B 22 - 22
3. VII C - 41 41
4. VII 14 9 23 SMP Satap Sodong
Total Jumlah 112

KELAS VIII
No. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah
1. VIII A 31 - 31
2. VIII B 32 - 32
3. VIII C - 22 22
4. VIII D - 25 25
Total Jumlah 110

KELAS IX
No. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah
1. IX A - 41 41
2. IX B 43 - 43

Total Jumlah 84

b. Guru
Jumlah Guru SMP Negeri 2 Saketi sebagai berikut :
No. Jenis Guru Guru PN GB GTT Jumlah
1. Kepala Sekolah ( Guru Pembimbing ) 1 - - 1

9
2. Guru Mata Pelajaran 6 12 1 19
3. Guru Pembimbing 1 - - 1
Jumlah 8 12 1 21

c. Kayawan
Pegawai Tata Usaha berjumlah 6 orang ( 2 orang PNS dan 4 orang PTT ) dan
penjaga sekolah dan penjaga malam berjumlah 2 orang

d. Ruang

Ruang Belajar / Kelas : 10 ruang


Ruang Perpustakaan : 1 ruang
Ruang Laboratorium IPA : 1 ruang
Ruang Komputer : - ruang
Ruang Keterampilan : - ruang
Ruang BK : 1 ruang
Musholla : 1 bangunan
Ruang Kantor Guru : 1 ruang
Ruang Kantor TU : 1 ruang
Ruang UKS : 1 ruang

B. RENCANA PELAKSANAAN
Guru Pembimbing sebelum melaksanakan tugas kegiatan Bimbingan konseling
diwajibkan menyusun program kegiatan yang dilengkapi dengan berbagai kelengkapan
instrumen.
Program Bimbingan Konseling dalam kurun waktu satu tahun pelajaran mencakup seluruh
kegiatan bimbingan konseling di sekolah antara lain :

a. Persiapan
1. Menyusun program pelaksanaan kerja bimbingan konseling.
2. Koordinasi pelaksanaan bimbingan konseling dengan pihak-pihak terkait.
3. Mempersiapkan perangkat/instrumen yang diperlukan dalam layanan bimbingan
konseling.
4. Mempersiapkan fasilitas bimbingan konseling.

b. Kegiatan Layanan Bimbingan Konseling dan Pendukung Kegiatan.


1. Layanan Orientasi

10
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari-hari pertama masuk sekolah, kepada siswa baru
baik secara individu maupun secara kelompok.
Fungsi Utama : Pemahaman dan Pencegahan

2. Layanan Informasi
Bertujuan untuk memberikan bekal individu dengan berbagai pengetahuan dan
pemahaman tentang berbagai hal yang berguna untu mengenal diri, lingkungan,
merencanakan dan mengembangkan pola kehidupan baik di sekolah, keluarga,
masyarakat, sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam meningkatkan kegiatan
dan prestasi belajar, mengembangkan cita-cita dan pengambilan keputusan.
3. Layanan Penempatan dan Penyaluran
Kegiatan ini memugkinkan siswa berada posisi dan situasi pilihan yang tepat yaitu,
berkenaan dengan pembagian kelas, pemilihan program kelompok belajar,
penentuan karier, pemilihan ekstrakurikuler, programperbaikan dan pengayaan,
penempatan tempat duduk, penentuan pendidikan yang lebih tinggi dan lain
sebainnya sesuai dengan kondisi pisik dan psikisnya.
Fungsi Utama : Pencegahan dan Pengembangan Pemeliharaan.
4. Layanan Pembelajaran
Kegiatan Layanan ini memungkinkan siswa untuk memahami dan mengembangkan
sikap dan kebiasaan beklajar yang baik, keterampilan dan materi yang cocok dengan
kecepatan dan kesulitan belajar serta kemampuan yang berguna dalam kehidupan
dan perkembangan dirinya.
Fungsi Utama : Pemeliharaan dan Pengembangan.
5. Layanan Konseling Perorangan
Dengan layanan ini diharapkan siswa mendapatkan layanan langsung secara tatap
muka dengan guru Pembimbing dalam rangka pembahasan pengentasan
permasalahannya, baik masalah pribadi, sosial, belajar, maupun karier.
Fungsi Utama : Pengentasan

6. Layanan Bimbingan Kelompok


Bimbingan Kelompok dilakukan apabila diperlukan untuk mencari masalah yang
bersifat umum ( artinya diluar masalah yang menyangkut pribadi ) serta untuk
memungkinkan siswa secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari nara
sumber ( guru Pembimbing ).
Funsi Utama : Pemahaman dan Pengembangan
7. Layanan Konseling Kelompok
Kegiatan ini dilakukan apabila diperlukan pemecahan masalah yang menyangkut
masalah pribadi yang dialami oleh beberapa siswa atau masalah pribadi siswa,
sedangkan pemecahannya dibantu oleh kawan kelompoknya.
8. Layanan Konsultasi

11
Merupakan Layanan terbaru dari kegiatan Bimbingan Konseling yang dilaksanakan
oleh Guru Pembimbing terhadap seorang klien dalam hal ini disebut konsulti.
Yang memungkinkan konsulti memperoleh wawasan, pemahaman dan cara-cara
yang perlu dilaksanakan dalam menangani permasalahanpihak ketiga, sehingga
konsulti dengan kemampuannya sendiri dapat menangani kondisi dan permasalahan
yang dialami pihak ketiga.
9. Layanan mediasi
Merupakan satu dianatara dua layanan terbaru dan kegiatan bimbingan konseling
yang bertujuan agar tercapainya kondisi hubungan yang positif dan kondusif
diantara para klien. Layanan Mediasi adalah layanan Bimbingan konseling yang
dilaksnakan guru pembimbing terhadap dua pihak atau lebih yang sedang dalam
keadaan saling tidak menemukan kecocokan, sehingga akan berubah menjadi
hubungan yang positif, kondusif, dan konstruktif.
10. Aplikasi Instrumen
Aplikasi Insrumen merupakan kegiatan pendukung yang dimaksudkan untuk
mengumpulkan data atau keterangan siswa, baik individual maupun kelompok,
tentang lingkungan siswa dan informasi pendidikan maupun jabatan.
Fungsi Utama : Pemahaman
11. Penyelenggaraan Himpunan Data
Kegiatan ini dimaksudkan untuk menghimpun seluruh data dan keterangan yang
relevan dengan keperluan pengembangan siswa dalam berbagai aspek.
Fungsi Utama : Pemahaman
12. Konferensi Kasus
Dalam Konferensi Kasus secara kusus dibahas permasalahan yang dialami siswa
tertentu dalam suatu forum diskusi yang dihadiri oleh pihak terkait, guru bidang
studi, dokter, Kepala Sekolah dan sebagainya. Yang diharapkan dapat memberikan
data / keterangan lebih lanjut bagi terentaskannya permasalahan siswa tersebut.
Fungsi Utama : Pemahaman dan Pengentasan
13. Kunjungan Rumah
Kunjungan Rumah mempunyai dua tujuan :
Pertama : Untuk memperoleh berbagai keterangan dalam pemahaman
lingkungan dan permasalahan siswa.
Kedua : Untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan siswa
14. Alih Tangan Kasus
Kegiatan ini bertujuan untuk mengalihtangankan siswa yang bermasalah kepada
pihak-pihak yang lain yang lebih tepat sehingga penangan masalahnya dapat
dilakukan lebih tepat dan tuntas. Kegiatan ini dapat dilakukan baik guru
pembimbing ke pihak lain, Guru Bidang Studi, Dokter, Psikolog dan sebagainya
atau dari pihak lain ke pembimbing.

12
Fungsi Utama : Pengentasan

c. Kerjasama Dengan Orang Tua Siswa dan Pihak terkait


1. Panggilan orang tua siswa
2. Pemanfaatan nara sumber
3. Kunjungan Lapangan

d. Penilaian
1. Penilaian hasil konseling
Setelah proses pelayanan berlangsung diharapkan adanya kegiatan penilaian yang
dilaksanakan dalam tiga tahapan yaitu :
a. Penilaian Segera ( Laiseg ) yang fokusnya adalah UCA yaitu
(Understanding – U, Confort – C, Action – A )
b. Penilaian Jangka Pendek ( Laijapen )
Merupakan penilaian lanjutannyang dilakaukan setelah satu ( lebih ) jenis
layanan dilaksanakan selang beberapa hari sampai paling lama satu minggu..
c. Penilaian Jangka Panjang ( Laijapang )
Merupakan pendalaman, perluasan dan pemanatapan Laijapen dalam
rentang waktu yang lebih panjang.
2. Penilaian Proses Pelaksanaan Program
Hasil penilaian proses digunakan untuk meningkatkan kualitas kegiatan Bimbingan
Konseling secara menyeluruh yang tertuang dalam program kerja.

e. Analisis dan Tindak Lanjut Pelaporan


Membahas hasil penilaian yang kemudian dilanjutkan dengan diadakan proses tindak
lanjt dari hasil analisa.

f. Pelaporan
1. Laporan Mingguan
2. Laporan Bulanan
3. Laporan Semester
4. Laporan Tahunan
Seluruh kegiatan tersebut di atas seorang Guru Pembimbing tentu tidak dapat bekerja
sendiri, tetapi perlu adanya kerja sama / koordinasi dan keikutsertaan dari pihak lain.
Khususnya Wali Kelas dan Guru Bidang Studi serta pihak-pihak lain.

13
BAB IV
MEKANISME KERJA

A MEKANISME KERJA GURU MATA PELAJARAN – WALI KELAS GURU


PEMBIMBING DAN KEPALA SEKOLAH
Dalam pembinaan siswa di sekolah diperlukan adanya kerjasama semua personil
sekolah yang meliputi : guru mata pelajaran, wali kelas, guru pembimbing dan Kepala
Sekolah.

1. Guru Mata Pelajaran


Membantu siswa memberikan informasi tentang data siswa yang meliputi
a. Daftar Nilai Siswa
b. Laporan Observasi
c. Catatan Anekdot
2. Wali Kelas
Disamping sebagai orang tua kedua di sekolah membantu mengkoordinasi informasi
dan kelengkapan data yang meliputi :
a. Daftar Nilai
b. Angket Orang Tua
c. Laporan Observasi siswa
d. Catatan Anekdot
e. Catatan Home Visit
f. Catatan Wawancara
3. Guru Pembimbing
Disamping bertugas memberikan layanan informasi kepada siswa juga sebagai sumber
data yang meliputi :
a. Kartu Akademis
b. Catatan Konseling
c. Data Psikotes
d. Catatan Konverensi Kasus
Maka Guru Pembimbing perlu melengkapi data yang diperoleh dari guru mata
pelajaran, wali kelas dan sumber-sumber lain yang terkait yang akan dimasukan ke
dalam buku pribadi dan map pribadi.
4. Kepala Sekolah

14
Sebagai penanggung jawab pelaksanaan Bimbingan Konseling di sekolah perlu
mengetahui dan memeriksa kegiatan yang dilakukan oleh guru mata pelajaran, wali
kelas dan guru pembimbing. Kegiatan guru Pembimbing yang perlu diketahui oleh
Kepala Sekolah antara lain :
a. Rapat priodik guru pembimbing yang dilakukan setiap bulan.
b. Melaporkan kegiatan pembimbing yang dilakukan setiap bulan.
c. Laporan tentang kelengkapan data.

B POLA PENANGANAN SISWA BERMASALAH


Pembinaan siswa dilaksanakan oleh seluruh unsur pendidikan di sekolah, orang tua,
masyarakat dan pemerintah.
Adapun penanganan siswa bermasalah di sekolah adalah sebagai berikut :
• Seorang siswa yang melangar tata tertib dapat ditindak oleh semua guru piket, wali
kelas bahkan langsung kepala sekolah. Tindakan tersebut diinformasikan kepada wali
kelas yang bersangkutan dengan menggunakan kartu komunikasi, sementara itu Guru
Pembimbing berperan dalam mengetahui sebab-sebab yang melatarbelakangi sikap dan
tindakan siswa tersebut.
• Dalam hal ini Guru Pembimbing membantu menangani masalah siswa tersebut dengan
meneliti latar belakang tindakan siswa melalui serangkaian wawancara dan informasi
dari sejumlah sumber data, setelah wali kelas merekomendasikannya.

C RENCANA SARANA DAN PRASARANA


Untuk menunjang kegiatan-kegiatan Bimbingan Konseling di atas maka perlu
adanya sarana dan prasarana yang memadai antara lain :

A. Sarana
Sarana yang diperlukan untuk menunjang kegiatan layanan Bimbingan Konseling
adalah sebagai berikut :
1. Alat Pengumpul Data antara lain :
▪ Format-format
▪ Pedoman Observasi
▪ Pedoman Wawancara
▪ Angket
▪ Catatan Harian
▪ Daftar Nilai Prestasi
▪ Kartu Konsultasi dsb.
2. Alat Penyimpan Data antara lain :
▪ Kartu Pribadi
▪ Buku Pribadi

15
▪ Map
3. Perlengkapan Teknis antara lain :
▪ Buku Pedoman / Petunjuk Pelaksanaan Bimbingan Konseling
▪ Buku Informasi ( pribadi, sosial, belajar, karier )
▪ Paket Bimbingan ( Pribadi, sosial, belajar dan karier )

4. Perlengkapan Administrasi siswa antara lain :


▪ Blangko-blangko surat
▪ Agenda Surat
▪ Alat-alat tulis

B. Prasarana
Prasaran penunjang yang diperlukan dalampelaksanaan Bimbingan Konseling di
sekolah antara lain :

1. Ruang Bimbingan Konseling


▪ Ruang Tamu
▪ Ruang Konsultasi
▪ Ruang Diskusi
▪ Ruang Dokumentasi yang dilengkapi dengan meja, kursi, almari, papan tulis dan
rak.

2. Anggaran
▪ Surat – menyurat
▪ Transportasi
▪ Penataran
▪ Pengadaan alat-alat lainnya

16
ORGANISASI BIMBINGAN KONSELING
SMP NEGERI 2 SAKETI

KEPALA SEKOLAH
KOMITE Drs. H. E. Syachruddin STAF AHLI

TATA USAHA

GURU GURU PEMBIMBING


MATA PELAJARAN Herriwan, S.Pd WALI KELAS
Drs. H. E. Syachruddin

SISWA
SMP NEGERI 2 SAKETI
&
SMP SATAP SODONG

KETERANGAN

1. = Garis Komando

2. = Garis Konsultasi / kerjasama

17
3. = Garis Koordinasi

BAB V
PENUTUP

Program ini disusun berdasarkan pada buku petunjuk dan kondisi obyektif sekolah

dengan harapan agar dapat dipergunakan oleh Guru Pembimbing atau semua guru yang

terkait dalam pelaksanaannya.Tentunya kita menyadari bahwa nantinya mungkin terjadi

permasalahan-permasalahan berkenaan dengan lapangan. Bila hal ini terjadi kita berharap

tidakmengurangi atau mengganggu fungsi dari pelaksanaan Bimbingan Konseling di

sekolah.

Demikian program ini disusun semoga kinerja kita dapat berjalan dengan baik dan

lancar serta tertib demi anak didik kita.

18

You might also like