You are on page 1of 8

MAKALAH

Pengertian Idgham dan Pembagiannya


Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Tajwid

Disusun oleh Kelompok 12:

AMIRUL KARIM (2020.2647)


DIAH SRI KOMALA (2020.2664)

Dosen Pengampu :
ALI FIRMAN, MA

JURUSAN ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR (IQT) REGULER


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PENGEMBANGAN ILMU AL-
QUR’AN (STAI-PIQ) SUMATERA BARAT
PADANG
1442 H/2021 M
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah memberikan kesempatan kepada
penulis untuk menyelesaikan makalah ini . Atas rahmat dan karunia-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Pengertian Idgham dan Pembagiannya. Makalah disusun
guna memenuhi tugas dosen Tajwid di Sekolah Tinggi Agama Islam Pengembangan Ilmu
Alquran. Selain itu, penulis juga berharap wawasan bagi pembaca tentang Pengertian Tajwid dan
Pembagiannya.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ustadz Ali Firman, MA selaku
dosen mata kuliah. Tugas yang diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait
bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang
telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Padang, 1 Juni 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
A. Latar Belakang Masalah..................................................................................................................4
B. Perumusan Masalah........................................................................................................................5
C. Tujuan..............................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................5
1. Pengertian Idgham...........................................................................................................................5
2. Pembagian Idgham..........................................................................................................................5
BAB III PENUTUP.....................................................................................................................................8
A. KESIMPULAN...................................................................................................................................8
B. SARAN...............................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................8
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Melihat fenomena pada masyarakat saat ini, dimana masih banyak yang belum bisa membaca Al-
Qur’an dengan baik dan benar, terkhusus pada ilmu tajwid yang mengajarkan tata cara membaca Al-
Qur’an dengan baik dan benar. Selain itu masyarakat hanya sekedar membaca tapi tidak mengetahui
makna dan mengetahui hukum bacaan dalam Al-Qur’an tersebut.

Maka dari itu kami sebagai penyusun makalah ini akan membahas tentang ilmu tajwid khususnya
tentang IDGHAM karena materi ini masih banyak yang belum memahaminya.

Dalam materi IDGHAM ini juga mengandung nilai yang sangat penting dalam tata cara pembacaan
Al-Qur’an karena dalam membaca Al-Qur’an tajwid mutlak digunakan karena didalam membaca Al-
Qur’an salah penyebutan maka akan salah arti dan makna.

B. Perumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan IDGHAM ?

2. Berapa pembagian IDGHAM ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui arti dari idgham.

2. Untuk mengetahui cara membaca Al-Qur’an dengan IDGHAM.


BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Idgham

Idgham menurut bahasa artinya memasukkan atau melebur huruf. Menurut istilah idgham
berarti pengucapan dua huruf seperti dua huruf yang ditasydidkan.

‫االضغام هو عبارة عن خلط الحرفين و ادخال احدهما في االخر‬

Menurut definisi diatas dapat disimpulkan bahwa idham adalah berpadu atau bercampur
antara dua huruf atau memasukkan satu huruf kedalam huruf yang lain.

2. Pembagian Idgham

a. Berdasarkan Makhraj al-Huruf dan sifat-sifat yang dimilikinya, idgham dibagi menjadi
tiga macam, yaitu:

1. Idgham Mutamaatsilain ( ‫)االضغام المتماثلين‬


Yaitu pertemuaan dua huruf yang sama makhraj dan sifatnya. Dan hukumnya wajib di
idghamkan. Contohnya dal sukun bertemu dal, kaf sukun bertemu kaf, lam sukun
bertemu lam
‫َو ِإِذ اْسَتْس َقى ُم وَس ى ِلَقْو ِمِه َفُقْلَنا اْض ِرْب ِبَعَص اَك اْلَحَج َر‬
Yaitu huruf ‫ ْب‬bertemu dengan ‫ ِب‬wajid dibaca dengan idgham. Namun dalam kata ‫اْض ِر ْب‬
‫ ِبَعَص اَك‬tak perlu melafalkannya dengan qalqalah.

‫َو َبْل اَل اَل َيَخ اُفْو َن‬


Yaitu huruf ‫ ْل‬bertemu dengan ‫ل‬, maka wajib dibaca dengan idgham. Namun dalam kata
‫ َبْل اَل‬tidak perlu ditahan, seakan terdengar gunnah.

2. Idgham Mutaqarribain (‫)ادغام المتقربين‬.


Yaitu pertemuan dua huruf yang makhraj dan sifatnya berdekatan (hampir sama).
(‫)ما تقارب مخراجا و صفة‬. Huruf-hurufnya yaitu:
Qaf (‫ )ق‬sukun bertemu kaf (‫)ك‬.
Lam (‫ )ل‬sukun bertemu ra' (‫)ر‬.
Lam ta'rif (‫ )ال‬bertemu huruf berikut:
‫تثدذرزسشصضطظن‬
Nun (‫ )ن‬sukun bertemu ya' (‫)ي‬, mim (‫)م‬, wau (‫)و‬, lam (‫ )ل‬dan ra' (‫)ر‬.
Contoh:
Al Mukminun: 97, ‫َو ُقْل َر ِّب َأُعوُذ ِبَك‬
Al Qoshosh: 85, ‫ُقْل َر ِّبي َأْعَلُم‬
Al Mursalat: 20, ‫َأَلْم َنْخ ُلْقُك ْم ِم ْن َم اٍء‬

3. Idgham Mutajaanisain (‫)إدغام المتجانسين‬


Yaitu pertemuan dua huruf yang sama makroj, namun sifatnya berlainan.
Didalam Al-Quran pertemuan huruf-huruf yang sama makhroj dan berlainan
sifatnya terjadi pada huruf berikut ini :
Ta’ (‫ )ت‬sukun bertemu Tha’ (‫)ط‬
• Tha’ (‫ )ط‬sukun bertemu Ta (‫)ت‬
• Ta’ (‫ )ت‬sukun bertemu Dal (‫)د‬
• Dal (‫ )د‬sukun bertemu Ta (‫)ت‬
• Tsa’ (‫ )ث‬sukun bertemu Dzal (‫)ذ‬
• Dzal (‫ )ذ‬sukun bertemu Zha’ (‫)ظ‬
• Ba’ (‫ )ب‬sukun bertemu Mim (‫)م‬

Contoh:
‫َقْد َّتَبَّيَن‬ (dibaca langsung masuk ke huruf taa ‫)ت‬
‫َاْثَقَلْت َّد َع َو اهللا‬ (dibaca langsung masuk ke huruf da ‫) د‬
‫ِاْذ َّظَلْم ُتْم‬ (dibaca langsung masuk ke huruf dzo ‫) ظ‬
‫َهَّم ْت َطاِئَفُة‬ (dibaca langsung masuk ke huruf tho ‫) ط‬
‫َيْلَهْث َّذ ِلَك‬ (dibaca langsung masuk ke huruf dza ‫) ذ‬
‫ِاْر َكْب َّمَع َنا‬ (dibaca langsung masuk ke huruf mim ‫ م‬, disertai dengan ghunnah
atau dengung )
‫َبَس ْطَّت‬ (dibaca langsung masuk ke huruf tha’‫ ت‬, dengan menampakkan sifat
isti’la )

b. Berdasarkan hukum nun mati atau tanwin, maka idgham di bagi menjadi dua.
1. Idgham Bigunnah
Dinamakan juga idgham Naqish, yaitu apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan
salah satu huruf ‫ي ن م و‬. Contoh:
‫ = ِلَقْو ٍم ُّيْؤ ِم ُنْو ن‬nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf ‫ ي‬maka dibaca idgham
bigunnah
‫ = ُهًدى ِّم ْن َّرِّبِهم‬nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf ‫ م‬maka dibaca idgham
bigunnah
‫ = ُهًدى َّو َر ْح َم ة‬nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf ‫ و‬maka dibaca idgham
bigunnah
‫ ِح َّطُة َنْغ ِفر‬. ‫ = َاْن َنُقوُل‬nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf ‫ ن‬maka dibaca
idgham bigunnah
Cara membacanya yaitu ditahan kira-kira dua ketukan, disertai suara sengau
(dengung).
2. Idgham Bilagunnah
Dinamakan juga dengan idgham kamil. Yaitu apa bila nun mati atau tanwin bertemu
dengan huruf ‫ ل‬dan ‫ر‬.
Contoh :
‫ ُهًدى ِّلْلُم َّتِقْي‬. ‫ ُيَبِّيْن َّلَن‬: nun mati/tanwin bertemu dengan ‫ل‬, maka dibaca dengan
idgham bilaaghunnah (tak berdengung/jelas).
‫ َغ ُفْو ٌر َّر ِح يِم‬. ‫ِم ْن َر ِّبِهْم‬ : nun mati/tanwin bertemu dengan ‫ر‬, maka dibaca
dengan idgham bighunnah.
Cara membacanya yaitu ditahan kira-kira dua ketukan dan tidak disertai suara sengau
(dengung).

Pengecualian:
Ketentuan idgham tersebut diatas tidak berlaku pada pertemuan nun mati dengan ‫و‬
dan ‫ ي‬yang ada terjadi dalam satu kata berikut ini :
‫ُبْنَياٌن‬ ‫ِص ْنَو اٌن‬ ‫ِقْنَو اٌن‬ ‫ُد ْنَيا‬
Qs.6;29 Qs. 6;99 Qs.13;4 Qs. 61;4
Kasus seperti ini disebut dengan istilah izh-harmuthlaq, yang harus dibaca jelas.

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan makhroj (tempat-tempat keluarnya huruf) dan sifat-sifat yang
dimilikinya, idgham dibagi menjadi tiga macam, yaitu :
1. Idgham mutamaasilain
2. Idgham mutaqoribain
3. Idgham mutajanisain

Berdasarkan hukum nun mati atau tanwin, maka idgham di bagi menjadi dua :
1. Idgham bighunnah/naqis.
2. Idgham bilaghunnah/kamil.
B. SARAN
Penulis memohon maaf atas segala kekhilafan dan kekurangan makalah ini dan
senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini
lebih bermanfaat dan lebih baik kualitasnya dimasa mendatang. Mudah-mudahan
makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Aziz Abdul Rauf, Lc. Pedoman Daurah Al-Qur'an. n.d.

Al-Makhmud, Muhammad. Hidayat Al-Mustafid Fii Ahkami Tajwidi. Surabaya, n.d.

You might also like