You are on page 1of 19

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha


Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Biologi Sel .
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga
makalah tentang bilsel ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap
pembaca.

Samarinda, November 2015

Penyusun

DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sel adalah unit terkecil, fungsional, struktural, hereditas, produksi,


dan kehidupan yang terdiri dari tiga komponen utama yaitu membran,
sitoplasma, dan inti. Membran atau plasmalemma menyelubingi sel
dengan fungsi mengatur keluar mansuknya zat, menyampaikan atau
menerima rangsang, dan strukturnya terdiri dari dua lapisan lipoprotein
yang diantara molekul terdapat pori.
Peranan membran dalam aktivitas seluler yaitu mengatur keluar
masuknya bahan antara sel dengan lingkungannya, antara sel dengan
organel-organelnya. Selain itu membran juga berperan dalam metabolisme
sel. Organel-organel sel seperti nukleus, kloroplas, mitokondria, dan
retikulum endoplasma juga diselubungi membran. Berdasarkan dari
komposisi kimia membran dan pemeabilitasnya terhadap solut maka dapat
disimpulkan bahwa membran sel terdiri atas lipid dan protein. Pada
membran terdapat lapisan ganda dan molekul-molekul posfolipid yang
letaknya teratur sedemikian rupa sehingga ujung karbon yang hidropobik
terbungkus sedemikian rupa di dalam sebuah lapisan amorf dalam
senyawa lipid. Komponen protein membran digambarkan sebagai suatu
selaput yang menutupi kedua belah permukaan dan lapisa biomolekul
posfolipid.
Membran plasma merupakan batas kehidupan, batas yang
memisahkan sel hidup dari sekelilingnya yang mati. Lapisan tipis yang
luar biasanya ini tebalnya kira-kira hanya 8 nm dibutuhkan lebih dari 8000
membran plasma mengontrol lalu lintas ke dalam dan ke luar sel yang
dikelilinginya. Seperti semua membran biologis, membran plasma
memiliki permeabilitas selektif, yakni membran ini memungkinkan
beberapa substansi dapat melintasinya dengannya lebih mudah dari pada
substansi yang lainnya. Salah satu episode yang paling awal dalam evolusi
kehidupan mungkin berupa pembentukan membran yang membatasi suatu
larutan yang mempunyai komposisi yang berbeda dari larutan
sekelilingnya, tetapi masih bisa melakukan penyerapan nutrien dan
pembuangan produk limbahnya. Kemampuan sel untuk membedakan
pertukaran kimiawinya ini dengan lingkungannya merupakan hal yang
mendasar bagi kehidupan, dan membran plasma inilah yang membuat
keselektifan ini bisa terjadi.
Membran sel merupakan permeabel terhadap bagian pelarut larutan
secara eksternal maka interaksi fisiologi dapat terjadi diantara aliran-aliran
antara pelarut. Untuk mengukur berbagai pelarut berbagai membran
“nilella transinans” bahwa membran terutama plasmolemma dan
protoplasma yang diplasmolisis mungkin sangat berbeda dengan sel yang
normal kurang atau lebih lumid karena tingkat volumenya dari protoplas
yang diplasmolisi sulit diukur dengan tiap terjadinya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian membran sel ?
2. Bagaimana struktur dan fungsi membran sel ?
3. Apa pengertian dan cara kerja permeabilitas selektif pada membran
plasma ?
4. Apa peran permeabilitas selektif pada membran sel ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian membran sel.
2. Untuk mengetahui struktur dan fungsi membran sel.
3. Untuk mengetahui pengertian dan cara kerja permeabilitas selektif
pada membran plasma.
4. Untuk mengetahui peran permeabilitas selektif pada membran sel.
D. Manfaat Penulisan
1. Dapat mengetahui pengertian membran sel.
2. Dapat mengetahui struktur dan fungsi membran sel.
3. Dapat mengetahui pengertian dan cara kerja permeabilitas selektif
pada membran plasma.
4. Dapat mengetahui peran permeabilitas selektif pada membran sel.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Membran Sel


Membran Sel atau Membran Plasma adalah struktur selaput tipis
yang menyelubungi sebuah sel yang membatasi keberadaan dari sebuah
sel, sekaligus juga memelihara perbedaan-perbedaan pokok antara isi sel
dengan lingkungannya. Namun membrane sel tidak sekedar merupukan
sebuah penyekat pasif, akan tetapi juga sebuah filter yang memiliki
kemampuan memilih bahan-bahan yang melintasinya dengan tetap
memelihara perbedaan kadar ion di luar dan di dalam sel. Dalam hal ini
bahan-bahan yang diperlukan oleh sel dapat masuk, sedangkan bahan-
bahan yang merupakan limbah sel dapat melintas keluar sel.
Perkembangan pembentukan membrane sel merupakan tahapan
yang sangat penting dalam terjadinya bentuk kehidupan yang paling awal.
Tanpa membrane sel, sebuah sel tidak mungkin melangsungkan
kehidupannya. Semua membrane organism hidup juga termasuk
membrane sel dan membran internal selekariotik, memiliki susunan umum
yang sama, yaitu terdiri dari himpunan molekul lipid dan protein yang
terikat secara non-kovalen.
Sebelum berhasil diisolasinya membrane sel, sebagian besar dari
teori tentang struktur membrane sel didasarkan atas data yang diperoleh
secara tidak langsung. Misalnya pada tahun 1902 Everton mengajukan
teorinya mengenai membran sel. Berdasarkan teorinya, Everton
mengungkapkan bahwa Pengertian Membran Sel adalah lapisan tipis lipid,
kenyataan zat-zat yang larut dalam lipid dapat menembus membran sel.
Sedangkan dari beberapa sifat membrane sel yang lain, Menurut Danielli
diusulkan bahwa membrane sel terdiri atas lapisan rangkap lipid yang
diapit oleh lapisan protein pada kedua sisinya.
B. Struktur Dan Fungsi Membran Sel
1. Struktur Membran Sel
Ada beberapa teori tentang struktur dari membrane sel diantaranya :
a. Gortel & Grendel (1925)
1) Membran berupa struktur yang membatasi sel, terdiri atas lipid
yang mengandung gugus polar dan gugus yang bersifat
hidrofob(yang tidak dapat larut dalam air tetapi dapat larut
dalam minyak)
2) Gugus polar mengarah ke bagian luar dari bilayer, sedangkan
gugus hidrofob (rantai asam lemak) berada di bagian tengah dari
lipid bilayer

Struktur Membran Sel Berdasarkan Teori Gortel & Grendel.


(Dalle,2007:1).

b. Davson & Danielli (1954)


Membran merupakan struktur lipid bilayer yang disisipi
dengan protein globular yang melintasi membran dan terdapat pula
protein di permukaan luar dan dalam membran.

Struktur Membran Sel Berdasarkan Teori Davson & Daniel (Dalle,2007:1).


c. Singer & Nicholson (1972)/ Model Mozaik Fluida
Model mosaik fluida yang disusun berdasarkan hukum-
hukum termodinamika untuk menjelaskan struktur membran sel.
Model mosaic fluida yang dikembangkan pada tahun 1972 oleh
Singer dan Nicolson memperkenalkan ide baru tentang penyebaran
lipid dan protein pada membran, karena itu mereka merevolusi
ilmu pengetahuan (berpikir ilmiah) tentang struktur membran.
Model ini memecahkan dasar baru dengan dalil (sasaran) yang
meyakinkan bahwa protein terpancang secara langsung pada
membran bilayer. Matriks phospholipid terdiri atas dua lapisan,
dan didalamnya terdapat dua tipe protein, ialah protein perifer yang
dapat bereaksi dan dapat larut pada air (polar), dan protein integral
yang sukar berikatan dan sukar larut air (nonpolar).
Singer & Nicholson (1972)/ Model Mozaik Fluida (Dalle,2007:2).

2. Sifat Membran Sel


Membran sel memiliki sifat-sifat yang khas, berikut diantaranya:
a. Semi permeable, sifat ini menjadikan membran sel mampu dilewati
oleh zat cair berupa air yang masuk ke dalam tubuh.
b. Selektif permeable, sedikit berbeda dengan sifat sebelumnya, disini
membran sel akan selektif atau hanya bisa dilalui oleh ion-ion
tertentu sehingga tidak semuanya bisa melewati membran sel.
c. Zat yang tidak dapat melewati membran yaitu zat gula protein, zat
yang larut dalam pelarut organik, dan zat yang berukuran besar.
Adanya sifat-sifat inilah yang membuat sel bisa bekerja lebih
maksimal karena setiap zat yang masuk akan disaring terlebih dahulu.
Apabila ada zat yang molekulnya kecil akan lebih mudah menembus
membran sel, dan begitu pula sebaliknya. Sifat dialisis membuat
membran sel mampu memecah zat yang molekulnya besar menjadi
lebih sederhana.
3. Fungsi Membran Sel
Membran sel memiliki fungsi utama yang cukup beragam, berikut
adalah ulasan secara garis besarnya:
a. Sebagai pengatur laju molekul di dalam tubuh tanaman
Membran sel memiliki beberapa lapisan yang terbentuk dari
protein yang memiliki manfaat sebagai tempat terjadinya lalu lintas
pertukaran molekul. Ada bagian membran sel yang mampu
mencegah protein larut ke dalam air. Sel yang ada memiliki cairan
yang mampu melarutkan protein yang masuk, dengan adanya
membran ini. Maka protein yang masuk akan terserap dengan baik,
dan memberikan manfaat ke tanaman.
b. Sebagai bagian yang memisahkan antara bagian dalam dan luar sel
Membran sel yang terletak di antara inti sel dan juga bagian
dinding terluar dari sel mampu membentuk sebuah pelindung. Ada
beberapa molekul yang bisa merusak inti sel, sehingga dengan
adanya batasan dari keberadaan membran sel. Maka molekul
kurang bermanfaat tersebut bisa dialihkan dan dibuang untuk
kemudian digantikan dengan molekul lain yang diperlukan. Secara
mudahnya, membran sel juga berfungsi sebagai sebuah saringan.
Memilihkan zat atau molekul mana saja yang dibutuhkan dan yang
harus ditolak untuk tidak memberikan dampak negatif ke sel dan
ke tanaman secara luasnya.

C. Permeabilitas Selektif
1. Pengertian Permeabilitas Selektif
Setiap sel memiliki keistimewaan, antara lain memiliki membran
yang merupakan batasdari sel dan bagian internalnya yang bervariasi.
Membran sel beperan dalam menetapkan batas- batas dari sel, sebagai
tempat terjadinya fungsi- fungsi khusus, berisi protein transport
yangmenyediakan dan mengatur pergerakan substansi-subtansi yang
masuk ke dan keluar dari sel dan bagian-bagiannya, mengandung
reseptor yang diperlukan untuk mendeteksi sinyal-sinyaleksternal dan
melakukan suatu mekanisme untuk komunikasi sel (Becker, dkk.,
2000).
Membran sel bersifat permeabel terhadap ion dan molekul polar
spesifik. Permeabilitas merupakan kemampuan yang dimiliki oleh
membran sel dalam dalam menyaring partikel partikel yang akan
melalui membran sel. Permeabilitas membran tergantung pada fluiditas
intihidrofobik membran dan aktivitas protein pengangkutnya. Oleh
karena itu, keadaan lingkunganyang dapat mengganggu keduanya akan
mempengaruhi permeabilitas membran terhadap suatusolut. Substansi
hidrofilik menghindari kontak dengan bilayer lipid dengan lewat
melalui proteintranspor yang merintangi membran. Sejumlah protein
transpor berfungsi karena memiliki saluranhidrofilik yang digunakan
oleh molekul tertentu sebagai saluran untuk melewati membran.Protein
transpor lain mengikat senyawa yang dibawa dan secara fisik
menggerakkannyamelintasi membran. Dengan demikian, permeabilitas
selektif membran tergantung padarintangan pembeda pada bilayer lipid
maupun protein transpor spesifik yang ada di dalammembran
(Campbell, dkk., 2000). Derajat kristalinitas suatu membran juga akan
mempengaruhi permeabilitas dan permselektivitas, juga sifat mekanik
membran. Jika derajat kristalinitas besar,maka membran bersifat
kurang elastis dan kekuatan tariknya kecil. Kristalinitas polimer
jugaakan mempengaruhi pembentukan pori dan ketahanan membran
terhadap pengaruh perubahanfisik seperti tekanan dan suhu. (Kesting,
1971). Permeabilitas membrane merupakan ukurankecepatan suatu
spesi menembus membran. Permeabilitas dipengaruhi oleh jumlah
pori, ukuran pori, tekanan yang dioperasikan dan ketebalan membran.
Permeabilitas sering dinyatakan sebagifluks (koefisien permeabilitas).
Definisi fluks adalah jumlah volume permeat yang melewati
satusatuan luas membrane dalam waktu tertentu dengan adanya gaya
dorong, dalam hal ini adalahtekanan (Mulder, 1996).
Membran sel terdiri atas dua lapis molekul fosfolipid. Bagian ekor
dengan asam lemak yang bersifat hidrofobik (non polar), kedua lapis
molekul tersebut saling berorientasi kedalam,sedangkan bagian kepala
bersifat hidrofilik (polar), mengarah ke lingkungan yang
berair.Komponen protein terletak pada membrane dengan posisi yang
berbeda-beda. Beberapa proteinterletak periferal, sedangkan yang lain
tertanam integral dalam lapis ganda fosfolipid (Bima.2008). Terdapat
sekitar 50% lipid dari massa membran plasma sel kebanyakan hewan
danhamper seluruh sisanya adalah protein. Membran plasma memiliki
peran sebagai membran yangselective permeabel. membran ini
memungkinkan beberapa substansi dapat melintasinya denganmudah
daripada substansi yang lain. Permeabilitas membrane tergantung pada
fluiditas intihidrofobik membran dan aktivitas protein pengangkutnya.
Keadaan lingkungan jugamempengaruhi permeabilitas membran
terhadap suatu larutan (Bima, 2008). Komposisi lipid dan protein
penyusun membran bervariasi, bergantung pada jenis dan fungsi
membran itu sendiri. Namun demikian membran mempunyai ciri- ciri
yang sama, yaitu bersifat selektif permeabelterhadap molekul-molekul.
Air, gas, dan molekul kecil hidrofobik secara bebas dapat
melewatimembran secara difusi sederhana. Ion dan molekul polar yang
tidak bermuatan harus dibantuoleh protein permease spesifik untuk
dapat diangkut melalui membran dengan proses yangdisebut difusi
terbantu (fasilitated diffusion). Kedua cara pengangkutan ini disebut
transport pasif.Membrane sel bersifat permeabilitas selektif; artinya
memungkinkan beberapa zat untuk menembus membrane tersebut
secara lebih mudah daripada zat-zat yang lain.

2. Cara Kerja Permeabilitas Selektif


a. Transpor pasif adalah perpindahan molekul atau ion tanpa
menggunakan energi sel. Perpindahan molekul tersebut terjadi
secara spontan, dari konsentrasi tinggi ke rendah. Jadi, pejalan itu
terjadi secara spontan. Contoh transpor pasif adalah difusi,
osmosis, dan difusi terfasilitasi.
1) Difusi
Difusi adalah penyebaran molekul zat dari konsentrasi
(kerapatan) tinggi ke konsentrasi rendah tanpa menggunakan
energi. Secara spontan, molekul zat dapat berdifusi hingga
mencapai kerapatan molekul yang sama dalam satu ruangan.
Sebagai contoh, setetes parfum akan menyebar ke seluruh
ruangan (difusi gas di dalam medium udara). Molekul dari
sesendok gula akan menyebar ke seluruh volume air di gelas
meskipun tanpa diaduk (difusi zat padat di dalam medium air),
hingga kerapatan zat tersebut merata.
Sumber: Dikutip dari buku Lumowa Sonja V.T : Biologi Sel
2) Osmosis
Osmosis adalah perpindahan ion atau molekul air (dari
kerapatan tinggi ke kerapatan rendah dengan melewati satu
membran. Osmosis dapat didefinisikan sebagai difusi lewat
membran.

Sumber: Dikutip dari buku Lumowa Sonja V.T : Biologi Sel


3) Difusi terfasilitasi
Difusi dapat diperlancar oleh adanya protein pada
membran sel . misalnya pada waktu proses pengangkutan
glukosa dari lumen usus ke dalam pembuluh darah usus halus.
Glukosa tidak dapat berdifusi secara spontan tanpa adanya
protein pembawa. Prosesnya adalah sebagai berikut. Mula-
mula molekul glukosa diikat oleh protein yang ada di membran
sel. Selanjutnya, protein pembawa ini mengalami perubahan
informasi dan mendorong glukosa ke dalam sel. Setelah itu
protein pembawa kembali pada informasi semula.
Sumber: Dikutip dari buku Lumowa Sonja V.T : Biologi Sel
b. Transpor aktif adalah perpindahan molekul atau ion dengan
menggunakan energi dari sel itu. Perpindahan tersebut dapat terjadi
meskipun menentang konsentrasi. Contoh transpor aktif adalah
pompa Natrium (Na+)-Kalium (K+), endositosis, dan eksositosis.
1) Pompa Natrium-Kalium
Pompa Natrium-Kalium tergolong transpor aktif, artinya sel
mengeluarkan energi untuk mengangkut kedua macam ion
tersebut. Pada transpor aktif, zat dapat berpindah dari konsentrasi
rendah ke konsentrasi tinggi. Jadi perjalanan zat dapat melawan
gradien konsentrasi atau gradien kadar.
Sumber: Dikutip dari buku Junqueira : Histologi
2) Endositosis dan Eksositosis
Endositosis artinya pemasukan zat ke dalam sel, sedangkan
eksostosis artinya pengeluaran zat dari dalam sel. Proses ini
tergolong transpor aktif dan melawan dapat gradien kadar (dari
konsentrasi rendah ke tinggi).

Sumber: Dikutip dari buku Junqueira : Histologi

3. Peran Permeabilitas Selektif


Sifat permeabilitas selektif membran sel artinya membran hanya
dapat dilalui molekul-molekul tertentu, misalnya glukosa, asa amino,
gliserol dan berbagai ion. Membran sel memiliki sifat pemeabilitas
selektif yang memiliki peranan antara lain:
a. Berfungsi sebagai jalan masuknya suatu zat yang ada diluar sel
b. Sebagai jembatan atau saluran untuk pertukaran zat yang
diperlukan dari luar sel
c. Sebagai salah satu jalan keluarnya zat-zat hasil metabolisme yang
terjadi didalam sel yang sudah tidak dapat digunakan (zat sisa).
d. Sebagai salah satu penyeleksi berbagai zat maupun racun yang ada
didalam tubuh agar tidak masuk kedalam sel secara langsung.
e. Merupakan salah satu gerbang bagi nutrisi yang digunakan untuk
proses metabolisme sel.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Membran Sel atau Membran Plasma adalah struktur selaput tipis yang
menyelubungi sebuah sel yang membatasi keberadaan dari sebuah sel,
sekaligus juga memelihara perbedaan-perbedaan pokok antara isi sel dengan
lingkungannya.

Ada beberapa teori tentang struktur dari membrane sel diantaranya adalah,
Gortel & Grendel (1925), yaitu membran berupa struktur yang membatasi sel,
terdiri atas lipid yang mengandung gugus polar dan gugus yang bersifat
hidrofob, menurut David dan Danielli membran merupakan lipid bilayer yang
disisipi dengan protein globular, menurut Singer & Nicholson model mosaik
fluida yang disusun berdasarkan hukum-hukum termodinamika untuk
menjelaskan struktur membran sel.
Membran sel memiliki sifat-sifat yang khas, berikut diantaranya: Selektif
permeable dan Semi permeable.

Membran sel memiliki fungsi utama yang cukup beragam, berikut adalah
ulasan secara garis besarnya: Sebagai pengatur laju molekul di dalam tubuh
tanaman, Sebagai bagian yang memisahkan antara bagian dalam dan luar sel.
Membran sel bersifat permeabel terhadap ion dan molekul polar spesifik.
Permeabilitas merupakan kemampuan yang dimiliki oleh membran sel
dalam dalam menyaring partikel partikel yang akan melalui membran sel.
Permeabilitas membran tergantung pada fluiditas intihidrofobik membran dan
aktivitas protein pengangkutnya.
Cara Kerja Permeabilitas Selektif : Contoh transpor pasif adalah difusi,
osmosis, dan difusi terfasilitasi dan transpor aktif adalah pompa Natrium
(Na+)-Kalium (K+), endositosis, dan eksositosis.
Membran sel memiliki sifat pemeabilitas selektif yang memiliki
peranan antara lain: Berfungsi sebagai jalan masuknya suatu zat yang
ada diluar sel, sebagai jembatan atau saluran untuk pertukaran zat yang
diperlukan dari luar sel, sebagai salah satu jalan keluarnya zat-zat hasil
metabolisme yang terjadi didalam sel yang sudah tidak dapat
digunakan (zat sisa), sebagai salah satu penyeleksi berbagai zat
maupun racun yang ada didalam tubuh agar tidak masuk kedalam sel
secara langsung, merupakan salah satu gerbang bagi nutrisi yang
digunakan untuk proses metabolisme sel.
DAFTAR PUSTAKA

You might also like