You are on page 1of 66

MODUL ANATOMI

BLOK 1.3 SISTEM CARDIOVASCULAR-RESPIRASI

Oleh

LABORATORIUM ANATOMI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
LHOKSEUMAWE
VASKULARISASI CAPUT
 Arteri carotis communis berbang menjadi :
- A. Carotis interna
- A. Carotis externa :
 A. Facialis
 A. Occipitalis
 A. Maxillaris

1. Vaskularisasi Otak
Vaskularisasi otak berasal dari percabangan :
- A. Carotis Interna
- A. Vertebralis
a. A. Carotis Interna
 Sinus caroticus (baroreceptor)
 Pars cervicalis – sinus caroticus
 Pars petrosa – Aa. Caroticotympanicae
 Pars cavernosa – R. Meningeus, A. Hypophysialis inferior, Rr.
Ganglionares trigeminalis
 Pars cerebralis – A. Opthalmica, A. Hypophysialis superior, A.
Communicans posterior, A. Choroidea anterior
 Cabang terminal :
- A. Cerebri anterior
- A. Cerebri media
 Circulus Willisi
(A.Carotis Interna)

b. A. Vertebralis
 Pars prevertebralis
 Pars cervicalis s. transversaria
- forr. transversaria C6-C1
- rr. spinales et musculares
 Pars altantica
- Sulcus a.v. (canalis a.v.)
- Membrana atlantoaccipitalis posterior
- Foramen magnum

 Pars intracranialis
- Rr. meningeales
- A. Inferior posterior cerebelli
- A. Spinalis post.
- A. Spinalis anterior
- A. Medullares

c. A. Basilaris
 2 aa. vertebrales  a. basilaris
 A. Inferior anterior cerebelli (A. Labyrinthi)
 Aa. Pontis
 Aa. Mesencephalicae
 A. Superior cerebelli
 aa. Cerebri posteriores

d. Circulus Willisi
 Merupakan anastomose yang penting antara 4 arteri (a.vertebralis dan
a.carotis interna) yang memasok darah ke otak.
 Circulus willisi dibentuk oleh :
- A. Cerebri posterior
- A. Communicans posterior
- A. Carotis interna
- A. Cerebri anterior
- A. Communicans anterior
e. Vena Encephalon
1. V. Cerebri externae
- V. Cerebri superiores
- V. Cerebri media superficialis
- V. Cerebri media profundus
2. V. Cerebri internae
- V. Thalamostriata
- V. Choroidea
VASKULARISASI THORAKS
Sistematika arteri yang memperdarahi organ dalam rongga Thorax
Di sini ditekankan pembuluh darah yang mendarahi organ dan struktur sekitarnya di
dalam rongga Thorax Percabangan aorta di rongga Thorax terbagi atas empat kelompok
besar, yaitu:

Arteri yang menuju kepala dan leher termasuk ekstremitas atas:


•Truncus brachiocephalicus dengan:
-A carotis communis dextra
-A. subclavia dextra dan
•A thyroidea ima hanya terdapat pada 10%
populasi)
•A carotis communis sinistra
•A subclavia sinistra
Cabang-cabang langsung Aorta yang men darahi struktur di Thorax:
• Cabang visceral yang mendarahi organ Jantung. Trachea, Bronchi, dan Oesopha gus)
-A coronana dextra dan sinistra
-Rr.tracheales
- Rr pericardiaci
-Rr.bronchiales
-Rr.oesophagiales
•Cabang parietal yang mendarahi dinding dalam Thorax (terutama bagian dorsolateral)
dan Diaphragma:
-Aa. intercostales posteriores
-Aa.phrenicae superior dextra dan sinistra
Cabang tak langsung berpasangan (tidak langsung bercabang dari Aorta), yang
teru tama berjalan menuju leher dan kepala, tetapi memberikan cabang
(bisasanya kecil) yang masuk ke Thorax atas untuk memperdarahi organ:

. •A.thyroidea inferior (dari Truncus thyro cervicalis cabang A subclavia) dengan


-Rr.esofagiales
-Rr .tracheales
Cabang tak langsung berpasangan, se bagai cabang-cabang parietal (terutama
ventral, tetapi juga kaudal), yang men darahi dinding Thorax dan banyak cabang
yang menuju organ (cabang visceral bawah):
•A.thoracica interna (dan A subclavia) dengan
-Rr.Thymici
-Rr.mediastinales
-Rr.intercostales anteriores
- A. pericardiacophrenica dengan cabang cabang ke Pericardium dan Diaphragma)
-A .musculophrenica (dengan cabang menuju ke Diaphragma)
Sistematika vena untuk drainase dari organ-organ dalam Thorax

Bagian ini menyajikan pembuluh darah, yang menjadi menyalurkan darah vena
(drainase) dari organ-organ dan struktur di dalam Thorax. Semua pembuluh darah ve na
mengalirkan darah menuju ke V.cava superior: percabangan V.cava superior di Thorax
terbagi atas empat kelompok utama :
Vena yang menampung darah dari kepala dan leher atau ekstremitas atas:
• V. brachiocephalica dextra dan sinistra dengan
- V.subclavia dextra dan sinistra
- Vjugularis interna dextra dan sinistra
- Vjugularis externa dextra dan sinistra
-Vv.intercostales supremae
- Vv.pericardiacae
- Vintercostalis superior sinistra
Vena yang mendrainase struktur struktur di dalam Thorax (di sebelah kiri,
bermuara ke V.hemiazygos accessoria atau V.hemiazygos; di sebelah kanan
bermuara ke V.azygos). Kedua aliran akan berkumpul di V. azygos, yang akan
bermuara di V. cava superior Percabangan vena terbagi atas:
• Cabang visceral yang mengalirkan darah dari Trachea, Bronchi dan Oesophagus:
- Vv.tracheales
- V.bronchiales
-Vv.oesophagiales
Cabang parietal untuk drainase bagian dalam dinding Thorax dan Diaphragma:
-V.intercostales posteriores
-V.phrenica superior dextra dan sinistra
-V.intercostalis superior dextra
Cabang tak-langsung ke V.cava superior, terutama yang berasal dari kepala dan
leher dan dari cabang kecil-kecil yang mendrainase organ Thorax:
• V.thyroidea inferior (cabang dari V.brachiocephalica) dengan
-Vv.oesophageales
- Vv.tracheales
Cabang tak-langsung ke V.cava superior, yang sebagai cabang parietal terutama
mendrainase bagian ventral dinding Thorac, tetapi bisa juga dari cabang-cabang
organ (visceral):
• V.thoracica interna (ke V.brachiocephalica) dengan
-Vv.thymicae
- Rr.mediastinales
-Vv.interkostales anteriores
- V.pericardiocophrenica (dengan ca- bang ke Pericardium dan Diaphrag ma)
-V.musculophrenica (dengan cabangke Diaphragma)
Perhatikan: Darah dari struktur-struktur bagian atas Mediastinum dapat dialirkan
melalui cabang-cabang kecil (seperti Vv.tracheales,

Vv.oesophageales,Vv.mediastinales) langsung menuju Vv.brachiocephalica.


VASKULARISASI ABDOMEN

VASKULARISASI EKSTREMITAS
EKSTREMITAS ATAS
A Perjalanan segmen arteri bahu dan lengan yang berbeda beda
A.subclavia: Pada sisi kanan, arteri ini berasal dari Truncus brachio cephalicus,
sedangkan pada sisi kiri langsung dari Arcus aortae. A.subclavia berjalan di antara
Mm.scaleni anterior dan medius (Lubang skalenus) di atas iga pertama yang pada tepi
lateralnya berlanjut menjadi A.axillaris (lihat bawah). Berbeda dengan arteri-arteri
lainnya yang dijabarkan disini. A subclavia tidak hanya mengalirkan darah ke
ekstremitas atas, tetapi juga:
• ke salah satu bagian leher.
• ke bagian oksipital otak dan
•ke dinding thoraks sisi depan,
A.axillaris: Merupakan lanjutan A subclavia dari tepi lateral iga pertama sampai ke tepi
bawah M.pectoralis major hingga tendo M.latissimus dorsi.
A.brachialis: Merupakan lanjutan A axillaris dan menjulur sampai ke percabangannya
di sendi siku menjadi A.radialis dan A.ulnaris.
A.radialis: Berjalan dari percabangannya dari A .brachialis di bagian radial lengan
bawah antara M.brachioradialis dan M.flexor carpi radialis ke pergelangan
tangan/metakarpus hingga mencapai tujuan akhirnya di Arcus palmaris profundus.
A.ulnaris: Berjalan sebagai cabang ke-2 A.brachialis menembus di bagian bawah M
pronator teres) dan berlanjut dengan ditutup oleh Mflexor carpi ulnaris pada sisi ulnar
lengan bawah ke Arcus palmaris superficialis.
Urutan percabangan A.subclavia
•A. vertebralis
• A thoracica interna (A.mammaria interna)
• Truncus thyrocervicalis
- A.thyroidea inferior
- A.suprascapularis
-A.transversa cervicis

• Truncus costocervicalis
- A.cervicalis profunda
- A.intercostalis suprema
Urutan percabangan A.axillaris
• A.thoracica superior
• A.thoracoacromialis
- R.acromialis
- R.clavicularis
-R.deltoideus
- R pectoralis
• A.thoracica lateralis
• A subscapularis
-A. thoracodorsalis
-A.circumflexa scapulae
• A. circumflexa anterior humeri
• A.circumflexa posterior humeri
Urutan percabangan A.brachialis
• A.profunda brachii
-A .collateralis media
-A.collateralis radialis
• A.collateralis ulnaris superior (Rete articulare cubiti)
• A.collateralis ulnaris inferior (Rete articulare cubiti)
Urutan percabangan A.radialis
• A.recurrens radialis (Rete articulare cubiti)
• R.carpalis palmaris (Rete carpale palmare)
• R.palmaris superficialis (Arcus palmaris superficialis)
• R.carpalis dorsalis (Rete carpale dorsale)
- Aa.metacarpales dorsales
-Aa. digitales dorsales
•A.princeps pollicis
•A.radialis indicis
• Arcus palmaris profundus
- Aa.metacarpales palmares
- Rr.perforantes
Urutan percabangan A.ulnaris
• A.recurrens ulnaris (Rete articulare cubiti)
•A.interossea communis
-A.interossea posterior
- A.interossea recurrens
-A.interossea anterior
• R.carpalis palmaris (Rete carpale palmare)
•R.carpalis dorsalis (Rete carpale dorsale)
•R.palmaris profundus (Arcus palmaris profundus)
• Arcus palmaris superficialis
-Aa.digitales palmares communes
-Aa.digitales palmares propriae
Vena-vena superfisial ekstremitas kanan atas
Dilihat dari ventral. Sebagai vena-vena utama yang memanjang dari jejaring vena-vena
lengan subkutan, terbentuklah V.mediana an tebrachii, V.basilica dan V.cephalica.

V.mediana antebrachii: Berbeda dengan Vv.cephalica dan basilica yang terutama me


nerima darah dari vena-vena utama punggung tangan, V.mediana antebrachii
mengambil alih aliran buangan vena dari sisi fleksor lengan bawah. V.mediana
antebrachii yang berjalan bervariasi bermuara di lipat siku, paling sering melalui
V.mediana cephalica dan V.mediana basilica, untuk mengalir masuk ke vena-vena yang
berjalan .
V.basilica: Vena ini berjalan dari lipat siku, pada awalnya berjalan epifascial di Sulcus
bicipitalis medialis ke Hiatus basilicus (menembus fas cia di pertengahan lengan atas),
kemudian berjalan subfascial sampai ke muaranya, masuk ke V.brachialis sisi ulna.
V.cephalica: Vena ini berjalan di lengan atas,mula-mula di sisi lateral M.biceps brachii
kemudian di alur antara M.deltoideus dan M. pectoralis major (Sulcus
deltoideopectoralis) dan akhirnya bermuara di Trigonum clavi pectorale (lihat hal 380)
untuk masuk ke Vaxillaris.
Vena profunda
(Vv.profundae membri superioris)
•V.subclavia
• V.axillaris
• Vv.brachiales
• Vv.ulnares
•Vv.radiales
• Vv.interosseae anteriores
•Vv.interosseae posteriors
•Arcus venosus palmaris profundus
• Vv.metacarpales palmares

Vena superficial
(Vv.superficiales membri superioris)
• V.cephalica
• V.cephalica accessoria
•V.basilica
• V.mediana cubiti
•V.mediana antebrachii
•V.mediana cephalica
• V.mediana basilica
•Rete venosum dorsale manus
•Arcus venosus palmaris superficialis
EKSTREMITAS BAWAH

Segmen-segmen arteri tungkai yang berbeda-beda Tungkai kanan, dilihat dari depan,
Tungkai bawah kanan, dilihat dari belakang. Masing-masing segmen ditonjolkan
dengan warna yang berbeda
A.iliaca externa: Bersama dengan Alliaca interna, arteri ini berasal dari Adillaca
communis dan berjalan ke arah distal melalui Lacuna vasorum pada pinggir medial
Miliopsoas . Setinggi ligamen inguinale. arteri ini beralih menjadi A femoralis
A.femoralis: Berjalan sebagai lanjutan dari A.iliaca externa pada tungkai atas sisi
medial dan menuju ke kanal otot-otot adduktor. Melalui saluran ini, arteri tersebut
berjalan dari permukaan depan ke belakang tungkai .Setelah menembus Hiatus
adductorius arteri ini disebut sebagai A. Poplitea.
A.poplitea: Berjalan dari Hiatus adductorius melalui Regio poplitea dan menuju ke
M.popliteus Pada pinggir distal otot ini, arteri poplitea memberikan cabang-cabang
terminalnya, yaitu Aatibialis anterior dan posterior.
A.tibialis anterior: Arten ini bermula dari pinggir atas Membrana interossea,kemudian
masuk ke kompartemen otot-otot ekstensor tungkai bawah, dan berjalan di antara
Mtibialis anterior dan Mextensor hallucis longus ke bawah Di sebelah distal dari
Retinaculum musculorum extensorum arteri ini berlanjut menjadi A. dorsalis pedis di
punggung kaki.
A.tibialis posterior: Berjalan sebagai lanjutan langsung A poplitea, masuk ke
kompartemen otot-otot fleksor tungkai bawah dan tiba di posterior Malleolus medialis

dengan kedua cabang terminalnya, Aa plantares medioles dan lateralis (mengenai A


plantaris lateralis), pada sisi plantar kaki. A tibialis posterior dalam perjalanan
selanjutnya memberikan cabang yang bernama Alibularis (peronea).
Urutan cabang A.iliaca externa
•A epigastrica inferior
- A.cremasterica
-Aligamenti teretis uteri
- R pubicus
• A circumflexa ilium profunda

Urutan cabang A.femoralis (superficialis")


•A epigastrica superficialis
•A.circumflexa ilium superficialis
•A. pudenda externa superficialis
• A.pudenda externa profunda
•A .protunda femoris
-A. circumflexa femoris medialis
-A circumflexa femoris lateralis
- Aa perforantes
• Adescendens genus
Urutan cabang A.poplitea
•A.superior lateralis genus (Rete articularis genus = anyaman arterial
yang terutama berjalan pada sisi depan lutut
•A superior medialis genus (Rete articulare genus)
•Amedia genus –
•Aa surales
•A.inferior lateralis genus (Rete articulare genus)
• Ainfenor medialis genus (Rete articulare genus)
Urutan cabang A.tibialis anterior
•A.recurrens tibialis anterior
•A .malleolas anterior laterali
• A malleolaris anterior medialis
•A dorsalis pedis
- A.tarsalis lateralis
-A. tarsalis medialis
-A arcuata dengan Aa.metatarsales dorsales
Urutan cabang A.tibialis posterior
•Arcurens tibialis posterior (Rete articularis genus)
•A. fibularis (peronea)
- R perforans
-R.communicans
- Rr.malleolares laterales
- Rr.calcanei
•Rr.Maleolares mediales
•Rr.calcanei
• A plantaris medialis
– R.superficials
- R. profundus (Arcus plantarn profundus)
•A. plantas lateralis ( Arcus plantaris profundus)
• A metatarsales plantares
•Aa. digitales plantares communes

VENA EKSTREMITAS BAWAH


Vena dalam(Vv.profundae membri inferioris)
• V.femoralis
•V.profunda femoris
• Vv.circumflexa femoris mediales dan laterales
•V.poplitea
•Vv.surales
• Vv.geniculares
•.Vv.tibiales anteriores dan posteriores
•W.fibulares (peroneae)
•Vv.metatarsales dorsales dan plantares
• Vv.digitales plantares

Vena permukaan
(Vv.superficiales membri inferioris)
• V.saphena magna
•Vv.pudendae externae
•V.circumflexa ilium superficialis
•V.epigastrica superficialis
•V.saphena accessoria
• Varcuata cruris posterior
•V.saphena parva
•V.femoropoplitea
•Rete venosum dorsale pedis
•Arcus venosus dorsalis pedis
•Rete venosum plantare
•Arcus venosus plantaris
Vena-vena perforans (Vv.perforantes)
Dari begitu banyak vena-vena perforans, ada tiga kelompok utama yang memiliki arti
klinis (lihat E):
•Kelompok Dodd (sisi sebelah dalam tungkai atas, sepertiga tengah)
• Kelompok Boyd (sisi sebelah dalam tungkai bawah di bawah lutut):
• Kelompok Cockett (sisi sebelah dalam tung kai bawah bagian distal),

 Percabangan aorta pars abdominalis
- Truncus Coeliacus, bercabang menjadi :
a. A. Hepatica communis
b. A. Gastrica dex et sin
c. A. Splenica
- A. Mesenterica superior et inferior
- A. Renalis dex et sin
- A. Testicularis dex et sin / A. Ovarica dex et sin
 Percabangan Vena Cava inferior:
- V. Lumbalis
- V. Testicularis dan V. Ovarica
- V. Renalis
- V. Hepatica
- V. Frenika inf
CAVITAS NASI
1. Definisi
Cavitas nasi diartikan sebagai rongga hidung, adalah struktur yang dimulai dari
nares hingga pharinx, dipisah menjadi kanan dan kiri oleh septum nasi, dipisah dari
rongga mulut oleh palatum durum, dengan dinding lateral yang mengandung conchae
dan meatus. Cavitas nasi adalah bagian teratas dari sistem respirasi.
2. Bagian dalam.
Bagian dalam cavitas nasi, terletak diantara Apertura Anterior Cavitas Nasi,
disebut sebagai Nares, dan Apertura Posterior Cavitas Nasi, dikenal sebagai Choana.
Pada bagian dalam ersebut, cavitas nasi dapat dibagi menjadi 3 regio, yaitu :
1. Vestibulum nasi, sebuah perluasan kecil cavitas nasi tepat sesudah nares,
memiliki kulit yang ditutupi folikel rambut (Vibrisae) dan kelenjar-kelenjar.
2. Regio Respiratoria, bagian cavitas nasi yang ditutupi oleh epithelium
respiratorium.
3. Regio Olfactoria, bagian kecil cavitas nasi yang ditutupi epithelium olfactorium.
Lebih jauh lagi, terdapat 3 lengkungan dari sisi lateral hidung, sebuah struktur
yang dikenal dengan concha nasalis (superior, media, inferior) yang membagi cavitas
nasi menjadi 4 saluran, yaitu :
1. Meatus nasi Inferior, diantara dasar cavitas nasi dan Concha Nasalis Inferior.
2. Meatus nasi medius, diantara concha nasalis inferior dan concha nasalis media.
3. Meatus nasi superior, diantara concha nasalis media dan concha nasalis superior.
4. Recessus Sphenoetmodalis, diantara concha nasalis superior dengan atap cavitas
nasi.
3. Bagian luar.
Bagian luar hidung dibentuk oleh kerangka beberapa tulang dan cartilago, yaitu :
1. Os Nasalis.
2. Processus Nasalis os Frontale.
3. Processus Frontalis os Maxilla.
4. Cartilago Nasalis Lateralis Superior.
5. Cartilago Nasalis Lateralis Inferior.
6. Kartilago Ala Minor.
7. Tepi Anterior Cartilago Septum.
4. Dasar, atap, dinding-dinding.
1. Dasar Cavitas nasi tersusun atas :
1. Jaringan lunak nasus externus.
2. Palatum durum, tersusun atas Processus palatinus os Maxilla dan lamina
horizontalis os palatina.
2. Atap Cavitas Nasi tersusun atas :
1. Lamina cribrosa os ethmoidale.
2. Bagian Anterior Lamina Cribrosa tersusun atas :
1.Spina Nasalis os Frontale dan os Nasale.
2.Processus Lateralis Cartilago Septi Nasi dan Cartilago Alaris
Major Nasus Externus.
3. Bagian Posterior Lamina Cribrosa, tersusun atas :
1.Permukaan anterior os Ethmoidale.
2.Ala Vomeris dan Processus Sphenoidalis os Palatina.
3.Processus Vaginalis Lamina Medialis Processus Pterygoideus.
3. Dinding Lateral Cavitas Nasi tersusun atas :
1. Labyrinthus Ethmoidalis dan Processus Uncinatus.
2. Lamina Perpendicularis os Palatina.
3. Lamina Medialis Processus Pterygoidei os Sphenoidale.
4. Permukaan Medial os Lacrimale dan os Maxilla.
5. Concha Nasalis Inferior.
4. Dinding Medial Cavitas Nasi tersusun atas :
1. Cartilago septi nasi.
2. Os Vomer.
3. Lamina Perpendicularis os Ethmoidale
4. Os Nasale.
5. Crista Nasalis os Maxillaris, os Palatina, Rostrum Sphenoidale, Crista
Incisiva Maxilla.
SINUS PARANASALIS
1. Definisi
Sinus paranasalis adalah rongga-rongga bilateral di tulang-tulang sekitar cavitas
nasi yang juga ditutupi oleh epithelium respiratorium. Sinus paranasalis dinamai sesuai
dengan tulang yang menjadi lokasi masing-masing rongga. Sinus paranasalis memiliki
karakeristik berupa :
1. Dibatasi mucosa respiratorium yang mensecresi mucus dan bersilia.
2. Memiliki bukaan ke cavitas nasi.
3. Dipersarafi cabang-cabang N. Trigeminus.
2. Klasifikasi.
2.1. Sinus Frontalis.
Berbentuk segitiga, terletak pada os Frontale, menjadikannya yang teratas dari
semua sinus paranasalis. Sinus Frontalis bermuara ke cavitas nasi lewat meatus nasalis
medius.
2.2. Cellulae Ethmoidalis.
Berupa sejumlah ruangan udara yang terletak antara lamina orbitalis dan dinding
medial labyrinthus ethmoidalis. Cellulae Ethmoidalis dibedakan lagi menjadi Cellulae
Ethmoidalis Anteriores dan Medii yang bermuara ke Cavitas nasi lewat Meatus Nasi
Medius dan Cellulae Ethmoidalis Posteriores yang bermuara lewat Meatus Nasi
Superius.
2.3. Sinus Maxillaris.
Merupakan sinus paranasalis terbesar, sinus maxilaris mengisi corpus maxillae.
Berbentuk seperti pyramid dengan apex mengarah ke lateral dan basis pada profundus
dari dinding lateral cavitas nasi. Sinus maxillaris bermuara ke cavitas nasi lewat meatus
nasi medius.
2.4. Sinus Sphenoidalis.
Terletak pada os sphenoidale dan bermuara ke cavitas nasi lewat bukaan pada
bagian posterior Recessus Sphenoethmoidalis.
PHARYNX
1. Definisi.
Pharynx adalah struktur separuh tabung musculofacial yang menghubungkan
cavitas nasi dan cavitas oris menuju larynx dan esophagus. Pharynx merupakan saluran
bersama untuk udara dan makanan.
Batas-batas anterior untuk Pharynx antara lain :
1. Choanae yang membuka dari cavitas nasi ke nasopharynx.
2. Isthmus Faucium/ Oropharyngeum yang menghubungkan cavitas oris dengan
oropharynx.
3. Aditus Laryngis, membuka dari arah Laryngopharynx menuju Larynx
2. Klasifikasi.
2.1. Pars Nasalis Pharyngis/ Nasopharynx.
Nasopharynx maerupakan bagian Pharynx yang berbatasan dengan choanae,
dengan beratap sebagian dari struktur basis cranii (os Sphenoidale dan os Occipitale).
Nasopharynx berbatasan dengan oropharynx dibawahnya pada level setinggi
palatum molle, dipisah pada Isthmus Pharyngealis yang posisinya ditandai dengan
adanya lipatan mucosa yang disebabkan keberadaan Spinchter Palatopharyngeus
dibawahnya.
Beberapa struktur penting pada Nasopharynx antara lain :
1. Tonsilla Pharyngea, dan jika mengalami pembesaran dikenal dengan Adenoidea
yang menutup nasopharynx sehingga pernafasan hanya memungkinkan jika
dilakukan dari mulut.
2. Ostium Pharyngeum Tuba Auditoriae, lengkap dengan peninggian dan lipatan-
lipatan mucosa yang menutupi bukaannya kearah nasopharynx.
2.2. Pars Oralis Pharyngis/ Oropharynx.
Oropharynx terletak posterior dari cavitas oris, inferior dari palatum molle,
superior dari epiglotis. Perbatasan dari Cavitas Oris dan Oropharynx ditandai dengan
Arcus Palatopharyngeus.
2.3. Pars Laryngea Pharyngis/ Laryngopharynx.
Laryngopharynx terletak diantara Margo Superior Epiglotis sampai perbatasan
dengan esophagus pada level Vertebra Cervical VI. Pada bagian anteriornya, bagian
superior akan berbatas langsung dengan aditus laryngis sedangkan sisa inferior akan
berbatas dengan bagian posterior larynx.
Struktur penting dalam Laryngopharynx adalah :
1. Vallecula Epiglotica. Sebuah struktur yang menghubungkan epiglotis dengan
lingua.
2. Recessus Piriformis, sebuah saluran yang senantiasa mengalirkan benda padat
dan cair yang masuk ke wilayah aditus laryngis kearah esophagus.
LARYNX
1. Definisi.
Larynx adalah struktus Musculoligamentosa diperkuat dengan kerangka berupa
cartilago, berbentuk seperti pipa, berfungsi sebagai sebuah katup yang melindungi
saluran pernafasan inferior.
2. Cartilago.
Secara umum, Laryngx memiliki total 9 cartilago dengan 3 cartilago besar tidak
berpasangan dan 3 cartilago kecil yang berpasangan.
2.1 Cartilago Cricoidea.
Merupakan Cartilago paling inferior dari larynx dan berkontak langsung dengan
trachea lewat Ligamentum Cricotracheale. Strukturnya berbentuk cincin (sepenuhnya
melingkari jalan nafas) dengan Lamina Cartilaginis Cricoideae yang lebar pada wilayah
posterior dengan Arcus Cartilaginis Cricoidea yang sempit melingkari sisa anteriornya.
2.2. Cartilago Thyroidea.
Merupakan cartilago terbesar dari larynx, cartilago ini tidak sepenuhnya
melingkari jalan nafas. Sebuah struktur penting dari cartilago thyroidea adalah
Prominentia Laryngea. Struktur ini menonjol ke depan. Karena sudut Thyroidea lebih
tajam pada laki-laki (90°) dibanding perempuan (120°) sehingga struktur jakun yang
terbentuk lebih mudah dilihat pada laki-laki.
2.3. Epiglottis.
Merupakan cartilago berbentuk daun yang melekat pada tangkainya menuju
aspek posterior cartilago thyroidea pada sudutnya dan berada di posterosuperior dari
perlekatannya pada cartilago thyroidea. Perlekatan tersebut melalui ligamentum
thyroepiglotticum pada garis tengah di sekitar pertengahan di antara prominentia
laryngea dan incisura thyroidea inferior.
2.4. Cartilago Arytenoidea
Termasuk Cartilago larynx yang berpasangan, cartilago arytenoidea memiliki
bentuk seperti piramid dengan 3 facies (2 cekungan facies anterolateralis dan 1 facies
medialis), 1 basis cartilaginis Arytenoidea dan 1 apex cartilaginis arytenoidea.
2.5. Cartilago Corniculata
Merupakan 2 cartilago berbentuk kerucut kecil pada bagian apex cartilago
arytenoidea.
2.6. Cartilago Cuneiformis
Juga termasuk cartilago berpasangan, terletak anterior dari cartilago corniculata
TRACHEA
1. Struktur.
Trachea merupakan struktur saluran nafas berikutnya dibawah Cartilago
Cricoidea, dimulai kira kira setinggi Vertebra cervical VI. Memiliki panjang 13-15 cm,
diameter 2,5 cm dengan susunan 16-20 cartilago yang dihubungkan dengan ligamentum
anularis. Trachea membelah menjadi bronchus principalis pada level Vertebra
Thoracale IV-V, pada struktur Bifurcatio Trachea.
BRONCHUS
1. Komponen
Terdiri atas bronchus principalis yang membelah menjadi bronchus lobaris dan
membelah menjadi bronchus segmentalis.
1.1. Bronchus Principalis
Bronchus Principalis dextra dan sinistra memiliki beberapa perbedaan. Bagian
dextra lebih pendek dan lebih vertikal dengan diameter lebih besar. Berlaku sebaliknya,
bronchus principalis sinistra lebih horizontal, lebih panjang dengan diameter lebih kecil.
1.2. Bronchus Lobaris
Bronchus lobaris memberikan tangkai percabangan dari bronchus principalis
kearah tiap lobus paru. Oleh karenanya pulmo dextra memiliki 3 bronchus lobaris
(Superior, media, inferior) sedangkan pulmo sinistra memiliki 2 bronchus lobaris
(superior dan inferior).
1.3. Bronchus Segmentalis
Bronchus Segmentalis adalah pembelahan lebih lanjut dari Bronchus Lobaris,
adapun daftar dari bronchus segmentalis adalah :
1. Pulmo Dextra
1. Bronchus Lobaris Superior Dextra.
1.Bronchus Segmentalis Apical.
2.Bronchus Segmentalis Posterior.
3.Bronchus Segmentalis Anterior.
2. Bronchus Lobaris Media Dextra.
1.Bronchus Segmentalis Lateralis.
2.Bronchus Segmentalis Medialis.
3. Bronchus Lobaris Inferior Dextra.
1.Bronchus Segmentalis Superior.
2.Bronchus Segmentalis Basalis Lateralis.
3.Bronchus Segmentalis Basalis Medialis.
4.Bronchus Segmentalis Basalis Anterior.
5.Bronchus Segmentalis Basalis Posterior.
2. Pulmo Sinistra
1. Bronchus Lobaris Superior Sinistra.
1.Bronchus Segmentalis Apicoposterior.
2.Bronchus Segmentalis Anterior.
3.Bronchus Lingularis Superior.
4.Bronchus Lingularis Inferior.
2. Bronchus Lobaris Inferior Sinistra.
1.Bronchus Segmentalis Superior.
2.Bronchus Segmentalis Basalis Lateralis.
3.Bronchus Segmentalis Basalis Medialis.
4.Bronchus Segmentalis Basalis Anterior.
5.Bronchus Segmentalis Basalis Posterior.
PULMO
Paru (kanan dan kiri) terletak di samping kanan dan kiri mediastinum. Di
antaranya, di dalam mediastinum, terletak jantung dan pembuluh darah besar. Paru
berbentuk kerucut dan diliputi oleh pleura visceralis. Paru tergantung bebas dan
dilekatkan pada mediastinum oleh radiksnya. Masing-masing paru mempunyai apex
yang tumpul, yang menonjol ke atas ke dalam leher sekitar 2,5 cm di atas clavicula.
Basis yang konkaf yang terletak di atas diaphragma. Facies costalis yang konveks yang
disebabkan oleh dinding thorax yang konkaf. Facies mediastinalis yang konkaf yang
merupakan cetakan pericardium dan alat-alat mediastinum lainnya. Sekitar pertengahan
facies mediastinalis terdapat hilus pulmonis, yaitu suatu cekungan di mana bronchus,
pembuluh darah, dan saraf yang membentuk radix pulmonis masuk dan keluar dari
paru. Pinggir anterior tipis dan tumpang tindih dengan jantung; pada pinggir anterior ini
pada paru kiri terdapat incisura cardiaca. Pinggir posterior tebal dan terletak di
samping columna vertebralis

Paru Kanan
Paru kanan sedikit lebih besar dari paru kiri, dan dibagi oleh fissura obliqua dan
fissura horizontalis menjadi tiga lobus :
a. lobus superior
b. lobus medius
c. lobus inferior

Fissura obliqua berjalan dari pinggir inferior ke atas dan belakang menyilang
permukaan medial dan costalis sampai memotong pinggir posterior. Fissura
horizontalis berjalan horizontal menyilang permukaan costalis dan bertemu dengan
fissura obliqua. Lobus medius merupakan lobus kecil berbentuk segitiga yang dibatasi
oleh fissura horizontalis dan fissura obliqua. Paru kanan memiliki volume 2-3 L, bahkan
mencapai 5-8 L saat inspirasi maksimal. Volume ini setara dengan area pertukaran gas
70-140 m2. Akibat posisi jantung yang bergeser ke kiri, volume paru kiri lebih kecil 10-
20%.
Paru Kiri
Paru kiri dibagi oleh satu fissura (fissura obliqua) menjadi dua lobus:
a. lobus superior
b. lobus inferior

paru sinistr juga memiliki bagian yang anatomi seperti incisura cardiaca dan lingula
pulmonis.
Hilum Pulomonis
Hilum pulmonis adalah tempat masuk yang terletak di medial untuk bronkus utama dan
struktur neurovaskular ke paru, yang juga disebut sebagai akar paru (Radix pulmonis).
Di Hilum, Pleura visceralis bercampur ke dalam Pleura parietalis dan kedua bagian
melapisi cavitas pleura. Lipatan pleura ini meluas di bagian inferior ke Lig. pulmonale.
a. Hilum paru kanan (Bronchus Principalis Dextra, A. Pulmonalis, V. Pulmonalis)
b. Hilum paru kiri (A. Pulmonalis, V. Pulmonalis, Bronchus Principalis Sinistra)

1. Hilum Paru Kanan


2. Hilum Paru Kiri

Radix Pulmonis
Radix pulmonis dibentuk oleh alat-alat yang masuk dan keluarparu. Alat-alat tersebut
adalah bronchus, arteria dan vena pulmonalis, pembuluh limfe, arteria dan vena
bronchialis, dan saraf. Radix pulmonis dikelilingi oleh selubung pleura, yang
menghubungkan pleura parietalis pars mediastinalis dengan pleura visceralis yang
membungkus paru.
Pembuluh Darah Paru
a. Bronchus, jaringan ikat paru, dan pleura visceralis meneri.ma darah dari arteriae
bronchiales, yang merupakan cabang darl aorta descendens. Venae bronchiales
mengalirkan darahnya ke vena azygos dan vena hemiazygos.
b. Alveoli menerima darah terdeoksigenasi dari cabang-cabang terminal arteria
pulmonalis. Darah yang telah mengalami oksigenasi meninggalkan kapiler-
kapiler alveoli dan akhirnya bermuara ke dalam kedua vena pulmonalis. Dua
vena pulmonalis meninggalkan radix pulmonis masing-masing paru untuk
bermuara ke dalam atrium kiri jantung.

Aliran Limfe Paru


Pembuluh limfe berasal dari plexus superficialis dan plexus profundus (Cambar 3-33),
dan tidak terdapat pada dinding alveoli. Plexus superficialis (subpleura) terletak di
bawah pleura visceralis dan mengalirkan cairannya melalui permukaan paru ke arah
hilus pulmonalis, tempat pembuluh-pembuluh limfe bermuara ke nodi
bronchopulmonales. Plexus profundus berjalan sepanjang bronchus dan arteria dan vena
pulmonalis menuju ke hilus pulmonis, mengalirkan limfe ke nodi pulmonis yang
terletak di dalam substansi paru. Limfe kemudian masuk ke dalam nodi
bronchopulmonales di dalam hilus pulmonis. Semua limfe dari paru meninggalkan hilus
pulmonis mengalir ke nodi. tracheobronchiales dan kemudian masuk ke dalam truncus
lymphaticus bronchomediastinalis.
Persarafan Paru
Pada radix setiap paru terdapat plexus pulmonalis. Plexus dibentuk dari cabang-
cabang truncus sympathicus dan serabut-serabut parasimpatik nervus vagus. Serabut-
serabut eferen simpatik mengakibatkan bronchodilatasi dan vasokonstriksi. Serabut-
serabut eferen parasimpatik mengakibatkan bronchokonstriksi, vasodilatasi, dan
peningkatan sekresi kelenjar. Impuls aferen yang berasal dari membrana mucosa
bronchus dan dari reseptor regang dinding alveoli berjalan ke sistem saraf pusat di
dalam saraf simpatik dan parasimpatik.
ANATOMI PLEURA
Pleura dan paru terletak pada kedua sisi mediastinum di dalam rongga dada. Pleura
merupakan dua kantong serosa yang mengelilingi dan melindungi paru. Setiap pleura
terdiri dari dua lapisan: lapisan parietalis, yang meliputi dinding thorax, meliputi
permukaan thoracal diaphragma dan permukaan lateral mediastinum, dan meluas
sampai ke pangkal leher; dan lapisan visceralis, yang meliputi seluruh permukaan luar
paru dan meluas ke dalam fissura interlobaris. Lapisan parietalis melanjutkan diri
menjadi lapisan visceralis pada lipatan pleura yang mengelilingi alat-alat yang masuk
dan keluar dari hilus pulmonis pada setiap paru. Untuk memungkinkan pergerakan vasa
pulmonalis dan bronchus besar selama respirasi, Iipatan pleura tergantung sebagai
lipatan bebas dan disebut ligamentum pulmonale.
Lapisan parietalis dan lapisan visceralis pleura dipisahkan satu dengan yang lain oleh
suatu ruangan sempit, cavitas pleuralis. Dokter-dokter cenderung menggunakan istilah
ruang pleura daripada istilah anatomi cavitas pleuralis. Hal ini mungkin untuk
menghindari kerancuan antara cavitas pleuralis (celah sempit) dengan cavitas thoracis
yang lebih besar. Normal cavitas pleuralis mengandung sedikit cairan jaringan, cairan
pleura, yang membasahi permukaan pleura. Recessus costodiaphragmaticus merupakan
daerah yang paling rendah dari cavitas pleuralis.
Cavitas pleura memiliki empat recessus pleura, yang merupakan tempat perluasan paru
selama inspirasi dalam
a. Recessus costodiaphragmaticus: lateral, di linea midaxillaris hingga 5 cm
b. Recessuscostomediastinalis ventral, ke kedua sisi Mediastinum dan dinding
dada
c. Recessus phrenicomediastinalis: caudal, di antara diaf ragma dan Mediastinum
d. Recessus vertebromediastinalis: dorsal, bersebelahan dengan kolumna
vertebralis

Paru akan berkembang ke ruangan ini selama inspirasi. Persarafan Pleura parietalis
peka terhadap nyeri, suhu, raba, dan tekanan dan dipersarafi sebagai berikut:
a. Pleura costalis secara segmental dipersarafi oleh nervus intercostalis.
b. Pleura mediastinalis dipersarafi oleh nervus phrenicus.
c. Pleura diaphragmatica di atas kubah dipersarafi oleh nervus phrenicus dan di
sekitar pinggirnya oleh enam nervus intercostalis bagian bawah.

Pleura visceralis mendapatkan persarafan otonom dari plexus pulmonalis. Pleura


visceralis peka terhadap tarikan, tetapi tidak peka terhadap sensasi umum seperti nyeri
dan raba.
NODUS LYMPHATICUS
1. Definisi
Nodus Lymphaticus adalah struktur berbentuk buncis yang bersimpai, tersebar
di seluruh tubuh di sepanjang aliran lymphe, didalamnya mengandung elemen-elemen
imunitas.
2. Lokasi
Nodus Lymphaticus tersebar diseluruh tubuh, disepanjang aliran lymphe.
Namun ada beberapa tempat tertentu yang berkaitan dengan nodus lymphaticus yang
ditemukan berkelompok.
1. Nodi Lymphatici Cervicales, sepanjang lintasan vena jugularis.
2. Pericranial ring, di dasar kepala.
3. Nodi Lymphatici Axillares, pada regio axillaris.
4. Nodi Lymphatici Tracheales, berkaitan dengan trachea dan bronchus.
5. Nodi Lymphatici Profundi, berkaitan dengan pembuluh-pembuluh besar seperti
aorta, truncus coeliacus, arteri mesentricus superior dan inferior.
6. Nodi Lymphatici Inguinales, terletak di sepanjang ligamentum inguinalis.
7. Nodi Lymphaticus Femorales, terletak sepanjang vena femoralis.
Nodus Lymphaticus Cervicales, Axillares, Inguinales dan Femorales dapat
dipalpasi.
3. Aliran
Nodus Lymphaticus adalah bagian dari aliran pembuluh limfe. Aliran pembuluh
limfe membawa cairan jaringan berlebih yang keluar dari kapiler peredaran darah
selama proses pertukaran nutrisi dan mengembalikannya ke aliran sistem
cardiovascular.
Cairan yang dibawa didalam aliran pembuluh limfe umumnya jernih tidak
berwarna, dikenal sebagai cairan Lymph (limfe). Pengecualian berlaku pada pembuluh-
pembuluh limfe dari intestinum tenue yang cairannya berwarna putih pekat seperti susu,
dikarenakan kandungan chylomicron yang ada. Cairan putih susu ini dikenal sebagai
Chyle.
Aliran pembuluh limfe berawal dari Kapiler Limfatik, membawa cairan-cairan
berlebih yang keluar dari kapiler-kapiler darah. Kapiler limfatik akan bergabung
menjadi pembuluh limfatik yang lebih besar . Pada aliran pembuluh-pembuluh limfatik
inilah terletak nodus-nodus lymphaticus yang sebelumnya telah dibahas. Pembuluh-
pembuluh yang mengalir menuju nodus lymphaticus disebut Pembuluh limfatik afferen
dan pembuluh yang keluar dari nodus Lymphaticus disebut pembuluh limfatik efferen.
Pembuluh limfatik akan bersatu membentuk pembuluh yang lebih besar, dikenal
sebagai Truncus Lymphaticus (Lymphatic Trunk). Ada 5 Truncus Lymphaticus dalam
tubuh manusia, yaitu :
1. Truncus Jugularis.
2. Truncus Bronchomediastinalis.
3. Truncus Subclavius.
4. Truncus Intestinalis.
5. Truncus Lumbalis.
Setelah melewati Truncus Lymphaticus, Aliran limfe berakhir pada Ductus
Lymphaticus, pembuluh limfe terakhir yang mengembalikan cairan limfe kembali ke
aliran darah. Ada 2 Ductus Lymphaticus pada tubuh manusia, yaitu :
1. Ductus Lymphaticus Dexter, membawa limfe dari Truncus Jugularis,
Bronchomediastinalis, dan subclavius sebelah kanan.
2. Ductus Thoracicus, membawa limfe dari semua Truncus Lymphaticus dari
selain yang mengalir ke Ductus Lymphaticus Dexter.
4. Fungsi
Nodus lymphaticus bertindak sebagai bagian dari imunitas manusia, dimana
aliran limfe yang masuk ke dalamnya akan disaring oleh sel-sel imun yang terdapat
pada nodus lymphaticus itu sendiri. Oleh karenanya tidak heran limpahan Nodus
Lymphaticus ditemukan pada daerah permukaan tubuh dan organ-organ digestif serta
respiratorius karena organ-organ itu kerap terpapar dengan dunia luar sehingga beresiko
menjadi pintu masuk dari patogen-patogen asing. Selain itu, sel-sel kanker yang
menyebar kerap menggunakan aliran limfatik, sehingga mengendap dan tumbuh pada
nodus-nodus ini.
TONSIL
1. Definisi
Tonsil adalah kumpulan nodulus lymphaticus berkapsul tidak lengkap yang
membentuk massa jaringan bulat kecil, terletak pada mucosa pharinx dan berfungsi
sebagai imunitas yang menjaga jalur masuk dari rongga hidung dan mulut.
2. Klasifikasi
1. Tonsil Pharyngea, dikenal juga sebagai adenoid (khususnya saat membesar),
terletak pada garis tengah atap nasopharynx.
2. Tonsil Lingua, terletak pada permukaan 1/3 dorsal dari lingua.
3. Tonsil Palatina, terletak pada pada tiap sisi oropharynx diantara
arcus palatoglossus dan arcus palatopharyngeus di posterior dari
isthmus oropharyngeum.
3. Fungsi.
Tonsil bertindak sebagai imunitas yang menjaga rongga mulut sebagai salah satu
pintu masuk dunia luar kedalam tubuh manusia. Sel-sel imun yang ditemukan pada
tonsil akan berinteraksi dengan antigen-antigen yang masuk, membentuk respon imun
jika diperlukan.
LIMPA (SPLEEN)
Limpa adalah organ limfoid sekunder dan mempunyai peran pada sistem imun
serta filter darah. Fungsi lien adalah untuk menyingkirkan partikel asing, termasuk
eritrosit yang tua, dan membentuk antibodi terhadap antigen yang terdapat di dalam
darah. Berat limpa 150 g, panjang 11 cm, lebar 7 cm dan tinggi 4 cm.
1. Lokasi dan Deskripsi
Lien berwama kemerahan dan merupakan sebuah masa lymphoid terbesar di
dalam tubuh. Berbentuk lonjong dan mempunyai incisura di pinggir anteriornya. Lien
terletak tepat di bawah pertengahan kiri diaphragma, dekat dengan costa IX, X, dan XI.
Sumbu panjangnya terletak sepanjang corpus costae X. Kutub bawahnya berjalan ke
depan hanya sampai linea midaxillaris, dan tidak dapat diraba pada pemeriksaan klinik.
Lien diselubungi oleh peritoneum, yang berjalan dari hilus lienalis sebagai omentum
(ligamentum) gastrolienale ke curvatura gastrica major (membawa vasa gastrica brevis
dan vasa gastroepiploica sinistra). Peritoneum juga berjalan menuju ginjal kiri sebagai
ligamentum lienorenale (membawa vasa lienalis dan cauda pancreas).
2. Batas-Batas
1. Ke anterior: Gaster, cauda pancreas, dan flexura coli sinistra. Ren sinister
terletak di sepanjang pinggir medial
2. Ke posterior: Diaphragma, pleura sinistra (recessus costodiaphragmaticus
sinistra), pulmo sinister, dan costa IX, X dan XI
3. Sisi konveksnya (Facies diaphragmatica) berbatasan dengan Diaphragma,
4. Sisi konkafnya (Facies visceralis) menghadap Viscera abdominis, terutama
ginjal kiri, Flexura coli sinistra, dan Gaster.
5. Batas superior (Margo superior) memperlihatkan lekuk-lekukan.
6. Sedangkan batas inf erior (Margo inf erior) lebih halus.
3. Vaskularisasi
3.1. Arteri
Arteria lienalis merupakan cabang terbesar dari truncus coeliacus. Pembuluh ini
jalan berkelok-kelok di sepanjang pinggir atas pancreas. Arteria lienalis kemudian
bercabang menjadi enam pembuluh yang masuk ke lien melalui hilusnya.
3.2. Vena
Vena lienalis meninggalkan hilus dan berjalan di belakang cauda dan corpus
pancreatis. Di belakang collum pancreatis, vena lienalis bergabung dengan vena
mesenterica superior membentuk vena Porta.
3.3. Aliran Limfe
Pembuluh limfe keluar dari hilus dan berjalan melalui beberapa kelenjar limfe
yang terletak di sepanjang arteria lienaiis dan kemudian bermuara ke nodi coeliaci.
4. Inervasi
Nervus mengikuti arteria lienalis dan berasal dari plexus coeliacus.
5. Embriologi
Lien sebagai penebalan mesenkim di dalam mesenterium dorsale. Tahap paling
awal, lien terdiri dari sejumlah massa mesenkim yang keMudian berfusi. Incisurae yang
tetap ada di depanjang margo anterior menunjukkan bahwa massa mesenkim tidak
pernah berfusi secara lengkap.
Bagian mesenterium dorsal yang terbentang diantara hilus ilenalis dan curvatura
gastrica major disebut ligamentum gastrolienale, bagian yang terbentang di antara lien
dan ren sinister pada dinding posterior abdomen disebut ligamentum lienorenale. Lien
didarahi oleh cabang arteri usus depan (arteria coeliaca) yaitu arteri lienalis
Fungsi Limpa
Empat fungsi fisiologis utama dari limpa.
1. Limpa merupakan organ penting dalam pembersihan mikroorganisme dan
antigen yang tidak diinginkan dari sirkulasi. Selain itu menghasilkan kekebalan
respons terhadap antigen asing, khususnya dengan produksi antibodi IgM.
Protein opsonik diproduksi di limpa mempromosikan fagositosis dan memulai
aktivasi komplemen, mengakibatkan kerusakan bakteri dan asing atau abnormal
sel. Terutama melawan bakteri di dalam aliran darah yang tidak dikenali oleh
sistem kekebalan tubuh, limpa garis pertahanan kedua yang paling utama.
Ketika sebuah antibodi spesifik di hati hilang untuk menghilangkan bakteri,
limpa menjadi pusat untuk tindakan ini.
2. Selain sekuestrasi dan penghapusan sel darah merah normal yang lebih tua,
limpa mampu menghilangkan sel darah abnormal, contohnya eritrosit yang
abnormal secara morfologis seperti sferosit dan sel sabit. Limpa juga sebagai
tempat penghancuran sel darah yag abnormal yang disebabkan oleh penyakit
autoimune. Parasit intraeritrositik seperti pada malaria juga dihancurka di limpa.
Kemudian, laju aliran darah memainkan peran penting peran dalam fungsi
pemfilteran limpa. Pada trombosis vena limpa yang mengakibatkan stasis hal ini
menyebabkan peningkatan penghancuran sel darah merah.
3. Limpa memiliki fungsi "seperti penyangga" dalam regulasi aliran portal dan
masuk kondisi patologis seperti pada hipertensi.
4. Limpa memiliki pembantu yang penting berfungsi dalam produksi sel darah
merah saat hematopoiesis normal di sumsum tulang gagal seperti pada penyakit
hematologi
6. Klinis Limpa
1. Splenomegali atau pembesaran limpa adalah gejala dari berbagai macam
penyakit. Pembesarannya karena peningkatan seluleritas dan vaskularisasi.
Penyakit yang menyebabkan splenomegali adalah
1. Infeksi seperti septikemia bakteri, infeksi virus dan parasit dan abses
limpa.
2. Penyakit yang berhubungan dengan darah merah yang abnormal seperti
sel sferositosis dan anemia sel sabit.
3. Pembesaran infiltratif seperti yang terlihat pada amiloidosis jinak dan
penyakit Gaucher atau leukemia ganas dan limfoma.
4. Aliran darah lien yang berubah, seperti obstruksi aliran keluar dari vena
limpa pada trombosis vena limpa atau pembesaran limpa pada hipertensi
portal umum.
5. Gangguan sistem kekebalan tubuh seperti reumatoid arthritis atau
sytemic lupus erythematosus.
6. Hipersplenisme adalah jumlah sel darah yang berlebihan dari sirkulasi
yang menyebabkan anemia dan pengurangan trombosit. Hipersplenisme
terjadi secara idiopatik.
2. Ruptur limpa dapat terjadi setelah cedera traumatik pada Abdomen. Ruptur
dapat menyebabkan perdarahan yang mengancam nyawa. Karena struktur
segmental limpa, laserasi longitudinal akan memengaruhi beberapa segmen
limpa dan menyebabkan perdarahan hebat; laserasi transversal berdarah sedikit
karena arteri-arteri limpa merupakan arteri terminal. Hal tersebut juga
menjelaskan area infark berbentuk baji di antara batas-batas segmental.
BERCAK PEYER (PEYER’S PATCH)

Kumpulan besar folikel limfe khas untuk Pars terminalis ilei. Semuanya merupakan
bagian jaringan limfoid mukosa. Kelenjar getah bening dapat tersusun tunggal (Nodi
lymphoidei solitarii pada Tela submucosa atau berkelompok (Noduli lymphoidei
aggregati (plak PEYER)) di bawah mukosa yang meninggi.
Peyer’s Patches (Bercak Peyer) Lempeng peyer merupakan kumpulan limfosit
atau sel pertahanan pada usus. Fungsi pertahanan Peyer’s patch melalui proliferasi
limfosit untuk panjang dan lebar vili usus serta menjaga integritas vili usus yang artinya
dapat meningkatkan area penyerapan nutrisi sehingga penyerapan akan lebih. Selain
itu, lempeng peyer berfungsi untuk meningkatkan imunitas dengan cara mengaktivasi
makrofag dan natural killer (sel yang berperan dalam sistem kekebalan), mengaktivasi
jalur komplemen alternatif (salah satu proses kekebalan dalam tubuh), menstimulasi
retikulo-endotelial sistem (limfosit-T), serta meningkatkan produksi antibodi.
JANTUNG
1. Ruang dan Katup Jantung
 Jantung terdiri dari 4 ruang yaitu :
- 2 atrium  atrium dextra dan atrium sinistra
- 2 ventrikel  ventrikel dextra dn ventrikel sinistra
 Terdapat 4 katup yaitu :
- Katup (valva) atrioventrikularis
 Katup tricuspidalis (cuspis ventral, cuspis septal, cuspis dorsal)
 Katup bicuspidalis/mitral (cuspis anterior, cuspis posterior)
- Katup (valva) semilunar
 Katup truncus pulmonal (cuspis anterior, cuspis dextra, cuspis
sinistra)
 Katup aorta (cuspis dextra, cuspis sinistra, cuspis posterior)
2. Vaskularisasi
1. A. Coronaria Dextra
- Ramus coni arteriosi
- Ramus nodi sinuatrialis
- Ramus marginalis dextra
- Ramus interventrikularis posterior
- Ramus transversus
- Ramus nodi atrioventricularis
2. A. Coronaria Sinistra
- Ramus interventricularis anterior
- Ramus circumflexus
- Ramus nodi sinuatrialis
- Ramus nodi atrioventricularis
3. Vena cordis
- V. Cardiaca magna
- V. Cardiaca parva
- V. Cardiaca media
- V. Obliqua atrii sinistri (Marshall)
- V. Posterior ventriculi sinistri
- Vv. Anteriores
- Vv. Cordis minimae (Thebesii)
 Vena cordis yang bermuara ke dalam sinus coronarius:
- V. Cordis magna
- V. Cordis parva
- V. Cordis media
- V. Cordis posterior ventriculi sinistra
- V. Cordia obliqua Marshall
 Vena yang bermuara langsung ke jantung
- Vv. Cordis anterior
- Vv. Cordis minimae Thebesii
3. Topografi
Mediastinum.
1. Mediastinum Superior
1. Origo M. Sternohyoid dan M. Sternothyroid.
2. Thymus.
3. Saluran-saluran :
1.Arteriae.
1. Arcus aorta
2. A. Carrotis communis sin.
3. A. Brachiocephalica
4. A. Subclavia sin.
2.Vennae.
1. V. Cava Superior.
2. V. Brachiocephalica.
3. Muara V. Azygos.
3.Ductus Thoracicus.
4. Viscera:
1.Trachea.
2.Oesophagus.
5. Nervi:
1.Nn. Vagis Dextra et Sinistra.
2.Plx. Cardiacus.
3.N. Reccurens Sinistra.
4.Nn. Phrenici Dextra et Sinistra.
2. Mediastinum Inferior.
1. Anterior.
1.Lemak Retrosternal.
2.Jaringan ikat kendor.
3.Pembuluh darah kecil.
4.Saluran Lymphe.
5.Beberapa Lymphonodi kecil.
2. Media.
1.Pericardium dan Cor.
2.V. Cava sup.
3.Aorta ascenden
4.Trunchus pulmonalis & bifurcatio trunci pulmonalis
5.Radix pulmonis dextra dan sinistra, masing-masing berisi:
1. Aa. Pulmonalis
2. Vv. Pulmonalis
3. Bronchus primarius dex. et sin.
4. Plexus nervosus pulmonalis
5. Aa. Bronchialis
6. Vv. Bronchialis
7. Lnn. Bronchopulmonalis
6.Nn. Phrenici
3. Posterior.
4. Saluran-saluran :
1.Aorta thorachalis (Aorta descendens)
2.V. Azygos
3.V. Hemiazygos
4.Ductus thoracicus
5. Viscera
1.Trachea.
2.Oesophagus.
6. Nervi
1.Nn Vagi.
2.N. Splanchnicus Major.
3.N. Splanchnicus Minor.
4. Sistem Listrik
1. Komponen.
1. Nodus sinoatrialis (keith flack)
2. Internodal Pathway
1.Bachman (anterior)
2.Wenkebach (medial)
3.Thorel (posterior)
3. Nodus atrioventrikularis ( tawara)
4. Crura fasciculi atrioventrikularis (his of bundle)
5. Plexus Purkinje
2. Elektrofisiologi.
1. Di dalam otot jantung, terdapat jaringan khusus yang menghantarkan
aliran listrik. Jaringan tersebut mempunyai sifat-sifat yang khusus, yaitu :
1.Otomatisasi : kemampuan untuk menimbulkan impuls secara
spontan.
2.Irama : pembentukan impuls yang teratur.
3.Daya konduksi : kemampuan untuk menyalurkan impuls.
4.Daya rangsang : kemampuan untuk bereaksi terhadap rangsang.
2. Berdasarkan sifat-sifat tersebut diatas, maka secara spontan dan teratur
jantung akan menghasilkan impuls-impuls yang disalurkan melalui
sistem hantar untuk merangsang otot jantung dan dapat menimbulkan
kontraksi otot. Pmenimbulkan kontraksi otot. Perjalanan impuls dimulai
dari nodus SA, nodus AV, sampai ke serabut purkinye.
1.SA Node Disebut pemacu alami karena secara teratur
mengeluarkan aliran listrik impuls yang kemudian menggerakkan
jantung secara otomatis. Pada keadaan normal, impuls yang
dikeluarkan frekuensinya 60-100 kali/ menit. Respons dari
impuls SA memberikan dampak pada aktivitas atrium. SA node
dapat menghasilkan impuls karena adanya sel-sel pacemaker
yang mengeluarkan impuls secara otomatis. Sel ini dipengarungi
oleh saraf simpatis dan parasimpatis. Stimulasi SA yang menjalar
melintasi permukaan atrium menuju nodus AV memberikan
respons terhadap adanya kontraksi dari dinding atrium untuk
melakukan kontraksi. Bachman bundle menghantarkan impuls
dari nodus SA ke atrium kiri. Waktu yang diperlukan pada
penyebaran impuls SA ke AV berkisar 0,05 atau 50 ml/ detik.
2. Traktus Internodal. Berfungsi sebagai penghantar impuls dari
nodus SA ke Nodus AV. Traktus internodal terdiri dari :
1. Anterior Tract.
2. Middle Tract.
3. Posterior Tract.
3.Bachman Bundle. Berfungsi untuk menghantarkan impuls dari
nodus SA ke atrium kiri.
4.AV Node AV node terletak di dalam dinding septum (sekat)
atrium sebelah kanan, tepat diatas katup trikuspid dekat muara
sinus koronarius. AV node mempunya dua fungsi penting, yaitu :
1. Impuls jantung ditahan selama 0,1 atau 100 ml/ detik,
untuk memungkinkan pengisisan ventrikel selama atrium
berkontraksi.
2. Mengatur jumlah impuls atrium yang mencapai ventrikel.
AV node dapat menghasilkan impuls dengan frekuensi
40-60 kali/ menit.
5.Bundle His. Berfungsi untuk menghantarkan impuls dari nodus
AV ke sistem bundle branch.
6.Bundle Branch. Merupakan lanjutan dari bundle of his yang
bercabang menjadi dua bagian, yaitu :
1. Righ bundle branch (RBB/ cabang kanan), untuk
mengirim impuls ke otot jantung ventrikel kanan.
2. Left bundle branch (LBB/ cabang kiri) yang terbagi dua,
yaitu deviasi ke belakang (left posterior vesicle),
menghantarkan impuls ke endokardium ventrikel kiri
bagian posterior dan inferior, dan deviasi ke depan (left
anterior vesicle), menghantarkan impuls ke endokardium
ventrikel kiri bagian anterior dan superior.
7.Sistem Purkinye . Merupakan bagian ujung dari bundle branch.
Berfungsi untuk menghantarkan/ mengirimkan impuls menuju
lapisan sub-endokard pada kedua ventrikel, sehingga terjadi
depolarisasi yang diikuti oleh kontraksi ventrikel. Sel-sel
pacemaker di subendokard ventrikel dapat menghasilkan impuls
dengan frekuensi 20-40 kali/ menit. Pemacupemacu cadangan ini
mempunyai fungsi sangat penting, yaitu untuk mencegah
berhentinya denyut jantung pada waktu pemacu alami (SA node)
tidak berfungsi.

You might also like