Professional Documents
Culture Documents
TM11 - Revisi - 2310313031 - Muhammad Reza Fahlifi
TM11 - Revisi - 2310313031 - Muhammad Reza Fahlifi
TM 11
Disusun Oleh :
Kelas : B
Dosen : Drs. Bambang Sudjasta, ST.MT
Oktober 2023
Pengertian Stabilitas Kapal
Stabilitas Kapal
Menurut Wakidjo (1972), Stabilitas adalah keseimbangan dari kapal, merupakan
sifat atau kecenderungan dari sebuah kapal untuk kembali kepada kedudukan
semula setelah mendapat senget (kemiringan) yang disebabkan oleh gaya-gaya
dari luar, bahwa stabilitas merupakan kemampuan sebuah kapal untuk menegak
kembali sewaktu kapal menyenget oleh karena kapal mendapatkan pengaruh luar,
misalnya angin, ombak dan sebagainya.
Secara umum hal-hal yang mempengaruhi keseimbangan kapal dapat
dikelompokkan kedalam dua kelompok besar yaitu :
a. Faktor internal yaitu tata letak barang/cargo, bentuk ukuran kapal,
kebocoran karena kandas atau tubrukan.
b. Faktor eksternal yaitu berupa angin, ombak, arus dan badai.
Ukuran-ukuran pokok yang menjadi dasar dari pengukuran kapal adalah
panjang (length), lebar (breadth), tinggi (depth) serta sarat (draft). Sedangkan
untuk panjang di dalam pengukuran kapal dikenal beberapa istilah seperti
LOA (Length Over All), LBP (Length Between Perpendicular) dan LWL
(Length Water Line).
Dilihat dari sifatnya, stabilitas atau keseimbangan kapal dapat dibedakan
menjadi dua jenis yaitu stabilitas statis dan stabilitas dinamis. Stabilitas statis
diperuntukkan bagi kapal dalam keadaan diam dan terdiri dari stabilitas
melintang dan membujur.
• Stabilitas melintang adalah kemampuan kapal untuk tegak sewaktu
mengalami senget dalam arah melintang yang disebabkan oleh adanya
pengaruh luar yang bekerja padanya.
• Stabilitas membujur adalah kemampuan kapal untuk kembali ke
kedudukan semula setelah mengalami senget dalam arah yang
membujur oleh adanya pengaruh luar yang bekerja padanya.
Sedangkan stabilitas dinamis diperuntukkan bagi kapal-kapal yang
sedang oleng atau mengangguk ataupun saat menyenget besar. Pada
umumnya kapal hanya menyenget kecil saja. Senget-senget besar ini
disebabkan oleh beberapa keadaan badai atau oleng besar ataupun gaya
dari dalam antara lain GM yang negatif.
Gambar 1. Stabilitas Kapal
Momen Penegak
Momen penegak adalah momen yang akan mengembalikan kapal ke kedudukan
tegaknya setelah kapal miring karena gaya-gaya dari luar dan gaya-gaya tersebut
tidak bekerja lagi.
Rumus Momen Penegak : Mp = P x h = ∆ x
GZ = ∆ x GM sin Φ di mana: Mp adalah
momen kopel atau momen penegak
∆ = Displacement Kapal
GZ = Lengan Kopel
Φ = Sudut Kemiringan Kapal
Rolling Period (Periode Oleng)
Rolling period adalah waktu di saat kapal mengalami oleng baik
dikarenakan angin maupunombak yang mengenai kapal. seperti Sebelum kapal
berangkat, kapal akan dibuat oleng di Pelabuhan. Rolling Period dapat kita
gunakan untuk menilai ukuran stabilitas. Rolling Period berkaitan dengan
tinggi metasentrik. Satu periode lengkap adalah jangka waktu yang dibutuhkan
mulai dari saat kapal tegak, miring ke kiri, tegak, miring ke kanan sampai
kembali tegak kembali. Dari Rolling Period ini bisa didapatkan nilai GM. Nilai
GM sangat penting sebagai patokan stabilitas kapal.
Rumus Rolling Period Umum :
T = 2xcxB/√GM
dimana; c= 0.373 + 0.023 (B/d) – 0.043 (Lwl/100)
B = Lebar Kapal
d = Draft Kalap
Lwl=Panjang Kapal Pada Garis Air
Contoh Perhitungan Momen Penegak dan Rolling Period
Displacement 5855,14
LOA 102,4 m
B 16 m
D 5,5 m
d 3,5 m
Cb 0,755
KM 9,5
KG 6,5
Kapal tongkang tersebut memiliki kemiringan 100. Maka
berapa Mp danrolling period kapal tongkang tersebut…..
Diketahui :
∆ = 5855,14 ton
GM = ( KM – KG )
= ( 9,5 – 6,5 )
= 3,0 m
MP = ∆ x GM sin φ
= 5855,14 x 3,0 x sin 100
= 3050,231 ton meter
Displacement 5855,14
LOA 102,4 m
B 16 m
D 5,5 m
d 3,5 m
Cb 0,755
KM 9,5
KG 6,5
Diketahui :
B = 16 m
√GM = 1,732
Rolling Period
= 0,79B / √GM
= 0,79 (16 m) / √1,732
= 10,9 sekon
Review Vidio Youtube tentang Stabilitas Kapal
Stabilitas merupakan suatu tema yang sangat penting untuk dimengerti
oleh laut, terutama Mualim yang bekerja karena stabilitas berkaitan langsung
dengan keselamatan kapal itu sendiri dan otomatis dengan jiwa laut itu sendiri.
Stabilitas adalah kemampuan suatu kapal untuk kembali ke posisi semula
setelah kapal mengalami oleng atau mengangguk yangdisebabkan oleh gaya-
gaya dan luar stabilitas melintang. Stabilitas melintang merupakan salah satu
tema atau bagian dari pengertian stabilitas yang sangat penting dimengerti.
Ketikasebuah kapal mengapung di atas air dalam keadaan tegak lurus, ada dua
gaya yang bekerja pada kapal, yaitu gaya yang disebabkan oleh bobot kapal
(gaya berat kapal) dan gaya apung yang disebabkan oleh berat air yang diusir
oleh bagian kapal yang berada di bawah permukaan air. Gaya berat kapal
bekerja arah vertikal ke bawah pada titik center of gravity (titik G), sedangkan
gaya apung bekerja pada titik B (titik proyeksi ke atas). Kapal mengapung di
atas air karena gaya berat dan gaya apung bekerja secara berlawanan pada satu
garis yang disebut garis center (CL). Ketika kapal miring pada suatu kemiringan
tertentu, titikpusat miringnya berpusat pada titik M (titik metacenter). Titik
metacenter merupakan perpotongan antara center of buoyancy (titik P) dengan
garis normal (garis CL). Titik B (titikproyeksi ke atas) selalu berada di bawah,
dan jika kapal miring, posisinya berubah. Kapal akan tetap berada pada posisi
asalnya selama tidak ada perubahan komposisi berat kapal atau perubahan
posisi muatan di atas kapal.