You are on page 1of 2

TUGAS RESUME WEBINAR NASIONAL

Spiritualisme dalam Pendidikan dan Kesehatan Masyarakat


Selasa, 7 September 2021

Webinar Nasional dengan tema Spiritualisme dalam Pendidikan dan Kesehatan Masyarakat
dilaksanakan melalui platform zoom dan live streaming YouTube pada hari Selasa tanggal 7
September 2021 pukul 13.30-16.15 WIB. Materi ini disampaikan oleh pembicara Prof. Abdul
Mu’ti, M.Ed. selaku Sekjend PP Muhammadiyah dan Dr. dr. Zaenal M. Sofro, AIFM selaku
Dosen FKKMK UGM. Webinar ini diadakan oleh DPP Ikatan Alumni UNY dalam acara
Karangmalang Education Forum (KEF) #10.
Materi yang disampaikan :

A. Spiritualisme dalam Pendidikan (Oleh Prof. Abdul Mu’ti, M.Ed.)

Sains tidak selalu membuat orang jauh dari agama, bahkan kecenderungan bagaimana
manusia bisa menyeimbangkan sains dengan agama. Dari segi agama Islam manusia
adalah makhluk jasmani dan rohani. Islam memendang kehidupan sebagai sesuatu yang
sngat luhur, sehingga islam melarang untuk membunuh manusia lainnya atau membunuh
dirinya sendiri. Ketika manusia mati ruh akan tetap hidup di alam yang lain. Hal itu
merupakan pondasi spiritualisme dalam pendidikan.

Manusia mempunyai tiga fitrah, yaitu fitrah diniah (agama), fitrah insaniah (akal), dan
fitrah bashariah (fisik manusia) oleh karena itu sesuai dengan fitrahnya, manusia
memiliki kecenderungan untuk beragama, apabila manusia tidak mendapatkan
pendidikan agama sekalipun ia akan mencarinnya sesuai dengan fitrahnya. Manusia
secara bashariah mempunyai fitrah untuk beragama, dan merupakan bukti ilmiah. SQ
tidak selalu tentang agama yang sudah mapan, namun menjadi penjelasan bahwa manusia
akan lebih bermakna apabila telah memenuhi aspek spiritual dalam kehidupannya.
Manuasia modern cenderung memiliki SQ yang sangat rendah, karena kemudahannya.
Hal tersebut merupakan pandangan spiritualisme Danah Zohar yang bersifat umum.
Manusia memiliki kecenderungan beragama, tetapi manusia lahir tidak dengan memeluk
agama tersebut. Manusia bisa beragama atau tidak sangat tergantung dengan lingkungan
mereka berada.

Pendidikan merupakan sebuah proses yang diselenggarakan oleh pemerintah atau


masyarakat sesuai dengan apa yang mereka cita-citakan. Pendidikan juga dapat
digunakan sebagai rekayasa politik yang dilakukan sebuah negara. Ada tiga hal yang
terdapat pada spiritualisme pendidikan, yaitu:
1. Pendidikan harus berpusat pada manusia.
2. Pendidikan harus memenuhi aspek jasmani serta rohani dalam manusia tersebut.
3. Pendididkan harus memenuhi kebutuhan spiritual.

B. Spiritualisme dalam Kesehatan Masyarakat (Oleh Dr. dr. Zaenal M. Sofro, AIFM)

Otak manusia terbagi menjadi tiga, yaitu ora reptilian, paleocortex, dan neocortex.
Manusia memiliki kepala yang kecil tetapi otaknya besar, berbeda dengan reptilian yang
memiliki kepala besar namun otaknya keci. Otak manusia memerlukan 20% oksigen
yang masuk ke dalam tubuh, sementara oksigen di alam ini terbatas. Mestinya Antara
otak dan kholbu selalu terhubung, sehingga yang muncul adalah suara hati itu sendiri.

Dalam tubuh kita terdapat sistem yang bersifat Hyerarchical, yaitu sub-diaprhragmatic
(ketika menguasai diri manusia menjadikan kita tidak bisa berpikir), sympathetic nervous
system (yang membuat manusia lari ketakutan) dan subpar-diaphragmate ( yang
terhubung dengan wajah serta pita suara manusia). Ketiga kebel tersebut selalu terhubung
dengan manusia, sehingga ada manusia yang bertipe anggun, atau bahkan marah.

Kajian Evaluasi Program Pendidikan dari Seminar tersebut :


 Orang dapat belajar dengan baik apabila berada di lingkungan yang tenang dan tepat,
sehingga spiritualisme sangat penting dalam proses pembelajaran.
 Belajar pada dasarnya adalah mencari ilmu, sementara ilmu berasal dari Allah SWT
sehinga sebelum nelajar sebaiknya kita berdoa dulu.

You might also like