Professional Documents
Culture Documents
Modul Kewirausahaan
Modul Kewirausahaan
Assalamu‘alaikum wr.wb.
Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang senantiasa
melimpahkan segala rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan modul ini dan semoga dapat bermanfaat bagi pembacanya.
Modul ini disusun untuk memenuhi kebutuhan peserta calon guru yang mengikuti
Program Profesi Guru (PPG) Prajabatan. Sesuai dengan dengan karakteristik
peserta, maka modul ini disusun dengan kualifikasi yang tidak diragukan lagi.
Teknik penyajian materi pada modul ini mengikuti langkah MERDEKA (Mulai dari
Diri, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi, Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi
Pemahaman, Koneksi Antarmateri, Aksi Nyata). Adapun capaian pembelajaran pada
modul menyesuaikan aktivitas MERDEKA tersebut.
Materi yang disampaikan pada topik ini terkait dengan mindset, etika, karakterisktik
dalam berwirausaha, peluang usaha, kreativitas dan inovasi, analisis pasar dan
perencanaan bisnis. Pada kegiatan akhir , mahasiswa akan membuat proposal
business plan dan protofolio.
Penulis
Tim Teaching
i
DAFTAR ISI
ii
Topik 5. Analisis Kelayakan Bisnis ............................................................. 52
A. Mulai dari Diri ............................................................................................ 52
B. Eksplorasi Konsep ................................................................................... 52
C. Ruang Kolaborasi ..................................................................................... 59
D. Demonstrasi Kontekstual ........................................................................ 59
E. Elaborasi Pemahaman ............................................................................. 59
F. Koneksi Antar Materi ................................................................................ 60
G. Aksi Nyata ................................................................................................. 60
iii
CPMK dan Assessment
1. Mahasiswa mampu menjelaskan Ruang Lingkup kewirausahaan
2. Mahasiswa mampu menjelaskan Tujuan wirausaha
3. Mahasiswa mampu menjelaskan motivasi wirausaha
4. Mahasiswa mampu menjelaskan mindset kewirausahaan
5. Mahasiswa mampu menafsirkan etika wirausaha
6. Mahasiswa mampu menafsirkan karakteristik wirausaha
7. Mahasiswa mampu menciptakan kreativitas
8. Mahasiswa mampu menciptakan inovasi
9. Mahasiswa mampu menganalisis kondisi internal dan eksternal
10. Mahasiswa mampu menganalisis peluang usaha baru
11. Mahasiswa mampu menganalisis gagasan usaha baru
12. Mahasiswa mampu menganalisis aspek sumber daya manusia
13. Mahasiswa mampu menganalisis aspek pemasaran
14. Mahasiswa mampu menganalisis aspek legalitas
15. Mahasiswa mampu menganalisis aspek produksi
16. Mahasiswa mampu menganalisis aspek keuangan
17. Mahasiswa mampu mengembangkan konsep rencana bisnis
18. Mahasiswa mampu menjelaskan tahapan pembuatan perencanaan bisnis
19. Mahasiswa mampu mendesain perencanaan bisnis sesuai sistematika
20. Mahasiswa mampu memulai usaha baru
Assessment
No. Jenis Tugas Bobot (%) Catatan*
1. Tugas Proyek 20% Penugasan Kelompok
2. Tugas Individu 10% Projek Individu
3. Kegiatan Refleksi 10%
4. Ujian Tengah Semester 25%
5. Ujian Akhir Semester 25%
6. Partisipasi dan Keterlebitan 10% Keaktifan disetiap kegiatan
baik lisan maupun tulisan
iv
Ringkasan Alur MERDEKA
Nama MK : Kewirausahaan
Jumlah Topik :6
JUMLAH PERTEMUAN TAHAP PERANGKAT YANG
JUDUL TOPIK MATERI
PERTEMUAN KE- MERDEKA DIBUTUHKAN
iv
Catatan dari masing-
Kegiatan individual:
masing mahasiswa
• Mahasiswa mengajukan pertanyaan jika
yang berisi
E ada bagian yang belum dipahami.
pertanyaan tentang
Dosen meluruskan pemahaman
bagian- bagian yang
mahasiswa yang kurang tepat atau
belum dipahami
mengkoreksi pemahaman yang salah.
Kegiatan individual:
K • Mahasiswa merefleksikan kembali
Mahasiswa mencoba mencari koneksi Lembar kerja
kewirausahaan dengabn mata pelajaran
Kegiatan individual:
• Mahasiswa merefleksikan materi
dengan menjawab pertanyaan yang
disajikan. Pertanyaan reflektif
A • Mahasiswa menuliskan harapannya (individu)
• Mahasiswa mengerjakan tugas
Mengerjakan sebagian dari portofolio
terkait materi pertemuan 1-2 dalam bentuk
yang disepakati di kelas.
Mindset, Etika M Kegiatan individual: mahasiswa Lembar pertanyaan
dan Karakteristik menjawab pertanyaan pemantik reflektif (individu)
Wirausaha
Kegiatan individual yang dilakukan
bersama di kelas: Bahan bacaan
2 3,4 - Dosen menjelaskan mindset, etika dan pada Topik 2
E karakteristik wirausaha. - Lembar kerja
- Mahasiswa mengerjakan lembar kerja mahasiswa
mandiri dan kelompok (individual) dan
kelompok
v
Kegiatan kelompok: mahasiswa
berdiskusi kelompok, mendiskusikan hasil
lembar kerja mandiri dan kelompok dari
- Lembar kerja
R bagian E, mengisi lembar kerja mandiri dna
mahasiswa individu
kelompok, membuat bahan presentasi.
dan kelompok
Catatan: pembagian kelompok dilakukan
berdasarkan petunjuk pada “Mekanisme
Pembagian Kelompok” pada alur R.
Lembar kerja
Kegiatan kelompok: mahasiswa mahasiswa
D mempresentasikan hasil kerja kelompok (kelompok)
(R). Catatan: kelompok terdiri dari anggota - Kakas untuk
yang sama dengan kelompok pada alur R. membuat
materi presentasi
Catatan dari masing-
Kegiatan individual: masing mahasiswa
• Mahasiswa mengajukan pertanyaan jika yang berisi
E ada bagian yang belum dipahami. pertanyaan tentang
• Dosen meluruskan pemahaman bagian- bagian yang
mahasiswa yang kurang tepat atau belum dipahami
mengkoreksi pemahaman yang salah.
Kegiatan individual:
• Mahasiswa merefleksikan kembali
K • Mahasiswa mencoba mencari Lembar kerja
koneksi kewirausahaan dengabn mata
pelajaran
Kegiatan individual:
• Mahasiswa merefleksikan materi Pertanyaan reflektif
A (individu)
dengan menjawab pertanyaan yang
disajikan.
• Mahasiswa menuliskan harapannya
vi
• Mahasiswa mengerjakan tugas
• Mengerjakan sebagian dari
portofolio terkait materi pertemuan 1-3
dalam bentuk yang disepakati di kelas.
Kreativitas dan Kegiatan individual: mahasiswa melihat Lembar pertanyaan
M
Inovasi video dan menjawab pertanyaan pemantik reflektif (individu)
vii
• Dosen meluruskan pemahaman pertanyaan tentang
mahasiswa yang kurang tepat atau bagian- bagian yang
mengkoreksi pemahaman yang salah. belum dipahami
K Kegiatan individual:
• Mahasiswa merefleksikan kembali Lembar kerja
Kegiatan individual:
• Mahasiswa merefleksikan materi
dengan menjawab pertanyaan yang Pertanyaan reflektif
A disajikan. (individu)
• Mahasiswa mengerjakan tugas
mengerjakan sebagian dari portofolio
terkait materi pertemuan 5 - 7 dalam
bentuk yang disepakati di kelas.
Peluang dan Kegiatan individual: mahasiswa Lembar pertanyaan
M
Gagasan Usaha menjawab pertanyaan pemantik reflektif (individu)
viii
berdasarkan petunjuk pada “Mekanisme
Pembagian Kelompok” pada alur R.
Lembar kerja
mahasiswa
Kegiatan kelompok: mahasiswa (kelompok)
D mempresentasikan hasil kerja kelompok - Kakas untuk
(R). Catatan: kelompok terdiri dari anggota membuat
yang sama dengan kelompok pada alur R. materi presentasi
Kegiatan individual:
• Mahasiswa merefleksikan materi
dengan menjawab pertanyaan yang Pertanyaan reflektif
A disajikan. (individu)
• Mahasiswa mengerjakan tugas
mengerjakan sebagian dari portofolio
terkait materi pertemuan 9-10 dalam
bentuk yang disepakati di kelas.
Analisis 2 11-12
Kelayakan Usaha Kegiatan individual: mahasiswa Lembar pertanyaan
M menjawab pertanyaan pemantik reflektif (individu)
ix
Kegiatan individual yang dilakukan
bersama di kelas: Bahan bacaan
- Dosen menjelaskan aspek dalam analisis pada Topik 5
E kelayakan usaha - Lembar kerja
- Mahasiswa mengerjakan lembar kerja mahasiswa
mandiri dan kelompok (individual) dan
kelompok
Lembar kerja
Kegiatan kelompok: mahasiswa mahasiswa
mempresentasikan hasil kerja kelompok (kelompok)
D (R). Catatan: kelompok terdiri dari anggota - Kakas untuk
yang sama dengan kelompok pada alur R. membuat
materi presentasi
x
Kegiatan individual:
K • Mahasiswa merefleksikan kembali Lembar kerja
Kegiatan individual:
• Mahasiswa merefleksikan materi
dengan menjawab pertanyaan yang
Pertanyaan reflektif
A disajikan.
(individu)
• Mahasiswa mengerjakan tugas
mengerjakan sebagian dari portofolio
terkait materi pertemuan 11-12 dalam
bentuk yang disepakati di kelas
Rencana Bisnis 3 13-15 Kegiatan individual: mahasiswa melihat Lembar pertanyaan
M
dan Memulai video dan menjawab pertanyaan pemantik reflektif (individu)
Usaha
Kegiatan individual yang dilakukan
bersama di kelas: Bahan bacaan
- Dosen menampilkan video pembelajaran pada Topik 6
- Dosen menjelaskan perencanaan bisnis - Lembar kerja
E
melalui business model canvas mahasiswa
- Mahasiswa mengerjakan lembar kerja (individual) dan
mandiri dan kelompok kelompok
xi
berdasarkan petunjuk pada “Mekanisme
Pembagian Kelompok” pada alur R.
Lembar kerja
Kegiatan kelompok: mahasiswa mahasiswa
mempresentasikan hasil kerja kelompok (kelompok)
D (R). Catatan: kelompok terdiri dari anggota - Kakas untuk
yang sama dengan kelompok pada alur R. membuat
materi presentasi
xii
TOPIK 1
RUANG LINGKUP DAN TUJUAN BERWIRAUSAHA
Durasi : 2 Pertemuan
Capaian Pembelajaran :
1. Mahasiswa mampu menjelaskan Ruang Lingkup kewirausahaan
2. Mahasiswa mampu menjelaskan Tujuan wirausaha
3. Mahasiswa mampu menjelaskan motivasi wirausaha
Pada topik ruang lingkup , tujuan dan motivasi wirausaha ini, akan dibahas
beberapa konsep dasar mengenai definisi ruang lingkup , tujuan dan motivasi.
Pada akhir modul ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menerapkan
topik ini dalam proses pembelajaran di kelas.
A. Mulai Dari Diri
Pengusaha yang mendasarkan usahanya pada prinsip-prinsip agama
berusaha untuk mencapai kesuksesan dalam dunia bisnis sambil tetap
mematuhi ajaran agama dan prinsip-prinsip etika. Dengan demikian,
kewirausahaan memiliki dampak positif pada masyarakat dan ekonomi serta
mempromosikan prinsip-prinsip keadilan, keberlanjutan, dan etika dalam
dunia bisnis.. Sebelum mengeksplorasi lebih jauh, silakan Anda menyimak
tayangan video berikut.:
1
1. Apakah Anda mempunyai jiwa kewirausahaan ?
2. Bagaimana kewirausahaan dapat dimulai dari diri seseorang?
B. Eksplorasi Konsep
1.1 Pendekatan Pembelajaran
Mahasiswa diberikan rujukan (makalah/jurnal/video) yang dapat
diakses gratis/bebas. Tujuannya adalah agar cakrawala mahasiswa
bertambah luas dan mampu menjelaskan dan manafsirkan ruang lingkup ,
tujuan dan motivasi wirausaha.
2
f. Manajemen Keuangan: Ini melibatkan perencanaan keuangan,
manajemen arus kas, perencanaan anggaran, dan pengelolaan keuangan
secara keseluruhan.
g. Hukum dan Peraturan: Berbagai bagian dari hukum dan peraturan yang
berlaku untuk bisnis, seperti perizinan, pajak, dan perlindungan
konsumen.
h. Pengembangan Produk dan Inovasi: Ini mencakup penelitian dan
pengembangan produk baru atau peningkatan produk yang ada.
I Evaluasi dan Perbaikan Berkelanjutan: Ini adalah proses terus-menerus
untuk mengevaluasi kinerja bisnis, menemukan masalah, dan melakukan
perbaikan untuk memastikan pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis
dalam jangka panjang.Jenis bisnis, sektor industri, dan tujuan bisnis dapat
menentukan ruang lingkup kewirausahaan, tetapi inti dari kewirausahaan
melibatkan semua elemen ini dalam upaya untuk menciptakan,
mengelola, dan mengembangkan bisnis.
2. Tujuan Wirausaha
Tujuan wirausaha dapat berbeda-beda tergantung pada orang yang
melakukannya.
1. Menciptakan Nilai dan Keuntungan: Banyak wirausahawan memulai usaha
mereka dengan tujuan untuk membuat barang atau jasa yang bermanfaat
bagi masyarakat dan pada saat yang sama menghasilkan keuntungan yang
cukup.
2. Kemandirian Keuangan: Ada beberapa orang yang ingin hidup sendiri dan
tidak bergantung pada pekerjaan konvensional. Wirausaha memberi orang
kesempatan untuk mengontrol bagaimana mereka menghasilkan uang.
3. Inovasi dan Kreativitas: Banyak wirausahawan percaya bahwa mencapai visi
kreatif mereka dan menerapkan ide-ide inovatif dalam bisnis mereka adalah
tujuan utama mereka.
4. Penciptaan Lapangan Kerja: Wirausaha seringkali menciptakan lapangan
kerja bagi orang lain. Untuk menciptakan dampak sosial yang positif, ini bisa
menjadi tujuan yang penting.
3
5. Peningkatan Kualitas Hidup: Beberapa pengusaha mungkin berusaha untuk
meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar mereka atau mereka sendiri
melalui bisnis mereka.
6. Mengatasi Masalah Sosial atau Lingkungan: Wirausahawan sosial biasanya
berusaha untuk mengatasi masalah sosial atau lingkungan seperti
kemiskinan, akses ke sekolah, atau perlindungan lingkungan.
7. Pengembangan Keahlian dan Wawasan: Berwirausaha dapat menjadi cara
untuk belajar dan mengembangkan berbagai keterampilan dan wawasan,
terutama manajemen bisnis.
8. Ekspansi dan Pertumbuhan: Beberapa wirausahawan mungkin memiliki
tujuan untuk memperluas bisnis mereka dan memperoleh pangsa pasar yang
lebih besar.
9. Pensiun Dini: Beberapa orang mungkin bercita-cita untuk pensiun lebih awal
dengan mendirikan bisnis mereka sendiri.
10. Mewariskan Bisnis: Ada beberapa keluarga yang ingin bisnis mereka
diturunkan ke generasi berikutnya.
11. Mencapai Kemandirian dalam Waktu Luang: Ada beberapa orang yang
melihat wirausaha sebagai cara untuk menjalani hobi atau minat mereka
sambil mendapatkan uang tambahan.
3. Motivasi wirausaha
Dalam kewirausahaan, motivasi adalah faktor atau dorongan yang
mendorong seseorang untuk memulai, mengembangkan, dan menjalankan
bisnis mereka. Motivasi ini dapat berasal dari berbagai sumber, dan motivasi ini
berbeda untuk setiap orang. Tujuan, prinsip, dan nilai yang sesuai dengan
4
ajaran agama juga dapat memengaruhi motivasi untuk kewirausahaan
keagamaan.
1. Motivasi Keuangan: Banyak orang termotivasi untuk menjadi wirausahawan
karena mereka ingin memiliki uang sendiri, menghasilkan keuntungan, dan
meningkatkan kualitas hidup mereka dan keluarga mereka.
2. Motivasi untuk Memecahkan Masalah: Beberapa orang memulai bisnis karena
mereka memiliki solusi atau ide untuk masalah di pasar atau masyarakat
tertentu. Motivasi ini mendorong mereka untuk membuat barang atau jasa
yang dapat memenuhi kebutuhan atau mengatasi masalah tersebut.
3. Motivasi untuk Mewujudkan Passion dan Bakat: Beberapa orang ingin
menjalankan bisnis yang sesuai dengan minat dan bakat mereka. Mereka
ingin mengejar apa yang mereka cintai dan merasa termotivasi untuk
melakukannya.
4. Motivasi untuk Mandiri: Beberapa orang ingin menjadi bos bagi diri sendiri dan
memiliki kendali atas waktu dan keputusan yang mereka buat.
5. Motivasi Sosial: Beberapa orang termotivasi untuk berwirausaha untuk
mencapai manfaat sosial, seperti membantu komunitas, menciptakan
lapangan kerja, atau membantu orang lain.
C. Ruang Kolaborasi
1. Tugas Individu
Tes mandiri wirausaha ini akan membantu Anda mengetahui apakah Anda
memiliki ruang lingkup , tujuan dan motivasi yang diperlukan untuk menjadi seorang
wirausahawan. Tes dan pemeriksaan diri pedoman dapat membantu Anda
mengetahui kekuatan dan kelemahan Anda serta area di mana Anda dapat
memperbaiki. Hasil ini dapat menjadi sumber inspirasi bagi mereka yang tampaknya
6
memiliki bakat untuk menjadi seorang wirausahawan dan yang ingin menjadi
seorang wirausahawan..
Lembar Kerja 1.3 Pemahaman Wirausaha
Instruksi: Lembar Kerja Penilaian Potensi Wirausaha Diri adalah alat yang
digunakan untuk mengevaluasi dan merencanakan potensi kewirausahaan
seseorang. Ruang lingkup, tujuan, dan motivasi kewirausahaan dapat menjadi
bagian penting dari lembar kerja ini. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang
masing-masing elemen ini,
7
• Apakah Anda terinspirasi oleh faktor eksternal, seperti peluang pasar
atau masalah yang ingin Anda selesaikan?
2. . Tugas Kelompok
Setelah Anda menyelesaikan bacaan eksplorasi konsep, selanjutnya Anda akan
melakukan diskusi secara berkelompok untuk membahas lembar kerja berikut ini:
Lembar Kerja 1.4. Lembar Kerja menumbuhkan dan mengembangkan ruang lingkup
, tujuan dan motivasi
Ruang Lingkup Kewirausahaan berbasis nilai keagamaan:
1. Apa yang dimaksud dengan kewirausahaan keagamaan?
2. Apa peran kewirausahaan dalam ekonomi keagamaan?
3. Apakah ada batasan-batasan dalam kewirausahaan keagamaan yang perlu
diikuti?
4. Bagaimana kewirausahaan keagamaan berbeda dari kewirausahaan
konvensional?
Tujuan Kewirausahaan berbasis nilai keagamaan:
5. Apa tujuan utama dari kewirausahaan keagamaan?
6. Bagaimana kewirausahaan Islam berkontribusi pada kesejahteraan umat dan
masyarakat?
7. Apakah terdapat aspek-etika yang perlu ditekankan dalam mencapai tujuan
kewirausahaan keagamaan?
8. Bagaimana kewirausahaan keagamaan berhubungan dengan nilai-nilai
agama dan moralitas?
Motivasi Kewirausahaan keagamaan:
9. Apa yang mendorong individu untuk terlibat dalam kewirausahaan
keagamaan?
10. Bagaimana nilai-nilai agama dan etika keagamaan memotivasi para
wirausahawan?
11. Apakah ada insentif finansial atau non-finansial yang mendukung motivasi
kewirausahaan keagamaan?
12. Bagaimana kewirausahaan keagamaan dapat menjadi sarana untuk
mencapai keberkahan dan kebahagiaan dalam hidup?
8
Setelah menyelesaikan tugas secara berkelompok, selanjutnya Anda akan
mempresentasikan hasil kerja kelompok Anda (bisa dalam bentuk presentasi secara
lisan atau gallery walk/pameran hasil kerja, dll) pada langkah berikutnya.
D. Demonstrasi Kontekstual
Setelah kegiatan di ruang kolaborasi selesai, Anda akan melihat hasil diskusi
kelompok lain. Masing-masing kelompok dipersilakan untuk mempresentasikan hasil
diskusi mereka; Anda diminta untuk memberikan tanggapan dan menambahkan
informasi tambahan.
1. Adakah temuan menarik dari presentasi kelompok lain?
E. Elaborasi Pemahaman
Setelah Anda menunjukkan produk dan berbicara, saatnya untuk lebih memahami
ruang lingkup , tujuan dan motivasi. Setelah itu, Anda akan kembali ke diskusi pleno
dengan membahas pertanyaan berikut:
1. Bagaimanakah peran ruang lingkup dalam berwirausaha?
9
4. Bagaimana contoh-contoh perilaku ruang lingkup , tujuan dan motivasi dalam
berusaha?
Motivasi Kewirausahaan:
1. Faktor internal - Apa yang mendorong seseorang secara pribadi untuk
menjadi wirausahawan? (Misalnya, hasrat, tekad, keinginan untuk berkreasi)
2. Faktor eksternal - Bagaimana faktor-faktor luar seperti peluang pasar,
tekanan ekonomi, atau dorongan dari orang lain mempengaruhi motivasi
kewirausahaan?
10
3. Keuntungan dan risiko - Bagaimana persepsi terhadap keuntungan potensial
dan risiko memengaruhi motivasi wirausahawan?
Dengan skema ini, Anda dapat memetakan elemen-elemen kunci dari ruang lingkup,
tujuan, dan motivasi kewirausahaan. Selanjutnya, Anda dapat mengeksplorasi
hubungan antara ketiganya dan memahami bagaimana tujuan dan motivasi individu
dapat memengaruhi pengembangan dan implementasi kewirausahaan dalam
berbagai konteks
G. Aksi Nyata
Setelah Anda mengkoneksikan antar materi, mencermati ketimpangan realita dan
kondisi ideal, serta mengidentifikasi berbagai potensi yang ada, Anda diminta untuk
melakukan aksi nyata dengan menjawab pertanyaan – pertanyaan reflektif berikut:
1. Apa harapan/target Anda dalam mengikuti mata kuliah ini?
11
TOPIK 2
MINDSET, ETIKA DAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA
Durasi : 2 Pertemuan
Capaian Pembelajaran :
1. Mahasiswa mampu menjelaskan mindset kewirausahaan
2. Mahasiswa mampu menafsirkan etika wirausaha
3. Mahasiswa mampu menafsirkan karakteristik wirausaha
Pada topik mindset, etika dan karakteristik wirausaha ini, akan dibahas
beberapa konsep dasar mengenai definisi mindset, komponen utama mindset
wirausaha, cara menumbuhkan dan mengembangkan mindset wirausaha, etika
berwirausaha dan karakteristik wirausaha. Pada akhir modul ini, mahasiswa
diharapkan dapat memahami dan menerapkan topik ini dalam proses
pembelajaran di kelas.
A. Mulai Dari Diri
Wirausaha merupakan usaha mandiri kreatif dalam mengembangkan pola
pikir, sikap dan keterampilan berwirausaha dengan mengalokasikan sumber
daya yang dimiliki. Kemampuan dalam mengembangkan dan memperluas
sebuah kegiatan usaha bergantung pada kepribadian wirausaha. Perubahan
mindset dari pencari kerja menjadi pencipta lapangan pekerjaan menjadi
faktor penting untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan. Sebelum
mengeksplorasi lebih jauh, silakan Anda menyimak tayangan video berikut.:
12
Setelah melihat video tersebut, silahkan jawab pertanyaan - pertanyaan
berikut ini (lembar Kerja 1.1):
1. Apakah Anda memiliki usaha? atau pernah membuat usaha?
B. Eksplorasi Konsep
2.1 Pendekatan Pembelajaran
Mahasiswa diberikan rujukan (makalah/jurnal/video) yang dapat
diakses gratis/bebas. Tujuannya adalah agar cakrawala mahasiswa
bertambah luas dan mampu menjelaskan dan manafsirkan mindset, etika dan
karakteristik wirausaha.
13
dan peristiwa yang tidak terduga. Studi lain menemukan bahwa ikatan sosial,
dukungan keluarga, dan kebijakan pemerintah adalah beberapa faktor
situasional yang membantu menumbuhkan mindset sukses. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa faktor individu memiliki efek positif dan lebih signifikan
dalam mencapai kesuksesan.
Kewirausahaan adalah cara berpikir yang ditanam sejak kecil. Oleh
karena itu, pendidikan sangat membantu menumbuhkan pola pikir
kewirausahaan di semua tingkat pendidikan, dari sekolah dasar hingga
universitas (Raposo dalam Jarle Sjøvoll, 2014). Ada empat komponen utama
Entrepreneurial mindset, yaitu:
a. Gaya Intuitif Kognitif
Tendensi untuk mengambil perspektif luas tentang masalah dan cepat
membuat kesimpulan dan tindakan.
b. Entrepreneurial Alertness
Kemampuan untuk mencari dan mengidentifikasi informasi baru,
kemampuan untuk terhubung dengan informasi sebelumnya, dan
kemampuan untuk menentukan apakah informasi tersebut
menunjukkan peluang atau tidak.
c. Metakognisi Entrepreneur.
Ini berarti melihat sesuatu dari perspektif holistik. Fokus pada tujuan,
pengetahuan metakognitif, pengalaman metakognitif, pilihan
metakognitif, dan pengawasan diri sendiri
d. Resource,
Sumber daya yang diperoleh, disimpan, dan dikembangkan.
14
3. Membangun teknik improvisasi. Improvisasi adalah seni yang muncul
secara spontan. Untuk mengetahui apakah kita orang yang sering
improvisasi, kita dapat mengajukan beberapa pertanyaan kepada diri
kita sendiri.
Menurut Dweck (2006), ada dua jenis pemikiran. Yang pertama adalah
pemikiran berkembang (growth mindset), yang didasarkan pada keyakinan
bahwa kualitas dasar seseorang dapat diolah, diubah, dan berkembang
melalui perlakuan, pengalaman, dan upaya tertentu. Yang kedua adalah
pemikiran tetap (fixed mindset), yang didasarkan pada keyakinan bahwa
kualitas dasar seseorang telah ditetapkan sejak awal. Pada era perubahan
dikenal adanya digital mindset. Digital mindset adalah pola pikir untuk
memaksimalkan pemanfaatan teknologi digital yang tersedia. Seseorang
yang memiliki digital mindset memahami potensi dan manfaat yang akan
diperoleh dengan menggunakan teknologi untuk meningkatkan produktiivtas,
operasional maupun aspek lainnya.
Menurut Hendro (2011: 165-166), sikap seorang wirausahawan adalah:
1. Sikap selalu berpikir positif dalam menghadapi segala hal (positive
thinking).
2. Respons yang positif dari individu terhadap informasi, kejadian, kritikan,
cercaan, tekanan, tantangan, cobaan, dan kesulitan
3. Sikap yang berorientasi jauh ke depan, berpikiran maju, bersifat prestatif
dan tidak mudah terlena oleh hal-hal yang sudah berlalu
4. Sikap tidak gentar saat melihat pesaing (competitor)
5. Sikap yang selalu ingin tahu, selalu mencari jalan keluar bila ingin maju
6. Sikap yang ingin memberi yang terbaik buat orang lain
7. Sikap yang penuh semangat dan berjuang keras (pantang menyerah)
sehingga menimbulkan dampak yang baik untuk dunia sekelilingnya
8. Komitmen yang kuat, integritas yang tinggi, dan semangat yang kuat
untuk meraih impiannya.
16
terbaiknya. Ini biasanya dikaitkan dengan "rasa suka" terhadap tujuan usaha
atau keyakinan bahwa dia "mampu" mencapainya.
2. Etika Wirausaha
Etika adalah perilaku normatif yang mengajarkan segala sesuatu yang
benar berdasarkan hukum dan moralitas. Mereka mengajarkan bahwa sesuatu
yang benar tidak dapat dikatakan salah dan sebaliknya. Untuk kepentingan
individu atau kelompok tertentu, benar dan salah tidak dapat dicampur. Dalam
kenyataannya, etika adalah tuntutan kepada seseorang untuk mengikuti prinsip-
prinsip moral tertentu sehingga mereka mengetahui dan menyadari tindakan
mereka sehingga sesuai untuk dilakukan. Sangat penting bahwa sikap mental
seorang entrepreneur saat menjalankan sebuah bisnis atau usaha didasarkan
pada bagaimana mereka melakukan wirausaha. Berwirausaha dilakukan untuk
membangun hubungan dan ikatan yang kuat antara individu yang berwirausaha.
Untuk menjadi wirausaha, Anda harus memiliki mental dan sifat entrepreneur yang
kuat selain modal. Seorang entrepreneur memiliki sifat-sifat seperti kecerdasan
emosional, niat dan tekad yang kuat, disiplin, kemampuan, percaya diri, pantang
menyerah, jujur, kreatif, dan inovatif, dan bersyukur.
Selama memulai usaha atau bisnis mereka, seorang entrepreneur pasti
akan menghadapi masalah dan kesulitan. Untuk menjadi seorang pengusaha,
seorang pengusaha harus memiliki sikap pantang menyerah. Kenyataannya
dalam menjalankan bisnis apapun tidak terpengaruh oleh berbagai hambatan, baik
kecil maupun besar. Menjalankan bisnis tidak semudah yang dibayangkan karena
banyak hal yang terjadi di luar dugaan pengusaha saat menjalankannya. Jika
Anda menghadapi situasi yang buruk atau merugikan, Anda harus menerimanya
17
dan meninggalkan situasi tersebut. Berjuang untuk perbaikan. Belajar dari
pengalaman lalu dan belajar dari kesalahan Anda, karena pengalaman itu sangat
berharga. Kejujuran sangat penting untuk membangun kepercayaan antara
pengusaha mulai dari awal kolaborasi dalam usaha. Tanpa dasar kejujuran, usaha
tidak akan bertahan lama dan akan memulai kegagalan. Ada lima prinsip yang
membentuk etika berwirausaha: otonomi, keadilan, kejujuran, saling
menguntungkan, dan integritas moral. Prinsip otonomi memungkinkan seseorang
untuk bertindak secara mandiri tanpa dipengaruhi oleh orang lain; prinsip keadilan
menuntut seseorang untuk bertindak secara objektif, rasional, dan bertanggung
jawab; dan prinsip kejujuran menuntut seseorang untuk menjadi terbuka dan
memenuhi persyaratan dalam suatu hubungan.
3. Karakteristik wirausaha
Mengelola bisnis, mulai dari persiapan modal, proses produksi, pemasaran,
hingga pengaturan keuangan, disebut wirausaha. Wirausahawan sendiri adalah
orang atau individu yang melakukan semua ini. Dilihat dari definisi dan lingkup
bisnis, wirausahawan adalah seseorang yang mendirikan bisnis baru dalam
menghadapi risiko dan ketidakpastian dengan tujuan memperoleh keuntungan dan
pertumbuhan. Mereka juga mengidentifikasi peluang dan menggabungkan sumber
daya yang diperlukan untuk memanfaatkan peluang tersebut. Berikut di bawah ini
adalah karakteristik wirausaha yang perlu kamu ketahui:
1. Memiliki Komitmen Tinggi
Seorang wirausaha harus memiliki komitmen yang tinggi untuk sukses. Anda
akan membuat kepercayaan terhadap diri Anda dan perusahaan Anda dengan
memastikan bahwa Anda memperhatikan setiap kata atau tindakan yang Anda
katakan. Bisnis Anda akan menjadi lebih mudah dengan ini..
2. Disiplin
Untuk menjadi seorang wirausahawan, Anda harus memiliki disiplin yang tinggi.
Sikap disiplin sendiri akan menunjukkan bahwa Anda berusaha keras dalam hal
apa pun yang berkaitan dengan bisnis Anda. Keteraturan dalam menjalankan
usaha adalah yang dimaksud dengan disiplin dalam hal ini. Sikap ini dapat
meningkatkan motivasi dan semangat untuk mencapai tujuan. Menjadi seorang
wirausaha berarti Anda harus memiliki kemampuan untuk memimpin diri sendiri.
Kamu harus mampu mendisiplinkan diri sendiri dari hal-hal kecil seperti kapan
18
harus bangun tidur, kapan harus bertemu dengan klien, jadwal kerja harian, dan
waktu beristirahat.
3. Percaya Diri
Percaya diri adalah kunci untuk memulai bisnis. Dalam hal ini, percaya diri berarti
Anda yakin dapat membangun dan mengelola bisnis. Kepercayaan diri juga
menunjukkan bahwa Anda siap menghadapi tantangan yang akan datang.
Namun, untuk tetap membumi, imbangi dengan pengendalian diri..
4. Pantang Menyerah
Membuat usaha dari awal itu pasti akan ada masalah dan kegagalan.
Wirausahawan harus memiliki sifat pantang menyerah sendiri agar mereka tidak
mudah menyerah jika mereka mengalami kegagalan. Kegagalan ini dapat
digunakan sebagai motivasi untuk meminimalkan jumlah kegagalan berikutnya.
5. Memiliki Kreativitas Tanpa Batas
Salah satu sifat wirausaha yang sangat penting adalah kreativitas. Dengan
kreativitas mereka, seorang wirausaha dapat membuat ide usaha dan produk
yang tidak terbatas pada produk atau usaha serupa. Tujuan dari menjadi kreatif
dan inovatif adalah untuk menarik perhatian pelanggan terhadap usaha Anda.
Anda dapat melakukan penelitian terhadap individu tentang tren yang sedang
berkembang saat itu.
6. Jujur
Kejujuran dalam semua aspek sangat penting dalam dunia bisnis karena
kejujuran akan menghasilkan rasa percaya. Jika Anda sudah mendapatkan
kepercayaan, perjalanan Anda di dunia wirausaha akan menjadi lebih mudah.
7. Berani Mengambil Risiko
Berwirausaha juga berarti berani bertanggung jawab atas semua keputusan yang
dibuat dan mengambil risiko terbesar. Berani mengambil risiko jika bisnis
kemudian mengalami kerugian atau kegagalan. Dengan cara ini, para
wirausahawan dapat menangani masalah dengan baik dan menemukan solusi
untuk mencegah hal seperti itu terjadi lagi.
8. Selalu Kerja Keras dan Kerja Cerdas
Anda harus mengimbangi prinsip kerja cerdas dengan kerja keras. Bayangkan
jika Anda ingin mendapatkan air dengan bekerja keras, Anda mungkin rela
berjalan bolak-balik antara sumur dan rumah untuk menjadi pengangkut air.
Namun, jika Anda menggabungkan kerja keras dan kecerdasan, Anda akan
19
berpikir keras tentang bagaimana menggunakan pipa untuk menyalurkan air ke
rumah Anda. Seorang wirausaha harus siap untuk berusaha keras dengan
cerdas.
9. Mampu Bekerja Sama dengan Orang Lain
Pada dasarnya, manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendirian.
Namun, tidak diragukan lagi bahwa beberapa orang tidak dapat bersosialisasi
atau bekerja sama dengan baik dengan orang lain.1
10. Berorientasi pada Masa Depan
Seorang wirausahawan harus selalu berpikir ke masa depan. Mereka harus selalu
mempertimbangkan apa yang akan terjadi di masa depan. Misalnya, dengan
mencari peluang untuk membuat bisnis lebih baik di masa depan.Visioner juga
selalu berfokus pada masa depan; mereka akan belajar dari kesalahan dan
kesalahan mereka di masa lalu dan tidak akan terlalu mengingat kesalahan atau
kegagalan mereka.
20
2. Bagaimana cara menerapkan growth mindset, fixed mindset dan digital mindset
dalam kehidupan sehari – hari?
C. Ruang Kolaborasi
1. Tugas Individu
Tes mandiri wirausaha ini akan membantu Anda mengetahui apakah Anda
memiliki karakteristik dasar yang diperlukan untuk menjadi seorang wirausahawan.
Tes dan pemeriksaan diri pedoman dapat membantu Anda mengetahui kekuatan
dan kelemahan Anda serta area di mana Anda dapat memperbaiki. Hasil ini dapat
menjadi sumber inspirasi bagi mereka yang tampaknya memiliki bakat untuk menjadi
seorang wirausahawan dan yang ingin menjadi seorang wirausahawan..
Lembar Kerja 2.4 Penilaian Potensi Wirausaha Diri
Instruksi: Lihat apakah Anda memiliki beberapa sifat dasar yang dibutuhkan
seorang wirausaha. Lihat juga, di mana Anda dapat meningkatkan..
Pilihan Jawaban
No Uraian Ragu -
Ya Tidak
Ragu
1 Selalu percaya diri
2 Memiliki sifat kompetitif
3 Siap menerima kekalahan
4 Selalu bersemangat
Memiliki kemampuan untuk
5
bekerjasama
6 Pantang menyerah
7 Pandai dalam berkomunikasi
8 Jujur
9 Berani mengambil resiko
10 Suka dengan tantangan
Selalu Kerja Keras dan Kerja
11
Cerdas
21
Mampu Bekerja Sama dengan
12
Orang Lain
13 Berorientasi pada Masa Depan
14 Memiliki Kreativitas Tanpa Batas
15 Disiplin
16 Memiliki komitmen yang tinggi
17 Action Oriented
18 Fokus pada eksekusi
19 Selalu mencari peluang baru
20 Mudah beradaptasi
21 Dapat pulih dari kemunduran
emosional
Bertaruh pada ide yang bagus
22 bahkan jika itu bukan hal yang
pasti
23 Intituitf
24 Penasaran terhadap sesuatu
25 Menyimpan resolusi tahun baru
2. . Tugas Kelompok
Setelah Anda menyelesaikan bacaan eksplorasi konsep, selanjutnya Anda akan
melakukan diskusi secara berkelompok untuk membahas lembar kerja berikut ini:
Lembar Kerja 2.5. Lembar Kerja menumbuhkan dan mengembangkan mindset
berwirausaha
Aspek yang harus Upaya dalam Tantangan dalam
dimiliki menumbukan menumbuhkan
Gaya Intuitif Kognitif
22
Entreprenurial
Alertness
Metakognisi
Entrepreneur
Resource
Self leadership
Develop Habits of
creativity Creativity
Develop Habits of
Improvisation
D. Demonstrasi Kontekstual
Setelah kegiatan di ruang kolaborasi selesai, Anda akan melihat hasil diskusi
kelompok lain. Masing-masing kelompok dipersilakan untuk mempresentasikan hasil
diskusi mereka; Anda diminta untuk memberikan tanggapan dan menambahkan
informasi tambahan.
1. Adakah temuan menarik dari presentasi kelompok lain?
E. Elaborasi Pemahaman
Setelah Anda menunjukkan produk dan berbicara, saatnya untuk lebih memahami
perspektif, moral, dan ciri-ciri berwirausaha. Setelah itu, Anda akan kembali ke
diskusi pleno dengan membahas pertanyaan berikut:
23
1. Bagaimanakah peran mindset dalam berwirausaha?
24
Digital Mindset
1……
2……
3…….
G. Aksi Nyata
Setelah Anda mengkoneksikan antar materi, mencermati ketimpangan realita dan
kondisi ideal, serta mengidentifikasi berbagai potensi yang ada, Anda diminta untuk
melakukan aksi nyata dengan menjawab pertanyaan – pertanyaan reflektif berikut:
25
TOPIK 3
KREATIVITAS DAN INOVASI
Durasi : 3 Pertemuan
Capaian Pembelajaran :
1. Mahasiswa mampu menciptakan kreativitas
2. Mahasiswa mampu menciptakan inovasi
Pada topik kreativitas dan inovasi ini, akan dibahas beberapa konsep
dasar mengenai bagaimana menemukan dan menganalisis, mengembangkan
kreativitas dan menciptakan inovasi. Pada akhir modul ini, mahasiswa
diharapkan dapat memperoleh pengetahuan baru dan mengaplikasikan dalam
proses pembelajaran di kelas.
Sumber : https://youtu.be/kxxlpHbWBRY?si=tQLgJ5o54sLhnBBz
26
1. Sebutkan contoh usaha/ bisnis apa yang memungkinkan untuk Anda
jalankan sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki?
B. Eksplorasi Konsep
2.1 Pendekatan Pembelajaran
Mahasiswa diberikan rujukan (makalah/jurnal/video) yang dapat diakses
gratis/bebas. Tujuannya adalah agar cakrawala mahasiswa bertambah luas dan
mampu mengidentifikasi dan merumuskan yang memiliki nilai kreativitas dan
inovatif.
2.2 Kreativitas
Berikut adalah tips mengasah kreativitas untuk mengembangkan usaha
dan pengembangan pribadi :
1. Menciptakan tujuan yang jelas, agar dapat menghasilkan ide-ide yang
jelas juga .
2. Mempelajari kemampuan dasar yang diperlukan
3. Fokus pada satu aktivitas kreatif, tidak bercabang-cabang.
4. Keluar dari zona nyaman.
5. Biarkan pikiran bebas berimajinasi
6. Mencoba hal-hal baru untuk meningkatkan pengalaman
7. Motivasi non material, tapi untuk mendapatkan kesenangan dan
kepuasan saat berhasil menciptakan kreativitas.
8. Memiliki ketekunan, semangat, kedisiplinan, dan kegigihan dalam
melakukan sesuatu.
9. Percaya bahwa Anda kreatif.
10. Mengevaluasi ide-ide sendiri secara jujur.
2. Kreativitas
Perencanaan, penyelidikan, transformasi, inkuiri, penerangan, verifikasi, dan
pelaksanaan adalah proses yang diperlukan untuk meningkatkan kreativitas.
Langkah pertama adalah mempersiapkan diri; ini dapat dicapai melalui pengalaman
kerja, pendidikan formal, atau pelatihan. Untuk menyiapkan pemiliran kreatif, hal-hal
seperti terus belajar, banyak membaca, dan berbicara dengan karyawan lainnya,
terutama yang lebih berpengalaman. Langkah kedua dari penyelidikan adalah
mempelajari masalah dan menemukan elemen utamanya. Langkah ketiga,
transformasi, adalah menemukan persamaan dan perbedaan dengan data dan
informasi sebelumnya. Dalam hal ini, analisis konvergen dan divergen mungkin
berguna. Pemikiran konvergen adalah kemampuan untuk melihat persamaan dan
hubungan antara berbagai informasi dan kejadian. Pemikiran divergen adalah
kemampuan untuk melihat perbedaan. Untuk menciptakan kreativitas, langkah
keempat, inkubasi adalah seperti keluar dari rumah atau melupakan masalah.
28
Kegiatan yang santai, seperti berolahraga atau berkebun atau berada di taman,
seringkali mendorong pemikiran kreatif. Langkah kelima, illumination,
memungkinkan ide baru muncul dalam waktu yang tidak terbatas, biasanya sampai
Anda lupa dengan masalah tersebut. Langkah keenam, verifikasi, melibatkan
melakukan percobaan, simulasi, tes pasar untuk produk, pilot proyek, dan
sebagainya untuk memverifikasi bahwa ide itu benar atau tidak. Langkah ketujuh
implementasi adalah mulai mengimplementasikan ide dan menggunakannya.
3. Inovasi
Menurut Goman (Rusdiana, 2014) inovasi adalah aplikasi ide kreatif. Adanya
kreativitas yang cukup tinggi memungkinkan inovasi. Kemampuan untuk membuat
perubahan dalam kehidupan kita dikenal sebagai kreatifitas. Dengan menggunakan
inovasi dan kreativitas, banyak bisnis telah maju dan berkembang. Banyak waralaba
asing yang masih menggunakan metode ini dalam operasinya. Cara dalam hal untuk
meningkatkan kemampuan inovasi di bidang produk dan pelayanan adalah :
1. Mempelajari inovasi dari pengalaman yang ada
2. Memberikan penghargaan kepada karyawan yang memiliki gagasan inovasi
3. Berorientasi pada perilaku untuk berinovasi
4. Menetapkan tujuan berinovasi
5. Membuat produk penuh inovasi dengan cara- cara yang sederhana
6. Memulai membuat produk dengan inovasi yang paling kecil
7. Melakukan percobaan dan perbaikan
8. Mengikuti alur jadual yang sudah ditentukan dalam berinovasi
9. Bekerja selalu dengan semangat dan mempunyai keyakinan yang kuat akan
inovasi dan risiko
2. Combine
Menggabungkan atau menggabungkan ide-ide Anda akan membantu Anda
mengembangkan ide-ide baru. Anda dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan
berikut:
• Bahan, fitur, proses, orang, produk, atau komponen apa yang dapat saya
gabungkan?
• Bisakah saya menggabungkan ini atau itu dengan barang lain?
• Apa yang dapat saya gabungkan untuk meningkatkan jumlah penggunaan?
• Apa yang dapat saya gabungkan untuk mengurangi biaya produksi?
3. Adapt
Dalam tahap ini, Anda memiliki kemampuan untuk mengubah dan
menyesuaikan produk Anda. Beberapa contoh pertanyaan yang dapat Anda ajukan
untuk menentukan apa saja yang perlu diubah dan disesuaikan pada produk kami
adalah sebagai berikut:
• Bagian mana dari produk yang dapat diubah?
• Bisakah saya mengubah karakteristik komponen?
• Dapatkah saya mencari referensi untuk proses atau ide lain di luar produk
saya, tetapi dalam konteks yang berbeda?
30
• Ide mana yang dapat saya adaptasi, salin, atau pinjam dari produk lain?
4. Modify
Pada tahap ini, pertanyaan yang perlu diajukan dan dijawab terutama
mencakup mengidentifikasi aspek dari produk atau layanan Anda yang memerlukan
perubahan. Gunakan pertanyaan yang dapat membantu Anda mengubah sebagian
atau seluruh produk atau kondisi saat ini.
6. Eliminate
Menghapus atau menyederhanakan beberapa komponen produk Anda adalah fokus
dari jenis pertanyaan ini. Contoh pertanyaan seperti berikut dapat Anda gunakan:
• Apa yang dapat saya hapus tanpa mengubah fungsinya?
• Dapatkah saya mengurangi waktu atau komponen?
• Apa yang akan terjadi jika saya menghapus komponen atau bagian darinya?
• Bisakah saya mengurangi usaha?
• Bisakah saya mengurangi biaya?
• Bagaimana saya bisa menyederhanakannya?
7. Reverse
Mengatur ulang barang atau jasa Anda adalah langkah terakhir dari
teknik SCAMPER ini. Contoh pertanyaan yang dapat Anda selesaikan adalah
sebagai berikut:
31
• Apa yang dapat saya atur ulang dalam berbagai cara—bisakah saya
mengubah komponen, pola, atau tata letak?
• Dapatkah saya mengubah kecepatan atau jadwal?
• Apa yang akan saya lakukan jika bagian dari masalah, produk, atau
proses Anda bekerja secara terbalik?
• Bagaimana saya dapat mengatur ulang apa?
C. Ruang Kolaborasi
Lembar Kerja Kelompok: Ruang Kolaborasi Kreativitas dan Inovasi Kewirausahaan
Tujuan: Mengembangkan ruang kolaborasi yang mendorong kreativitas dan inovasi
dalam konteks kewirausahaan.
Langkah 1: Identifikasi Keperluan dan Ruang Yang Tersedia
• Diskusikan bersama kelompok tentang kebutuhan dan ekspektasi terkait
ruang kolaborasi.
• Tinjau ruang yang tersedia, termasuk lokasi fisik dan fasilitas yang ada.
Langkah 2: Pemetaan Ide dan Konsep Desain
32
• Seluruh anggota kelompok mencatat ide mereka tentang desain ruang
kolaborasi yang ideal.
• Diskusikan konsep-konsep tersebut untuk mencapai pemahaman yang
mendalam.
Langkah 3: Pembagian Tugas
• Tentukan peran dan tanggung jawab masing-masing anggota kelompok
dalam mengembangkan ruang kolaborasi.
• Pastikan ada yang bertanggung jawab untuk mencari peralatan dan sumber
daya yang dibutuhkan.
Langkah 4: Desain Ruang Kolaborasi
• Bersama-sama, buat sketsa atau rencana desain ruang kolaborasi.
• Pertimbangkan faktor-faktor seperti tata letak, pencahayaan, warna, dan
furnitur.
Langkah 5: Anggaran dan Sumber Daya
• Tentukan anggaran yang tersedia untuk mengimplementasikan desain
tersebut.
• Identifikasi sumber daya yang dibutuhkan, seperti peralatan, furnitur, dan
material.
Langkah 6: Implementasi
• Mulailah mengimplementasikan desain ruang kolaborasi berdasarkan
rencana yang telah dibuat.
• Pastikan komunikasi yang baik antar anggota kelompok selama proses
implementasi.
Langkah 7: Pengujian dan Koreksi
• Uji ruang kolaborasi setelah implementasi selesai.
• Catat masukan dari anggota kelompok dan lakukan koreksi jika diperlukan.
Langkah 8: Promosi dan Penggunaan Ruang
• Buat rencana promosi ruang kolaborasi kepada pihak yang berkepentingan.
• Tentukan prosedur penggunaan ruang dan aturan yang berlaku.
Langkah 9: Evaluasi dan Peningkatan
• Lakukan evaluasi berkala terhadap ruang kolaborasi untuk memastikan
efektivitasnya.
• Ajukan perbaikan jika diperlukan dan terus tingkatkan ruang tersebut.
Langkah 10: Kesimpulan
33
• Diskusikan hasil kerja kelompok dalam mengembangkan ruang kolaborasi.
• Identifikasi pelajaran yang didapat dan langkah selanjutnya untuk
memaksimalkan potensi ruang tersebut.
Lembar kerja ini dapat digunakan oleh kelompok yang ingin mengembangkan ruang
kolaborasi kreativitas dan inovasi dalam konteks kewirausahaan. Selama proses ini,
komunikasi yang efektif dan kolaborasi antar anggota kelompok sangat penting
untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
D. Demonstrasi Kontekstual
Setelah kegiatan di ruang kolaborasi selesai, Anda akan melihat hasil diskusi
kelompok lain. Masing-masing kelompok dipersilakan untuk mempresentasikan hasil
diskusi; Anda diminta untuk memberikan tanggapan dan menambahkan informasi
tambahan.
E. Elaborasi Pemahaman
Setelah Anda mempresentasikan , untuk memahami lebih dalam tentang identifikasi
ide dan peluang usaha sert analisisnya. maka Anda kembali ke diskusi pleno
dengan membahas pertanyaan berikut:
1 Bagaimana proses yang Anda lakukan saat melakukan identifikasi kreativitas dan
inovasi?
2. Apa yang menjadikan sebuah ide produk tersebut dikategorikan kreatif dan
inovatif?
34
F. Koneksi Antar Materi
Setelah Anda melewati beberapa tahapan belajar, Anda telah sampai pada tahap
mengkoneksikan materi ide dan peluang usaha. Berikut ini skema yang dapat
membantu Anda dalam proses identifikasi!
Tabel 3.1 Lembar Kerja Koneksi Antar Materi
Produk Bentuk Kreativitas Bentuk Inovasi
G. Aksi Nyata
35
TOPIK 4
PELUANG DAN GAGASAN USAHA
Durasi : 2 Pertemuan
Capaian Pembelajaran :
Pada topik peluang dan gagasan usaha ini, akan dibahas beberapa
konsep dasar mengenai bagaimana menemukan dan menganalisis kondisi
internal dan eksternal, peluang dan gagasan usaha baru . Pada akhir modul ini,
mahasiswa diharapkan dapat menemukan dan menentukan ide usaha yang akan
dirancang
Sumber : https://youtu.be/kxxlpHbWBRY?si=tQLgJ5o54sLhnBBz
36
Setelah melihat video tersebut, silahkan jawab pertanyaan - pertanyaan
berikut ini :
1. Usaha/ bisnis apa yang memungkinkan untuk Anda jalankan sesuai
dengan bidang keahlian yang dimiliki?
2. Apakah usaha tersebut sudah banyak dijalankan oleh lingkungan disekitar
Anda?
B. Eksplorasi Konsep
37
2.Mengamati pintu peluang.
Wirausahawan harus melihat potensi pesaing mereka, seperti kemungkinan
mengembangkan produk baru, pengalaman dalam mengembangkan produk baru,
dukungan keuangan, dan keunggulan di pasar. Kemampuan pesaing untuk
mempertahankan posisi pasar dapat dinilai dengan melihat kelemahan dan risiko
mereka saat menanamkan modal baru.
Ada beberapa keadaan yang dapat dijadikan sebagai peluang yang mencakup hal-
hal sebagai berikut.
1. Produk baru harus segera dipasarkan dalam jangka waktu yang relatif
singkat.
2. Kerugian teknik harus rendah. Oleh karena itu, penggunaan teknik harus
dipertimbangkan sebelumnya
3. Ketika pesaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan strategi
produknya.
4. Pesaing tidak memiliki teknologi canggih.
5. Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan posisi
pasarnya
6. Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumber-sumber untuk
menghasilkan produk barunya.
7. Analisis produk dan proses produksi secara mendalam.
8. Analisis ini untuk menjamin kesesuaian antara kualitas dengan jumlah produk
yang ada.
9. Menaksir biaya awal.
10. Menyangkut biaya awal yang diperlukan oleh usaha baru
11. Memperhitungkan risiko yang mungkin terjadi.
Risiko yang mungkin terjadi diantaranya:
a) Risiko teknik terkait dengan proses pengembangan produk yang
sesuai dengan yang diharapkan atau berkaitan dengan suatu objek
penentu apakah ide secara efektif dapat diubah menjadi produk yang
siap dipasarkan dengan kapabilitas dan karakteristiknya. Kegagalan
dalam proses pengembangan produk adalah salah satu contohnya.
b) Risiko finansial adalah risiko yang muncul karena perusahaan tidak
memiliki dana yang cukup untuk membayar biaya produk baru atau
38
mempertahankannya. Kegagalan karena kekurangan dana adalah
salah satu contohnya.
c) Risiko pesaing adalah kemampuan dan kesediaan pesaing untuk
mempertahankan posisinya di pasar
d) Analisis kelemahan, kekuatan, peluang, dan ancaman (strength,
weakness, opportunity, and threat SWOT ) sangat penting dalam
menciptakan keberhasilan perusahaan baru.
39
biasanya dihasilkan dari pengetahuan dan pengalaman pribadi seorang wirausaha
dalam menjalankan proses bisnis. Gambar 4.1 menunjukkan model ini.
Sejalan dengan hal tersebut, berbagai sumber ide yang menjadi peluang bisnis yang
dikembangkan dari pendapat Longenecker, dkk (2007) Small Business Management
Edisi 12, dengan analisis skema berikut ini:
40
membuat seseorang lebih giat, tekun, dan pantang menyerah dalam
menjalankannya sehingga nantinya akan membuahkan hasil yang baik.
Memulai usaha dari hobi akan menjadi pertimbangan Anda, karena hobi
biasanya merupakan suatu hal yang disukai, maka hobi bisa berpotensi
menjadi usaha yang berhasil, tentukan diperlukan dukungan analisa lainnya.
e) Lihat apakah Anda mampu menjalankan usaha tersebut.
f) Sangat penting untuk mengukur kemampuan diri dengan tujuan untuk melihat
apakah mampu untuk menjalankan usaha tersebut. Anda dapat mengukur
kemampuan dengan mengadakan beberapa analisa atau riset sederhana
mengenai usaha tersebut, kemudian hasilnya dibandingkan dengan
kemampuan ada miliki.
41
produk atau jasa yang dihasilkan dapat diperbaiki, sehingga hasilnya
diharapkan akan memuaskan.
g) Pemanfaatan produk dari perusahaan lain.
Memanfaatkan produk dari perusahaan lain juga dapat dilakukan untuk
menjadi bahan pembantu dalam produk atau jasa yang dihasilkan.
h) Usaha Keluarga / Warisan
Suatu usaha yang dijalankan juga dapat dilakukan melalui usaha turun
temurun.
i) Ikut-ikutan trend
Sebuah usaha yang ditekuni oleh wirausahawan karena mengikuti
perubahan yang sedang trend.
j) Coba-coba
Usaha juga dapat ditemukan dengan cara coba-coba pada awalnya.
B. Gagasan/Ide Usaha
Ide usaha adalah ide yang muncul dalam pikiran kita; itu bisa berasal dari
proses olah pikiran kita atau dari pengamatan. Banyak wirausahawan mengalami
kesulitan memulai suatu usaha karena mereka tidak memiliki ide usaha. Namun,
ada banyak cara untuk menemukan ide usaha.
1. Asal-Usul Timbulnya Ide Kewirausahaan
Ide kewirausahaan selalu muncul dari pemikiran kreatif. Ide muncul apabila
kita memiliki pengetahuan dan pengalaman yang luas. Ide juga muncul dari mimpi-
mimpi atau khayalan. Setelah ide atau khayalan muncul, muncullah gagasan dan
angan-angan.
Menurut Zimmerer, ide-ide yang berasal dari wirausahawan dapat
menciptakan peluang untuk memenuhi riil dipasar. Dalam mengevaluasi ide untuk
menciptakan nilai-nilai potensial, wirausahawan perlu mengidentifikasi dan
mengevaluasi semua risiko yang mungkin terjadi dengan cara sebagai berikut:
1. Mengurangi kemungkinan risiko melalui starategi yang proaktif.
2. Menyebarkan risiko pada aspek yang paling mungkin.
3. Mengelola risiko yang mendatangkan nilai atau manfaat.
42
Ada tiga risiko yang dapat dievaluasi, yaitu :
1. Risiko pasar terjadi akibat adanya ketidakpastian pasar
2. Risiko finansial terjadi akibat rendahnya hasil penjualan dan tingginya biaya
3. Resiko teknik terjadi akibat adanya kegagalan teknik.
45
Sumber : https://youtu.be/g6_VX2tZ-gg?si=ZLCxUMt2zBfA8uZ6 (Youtube)
46
7. Pertama beri nama, kemudian kembangkan nama itu. Ketika
mengembangkan produk baru harus dipikirkan tentang nama baru jangan
menggunakan nama-nama itu juga.
3. Pemilihan Jenis/ Bidang usaha
Setelah Anda memahami alasan Anda memulai bisnis dan mengidentifikasi
peluang berwirausaha, langkah selanjutnya adalah memilih jenis/bidang bisnis
yang ingin Anda mulai. Beberapa pilihan umum ketika memulai bisnis adalah:
1. Membangun bisnis baru, Seseorang memulai suatu usaha dengan
mendirikan suatu perusahaan baru, yang dalam hal ini seseorang harus
mengurus segala sesuatu yang berhubungan dengan suatu badan usaha,
mulai dari akta notaris hingga pergi ke pengadilan setempat. Tugas lainnya
adalah mencari lokasi yang cocok dan menyediakan peralatan atau mesin
yang tepat untuk usaha tersebut.
2. Mengakuisisi perusahaan Usahanya dilakukan dengan membeli perusahaan
yang sudah ada atau sudah beroperasi sebelumnya. Pengadaan korporasi
dapat diperuntukkan bagi perusahaan yang sedang beroperasi maupun bagi
perusahaan yang sudah tidak aktif namun masih mempunyai badan usaha.
Pembelian tersebut meliputi kepemilikan saham dan aset perusahaan.
3. Bekerja sama dengan pengelolaan sistem waralaba (franchise). Model
tersebut dikembangkan menggunakan nama dan manajemen perusahaan
lain. Perusahaan yang mempunyai nama disebut perusahaan induk
(franchisor), dan perusahaan yang menawarkan waralaba disebut
franchisee.
4. Mengembangkan bisnis yang sudah ada. Pengusaha mengembangkan
usaha yang sudah ada, baik berupa cabang maupun penambahan kapasitas
yang lebih besar. Kegiatan seperti ini sering dilakukan oleh bisnis keluarga.
1. Amati sebuah usaha di sekitar Anda, buat analisis mengenai peluang dan
risikonya. Menurut Anda, bagaimanakah peluang dari usaha tersebut? Apa
sajakah risiko yang mungkin mereka hadapi?
48
2. Uraikan ide pada rencana usaha yang akan Anda jalankan berdasarkan aspek
keilmuan/keahlian masing – masing!
C. Ruang Kolaborasi
1 Pengalaman Pribadi/Kerja
2 Hobi/Minat
5 Waralaba
7 Kreativitas
8 Bisnis Keluarga
49
(ATM)
Lain - lain
10
D. Demonstrasi Kontekstual
Setelah kegiatan di ruang kolaborasi selesai, Anda akan melihat hasil diskusi
kelompok lain. Masing-masing kelompok dipersilakan untuk mempresentasikan hasil
diskusi; Anda diminta untuk memberikan tanggapan dan menambahkan informasi
tambahan.
E. Elaborasi Pemahaman
1 Bagaimana proses yang Anda lakukan saat melakukan identifikasi ide dan peluang
usaha?
2. Mengapa kelayakan usaha perlu dianalisis dalam menilai jenis usaha baru yang
akan dijalankan?
50
2. Bagaimana Anda menyelesaikan masalah tersebut dan berikan solusi atas
masalah tersebut!
G. Aksi Nyata
51
TOPIK 5
ANALISIS KELAYAKAN BISNIS
Durasi : 2 Pertemuan
Capaian Pembelajaran :
1. Mahasiswa mampu menganalisis aspek sumber daya manusia
2. Mahasiswa mampu menganalisis aspek pemasaran
3. Mahasiswa mampu menganalisis aspek legalitas
4. Mahasiswa mampu menganalisis aspek produksi
5. Mahasiswa mampu menganalisis aspek keuangan
Pada topik analisis kelayakan bisnis ini, akan dibahas beberapa konsep
dasar mengenai bagaimana analisis aspek penting yang dibutuhkan dalam
bisnis. Pada akhir modul ini, mahasiswa diharapkan dapat menganalisis
kelayakan bisnis yang akan dirancang
B. Eksplorasi Konsep
5.1 Pendekatan Pembelajaran
Mahasiswa diberikan rujukan (makalah/jurnal/video) yang dapat diakses
gratis/bebas. Tujuannya adalah agar cakrawala mahasiswa bertambah luas dan
mampu menganalisis kelayakan usaha
5.2 Paparan Konsep
A. Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha
Studi kelayakan bisnis/komersial atau disebut juga analisis proyek bisnis
adalah studi tentang apakah suatu bisnis layak untuk mempertahankan
52
profitabilitas. Kajian ini terutama membahas berbagai konsep mendasar terkait
proses pengambilan keputusan dan pemilihan proyek bisnis sehingga dapat
memberikan manfaat ekonomi dan sosial seiring berjalannya waktu. Dalam
penelitian ini pertimbangan ekonomi dan teknis sangat penting karena akan
dijadikan landasan dalam melaksanakan kegiatan usaha.
kamu jalankan setelah ada modal yang dikeluarkan dari kocek pribadi
maupun investor.
• Menghindari pemborosan sumber daya. Menghindari dilakukannya
kegiatan yang sebenarnya tidak terlalu menguntungkan.
• Memindai kesempatan. Menganalisis akan adanya peluang investasi
sehingga kamu bisa memilih kegiatan alternatif yang paling menguntungkan.
• Menentukan prioritas. Hasil analisis membuat kamu jadi bisa mendahulukan
56
1. Analisis Aspek Pemasaran
Dalam analisis pasar, biasanya terdapat beberapa komponen yang harus
dianalisis dan dicermati, diantaranya ialah sebagai berikut.
1. Kebutuhan dan keinginan konsumen
2. Segmentasi pasar
3. Target
4. Nilai tambah
5. Masa hidup produk
6. Struktur pasar
7. Persaingan dan strategi pesaing
8. Ukuran pasar
9. Pertumbuhan pasar
10. Laba kotor
11. Pangsa pasar.
Menurut Peggy Lambing, agar kita yakin bahwa suatu usaha adalah siap
dimulai, perlu diadakan evaluasi terhadap beberapa aspek berikut.
1. Evaluasi ringkasan pelaksanaan
2. Evaluasi misi bisnis
3. Evaluasi lingkungan bisnis
4. Evaluasi produk dan jasa
5. Evaluasi pesaing
6. Evaluasi harga
7. Evaluasi keunggulan persaingan
8. Evaluasi pasar dan pemasaran
9. Evaluasi manajemen dan personal
10. Evaluasi mesin dan peralatan
11. Evaluasi biaya awal
12. Evaluasi pendanaan
13. Evaluasi titik impas
14. Evaluasi risiko yang tidak terkontrol
58
15. Evaluasi kesimpulan anda.
C. Ruang Kolaborasi
Berdasarkan materi pada eksplorasi konsep, silahkan Anda identifikasi
kelayakan usaha berdasarkan 5 aspek pada contoh usaha yang ada disekitar
Anda
D. Demonstrasi Kontekstual
Setelah kegiatan di ruang kolaborasi selesai, Anda akan melihat hasil
diskusi kelompok lain. Masing-masing kelompok dipersilakan untuk
mempresentasikan hasil diskusi; Anda diminta untuk memberikan tanggapan dan
menambahkan informasi tambahan.
E. Elaborasi Pemahaman
Setelah Anda mempresentasikan, untuk memahami lebih dalam tentang
identifikasi ide dan peluang usaha sert analisisnya. maka Anda kembali ke diskusi
pleno dengan membahas pertanyaan berikut:
59
1 Metode apa yang dipakai dalam analisis kelayakan usaha yang Anda lakukan
pada usaha sekitar Anda!
G. Aksi Nyata
Setelah Anda mengkoneksikan antar materi, mencermati ketimpangan
realita dan kondisi ideal, serta mengidentifikasi berbagai potensi yang ada, Anda
diminta untuk melakukan aksi nyata yaitu melakukan analisis kelayakan usaha
dari aspek sumber daya manusia, aspek pemasaran, aspek legalitas, aspek
produksi dan aspek kuangan pada ide usaha yang sudah Anda rancang.
60
TOPIK 6
Rencana Bisnis dan Memulai Usaha Baru
Durasi : 3 Pertemuan
Capaian Pembelajaran :
1) Mahasiswa mampu mengembangkan konsep rencana bisnis
2) Mahasiswa mampu menjelaskan tahapan pembuatan perencanaan bisnis
3) Mahasiswa mampu mendesain perencanaan bisnis sesuai sistematika
4) Mahasiswa mampu memulai usaha baru
Pada topik rencana bisnis dan memulai usaha baru ini, akan dibahas
mengenai data apa saja yang dibutuhkan dalam merencanakan bisnis,
menjelaskan tahapan perencanaan bisnis dan membuat perencanaan bisnis..
Pada akhir modul ini, mahasiswa diharapkan dapat merancang business model
canvas dan mengintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
1. Apakah Anda selalu mencari informasi terkait produk yang akan dibeli?
Sumber:https://youtu.be/yv2zqo_uZp4?si=hJZoUgcM6kyL69g1 (Youtube)
61
Setelah Anda melihat video tersebut, Apa yang Anda lakukan untuk
mengatasi kegagalan yang terjadi dalam dunia usaha?
B. Eksplorasi Konsep
6.1 Pendekatan Pembelajaran
Mahasiswa diberikan rujukan (makalah/jurnal/video) yang dapat
diakses gratis/bebas. Tujuannya adalah agar cakrawala mahasiswa
bertambah luas dan mampu membuat perencanaan bisnis sesuai sistematika.
68
2. Value Proposition
Sederhananya, proposal nilai adalah nilai produk atau layanan yang
membuat pelanggan memilih untuk membeli atau menyewanya dari bisnis
Anda. Contohnya adalah kebutuhan pelanggan: jika Anda memberi mereka
apa yang mereka butuhkan, mereka akan membeli barang yang dijual
perusahaan Anda.Solusi untuk masalah pengguna juga dapat berasal dari
value proposition dalam model bisnis Canvas. entah itu solusi yang belum
pernah terjadi sebelumnya, atau solusi yang berasal dari metode yang lebih
efisien yang diciptakan baru-baru ini. Oleh karena itu, cobalah untuk membuat
proposal penjualan unik untuk toko Anda..
3. Channel
Saluran Business Model Canvas memungkinkan pelanggan Anda
berinteraksi dengan perusahaan Anda dalam berbagai cara, seperti
meningkatkan penjualan, membeli barang dan jasa yang ditawarkan, atau
bahkan menanggapi keluhan. Media sosial adalah contoh paling umum dari
model bisnis kanvas yang menggunakan elemen ini. Perusahaan dapat
berinteraksi langsung dengan pelanggan mereka untuk berbagi informasi
penting atau menanggapi keluhan.
4. Customer Relationship
Sehubungan dengan pelanggan, Anda dapat memilih cara terbaik
untuk berinteraksi dengan pelanggan. tidak hanya tentang kapan produk
dipasarkan atau dijual, tetapi juga tentang bagaimana menanggapi keluhan
dan membuat pelanggan enggan membeli.
5. Revenue Streams
Sumber pendapatan perusahaan adalah aliran pendapatan, jadi Anda
harus tahu di mana dan bagaimana bisnis menghasilkan pendapatan.
6. Key Activities
Key activities adalah semua fungsi yang terkait dengan produktivitas
bisnis yang terkait dengan produk, dengan tugas utama menciptakan
proposisi nilai untuk produk.
69
7. Key Resource
Key resource adalah elemen BMC yang berisi daftar sumber daya
yang harus dirancang dan diimplementasikan perusahaan untuk mencapai
proposisi nilainya. Ini mengimplementasikan fungsi yang paling penting.
8. Key Partnership
Key partnership adalah daftar sumber daya eksternal yang kamu
perlukan agar model bisnis Anda saat ini berfungsi.
9. Cost Structure
Cost structure adalah sistem keuangan yang membiayai operasi
perusahaan. Berapa banyak uang yang harus dikeluarkan untuk mengelola
operasi bisnis per hari? Berapa biaya sumber daya yang dikonsumsi? Berapa
harga pasaran produk tersebut?
70
3. Pastikan Semua Elemen Saling Mendukung
Saat membuat template model bisnis, hal yang sama pentingnya
adalah memastikan sembilan komponen saling mendukung sehingga
menghasilkan rangkaian proses, yang membuat proses implementasi menjadi
lebih mudah..
4. Lakukan Review
Setelah menyelesaikan template model bisnis, langkah selanjutnya
adalah meninjau dan menilai kembali kemungkinan implementasi di masa
mendatang. Jika perlu, Anda dapat meminta penilaian dari mentor atau pihak
ketiga yang terpercaya.
Manajemen Resiko
Manajemen risiko adalah usaha untuk mengelola risiko dengan cara
memonitor sumber risiko, melacak, dan melakukan serangkaian upaya agar
71
dampak risiko bisa diminimalisasi. Adapun tujuan dari manajemen risiko
diantaranya adalah:
1. Melacak sumber-sumber risiko
Poin pertama tujuan manajemen risiko adalah guna melakukan
mitigasi atau pelacakan sumber-sumber yang berpotensi mengancam
tercapainya tujuan organisasi. Proses pelacakan ini dapat dilakukan dengan
riset dan analisa prosedural dari setiap aktivitas organisasi, mulai dari proses
pelayanan hingga pengelolaan aset.
2. Menyediakan informasi risiko bagi organisasi
Tujuan manajemen risiko yang berikutnya adalah menyediakan
informasi tentang sumber-sumber potensi risiko di perusahaan.
3. Meminimalisasi kerugian akibat terjadinya risiko
Setelah risiko ditemukan dan dianalisa, maka pihak-pihak yang terkait
dengan risiko perlu melakukan upaya agar risiko tidak sampai terjadi dan
mengancam keberlangsungan bisnis. Dalam hal ini, manajer risiko bisa
membantu para pihak terlibat menemukan solusi penanganan risiko, seperti
melenyapkan potensi, meminimalisasi, atau mentransfer risiko ke pihak lain.
4. Memberikan rasa aman bagi stakeholder
Tujuan manajemen risiko perusahaan adalah agar stakeholder merasa
aman dan percaya dengan integritas bisnis. Stakeholder di sini bukan sebatas
satuan kerja saja, tapi juga pegawai, rekanan, masyarakat, dan pihak-pihak
lain yang berkepentingan dengan perusahaan.
5. Menjaga stabilitas dan pertumbuhan organisasi
Terakhir, tujuan manajemen risiko adalah agar organisasi bisa
berkembang dengan stabil sesuai target kerjanya. Dengan adanya proses
manajemen risiko, organisasi bisa melakukan penanganan lebih cepat
terhadap sumber-sumber yang mengancam tujuan organisasi.
73
Teknologi dapat digunakan karena sifat aplikatifnya. Implementasi ini
adalah hasil nyata yang dapat digunakan secara langsung oleh bisnis. Tujuan
akhir dari penggunaan sains dan keilmuan adalah untuk melakukan proses
rekayasa teknologi menjadi produk yang dapat digunakan secara langsung.
Implementasi adalah langkah berikutnya. Oleh karena itu, teknologi baru
harus dapat bekerja sama dengan kebutuhan saat ini agar tepat guna dan
bermanfaat secara luas sekaligus spesifik. Proses ini disebut kerja sama.
b. Entrepreneurship
Internalization, paradigm alteration, spirit initiation, dan competition
adalah beberapa tahapan yang diperlukan untuk mengembangkan jiwa
entrepreneurship. Internalisasi adalah langkah pertama dalam menumbuhkan
jiwa entrepreneurship dengan memperoleh pengetahuan tentang jiwa
entrepreneurship dan medan usaha. Teori kewirausahaan dan
kepentingannya dibahas pada tahap ini. Kemudian datang perubahan
paradigma, atau perubahan paradigma umum. Pola pikir pragmatis dan instan
harus diubah dengan memberi tahu orang bahwa unit usaha riil sangat
penting untuk meningkatkan perekonomian negara, dan bahwa jiwa
usahawan sangat penting dalam membangun unit usaha tersebut. Pada titik
ini, sebuah perspektif tentang manfaat usaha bagi masyarakat dan individu
diberikan. Setelah pengetahuan telah diinternalisasi dan paradigma baru
telah diciptakan, diperlukan dorongan untuk memulai gerakan pembangunan
unit usaha tersebut. Ini dimulai dengan bantuan modal awal dan diawasi terus
menerus. Untuk mengembangkan bisnis dengan baik, perlu ada arena
kompetisi.
c. Technopreneurship
Setelah memiliki kemampuan teknologi dan semangat bisnis, langkah
terakhir adalah mengintegrasikannya. Kami telah mengembangkan dan
mengembangkan teknologi untuk membantu pertumbuhan unit bisnis kami.
Hal ini dapat dilakukan secara nyata di bidang seperti produksi (misalnya
Microsoft), pemasaran (misalnya e-Bay), keuangan, akuntansi, dan lain-lain.
Technopreneurship adalah kombinasi dari enterpreneurship, teknologi, dan
74
inovasi. Sangat penting untuk menjadi kreatif dan menggunakan teknologi
dengan benar. Berdasarkan uraian di atas, konsep Technoprenership mirip
dengan konsep bisnis digital. Bisnis digital, seperti technoprenership, adalah
penggunaan teknologi untuk mencitakan nilai baru. Integrasi teknologi dan
model bisnis mendorong bisnis digital. Kemampuan technopreneurship dinilai
berdasarkan empat komponen: kemampuan interpersonal, kemampuan
intrapersonal, pengetahuan wirausaha, dan penggunaan teknologi yang
efektif (Ismail et.al., 2017).
Dalam hal penggunaan teknologi tepat guna. Hal utama yang bisa
menjadi landasan technopreneurship ada 4 yaitu:
1. Mulai dari masalah atau kebutuhan masyarakat
Peluang bisnis adalah kebutuhan masyarakat. Kebutuhan masyarakat
adalah dasar hampir semua produk berbasis teknologi yang populer dan
dibeli saat ini. Berawal dari kebutuhan masyarakat, mobil, motor, telepon,
internet, provider seluler, sosial media, berbagai produk elektronik, dan
banyak lagi. Apakah masalah masyarakat dapat diselesaikan dengan
teknologi?
2. Perkaya Diri dengan Ide dan Inspirasi
Ide dan inspirasi adalah titik awal untuk ide bisnis. Terkadang, ide dan
inspirasi datang sendiri. Untuk meningkatkan pengetahuan Anda tentang
membaca, Anda dapat mengikuti kursus, seminar, atau workshop, dan
bahkan berbicara langsung dengan technopreneur.
3. Rencanakan Matang dan Lakukan dengan Cepat
Seorang technopreneur harus mampu menganalisis pasar, mendesain
produk, membuat strategi pemasaran, menentukan harga dan target pasar,
menyusun struktur organisasi, dan bertanggung jawab atas seluruh proses
bisnis.
4.Tambahkan Value pada Produk
Produk hampir selalu identik. Namun, nilai—atau nilai—adalah sesuatu
yang dapat membedakan dan membuat produk disukai oleh orang lain. Tidak
diragukan lagi, nilai yang ditambahkan disesuaikan dengan daya kreatif dan
inovasi masing-masing. Perlu diingat bahwa nilai yang dimaksud bukan harga
75
atau harag, tetapi nilai tambahan dan inovasi dalam hal produk, model
pemasaran, atau model kemasan.
C. Ruang Kolaborasi
Setelah mengeksplorasi konsep rencana bisnis, tentu telah dipahami
bagaimana rencana bisnis dapat dijalankan sesuai tujuannya. Juga dapat
merefleksikan pengalaman empiris dengan konsep menganalisis rencana bisnis
yang terbaik. Untuk itu silahkan Anda lakukan kegiatan berikut:
1. Bersama dengan kelompok Anda, tentukanlah satu peluang usaha baru yang
dapat dimplementasikan
76
D. Demonstrasi Kontekstual
Setelah kegiatan di ruang kolaborasi selesai, Anda akan melihat hasil
diskusi kelompok lain. Masing-masing kelompok dipersilakan untuk
mempresentasikan hasil diskusi; Anda diminta untuk memberikan tanggapan
dan menambahkan informasi tambahan.
E. Elaborasi Pemahaman
Setelah Anda mempresentasikan, untuk memahami lebih dalam
tentang perencanaan bisnis, maka Anda kembali ke diskusi pleno dengan
membahas pertanyaan berikut:
1 Bagaimana proses yang Anda lakukan saat membuat perencanaan bisnis,
apakah ada kendala? Jika ada, sebutkan dan cara mengatasinya seperti
apa?
77
G. Aksi Nyata
Setelah Anda mengkoneksikan antar materi, mencermati ketimpangan
realita dan kondisi ideal, serta mengidentifikasi berbagai potensi yang ada,
Anda diminta untuk melakukan aksi nyata dengan membuat rencana bisnis
dalam business model canvas dengan dengan mengadopsi teknologi yang
sesuai dengan rancangan bisnis yang Anda kembangkan. Kemukakan target
capaian dari pengembangan teknologi sesuai dengan usaha Anda.
78
DAFTAR PUSTAKA
Athia, I., Saraswati, E., & Normaladewi, A. (2018). Penerapan Business Model
Canvas (Bmc) Untuk Mendorong Mindset Kewirausahaan Di Kalangan
Mahasiswa Universitas Islam Malang. JU-ke (Jurnal Ketahanan
Pangan), 2(1), 66-75.
Digital Business Models for Industry 4.0, How Innovation and Technology Shape
the Future of Companies (pp.211-239)
79
Rusman Hakim. (1998). Kiat Sukses Berwiraswasta. Edisi Kedua. Jakarta: PT
xhttps://djpb.kemenkeu.go.id/kppn/manokwari/id/data-publikasi/berita-
terbaru/3030-manajemen-risiko-tujuan,-kategori,-dan-mitigasi.html
80
Pelaksanaan UTS
Soal UTS adalah sebagai berikut :
1. Apa tiga hal baru yang saya pelajari dari materi Perjalanan Pendidikan
Nasional?
2. Apa dua hal baru yang saya ingin ketahui lebih mendalam?
3. Apa satu langkah kongkrit yang segera saya lakukan setelah nateri ini?
Pelaksanaan UAS
1. Unggah proposal perencanaan bisnis sesuai dengan bidang keahlian atau
keilmuan yang anda miliki!
81
82
83
PENUTUP
Wirausaha merupakan usaha mandiri kreatif dalam mengembangkan pola
pikir, sikap dan keterampilan berwirausaha dengan mengalokasikan sumber daya
yang dimiliki. Kemampuan dalam mengembangkan dan memperluas sebuah
kegiatan usaha bergantung pada kepribadian wirausaha. Dalam berwirausaha
sangat perlu dipahami makna dan tujuan berwirausaha serta tujuan dan motivasi.
Selanjutnya perubahan mindset dari pencari kerja menjadi pencipta lapangan
pekerjaan menjadi faktor penting untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan. Setelah
membahas tentang mindset, etika dan karakteristik wirausaha, kita akan
mempelajari tentang bagaimana menciptakan kreativitas dan inovasi bisnis.
Selanjutnya, setelah membahas tentang peluang dan gagasan usaha, kita akan
mempelajari tentang aspek -aspek penting dalam wirausaha yaitu aspek SDM,
keuangan, pemasaran, manajemen dan legalitas yang bertujuan untuk menganalisis
kelayakan usaha. Kemudian pada topik perencanaan bisnis ini, akan dibahas
mengenai data apa saja yang dibutuhkan dalam merencanakan dan
mengembangkan bisnis, menjelaskan tahapan perencanaan bisnis dan membuat
perencanaan bisnis.. Pada akhir modul ini, mahasiswa diharapkan dapat merancang
BMC dan proposal bisnis serta mengintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran di
kelas.
84