Professional Documents
Culture Documents
Proposal Agnes Adelia BAB 1-3 (1) (1) Chek by ISN
Proposal Agnes Adelia BAB 1-3 (1) (1) Chek by ISN
YOGYAKARTA
SKRIPSI
KOTA METRO
Oleh:
AGNES ADELIA FEKARISTI
NIM. 2306002
YOGYAKARTA
2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
&Perry (2010) menjelaskan bahwa banyak pasien merasa cemas dan takut
sekitar 15-25% dari jumlah pasien yang ada (Pusat Pengendalian dan
2023 yaitu 10-15% dari 1400-1600 pasien dan sebagian besar pasien
Dampak nyeri yang tidak diatasi secara adekuat mempunyai efek yang
membahayakan diluar ketidaknyamanan yang disebabkannya. Selain
stimulasi kutaneus, dan terapi herbal. Selain itu terdapat pula intervensi
fase ekshalasi yang panjang. Slow deep breathing atau relaksasi napas
mengurangi rasa nyeri, dan mengurangi stres atau cemas (Pirmaari 2017).
B. Rumusan Masalah
penelitian ini adalah bagaimana pengaruh slow deep breathing terhadap skala
Ruang IGD Rumah Sakit Mardi Waluyo Kota Metro Tahun 2023?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh slow deep
2. Tujuan Khusus
teknik slow deep breathingdi ruang IGD Rumah Sakit Mardi Waluyo
deep breathingdi ruang IGD Rumah Sakit Mardi Waluyo Kota Metro
Tahun 2023.
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
Ruang IGD Rumah Sakit Mardi Waluyo Kota Metro, juga dapat
b. Bagi Penulis
Catheter)di ruang IGD Rumah Sakit Mardi Waluyo Kota Metro. Objek
penelitian ini adalah pengaruh slow deep breathingterhadap skala nyeri pada
ini adalah di ruang IGD Rumah Sakit Mardi Waluyo Kota Metrodan waktu
F. Keaslian Penelitian
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian
Judul Metode
No Nama Hasil Persamaan Perbedaan
Penlitian Penelitian
A. Konsep Teori
1. DC (Dower Catheter)
a. Pengertian
Rosa E M, 2017).
urin perjam pada pasien yang status hemodinamiknya tidak stabil (Potter
b. Tipe Kateterisasi
Tindakan ini dapat dilakukan selama 5-10 menit. Pada saat kandung
lain:
otot kandung kemih (Perdana, M., Haryani, H., & Aulawi, K. 2017).
c. Indikasi Kateterisasi
d. Komplikasi
jaringan sekitar uretra pada saat penyisipan, trauma yang terjadi apabila
penyisipan pada letak kateter belum tepat pada saat balon retensi pada
tonusnya.
besar daya tahan alami pada saluran kemih bagian bawah dengan
dari flora endogen atau flora usus normal, atau didapat melalui
a. Pengertian
tidak ada dua individu yang merasakan nyeri dalam pola yang identik
b. Penyebab Nyeri
dan lain-lain.
dan air.
tubuh, tumor.
c. Fisiologi Nyeri
rasa nyeri. Organ tubuh yang berperan sebagai reseptor nyeri adalah
ujung saraf bebas dalam kulit yang berespons hanya terhadap stimulus
bermielin dan ada juga yang tidak bermielin dari saraf perifer.
bagian tubuh yaitu pada kulit (cutaneus), somatik dalam (deep somatic),
dan pada daerah viseral. Oleh karena letaknya yang berbeda-beda inilah,
cutaneus berasal dari kulit dan subkutan, nyeri yang berasal dari daerah
ini biasanya mudah untuk dialokasi dan didefinisikan. Reseptor jaringan
transmisi 0,5 m/s) yang terdapat pada daerah yang lebih dalam, nyeri
kemudian melalui salh satu dari beberapa rute saraf, dan akhirnya
mempersiapkan nyeri.
terdapat pada tulang, pembuluh darah, saraf, otot, dan jaringan penyangga
merupakan nyeri yang tumpul dan sulit dilokalisasi. Reseptor nyeri jenis
seperti jantung, hati, usus, ginjal, dan sebagainya. Nyeri yang timbul pada
dimengerti. Akan tetapi, bisa tidaknya nyeri dirasakan dan hingga derajat
sistem algesia tubuh dan transmisi sistem saraf serta interpretasi stimulus
1) Persepsi Nyeri
2) Faktor Sosiobudaya
usia, namun tidak ada bukti terkini yang berkembang secara jelas.
4) Jenis Kelamin
5) Arti Nyeri
6) Ansietas
akan nyeri yang akan dialami saat ini. Individu yang memiliki
berikut:
10 = Nyeri hebat
Gambar 2.3 Skala Nyeri Menurut Bourbanis
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
f. Penatalaksanaan Nyeri
1) Terapi Farmakologi
2015).
a. Pengertian
Slow deep breathing tidak dapat dilakukan pada pasien dengan gagal
(Kelelahan)
penting dalam sistem respirasi dan sirkulasi tubuh. Saat kita melakukan
dan seluruh jaringan tubuh, membuang racun dan sisa metabolisme yang
hidung
nafas
PR anda harus punya dasar teori: Kapan nyeri diukur pertama kali?
Berapa lama terapi Deep breathing? Berapa kali terapi DB? Kapan
data
B. Kerangka Teori
topik penelitian. Yang disusun berdasarkan teori yang sudah ada dalam
tinjauan teori dan mengikuti kaidah input dan output (Saryono, 2011).
Indikasi Pemasangan
Kateter : Pemasangan
a. Mengurangi Kateter urin
ketidaknyamanan pada
distensi kandung kemih Faktor yang
b. Obstruksi kandung mempengaruhi
kemih (pembesaran nyeri:
Nyeri saat di pasang
kelenjar prostat) 1. Faktor Fisiologis
kateter urin
c. Pembedahan untuk 2. Faktor Sosial
memperbaiki organ 3. Faktor Spiritual
perkemihan, seperti 4. Faktor Psikologis
vesika urinaria, uretra, 5. Faktor Budaya
dan organ sekitarnya Penanganan Nyeri:
d. Retensi urin pada 1. Pemberian Jelly
penyembuhan penyakit 2. Relaksasi (Slow
ISK deep Breathing)
3. Distraksi
Skema 2.1 Kerangka Teori
Sumber : Modifikasi Black & Hawks (2014), Mubarak. dkk(2015), Potter &
Perry (2013), Hidayat(2011), Perdana dkk(2017), Pirmaari (2017).
C. Kerangka Konsep
kaitan antara konsep satu terhadap konsep lainnya, atau antara variable yang
satu dengan yang lain dari masalah yang akan diteliti (Notoatmojo,2012).
D. Hipotesis
Setelah melalui pembuktian dari hasil penelitian maka hipotesis ini dapat
benar dan salah, dapat diterima atau ditolak (Notoatmodjo, 2012). Hipotesis
ruang IGD Rumah Sakit Mardi Waluyo Kota Metro tahun 2023.
BAB III
METODE PENULISAN
A. Desain Penulisan
dengan suatu kelompuk kontrol yang serupa, tetapi tidak perlu kelompok yang
Gambar 3.1
Desain Penelitian
Keterangan:
X1 = Pemberian teknik Slow Deep Breathing
X2 = Tidak diberikan teknik Slow Deep Breathing
O1 =Pemasangan DC (Dower Catheter)
O2 =Skala Nyeri PemasanganDC (Dower Catheter)
(Notoadtmojo 2012).
bulan Januari 2024 di Ruang IGD Rumah Sakit Mardi Waluyo Kota Metro.
1. Populasi
benda-benda alam lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada
catheter) di ruang IGD Rumah Sakit Mardi Waluyo yang diambil dari
setiap bulan.
2. Sampel
dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2017). Bila populasi besar, dan
dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang
sampel yang dilakukan teknik slow deep breathing dengan 15 sampel dan
Susanto 2015).
perlu dilakukan pengujian validitas. Uji validitas digunakan untuk menguji sah
atau tidaknya suatu kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid apabila mampu
kuisioner dapat diukur dengan melakukan korelasi antara skor item pertanyaan
merupakan hasil yang sudah baku. Istrument ini sudah banyak digunakan untuk
menilai skala nyeri melalui kategori yang sudah ada. Skala pengukuran ini
Indrawati & Susanto 2015). Berikut ini intensitas nyeri dikategorikan sebagai
berikut:
1 – 3 = Nyeri ringan
4 – 6 = Nyeri sedang
10 = Nyeri hebat
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
mortalitas yang dihayati dan dianut oleh masyarakat. Etika juga membantu
prinsip etis yang diterapkan dalam kegiatan penelitian dari skripsi penelitian
(Notoadtmojo, 2014).
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Metro
hipotesis penelitian.
e. Peneliti menetapkan jumlah sampel dari populasi dan memilih sampel sesuai
antara lain tujuan penelitian, teknik yang akan digunakan dan waktu yang
digunakan. Jika responden bersedia, responden diminta menandatangani
G. Pengelolahan Data
mengumpulkan data yang dari data belum terolah atau mentah dan di olah
1. Editing
responden(Hidayat, 2017).
2. Coding
Kegiatan pemberian kode numeric (angka) terhadap data yang terdiri atas
memudahkan melihat lokasi dan arti suatu kode dari suatu variabel
(Hidayat, 2017).
4. Tabulating
akan dijadikan tabel yaitu tabel umum. Tabel umum berisikan seluruh
H. Analisa Data
1. Analisis Univariat
2. Analisis Bivariat
Tingkat kemaknaan (α) yang digunakan dalam penelitian ini sebesar 0,05
(Sugiyono, 2017). Uji prasyarat untuk uji t adalah uji normalitas (data
orang. Uji normalitas ini berguna untuk menentukan analisis data, jika data
Lampiran?
Jadwal?
Anggaran?