You are on page 1of 28

MAKALAH

Pembangunan, Kerusakan Lingkungan Dan Kebijakan Penanggulanga


Bencana
Tugas Mata Kuliah : Pendidikan Kebencanaan
(Dosen Pengampu Mata Kuliah :

OLEH :
ISMAIL OMBILI
NIM 421420023

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
JURUSAN FISIKA
PRODI PENDIDIKAN FISIKA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkat, rahmat dan
karunianya sehingga peneliti dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pembangunan, Kerusakan Lingkungan Dan Kebijakan Penanggulanga
Bencana” tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui
Pembangunan, Kerusakan Lingkungan Dan Kebijakan Penanggulanga Bencana.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
terdapat banyak kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari pembaca guna
menyempurnakan segala kekurangan dalam penyusunan makalah ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini berguna bagi para
pembaca dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

Gorontalo, 07 Oktober 2023

Penulis
Kehidupan manusia
tidak bisa dipisahkan
dari muka bumi. Baik
dalam
lingkungan alam maupun
lingkungan sosial. Kita
bernapas memerlukan
udara dari
lingkungan sekitar. Kita
makan, minum, menjaga
kesehatan, semuanya
memerlukan lingkungan.
Muka bumi adalah tempat
atau lingkungan yang ada
di
sekitar manusia yang
memengaruhi
perkembangan kehidupan
manusia baik
langsung maupun tidak
langsung.
Lingkungan Hidup adalah
kesatuan ruang dengan
semua benda yaitu
makhluk
hidup dan makhluk tak
hidup yang saling
mempengaruhi. Dalam
kehidupan
sehari-hari manusia tidak
dapat melepaskan diri dari
keterikatan pada udara,
tanah
dan air. Air, tanah,
udara, hewan, tumbuhan
dan manusia merupakan
sebuah
ekosistem hidup. Di
samping itu masih banyak
lagi hal-hal lain yang tidak
dapat
kesemuanya itu merupakan
bagian dari lingkungan
hidup.
Dalam Undang-undang
Republik Indonesia
Nomor 32 Tahun 2009
tentang
ketentuanperlindungan
dan pengelolaan
lingkungan hidup
dinyatakan bahwa
lingkungan hidup adalah
kesatuan ruang dengan
semua benda, daya
keadaan, dan
makhluk hidup,
termasuk di dalamnya
manusia, dan
perilakunya yang
mempengaruhi
kelangsungan
perikehidupan dan
kesejahteraan manusia
serta
makhluk hidup lainnya.
Terdapat tiga unsur
lingkungan, yaitu Pertama,
biotik, unsur-unsur
lingkungan
hidup yang terdiri dari
segala jenis makhluk
hidup, mulai dari manusia,
hewan,
tumbuhan, maupun
organisme atau jasad
renik lainnya. Kedua,
Abiotik yaitu
segala unsur lingkungan
yang terdiri dari benda-
benda mati seperti air,
udara, dan
lain sebagainya. Ketiga,
Sosial Budaya, unsur
lingkungan yang
diciptakan
manusia yang di
dalamnya terdapat nilai,
gagasan, norma,
keyakinan, serta
perilaku manusia sebagai
makhluk sosial atau
makhluk yang tidak dapat
hidup
sendiri.
Kehidupan manusia
tidak bisa dipisahkan
dari muka bumi. Baik
dalam
lingkungan alam maupun
lingkungan sosial. Kita
bernapas memerlukan
udara dari
lingkungan sekitar. Kita
makan, minum, menjaga
kesehatan, semuanya
memerlukan lingkungan.
Muka bumi adalah tempat
atau lingkungan yang ada
di
sekitar manusia yang
memengaruhi
perkembangan kehidupan
manusia baik
langsung maupun tidak
langsung.
Lingkungan Hidup adalah
kesatuan ruang dengan
semua benda yaitu
makhluk
hidup dan makhluk tak
hidup yang saling
mempengaruhi. Dalam
kehidupan
sehari-hari manusia tidak
dapat melepaskan diri dari
keterikatan pada udara,
tanah
dan air. Air, tanah,
udara, hewan, tumbuhan
dan manusia merupakan
sebuah
ekosistem hidup. Di
samping itu masih banyak
lagi hal-hal lain yang tidak
dapat
kesemuanya itu merupakan
bagian dari lingkungan
hidup.
Dalam Undang-undang
Republik Indonesia
Nomor 32 Tahun 2009
tentang
ketentuanperlindungan
dan pengelolaan
lingkungan hidup
dinyatakan bahwa
lingkungan hidup adalah
kesatuan ruang dengan
semua benda, daya
keadaan, dan
makhluk hidup,
termasuk di dalamnya
manusia, dan
perilakunya yang
mempengaruhi
kelangsungan
perikehidupan dan
kesejahteraan manusia
serta
makhluk hidup lainnya.
Terdapat tiga unsur
lingkungan, yaitu Pertama,
biotik, unsur-unsur
lingkungan
hidup yang terdiri dari
segala jenis makhluk
hidup, mulai dari manusia,
hewan,
tumbuhan, maupun
organisme atau jasad
renik lainnya. Kedua,
Abiotik yaitu
segala unsur lingkungan
yang terdiri dari benda-
benda mati seperti air,
udara, dan
lain sebagainya. Ketiga,
Sosial Budaya, unsur
lingkungan yang
diciptakan
manusia yang di
dalamnya terdapat nilai,
gagasan, norma,
keyakinan, serta
perilaku manusia sebagai
makhluk sosial atau
makhluk yang tidak dapat
hidup
sendiri.
Kehidupan manusia
tidak bisa dipisahkan
dari muka bumi. Baik
dalam
lingkungan alam maupun
lingkungan sosial. Kita
bernapas memerlukan
udara dari
lingkungan sekitar. Kita
makan, minum, menjaga
kesehatan, semuanya
memerlukan lingkungan.
Muka bumi adalah tempat
atau lingkungan yang ada
di
sekitar manusia yang
memengaruhi
perkembangan kehidupan
manusia baik
langsung maupun tidak
langsung.
Kehidupan manusia
tidak bisa dipisahkan
dari muka bumi. Baik
dalam
lingkungan alam maupun
lingkungan sosial. Kita
bernapas memerlukan
udara dari
lingkungan sekitar. Kita
makan, minum, menjaga
kesehatan, semuanya
memerlukan lingkungan.
Muka bumi adalah tempat
atau lingkungan yang ada
di
sekitar manusia yang
memengaruhi
perkembangan kehidupan
manusia baik
langsung maupun tidak
langsung.
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari muka bumi. Baik dalam
lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari
lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya
memerlukan lingkungan. Muka bumi adalah tempat atau lingkungan yang ada di
sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik
langsung maupun tidak langsung. Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang
dengan semua benda yaitu makhluk hidup dan makhluk tak hidup yang saling
mempengaruhi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat melepaskan diri
dari keterikatan pada udara, tanah dan air. Air, tanah, udara, hewan, tumbuhan dan
manusia merupakan sebuah ekosistem hidup. Di samping itu masih banyak lagi
hal-hal lain yang tidak dapat kesemuanya itu merupakan bagian dari lingkungan
hidup. Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang
ketentuanperlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dinyatakan bahwa
lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan, dan
makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia, dan perilakunya yang
mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lainnya. Terdapat tiga unsur lingkungan, yaitu Pertama, biotik,
unsur-unsur lingkungan hidup yang terdiri dari segala jenis makhluk hidup, mulai
dari manusia, hewan, tumbuhan, maupun organisme atau jasad renik lainnya.
Kedua, Abiotik yaitu segala unsur lingkungan yang terdiri dari benda-benda mati
seperti air, udara, dan lain sebagainya. Ketiga, Sosial Budaya, unsur lingkungan
yang diciptakan manusia yang di dalamnya terdapat nilai, gagasan, norma,
keyakinan, serta perilaku manusia sebagai makhluk sosial atau makhluk yang
tidak dapat hidup sendiri.

2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
4. Manfaat
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Pembangunan


Pembangunan adalah suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik
melalui upaya yang dilakukan secara terencana. Menurut Mohammad Ali,
Pembangunan adalah setiap upaya yang dikerjakan secara terencana untuk
melaksanakan perubahan yang memiliki tujuan utama untuk memperbaiki dan
menaikan taraf hidup, kesejahteraan dan kualitas manusia. Drs. Joko Untoro juga
mengungkapkan bahwa Pembangunan adalah pertumbuhan ekonomi yang diikuti
oleh perubahan di dalam stuktur ekonomi dan pola kegiatan ekonomi ataupun
upaya menaikkan pendapatan per kapita.

Pembangunan dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu pembangunan fisik


dan non fisik adalah sebagai berikut:
1) Pembangunan fisik adalah pembangunan yang dapat dirasakan langsung oleh
masyarakat atau pembangunan yang dapat dilihat oleh mata. Contohnya
adalah: Prasarana perhubungan yaitu: jalan, jembatan dll. Prasarana
pemasaran yaitu: gedung, pasar. Dan Prasarana sosial yaitu: gedung sekolah,
rumah-rumah ibadah, dan Puskesmas.
2) Pembangunan non fisik adalah jenis pembangunan yang tercipta oleh
dorongan masyarakat setempat dan memiliki jangka waktu yang lama
contohnya adalah Pembangunan bidang keagamaan, Pembangunan bidang
kesehatan dan keluarga berencana, Pembangunan bidang keamanan dan
ketertiban dan Pelayanan terhadap urusan masyarakat seperti pembuatan KTP,
pembuatan kartu keluarga, pembuatan surat kelahiran Dan Pembuatan surat
keterangan berdomisili.

2.2 Jenis-Jenis Pembangunan


a. Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan
pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk
dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara
dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara.
Tujuan pembangunan ekonomi yaitu, peningkatan ketersediaan serta
perluasan distribusi berbagai macam barang kebutuhan hidup pokok, peningkatan
standar hidup, dan perluasan pilihan-pilihan ekonomis dan sosial bagi semua
lapisan masyarakat.

b. Pembangunan Nasional
Pembangunan Nasional adalah upaya membangun dalam berbagai aspek
kehidupan bangsa yang dilaksanakan dari, oleh, dan untuk rakyat serta
penyelenggara negara yang maju juga demokratis berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945.
Tujuan pembangunan nasional, yakni mewujudkan suatu masyarakat yang
adil dan makmur, material, dan spiritual berdasarkan Pancasila. Tidak hanya itu,
tujuan pembangunan nasional juga tertuang dalam pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945 yang isinya melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial serta mewujudkan cita-cita bangsa.
Sedangkan hakikat pembangunan nasional berupa pembangunan bangsa Indonesia
seutuhnya.

c. Pembangunan Sosial
Pembangunan sosial adalah sebuah proses perubahan sosial yang terencana
dan didesain dengan tujuan untuk mengangkat kesejahteraan penduduk
menyeluruh dengan menggabungkannya dengan proses pembangunan ekonomi
yang dinamis. Namun pada awal berkembangnya kegiatan ini, pembangunan
sosial sering dipertentangkan dengan pembangunan ekonomi, namun seiring
dengan berjalannya waktu, pembangunan ekonomi, pembangunan sosial serta
antara satu daerah dengan daerah lain, serta antara satu negara dengan negara lain,
bahkan antara generasi sedang dengan generasi mendatang. Oleh sebab itu,
diperlukan adanya sikap kerjasama dengan semangat solidaritas. Maksudnya
adalah antara masyarakat harus menumbuhkan sikap saling kerjasama untuk
membantu melestarikan pembangunan yang berwawasan lingkungan dengan
saling menyemangati bahkan saling mengandalkan sikap semangat dan
menyemangati tersebut agar membuat masyarakat semakin yakin dan kuat untuk
saling bergotongroyong dalam melestarikan sumber daya alam maupun sumber
daya manusia agar dapat dimanfaatkan oleh keturunan atau generasi yang akan
datang.

2.3 Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup dalam Pembangunan Berwawasan


Lingkungan
Upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi
rakyatnya tanpa harus menimbulkan kerusakan lingkungan ditindaklanjuti dengan
menyusun program pembangunan berkelanjutan yang sering disebut sebagai
pembangunan berwawasan lingkungan. Pemerintah berkewajiban menumbuhkan
dan mengembangkan kesadaran masyarakat akan pentingnya untuk menjaga,
merawat, serta melestarikan lingkungan hidup. Dan upaya ini dilakukan
pemerintah melalui penyuluhan, bimbingan, pendidikan, dan penelitian tentang
lingkungan hidup.
Ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan adalah sebagai berikut:
1) Sebagai tumbuhan yang mampu menahan arus air laut yang mengikis daratan
pantai, dengan kata lain tumbuhan mangrove mampu untuk menahan air laut
agar tidak mengikis tanah di garis pantai. Hutan mangrove memiliki peran
sebagai tempat hidup berbagai macam biota laut seperti ikan-ikan kecil untuk
berlindung dan mencari makan. Selain binatang laut, bagi hutan mangrove
yang ruang lingkupnya cukup besar sering terdapat jenis binatang darat di
dalamnya seperti kera dan burung. Mengingat begitu pentingnya hutan
mangrove bagi kelangsungan lingkungan hidup kita, perlu adanya solusi untuk
penanggulangan masalah yang selama ini terjadi pada hutan mangrove. Solusi
yang dapat kita lakukan diantaranya yakni ;
 perlu adanya lahan konservasi terhadap hutan mangrove dalam rangka
penjagaan dan pelestarian hutan agar fungsi-fungsi mangrove dapat
dioptimalkan sebaik mungkin.
 melakukan reboisasi atau penanaman kembali terhadap hutan mangrove
yang telah rusak. Dalam hal ini perlu adanya keterlibatan antara
pemerintah dan warga secara teknis dalam pelaksanaan reboisasi.
 Perlu adanya manajemen tata ruang yang baik terhadap wilayah pesisir
pantai berhutan mangrove, sehingga dapat berpotensi ekonomis dalam hal
pariwisata. Provit yang diperoleh dari wisata alam ini dapat digunakan
untuk keterbutuhan pelestarian mangrove.
 perlu adanya penyuluhan dalam rangka memahamkan masyarakat terhadap
pentingnya kelestarian hutan mangrove bagi lingkungan hidup.
 Sanksi hukum yang tegas terhadap siapapun yang merusak kelestarian
hutan mangrove. Kelestarian lingkungan hidup amatlah penting bagi kita.
Menjaga mangrove merupakan bagian dari tindakan nyata atas kepedulian
kita terhadap
 lestarinya alam dan kehidupan. Mulai dari diri sendiri, marilah jaga
lingkungan demi hidup dan kehidupan, dengan adanya pelestarian hutan
mangrove di Kota Langsa menjadikan kota Langsa sebagai destinasi yang
banyak dikunjungi karena keasrian nya serta indahnya susunan bakau yang
terpapar di pesisir laut, dedaunan hijau yang menyegarkan mata serta
menyebarkan oksigen yang segar, maka itu kita sebagai masyarakat lokal
perlu melestarikan sumber daya alam yang telah kita punya terutama hutan
mangrove.

2) Bank of America Tower, New York Dirancang oleh arsitek Rick Cook,
gedung yang satu ini menerapkan pembangunan yang berkelanjutan meski
seluruh fasadnya dihiasi kaca. Kaca tersebut tak hanya menangkap panas dari
sinar matahari, bangunan ini juga memaksimalkan penggunaan cahaya alami.
Selain itu, bangunan ini juga menggunakan kembali air hujan untuk keperluan
lainnya.

3) CopenHill, Kopenhagen CopenHill menampilkan kejeniusan dari arsitek


Bjarke Ingels. Gedung ini adalah bukti bahwa arsitektur ramah lingkungan
dapat dicapai dengan desain tinggi. Gedung tersebut merupakan pusat
pengelolaan limbah menjadi energi. Uniknya, gedung tersebut bahkan tidak
mengeluarkan racun ke atmosfer. CopenHill dapat membakar 400 ribu ton
sampah setiap tahun dan mengubahnya menjadi energi bersih untuk memberi
daya pada 60 ribu rumah di daerah tersebut. Di atap CopenHill terdapat lereng
ski sepanjang 1 kaki yang dapat diakses melalui lift di dalam gedung.

4) Hotel Alila Solo, Jawa tengah Pesatnya pembangunan terutama pada sektor
perhotelan, ternyata berdampak kepada bumi dan lingkungan. Yang sangat
terasa adalah terjadinya pemanasan global. Untuk mengurangi dampak itu,
Alila Solo berupaya terlibat dalam mengembalikan ekosistem alam Sebagai
hotel bintang lima bertaraf internasional, Alila Solo yang berada di tengah
kota menerapkan konsep bangunan ramah lingkungan. Dengan beberapa
desain dan sistem yang dirancang khusus berkonsep eco-friendly.

2.4 Pengertian Kerusakan Lingkungan


Menurut Munadjad Danusaputro, Kerusakan lingkungan sebagai suatu
keadaan dalam suatu materi, energi dan atau informasi masuk atau dimasukkan di
dalam lingkungan oleh kegiatan manusia dan atau secara alami dalam batas–batas
dasar atau kadar tertentu, hingga mengakibatkan terjadinya gangguan kerusakan
dan atau penurunan mutu lingkungan, sampai lingkungan tidak dapat berfungsi
sebagaimana mestinya dilihat dari segi kesehatan, kesejahteraan dan keselamatan
rakyat.
Menurut Sastra Wijaya Kerusakan lingkungan terjadi apabila ada
penyimpangan dari lingkungan yang disebabkan oleh pencemaran dan berakibat
buruk terhadap lingkungan. Sedangkan menurut R.T Sutamihardja Kerusakan
lingkungan ialah penambahan bermacam–macam bahan sebagai hasil dari
aktivitas manusia ke lingkungan dan biasanya memberikan pengaruh yang
berbahaya terhadap lingkungan tersebut.
Kerusakan lingkungan hidup di Indonesia semakin hari kian parah,
Kondisi tersebut secara langsung telah mengancam kehidupan manusia. Tingkat
kerusakan alam pun meningkatkan risiko bencana alam. Kerusakan lingkungan
hidup dapat diartikan sebagai proses deteriorasi atau penurunan mutu
(kemunduran) lingkungan. Deteriorasi lingkungan ini ditandai dengan hilangnya
sumber daya tanah, air, udara, punahnya flora dan fauna liar, dan kerusakan
ekosistem.
Pada tahun 2004, High Level Threat Panel, Challenges and Change PBB,
memasukkan degradasi lingkungan sebagai salah satu dari sepuluh ancaman
terhadap kemanusiaan. World Risk Report yang dirilis German Alliance for
Development Works (Alliance), United Nations University Institute for
Environment and Human Security (UNU-EHS) dan The Nature Conservancy
(TNC) pada 2012 pun menyebutkan bahwa kerusakan lingkungan menjadi salah
satu faktor penting yang menentukan tinggi rendahnya risiko bencana di suatu
kawasan.

2.5 Jenis-jenis Kerusakan Lingkungan


a. Gunung Api
Ibarat manusia, tentunya saat perut terjadi goncangan akan menyebabkan
makanan yang terdapat dalam lambung sontak ingin meloncat keluar dan terjadi
muntahan. Begitu pula dengan gunung api, gempa vulkanik menyebabkan magma
ingin keluar mencari tempat yang baru. Di luar perut gunung api tidak
menyediakan ruang untuk magma sehingga perubahan wujud dari magma menjadi
lava terjadi pada saat fenomena letusan gunung api.
Lava yang keluar dari gunung api berubah menjadi lahar pada saat
bercampur dengan air. Meskipun dinamakan lahar dingin, sebenarnya suhunya
tidak dingin. Namun tidak lebih panas dari lava. Lava memiliki suhu berkisar
antara 1 sampai dengan 2 derajat celcius. Sedangkan lahar dingin besuhu 200
sampai dengan 500 derajat celcius. Disebut lahar dingin karena suhunya lebih
rendah dari lava. Erupsi gunung api merupakan bencana alam yang dapat merusak
lingkungan hidup. Hewan ternak mati, hutan mati, dan manusia pun bisa menjadi
korban.
Dibalik kerugian tersebut ada banyak manfaat erupsi gunung api. Salah
satunya muncul berbagai sumber air panas, menyuburkan tanah, dan sebagai
sarana rekreasi. Gunung api di Indonesia yang masih aktif salah satunya adalah
Gunung Merapi di Jawa Tengah.

b. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah terdapatnya pergerakan lembeng tektonik di selimut
bumi. Lempeng tektonik terus bergerak dengan kecepatan 16 mm per tahun.
Penambahan kecepatan pergerakan lempeng tektonik dapat membawa dampak
gempa bumi. Gempa bumi diukur menggunakan satuan skala ritchter. Gempa
bumi tidak berpotensi terjadi tsunami jika pusat gempa bukan merupakan lempeng
samudera. Namun jika pusat gempa terjadi di lempeng samudera dapat
dikhawatirkan terjadi arti tsunami. Bencana alam dalam beragam jenis gempa
bumi mampu meluluh lantakan permukaan bumi. Di Jepang, sering terjadi gempa
bumi. Masyarakat sadar akan hal itu dan mengantisipasi dengan membuat rumah
tahan gempa. Rumah tahan gempa adalah bangunan tempat tinggal yang 100%
terbuat dari kayu.
Kayu tidak menyatu dengan pondasi rumah, sedangkan tembok menyatu.
Jika terjadi gempa, maka bangunan rumah berbahan dasar tembok akan runtuh
karena sifat dasar tembok yang menyatu dengan pondasi. Dengan demikian maka
rumah menjadi tidak aman dijadikan tempat berlindung ketika terjadi gempa
bumi. Berbeda dengan rumah berbahan dasar kayu yang tidak menyatu dengan
pondasi sehingga tidak akan roboh saat diterjang gempa bumi.

c. Angin Puting Beliung


Fenomena angin puting beliung terjadi karena turbulensi pada saat angin
berhembus dengan kencang. Angin puting beliung sangat berbahaya bagi
lingkungan hidup karena dapat membawa berbagai macam kerusakan. Barang
seberat mobil dapat terbawa terbang pada saat terjadi angin putting beliung.
Peristiwa ini merupakan kejadian alam yang tidak dapat diprediksi kapan
terjadinya.

d. Tsunami
Tsunami adalah meluapnya air laut karena dampak dari gempa tektonik
dasar laut. Gambaran terjadinya tsunami adalah lempeng tektonik bergerak secara
konvergen (saling menjauh). Ruang konvergen tersebut terisi air yang dapat
meluap jika ruang telah menutup kembali. Mitigasi bencana alam tsunami dapat
dilakukan dengn cara mencari tempat yang lebih tinggi. Tsunami sangat
berbahaya karena dapat merusak lingkungan hidup.
2.6 Bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia

You might also like