Professional Documents
Culture Documents
MAKALAH Pengelolaan Fisika
MAKALAH Pengelolaan Fisika
OLEH :
ISMAIL OMBILI
NIM 421420023
Puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkat, rahmat dan
karunianya sehingga peneliti dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pembangunan, Kerusakan Lingkungan Dan Kebijakan Penanggulanga
Bencana” tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui
Pembangunan, Kerusakan Lingkungan Dan Kebijakan Penanggulanga Bencana.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
terdapat banyak kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari pembaca guna
menyempurnakan segala kekurangan dalam penyusunan makalah ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini berguna bagi para
pembaca dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.
Penulis
Kehidupan manusia
tidak bisa dipisahkan
dari muka bumi. Baik
dalam
lingkungan alam maupun
lingkungan sosial. Kita
bernapas memerlukan
udara dari
lingkungan sekitar. Kita
makan, minum, menjaga
kesehatan, semuanya
memerlukan lingkungan.
Muka bumi adalah tempat
atau lingkungan yang ada
di
sekitar manusia yang
memengaruhi
perkembangan kehidupan
manusia baik
langsung maupun tidak
langsung.
Lingkungan Hidup adalah
kesatuan ruang dengan
semua benda yaitu
makhluk
hidup dan makhluk tak
hidup yang saling
mempengaruhi. Dalam
kehidupan
sehari-hari manusia tidak
dapat melepaskan diri dari
keterikatan pada udara,
tanah
dan air. Air, tanah,
udara, hewan, tumbuhan
dan manusia merupakan
sebuah
ekosistem hidup. Di
samping itu masih banyak
lagi hal-hal lain yang tidak
dapat
kesemuanya itu merupakan
bagian dari lingkungan
hidup.
Dalam Undang-undang
Republik Indonesia
Nomor 32 Tahun 2009
tentang
ketentuanperlindungan
dan pengelolaan
lingkungan hidup
dinyatakan bahwa
lingkungan hidup adalah
kesatuan ruang dengan
semua benda, daya
keadaan, dan
makhluk hidup,
termasuk di dalamnya
manusia, dan
perilakunya yang
mempengaruhi
kelangsungan
perikehidupan dan
kesejahteraan manusia
serta
makhluk hidup lainnya.
Terdapat tiga unsur
lingkungan, yaitu Pertama,
biotik, unsur-unsur
lingkungan
hidup yang terdiri dari
segala jenis makhluk
hidup, mulai dari manusia,
hewan,
tumbuhan, maupun
organisme atau jasad
renik lainnya. Kedua,
Abiotik yaitu
segala unsur lingkungan
yang terdiri dari benda-
benda mati seperti air,
udara, dan
lain sebagainya. Ketiga,
Sosial Budaya, unsur
lingkungan yang
diciptakan
manusia yang di
dalamnya terdapat nilai,
gagasan, norma,
keyakinan, serta
perilaku manusia sebagai
makhluk sosial atau
makhluk yang tidak dapat
hidup
sendiri.
Kehidupan manusia
tidak bisa dipisahkan
dari muka bumi. Baik
dalam
lingkungan alam maupun
lingkungan sosial. Kita
bernapas memerlukan
udara dari
lingkungan sekitar. Kita
makan, minum, menjaga
kesehatan, semuanya
memerlukan lingkungan.
Muka bumi adalah tempat
atau lingkungan yang ada
di
sekitar manusia yang
memengaruhi
perkembangan kehidupan
manusia baik
langsung maupun tidak
langsung.
Lingkungan Hidup adalah
kesatuan ruang dengan
semua benda yaitu
makhluk
hidup dan makhluk tak
hidup yang saling
mempengaruhi. Dalam
kehidupan
sehari-hari manusia tidak
dapat melepaskan diri dari
keterikatan pada udara,
tanah
dan air. Air, tanah,
udara, hewan, tumbuhan
dan manusia merupakan
sebuah
ekosistem hidup. Di
samping itu masih banyak
lagi hal-hal lain yang tidak
dapat
kesemuanya itu merupakan
bagian dari lingkungan
hidup.
Dalam Undang-undang
Republik Indonesia
Nomor 32 Tahun 2009
tentang
ketentuanperlindungan
dan pengelolaan
lingkungan hidup
dinyatakan bahwa
lingkungan hidup adalah
kesatuan ruang dengan
semua benda, daya
keadaan, dan
makhluk hidup,
termasuk di dalamnya
manusia, dan
perilakunya yang
mempengaruhi
kelangsungan
perikehidupan dan
kesejahteraan manusia
serta
makhluk hidup lainnya.
Terdapat tiga unsur
lingkungan, yaitu Pertama,
biotik, unsur-unsur
lingkungan
hidup yang terdiri dari
segala jenis makhluk
hidup, mulai dari manusia,
hewan,
tumbuhan, maupun
organisme atau jasad
renik lainnya. Kedua,
Abiotik yaitu
segala unsur lingkungan
yang terdiri dari benda-
benda mati seperti air,
udara, dan
lain sebagainya. Ketiga,
Sosial Budaya, unsur
lingkungan yang
diciptakan
manusia yang di
dalamnya terdapat nilai,
gagasan, norma,
keyakinan, serta
perilaku manusia sebagai
makhluk sosial atau
makhluk yang tidak dapat
hidup
sendiri.
Kehidupan manusia
tidak bisa dipisahkan
dari muka bumi. Baik
dalam
lingkungan alam maupun
lingkungan sosial. Kita
bernapas memerlukan
udara dari
lingkungan sekitar. Kita
makan, minum, menjaga
kesehatan, semuanya
memerlukan lingkungan.
Muka bumi adalah tempat
atau lingkungan yang ada
di
sekitar manusia yang
memengaruhi
perkembangan kehidupan
manusia baik
langsung maupun tidak
langsung.
Kehidupan manusia
tidak bisa dipisahkan
dari muka bumi. Baik
dalam
lingkungan alam maupun
lingkungan sosial. Kita
bernapas memerlukan
udara dari
lingkungan sekitar. Kita
makan, minum, menjaga
kesehatan, semuanya
memerlukan lingkungan.
Muka bumi adalah tempat
atau lingkungan yang ada
di
sekitar manusia yang
memengaruhi
perkembangan kehidupan
manusia baik
langsung maupun tidak
langsung.
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari muka bumi. Baik dalam
lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari
lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya
memerlukan lingkungan. Muka bumi adalah tempat atau lingkungan yang ada di
sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik
langsung maupun tidak langsung. Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang
dengan semua benda yaitu makhluk hidup dan makhluk tak hidup yang saling
mempengaruhi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat melepaskan diri
dari keterikatan pada udara, tanah dan air. Air, tanah, udara, hewan, tumbuhan dan
manusia merupakan sebuah ekosistem hidup. Di samping itu masih banyak lagi
hal-hal lain yang tidak dapat kesemuanya itu merupakan bagian dari lingkungan
hidup. Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang
ketentuanperlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dinyatakan bahwa
lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan, dan
makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia, dan perilakunya yang
mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lainnya. Terdapat tiga unsur lingkungan, yaitu Pertama, biotik,
unsur-unsur lingkungan hidup yang terdiri dari segala jenis makhluk hidup, mulai
dari manusia, hewan, tumbuhan, maupun organisme atau jasad renik lainnya.
Kedua, Abiotik yaitu segala unsur lingkungan yang terdiri dari benda-benda mati
seperti air, udara, dan lain sebagainya. Ketiga, Sosial Budaya, unsur lingkungan
yang diciptakan manusia yang di dalamnya terdapat nilai, gagasan, norma,
keyakinan, serta perilaku manusia sebagai makhluk sosial atau makhluk yang
tidak dapat hidup sendiri.
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
4. Manfaat
BAB II
KAJIAN TEORI
b. Pembangunan Nasional
Pembangunan Nasional adalah upaya membangun dalam berbagai aspek
kehidupan bangsa yang dilaksanakan dari, oleh, dan untuk rakyat serta
penyelenggara negara yang maju juga demokratis berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945.
Tujuan pembangunan nasional, yakni mewujudkan suatu masyarakat yang
adil dan makmur, material, dan spiritual berdasarkan Pancasila. Tidak hanya itu,
tujuan pembangunan nasional juga tertuang dalam pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945 yang isinya melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial serta mewujudkan cita-cita bangsa.
Sedangkan hakikat pembangunan nasional berupa pembangunan bangsa Indonesia
seutuhnya.
c. Pembangunan Sosial
Pembangunan sosial adalah sebuah proses perubahan sosial yang terencana
dan didesain dengan tujuan untuk mengangkat kesejahteraan penduduk
menyeluruh dengan menggabungkannya dengan proses pembangunan ekonomi
yang dinamis. Namun pada awal berkembangnya kegiatan ini, pembangunan
sosial sering dipertentangkan dengan pembangunan ekonomi, namun seiring
dengan berjalannya waktu, pembangunan ekonomi, pembangunan sosial serta
antara satu daerah dengan daerah lain, serta antara satu negara dengan negara lain,
bahkan antara generasi sedang dengan generasi mendatang. Oleh sebab itu,
diperlukan adanya sikap kerjasama dengan semangat solidaritas. Maksudnya
adalah antara masyarakat harus menumbuhkan sikap saling kerjasama untuk
membantu melestarikan pembangunan yang berwawasan lingkungan dengan
saling menyemangati bahkan saling mengandalkan sikap semangat dan
menyemangati tersebut agar membuat masyarakat semakin yakin dan kuat untuk
saling bergotongroyong dalam melestarikan sumber daya alam maupun sumber
daya manusia agar dapat dimanfaatkan oleh keturunan atau generasi yang akan
datang.
2) Bank of America Tower, New York Dirancang oleh arsitek Rick Cook,
gedung yang satu ini menerapkan pembangunan yang berkelanjutan meski
seluruh fasadnya dihiasi kaca. Kaca tersebut tak hanya menangkap panas dari
sinar matahari, bangunan ini juga memaksimalkan penggunaan cahaya alami.
Selain itu, bangunan ini juga menggunakan kembali air hujan untuk keperluan
lainnya.
4) Hotel Alila Solo, Jawa tengah Pesatnya pembangunan terutama pada sektor
perhotelan, ternyata berdampak kepada bumi dan lingkungan. Yang sangat
terasa adalah terjadinya pemanasan global. Untuk mengurangi dampak itu,
Alila Solo berupaya terlibat dalam mengembalikan ekosistem alam Sebagai
hotel bintang lima bertaraf internasional, Alila Solo yang berada di tengah
kota menerapkan konsep bangunan ramah lingkungan. Dengan beberapa
desain dan sistem yang dirancang khusus berkonsep eco-friendly.
b. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah terdapatnya pergerakan lembeng tektonik di selimut
bumi. Lempeng tektonik terus bergerak dengan kecepatan 16 mm per tahun.
Penambahan kecepatan pergerakan lempeng tektonik dapat membawa dampak
gempa bumi. Gempa bumi diukur menggunakan satuan skala ritchter. Gempa
bumi tidak berpotensi terjadi tsunami jika pusat gempa bukan merupakan lempeng
samudera. Namun jika pusat gempa terjadi di lempeng samudera dapat
dikhawatirkan terjadi arti tsunami. Bencana alam dalam beragam jenis gempa
bumi mampu meluluh lantakan permukaan bumi. Di Jepang, sering terjadi gempa
bumi. Masyarakat sadar akan hal itu dan mengantisipasi dengan membuat rumah
tahan gempa. Rumah tahan gempa adalah bangunan tempat tinggal yang 100%
terbuat dari kayu.
Kayu tidak menyatu dengan pondasi rumah, sedangkan tembok menyatu.
Jika terjadi gempa, maka bangunan rumah berbahan dasar tembok akan runtuh
karena sifat dasar tembok yang menyatu dengan pondasi. Dengan demikian maka
rumah menjadi tidak aman dijadikan tempat berlindung ketika terjadi gempa
bumi. Berbeda dengan rumah berbahan dasar kayu yang tidak menyatu dengan
pondasi sehingga tidak akan roboh saat diterjang gempa bumi.
d. Tsunami
Tsunami adalah meluapnya air laut karena dampak dari gempa tektonik
dasar laut. Gambaran terjadinya tsunami adalah lempeng tektonik bergerak secara
konvergen (saling menjauh). Ruang konvergen tersebut terisi air yang dapat
meluap jika ruang telah menutup kembali. Mitigasi bencana alam tsunami dapat
dilakukan dengn cara mencari tempat yang lebih tinggi. Tsunami sangat
berbahaya karena dapat merusak lingkungan hidup.
2.6 Bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia