You are on page 1of 8

Jurnal Kesehatan Vokasional, Vol. 6 No.

3 (Agustus 2021)
ISSN 2541‑0644 (print), ISSN 2599‑3275 (online)
DOI h ps://doi.org/10.22146/jkesvo.65911

Analisis Kadar Alkohol dalam Obat Batuk Sirup dengan


Menggunakan Metode Headspace Kromatografi Gas

Dedy Suseno1 dan Qomariyah2


1Halal
Research Center Universitas YARSI
2Fakultas
Kedokteran Universitas YARSI
dedy.suseno@yarsi.ac.id1 dan qomariyah@yarsi.ac.id2

Diajukan 17 Mei 2021 Diperbaiki 11 Agutus 2021 Diterima 15 Agustus 2021


ABSTRAK

Latar Belakang: Alkohol atau etanol merupakan salah satu bahan baku obat yang biasa digunakan
sebagai bahan pelarut dalam obat batuk sirup. Penggunaan alkohol tersebut perlu dikritisi, terutama
dalam penggunaan konsentrasi yang tinggi. Nilai konsentrasi alkohol yang tinggi dalam darah dapat
menyebabkan gangguan penglihatan, reaksi yang melemah, gangguan koordinasi, dan kelabilan
emosi. Ditemukannya kandungan alkohol dalam obat batuk herbal yang dalam kemasannya tidak
mencantumkan keterangan alkohol perlu menjadi perhatian serius, khususnya bagi konsumen.
Tujuan: Menganalisis konsentrasi alkohol dalam obat batuk sirup yang dalam kemasannya tidak
mencantumkan keterangan alkohol.
Metode: Empat belas sampel obat batuk sirup yang tidak menuliskan keterangan alkohol dan satu
sampel obat batuk sirup yang menuliskan keterangan alkohol dalam kemasan dianalisis kandungan
alkoholnya menggunakan metode headspace kromatografi gas. Konsentrasi alkohol dalam sampel
didapatkan dengan memasukkan nilai persamaan regresi standar alkohol ke dalam rumus kadar
residual solvent.
Hasil: Sembilan sampel terdeteksi mengandung alkohol dengan rentang konsentrasi alkohol 0,045 % b/
b sampai 0,503% b/b dan 0,074% v/v sampai 1,569 % v/v.
Kesimpulan: Sembilan sampel terdeteksi mengandung alkohol dengan konsentrasi terbesar yaitu
1,569% v/v dan 0,503 % b/b.

Kata Kunci: Obat Batuk; Sirup; Alkohol

ABSTRACT

Background: Alcohol or ethanol is one of the raw materials of drugs commonly used as a solvent in cough syrup.
The use of such alcohol needs to be criticized especially in the use of high concentrations. High alcohol
concentration values in the blood can cause impaired vision, weakened reactions, impaired coordination, and
emotional impairment. The finding of alcohol content in herbal cough medicines which does not include alcohol
information in the packaging needs to be a serious concern, especially for consumers.
Objective: Analyzing the alcohol concentration in cough syrup which does not include alcohol description in the
packaging.
Methods: Fourteen samples of cough syrup that did not include alcohol description and one sample of cough
syrup that included alcohol description in the packaging were analyzed their alcohol content using the gas
chromatography headspace method. The concentration of alcohol in the sample was obtained by involving the
standard alcohol regression equation value into the residual solvent level formula.
Results: Nine samples were detected containing alcohol with concentration range of 0,045 % w/w to 0,503% w/
w and 0,074% v/v to 1,569 % v/v.
Conclusion: Nine samples were detected containing alcohol with the largest concentrations of 1.569% v/v and
0.503 % w/w.

Keywords: Cough Syrup; Syrup; Alcohol

h ps://jurnal.ugm.ac.id/jkesvo Published online August 31, 2021 139


Analisis Kadar Alkohol dalam Obat Batuk Sirup dengan...

PENDAHULUAN HK.03.1.23.06.10.5166 Tahun 2010 tentang


Alkohol atau etanol merupakan salah kandungan alkohol pada obat, obat
satu bahan baku yang banyak digunakan tradisional, suplemen makanan, dan
dalam memproduksi obat cair. Biasanya pangan. Merujuk pada aturan tersebut,
alkohol tersebut digunakan sebagai bahan produsen wajib mencantumkan kadar
pelarut dan pengawet dalam obat batuk. alkohol (dalam bentuk %) pada
Penggunaan obat batuk yang kemasannya.
mengandung alkohol perlu mengikuti Hal yang menjadi masalah adalah
petunjuk yang telah tercantum dalam apabila ditemukan produk obat batuk
kemasan obat. Hal ini dikarenakan yang dalam kemasannya tidak
alkohol yang masuk ke dalam tubuh akan mencantumkan keterangan alkohol, tetapi
berpengaruh terhadap konsentrasi alkohol terdeteksi mengandung alkohol setelah
dalam darah. Neo et al. (2017) menyatakan diuji laboratorium. Apabila hal ini terjadi,
bahwa nilai konsentrasi alkohol dalam kondisi tersebut akan membahayakan
darah sebesar 1,80 g/L dapat kesehatan konsumen yang mengonsumsi
menyebabkan gangguan penglihatan, obat batuk tersebut.
reaksi yang melemah, gangguan Penelitian Neo et al. (2017) tentang
koordinasi dan kelabilan emosi. obat batuk herbal di Malaysia menyatakan
Penggunaan alkohol dalam obat bahwa sampel yang diteliti mengandung
batuk cair perlu diwaspadai, terutama jika alkohol dengan rentang 0,102% ‑ 2,576% (v/
digunakan oleh bayi yang baru lahir. Hal v) dan sampel tersebut tidak menuliskan
ini disebabkan karena bayi memiliki kandungan alkohol dalam kemasaannya.
resiko yang besar terhadap keracunan Penelitian tersebut menjadi acuan untuk
akut dan kronis alkohol (Zucco i & melihat apakah hasil penelitian tersebut
Fabiano, 2011). bisa terjadi pula pada sampel obat batuk
Amerika, melalui FDA (Food and sirup yang umum dijumpai di Indonesia.
Drugs Administration) menyatakan bahwa Tujuan penelitian ini adalah untuk
penggunaan konsentrasi maksimum menganalisis adanya kandungan alkohol
alkohol dalam obat‑obatan oral dibagi dalam obat batuk sirup yang dalam
menjadi beberapa rentang usia. Pada anak‑ kemasannya tidak mencantumkan
anak dan dewasa di atas umur 12 tahun, keterangan alkohol. Manfaat penelitian ini
batasan maksimum konsentrasi alkohol bagi konsumen ialah informasi yang
dalam obat ialah 10%, sedangkan pada didapatkan dapat digunakan sebagai
anak‑anak di bawah usia 12 tahun dan 6 rujukan dalam memilih obat batuk sirup,
tahun, kadar konsentrasi alkohol sedangkan bagi BPOM. Hasil penelitian
maksimum dalam obat ialah sebesar 5% ini akan menjadi informasi penting jika
dan 0.5% (Neo et al., 2017). sampel yang digunakan ternyata
The European Medicine Agency (EMA) mengandung alkohol.
merekomendasikan produk obat herbal
yang mengandung alkohol harus METODE
menuliskan kandungan alkoholnya dalam Metode penelitian analisis alkohol
kemasan dengan jelas (Neo et al., 2017). Di dalam obat batuk sirup mengacu pada
Indonesia sendiri, penggunaan alkohol United States Pharmacopeia (2016). Alkohol
dalam obat diatur oleh Badan Pengawas dalam sampel dianalisis dengan
Obat dan Makanan (BPOM). menggunakan alat headspace kromatografi
Aturan penggunaan alkohol tersebut gas yang dilengkapi dengan detektor FID
tertulis dalam Peraturan Kepala Badan (Flame ionization detector).
Pengawas Obat dan Makanan Republik Sampel yang digunakan adalah 14
Indonesia (BPOM RI) No obat batuk sirup yang dalam kemasannya
140 h ps://jurnal.ugm.ac.id/jkesvo Published online August 31, 2021
Analisis Kadar Alkohol dalam Obat Batuk Sirup dengan...

tidak mencantumkan keterangan alkohol yang digunakan sebagai detektor.


dan 1 sampel obat batuk sirup yang dalam Penyesuaian kondisi alat dilakukan pada
kemasannya mencantumkan keterangan Inlet Injection mode = Split 2,5:1, Injection
alkohol. Semua sampel merupakan obat temperature (140°C), Constant velocity (25
batuk sirup yang umum digunakan oleh cm/detik), dan Initial Temperature pada
masyarakat dan dapat dibeli pada apotek 40°C, ditahan selama 5 menit.
maupun toko obat.
Adanya kandungan alkohol dalam Preparasi Sampel
sampel terlihat dari adanya puncak pada Sampel obat batuk sirup sebanyak 1
rentang waktu tertentu dalam gram atau sebanyak 1 mL ditempatkan
kromatogram kromatografi gas. Analisis dalam vial headspace. Sebanyak 4 mL DMF
data kadar alkohol atau kadar residual 50% ditambahkan ke dalam vial headspace
solven dalam sampel didapat dengan lalu kunci dengan crimper 20 mm. Larutan
menggunakan kurva kalibrasi standar ini digoyang‑ goyangkan perlahan namun
alkohol pada persamaan garis Y= bx + a jangan sampai larutan kontak dengan
yang dimasukkan ke dalam rumus tutup vial. Jika sudah tercampur
berikut. sempurna, sampel ditempatkan dalam
headspace yang kemudian akan
diinjeksikan ke dalam kromatografi gas.

Keterangan: Pembuatan Kurva Standar Alkohol


a = Intercept dari kurva kalibrasi standar
Pembuatan kurva standar alkohol
alcohol;
b = slope dari kurva kalibrasi standar alkohol; dilakukan dengan mengencerkan standar
Wspl = bobot penimbangan sampel (g). alkohol 99,9% hingga didapatkan
konsentrasi alkohol sebesar 77638,78 mg/
Kondisi Pengukuran Instrumen L. Dari larutan tersebut dipipet sebanyak
Penelitian ini untuk analisis alkohol 0,01 mL, 0,02 mL, 0,05 mL, 0,1 mL, 0,2 mL,
dalam sampel dibagi menjadi 2 tahapan. 0,3 mL, 0,5 mL, 0,75 mL dan 1 mL.
Tahap pertama adalah pemisahan Kemudian, masing‑masing ditempatkan
senyawa yang mudah menguap dalam dalam labu 10 mL dan dicukupkan
sampel dengan menggunakan metode volumenya.
headspace dan tahap kedua adalah analisis Larutan yang telah siap selanjutnya
kandungan alkohol dalam sampel dengan diinjeksikan ke dalam kromatografi gas.
menggunakan metode kromatografi pada Data yang didapatkan berupa grafik luas
alat kromatografi gas. area (Y) terhadap konsentrasi alkohol (x)
Sebelum digunakan untuk analisis, dalam mg/L dan memiliki persamaan Y =
headspace terlebih dahulu didiamkan bx + a. Nilai batas deteksi alat atau Limit of
selama 15 menit. Pengaturan headspace Detection (LoD) dan batas kuantitasi alat
yang perlu dilakukan, yaitu needle atau Limit of Quantification (LoQ)
temperature (85°C), transfer line temperature didapatkan dari data pengulangan hasil
(100°C), oven (85°C), pressurize (1 menit), pembacaan kurva standar alkohol dan
injection time (0,04 menit), withdraw (0.5 analisis datanya dapat merujuk kepada
menit), thermostat/oven time (40 menit), dan Riyanto (2014).
GC cycle time (24 menit).
Pada metode kromatografi digunakan
alat kromatografi gas (GC), dan gas
nitogen digunakan sebagai gas pembawa.
Kolom kromatografi gas yang digunakan
adalah capillary column DB‑624 dengan FID
h ps://jurnal.ugm.ac.id/jkesvo Published online August 31, 2021 141
Analisis Kadar Alkohol dalam Obat Batuk Sirup dengan...

HASIL DAN PEMBAHASAN maka akan menyebabkan bertambahnya


nilai y sebesar 24,6575. Nilai koefisien
Kurva Standar Alkohol determinasi (R2) yang mendekati 1
menggambarkan bahwa analisis standar
alkohol dilakukan secara teliti sehingga
memberikan respons yang linier pada
peningkatan nilai konsentrasi alkohol
terhadap peningkatan luas area.

Hasil Analisis Alkohol dalam Sampel


Tabel 1 menunjukkan hasil analisis
alkohol dalam sampel obat batuk sirup.
Gambar 1. Kurva standar alkohol Sebanyak 9 sampel yang tidak menuliskan
keterangan alkohol dalam kemasaanya
Gambar 1 tersebut merupakan kurva terdeteksi mengandung alkohol dengan
standar alkohol yang menggambarkan konsentrasi yang bervariasi. Satu sampel
konsentrasi alkohol (x) terhadap luas area yang dalam kemasaannya menuliskan
(y) dalam kromatogram. Semakin tinggi keterangan alkohol kurang dari 1% tidak
konsentrasi alkohol maka semakin luas terdeteksi mengandung alkohol setelah
pula luas area yang dihasilkan. dianalisis menggunakan metode headspace
Persamaan y = 24,6575x ‑ 3086,7072 kromatografi gas.
menyatakan bahwa kenaikan 1 nilai x
Tabel 1. Data konsentrasi kandungan alkohol dalam sampel
No Kode Sampel Konsentrasi alkohol Persentase konsentrasi alkohol
1. A 3208,7 mg/L 0,411
2. B Tidak terdeteksi Tidak terdeteksi
3. C Tidak terdeteksi Tidak terdeteksi
4. D 12234,48 mg/L 1,569
5. E 759,84 mg/L 0,098
6. F 1140,76 mg/Kg 0,114
7. G^ Tidak terdeteksi Tidak terdeteksi
8. H 575,48 mg/L 0,074
9. I Tidak terdeteksi Tidak terdeteksi
10. J* Tidak terdeteksi Tidak terdeteksi
11. K 447,91 mg/kg 0,045
12. L 3087,71 mg/L 0,396
13. M 5025,24 mg/Kg 0,503
14. N Tidak terdeteksi Tidak terdeteksi
15. O 2672,99 mg/Kg 0,267
Keterangan: * memiliki logo Halal MUI
^ mengandung alkohol kurang dari 1%

Linearitas Kurva Standar Alkohol Alat kromatografi gas akan


Linieritas adalah kemampuan metode mempunyai linieritas yang tinggi bila
analisis untuk memberikan respons menghasilkan data nilai korelasi (r) yang
proporsional terhadap konsentrasi analit mendekati 1. Hal ini juga menggambarkan
dalam sampel. Linieritas metode dapat bahwa detektor yang digunakan
menggambarkan ketelitian pengerjaan memberikan respons yang linier antara
analisis suatu metode yang ditunjukkan luas puncak/area dan konsentrasi alkohol
oleh nilai koefisien determinasi (R2) dalam sampel (Astuti, et al., 2018). Hasil
dengan syarat nilai R2 > 0,997 (Riyanto, penelitian menunjukkan bahwa kurva
2014). standar alkohol memiliki persamaan Y =

142 h ps://jurnal.ugm.ac.id/jkesvo Published online August 31, 2021


Analisis Kadar Alkohol dalam Obat Batuk Sirup dengan...

24,6575X – 3086,7072 dengan R2 sebesar kandungan alkohol pada sampel bisa


0,999 dan r = 0,9995. disebabkan karena limit deteksi alat yang
Limit deteksi (LoD) adalah digunakan untuk menganalisis alkohol
konsentrasi analit terendah yang dapat berbeda‑beda dan dapat dimungkinkan
dideteksi dan diidentifikasi dengan pula bahwa limit deteksi alat yang
mengingat tingkat kepastian. Limit digunakan oleh produsen obat untuk
kuantitasi (LoQ) adalah konsentrasi menganalisis alkohol tersebut di atas alat
terendah analit dalam sampel yang dapat kromatografi gas yang digunakan pada
ditentukan dengan presisi dan akurasi penelitian ini.
yang dapat diterima dibawah kondisi Hal ini dapat dilihat dari rentang
yang disepakati (Riyanto, 2014). konsentrasi alkohol yang ditemukan pada
Alat kromatografi gas yang sampel, yang berada dalam rentang sangat
digunakan memiliki nilai batas deteksi kecil, yaitu 0,045%−1,569%. Makin kecil
(LoD) alkohol sebesar 2,8 mg/L atau 3,59 x limit deteksi alat (LoD), akan makin baik
10‑4% v/v. Jika sampel yang diuji memiliki untuk analisis suatu senyawa yang
konsentrasi alkohol di bawah LoD‑nya, konsentrasinya kecil pula.
kandungan alkoholnya tak akan Peraturan BPOM menyebutkan bahwa
terdeteksi. untuk pengujian suatu produk akhir harus
dilakukan oleh laboratorium terakreditasi,
Konsentrasi Alkohol dalam Sampel Obat baik di dalam, maupun luar negeri atau
Batuk Sirup laboratorium pemerintah. Hal ini
Peraturan Kepala Badan Pengawas menunjukkan bahwa sangat
Obat dan Makanan Republik Indonesia memungkinkan bila diperoleh hasil
(BPOM RI) No HK.03.1.23.06.10.5166 analisis alkohol yang berbeda‑beda dalam
Tahun 2010 tentang kandungan alkohol sampel antar laboratorium.
pada obat, obat tradisional, suplemen Mengacu pada Fatwa MUI Tahun
makanan, dan pangan menyatakan bahwa 2018 tentang penggunaan alkohol/etanol
produsen wajib mencantumkan kadar untuk bahan obat, ada beberapa syarat
alkohol pada kemasannya. Kadar alkohol dibolehkannya penggunaan alkohol
dituliskan dalam kemasan dalam bentuk bukan khamr dalam obat, yaitu tidak ada
persen (%). penyalahgunaan dan tidak digunakan
Jika ditemukan suatu obat, obat secara sengaja untuk membuat mabuk.
tradisional, suplemen makanan, dan Konsentrasi alkohol dalam darah atau
pangan yang mengandung alkohol pada Blood Alcohol Concentration (BAC) sebesar
produknya, tetapi produsen dengan 1,80 g/L dapat membuat efek mabuk (Neo
sengaja tidak mencantumkan kadar et al., 2017).
alkohol pada label kemasan, berarti Pada anak‑anak dengan kondisi berat
produsen telah menyalahi aturan. Selain badan 20 kg, nilai BAC 1,80 g/L bisa
itu, produsen juga telah melanggar didapatkan dengan meminum obat batuk
Undang‑Undang Republik Indonesia pada satu kali dosis lebih dari 100 mL
Nomor 8 Tahun 1999 tentang dengan kadar alkohol 8,65%. Tentunya
perlindungan konsumen, yaitu hak atas akan diperlukan banyak volume obat
informasi yang benar, jelas, dan jujur batuk untuk membuat seseorang mabuk,
mengenai kondisi dan jaminan barang dan mengingat konsentrasi alkohol dalam obat
atau jasa. yang ditemukan dipasaran paling besar
Dari 15 sampel yang diuji diketahui 9 10% (Rahem, 2018).
sampel mengandung alkohol dengan Kasus penyalahgunaan obat batuk
konsentrasi terbesar, yaitu 1,569% v/v untuk membuat efek mabuk sudah terjadi
pada sampel D. Ditemukannya di masyarakat. Namun, efek mabuk bukan
h ps://jurnal.ugm.ac.id/jkesvo Published online August 31, 2021 143
Analisis Kadar Alkohol dalam Obat Batuk Sirup dengan...

disebabkan oleh adanya kandungan sangat mempengaruhi nilai BAC. Hasil


alkohol dalam obat tersebut, melainkan penelitian menunjukkan bahwa pada anak
karena adanya kandungan berusia 6 tahun (20 kg) yang diberi dosis
Dekstrometorfan (Masoara, 2017; Salim, et 1x obat (mengandung alkohol 8,65%)
al., 2020). sebanyak 10 mL memiliki BAC sekitar 0,06
Syarat lain dibolehkannya g/L (Huzar & Wodnicka, 2013).
penggunaan alkohol bukan khamr dalam Sebelum suatu produk memiliki logo
obat adalah bahwa obat yang halal, seluruh dokumen bahan baku obat
mengandung alkohol tersebut harus tersebut ditelusur asal‑muasalnya.
digunakan sesuai dosis dan aman. Bila Bahkan, jika diperlukan, bahan baku
mengacu pada FDA, penggunaan tersebut dapat diuji di laboratorium.
konsentrasi maksimum alkohol dalam Undang‑Undang No. 33 tahun 2014
obat‑obatan oral dibagi menjadi beberapa tentang Jaminan Produk halal (JPH) pada
rentang usia (Neo et al., 2017). tanggal 17 Oktober 2019 menyatakan
Penggunaan obat yang mengandung bahwa semua produk yang masuk,
alkohol perlu diwaspadai bila obat beredar, dan diperdagangkan di Indonesia
tersebut diberikan kepada anak‑anak di harus memiliki sertifikat halal merupakan
bawah 6 tahun. Hal ini disebabkan karena kabar baik bagi konsumen muslim.
bayi yang baru lahir, balita, maupun anak‑ Hal ini menggambarkan bahwa dalam
anak tidak mampu melakukan Undang‑Undang JPH ini negara memiliki
metabolisme alkohol sebaik orang dewasa peran dalam memberikan pelayanan,
sehingga memiliki resiko yang besar perlindungan, dan jaminan hukum
terhadap keracunan akut dan kronis mengenai kehalalan suatu produk kepada
terhadap alkohol (Zucco i & Fabiano, seluruh masyarakat Indonesia (Rasyid,
2011). 2015).
Svirskis et al (2013) melaporkan Mengonsumsi sesuatu yang halal dan
temuan alkohol dalam obat cair di thayyib merupakan suatu kewajiban bagi
Selandia Baru mencapai konsentrasi 76% v/ umat islam. Bahkan, akan makin baik
v. Namun, jika pengunaan obat tersebut apabila konsumen muslim memiliki
sesuai aturan dan dosis, tidak akan pengetahuan tentang adanya penggunaan
menimbulkan efek keracunan akut. alkohol dalam obat batuk maupun obat
Konsentrasi alkohol dalam darah batuk yang telah memiliki logo halal.
adalah persentase jumlah alkohol dalam Berdasarkan penelitian Rahem (2019)
darah. Satuan yang digunakan untuk dan Nayeem et al. (2021) diketahui bahwa
mengukurnya adalah persentase berat semua responden muslim lebih memilih
alkohol per volume darah (% w/v) atau obat batuk yang tidak mengandung
ekivalen dengan g/dL (Manela & Hidayat, alkohol dan memiliki logo halal pada
2018). Konsentrasi alkohol dalam darah kemasannya. Undang‑Undang JPH ini
yang mengacu pada satu dosis sirup yang diharapkan akan memberikan dampak
mengandung alkohol tidak boleh melebihi yang positif baik bagi produsen maupun
0,125 g/L (Huzar & Wodnicka, 2013; Neo konsumen muslim.
et al., 2017).
Neo et al. (2017) menyatakan bahwa Metode Analisis Alkohol dalam Sampel
nilai BAC pada 1,80 g/L dapat Beberapa penelitian menunjukkan
menyebabkan gangguan penglihatan, bahwa analisis alkohol menggunakan
reaksi yang melemah, gangguan kromatografi gas memiliki sensitifitas dan
koordinasi, dan kelabilan emosi. Berat limit deteksi yang lebih baik dibandingkan
badan, volume dosis obat, dan konsentrasi dengan metode lain. Batista dan Filho
alkohol dalam obat yang digunakan (2020) melaporkan bahwa metode
144 h ps://jurnal.ugm.ac.id/jkesvo Published online August 31, 2021
Analisis Kadar Alkohol dalam Obat Batuk Sirup dengan...

headspace dan gas kromatografi kurva standar alkohol memiliki


multidimensional Heart‑cut yang persamaan Y = 24,6575X – 3086,7072
digabungkan dengan spektroskopi massa dengan R2 sebesar 0,999. Nilai R2 yang
(HS‑MDGC/MS) mampu mendeteksi semakin mendekati 1 menggambarkan
alkohol pada LoQ 0,06% (v/v) dengan ketelitian pengerjaan analisis suatu
rentang akurasi 96,71% sampai 101,38%. metode.
Pengembangan metode analisis Dari 15 sampel yang dianalisis, 9
alkohol dalam obat sirup terus sampel terdeteksi mengandung alkohol
dikembangkan agar menghasilkan data dengan konsentrasi terbesar,yaitu 1,569%
analisis yang akurat dan memiliki batas v/v dan 0,503% b/b. Terdeteksinya alkohol
deteksi sekecil mungkin sehingga dalam sampel obat batuk sirup dapat
menjamin keamanan obat tersebut. dimungkinkan karena limit deteksi alat
Penelitian Selvan & Priya (2015) yang digunakan dalam penelitian ini
menyatakan bahwa metode kromatografi berbeda dengan alat yang digunakan oleh
gas yang digunakan mampu mendeteksi produsen obat.
alkohol pada obat Kumaryasava dan
Mustakarista sebesar 0,011‑0,025% v/v. Saran
Metode spektrofotometri juga dapat Diperlukannya keseragaman standar
digunakan untuk analisis alkohol. Jika nilai batas deteksi (LoD) alat kromatografi
dibandingkan dengan metode gas untuk menganalisis alkohol dalam
kromatografi gas, metode ini memiliki sampel pada semua laboratorium
sensitifitas yang lebih rendah dalam terakreditasi.
menganalisis alkohol.
Dalam metode spektrofotometri DAFTAR PUSTAKA
digunakan suatu reagen/pereaksi yang Astuti, N. P. W., Suaniti, N. M., & Mustika,
nantinya akan menghasilkan spektrum I. G. (2018). Validasi Metode dalam
warna karena hasil reaksi antara alkohol Penentuan Kadar Etanol Pada Arak
dengan reagen tersebut. Salah satunya Menggunakan Kromatografi Gas
dilaporkan oleh Sriariyanun et al. (2019) Detektor Ionisasi Nyala. Jurnal Kimia,
yang pada hasil penelitiannya mampu 11(2), 128. h ps://doi.org/10.24843/
mendeteksi konsentrasi alkohol JCHEM.2018.V12.I02.P06
menggunakan reagen dikromat dalam Huzar, E., & Wodnicka, A. (2013).
sampel sebesar 0,8% sampai 7%. Determination Of Ethanol Content In
Analisis alkohol dengan metode Medicated Syrups by Static
titrasi juga dapat digunakan dengan baik Headspace Gas Chromatography.
pada pengamatan menggunakan mata Acta Poloniae Pharmaceutica ‑ Drug
telanjang atau menggunakan alat titrasi. Research, 70(1), 41–49. h ps://ptfarm.pl/
Kudale et al. (2016) melaporkan bahwa pub/File/Acta_Poloniae/
analisis alkohol menggunakan alat titrasi 2013/1/041.pdf
dengan metode modifikasi oksidasi‑difusi Kudale, A., Mulani, K., Toche, R., Borhade,
(dikromat) mampu membaca alkohol S., Daundkar, B., & More, B. (2016).
dengan rentang 2–40% v/v. Kelebihan Determination of Ethanol Content in
metode ini adalah mudah, biaya preparasi Medicated Syrups: A Comparison
sampel murah, dan instrument yang among Distillation, Titration and GC
digunakan tidak terlalu mahal. Methods. Chemical Science Transactions,
5(1), 248–252. h ps://doi.org/10.7598/
PENUTUP cst2016.1180
Kesimpulan Manela, C., & Hidayat, T. (2018). Korelasi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kadar Alkohol dengan Derajat Luka
h ps://jurnal.ugm.ac.id/jkesvo Published online August 31, 2021 145
Analisis Kadar Alkohol dalam Obat Batuk Sirup dengan...

Dalam Hal Pembuatan Visum Et Salim, A., Maryati, T., & Wirawan, I. G. M.
Repertum pada Pasien Kecelakaan A. S. (2020). Penyalahgunaan Obat
Lalu Lintas Rumah Sakit M. Djamil Batuk Komix sebagai Fenomena
Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 7(3), Perilaku Penyimpangan Sosial di
370–374. h ps://doi.org/10.25077/ Kalangan Remaja Desa Sapeken,
jka.v7i3.888 Sapeken, Sumenep dan Potensinya
Masoara, S. Y. (2017). Tinjauan Yuridis Sebagai Sumber Belajar Sosiologi di
Terhadap Penyalahgunaan Komix SMA. Jurnal Pendidikan Sosiologi
Menurut Undang‑Undang Nomor 35 Undiksha, 2(1), 73. h ps://doi.org/
Tahun 2009 Tentang Narkotika1 | 10.23887/JPSU.V2I1.28051
Course Hero. Lex Crimen, 6(9), 34–41. Selvan, P., & Priya, E. S. (2015).
h ps://www.coursehero.com/file/ Determination of ethanol content in
88992679/komixpdf/ ayurvedic formulations kumaryasava
Nayeem, A. R., Camara, I., Deep, T. A., and mustakarista by gas
Zalil, M. A., Ladi, M., & Akter, M. F. chromatography. Indian Journal of
(2021). Muslim Patients A itude an Pharmaceutical Sciences, 77(1), 120–125.
Alcohol Content in Cough Medicine: h ps://doi.org/10.4103/0250‑
An Analysis in Islamic Perspective. 474X.151600
International Journal of Education and Sriariyanun, M., Mutrakulcharoen, P.,
Knowledge Management, 4(1), 1‑1o. Tepaamorndech, S., Cheenkachorn, K.,
h ps://doi.org/10.37227/IJEKM‑2020‑ & Ra anaporn, K. (2019). A Rapid
04‑78 Spectrophotometric Method for
Neo, M. S., Gupta, S. M., Khan, T. M., & Quantitative Determination of Ethanol
Gupta, M. (2017). Quantification of in Fermentation Products. Oriental
Ethanol Content in Traditional Herbal Journal of Chemistry, 35(2), 744–750.
Cough Syrups. Pharmacognosy Journal, h ps://doi.org/10.13005/OJC/350234
9(6), 821–827. h ps://doi.org/10.5530/ Svirskis, D., Toh, M., & Ram, S. (2013). The
pj.2017.6.128 use of ethanol in paediatric
Rahem, A. (2018). Identifikasi Kandungan formulations in New Zealand.
Alkohol dalam Obat di Apotik European Journal of Pediatrics, 172(7),
Melalui Pengamatan pada Kemasan 919–926. h ps://doi.org/10.1007/
Sekunder. Journal of Halal Product and s00431‑013‑1972‑0
Research, 1(2), 44–49. United States Pharmacopeia. (2016). United
Rahem, A. (2019). Sikap Pasien Terhadap States Pharmacopeia and National
Konten Alkohol dan Kehalalan Pada Formulary: USP 40 – NF 35. h ps://
Obat Batuk. Journal of Halal Product www.uspnf.com/official‑text/
and Research, 2(2), 106–113. h ps://e‑ proposal‑statuscommentary/usp‑40‑
journal.unair.ac.id/JHPR/article/ nf‑35
download/17009/9181 Zucco i, G. V., & Fabiano, V. (2011). Safety
Rasyid, M. H. (2015). Peranan Undang‑ issues with ethanol as an excipient in
Undang Jaminan Produk Halal drugs intended for pediatric use.
dalam Menjamin Kehalalan Makanan Expert Opinion on Drug Safety, 10(4),
dan Minuman. Jurnal Syariah 3. 499–502. h ps://doi.org/
Riyanto. (2014). Validasi dan verifikasi metode 10.1517/14740338.2011.565328
uji. Deepublish.

146 Dedy Suseno, ...

You might also like