Professional Documents
Culture Documents
Makalah Kontrasepsi Daruratdocx
Makalah Kontrasepsi Daruratdocx
‘’ PELAYANAN KONTRASEPSI
DARURAT’’
Dosen pembingbing :
Risqi utami S.ST.M.Biomed
Dengan memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Ilahi Robbi karena atas Qodrat dan
Irodat–Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas pelayanan KB, walaupun masih
banyak ketidak sempurnaan.
Makalah ini disusun dengan konsep yang menarik dan dibuat berdasarkan sumber dan
fakta yang bisa dipercaya, sehingga makalah bisa kita pergunakan sebagai buku tambahan,
wawasan kita, disusun secara ringkas, praktis dan menarik agar pembaca tidak jenuh dan
lebih mudah menyerap pengetahuan yang dimaksud, terkait tujuannya sebagai penunjang
materi.
Akhirnya atas segala bantuan, bimbingan, pengarahan dan doa yang telah di berikan,
penulis hanya dapat berdoa kepada Allah, semoga hal itu semua menjadi amal shaleh yang
diterima Allah dengan mendapat balasan yang berlipat ganda. Amin.
Selanjutnya penulis berharap semoga laporan yang sederhana ini dapat memenuhi syarat
sebagaimana yang diharapkan.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar......................................................................................................................i
Daftar isi.................................................................................................................................ii
Bab I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang......................................................................................................................1
1.2 rumusan masalah..................................................................................................................1
1.3 tujuan masalah......................................................................................................................2
Bab II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kontrasepsi..........................................................................................................3
2.2 memilih metode kontrasepsi.................................................................................................3
2.3 Macam-macam metode kontrasepsi......................................................................................3
2.4 Metode KB Sederhana Tanpa Alat....................................................................................4
2.5 Macam-macam Metode Sederhana Tanpa Alat.................................................................5
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang definisi kontrasepsi.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan cara metode kontrasepsi.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang macam-macam dari metode kontrasepsi.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Dengan Alat
a. Kondom
Kondom merupakan selubung atau sarung karet yang dipasang pada penis saat
berhubungan seksual. Cara kerja kondom yaitu untuk menghalangi terjadinya pertemuan
sperma dan sel telur dengan cara mengemas sperma diujung selubung karet yang dipasang
pada penis sehingga sperma tersebut tidak tercurah kedalam saluran reproduksi wanita. Selain
itu kondom juga dapat mencegah penularan mikroorganisme contohnya HIV dari satu
pasangan ke pasangan yang lain. Secara ilmiyah didapatkan hanya sedikit angka kegagalan
kondom yaitu 2-12 kehamilan per 100 wanita per tahun.
o Keuntungan
1. Efektif bila digunakan dengan benar
2. Tidak mengganggu kesehatan pengguna
3. Murah dan dapat dibeli secara umum
o Kerugian
1. Agak mengganggu hubungan seksual (mengurangi sentuhan langsung
2. Harus selalu tersedia setiap kali mau berhubungan
3. Cara penggunaan selalu mempengaruhi keberhasilan kontrasepsi
b. Diafragma
Diafragma adalah kap berbentuk bulat cembung terbuat dari karet yang diinsersikan
kedalam vagina sebelum berhubungan seksual dan menutup servick.
o Macam-macam diagfragma:
1. Coil-spring diagfragma
a. Pinggir-alas diagfragma mempunyai kawat logam dengan pegas/per spiral yang bundar dan
dilapisi dengan karet.
b. Diaphragma ini terutama berguna untuk wanita dengan: otot-otot yang kuat. Arcus pubis
yang dalam dibelakang os pubis. Tidak ada perubahan posisi uterus. Ukuran dan kontur
vagina normal.
2. Flat-spring diagfragma (Mensinga)
a. Pinggir-alas diagfragma mempunyai lempengan logam yang pipih.
b. Diagfragma ini dapat dipakai oleh wanita dengan:
-otot-otot vagina yang kuat.
-ukuran dan kontur vagina normal.
-arcus pubis yang dangkal di belakang symphysis pubis.
-nulligravida.
-uterus anteflexi.
-serviks yang panjang yang mengarah ke belakang.
3. Arching-spring diagfragma (Findlay)
a. Pinggir-alas diagfragma mempunyai pegas logam rangkap.
b. Diagfragma ini dapat dipergunakan oleh wanita dengan:
-tonus otot-otot vagina yang jelek.
-sistokel/rektokel sedang.
-prolapsus uteri ringan.
-uterus anteflexi atau retroflexi.
-serviks yang panjang yang mengarah ke depan.
Coil-spring dan flat-spring diagfragma “melipat/menekuk” pada satu bidang datar saja,
dan dapat dipasang dengan tangan atau dengan inserter khusus.Arching-spring diagfragma
membentuk lengkung-busur (arc) bila ditekan.
o Cara kerja
Menekan sperma agar tidak mendapatkan akses mencapai saluran alat reproduksi dibagian
atas.
o Keuntungan
1. Tidak mengganggu reproduksi ASI
2. Tidak mengganggu kesehatan pengguna
3. Tidak mengganggu hubungan seksual karena telah terpasang 6 jam sebelumnya
o Kerugian
1. Pemasangannya membutuhkan ketrampilan
2. Untuk pemakaian, perlu instruksi dan cara pemasangan oleh tenaga klinik yang terlatih
3. Pada beberapa pengguna menjadi penyebab infeksi saluran uretra.
c. Kap Serviks
Kap serviks adalah suatu alat kontrasepsi yang hanya menutupi serviks saja.
Dibandingkan dengan diagfragma, kap serviks:
a. Lebih dalam/tinggi kubahnya, tetapi diameternya lebih kecil.
b. Umumnya lebih kaku.
c. Menutupi serviks karena hisapan (suction), bukan karena pegas.
Zaman dahulu, kap serviks terbuat dari logam atau plastic, sedangkan sekarang yang
banyak adalah dari karet.
o Macam-macam Kap Serviks :
1. Prentif Cavity-Rim Cap
a. Paling sering dipakai.
b. Tersedia dalam 4 ukuran, dengan diameter-dalam 22,25,28 dan 31 mm.
2. Dumas atau Vault Cap
a. Relative dangkal, berbentuk mangkok dengan pinggir-alas yang tebal dan bagian tengah
yang tipis.
b. Tersedia dalam 5 ukuran dari 50-75 mm.
c. Cocok untuk wanita yang tidak dapat memakai diagfragma oleh karena tonus otot-otot
vagina yang kurang baik atau wanita dengan cervix yang terlalu pendek.
3. Vimule Cap
a. Berbentuk lonceng yang panjang dengan pnggir yang menonjol (flanged) untuk memperkuat
hubungan dengan sekitarnya. Tersedia dalam ukuran 42-55 mm.
b. Cocok untuk wanita dengan:
-tonus otot-otot vagina yang kurang baik.
-Sistokel (cystocele).
-serviks yang lebih panjang dari rata-rata.
o Keuntungan Serviks Cap:
1. Efektif, meskipun tanpa spermisid, tetapi bila dibiarkan di Serviks untuk waktu >24 jam,
pemberian spermisid sebelum bersanggama akan menambah efektivitasnya.
2. Kap Serviks dapat dibiarkan selama seluruh periode inter-menstrual, dan hanya perlu
dikeluarkan pada saat perkiraan datangnya haid (tetapi ini tidak dianjurkan).
3. Tidak terasa oleh suami pada saat sanggama.
4. Dapat dipakai oleh wanita sekalipun ada kelainan anatoms/fungsinal dari vagina misalnya
sistokel, rektokel, prolapses uteri, tonus otot vagina yang kurang baik.
5. Kap serviks hanya menutupi serviks saja, sehingga tidak memerlukan pengukuran-ulang
bilamana terjadi perubahan tonus otot vagina.
6. Jarang terlepas selama sanggama.
o Kerugian Kap Serviks
Pemasangan dan pengeluaran lebih sulit karena letak serviks yang jauh di dalam vagina.
o Efek Samping dan Komplikasi :
1. Hanya ada satu efek samping minor yaitu timbulnya sekret yang sangat berbau bila kap
serviks dibiarkan terlalu lama di dalam vagina.
2. Yang selalu harus dipikirkan adalah kemungkinan :
a. Sindrom Syok Toksik
b. Infeksi traktus urinarius yang berulang-ulang.
c. Bertambahnya abnormalitas serviks sehubungan dengan HPV (Human Papilloma Virus).
C. Kontrasepsi Implan
1. Jenis
a. Norplant. Terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm dengan
diameter 2,4 mm yang diisi dengan 36 mg Levonorgestrel dan lama kerjanya 5 tahun.
b. Implanon. Terdiri dari 1 batang putih lentur dengan panjang kira-kira 40 mm dan diameter 2
mm yang diisi dengan 68 mg 3-Keto-desogestrel dan lama kerjanya 3 tahun.
c. Jadena dan Indoplant. Terdiri dari 2 batang yang diisi dengan 75 mg Levonorgestrel
dengan lama kerja 3 tahun.
2. Cara Kerja
a. Lendir serviks menjadi kental
b. Mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi
c. Mengurangi transportasi sperma
d. Menekan ovulasi
3. Keuntungan Kontrasepsi
a. Daya guna tinggi
b. Perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun)
c. Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan
d. Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
e. Bebas dari pengaruh estrogen
f. Tidak mengganggu kegiatan senggama
g. Tidak mengganggu ASI
h. Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan
4. Keuntungan Nonkontrasepsi
a. Mengurangi nyeri haid
b. Mengurangi jumlah darah haid
c. Mengurangi/memperbaiki anemia
d. Melindungi terjadinya kanker emdometrium
e. Menurunkan angka kejadian kelainan jinak payudara
f. Melindungi diri dari beberapa penyebab penyakit radang panggul
5. Keterbatasan
Pada kebanyakan klien dapat menyebabkan perubahan pola hidup beupa perdarahan
bercak (spotting), hipermenorea, atau meningkatnya jumlah darah haid, serta amenorea.
Timbulny keluhan-keluhan, seperti :
a. Nyeri kepala
b. Peningkatan/penurunan berat badan
c. Nyeri payudara
d. Perasaan mual
e. Pening/pusing kepala
f. Perubahan perasaan atau kegelisahan (nervousness)
g. Membutuhkan tindakan pembedahan minor untuk insersi dan pencabutan
h. Tidak memberikan efek protektif terhadap PMS ataup HIV/AIDS
i. Klien tidak dapat menghentikan sendiri pemakaian kontrasepsi ini sesuai dengan keinginan,
akan tetapi harus pergi ke klinik untuk pencabutan
j. Efektivitasnya menurun jika menggunakan obat-obat TBC (rifampisin) dan obat epilepsi
(fenitoin dan barbiturat)
k. Terjadinya kehamilan ektopik sedikit lebih tinggi (1,3 per 100.000 perempuan per tahun)
o Keuntungan
Vasektomi tuba akan menghadapi dan mencapai klimakterium dalam suasana alami
o Kontra indikasi
a. Peradangan dalam rongga panggul
b. Peradangan liang senggama akut (vaginitas-servisitis akut)
c. Penyakit kardiovaskuler berat, penyakit paru berat, atau penyakit paru lain yang tidak
memungkinkan akseptor berada dalam posisi genupektorial
o Efek samping
a. Resiko trauma internal sedikit lebih tinggi
b. Kemungkinan infeksi serius sedikit libih tinggi
c. Sedikit sekali kematian yang berhubungan dengan anestesi
o Kerugian
a. Harus mempertimbangkan sifat permanen metode kontrasepsi ini (tidak dapat dipulihkan
kembali), kecuali dengan operasi rekanalisasi
b. Akseptor dapat menyesal kemudian
c. Rasa sakit atau ketidaknyamanan dalam jangka pendek
3. Pendapatan
Dalam banyak masyarakat seorang pekerja, apapun jenis kelaminnya, menerima upah
yang sama. Namun di berbagai masyarakat lain pekerjaan laki-laki memperoleh upah lebih
tinggi daripada upah pekerja perempuan walaupun pekerjaan yang dilakukan sama. Jika
dibandingkan antara besarnya pendapatan tiap keluarga dengan besarnya pengeluaran, kita
akan memperoleh kenyataan bahwa banyak yang belum dapat memenuhi kebutuhan sehingga
memilih keluarga kecil. Keinginan untuk memilih keluarga kecil dapat dilakukan dengan
keinginan untuk ber-KB (Desiyana, 2004).
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Kontrasepsi adalah menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat
pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma tersebut (Depkes RI, 1998).
Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suatu metode kontrasepsi yaitu :
1. Aman tidak berbahaya
2. Dapat diandalkan
3. Sederhana, sedapat-daatnya tidak usah dikerjakan oleh seorang dokter
4. Murah
5. Dapat diterima oleh orang banyak
6. Pemakaian jangka lama (continuation rate tinggi)
Ada berbagai macam alat kontrasepsi yang bisa digunakan untuk ibu yang ingin ber-KB,
seperti : Kontap-Wanita/M O W, Kontap-pria/ O P/vasektomi, Suntikan, Pil oral kombinasi
(POK), Mini pil, I U D, Kondom, Diafragma (dengan spermisid), Spons (sponge) (dengan
supermisid), Kap serviks, KB alamiah, dan sebagainya.
3.2 Saran
Keadaaan yang paling ideal adalah bahwa isteri dan suami harus bersama-sama ke
pelayanan kesehatan untuk :
1. Memilih metode kontrasepsi yang terbaik
2. Saling kerja sama dalam pemakaian kontrasepsi
3. Membiayai pengeluaran untuk kontrasepsi
4. Memperhatikan tanda-tanda bahaya pemakaina kontrasepsi
DAFTAR PUSTAKA
Hartanto, Hanafi. 2010. keluarga Berencana Dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka Sinar
Harapan
Saifuddin, Abdul Bari, dkk.2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta :
yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo