You are on page 1of 5

Nama : Meilinda Tri Ratnasari

NPM : 1806270021

KOMPONEN SUATU TEORI

(DEFINIS,KONSEP,ASUMSI,FENOMENA)

Pelayanan keperawatan sebagai pelayanan professional merupakan pelayanan yang


bersifat humansitik dan komperhensif, yang berorientasikan pada kebutuhan klien. Keperawatan
merupakan ilmu terapan yang menggunakan berbagai pengetahuan, konsep, teori dan
prinsip dari berbagai kelompok ilmu. Para perawat menggunakan dasar
ilmu pengetahuan sebagai pedoman untuk rasionalisasi yang dikembangkan oleh perawat
sendiri, sehingga para perawat dapat mengetahui apa, mengapa dan bagaimana asuhan

keperawatan harus dilaksanakan atau diberikan kepada klien. Dalam melaksanakan asuhan
keperawatan, perawat menggunakan teori dari beberapa ahli untuk diterapkan dalam
memberikan
asuhan keperawatan sebagai pedoman perawat dalam memberikan pelayanan. Didalam teori
yang diutarakan para ahli terdapat komponen yang mendukung teori tersebut. Dalam penulisan
ini akan dijelaskan mengenai apa saja yang termasuk dalam komponen suatu teori. Metode
penulisan ini menggunakan metode literature.

Teori adalah suatu cara melihat melalui suatu “kumpulan kenyataan dan konsep khusus
secara relative dan proporsinya dalam menggambarkan atau hubungannya dengan konsep”

(Fawcett, 2005). Teori keperawatan adalah konseptualitas dari beberapa aspek keperawatan
untuk mencapai tujuan menggambarkan, menjelaskan, memperkirakan, dan pelaksanaan
asuhan
keperawatan (meleis,2006). Dalam buku fundamental of nursing (2009) teori menjelaskan
bagaimana elemen-elemen tersebut berhubungan dengan fenomena secara khusus. Peneliti-
peneliti menguji teori-teori, dan sebagai hasilnya peneliti melihat secara jelas perspektif dari semua
bagian fenomena. Sebagai contoh, Kristin swanson mempelajari fenomena dengan
menghubungkan wawancara dengan klien dan pemberi pelayanan professional mereka. Swason
menjelaskan lima komponen caring dalam teorinya, yaitu mengetahui, melakukan bersama,
mengrejakan untuk kemampuan dan mengatasi kepercayaan. Komponen ini menyediakan dasar
pengetahuan sebagai petunjuk dan penyampaian praktik asuhan keperawatan. Adapun komponen
dari sebuah teori yaitu terdiri dari:

1. Fenomena
Terori keperawatan berfokus pada fenomena dari keperawatan dan asuhan keperawatan.

Fenomena adalah sebuah aspek realitas yang dirasakan secara sadar atau dialami
manusia(Meleis, 2006). Contoh fenomena keperawatan termasuk pelayanan, perawatan
diri, dan respon klien terhadap tekanan. Dalam model system Neuman (1995), fenomena
termasuk semua respon klien, factor-faktor lingkungan, dan kegiatan keperawatan.
2. Konsep
Sebuah teori terdiri dari atas konsep-konsep yang saling berhubungan. Konsep tersebut
bisa sederhana atau kompleks dan berhubungan dengan objek atau kejadian yang berasal
dari pengalaman nyata individu (Tomey dan Alligood, 2006). Dapat berupa ide dan
gambaran mental. Konsep membantu untuk menjelaskan atau memberi nama fenomena.
Penggunaan model system Neuman (1995) merupakan sebuah contoh bahwa konsep
mempengaruhi system klien. System klien merupakan sebuah struktur terbuka termasuk
factor lingkungan ekstrenal dan internal(Tomey and Alligood, 2002). Faktor-faktor ini
adalah fisologi, psikologi, sosiokultur, dan lingkungan, dapat berhubungan dengan
kesehatan dan kesejahteraan pencegahan, tekanan, serta mekanisme pertahanan
(Meleis,2006).
3. Definisi
Definisi dalam sebuah teori berhubungan dengan arti umum konsep. Definisi ini

menggambarkan aktivitas penting untuk mengukur konsep,hubungan, atau variable dalam


sebuah teori (Chinn dan Kramer, 2004;Tomey dan Alligood, 2006). Sebagai contoh, model
system Neuman menggunakan system pendekatan untuk menggambarkan bagaimana klien
mengatasi tekanan dalam lingkungan internal atau eksternal mereka. Perawat yang
menggunakan teori Neuman dalam praktik pelayanan berfokus pada respons klien terhadap
tekanan (Meleis, 2006). Sebagai contoh, ketika klien mengambil peraturan baru dalam
pekerjaan mereka, mereka akan bereaksi terhadap tekanan dengan makan makanan yang
salah. Dalam situasi ini, perawat berfokus pada respons klien terhadapt tekanan dan
membuat intervensi yang berhubungan dengan perbaikan masukan nutrisi.
4. Asumsi
Asumsi merupakan pernyataan yang menjelaskan sifat konsep, definisi, tujuan,
hubungan, dan struktur teori (Chinn dan Kramer, 2004;Meleis, 2006). Sebgai contoh
dalam model system ini Neuman, asumsi termasuk yang berikut ini : klien adalah
sesuatu yang dinamis, hubungan antara konsep teori mempengaruhi mekanisme
perlindungan klien dan menjelaskan respons klien; klien mempunyai respon dalam batas
normal;tekanan menyerang garis fleksibel peryahanan diikuti dengan garis norma
pertahanan, dan aksi
perawat berfokus pada pencegahan primer, sekunder, dan tersier (Neuman, 1995).

Adapun komponen suatu teori berdasarkan teori dari F.Nightingale yaitu :

1. Definisi

Definisi Teori dari Florence Nightingale adalah walaupun lingkungan mempunyai


kehidupan sosial, emosional, dana spekfisikal, Nightingale menekankan pada aspek

fisiknya. Kesehatan Tetap sehat dan menggunakan stamina tubuh untuk kebutuhan yang
luas. Kesehatan merupakan usaha menjaga agar tetap sehat sebagai upaya menghindari
penyakit yang berasal dari faktor kesehatan lingkungan. Dimana didalamnya membahas
pula gaya yang berperan :

a) Gaya Psikologik : mengembangkan kebutuhan psikologi dasar tubuh dan bagaimana cara
tubuh memperoleh cairan dan elektrolit, akitivitas dan istirahat, sirkulasi dan oksigen,
nutrisi dan penyerapan makanan, perlingdungan, perasaan dan neurologi serta fungsi
endokrin.

b) Gaya Konsep Diri : Termasuk di dalamnya dua komponen yaitu fisik diri, yang
mengembangkan indra peraba dan gambaran tubuh serta personal diri yang melibatkan
ideal diri, konsistensi diri dan etika moral diri
c) Gaya Aturan Fungsi : yang ditentukan oleh kebutuhan akan interaksi sosial dan
mengacu
pada performa dalam melakukan aktivitas berdasarkan posisinya dalam kehidupan
sosial.
d) Gaya Interdependen : mencakup suatu hubungan dengan orang lain yang bertentang dan
mendukung sistem yang membutuhkan pertolongan, kasih saying dan perhatian.
2. Konsep
Inti konsep Florence Nightingale, pasien dipandang dalam konteks lingkungan secara
keseluruhan, terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan psikologis dan lingkungan sosial.
a) Lingkungan fisik (physical enviroment)
Lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan ventilasi dan udara. Faktor
tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang bersih yang selalu akan
mempengaruhi pasien dimana pun dia berada didalam ruangan harus bebas dari
debu, asap, bau-bauan.
b) Lingkungan sosial (social environment)
Observasi dari lingkungan sosial terutama hubungan yang spesifik, kumpulan data-
data yang spesifik dihubungkan dengan keadaan penyakit, sangat penting untuk
pencegahan penyakit. Dengan demikian setiap perawat harus menggunakan
kemampuan observasi dalam hubungan dengan kasus-kasus secara spesifik lebih dari

sekedar data-data yang ditunjukkan pasien pada umumnya.


c) Lingkungan psikologi (psychology environment)
F. Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negative dapat menyebabkan
stress fisik dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien. Oleh karena itu
ditekankan kepada pasien menjaga rangsangan fisiknya. Mendapatkan sinar
matahari, makanan yang menarik dan aktivitas manual dapat merangsang semua
factor untuk membantu
pasien dalam mempertahankan
emosinya. 3. Asumsi
Asumsi utama teori nightingale yaitu, Nightingale percaya bahwa setiap wanita dapat
menjadi perawat tentu dalam pengertian perawatan sebagai wujud tanggung jawab
seseorang terhadap kesehatan.Menurut Nightingale selama perawatannya, klien
berada dalam kondisi pasif yang tidak memengaruhi perawat maupun lingkungan.
Nightingale mendefinikan kesehatan sebagai kondisi sejahtera dan mampu
memanfaatkan setiap daya yang dimiliki hingga batas maksimal, sedangkan penyakit
merupakan proses perbaikan yang dilakukan tubuh untuk membebaskan diri dari
gangguan yang dialami sehingga individu dapat kembali sehat. Prinsip perawatan
adalah menjaga agar proses reparative ini tidak terganggu. Nightingale memfokuskan

teorinaya pada lingkungan, namun lingkungan yang dimaksud disini lebih berkutat
pada lingkungan fisik seperti tercermin pada komponen lingkungan di atas.
Nightingale sendiri tidak menyebutkan lingkungan emosional maupun lingkungan
sosial di dalam teori nya , karena teori tersebut memang disesuaikan dengan kodisi
pada masa itu, yaitu masa perang.
4. Fenomena
Fenomena merupakan sesuatu yang tampak, Fenomena adalah suatu fakta atau
peristiwa yang dapat diamati dan merupakan aspek-aspek yang dapat dirasakan atau
dialami. Dalam dunia keperawatan, fenomena merefleksikan praktik keperawatan
karena teori keperawatan berfokus pada asuhan keperawatan.

Teori merupakan sebuah kumpulan konsep, definisi, dan asumsi atau proporsi
untuk menjelaskan sebuah fenomena. Teori-teori yang telah dibuat oleh para ahli dapat
digunakan perawat dalam menjalankan asuhan keperawatan agar asuhan keperawatan

menjadi lebih baik. Didalam teori terdapat suatu komponen yang menjabarkan dan
memperkuat suatu teori yang telah disampaikan oleh para ahli. Perawat dapat memahami
suatu komponen teori agar dapat melaksanakan asuhan keperawatan dengan baik.

Refrensi
Kusnanto. (2004). Pengantar praktik dan profesi keperawatan profesional. Jakarta: EGC.
Asmadi. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC.
Potter, Patricia A., Perry, Anne G. 2009. Fundamental Keperawatan, Edisi 7 buku
1.Terj.Oleh: Ariyanto. Jakarta: Penerbit Salemba Medika.

You might also like