You are on page 1of 5

TUGAS MATA KULIAH PATOFISIOLOGI

Oleh :

ANATASYAH PUTRI S
F202001063
KELAS. A2

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


VAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS MANDALA WALUYA
KENDARI
2022
1. Pada Penyakit Kardiovaskuler Khususnya Dekompensasi Kordis
( Payah Jantung ) Gejalanya Antara Lain Sesak dan Oedema

A. Faktor Risiko
Ada beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan gagal jantung,
antara lain Usia, Jenis Kelamin, Riwayat merokok, Hipertensi, Diabetes.
B. Proses Terjadinya
Penyebab Decompensasi Cordis menurut Smeltzer,(2001), yaitu
mekanisme yang mendasari gagal jantung meliputi gangguan kemampuan
kontraktilitas jantung, yang menyebabkan curah jantung lebih rendah dari
curah jantung normal, bila curah jantung berkurang system saraf simpatis akan
mempercepat frekuensi jantung untuk mempertahankan perfusi jaringan yang
memadai maka volume sekuncuplah yang harus menyesuaikan diri untuk
mempertahankan curah jantung.
C. Cara Mencegah
Ada beberapa hal yang dapat mencegah penyakit gagal jantung yaitu
̶ Jangan merokok ̶ Tetap aktif
̶ Pola makan yang sehat. ̶ Batasi alkohol
̶ Jaga berat badan ideal ̶ Hindari stress
Anda. ̶ Kontrol ke dokter

D. Komplikasi Yang Akan Terjadi


Berbagai kondisi kesehatan sebagai komplikasi dari gagal
jantungdi antaranya:
1. Gagal ginjal 5. Stroke
2. Gangguan katup jantung 6. Serangan jantung
3. Aritmia 7. Anemia
4. Kerusakan liver 8. Depresi

2. Pada Penyakit Muskulokeletal Salah Satunya Tulang Mudah Patah


A. Faktor Risiko Gangguan Muskuloskeletal
Gangguan muskuloskeletal terjadi ketika kamu terlalu sering
menggunakan atau menyalahgunakan sekelompok otot atau tulang untuk waktu
yang lama tanpa istirahat. Risiko terjadinya gangguan muskuloskeletal
dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain Paksaan, Pengulangan, Postur,
Getaran

B. Penyebab Gangguan Muskuloskeletal


Penyebab nyeri muskuloskeletal bervariasi. Penyebab pasti dari nyeri
dapat tergantung dari:
̶ Usia: Lanjut usia cenderung mengalami nyeri muskuloskeletal dari sel-
sel tubuh yang rusak.
̶ Pekerjaan: Beberapa pekerjaan membutuhkan tugas yang berulang atau
menyebabkan sikap tubuh yang buruk, sehingga membuat kamu
berisiko mengalami gangguan muskuloskeletal.
̶ Tingkat aktivitas: Menggunakan otot terlalu berlebihan, maupun terlalu
lama tidak aktif, seperti duduk sepanjang hari dapat menyebabkan
gangguan muskuloskeletal.
̶ Gaya hidup: Atlet lebih sering berisiko untuk gangguan
musculoskeletal.
C. Pencegahan Gangguan Muskuloskeletal
Berikut ini beberapa tips yang dapat membantu mencegah:
̶ Letakkan benda yang sering digunakan dekat dengan kamu dan mudah
diraih untuk menghindari peregangan berlebih pada lengan.
̶ Gunakan mesin pembantu sebisa mungkin, seperti menggunakan troli
dan bukan menjinjing tas belanja jika memang belanjaan kamu banyak
atau menggunakan alat-alat listrik bukan alat-alat tangan.
̶ Jika kamu perlu duduk untuk waktu yang lama, sebaiknya gunakan
kursi yang empuk.
̶ Mengatur meja kerja kamu secara efektif, seperti menempatkan pulpen
dan telepon di sebelah kiri atau kanan tergantung dari posisi tangan.
̶ Pertimbangkan menggunakan headset untuk ponsel jika kamu sering
membuat panggilan telepon.
̶ Batasi mengangkat beban yang berat.
̶ Menggunakan desain alat yang berbeda yang menurunkan kekuatan dan
mudah digenggam.
̶ Beristirahat singkat saat melakukan kegiatan yang berulang atau dalam
jangka panjang.
D. Komplikasi Pada Penyakit Muskulokeletal
Salah Satunya Tulang Mudah Patah Kerusakan pembuluh dan saraf,
glikosilasi protein, dan peningkatan kolagen di kulit dan jaringan ikat
muskuloskeletal adalah beberapa faktor yang diduga berkontribusi dalam
perkembangan gangguan muskuloskeletal pada penderita diabetes (Kiani et
al., 2014). Konsentrasi glukosa darah tinggi secara langsung bertanggung
jawab atas peningkatan ikatan silang kolagen melalui produk akhir
glikosilasi, yang menurunkan kelarutan dan daya cerna kolagen.

3. Gangguan Cairan dan Elektrolit Bisa Terjadi Hemokosentrasi atau


Hemodilusi
Gangguan elektrolit adalah kondisi ketika elektrolit dalam tubuh tidak
seimbang. Hal ini dapat terjadi akibat tubuh mengandung terlalu banyak atau
kekurangan elektrolit yang dibutuhkan. Elektrolit adalah komponen bermuatan
positif dan negatif yang dapat meningkatkan fungsi saraf dan otot,
mengoptimalkan aktivitas otak, dan membangun jaringan tubuh yang rusak.

A. Faktor Risiko Gangguan Elektrolit


Gangguan elektrolit bisa menyerang siapa saja, tetapi orang dengan
kondisi di bawah ini lebih rentan untuk mengalaminya, antara lain:
̶ Gangguan makan, seperti ̶ Kecanduan alkohol.
anoreksia atau bulimia. ̶ Luka bakar.
̶ Gangguan tiroid dan ̶ Penyakit ginjal.
paratiroid. ̶ Patah tulang.
̶ Gangguan kelenjar adrenal. ̶ Sirosis
̶ Gagal jantung.

B. Penyebab Gangguan Elektrolit


Biasanya, seseorang akan kehilangan mineral setiap harinya.
Sejumlah kecil hilang setiap kali seseorang pergi ke kamar mandi atau
berkeringat terlalu banyak. Namun, hal ini tidak akan menimbulkan
masalah karena mineral yang hilang bisa dengan mudah diganti. Caranya
adalah dengan meminum cairan dan makan makanan yang mengandung
mineral tersebut.
Kemungkinan penyebab lainnya, seperti:
̶ Penyalahgunaan alkohol.
̶ Pola makan buruk yang rendah nutrisi dan mineral.
̶ Penyakit yang menyebabkan diare, muntah, dan demam.
̶ Ketidakmampuan menyerap nutrisi dari makanan karena masalah
pencernaan.
̶ Meminum obat tertentu untuk pengobatan penyakit tertentu
C. Cara Mencegah Gangguan Elektrolit
Pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah gangguan
elektrolit, antara lain:
̶ Kalau warna air seni sudah pekat, berarti perlu minum lebih banyak
air putih.
̶ Saat berolahraga lebih dari 30 menit, harus meminum minuman yang
mengandung elektrolit dan karbohidrat.
̶ Minum air putih yang cukup setiap harinya. Seseorang dianjurkan
untuk meminum 8 gelas air putih per harinya.
̶ Konsumsilah buah-buah segar dan sayur-sayuran, sebab kedua
makanan tersebut adalah sumber terbaik untuk menggantikan natrium
dan kalium dalam tubuh.
D. Komplikasi Gangguan Elektrolit
Komplikasi gangguan elektrolit yang dapat terjadi, antara lain:
̶ Tubuh yang mengalami kekurangan natrium, klorida, dan magnesium
akan mengalami gangguan fungsi pada jantung dan paru-paru.
̶ Ketidakseimbangan elektrolit juga akan memengaruhi metabolisme
dan kebugaran tubuh seseorang. Lebih parahnya lagi, kadar
magnesium yang rendah dapat mengancam keselamatan jiwa.

You might also like